Sebelum adanya penilaian CPI, WHO pada tahun 1980 menggunakan yang namanya
CPITN merupakan index resmi yang digunakan oleh WHO atas dasar dari J Ainamo,
Cuttres, Barmes, Sardo-Infirri pada tahun 1980 untuk memeriksa kesehatan jaringan
periodontal serta apa kebutuhan perawatan yang akan dilakukan untuk menanganinya.
a. Metode Pemeriksaan
Gigi dibagi menjadi 6 sextan dan merupakan gigi tetap 17-14, 13-23, 24-27, 37-
indikasi ekstraksi.
Jika hanya terdapat satu gigi yang tersisa pada suatu sextan, maka gigi tersebut
spesifik.
b. Indeks Gigi
Untuk dewasa usia 20 tahun atau lebih hanya 10 indeks gigi yang diperiksa. 10
dinilai.
c. Kriteria Skoring
Kode X Ketika hanya terdapat satu gigi atau tidak ada gigi fungsional dalam
satu sextan.
Kode 1 Perdarahan diobservasi ketika sedang atau setelah dilkukan probing
Kode 2 Kalkulus supra atau subgingiva terlihat atau teraba ketika dilakukan
probing
Kode 3 Poket patologis 4-5mm, yaitu bagian hitam dari probe CPITN pada
margin gingiva
Kode 4 Poket patologis 6mm atau lebih, yaitu bagian hitam dari probe CPITN
tidak terlihat
d. Kebutuhan Perawatan
TN 0 Nilai untuk kode 0 (sehat) tidak dibutuhkan perawatan
TN I Nilai untuk kode 1 yang menandakan bahwa dibutuhkan perbaikan dari
instructions II + I
TN III Nilai untuk kode 4 yang membutuhkan perawatan kompleks yang
meliputi deep scaling, root planning dan prosedur bedah kompleks III + II + I.
e. Keuntungan CPITN
Ketika dibandingkan dengan indeks epidemiologi yang lain untuk kesehatan
jaringan periodontal, CPITN tergolong mudah dan lebih objektif dalam pemilihan
alveolar.
Tidak memasukkan tanda penting dari gangguan periodontal sebelumya, seperti
CPI dikenalkan pada tahun 1994 oleh WHO. Indikator dalam penilaian CPI dari status
periodontal yang digunakan untuk penilaian ini yaitu: (i) perdarahan gingiva, (ii) kalkulus,
a. Metode Pemeriksaan
Metode pemeriksaan CPI sama seperti CPITN yang membedakannya dari
jenis probe yang digunakan. Sebuah probe CPI yang ringan dan di desain khusus
dengan ball tip 0,5 mm digunakan, dengan garis hitam antara 3,5 dan 5,5 mm dan
ditentukan dari beberapa gigi: 18-14, 13-23, 24-28, 38-34, 33-43, dan 44-48. Sebuah
sextan hanya diperiksa apabila terdapat dua gigi atau lebih dan tidak indikasi
b. Indeks Gigi
Sama seperti CPITN, untuk dewasa yang berumur lebih dari 20 tahun indeks
SKORING
0 Sehat
1 Terdapat perdarahan, terlihat langsung atau melalui kaca
probe)
4 Poket 6mm atau lebih (garis hitam pada probe tidak
terlihat)
X Sextan tidak dimasukkan (terdapat kurang dari 2 gigi
tersisa)
9 Tidak dinilai
d. Keuntungan
Pengukuran komprehensif dari penyakit periodontal
Tingkat keparahan penyakit dapat diukur
Kebutuhan perawatan dapat dinilai.
e. Hambatan
Memakan banyak waktu
Kalibrasi sulit karena CPI meliputi banyak kriteria.
Daftar Pustaka:
Hiremath, SS. 2007. Textbook of Preventive and Community Dentistry. Bangalore : Elsevier.
Hal 188-192.