Anda di halaman 1dari 36

DAFTAR ISI

Halaman
BAGIAN 1
SYARAT-SYARAT UMUM
PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN.................................................................................... 1-1
PASAL 2. PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS BANGUNAN ........................... 1-1
PASAL 3. PENJELASAN GAMBAR DAN RKS ............................................................... 1-2
PASAL 4. JADWAL PELAKSANAAN .............................................................................. 1-2
PASAL 5. LAPORAN .......................................................................................................... 1-2
PASAL 6. SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN ............................................................... 1-3
PASAL 7. PEMERIKSAAN PEKERJAAN ......................................................................... 1-3
PASAL 8. JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN ............................ 1-4
PASAL 9. KEAMANAN PROYEK ..................................................................................... 1-4
PASAL 10. ALAT-ALAT PELAKSANAAN ........................................................................ 1-5
PASAL 11. DIREKSIKEET ................................................................................................... 1-5
PASAL 12. PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL ........................................................... 1-5
PASAL 13. PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG ..... 1-6
PASAL 14. PEKERJAAN PEMBONGKARAN SEMENTARA .......................................... 1-6
PASAL 15. PEKERJAAN PERSIAPAN ............................................................................... 1-7

BAGIAN 2
SPESIFIKASI PEKERJAAN .. .. 2.1

BAGIAN 3
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN .............................................................................. 3-1
PASAL 2. PEKERJAAN TANAH ...................................................................................... 3-1
PASAL 3. PEKERJAAN PONDASI ................................................................................... 3-2
PASAL 4. PEKERJAAN BETON ....................................................................................... 3-4
PASAL 5. PEKERJAAN DINDING DAN BESI ................................................................ 3-8
PASAL 6. PEKERJAAN LANTAI ..................................................................................... 3-12
PASAL 7. PEKERJAAN KAYU DAN KACA .................................................................. 3-14
PASAL 8. PEKERJAAN PLAFOND ................................................................................. 3-16
PASAL 9. PEKERJAAN BESI ........................................................................................... 3-17
PASAL 10. PEKERJAAN SANITAIR ................................................................................. 3-18
PASAL 11. PEKERJAAN PLUMBING ............................................................................... 3-19
PASAL 12. PEKERJAAN ATAP, LISPLANK DAN TALANG ......................................... 3-20
PASAL 13. PEKERJAAN PENGECATAN.......................................................................... 3-21
PASAL 14. PEKERJAAN ELEKTRIKAL ........................................................................... 3-23
PASAL 15. PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN ...................................................... 3-24

i
Bab. I. Syarat-Syarat Umum

BAB. I SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN


1.1. Penyediaan dan pengadaan bahan-bahan/material, tenaga kerja, peralatan kerja,
peralatan pengangkutan, penyediaan air kerja dan tenaga listrik untuk
menyelesaikan pekerjaan Pembanguna Rumah Jabatan Kapolda T. 450 M2,
Tahun Anggaran 2017 sesuai dengan gambar kerja, RKS dan Kontrak Kerja
(Borongan).
1.2. Pekerjaan tersebut meliputi :
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan tanah dan pasir
3) Pekerjaan pasangan batu dan plesteran
4) Pekerjaan Beton
5) Pekerjaan Lantai
6) Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela, Ventilasi
7) Pekerjaan kap/ kuda-kuda & penutup
8) Pekerjaan Rangka plafond dan plafond
9) Pekerjaan Instalasi listrik
10) Pekerjaan pengecetan dan finishing
11) Pekerjaan sanitair
12) Pembersihan akhir

PASAL 2. PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS BANGUNAN


2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan umum
sesuai dengan peraturan konstruksi bangunan dan infrastruktur bangunan yang
ditentukan Pemerintah Republik Indonesia, termasuk segala perubahan dan
tambahannya, seperti PBI 1971 dan SKSNI 1991, PPKI 1961 termasuk :
1. Algemene Voor Waarden (A.V) Persyaratan Pelaksanaan Pembangunan di
Indonesia yang disyahkan oleh Pemerintah.
2. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Negara yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit.Jend.Cipta Karya).
3. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia, D.P.T.I-
1970
4. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan, NI-3.,
P.U.B.B 1966, NI-3 P.U.B.B 1966.
5. Peraturan Beton Indonesia, P.B.I.NI-1971, SKSNIT-15-1991-03.
6. Peraturan Muatan Indonesia, P.M.I.-NI,18-1969.
7. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, PKKI-NI 5 1961.
8. Peraturan Umum Instalasi air Bersih (PLUMBING).
9. Standar Industri Indonesia (SII)
10. Standar Nominal Indonesia (SNI)
11. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
12. American Society For Testing And Materials (ASTM)
13. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan pembangunan yang
berlaku di wilayah Republik Indonesia
14. Dan lain-lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-1


Bab. I. Syarat-Syarat Umum

2.2. Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula:


1) Gambar kerja (Detail Perencanaan) berikut perubahan-perubahannya yang
telah disahkan oleh Pemilik kegiatan.
2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
3) Berita Acara penjelasan pekerjaan kantor dan lapangan (aanwijzing).
4) Surat Keputusan Pemilik kegiatan tentang penunjukan Kontraktor.
5) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
6) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya
7) Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) dan network planning yang telah
disetujui Pemilik kegiatan dan Kontraktor.

PASAL 3. PENJELASAN GAMBAR DAN RKS


3.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja (Detail Perencanaan) dan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat) termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
3.2. Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS, maka yang
mengikat dan berlaku adalah RKS. Bilamana suatu gambar tidak cocok dengan
gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
3.3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan kepada
Pimpinan Kegiatan atau Pengawas Lapangan yang ditunjuk Pemilik kegiatan dan
mengikuti keputusannya.

PASAL 4. JADWAL PELAKSANAAN


4.1. Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib membuat Rencana
Pelaksanaan secara terperinci berupa Barchart dan S-Curve.
4.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada Pemilik kegiatan, paling
lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah SPMK diterima Kontraktor.
4.3. Rencana Kerja yang telah disahkan oleh Pemilik kegiatan harus ditempel di
bangsal/direksikeet lapangan, yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan
pekerjaan (Presentasi Kerja).
4.4. Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
grafik Rencana Kerja tersebut.

PASAL 5. LAPORAN
5.1. Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan sebagai resume dari laporan harian dan mingguan selama masa
pelaksanaan, yang akan diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pimpinan Kegiatan yang memuat hal-hal:
a. Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
b. Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan ditolak
c. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-2


Bab. I. Syarat-Syarat Umum

d. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain


e. Peralatan yang dipakai
f. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
5.2. Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah ditetapkan.

PASAL 6. SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN


6.1. Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan atau biasa disebut Site
Manager, yang cakap untuk memimpin, bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan memiliki pengalaman teknis dalam pekerjaan
bangunan. Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat Tugas/ Surat Pengangkatan
resmi dari Kontraktor ditujukan kepada Pemilik kegiatan.
6.2. Site Manager harus memiliki latar belakang pendidikan Teknik Sipil atau
sederajat.
6.3. Selain Site Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi tahu secara tertulis
kepada Pemilik kegiatan susunan Organisasi Lapangan lengkap dengan nama dan
jabatannya masing-masing.
6.4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pemilik kegiatan atau Pelaksana Lapangan,
Site Manager kurang mampu melaksanakan tugasnya, maka Kontraktor akan
diberitahu secara tertulis untuk mengganti Site Manager.
Dalam waktu 4 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjuk/mengajukan Site Manager baru untuk mendapat
persetujuan Pemilik kegiatan.

PASAL 7. PEMERIKSAAN PEKERJAAN


7.1. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut dilakukan
mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah dikerjakan, maka
Kontraktor diwajibkan secara tertulis meminta kepada Pimpinan Kegiatan
memeriksa bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
7.2. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar lainnya) tidak
dipenuhi, maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut dan dianggap
bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan,
kecuali bila secara resmi Pengawas Lapangan meminta perpanjangan waktu
pemeriksaan dan Kontraktor menyetujuinya.
7.3. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas Lapangan berhak
menyuruh membongkar pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya guna
keperluan pemeriksaan. Biaya-biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
7.4. Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai termin, dilakukan
Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (opname) dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan
bersama Kontraktor dan Pengawas Lapangan.
7.5. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kontraktor, Pengawas Lapangan dan
Pimpinan Kegiatan.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-3


Bab. I. Syarat-Syarat Umum

7.6. Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan pembayaran
pekerjaan atau borongan.

