Anda di halaman 1dari 3

Siklus Batuan dan Penjelasannya

(http://ilmugeografi.com/geologi/siklus-batuan)
Planet bumi seperti benda-benda angkasa lainnya mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Sebenarnya bumi hanya memiliki substansi kimia dan geologi yang terbatas. Elemen-elemen itu tidak
diciptakan atau dimusnahkan. Tetapi mereka terus berubah dalam sebuah daur alam yang konstan dan
berlangsung terus menerus. Mirip dengan prinsip kekekalan energi, begitu juga substansi yang
menyusun bumi. Sebenarnya kuantitasnya sama saja dari waktu ke waktu. Hanya saja material-
material itu terus berubah dan menyebar.

Ada banyak sekali daur alam yang terjadi di bumi. Seperti daur hidrologi, daur posfor, daur
oksigen dan juga benda geologis seperti batu. Jenis-jenis batuan yang ada sekarang sebenarnya
berasal dari satu sumber, yaitu magma. Tapi batu-batuan itu terus bergerak dalam satu siklus simultan
yang telah berlangsung sejak dulu. Siklus batuan ini bisa berlangsung singkat atau bisa juga
berlangsung dalam waktu berjuta-juta tahun.

Siklus batuan menjelaskan hubungan antara tiga jenis-jenis batuan penyusun lapisan bumi-
beku, sdimen, metamorf. Tidak seperti siklus hidrologi atau siklus karbon, tidak semua batu dalam
siklus batuan mengalami perubahan. Ada beberapa jenis batuan yang memang sudah terbentuk
demikian dari awal pembentukannya. Formasi batu yang tidak ikut berubah ini disebut kraton.

Sebelum memulai proses dalam siklus batuan, kita harus berkenalan dulu dengan magma.
Karena magmalah yang menjadi dasar dari siklus batuan ini.

Pengertian Magma

Magma adalah campuran dari batuan cair dan semi cair yang ditemukan di bawah permukaan
bumi. Campuran ini biasanya terdiri dari empat bagian : dasar cairan sangat panas yang disebut
lelehan, mineral-mineral dari kristalisasi lelehan, batuan padat yang berasal dari lingkungan sekitar
serta gas terlarut. Seperti kita ketahui, bumi terdiri dari tiga lapisan umum. Yaitu inti bumi yang
merupakan pusat yang super panas, mantel bumi yang tebal di tengahnya dan kerak bumi sebagai
lapisan paling luar yang jadi tempat tinggal kita. (Baca juga : Struktur Bumi dan Penjelasannya).
Magma berasal dari bagian antara lapisan mantel bumi dan kerak bumi. Sebagian besar lapisan kerak
bumi dan mantel bumi berbentuk padat. Keberadaan magma yang cair diantara keduanya sangat
penting untuk mempelajari gejala geologis dan morfologis yang ada di mantel bumi. Karena
pergerakan magma biasanya dipengaruhi oleh pergerakan lempeng di lapisan mantel bumi. Suhu
dasar magma sangat panas, yakni sekitar 700-1.300 celcius. Suhu ekstrimnya ini membuat magma
menjadi zat yang bersifat cair dan dinamis. Akibatnya magma selalu bergerak menciptakan bentang
alam baru dan terlibat transformasi fisik dan kimia dalam berbagai lingkungan yang berbeda. Ada dua
macam pergerakan magma yang diketahui. Yaitu intrusi dan ekstrusi. (Silahkan baca Perbedaan
Intrusi dan Ekstrusi Magma)

Proses intrusi magma adalah pergerakan magma dengan gaya dan tekanan yang kurang untuk
menembus lapisan kulit bumi. Sehingga, akhirnya magma membeku di bawah lapisan bumi.
Sedangkan ekstrusi adalah gerakan magma dengan daya yang sangat kuat, sehingga sampai ke
permukaan bumi beruka peristiwa vulkanis. Pergerakan magma ini berperan sangat penting dalam
siklus batuan.
Tahap-Tahap Siklus Batuan

