Faktor Resiko Hipertensi PDF
Faktor Resiko Hipertensi PDF
TINJAUAN PUSTAKA
darah tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah mirip dengan
tekanan dari air (darah) di dalam pipa air (arteri). Makin kuat aliran yang keluar dari
keran (jantung) makin besar tekanan dari air terhadap dinding pipa. Jika pipa tertekuk
atau mengecil diameternya (seperti pada atherosklerosis), maka tekanan akan sangat
meningkat.11
darah akan meningkat dalam keadaan gembira, cemas, atau sewaktu melakukan
aktivitas fisik. Setelah situasi ini berlalu, tekanan darah akan kembali menjadi
normal. Apabila tekanan darah tetap tinggi, maka disebut sebagai hipertensi atau
maka tekanan darah diukur dengan manometer air raksa dalam satuan milimeter air
Stetoskop juga digunakan untuk mendengar denyut. Tekanan dinaikkan hingga tidak
terdengar denyut lagi. Hal ini terjadi karena tekanan manset melebihi tekanan darah
sehingga arteri terjepit dan tidak ada darah yang mengalir di dalamnya. Kemudian,
pertama (Korotkoff I). Denyut pertama ini menggambarkan tekanan darah sistolik
dan pada saat ini pembuluh darah yang sebelumnya tidak teraliri darah mulai
darah mengakibatkan aliran laminar/ turbulen dari darah yang perlahan memasuki
pembuluh darah. Ketika tekanan manset terus diturunkan secara perlahan, bunyi
denyut juga akan terdengar menurun sehingga akhirnya menghilang. Bunyi denyut
akhirnya menghilang karena tekanan manset telah turun di bawah tekanan pembuluh
darah sehingga tidak ada tahanan lagi. Tekanan darah ini sangat penting dalam sistem
sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam
arteri, arteriola, kapiler, dan sistem vena sehingga terbentuklah suatu aliran darah
yang menetap. 14
Tekanan normal darah pada orang dewasa sangat bervariasi. Tekanan darah
terdiri dari tekanan sistolik yang berkisar antara 95 sampai dengan 140 mmHg, dan
tekanan ini dapat meningkat dengan bertambahnya usia. Di lain pihak tekanan
darah pada umumnya berkisar pada rata-rata nilai normal sekitar 120 mmHg untuk
merupakan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas kerja jantung sebagai pompa dan
menyebabkan darah mengalir di dalam sistem arteri secara terus-menerus tiada henti-
hentinya.13
Terdapat dua macam kelainan tekanan darah, antara lain dikenal sebagai
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah. Pada
umumnya yang lebih banyak dihubungkan dengan kelainan tekanan darah adalah
Hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada
arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah. Hipertensi
arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan darah diastolik berkaitan
dengan tekanan dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara
dua denyutan.11
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure tahun 2003, hipertensi adalah
tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
Keadaan ini dikategorikan sebagai primer/ esensial (hampir 90% dari semua kasus)
organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh
darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung). Hipertensi
menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi, dengan target
cara:18
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya.
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume
bentuk kurva seperti bel dan kontinyu, maka tidak ada batas jelas antara normotensi
dan hipertensi. Batasan (definisi) hipertensi hanya dapat dibuat secara operasional.19
dimulai sejak lahir dan umum dialami pada semua makhluk hidup. Lansia bukanlah
suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup manusia (bayi, kanak-kanak,
Pada umumnya usia tua penuh dengan berbagai gangguan kesehatan. Hal itu
terjadi bukan hanya karena keteledoran orang untuk menjaga kesehatan sejak masa
Kemunduran itu bersifat fisiologis dan berjalan secara alamiah. Hingga saat ini belum
ada obat atau cara pencegahan penurunan fisiologis pada lansia. Tapi tetap saja
mungkin untuk sehat pada lansia. Hal-hal yang bisa dilakukan dan harus senantiasa
dilakukan untuk tetap sehat pada lansia adalah menjaga kesehatan dengan baik,
pikiran dari pengaruh lingkungan yang negatif, dan secara periodik berkonsultasi
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan
oleh kader bersama Kepala Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD). Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat
setempat yang disetujui oleh LKMD dengan syarat mau dan mampu bekerja secara
sukarela, dapat membaca dan menulis huruf latin, dan mempunyai cukup waktu untuk
terutama lansia.24
kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan
pelayanan.
status mental.
4. Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana).
perifer yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh darah
Tekanan darah tinggi biasa ditemui pada pasien yang sudah berusia lanjut
(lansia). Hal ini erat hubungannya dengan proses menua pada seseorang. Di sini
lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Tekanan darah tinggi pada orang lansia yang
sering tampak adalah bagian sistol, atau yang terekam paling atas dari alat pengukur
tekanan darah.22
hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor
1. Menurut kausanya
faktor gentik ini sangat bervariasi, dilaporkan sekitar 15% pada populasi
tertentu sampai dengan 60% pada populasi lainnya. Faktor lingkungan yang
sekunder.29
(misalnya pil KB).27 Hipertensi sekunder juga bisa disebabkan oleh penyakit/
a. Hipertensi ringan
b. Hipertensi sedang
c. Hipertensi berat.17
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan
dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.27
adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan
anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan
yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal. Untuk
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, maka dapat
menunjukkan gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, dan
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam
jangka panjang akan terjadi komplikasi serius pada organ-organ sebagai berikut,
yaitu:
a.. Jantung
penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan
semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang
menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan
tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut
gagal jantung.5
b. Otak
tinggi dapat menyebabkan dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke
hemoragik. Jenis stroke yang paling sering (sekitar 80% kasus) adalah stroke
iskemik. Stroke ini terjadi karena aliran darah di arteri otak terganggu. Otak menjadi
kekurangan oksigen dan nutrisi. Stroke hemoragik (sekitar 20% kasus) timbul saat
pembuluh darah di otak atau di dekat otak pecah. Penyebab utamanya adalah tekanan
darah tinggi yang persisten. Hal ini menyebabkan darah meresap ke ruang di antara
sel-sel otak. Walaupun stroke hemoragik tidak sesering stroke iskemik, namun
c. Ginjal
penyaringan di dalam ginjal, akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang
zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi
sehingga menyebabkan kerusakan pada retina (area pada mata yang sensitif terhadap
cahaya). Keadaan ini disebut penyakit vaskular retina. Penyakit ini dapat
Tekanan darah tinggi lumrah bagi pasien yang sudah berusia lanjut (lansia).
Ini karena terjadinya pengapuran pada dinding pembuluh darah bagian dalam. Hal ini
berumur 45-54 tahun (42,40%), 55-64 tahun (53,70%), 65-74 tahun (63,50%), dan
Pada populasi umum kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara
merata. Hingga usia 55 tahun lebih banyak ditemukan pada pria. Namun setelah
terjadi menopause (biasanya setelah usia 50 tahun), tekanan darah pada wanita
meningkat terus, hingga usia 75 tahun tekanan darah tinggi lebih banyak ditemukan
pada wanita daripada pria.17 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Balitbangkes tahun 2007, prevalensi hipertensi (pada kelompok umur >18 tahun)
lebih sering dibandingkan orang berkulit putih. Perbedaan ini timbul akibat perbedaan
genetik kedua populasi tersebut. Hipertensi pada orang keturunan Afrika lebih sensitif
terhadap garam dalam pola makan, yang diperkirakan berkaitan dengan sistem renin-
angiotensin. Orang berkulit hitam memiliki kadar renin yang lebih rendah.31
hipertensi pada kelompok lansia yang bekerja (31,58%) dan pada kelompok yang
tidak bekerja (37,88%). Berdasarkan hasil penelitian yang sama, diketahui bahwa
(70,97%) dan pada kelompok yang tidak memiliki kebiasaan merokok (20,55%).10
dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan
risiko hipertensi seperti stres, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga, merokok,
alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya. Perubahan gaya hidup
seperti perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung
banyak lemak, protein, dan garam tinggi tetapi rendah serat pangan, membawa
hipertensi.9 Tetapi hal ini sedikit berbeda dengan hasil Riset Kesehatan Dasar
laporan rumah sakit dan puskesmas, proporsi kasus hipertensi dari tahun ke tahun
secara keseluruhan, pada tahun 2004 proporsi kasus hipertensi sebesar 17,34%,
meningkat menjadi 29,35% di tahun 2005. Kemudian pada tahun 2006 mengalami
1. Umur
Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang semakin besar
meningkat. Meskipun hipertensi bisa terjadi pada segala umur, namun paling sering
dijumpai pada orang berumur 35 tahun atau lebih. Sebenarnya wajar bila tekanan
darah sedikit meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini disebabkan oleh
perubahan alami pada jantung, pembuluh darah, dan hormon. Tetapi bila perubahan
pada kelompok umur 56-65 tahun jika dibandingkan dengan kelompok umur 25-35
2. Jenis Kelamin
Bila ditinjau perbandingan antara wanita dan pria, ternyata terdapat angka
yang cukup bervariasi.9 Hingga usia 55 tahun lebih banyak ditemukan pada pria.