PASAL 8. JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN


8.1. Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut syarat-syarat Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam keadaan siap pakai harus selalu tersedia di
lapangan.
8.2. Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada memerlukan
perawatan serius, Kontraktor harus segera membawa korban ke Rumah Sakit
terdekat dan melaporkan kejadian tersebut kepada Pemimpin Proyek atau
Pengawas Lapangan.
8.3. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup, serta memenuhi
syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas/pekerja, baik yang berada dibawah
kekuasaannya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
8.4. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak bagi
semua petugas dan pekerja di lapangan.
8.5. Kecuali untuk menjaga keamanan, membuat tempat penginapan bagi para pekerja
tidak diperkenankan berada di areal pekerjaan.
8.6. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja, wajib
diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

PASAL 9. KEAMANAN PROYEK


9.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang miliknya yang berada
di lapangan, dan milik Pemilik kegiatan yang ada di lapangan baik terhadap
pencurian maupun pengerusakan.
9.2. Bila diperlukan, untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor dapat membuat pagar
pengaman dari tiang kayu meranti/seng gelombang dan dicat.
9.3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya
pekerjaan tambah atau pengunduran waktu pelaksanaan.
9.4. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk
itu Kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai.
9.5. Kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerjaan dan pihak-pihak yang
terlibat didalamnya (all risk) pada perusahaan Umum Asuransi. Maka
pertanggungan ditetapkan sejak tanggal diterbitkannya SPMK sampai dengan
tanggal berakhirnya masa pemeliharaan.
9.6. Kecuali atas persetujuan Pimpinan Kegiatan atau Pengawas lapangan, maka tidak
diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan.
b. Memasak di tempat pekerjaan.
c. Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di tempat bekerja.
d. Keluar masuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan dalam areal
proyek.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-4


Bab. I. Syarat-Syarat Umum

PASAL 10. ALAT-ALAT PELAKSANAAN


Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil maupun
besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai
sebelum pekerjaan fisik bersangkutan dimulai.

PASAL 11. DIREKSIKEET


11.1. Kontraktor harus menyediakan bangunan/kantor ruang kerja di lapangan untuk
Kontraktor, sesuai dengan kebutuhan.
11.2. Kantor lapangan tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan kantor.
11.3. Kontraktor harus membuat bangsal kerja, tempat istirahat pekerja, tempat makan
dan gudang penyimpanan barang-barang.
11.4. Penempatan bangunan tersebut di atas akan ditentukan kemudian oleh Kontraktor
atas persetujuan Pimpinan Kegiatan.
11.5. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan bangunan tersebut di atas dan
peralatan yang dibutuhkan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dianggap telah
termasuk harga kontrak/borongan.

PASAL 12. PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL


12.1. Penyimpanan bahan-bahan/material bangunan yang telah diperiksa dan disetujui
oleh Pengawasa Lapangan, harus diatur penempatannya sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam pengambilan dan menjaga agar tetap memenuhi syarat-syarat
penyimpanan untuk menghindari kerusakan atau menurunnya mutu bahan/material
bangunan tersebut.
12.2. Tempat penimbunan bahan/material bangunan tersebut harus mendapat
persetujuan Pengawasa Lapangan, penimbunan bahan/material yang ada dalam
gudang maupun yang berada di lapangan terbuka dalam areal proyek harus diatur
sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum, juga
memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan/material oleh Pengawas
Lapangan.
12.3. Selama berlangsungnya pembangunan/pekerjaan fisik, kebersihan areal kerja,
direksikeet, gudang, bangsal/los kerja dan bangunan lainnya yang ada dalam areal
proyek harus tetap terjaga, tertib dan rapi.
12.4. Bahan/material yang telah ditolak oleh Pengawasa Lapangan harus dikelurkan dari
areal proyek secepatnya selambat-lambatnya pada hari yang sama saat penolakan
dinyatakan. Terhadap kelalaian ini Pimpinan Kegiatan dapat memberhentikan
seluruh pekerjaan, dan seluruh akibat dari pemberhentian tersebut seluruhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-5


Bab. I. Syarat-Syarat Umum

PASAL 13. PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG


13.1. Pimpinan Kegiatan dengan persetujuan Pemilik kegiatan dapat mengeluarkan
instruksi tertulis yang menghendaki perubahan pekerjaan tambah atau pekerjaan
kurang yang layak yang tidak merusak isi Kontrak ini.
13.2. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan kurang adalah yang
terjadi karena ada perubahan atau penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas
dari dan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan atau
penggantian dari macam maupun standar tiap bahan atau barang yang
dipergunakan dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari
Pimpinan Kegiatan.
13.3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi
pekerjaan yang diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebutkan diatas,
Kontraktor harus memberitahukan kepada Pimpinan Kegiatan dengan
menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan tersebut dan Pimpinan
Kegiatan mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
13.4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai
dasar dalam menentukan penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang
dilaksanakan dengan syarat-syarat serupa.
b. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran dimana pekerjaan
tidak serupa atau dikerjakan dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan
dasar harga untuk pekerjaan yang sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam Daftar Perincian
Harga Penawaran, maka Harga Satuan dapat ditentukan bersama antara
Kontraktor dengan Pimpinan Kegiatan dan harus mendapat persetujuan dari
Pemilik kegiatan.

PASAL 14. PEKERJAAN PEMBONGKARAN SEMENTARA


14.1. Apabila sebelum atau dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan pembongkaran-
pembongkaran yang bersifat permanen maupun sementara, maka pengamanan dan
biaya-biaya pemasangan kembali yang diperlukan untuk menggembalikan dalam
keadaan baik, menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dianggap telah
diperhitungkan dalam harga kontrak/borongan.
14.2. Cara-cara pembongkaran dilakukan atas petunjuk Pengawas Lapangan dan harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan kerugian yang besar atas
pembongkaran tersebut dan tidak mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada
bangunan.
14.3. Bahan/material bongkaran permanen harus ditumpuk pada tempat tertentu yang
telah disetujui Pengawas Lapangan dan disingkirkan secepatnya dari areal proyek.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-6


Bab. I. Syarat-Syarat Umum

PASAL 15. PEKERJAAN PERSIAPAN


15.1. Pembersihan Lokasi Kerja
Kontraktor harus membersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang
memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai petunjuk atau
persetujuan dari Pengawas Lapangan.
15.2. Papan Nama
Kontraktor diharuskan memasang papan nama kegiatan sesuai petunjuk Pemimpin
Proyek, dengan ketentuan yang sesuai dengan gambar.
15.3. Pembuatan Barak Kerja
1. Kontraktor wajib membuat barak kerja sebagai sarana tenaga kerja/buruh kerja
istrahat pada jam istrahat dan pada jam malam.
2. Letak barak kerja atas petunjuk dan instruksi pemimpin proyek, lokasinya
tidak mengganggu area pelaksanaan pekerjaan.
15.4. Pembuatan gudang semen dan alat-alat
Kontraktor diharuskan membuat gudang semen dan alat-alat untuk menjaga
stabilitas bahan dan keamanan alat-alat proyek.
15.5. Pembuatan rumah jaga
1. Kontraktor wajib membuat rumah jaga dan direksi keet, lengkap dengan
peralatan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sebagai sarana tempat
konsultasi antara pelaksana, direksi teknis dan pengawas.
2. Dalam ruangan direksi keet kontraktor wajib menampang gambar-gambar
shop drawing, menyediakan buku tamu, buku direksi, dan sarana lain yang
berhubungan dengan kegiatan ini.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 1-7


Bab. II. Spesifikasi Pekerjaan

BAB. II SPESIFIKASI PEKERJAAN

1. Semen (Portland Cement) = Tonasa atau Bosowa


2. Batu Bata = Batu Bata minimal terbelah dua
3. Pondasi Batu Kali/Gunung = Batu Kali/Gunung pasangan 1 pc : 4 ps
4. Stuktur = Beton Bertulang K 175 -250 campuran 1 pc : 2 ps
: 3 kr
5. Tulangan = Besi beton U 24 polos ukuran besi full SNI sesuai
gambar kerja
Kawat beton No. 16 SWG ( 1 mm), tidak
bersepuh
6. Pasangan Bata Trasraam = Setinggi 30 cm dari 0.00 untuk dinding
Dan kamar mandi 180 cm dengan campuran 1 pc :
2 ps
7. Pasangan Dinding batu bata = Campuran 1 pc : 5 ps
8. Plasteran Trasraam = Campuran 1 pc : 2 ps + Acian
9. Plasteran Biasa = Campuran 1 pc : 5 ps + Acian
10. Plesteran Beton = Campuran 1 pc : 3 ps
11. Atap =
Penutup atap = Atap Genteng Metal (Multi Roof 100x70x 0.04)
- Kuda-Kuda = Baja Ringan Zinc Galvanis C75.80
- Gording = Baja Ringan Zinc Galvanis
- Lisplank = 1 x 25 Papan Calsiboard 4mm

12. Plafond =
Pola = Datar (kecuali adanya persetujuan perubahan pola)
Rangka Plafond = Besi Kotak/Hollow 20x40mm
Penutup Plafond = Gypsum board 9 mm (dalam bangunan)
=
List plafond dalam = List gypsum board bermotif

13. Kusen Kayu = Kusen Kayu Jati.

14. Daun Pintu dan Jendela = Kayu papan jati di steam


15. Kaca = Ryben, ketebalan 5 mm dan 8mm.
16. Cat Emulsi (tembok) =
Warna : - Tembok dalam = Lapis Acian 1x setiap lapis,
ditentukan kemudian, dihaluskan dan finishing
2x, jenis dan merk cat tembok Setara Nipon Pain
- Tembok luar = Lapis Acian 1x setiap Lapis, Warna (ditentukan
kemudian), 1 x cat dasar finishing 3 x, cat anti
lumut
- Plafond = Lapis plamir 1x dihaluskan dan finishing 2x

