Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
NIM : F3313071
D3 AKUNTANSI 2013
SURAKARTA
2016
LATAR BELAKANG
Perkembangan industri ritel belakangan ini menunjukkan kemajuan
yang begitu berarti seiring dengan makin berkembangnya perusahaan ritel
modern yang mulai menjamur di perkotaan. Industri ritel pada umumnya
dibagi menjadi 2 yaitu industri ritel tradisional dan indistri ritel modern.
Industri ritel tradisional meliputi pasar tradisional, kios, toko kelontong, pasar
grosir tradisional, dan pasar induk. Sedangkan ritel modern meliputi
minimarket, supermarket, department store, convinience store, dan
hypermarket.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan barang konsumsi,
masyarakat sekarang cenderung mencari yang lebih praktis, efiesien dan
nyaman. Selain itu konsumen saat ini menginginkan tempat berbelanja yang
aman, lokasinya mudah dicapai, ragam barangnya bervariasi, dan dapat
digunakan sebagai tempat rekreasi. Dengan adanya perusahaan ritel modern,
masyarakat diuntungkan dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan. Salah
satunya yaitu tidak harus pergi ke pasar tradisional yang kurang nyaman
untuk berbelanja, karena di toko ritel modern akan lebih mudah berbelanja
dengan pelayanan yang lebih memadai dan produknya telah tertata dengan
rapi sesuai dengan macam produknya. Untuk efisiensi waktu, produk yang
dijual yaitu dengan harga pas dan dengan kasir yang telah terkomputerisasi.
Selain berbagai kenyamanan yang didapatkan masyarakat dari industri
ritel modern,keuntungan lain yang bisa diambil oleh sebagian kalangan
masyarakat yaitu terbukanya lapangan kerja yang luas untuk sektor
perusahaan ritel karena perusahaan ritel besar biasanya memiliki banyak
cabang yang tersebar di seluruh negeri sehingga akan memerlukan jumlah
tenaga kerja yang cukup banyak. Beberapa perusahaan ritel modern terbesar
di Indonesia antara lain Matahari Department Store Tbk, PT Ramayana
Lestari Sentosa Tbk, Carrefour, Hero Supermarket, Hypermarket, Alfamart
dan Indomaret.
PT Matahari Department Store Tbk (Matahari atau Perseroan)
adalah salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang menyediakan
perlengkapan pakaian, aksesoris, produk-produk kecantikan dan rumah
tangga dengan harga terjangkau. Matahari bermitra dengan pemasok pemasok
terpercaya di Indonesia dan luar negeri untuk menyediakan kombinasi
barang-barang fashion berkualitas tinggi yang dapat diterima oleh konsumen
yang sadar akan nilai suatu produk. Gerai-gerai Matahari yang modern dan
luas menyajikan pengalaman berbelanja dinamis dan inspiratif yang membuat
konsumen datang kembali dan membantu menjadikan Matahari sebagai
department store pilihan di kalangan kelas menengah Indonesia yang tumbuh
pesat (matahari,co,id).
PT Matahari Department Store Tbk merupakan perusahaan yang telah
go public, yang berarti sahamnya telah dijual kepada masyarakat umum.
Dengan dijualnya saham ke publik maka perusahaan akan diuntungkan
dengan mendapatkan suntikan modal yang besar. Dengan konsekuensi bahwa
perusahaan harus meningkatkan profesionalisme kinerja perusahaannya dan
keterbukaan akan informasi keuangan perusahaan agar masyarakat percaya
pada kualitas perusahaan. Sehingga masyarakat tertarik untuk berinvestasi ke
perusahaan dan mendapat jaminan bahwa dana yang telah diinvestasikannya
akan menghasilkan keuntungan. Selain itu perusahaan diwajibkan untuk
melakukan pelaporan keuangan secara berkala yaitu setiap tri semester,
semester dan juga tahunan kepada Bursa Efek Indonesia.
Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai penentu
kinerja keuangan perusahaan. Dengan cara mengolah angka-angka dalam
laporan keuangan perusahaan menjadi rasio-rasio keuangan tertentu untuk
lebih mudah dianalisis. Rasio keuangan tersebut antara lain yaitu rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan pasar. Dengan
diperolehnya rasio-rasio tersebut maka akan dapat diketahui kondisi
keuangan perusahaan sesuai cara perhitungan masing-masing rasio.