Untuk memahami perjalanan siklus batuan bisa kita baca dalam diagram dibawah ini :

siklus-batuan

Pada awalnya, magma terbentuk secara alamiah dalam waktu berjuta-juta tahun dan menjadi
unsur pembentuk lapisan inti bumi. Magma tidak terbentuk di semua wilayah di bumi.
Melainkan magma hanya terdapat di beberapa tempat di bawah permukaan yang disebut
kamar magma.
Karena sifatnya yang dinamis, magma terus bergerak. Gerakan ini membuat magma mengalir
ke tempat yang suhunya lebih rendah dari kamar magma. Akibatnya magma mengalami
kristalisasi dan sebagiannya membeku menjadi batuan beku. Jika proses pembekuannya
berlangsung di bawah permukaan bumi disebut batuan beku intrusif (misalnya batuan granit
dan diorit), sedangkan jika proses pembekuannya berlangsung di permukaan disebut batuan
beku ekstrusif (misalnya basal dan andesit) (Baca juga 5 Proses pembentukan Batuan Beku
Intrusif dan Ekstrusif)
Batuan beku yang terbentuk dari proses kristalisasi magma ini lama kelamaan akan
mengalami pelapukan. Pelapukan pertama kali terjadi pada batuan beku ekstrusif yang ada di
atas permukaan bumi. Hasil pelapukan batuan beku ini akan mengendap melalui proses yang
disebut erosi (Silahkan baca : Macam- macam Erosi Berdasarkan Penyebabnya). Endapan
dari hasil pelapukan batuan beku itu akan mengeras membentuk batuan sedimen. Sementara
itu batuan beku intrusif yang ada di bawah permukaan bumi akn terus bergerak sampai di
permukaan bumi melalui serangkaian peristiwa tektonik dan vulkanik. Sesampainya di
permukaan bumi, ia juga akan menmgalami pelapukan dan pengendapan.
Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di permukaan akan terus
terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam posisinya, semakin besar tekanan
dan suhu yang ia terima. Akibatnya batuan beku ini akan mengalami perubahan baik dari
bentuk maupun susunan kimianya menjadi batuan metamorf (malihan).
Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan batuan beku juga
umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini juga akan terus bergerak
semakin dalam karena di permukaan bumi terus terbentuk lapisan sedimen baru. Lapisan
batuan sedimen baru ini akan menghimpit lapisan sedimen sebelumnya sehingga bergerak
makin turun mendekati kamar magma. Akibatnya batuan sedimen ini juga menerima tekanan
dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi batuan malihan.
Perubahan suhu dan tekanan juga mempengaruhi batuan sedimen. Batuan sedimen juga
mengalami perubahan secara perlahan-lahan dan berlangsung lama menjadi batuan metamorf.
Sementara itu sebagian dari batuan sedimen juga bisa melapuk karena waktu. Hasil
pelapukannya mengendap dan mengeras. Yang menghasilkan batuan sedimen jenis baru. Bisa
sama dengan asalnya atau bisa berbeda sama sekali.
Dalam perjalannnya, batuan metamorf juga mengalami pelapukan serupa dan berubah
kembali menjadi batuan sedimen. Selain itu batuan metamorf yang memiliki struktur kimia
sangat berbeda dengan batuan sedimen dan batuan beku akan meleleh dan kembali menjadi
magma.
Proses yang sama berlangsung kembali.

Siklus ini telah terjadi sejak jutaan atau bahkan miliaran tahun yang lalu. Dan siklus ini akan terus
berlangsung. Setiap jenis batuan akan tetap tersingkap dan terangkat. Batuan itu akan melapuk dan
mengalami erosi. Batuan itu akan terus mengendap dan bermetamorfosis. Begitulah rancangan alam
yang luar biasa. Dengan begitu jumlah magma/batu di bumi akan tetap sama.

Secara sederhana hubungan antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan dapat
digambarkan dalamformula berikut :

Magma -> Batuan Beku -> Batuan Sedimen -> Batuan Malihan -> Magma

Anda mungkin juga menyukai