17. Lantai =
- Lantai ruangan, teras ukuran 60 x 60 cm
dengan seri Kw I dan warna yang sama,
sambungan nat Sesuai Warna Lantai, kamar
mandi warna sesuai dengan warna corak

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 2-1


Bab. II. Spesifikasi Pekerjaan

dinding ukuran 40 x 40 cm Anti Slip


bertekstur dengan seri Kw I dan warna yang
sama, sambungan nat warna sesuai corak
keramik.
- Dinding kamar mandi dan dapur corak warna
disesuaikan dengan warna lantai ukuran
30 x 60 cm berpola dengan seri Kw I dan
warna yang sama, sambungan nat warna putih,
setinggi 180 cm.
18. Engsel = Klas I (tebal), Merek TOP, Beleza (sejenis), ring
stenlies
- Untuk pintu ukuran 4 sebanyak 3 buah.
- Untuk jendela ukuran 3 sebanyak 2 buah
19. Hak Angin = cast iron lapis nickel, paha ayam, 2 buah setiap
jendela
20. Tarikan (Handle) = cast iron lapis brass, 1 buah setiap jendela
21. Grendel = cast iron lapis brass, 1 buah setiap jendela
22. Kunci-Kunci = Merek Beleza (setara)
- Pintu kamar mandi = 2 slag
23. Closet Duduk = Keramik, Merek TOTO atau sejenis, warna muda
sesuai warna lantai
24. Fitting, Stop Kontak, Saklar = Type Panasonic Kw 1
25. Kabel = NYY 1 x 2,5 mm
26. Lampu Tanam (Downlight) = Jenis Philips Led 18 watt
Jenis Philips Led 13 Watt
Gantung = Jenis Philips SL 20 Watt
27. Panel Box = ukuran 30x40 cm
28. Sekring Box = Jenis Presto 3 phase, + Sekring Otomatis 25 A
29. MCB (Mini circuit braker) = Standar PLN
30. Battab = 170 x 80 setara Toto
31. Solar Water Liter 150 Liter = Ariston Solar Water H. Termodirect 150/1 CNTT U
32. Kran Battab = tx 115 Li Setra Toto
33. Klosed Duduk Kodok = cw 828-81-w/f-v2 Setara Toto
34. Klosed Standar = cw 633 Setara Toto
35. Shower Tanam + Kran = Tx 488siz + Tx 443 si Setara Toto
36. Shower Gantung = Tx 432 SD Setara Toto
37. Wastafel = lw241c.jw/f + tx109ip setara toto
38. Kran = Ex. China, ukuran 1/2, dari bahan besi tuang lapis
nickel.
39. Pipa :
Air Bersih = PVC Aw (sejenis) Dia. 1, 3/4
Air Buangan = PVC Aw (sejenis) Diameter 2, 3 & 4
Floor Drain = Stainless steel Crom
Listrik = Conduit she (sejenis) Diameter 5/8 kelas I

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 2-2


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

BAB. III. SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN


1.1. Pengukuran
1) Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran
dengan alat-alat penyipat datar (theodolith, waterpass dan sebagainya) dan
lain-lain peralatan yang diperlukan.
2) Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan tempat/posisi patok
penandaan permanen (bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan,
dan dituangkan dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol).
3) Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas
Lapangan dan tetap merujuk pada pergeseran patok awal.
4) Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level bangunan dan
jarak as bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
1.2. Pemasangan Bowplank
1) Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas Pengawas Lapangan
dengan patok yang dipancang kuat-kuat dihubungkan dengan papan kayu
yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.
2) Pemasangan patok pondasi bangunan dikerjakan menurut gambar kerja.

PASAL 2. PEKERJAAN TANAH


2.1. Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian. Bahan-bahan galian yang
akan dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas
Lapangan.
2.2. Penyelidikan Tanah
Pemeriksaan tanah (boring/sondering) ulang harus dilaksanakan oleh Kontraktor
pada titik yang dianggap rawan atas petunjuk Pengawas Lapangan.
2.3. Penggalian dan Pengupasan Tanah
Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang
berasal dari air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab,
pengeringan diusahakan dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan
keparit-parit atau lain-lain dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.
Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,
kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh ditempatkan
berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan lagi supaya
disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan dari
pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat yang disetujui
Pengawas Lapangan.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-1


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

2.4. Urugan dan Pemadatan


Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari lapisan tanah
dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman rata-rata 20 cm digunakan
sebagai lapisan penutup sekeliling bangunan sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan. Jika tebal lapisan humus lebih besar dari 20 cm, maka seluruh
tebal humus harus digali dan digunakan kembali sebagai urugan lapisan
penutup dan biaya yang diakibatkannya dianggap telah termasuk dalam
harga kontrak.
Setelah lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan dilaksanakan,
daerah bangunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai.
Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi
dari 20 cm dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan
steamper atau compactor.

PASAL 3. PEKERJAAN PONDASI


3.1. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapan serta mesin-
mesin yang diperlukan.
2) Macam pondasi yang digunakan adalah :
a Pondasi pasangan batu kali/gunung yang tertera dalam gambar.
b. Pondasi plat/pondasi tapak beton bertulang atau sebagaimana
ditentukan dalam syarat-syarat khusus/gambar kerja.
c. Pondasi batu bata sebagaimana ditentukan dalam gambar kerja.
3.2. Pedoman Pelaksanaan
1) Sebelum dilaksanakan pondasi, maka Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti yang tertera pada
gambar-gambar detail perencanaan dan harus meminta persetujuan
Pengawas Lapangan.
2) Kontraktor diwajibkan memberikan laporan kepada Pengawas Lapangan,
bila ada perbedaan gambar-gambar dari gambar konstruksi dengan gambar
arsitektural atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
3.3. Penggalian Pondasi
1) Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan dengan kedalaman sesuai gambar
kerja.
2) Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapis tanah yang
jelek, maka perlu konsultansi dengan Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan pengarahan tindak lanjutnya.
3) Lebar galian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 5 cm (kiri
kanan).
4) Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis
tanah yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang
terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan
atas biaya Kontraktor.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-2


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

3.4. Pengurugan Kembali


1) Jika ditemukan lubang pada dasar galian pondasi, maka lubang tersebut
harus diurug dengan pasir pasangan dan harus dipadatkan dengan vibro
stamper.
2) Tanah yang digunakan untuk pengurugan bekas galian harus mendapat
persetujuan dari Pengawas Lapangan.
3) Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, sampah-sampah
harus disingkirkan.
4) Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecah menjadi komponen-komponen
yang lebih kecil lebih dahulu.
5) Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max. 30 cm/lapis) dengan vibro
stamper dengan memperhatikan kadar air tanah.
3.5. Pelaksanaan Pondasi
1) Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering atau bebas
genangan air.
2) Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar detail perencanaan.
3) Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga, sparing-sparing yang
diperlukan harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi sesuai
gambar kerja.
4) Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar kerja jika ada
kelainan/ ketidaksesuaian harus dikonsultasikan dengan Pengawas
Lapangan.
3.6. Pondasi Batu kali/gunung
1) Pondasi batu kali/gunung digunakan untuk Pondasi, sesuai yang tertera
dalam gambar kerja.
2) Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan pasir urug, dengan
ketebalan sesuai gambar kerja.
3) Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali/gunung adalah 1 PC : 5 pasir
pasangan dalam perbandingan volume.
4) Pemasangan spesi batu kali/gunung tidak boleh berongga.
5) Diatas pondasi pasangan batu kali/gunung diberi sloof untuk meratakan
penyebaran beban dari atas.
6) Ukuran dari pada balok sloof disesuaikan dengan gambar kerja.

Pekerjaan Adukan Keterangan


Galian Tanah Pondasi Poerplat - Lihat Gambar Kerja
Lantai kerja beton poerplat 1Pc : 3Psr : 5Krl Lihat Gambar Kerja
Pondasi Poerplat - Lihat Gambar Kerja
Galian Tanah Alur Pondasi - Lihat Gambar Kerja
Urugan Pasir Alas Pondasi Tebal 7 Cm Lihat Gambar Kerja
Batu Kosong Tebal 15 Cm Lihat Gambar Kerja
Batu gunung atau Batu kali 1Pc : 4 Psr Lihat Gambar Kerja

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-3


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 4. PEKERJAAN BETON


4.1. Lingkup pekerjaan
Melengkapi semua tenaga, peralatan (equipment) dan bahan-bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi,
dan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam RKS,
Gambar Kerja dan Kontrak Kerja, serta tambahan penjelasan dari Pimpinan
kegiatan dan Pengawas Lapangan.
4.2. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI 1971 dan SKSNI
Tahun 1991 tetap digunakan.
4.3. Bahan-bahan
4.3.1. Portland Cement
Digunakan Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri
Indonesia) S.400 menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 1972). Tidak
boleh mencampur merek semen yang berbeda untuk 1 tahap proses
pengecoran
4.3.2. Agregat

Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak melebihi seperempat


ukuran yang telah ditetapkan
Pasir yang digunakan harus bersih dari lumpur, bahan organik atau
kotoran lainnya, serta tidak mengandung garam asam.
Batu kerikil yang digunakan rata-rata berukuran 20 sampai 30 mm
dengan kualitas jenis batu tidak rapuh dan harus mendapat
persetujuan untuk dipakai dari Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
Untuk pekerjaan dengan pasangan batu kali/gunung digunakan batu
kali/gunung berukuran rata-rata < 10 cm.
4.3.3. Besi Beton

Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, digunakan dari jenis U


24 besi polos standar SNI
Ukuran besi yang digunakan adalah ukuran besi 12 untuk tulangan
dan besi 6 untuk besi beugel sesuai dengan gambar kerja.
Ambang batas susut minimal 0,3 mm, ketika di siqma.
Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat.
4.3.4. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton pengikat No.
16 SWG ( 1 mm) dan tidak bersepuh seng.
4.3.5. Air
Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas dari
bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi
daya lekat semen, seperti asam dan garam.
4.3.6. Bahan Tambahan

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-4


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Tidak diperkenankan menambah bahan-bahan tambahan kedalam


campuran beton, kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis
sebelumnya dari Pengawas Lapangan.
4.3.7. Pengiriman dan Penyimpanan

Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus


sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule & network plan).
Semen harus didatangkan dalam kantongan/kemasan standard (zak).
Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras),
jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus
dapat ditekan hancur dengan melebihi dari beras 5% berat dan kepada
campuran diberi tambahan semen yang baik dalam jumlah yang sama.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing
lainnya, misalnya ; minyak dan lain-lain.
Agregat harus ditempatkan secara terpisah antara satu dengan yang
lain menurut jenis dan gradasinya.
4.4. Bekisting
4.4.1. Material

Poerplat Bekisting Keterangan


Sloef Papan Kayu Klas III-IV
Kolom Papan Kayu Klas III-IV
Balok Papan Kayu Klas III-IV
Balok Plat Papan Multiplekx 9 mm
Ringbalk Papan Kayu Klas III-IV
Plat Papan Multiplekx 9 mm

Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari
beton, seperti pada gambar kerja. Papan-papan untuk cetakan harus
bermutu baik, lurus dan rata atau menggunakan triplex atau multipleks
pada pekerjaan-pekerjaan beton tertentu dengan ketebalan yang sesuai.
4.4.2. Perencanaan
Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban
sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting
harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya
bekisting dalam pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus dapat untuk
menghindarkan keluarnya bagian adukan (mortar leakage). Susunan
bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga kontrol atas
kekurangannya dapat mudah dilakukan. Penyusunan bekisting harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak akan merusak
dinding balok atau kolom beton yang bersangkutan.
Bahan penyangga atau silangan-silangan adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor, demikian juga kedudukan dan
dimensinya.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-5


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum


pengecoran. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.
4.4.3. Pembongkaran Cetakan

Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu


kekuatan khusus untuk memikul 2 x beban sendiri atau melalui waktu
pengerasaan selama 21 (dua puluh satu) hari, kecuali campuran beton
menggunakan bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton.
Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan
bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka
cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap
berlangsung. Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan
konstruksi beton seluruhnya terletak pada Kontraktor.
Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan bilamana ia
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi
utama dan minta persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan ini
tidak berarti Kontraktor lepas dari tanggung jawab atas hasil
pekerjaan tersebut.
4.5. Pemasangan Pipa-Pipa
Pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi.
4.6. Kualitas Beton
1) Kecuali yang ditentukan dalam gambar, kualitas beton untuk bagian sloof,
pondasi tapak, kolom selain kolom dan ring balok adalah K.175-250.
(tegangan tekanan hancur karakteristik untuk kubus uji beton pada usia 28
(dua puluh delapan) hari, dengan derajat konfidensi 0,95.
2) Untuk bagian kolom praktis menggunakan beton cor campuran 1 PC : 2
pasir : 3 kerikil dalam perbandingan volume.
3) Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain
tempat atau dengan mengadakan trialmixes.
4) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump.
5) Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan
untuk umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang dari
65% kekuatan yang diminta pada 28 (dua puluh delapan) hari.
6) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
7) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara tidak mengakibatkan terjadinya separasi komponen-
komponen beton.

4.7. Syarat-syarat Pelaksanaan


1) Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian
utama dari pekerjaan, Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan
untuk mendapat persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan sebagaimana
mestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh Pengawas
Lapangan, maka Kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan beton
yang telah dicor atas perongkosan Kontraktor sendiri.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-6


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

2) Adukan beton harus sedemikian rupa, sehingga dapatdihindarkan adanya


pemisahan dari bagian-bagian bahan.
3) Sebelum beton dicor, semua kotoran-kotoran dan benda-benda lepas harus
dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding
yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sebelum
dicor.
4) Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai
mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.
Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas
Lapangan. Tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika
Kontraktor mengambil tindakan-tindakan mencegah kerusakan yang telah
disetujui Pengawas Lapangan.
5) Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak
termasuk plesteran) adalah 2,5 cm.
6) Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas
Lapangan mempunyai wewenang untuk menolak hasil konstruksi beton
yang cacat, sebagai berikut :
Konstruksi beton yang sangat keropos.
Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan
atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
Konstruksi beton tidak tegak lurus, atau rata seperti yang
direncanakan.
Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
4.8. Penggantian Besi
1) Besi tulangan beton yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera
pada gambar kerja.
2) Dalam hal ini berdasarkan pengalaman Kontraktor atau menurutnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada,
maka :
Kontraktor dapat menambah besi ekstra dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera pada gambar, secepatnya hal ini diberitahukan
kepada Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian untuk
kesempurnaan pekerjaan maka perubahan tersebut hanya dapat
dijalankan setelah ada persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga
keharusan dari Kontraktor.
4.9. Curing Beton
1) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
2) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan sewaktu
pengecoran, harus diperhatikan.
3) Beton harus terus dibasahi paling sedikit selama 14 (empat belas) hari
setelah pengecoran.
4.10. Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang
diberikan. Adanya Pengawas Lapangan yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-7


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

menegur atau memberi nasehat tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
tersebut diatas.

Tulangan
Mutu
Beton Ukuran Sengka Beugel Komposisi
Pokok Beton
ng
Lihat
Poerplat 12 - - 1Pc : 2Psr:3Suplit
detail
Sloef 15 x 20 4 12 - 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
15 x 25 4 12 2 12 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
Kolom 25 x 25 8 14 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
20 x 20 8 14 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
12 x 15 4 12 - 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
Ringbalk 15 x 20 4 12 4 12 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
20 x 30 6 12 2 14 6-15 1Pc : 2Psr:3Suplit
Plat T: 10 10-10 - 10-10 1Pc : 2Psr:3Suplit
T: 8 10-10 - 10-10 1Pc : 2Psr:3Suplit

PASAL 5. PEKERJAAN DINDING DAN BESI


5.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2) Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam persyaratan
ini.
5.2. Bahan/ Material dan Campuran
5.2.1. Bahan/Material
a. Semen : Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus sama
kualitasnya seperti semen yang ditentukan untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir : Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir
pasangan dengan kualitas yang baik dan sesuai
untuk pekerjaan tersebut.
c. Air : Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding harus
memenuhi syarat-syarat sama dengan pekerjaan
beton.
5.2.2. Campuran/Adukan
Komposisi :
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan
dalam gambar atau dalam spesifikasi teknis.
Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi campurannya harus sesuai
dengan gambar kerja.
5.2.3. Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan, diatas permukaan yang keras. Jangan
memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau membubuhkannya
untuk dipakai lagi.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-8


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

5.3. Dinding Pasangan Bata


5.3.1. Batu Bata
a. Batu bata biasa (tangan) dari tanah liat, hasil produksi lokal yang
dibakar dengan baik dan bersudut tajam serta rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.
b. Sesuai dengan pasal 82 dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate
harus 100 Kg/Cm2. Bata yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
- Kualitas baik
- Pembakaran matang
- Sisi dengan permukaan rata tegak lurus dan tajam
- Keras dan tidak mudah patah
- Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada perbedaan tidak
boleh lebih dari3 mm).
- Penyerahan ditempat hanya diizinkan maksimum 5% yang
patah.
5.3.2. Campuran
a. Semua dinding mulai dari ujung atas sloof pondasi beton sampai 30
cm diatas lantai jadi (trasraam) harus dibuat dari campuran 1 PC : 2
pasir. Selanjutnya diatasnya dipakai campuran 1 Pc : 5 Pasir, kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.
b. Dinding untuk kamar mandi, harus memakai campuran 1 PC : 2 pasir
sampai ketinggian 150 cm diatas sloof termasuk bak mandi.
5.3.3. Pelaksanaan
a. Dinding harus dipasang dan didirikan untuk masing-masing ukuran
ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan Kontraktor harus memasang uitzet lubang-lubang
dan sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok atau bata
dipasang dengan adukan pengikat sambungan (spesi) 10 mm didasari
dengan baik dan sambungan-sambungan yang terus lurus dan rata.
b. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian
lebih dari satu meter tingginya.