PT Matahari Department Store Tbk merupakan perusahaan ritel
terbesar dan terpercaya di Indonesia dengan laba bersih yang terus meningkat
setiap tahunnya. Karena hal tersebut penulis tertarik untuk menganalisis
kinerja keuangan dan pengelolaan keuangan PT Matahari Department Store
Tbk. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian tugas akhir dengan
judul Analisis Kinerja Keuangan PT Matahari Department Store Tbk
Berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Provitabilitas, Dan Aktivitas
Pada Tahun 2010-2014.
RUMUSAN MASALAH
1. Berapa besar tingkat likuiditas, solvabilitas, provitabilitas dan
aktivitas berdasakan laporan keuangan PT Matahari Department
Store, Tbk pada tahun 2010-2014?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT Matahari Department Store, Tbk
berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, provitabilitas
dan aktivitas PT Matahari Department Store, Tbk?
3. Apa saja saran yang bisa diberikan untuk meningkatkan kinerja PT
Matahari Department Store, Tbk?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui besar tingkat likuiditas, solvabilitas, provitabilitas
dan aktivitas berdasakan laporan keuangan PT Matahari Department
Store, Tbk pada tahun 2010-2014.
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT Matahari Department Store,
Tbk berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas,
provitabilitas dan aktivitas PT Matahari Department Store, Tbk.
3. Untuk memberikan saran agar dapat meningkatkan kinerja PT
Matahari Department Store, Tbk.
MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian atas laporan keuangan PT Matahari Department
Store, Tbk diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara lain :
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi penulis
tentang penulisan ilmiah. Selain itu, penelitian ini juga merupakan
penerapan dari mata kuliah Analisis Laporan Keuangan, yang diharapkan
dengan disusunnya penelitian ini dapat memenuhi persyaratan untuk
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi di
Universitas Sebelas Maret.
2. Bagi pembaca
Penulis berharap pembaca dapat memahami hasil dari penelitian ini dan
dapat menjadi acuan untuk membuat penelitian sejenis di masa
mendatang.
3. Bagi investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh investor untuk bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan investasinya pada perusahaan
yang dianalisis ataupun perusahaan sejenis.
4. Bagi perusahaan
Dengan diperolehnya hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat
mengevaluasi kinerja perusahaan dan membuat recana bisnis yang lebih
baik untuk meningkatkan kinerja keuangannya pada periode-periode
selanjutnya.
LANDASAN TEORI
1) Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Dalam sebuah perusahaan pastilah diperlukan pencatatan
keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar
perusahaan dapat mengontrol aktivitas bisnisnya dengan
mengetahui posisi keuangan perusahaan. Transaksi tersebut pada
umumnya akan dicatat ke dalam jurnal-jurnal sesuai kelompok
transaksi dan selanjutnya diposting ke buku besar. Akhir dari
pencatatan keuangan perusahaan ini nantinya akan menghasilkan
laporan keuangan.
Menurut Munawir(2004:2) laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas suatu perusahaan tersebut.
Laporan perusahaan mengungkapkan bagaimana perusahaan
memperoleh sumber dayanya(pendanaan), dimana dan bagaimana
sumber daya tersebut digunakan(investasi), dan seberapa efektif
penggunaan sumber daya tersebut(profitabilitas operasi). Banyak
individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk
meningkatkan keputusan bisnis (Subramanyam dan Wild,2010:7).
b. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat dengan tujuan agar perusahaan dapat
mengetahui posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam periode
waktu tertentu. Dalam bukunya, Martani,dkk (2012: 9) laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka. Secara umum tujuan laporan keuangan untuk :
1. memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi;
2. menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen(stewardship) dan pertanggungjawaban sumber
daya yang dipercayakan kepadanya;
3. memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai;
4. menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.
2) Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja keuangan menurut Irham Fahmi(2011:2)
kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik
dan benar.
2. Analisis Horizontal
Analisa dengan melakukan perbandingan laporan keuangan
untuk beberapa saat, sehingga akan diketahui
perkembangannya (Palikhatun dan Nugrahaningsih, 2007:9).