Namun setelah terjadi menopause (biasanya setelah usia 50 tahun), tekanan darah
pada wanita meningkat terus, hingga usia 75 tahun tekanan darah tinggi lebih banyak
ditemukan pada wanita daripada pria.16 Hal ini disebabkan karena terdapatnya
menunjukkan bahwa OR hipertensi pada wanita jika dibandingkan dengan pria adalah
0,79.9
3. Etnis
orang keturunan Afrika atau Afro-Karibia memiliki tekanan darah yang lebih tinggi
Afrika lebih sensitif terhadap garam dalam pola makan, yang diperkirakan berkaitan
dengan sistem renin-angiotensin. Orang berkulit hitam memiliki kadar renin yang
lebih rendah.31
4. Hereditas
yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-5
dibandingkan dengan anak adopsi. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang diturunkan,
dan bukan hanya faktor lingkungan (seperti makanan atau status sosial), berperan
keluarga hipertensi jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga
5. Stres Psikologis
simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Stres atau
ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, bingung, cemas, berdebar-debar, rasa marah,
dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan
hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup lama, tubuh
patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
yang mengalami stres psikologis jika dibandingkan dengan yang tidak stres
peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan darah. Garam menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik cairan di luar sel agar tidak keluar,
sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian
kebiasaan mengonsumsi makanan asin jika dibandingkan dengan yang tidak adalah
4,57.9 Lemak trans (ditemukan pada makanan yang diproses, misalnya biskuit dan
margarin) dan lemak jenuh (ditemukan pada mentega, cake, pastry, biskuit, produk
daging, dan krim) telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah dapat mempersempit arteri, bahkan dapat
daging dan diet vegetarian pada penderita hipertensi dapat menurunkan tekanan
darah.17
meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang tidak aktif juga cenderung
mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya
harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung
harus memompa, makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri. Berdasarkan
responden yang tidak memiliki kebiasaan berolah raga jika dibandingkan dengan
b. Kebiasaan merokok
pada jumlah rokok yang diisap perhari. Seseorang lebih dari satu pak rokok sehari
menjadi 2 kali lebih rentan hipertensi dari pada mereka yang tidak merokok. Zat-zat
kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida yang diisap melalui rokok, yang
masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri
Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh
darah amat kecil di dalam paru-paru dan diedarkan ke aliran darah. Hanya dalam
beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan
memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin (adrenalin). Hormon
yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk
maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan meningkat 10 mmHg. Tekanan
darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30 menit setelah berhenti mengisap
rokok. Sementara efek nikotin perlahan-lahan menghilang, tekanan darah juga akan
menurun dengan perlahan. Namun pada perokok berat tekanan darah akan berada
pada level tinggi sepanjang hari. Berdasarkan hasil penelitian Sugiharto (2007),
menunjukkan bahwa OR hipertensi pada responden perokok berat (>20 batang/ hari)
c. Mengonsumsi alkohol
risiko mendapat hipertensi sebesar dua kali. Bagaimana dan mengapa alkohol
meningkatkan tekanan darah belum diketahui dengan jelas. Namun sudah menjadi
kenyataan bahwa dalam jangka panjang, minum minuman beralkohol berlebihan akan
merusak jantung dan organ-organ lain. Berdasarkan hasil penelitian Sugiharto (2007),
8. Obesitas
beberapa sebab. Makin besar massa tubuh, makin banyak darah yang dibutuhkan
untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Ini berarti volume darah
yang beredar melalui pembuluh darah menjadi meningkat sehingga memberi tekanan
denyut jantung dan kadar insulin dalam darah. Peningkatan insulin menyebabkan
tubuh menahan natrium dan air. Berat badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT)
berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. Risiko
relatif untuk menderita hipertensi pada orang obes 5 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan seorang yang berat badannya normal. Pada penderita hipertensi ditemukan
sekitar 20-30% memiliki berat badan lebih. Berdasarkan hasil penelitian Sugiharto
hipertensi, belum terlihat adanya faktor yang menjadi risiko hipertensi, contoh adanya
terutama pada kelompok risiko tinggi. Tujuan pencegahan primer adalah untuk
antara lain:
Society menganjurkan asupan natrium dibatasi sampai kurang dari 2,4 gram sehari.