5.3.4. Perlindungan dan Perawatan


a. Dalam mendirikan dinding yang terkena udara terbuka, selama
waktu-waktu hujan lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup
bagian atas dari tembok bahan penutup yang sesuai.
b. Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7
hari setelah didirikan/pemasangan.
5.3.5. Angker dan Pengikat lainnya
Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus
dipasang angker-angker dan pengikat lainnya pada sambungan-sambungan
dinding tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozid besi, karat atau debu
bangunan diameternya minimal 10 mm. Beton harus dikasarkan dengan
alat yang sesuai pada sambungan vertikal dengan dinding agar adukan
spesi dapat merekat.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3-9


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Pasangan Adukan Bahan Keterangan


Dinding Trasraam 1Pc : 2Psr Batu bata (lokal) Lihat Gambar Kerja
Dinding Bata 1Pc : 5Psr Batu Bata (Lokal) Lihat Gambar Kerja
Dinding Keramik 1Pc : 3Psr Keramik Motif 30x60 Lihat Gambar Kerja
60x60 (Dapur)

5.4. Penyelesaian Dinding Dengan Plasteran


Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan bata dilapisi dengan plester
semen setebal 1,5 cm dan dihaluskan permukaannya dengan acian.
5.4.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
a. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja untuk
keperluan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan
yang disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan
spesifikasi khusus.
c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom, bidang vertikal
lainnya yang dikerjakan dengan pasangan bata kecuali bagian dalam
tembok layar yang tertutup atap, balok beton yang tidak dinyatakan
dalam gambar sebagai penyelesaian dengan bahan lain, tembok
tersebut diselesaikan dengan plesteran yang kemudian dihaluskan
(acian) dicat emulsi vinyl kecuali disebut lain dalam gambar kerja
atau syarat-syarat bagian dinding lainnya.
5.4.2. Bahan
Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan air harus
sesuai dengan syarat-syarat dalam pasal 5 ayat 5.2.c.

5.4.3. Komposisi Adukan


1. Adukan 1 pc : 2 Psr, digunakan pada pasangan batu bata trasram.
2. Adukan 1 pc : 2 Psr, digunakan pada plesteran trasram.
3. Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran pondasi
4. Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada pasangan batu bata dinding
5. Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada plesteran dinding
6. Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran beton

Semua komposisi adukan yang dilaksanakan harus sesuai dengan petunjuk


gambar kerja.

5.4.4. Pengolahan Permukaan Plesteran


a. Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus
diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai
tembok dinding benar-benar kering.
b. Sebelum pemlasteran permukaan-permukaan beton harus dikasarkan.
Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan dengan sikat
dengan memakai sikat yang kaku atau sikat kawat.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 10


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

c. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,


permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap
lembab.
5.4.5. Pelaksanaan
a. Sebagai penyelesaian permukaan beton, diharuskan diberi dua lapisan
adukan, tapi satu lapisan juga bisa diterima asalkan tebal lapisannya
tidak lebih dari 1,5 cm dan diberi lapisan finish yang disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
b. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil
permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata
dan halus.
c. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah
dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran telah mengeras,
untuk menghindari kerusakan (retakan). Sewaktu kondisi udara
lingkungan kering dan panas, plesteran harus dibasahi agar tidak
terjadi penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak rata.
d. Bagian-bagian dinding yang tertutup antara atap dengan plafond yang
tidak terlihat, tidak diplaster.
5.4.6. Memperbaiki dan Membersihkan
Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan
membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar. Pekerjaan
yang sudah selesai, tidak boleh ada yang retak, bernoda serta cacat lainnya.
Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan, semua pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kotor
dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dibersihkan.
5.5. Penyelesaian Dinding Dengan Keramik
5.5.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan alat, bahan/material dan tenaga kerja ahli untuk
menyelesaikan pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut
dalam gambar kerja atau dalam syarat-syarat lainn.
5.5.2. Bahan/material Keramik
a. Ukuran 30 x 60 cm dengan kualitas setara Roman dan atau bahan
yang disetujui oleh pengawas lapangan.
b. Warna yang disetujui oleh Pengawas Lapangan maupun ketentuan
Direksi.
c. Ukuran, klas dan warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat
sedikit saja air.
d. Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.

5.5.3. Pemasangan
a. Pemasangan keramik pada dinding-dinding dipergunakan pasta
perekat khusus, dengan adukan 1Pc : 3Ps atau perekat lain yang

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 11


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

sesuai (bahan khusus yang ditentukan pabrik yang memproduksi


keramik tersebut).
b. Dalam menggunakan pasta perekat atau perekat lain, diselesaikan
sesuai instruksi pabrik pembuat.
c. Pemasangan jalur/joint (nat) yang teratur harus dipertahankan dengan
sempurna. Jalur-jalur dinding adukan pasta semen putih atau warna
yang sesuai dengan warna keramik dan disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
d. Kerataan permukaan harus benar-benar diperhatikan dan setelah
cukup kering harus dicuci dan dilap dengan air atau bahan lain yang
ditentukan oleh pabrik serta bagian-bagian yang terlepas harus segera
diperbaiki.
e. Bila terjadi pemotongan-pemotongan dalam pemasangan harus
diperhatikan agar potongan-potongan tersebut sempurna dan teratur
rapi.
f. Dalam pemasangan dan sebelum waktu penyerahan agar dijaga dari
benturan-benturan atau hal-hal yang menyebabkan rusak/cacat pada
keramik tersebut.
g. Pemasangan keramik dinding yang tidak lurus, tidak rata, terdapat
cacat pada keramik atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan
perintah pembongkaran oleh Pengawasa Lapangan, dan biaya yang
timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
Kontraktor.

Pasangan Adukan Keterangan


Plesteran Trasraam 1Pc : 2Psr Lihat Gambar Kerja
Plesteran biasa 1Pc : 5Psr Lihat Gambar Kerja
Plesteran beton 1Pc : 3Psr Lihat Gambar Kerja
Plesteran Pondasi 1Pc : 3Psr Lihat Gambar Kerja

PASAL 6. PEKERJAAN LANTAI


6.1. Lingkup Pekerjaan
1) Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan semua jenis penutup
lantai seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan.
2) Mengerjakan timbunan dan pemadatan dasar lantai.
3) Mengadakan koordinasi kerja yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan penutup lantai, seperti instalasi air, listrik dan lain-lain.

6.2. Persyaratan dan Bahan


1) Ukuran lantai keramik Kamar mandi 40 x 40 cm anti slip/permukaan kasar
dengan kualitas setara Roman atau sejenis dengan warna yang disetujui
oleh Pengawas Lapangan atau Direksi.
2) Ukuran lantai granit ruangan 60 x 60 cm dengan kualitas keramik platinum
atau sejenis dengan warna Putih corak awan yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan maupun Direksi.
3) Ukuran, klas dan warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat sedikit saja
air.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 12


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4) Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.


5) Keramik yang telah diterima Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

6.3. Pelaksanaan
6.3.1. Dasar Lantai :
a. Sebelum pemasangan keramik, tanah dasar lantai harus dipadatkan
kemudian dilapisi pasir urug dan dipadatkan.
b. Dasar lantai untuk KM/WC harus rata dan pada kemiringan yang
tepat kearah pembuangan air (floor drain).
c. Dasar lantai setelah dilapisi pasir urug selanjutnya di rabat beton
terlebih dahulu.
d. Untuk dasar lantai papan flooring/parquet/parkit, lantai dasar pertama
setelah di rabat beton, dilapisi papan calsiboard 8 mm (underfloor-1),
selanjutnya direkatkan dengan papan multipleks pada lapisan ke dua
(Under floor-2) sebelum pasangan papan flooring/parquet/parkit.

6.3.2. Pemasangan
a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai
dengan gambar kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan..
b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi
sesuai dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan
pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin
pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
c. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai
kondisi jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi
yang terlalu cepat.
d. Keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 Pc : 3 Ps
dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur
(joints/nat) yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi
dengan pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci dengan lap
basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus
cepat diperbaiki.
e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus
dihindari dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan
lainnya yang menempel pada permukaan lantai harus segera
dibersihkan sebelum menjadi kering.
f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat
atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah
pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul
akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
Kontraktor.
g. parket laminate didesain dengan sistem interlocking antara lidah
dan ceruk. Pada satu keping, sisi sebelah kirinya adalah lidah
dan sisi sebelah kanannya adalah ceruk; sisi atasnya lidah dan
sisi bawahnya ceruk. Cara memasangnya adalah memasukkan
lidah keping yang satu ke dalam ceruk keping yang lain.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 13


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

h. Pemasangan papan flooring dengan menempelkan antara satu


keping dengan keping lainnya dengan mengoleskan lem vynil
pada bagian lidah dan ceruk sehingga benar-benar melekat.
i. Pemasangan plint lantai keramik 20x40 dipasang sepanjang
dinding dalam ruangan dan teras, pemasangan plint keramik
tersebut harus rapi dan direkatkan dengan spesi 1Pc : 3Psr

Pekerjaan Bahan Spesi/Adukan Keterangan


Rabat Lantai Lihat Spesifikasi Bahan 1Pc:3Psr:5Krl Dalam dan Luar
Bangunan
Lantai Granit 60x60, Ex. Granito 1Pc : 3Psr Lihat Gambar Kerja
Keramik Anti Slip 40x40, Roman 1Pc : 3Psr Lihat Gambar Kerja
sejenisnya

PASAL 7. PEKERJAAN KAYU / ALUMINIUM DAN KACA


10. 1. Persyaratan, Jenis dan Ukuran bahan

a. Semua kayu yang terpakai harus kering, berumur cukup tua,


lurus dan tidak retak, tidak bengkok serta mempunyai derajat
kelembaban kurang dari 15% dan harus memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PPKI 1970 - NI.5.

b. jenis kayu yang digunakan adalah kayu klas II (Silae dan


sejenisnya ) khusus untuk pekerjaan kusen harus menggunakan
kayu Jati untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.

c. Ukuran bahan yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja,

10. 2. Kusen Pintu dan Jendela

a. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah :

- Pekerjaan Kusen Pintu/Jendela/Ventilasi

- Pekerjaan Daun Pintu Panil

- Pekerjaan Bingkai Jendela Kaca

- Pekerjaan Pasangan Kaca

- Pekerjaan Jalusi Papan

10. 3. Pekerjaan Kusen Pintu, Ventilasi dan Jendela Kayu klas II dan sejenisnya.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 14


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

1. Pekerjaan kusen pintu/jendela dan Ventilasi di pasang harus dibuat


rapi permukaan kayu ketiga sisinya hingga menghasilkan permukaan
yang rata, untuk penempatannyan berdasarkan gambar kerja dengan
memperhatikan posisi tata letak dan kode dalam gambar dan harus
mendapatkan persetujuan dari pengawas lapangan.

