Sistem Udara Kompresi Dan Cara Mengatasi Kebasahan Udara Servis
Sistem Udara Kompresi Dan Cara Mengatasi Kebasahan Udara Servis
disusun oleh
FANDI HAKIM
8407006MG
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Pengalaman Teknisi Har Mesin 1 dan Har Kontrol dan Instrumen PLTU
Paiton menggunakan Udara Servis yang Basah
Pada saat #2 SI Plus (Unit 2 Simple Inspection Plus) bulan Desember 2008 tepatnya
beberapa hari sebelum firing, udara servis relatif basah saat digunakan.
Sewaktu flushing bowl DP line, teknisi Har Kontrol dan Instrumen mendapati udara
servis yang relatif basah. Setelah ditunggu sampai lebih dari 15 menit udara servis
belum juga kering. Akhirnya diputuskan untuk cleaning tapping point menggunakan
kawat dan flushing flexible hose menggunakan udara instrumen. Beruntung pada
saat itu line yang berupa tubing yang panjang belum di-flushing menggunakan
udara servis tersebut sehingga line tidak bertambah buntu.
Pada waktu yang hampir bersamaan, teknisi Har Mesin 1 juga mengalami hal yang
sama saat cleaning feeder belt. Karena dianggap terlalu lama menunggu sampai
udara servis relatif kering, diputuskan untuk menyelesaikan pekerjaan lain
sementara pekerjaan cleaning feeder belt ditunda.
Penulis dan rekan sesama teknisi Har Kontrol dan Instrumen berinisiatif untuk men-
drain service air receiver secara manual karena kami beranggapan bahwa hal itu
adalah penyebabnya. Hasilnya, saat di-drain air mengucur deras selama hampir 1
menit lamanya.
Penulis juga menanyakan tentang pengalaman menggunakan udara servis yang
basah kepada beberapa teknisi senior Har Mesin 1 dan fitter Har Kontrol dan
Instrumen. Tidak hanya waktu overhaul yang mangalami udara servis basah.
Mungkin penyebabnya adalah karena line tersebut jarang digunakan sehingga
menyimpan kandungan air yang relatif banyak.
Foto 3.1 Line Paralel Udara Servis #1~#2 sisi barat (dekat #2)
Foto 3.2 Line Paralel Udara Servis #1~#2 sisi timur (dekat #1)
Lihat pada Foto 3.1 dan Foto 3.2. Line berwarna putih yang berdiameter-luar sama
dengan line fire protection (berwarna merah), 300 mm, merupakan line paralel
udara servis #1~#2. Line paralel tersebut merupakan line udara servis yang
berukuran paling besar. Karena berukuran paling besar dan berbentuk U, maka line
tersebut berpotensi menyimpan air kondensasi dalam jumlah yang paling banyak.
Tampak manual drain di line paralel sisi barat (Foto 3.1) tetapi tidak tampak di sisi
timur (Foto 3.2). Itupun jauh dari jangkauan tangan operator, sekitar 4 m di atas
tanah.
Foto 3.3 Line Udara Servis dan Udara Instrumen di tiap unit (dekat lift)
Terdapat manual drain pada line udara servis dan udara instrumen di tiap unit (Foto
3.3). Hal tersebut menandakan bahwa line udara servis dan udara instrumen yang
panjang dan berbentuk U yang terdapat di tiap unit berpotensi menyimpan air
kondensasi yang cukup banyak. Seperti pada line paralelnya, lokasi manual drain
jauh dari jangkauan tangan operator.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Basahnya udara servis mempengaruhi efisiensi pekerjaan pemeliharaan baik
preventif maupun inspeksi.
2. Penggunaan udara servis yang relatif basah dapat merusak peralatan yang di-
cleaning karena sifat air yang korosif.
3. Penggunaan udara servis yang basah untuk akan menambah kebuntuan pada line
yang di-flushing karena sifat air yang adhesif.
4. Inspeksi drain trap pada service air receiver perlu dilakukan untuk kehandalan
drainase.
5. Perlu dilakukan pengoptimalan fungsi drain seperti memanjangkan line drain pada
line paralel udara servis #1~#2 dan line udara servis berbentuk U di tiap unit serta
menambahkan automatic mechanical drain trap untuk tiap manual drain valve
supaya handal.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk analisis lebih lanjut mengenai pemecahan
masalah cara menangani kebasahan udara servis antara lain:
1. Perlu dipikirkan cara lain yang lebih praktis dan efisien daripada optimalisasi drain
pada line dan receiver udara servis.
2. Perlu dikaji secara lebih mendalam dan mendetail kerugian yang diakibatkan oleh
kebasahan udara servis dari segi efisiensi dan efektifitas pekerjaan, kerusakan dan
live time peralatan, dan daya listrik pemakaian sendiri dari kompresor.