PENDAHULUAN
Penyebab pasti tukak lambung belum jelas karena penderitanya dapat berada
dalam keadaan normoklohidria, hipoklorhidria atau agak jaran hiperklorhidria. Akan
tetapi penyebab umum tukak lambung adalah gastritis akibat H.pylori sehingga terjadi
difusi balik asam-pepsin melalui mukosa yang terluka. Adanya obat yang menyebabkan
tukak peptik (alkohol, nikotin, steroid, aspirin dan NSAID) dan makanan yang
mengiritasi lambung.1
Sekitar 75% penderita kelainan ini adalah laki- laki. Penyakit ini paling sering
diderita olehnorang berusia lanjut dengan puncak kejadian pada kelompok usia 40- 60
tahun. Gejalanya bevariasi. Nyeri epiastrium, bila ada, tidak berbatas tegas dan timbul
sampai 30menit sampai 3 jam setelah makan. Umumnya terdapat mual dan muntah,
dengan menurunnya berat badan.1
Tukak peptikum yang berkepanjangan dan menyebabkan perforasi. Perforasi pada
tukak peptik dapat di sebabkan oleh tukak membandel yaitu tukak yang tidak berespon
terhadap pengobatan atau tukak sering kambuh.1
Perforasi tukak peptik khas ditandai oleh perangsangan peritoneum yang mulai di
epigastrium dan meluas ke seluruh peritoneum akibat peritonitis generalisata. Keadaan
umum penderita yang lambung atau duodenumnya mengalami perforasi harus diperbaiki
prabedah. Pemberian cairan dan koreksi elektrolit, pemasangan pipa nasogastrik, dan
pemberian antibiotik mutlak diperlukan. Laparotomi segera dilakukan setelah upaya
perbaikan keadaan pra bedah dilakukan apabila tidak bisa terjadi syok.2
Maka dari itu penulis disini akan menjelaskan tentang penanganan dehidrasi dan
syok pada pasien perforasi gaster, agar dapat ditatalaksana dengan obat anestesi dan
dilakukan pembedahan.
1
2