2. Untuk kusen/pintu dan Ventilasi sebelum di pasang harus benar-benar


kondisi yang baik dengan mendapatkan persetujuan dari pengawas
lapangan.

3. Daun pintu dan Jendela yang rusak harus diganti dengan yang baik,
sesuai dalam gambar kerja, pintu dan jendela harus benar-benar kuat
dan kokoh serta rata agar dapat dengan mudah dibuka dan ditutup,
apabila terdapat cacat pada kayu terlebih dahulu harus ditutup dengan
dempul kemudian diamplas sampai rata sehingga menghasilkan
permukaan yang licin/rapi.

4. Dalam pekerjaan daun pintu dan jendela disesuaikan dalam gambar


kerja dan dipasang dalam kondisi yang benar-benar baik.

5. Pekerjaan yang tidak rapi, kasar, bengkok dan tidak menggunakan


bahan yang telah ditentukan, harus dibongkar dan diganti dengan
bahan yang baik atas biaya Pelaksana.

6. Kusen-kusen, pintu dan jendela yang rusak harus diganti dengan yang
baru atau disesuaikan dengan gambar kerja.

7. Bingkai jendela kaca yang dibuat harus sesuai dengan gambar kerja,
bingkai jendela diserut rata dan diamplas sampai rata guna untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan licin.

8. Kaca-kaca yang rusak/pecah harus diganti dengan Kaca yang baik


tebal 5 mm dan dipasang sesuai ukuran kaca awal seperti dalam
Gambar Kerja.

9. Pemasangan kaca bagian dalam alur dioleskan plamur kayu,


pemasangan kaca harus rata dan tidak rapat mengingat kemungkinan
menggelembung/ mengembang dan menyusut akibat perubahan
temperatur.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 15


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

10. Semua pemasangan kaca dilengkapi dengan list kaca ukuran 1 x 1 cm


dari kayu klas II diserut rata dan tidak mempunyai cacat.
Semua jenis pekerjaan yang nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini tapi tidak
diuraikan maka harus dikerjaan sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam gambar
kerja.

Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang, atau
goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi maupun
pemasangan.Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan karena penyedia
jasa kurang cermat dan teliti, penyedia jasa harus mengganti atas biaya sendiri tanpa
dianggap sebagai pekerjaan tambah.
Pekerjaan Bahan Ket
Kusen Pintu Jendela Menggunakan kusen aluminium yang disetujui oleh

Lihat syarat-

pelaksanaan
dan Ventilasi pengawas dan direksi teknis,

syarat
Daun pintu Menggunakan papan jati, dibuat sesuai gambar kerja
Daun Jendela Menggunakan papan jati, dibuat sesuai gambar kerja
Kaca Kaca bening tebal 5 mm & 8mm
List kaca 1 x 1 List profil kayu jati

PASAL 8. PEKERJAAN PLAFOND


8.1. Lingkup Pekerjaan
Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi pemasangan rangka dan dan penutup plafond dengan bahan dan
ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.
8.2. Bahan
1) Jenis bahan untuk rangka plafond dan lesplafond yang digunakan sesuai
dengan spesifikasi material.
2) Bahan penutup plafond sesuai dengan spesifikasi material.
3) Penggantung rangka plafond menggunakan besi kotak/hollow 30x40.
4) Pengecatan plafond sesuai dengan persyaratan pengecatan.

8.3. Persiapan Pemasangan


1) Pola pemasangan plafond dilakukan sesuai dengan gambar kerja
2) Sebelum pemasangan rangka plafond, Kontraktor harus menyajikan
metoda sambungan dan sistim penggantungan rangka plafond untuk
disetujui Pengawas Lapangan.
3) Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
8.4. Pemasangan
4) Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan dengan
memperhatikan rencana peletakan, rangka batang-batang pengantung

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 16


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

harus terpasang dengan menjamin kekakuan kebidangan (level), kelurusan


dan kerataan (flush) seluruh bidang langit-langit setelah terpasang.
5) Setelah beberapa waktu sistem langit-langit sudah pada bidang yang lurus
dan rata. Dimana diperlukan lubang masuk keruangan langit-langit kepada
bagian instalasi tertentu. Bagian langit-langit yang dapat dibuka harus
dipasang.
6) Perlu dilakukan koordinasi kerja dalam pemasangan langit-langit terhadap
pekerjaan lain yang berkaitan, seperti pekerjaan listrik dan lain-lain sesuai
dengan gambar kerja.
7) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata seluruh
atau sebagian bidang plafond, adanya bagian plafond yang cacat, sehingga
menurut Pengawas Lapangan atau Pemilik kegiatan harus diperbaiki atau
harus diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
8.5. Pemeliharaan
Setelah plafond diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor dan terpelihara
dari kerusakan-kerusakan yang dapat ditimbulkan hingga masa penyerahan
pekerjaan secara keseluruhan.
Pekerjaan Bahan Pola Keterangan
Rangka Plafond Besi Hollow/Kotak 60 x 60 Di sekrup
20x40 mm
Penutup plafond Plafond Gypsum Disekrup
(dalam ruangan) board 9 mm
Penutup plafond Plafond Eternit 9 mm (Lihat gambar Disekrup
(luar ruangan) kerja)
List plafond List motif Gypsum Disekrup
(dalam ruangan)
List plafond (luar List profil kayu jati Disekrup
ruangan)

PASAL 9. PEKERJAAN BESI


9.1. Lingkup Pekerjaan
1. Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
2. Pekerjaan meliputi pemasangan kusen aluminum ventilasi atap dengan
bahan dan ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.

9.2. Bahan
1. Bahan kusen aluminium sesuai dengan spesifikasi material.
9.3. Persiapan Pemasangan
1. Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
9.4. Pemasangan
1. Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan dengan memperhatikan
rencana peletakan, kelurusan dan kerataan (flush).
2. Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata seluruh
atau sebagian bidang pintu besi dan kusen, sehingga menurut Pengawas

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 17


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Lapangan atau Pemilik kegiatan harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
9.5. Pemeliharaan
setelah kusen aluminium diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor dan
terpelihara dari kerusakan-kerusakan yang dapat ditimbulkan hingga masa
penyerahan pekerjaan secara keseluruhan

PASAL 10. PEKERJAAN SANITAIR


10.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini yaitu pengadaan dan pemasangan
perlengkapan sanitair seperti diperlihatkan dalam gambar rencana serta testing
peralatan terpasang sesuai uraian kerja dan syarat-syarat.

10.2. Pedoman Pelaksanaan


Untuk melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti yang diuraikan dalam syarat-syarat ini.
10.3. Persyaratan Bahan
1) Peralatan/perlengkapan sanitair yang akan dipasang harus benar-benar
baru dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. Peralatan yang tidak
memenuhi persyaratan harus dikeluarkan dan diganti oleh Kontraktor.
2) Kontraktor wajib menyediakan bahan/material yang akan digunakan untuk
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan, selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pemasangan.
10.4. Pemasangan
1) Tempat dimana akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih
dahulu dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah
masih sesuai dengan gambar perencanaan. Khusus untuk semua tipe
kloset, lubang yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap
syarat kemiringan pipa buangan dan elevasi septictank, apakah sudah tepat
seperti yang tertera dalam gambar.
2) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya peralatan
sanitair atau salurannya, atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga
menurut Pengawas Lapangan atau Direksi harus diperbaiki atau harus
diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

Pekerjaan Bahan Keterangan


Instalasi air bersih Pipa PVC AW Termasuk accessories
Instalasi air kotor cair & padat Pipa PVC 2, 3&4 Termasuk accessories
AW
Pas. Kran Air San-EI Stainless Steel Termasuk accessories