Jumlah tersebut setara dengan 6 gram garam, yaitu sekitar 1 sendok teh per hari.
Penting untuk diingat bahwa banyak natrium (sodium) tersembunyi dalam makanan,
terutama makanan yang diproses.31 Mengurangi asupan garam <100 mmol/hari (2,4
gram natrium atau 6 gram garam) bisa menurunkan TDS 2-8 mmHg.39 Lemak dalam
tekanan darah. Penurunan konsumsi lemak jenuh, terutama lemak dalam makanan
yang bersumber dari hewan dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh secukupnya
yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain yang bersumber dari
Jenis makanan ini sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi. Dengan
mengonsumsi sayur dan buah secara teratur dapat menurunkan risiko kematian
akibat hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner, menurunkan tekanan darah,
dan mencegah kanker. Sayur dan buah mengandung zat kimia tanaman
mmHg.17
a. Olahraga teratur
Olahraga sebaiknya dilakukan teratur dan bersifat aerobik, karena kedua sifat
dapat dipenuhi tubuh, misalnya jogging, senam, renang, dan bersepeda. Aktivitas
fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi
menit perhari dengan baik dan benar. Salah satu manfaat dari aktivitas fisik yaitu
menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal. Contoh dari aktivitas fisik
yang dapat menjaga kestabilan tekanan darah misalnya turun bus lebih awal menuju
tempat kerja yang kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang
rumah, atau membersihkan rumah selama 10 menit, dua kali dalam sehari ditambah
menurunkan tekanan darah sistolik 4-8 mmHg. Latihan fisik isometrik seperti
angkat besi dapat meningkatkan tekanan darah dan harus dihindari pada penderita
hipertensi.17 Di usia tua, fungsi jantung dan pembuluh darah akan menurun,
demikian juga elastisitas dan kekuatannya. Tetapi jika berolahraga secara teratur,
menciutkan arteri kecil hingga sirkulasi darah berkurang dan tekanan darah
meningkat. Berhenti merokok merupakan perubahan gaya hidup yang paling kuat
Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan yang
sehat dan bervariasi tidak merusak kesehatan. Namun demikian, minum alkohol
secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Pesta minuman
keras (binge drinking) sangat berbahaya bagi kesehatan karena alkohol berkaitan
dengan stroke. Wanita sebaiknya membatasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 14
unit per minggu dan laki-laki tidak melebihi 21 unit perminggu.31 Menghindari
Di antara semua faktor risiko yang dapat dikendalikan, berat badan adalah
salah satu yang paling erat kaitannya dengan hipertensi. Dibandingkan dengan yang
kurus, orang yang gemuk lebih besar peluangnya mengalami hipertensi. Penurunan
berat badan pada penderita hipertensi dapat dilakukan melalui perubahan pola makan
dan olahraga secara teratur.38 Menurunkan berat badan bisa menurunkan TDS 5-20
terjadi untuk berulang atau menjadi berat. Pencegahan ini ditujukan untuk mengobati
melalui diagnosis dini dan pemberian pengobatan. Dalam pencegahan ini dilakukan
pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan juga kepatuhan berobat bagi orang yang
a. Diagnosis Hipertensi
faktor bisa mempengaruhi hasil pengukuran seperti faktor pasien, faktor alat, dan
tempat pengukuran. Anamnesis yang dilakukan meliputi tingkat hipertensi dan lama
perubahan aktivitas atau kebiasaan (seperti merokok, konsumsi makanan, riwayat dan
fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau lebih dengan jarak dua menit,
b. Penatalaksanaan Hipertensi
sedang dalam terapi obat. Pada pasien hipertensi yang terkontrol, pendekatan
penderita. Oleh karena itu, modifikasi gaya hidup merupakan hal yang penting
4. Menghilangkan stres.
primer adalah dengan obat. Keputusan untuk mulai memberikan obat antihipertensi
atau faktor risiko lain. Terapi dengan pemberian obat antihipertensi terbukti dapat
menurunkan sistol dan mencegah terjadinya stroke pada pasien usia 70 tahun atau
lebih.9
berat atau kematian. Upaya yang dilakukan pada pencegahan tersier ini yaitu
menurunkan tekanan darah sampai batas yang aman dan mengobati penyakit yang
penderita hipertensi yang mendapat terapi dan rehabilitasi. Follow up ditujukan untuk