Sedangkan teknik analisis dibagi menjadi :
1. Analisis laporan keuangan komparatif
Dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi,
atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke
periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perusahan
saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa
tahun. Perbandingan laporan selama beberapa periode dapat
menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah tren
(Subramanyam dan Wild, 2010:34).
2. Analisis laporan keuangan common-size
Analisis common-size disusun dengan jalam menghitung tipa-
tiap rekening dalam Laporan Laba/Rugi dan Neraca menjadi
proporsi dari total penjualan (untuk Laporan Laba/Rugi) atau
dari total aktiva ( untuk Neraca). Analisis common-size
dihitung dengan menghitung persentase setiap item dalam
Neraca terhadap total aktiva (dalam common-size Neraca), atau
menghitung persentase setiap item Laporan Laba/Rugi
terhadap penjualan (dalam common-size Laporan Laba/Rugi)
(Palikhatun dan Nugrahaningsih, 2007:9-10).
3. Analisis rasio
Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan
menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan
keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Meskipun perhitungan
rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana, namun
hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah. Agar hasil
perhitungan rasio menjadi bermakna, sebuah rasio sebaiknya
mengacu pada hubungan ekonimis yang penting. Rasio harus
diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang
memepengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-
faktor yang memengaruhi penyebut(Hery, 2012:163).
d. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Secara garis besar, saat ini dalam praktik setidaknya ada 5(lima)
jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan(Hery, 2015:166). Kelima jenis
rasio keuangan tersebut adalah :
1. Rasio Likuiditas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo. Untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya
yang akan segera jatuh tempo, perusahaan harus memiliki
tingkat ketersediaan jumlah kas yang baik atau aset lancar
lainnya yang juga dapat dengan segera dikonversi atau diubah
menjadi kas(Hery, 2015:175).
i. Rasio Lancar
Rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah
ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan
dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Oleh sebab itu,
rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total aset
lancar dengan total kewajiban lancar (Hery, 2015: 178-180).
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar :
2. Rasio Solvabilitas
Mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang.
Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan
perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori
extreme leverage (utang ekdtrem) yaitu perusahaan terjebak
dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan
beban utang tersebut. Karena itu sebaiknya perusahaan harus
menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari
mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar
utang (Irham Fahmi,2012: 62).
i. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antar total utang dengan total
aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset.
Membandingkan antara jumlah utang dengan jumlah aset
yang dimiliki perusahaan menunjukkan sejauh mana dana
yang dipinjam telah digunakan untuk membeli aset (Hery,
2015:195) .
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio utang
terhadap aset :
3. Rasio Provitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio profitabilitas dikenal
juga sebagai rasio rentalibilitas. Disamping bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk
mengukur tingkat efektivitas menejemen dalam menjalankan
operasional perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber
daya yang dimilikinya, yaitu yang berasal dari kegiatan
penjualan, pengunaan asset, maupun penggunaan modal (Hery,
2015:226-227).
i. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets)
Hasil pengembalian aset merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam
menciptakan laba bersih. Dengan kata lain rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan
membagi laba bersih terhadap total aset (Hery, 2015:228).
Rumus yang digunakan untuk menghitung hasil
pengembalian atas aset :
4. Rasio Aktivitas
PEMBAHASAN
Dalam penelitian untuk tugas akhir dengan judul Analisis Kinerja Keuangan
PT Matahari Department Store Tbk Berdasarkan Rasio Likuiditas,
Solvabilitas, Provitabilitas, Dan Aktivitas Pada Tahun 2010-2014, penulis
akan mengolah data-data keuangan perusahaan dari laporan keuangan
tahunan perusahaan yang diperoleh di website BEI (Bursa Efek Indonesia)
untuk mendapatkan rasio-rasio keuangan tertentu. Rasio keuangan tersebut
antara lain yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, provitabilitas dan aktivitas. Dari
besarnya rasio yang didapat, penulis akan mencoba menganalisis kinerja
keuangan perusahaan baik dari segi utang, piutang, modal sampai laba/rugi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS(Center for
Academis Publishing Service).
Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:
LIBERTY.
Martani Dwi, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Palikhatun dan Putri Nugrahaningsih. 2007. Praktik Analisis Laporan
Keuangan. Surakarta: UNS Press.
Fahmi Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: ALFABETA.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Matahari (2016). Tentang Matahari. Diakses tanggal 3 April 2016 dari
http://www.matahari.co.id/about