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 18


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 11. PEKERJAAN PLUMBING


11.1. Lingkup Pekerjaan
1) Penyediaan bahan/material, tenaga kerja, peralatan yang berhubungan
dengan pasal ini.
2) Meliputi pekerjaan yang dimaksud pada tabel diatas ternmasuk
pemasangan saluran air hujan di luar bangunan sesuai dengan gambar
kerja.
11.2. Penggalian Saluran
1) Kontraktor diharuskan membuat shop drawing sesuai dengan gambar kerja
sebelum melaksanakan pekerjaan saluran air hujan yang menyajikan
dimensi, gradasi peil, penyambungan dan posisi bak kontrol untuk
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2) Penggalian saluran dan pengarahannya harus benar-benar lurus dan dalam,
kemiringannya seperti yang diminta, pipa-pipa dan alasnya harus sesuai
dengan yang ditunjukkan gambar kerja.
3) Tanah galian tidak boleh ditaruh dalam jarak 50 cm dari pinggir-pinggir
galian yang digali dan sisa-sisa galian harus disangga dengan papan-papan
dan jika dikehendaki memakai penopang agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan baik dan cepat.
11.3. Saluran Pembuangan
1) Saluran-saluran pembuangan air terbuat dari pipa PVC diameter 2 merek
Invilon.
2) Pemasangan dan kemiringan saluran disesuaikan dengan gambar kerja.
3) Sebelum saluran ditutup/ditimbun, Sub Kontraktor harus meminta
persetujuan Pengawas Lapangan.
4) Saluran-saluran pembuangan harus dibuat dalam garis lurus dan gradasi
ditunjukkan pada gambar.
5) Memasang dan menentukan level harus dilaksanakan dengan seksama dan
Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang sesuai seperti papan bidik,
mistar T, titik tetap duga dan sebagainya yang diperlukan untuk itu.
6) Semua saluran harus bebas dari tanah, puing-puing kelebihan semen dan
lain-lain rintangan pada waktu pembuatan sampai penyelesaian kontrak,
dimana pekerjaan akan diserahkan dalam keadaan bersih.
11.4. Pengujian Saluran
Seluruh pekerjaan saluran air hujan dan seluruh pembuangan harus diuji.
Pengujian tersebut harus dilakukan dari titik masuk air tersebut ada ditunjukkan di
dalam gambar kerja. Saluran cabang yang pendek harus diuji disatukan dengan
saluran induk. Cabang-cabang saluran yang panjang harus diuji secara terpisah.
Pengujian dilaksanakan dengan jalan menyumbat ujung saluran yang rendah,
mengisi bagian saluran tersebut dengan air dari hulu air pada titik yang tertinggi
dari bagian yang diuji. Jika dikehendaki untuk mengadakan pengujian test head,
suatu ruas bengkok (knukkle bend) yang cukup panjang vertikal harus
disambungkan sementara ke ujung bagian atas. Setelah ditumbuhkan cukup air
leluasa untuk diserap, pengujian ditunggu sampai tidak kurang dari 10 menit.
Bagian pekerjaan yang terbukti tidak bocor atau terlalu banyak rembesan dari
sambungan, harus dipotong dan diperbaiki.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 19


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

11.5. Kualitas Bahan


1) Kloset jongkok berukuran standard fabrikasi, terbuat dari keramik buatan
porselin dengan warna yang sesuai dengan lantai dan disetujui Pengawas
Lapangan dan Direksi.
2) Pipa yang digunakan harus kualitas baik, tidak mudah pecah.
3) Floordrain yang digunakan terbuat dari stainless steel standar untuk lubang
pembuangan air kotor.

11.6. Septictank
Septictank dan rembesan harus dari jenis yang sudah ditentukan dan dilaksanakan
sesuai dengan detail dan ukuran dalam gambar. Penempatannya harus seperti yang
ditunjukan dalam gambar kerja.

Pekerjaan Bahan Keterangan


Instalasi air kotor Pipa PVC 2 &3AW Termasuk accessories
Pas. Klosed Duduk Porselin merk TOTO Termasuk accessories
Pas. Floor Drain Stainless Steel Termasuk accessories
Saluran air hujan Lihat analisa pekerjaan -
Bak Kontrol saluran Lihat analisa pekerjaan -
Septicktank dan resapan Lihat analisa pekerjaan Termasuk accessories

PASAL 12. PEKERJAAN RANGKA ATAP, LISTPLANK DAN TALANG


12.1. Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, serta
peralatan keselamatan pekerja
2) Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap dan talang, serta pemasangan
dan pembuatan lesplank, dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan
pekerjaan ini seperti disebut dalam persyaratan ini.
12.2. Bahan/Material dan Ketentuan Umum
12.2.1. Penutup Atap
Penutup atap adalah atap genteng metal dengan warna yang disetujui
Pengawas Lapangan dan Direksi.
12.2.2. Rangka Atap
Rangka atap menggunakan baja ringan Zinc Galvanis C75.80 (lihat
petunjuk gambar kerja ) dan disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi
12.2.3. Kusen Kayu
Pemasangan kusen Kayu 5/13.5cm disesuaikan dengan petunjuk dalam
gambar kerja, kesalahan dalam pemasangan merupakan tanggung jawab
pelaksana pekerjaan,
12.2.4. Lesplank

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 20


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Lesplank terbuat dari papan calsiboard 4 mm sesuai pada gambar kerja


dan pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Lesplank dilapisi cat dengan
warna finishing yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.

Kontraktor harus memberikan contoh bahan/material atap selambat-lambatnya 30


hari sebelum pemasangan untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pemilik
kegiatan.
12.3. Pedoman Pelaksanaan
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan membuat shop
drawing yang menyajikan sistim konstruksi penggantung talang,
penyambungan dan pembautan atap, penyambungan nok dan
flashing/talang, pemasangan plat ventilasi atap, pemasangan lesplank,
sesuai gambar kerja untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2) Overlap pemasangan penutup atap minimal 30 cm atau sesuai dengan
ketentuan pabrik.
3) Penyambungan penutup atap dilakukan sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh pabrik pembuatnya atas persetujuan Pengawas Lapangan.
4) Sambungan talang mendatar dan tegak dilapisi dengan lapisan anti bocor
yang tahan hujan dan panas.
5) Pada pertemuan talang mendatar dan tegak dipasang saringan kotoran.

Pekerjaan Bahan Keterangan


Rangka Atap Rangka Baja Ringan Zinc multi truss atau
Galvanis C75.80 sejenisnya
Kusen ventilasi atap Kusen Kayu Jati -
Penutup Atap Atap genteng metal (Multi warna di tentukan
Roof) kemudian
Nok Bumbungan Atap Nok Atap genteng metal Nok atap standar
Atap genteng metal
Talang dan Jurai Atap Karet Talang + Seng Plat Karet Lapis sengplat
Listplank 1 x 25 Papan Calsiboard 4mm -

PASAL 13. PEKERJAAN PENGECATAN


13.1. Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2) Meliputi pengecatan untuk semua permukaan kayu, plesteran, besi dan
lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan ini.

13.2. Ketentuan Umum


1) Semua bahan-bahan cat yang telah disetujui harus diperoleh dari supplier
beserta keterangan lengkap mengenai barang tersebut dan prosesnya.
2) Semua cat harus digunakan dan dipulaskan betul-betul sesuai dengan
instruksi pabriknya.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 21


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

3) Plamir dan cat dasar harus dikeluarkan oleh pabrik yang sama untuk
masing-masing lapisan pemakaian.
4) Kaleng yang diisi cat harus diaduk benar-benar sebelum dituangkan dan
dipulaskan menurut aturan dari pabriknya.
5) Jangan sekali-kali mencampurkan bahan pengering atau bahan-bahan lain
kedalam cat, jika tidak disarankan atau dikehendaki oleh pabriknya.
6) Untuk pengecatan dinding/palsteran, plesteran harus dibiarkan sampai
mengering dalam waktu yang cukup dan jangan dipulas (dicat) sampai
benar-benar mengering. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat
harus dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.
Retak-retak kecil harus ditambal dengan penambal keras. Retak-retak yang
lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya bersambungan menjadi
rata dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan diplester lebih
dahulu dilapis cat dasar yang tahan alkali, debu-debu yang menempel pada
permukaan harus dibersihkan dengan kain lap kering lalu dilanjutkan
dengan menyekanya memakai lap yang dibasahi.
7) Lapisan cat yang terluka harus diulang/diperbaiki.
8) Semua konstruksi baja sebelum dipasang harus dicat dasar terlebih dahulu
dan diulang lagi sebelum dilaksanakan pengecatan akhir sebanyak 1 (satu)
kali.
13.3. Bahan dan Ketentuan-Ketentuan Khusus
13.3.1. Kayu
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan kayu adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan wood filler putih dengan merek dan jenis
ditentukan kemudian atas persetujuan pengawas lapangan.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis synthetic enamel dengan merek
dan jenis ditentukan kemudian atas persetujuan pengawas lapangan
c. Lapisan finishing kayu bagian luar bangunan, seperti lesplank
menggunakan jenis cat synthetic, mek dan jenis ditentukan kemudian
atas persetujuan pengawas lapangan.
13.3.2. Dinding/Plasteran
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan dinding/plasteran adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan jenis alkali resin dengan merek yang
setara Nippon Paint atau Paragon.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis acrylic emulsion dengan merek
yang setara Nippon Paint atau Paragon. Warna yang digunakan adalah
sesuai dengan spesifikasi material atau ditentukan oleh Pengawas
Lapangan dan Direksi.
c. Lapisan finishing untuk plafond digunakan jenis dan merek yang
sama dengan warna Putih, kecuali ditentukan lain oleh Pengawas
Lapangan dan Direksi.

