Anda di halaman 1dari 6

Membuat Kompos Skala Rumah Tangga:

Mudah
REP | 03 September 2013 | 06:23 Dibaca: 9704 Komentar: 12 6

Kompos : Pupuk Organik buatan sendiri dijamin lebih bersih. Kenapa? Karena jelas kita tahu
bahan untuk membuat pupuk tersebut, sampah bersih dari dapur sendiri belum tercemar,
tidak sampai membusuk dan belum sempat disambangi lalat itu sebabnya. Kompos yang
dihasilkan jika dipergunakan untuk menanam sayur sebagai lalap mentah, misalnya daun
selada, seledri ketika kita petik dapat langsung kita makan tidak usah merasa khawatir.

Pembuatan Kompos skala rumah tangga ini Mudah, Murah, Ramah Lingkungan dan tidak
berbau.

***
Keranjang inilah wadah utama membuat kompos, murah karena hanya belanja
keranjang sekali tetapi pemakaian sampai bertahun tahun, plastik tidak mudah
rusak. menurut sumber, plastik sampai empat ratus tahun baru bisa hancur.

Alat-alat yang diperlukan dan cara


kerjanya[Doc.Ngsti]

Alat-alat yang diperlukan beserta cara kerjanya:

1. Bantalan sekam 2 buah(untuk dasar keranjang dan penutup keranjang),


garpu pengaduk, kain penutup keranjang, ditambah lagi Kompos matang
sebagai aktivator.

2. Kardus bekas, masukkan kedalam keranjang, untuk melapisi keranjang

3. Masukkan bantalan sekam kedalam Doz yang sudah diletakkan kedalam


keranjang

4. Masukkan Kompos matang satu bungkus -/+ 4 kg. sebagai


starter/aktivator. Catatan: Kompos matang(warna hitam sudah berbau
tanah/tidak berbau busuk, kalau dipencet hancur. Itulah ciri-ciri kompos
matang dapat dijadikan aktivator.
Masukkan sampah dapur kedalam
Keranjang[Doc.Ngsti]

Sampah dapur, sisa potongan sayuran, kulit buah (kecuali kulit kacang & kulit
salak), dan sampah meja (sisa makanan dari meja makan). Bahan sampah tadi
potong kecil agar memudahkan penguraian oleh mikroba yang ada dalam
kompos matang

Jika makanan berminyak/bersantan sebelum dimasukkan harus dicuci berkali-kali


lalu ditiris dahulu. Sampah dapur kulit udang potongan daging, ayam, dan ikan
yang berbau hewani dilarang keras dimasukkan ke keranjang. Silahkan
masukkan kedalam Lubang Resapan Biopopri.
Diaduk merata dengan
kompos[Doc.Ngsti]
Sampah dapur setelah dimasukkan diaduk merata, agar permentasi berjalan dengan baik.

Ditutup dengan bantalan sekam[Doc. Ngsti]

Kemudian ditutup dengan bantalan sekam, disini Sekam berguna untuk meredam Bau.
padahal sampah sayuran jika didiamkan satu malam membusuk mengeluarkan bau tak sedap
dan berlendir. Aneh jika masuk kedalam keranjang ini tidak berbau, kalau komposnya ingin
wangi masukkan kulit jeruk.
Ditutup dengan tile/ kain tipis
[Doc.Ngsti]
Agar tidak ada binatang kecil misalnya lalat masuk kedalam keranjang, kalau lalat masuk
berarti akan bertelur, tetapi kalau prosesnya berjalan dengan benar, suhu didalam keranjang
menjadi panas, maka telor binatang kecil perlahan akan segera mati.

Terakhir ditutup Doc.Ngsti]


Keranjang ini diletakkan diatas bata sebagai tatakan, kemudian diletakkan di tempat banyak
mendapatkan sirkulasi udara penuh - Aerob. Tidak boleh terkena matahari langsung dan air
hujan.

Pengisian sampah dilakukan setiap hari, tidak lupa harus selalu diaduk ketika selesai mengisi.
Proses permentasi terjadi dengan tanda suhu sampah terasa panas. Artinya mikroba bekerja
aktif mengurai Sampah/Sukses mengurai sampah. Dalam waktu dua - tiga bulan Kompos
sudah dapat dipanen.

Cara memanen kompos, :

1. Ambil 1/3 bagian paling atas yang sudah mulai menghitam sisihkan

2. Kemudian 2/3 bagian bawah dikeluarkan, diayak

3. Sisa ayakan kasar dapat dijadikan aktivator kembali, masukkan kedalam


Keranjang bersama yang sepertiga bagian teratas tadi.

4. Kardus sudah harus diganti karena hancur/lapuk.


Nah mudah sekali bukan prosesnya, tidak banyak keluar tenaga, tidak perlu
berkeringat, badan tidak berbau, walau menggauli sampah, tetapi menghasilkan
kompos berguna untuk hoby menanam kita, sudah tidak perlu lagi membeli
kompos.

Ketika kita berbuat yang sedikit hanya dengan cara menangani sampah organik
dirumah tangga masing-masing, berarti kita sudah membantu melestarikan
Bumi, dengan efek baiknya begitu banyak, jelas kita sudah ikut berpartisipasi
dalam mengurangi menumpuknya sampah, mengurangi populasi lalat dan
mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh sampah, belum lagi
kemudian menggunakan Kompos hasil sendiri untuk penghijauan. Yang jelas
sedikit banyak membantu mengurangi global warming.

Penulis hanya bisa menyebarkan virus kebaikan ini kepada para pembaca, dan
mengharap pembaca menyebarkan lagi kepada para kerabat teman dan lainnya,
akhirnya semua orang mau melakukan hal ini.

Inovasi yang sangat bagus ini di temukan oleh : Mr Koji Takakura dari Jepang
dan Keranjang ini biasa dinamakan Keranjang pintar - Keranjang Takakura

Selamat mencoba .. !!

Anda mungkin juga menyukai