Kolaka. Wawancara dilakukan pada salah satu petani tambak yaitu Bapak Kaharudin. Bapak
Kaharudin umur 28 tahun, alamatnya di Dusun 3 desa Towua kecamatan Wundulako. Bapak
Arman Tamatan SMP dengan pekerjaan sehari-harinya yaitu mengelola tambak. Bapak
Kaharudin merupakan penduduk yang berasal dari daerah sulawesi selatan yang merantau ke
kolaka, tepatnya di desa towua kecamatan wundulako. Sebelum memulai usaha tambak , beliau
mengumpulkan uang berupa tabungan dan hasil kerja-kerja sampingan lalu memulainya dengan
menyewa lahan milik orang lain dengan harga Rp.2.000.000 untuk lima tahun kedepan.. Sehari
hari beliau datang untuk memberi pakan ataupun datang untuk mengecek keadaan tambak yang
dikelolanya dari pagi jam 08.00 sampai sore jam 16.00 .Beliau memiliki 1 orang istri dan 1 orang
Bapak kaharudin menyewa lahan tambak yang memiliki luas 4 hektar yang dibagi 2
petak, tambak yang diproduksi oleh beliau adalah ikan bandeng dan udang vanamei yang
digabungkan dalam 1 wadah atau satu petak. Setiap 3-4 hari beliau memberi pakan kepada ikan
bandeng dan udang vanamei pada pagi hari maupun siang hari, untuk sampai ke tempat lokasi
tambak yang dikelolanya, beliau menggunakan motor untuk sampai ke tempat tambak. Adapun
pengeluaran untuk membantu pekerjaan mengurus tambak berupa rumah-rumah kecil yang
berada di dekat tambak, mesin untuk mengelola air tambak dan alat bantu lainnya yang
Proses produksi Bapak Kaharudin dengan cara memproduksi yaitu mempersiapkan lahan
selama 1 minggu untuk proses pengeringan sempurna kemudian memasukkan pupuk Urea dan
TSP kedalam tambak selama 1 hari dengan tujuan menumbuhkan plankton. Kemudian
memasukkan air melalui saluran pintu masuk air di bantu dengan mesin pompa mesin air 23 Pk
selama 1 hari, untuk udang kualitas air harus di perhatikan. Kemudian siapkan bibit udang dan
ikan bandeng untuk di masukkan kedalam tambak selama 1 hari. Selanjutnya bibit yang telah di
sebar di dalam tambak di rawat dan di awasi dan di kontrol dan di beri makan sebanyak 3-4 kali
sehari dengan makanan pelet, sampai pembesaran sambil penyakit yang mungkin akan terjadi
terhadap udang yaitu penyakit pink dan pada ikan bandeng jarang terdapat penyakit Karena
biasanya ikan bandeng akan memakan tubuhnya sendiri hingga kepalanya membesar Karena
pakan yang tak terkontrol. pada tahap kegiatan panen, hasilnya di jual kepada pengumpul. Saat
panen , Beliau dibantu oleh warga sekitar dan digaji oleh beliau sendiri dengan upah yang biasa-
biasa saja, dan ikan bandeng dan udang vanamei ini akan dikumpulkan di rumah beliau sampai
pengumpul dating sendiri untuk mengambilnya , beliau melakukan transaksi melalu telepon
genggam miliknya yang mengatakan kepada beberapa para pelanggannya selain pengumpul
untuk datang mengambil hasil produksinya, kemudian pelanggan datang mengambil hasil
produksinya dengan menggunakan mobil lalu dipasarkan di pasar terdekat desa wundolako