13.4. Pengajuan Bahan-Bahan


Setelah kontrak ditandatangani, Kontraktor harus secepatnya, tidak kurang dari
dua bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua
bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan, kepada Pengawas
Lapangan. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Direksi.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 22


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

13.5. Pemilihan Warna


Semua warna harus dipilih oleh Pengawas Lapangan dan Direksi, Kontraktor harus
bawa contoh-contoh warna yang akan disetujui.
13.6. Daftar Persyaratan Pengecatan/Penyelesaian
Daftar ini menunjukkan dimana finish dekorasi-dekorasi yang ditentukan dalam
bab yang sudah disebutkan harus dipakai.

Komponen Di dalam Di luar


Dinding/Plesteran Acian+2 lapis Cat Dasar Acian+2 lapis Cat + 3 Lapis
Plamur Cat
+ 2 Lapis Cat Emulsi Emulsi
Plafond 1 lapis Cat Dasar Plamur 1 lapis Cat Dasar Plamur
+ 2 Lapis Cat Emulsi + 2 Lapis Cat Emulsi
Kayu 1 kali amplas 1 kali amplas
1 kali cat dasar 1 kali cat dasar
1 kali amplas 1 kali amplas
2 lapis cat synthetic 2 lapis cat synthetic

PASAL 14. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1) Pemasangan Instalasi Listrik didalam gedung dan luar gedung yang
mencakup jumlah titik lampu, penempatannya serta pemasangan (tidak
termasuk penyambungan daya) disesuaikan dengan gambar. Pemasangan
saklar dan stop kontak (merek Panasonic Kw 1 warna putih) setinggi 1.50
m dari lantai, kabel memakai jenis LMK Prima NYY 2,5 mm dan untuk
kontak daya menggunakan kabel 4 mm.
2) Semua keperluan untuk pekerjaan ini disesuaikan dengan
keperluan/gambar dan harus yang berkualitas baik, baru dan mendapat
persetujuan Direksi.
3) Untuk bahan pekerjaan instalasi tersebut harus memenuhi peraturan dan
persyaratan dari AKLI atau PLN.
4) Untuk instalatur listrik harus dilaksanakan oleh instalatir yang disyahkan
oleh PLN setempat
5) Pemasangan pipa instalasi listrik harus dikerjakan sebelum pekerjaan
plesteran dimulai.
6) Pemasangan kabel listrik dikerjakan sebelum pekerjaan penutup plafond.
7) Bok sekring merk PRESTO, penempatan blok sekring di letakkan dalam
panel box termasuk MCB.
8) Pengadaan dan pemasangan panel box lengkap dengan lampu indikator 2
buah dan meteran panel, 1 indikator untuk lampu, 1 untuk indikator arus
dan 1 untuk indikator stop kontak
9) Pemasangan stop kontak lengkap dengan pengaman, dipasang pada
instalasi kabel tersendiri dan tidak mengandeng pada instalasi titik lampu,
termasuk untuk pemutus arus dalam hal ini MCB dan Sekring.
10) Dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel, sambungan hanya boleh
dilakukan dalam doos-doos PVC maksimum 2 buah sambungan, kemudian
diisolasi dan dilasdop.
11) Pipa yang menuju ke stop kontak dan saklar ditanam dalam tembok. Stop
kontak dan saklar-saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 23


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

12) Sebelum pekerjaan diserahkan, pemborong harus melakukan pengetesan


terhadap instalasi-instalasi yang telah selesai dan dilakukan bersama-sama
dengan pihak yang berwenang (PLN) disaksikan oleh Direksi. Hasilnya
dituangkan dalam sertifikat tanda instalasi baik dan aman.

Pekerjaan Bahan Keterangan


Lampu Downlight Lampu Twinlight (Led) 18 Watt, Tertanam dalam
philips, plafond, sehingga
tampak rata.
Lampu Downlight Lampu Shortlight (Led) 13 Watt, Tertanam dalam
philips, plafond, sehingga
tampak rata.
Lampu Plafond (KM, Philips 10 Watt, lengkap fitting Lihat detail gambar
Ruangan dan luar) plafond warna putih
Stop kontak Merk Panasonic KW 1, Instalasi MCB dan
Sekring tersendiri.
Saklar Tunggal Merk Panasonic KW 1, 1 titik Instalasi sesuaikan
saklar minimal 2-3 mata lampu gambar kerja
Saklar Ganda Merk Panasonic KW 1, 1 titik Instalasi sesuaikan
saklar minimal 2-3 mata lampu gambar kerja
Panel Box Uk. 40x60, Instalasi sesuaikan
gambar kerja
Sekring Box 3 Phase Presto 3 Phase 25 A, lengkap Instalasi sesuaikan
sekring otomatis gambar kerja
MCB (Mini circuit Standar PLN 25 A Instalasi sesuaikan
braker) gambar kerja
Grounding System Arde, Kabel BC, Lempeng Instalasi di pasang oleh
Tembaga dan kotak pas batu. tenaga ahli yang
Box Lempeng tembaga berpengalaman.
(Tertanam)
PASAL 15. PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN
1) Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau kesalahan
pada borongan yang disebabkan oleh kelalaian Kontraktor pada waktu
pelaksanaan maupun selama dalam masa pemeliharaan atau kekurangan
setelah serah terima pertama dilaksanakan.
2) Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan pada borongan sebelum diserah
terimakan akibat dari kesalahan atau kekeliruan Kontraktor atau Sub
Kontraktor atau karena bahan yang kurang baik atau dikarenakan
kesalahan pelaksanaan yang dibuat Kontraktor dan belum mendapat
persetujuan dari Pemilik kegiatan atau Pengawas Lapangan (kecuali
perencanaan yang diserahkan Pemilik kegiatan) seluruhnya adalah
tanggungan Kontraktor.
3) Selama dalam masa pemeliharaan setelah serah terima 100%, Kontraktor
bertanggung jawab memperbaiki selekas mungkin segala kerusakan dan
kekurangan-kekurangan akibat dari kesalahan atau kelalaian Pemborong.
4) Pengawas Lapangan akan memberitahukan terlebih dahulu kepada
Kontraktor tentang maksud untuk melakukan inspeksi selama jangka
waktu pemeliharaan dan berdasarkan ini Kontraktor menunjuk seorang
wakil yang bertanggung jawab untuk hadir dalam waktu dan tanggal yang
ditentukan. Wakil ini akan memberi bantuan yang diperlukan untuk
mencatat semua hal dan persoalan yang perhatikan sesuai dengan
pengarahan Pengawas Lapangan.

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 24


Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

5) Bilamana terjadi kerusakan atau kekurangan selama dalam masa


pemeliharaan, Pengawas Lapangan akan memberitahukannya kepada
Kontraktor secara tertulis, agar Kontraktor secepatnya memperbaiki/
mengganti yang rusak atau yang tidak baik.
6) Bilamana Kontraktor tidak memperbaiki yang rusak atau yang kurang baik
dalam waktu yang wajar sebelum berakhirnya masa pemeliharaan, Pemilik
kegiatan dapat melakukannya atas biaya Kontraktor.
7) Jika kekurangan-kekurangan menurut Konsultan tidak praktis atau sukar
diperbaiki, Pengawas Lapangan harus menentukan pengurangan nilai
borongan dan memotongnya dari jumlah yang akan dibayarkan kepada
Kontraktor.
8) Sampai dengan waktu Berita Acara Serah Terima terakhir dikeluarkan,
Kontraktor wajib pada jam-jam kerja atas tanggungan dan biaya sendiri
mengadakan pemeriksaan apakah semua bagian dari borongan dapat
bekerja dengan baik atau tidak dengan membuat catatan-catatan mengenai
kerusakan atau malfungsi dari elemen-elemen borongan.
9) Kontraktor harus berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan
selama jangka waktu Kontrak.
10) Selain itu Kontraktor sewaktu-waktu wajib memelihara kelayakan dari
setiap areal dan jika diminta Pengawas Lapangan, memindahkan semua
kotoran, alat-alat konstruksi, kelebihan bahan dan segala rongsokan bekas
pekerjaan konstruksi dari areal tersebut.
11) Kebersihan ini termasuk tugas Kontraktor sehingga lokasi pekerjaan
umumnya selalu dalam kondisi bersih dan selayaknya.
12) Setelah selesai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan seluruh
lapangan sehingga mendapat persetujuan Pengawas Lapangan, Sub
Kontraktor lain berkewajiban hadir di lapangan untuk turut/ikut
melaksanakan pembersihan.
13) Seluruh bangunan-bangunan sementara atau bagian-bagian pekerjaan
pembantu yang diperlukan selama pelaksananaan pekerjaan (proyek)
berlangsung harus dibongkar sebelum seluruh pekerjaan diserah
terimakan.
14) Biaya pembersihan dan pembongkaran sepenuhnya dalah tanggung jawab
Kontraktor.

Makassar, 22 Maret 2017

PT. RAMADHAN KARYA PRATAMA

IR. SAENAL
Direktur

Pembangunan Rumah Jabatan Kapolda 3 - 25

Anda mungkin juga menyukai