Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

PRAKTIKUM BIOKIMIA
IDENTIFIKASI ASAM AMINO PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL
UNKNOWN MELALUI UJI MILLON, NINHIDRIN, PbS, DAN UJI
NITROPRUSIDA

OLEH:
NAMA : FAJRIA MAYRISA RAHMA
NIM : 1413031035
KELAS : VIB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017
IDENTIFIKASI ASAM AMINO PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL
UNKNOWN MELALUI UJI MILLON, NINHIDRIN, PbS, DAN UJI
NITROPRUSIDA

Fajria Mayrisa Rahma


Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Kimia, Fakultas MIPA, UNDIKSHA
Jalan Udayana, Singaraja-Bali
Email: fajriamayrisa@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi asam-asam amino yang terdapat dalam
larutan protein (albumin telur) serta dapat mengidentifikasi jenis asam amino yang terdapat dalam
sampel unknown. Metode yang digunakan adalah metode uji kualitatif dengan cara uji reaksi Millon,
Ninhidrin, PbS, dan Nitroprusida. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa pada albumin telur
mengandung asam amino tirosin, asam -amino bebas, dan asam amino yang dalam struktur asam
aminonya mengandung belerang. Asamamino yang menunjukkan hasil positif terhadap uji millon
hanya asam amino tirosin. Asam amino tirosin, triptofan, glisin dan phenilalanin menunjukkan hasil
positif terhadap uji ninhidrin. Asam mino sistein memberikan hasil positif terhadap uji nitroprusida.
Sampel unknown yang digunakan hanya memberi hasil positif pada uji ninhidrin.

Kata kunci : asam amino, larutan albumin telur, sampel unknown

ABSTRACT

The purpose of this experiment is to identified the amino acids contained in the protein
solution (egg albumin) and to identified the types of amino acids contained in the unknown sample.
The method used is a qualitative test method by of Millon reaction, Ninhydrin, PbS, and Nnitroprusside
test. From the experiment results obtained that the egg albumin-containing amino acid tyrosine, -
amino acids is free amino acids in the structure of the amino acid containing sulfur. Amino acid that
gave positive result on millon test only tyrosin. Amino acid wich gave a positif result on ninhidrin test
are tyrosine, tryptophan, glisine, and phenilalanin. Cystein gave a positive result on nitropruside test.
Unknown sample only gave positive result on the ninhydrin test.

Keywords: amino acids, egg albumin solution, samples of unknown

PENDAHULUAN
Protein tergolong dalam kelompok protein juga dapat di pakai sebagai sumber
senyawa terpenting dalam organisme, energi.
hewan, termasuk juga manusia. Secara Semua protein disusun dari
kimia, protein adalah polimer yang terdiri rangkain dasar yang sama yaitu dari 20
atas monomer-monomer asam -amino yang asam amino yang dihubungkan satu sama
dihubungkan dengan ikatan peptida. Sebuah lain dengan ikatan peptida. Asam amino
molekul protein mengandung ratusan atau adalah monomer dari protein. Asam-asam
bahkan ribuan unit asam amino. Unit-unit amino yang secara alami menyusun protein
itu akan membentuk berbagai macam mempunyai gugus fungsi karboksil (-
kombinasi yang jumlahnya hampir tidak COOH) dan amina (-NH2) yang terikat pada
terbatas, sehingga jumlah jenis protein yang atom karbon yang sama, yaitu atom karbon
ada juga tidak terbatas (Frieda, 2002). alfa. Gugus karboksil dalam asam amino
Protein adalah salah satu kelompok bahan memberikan sifat asam dan gugus amina
makronutrien. Tidak seperti bahan memberikan sifat basa. Gugus lain yang
makronutrien lainnya yaitu karbohidrat dan terikat pada C adalah atom hydrogen dan
lemak, protein ini memiliki peran yang lebih rantai samping yang bervariasi (gugus R).
penting dalam pembentukan biomolekul Berikut adalah struktur umum dari asam
daripada sumber energi. Namun apabila amino.
organisme sedang kekurangan energi, maka
H O
H
N C C

H OH
R
Gambar 1. Struktur Umum Asam Amino

Tidak semua asam amino Asam amino dapat diklasifikasikan


merupakan asam -amino melainkan dari menjadi delapan kelompok berdasarkan
ke-20 itu hanya 19 yang merupakan asam - strukturnya. Klasifikasi ini berdasarkan atas
amino, sedangkan satu asam amino yang sifat kimia dari gugus R-nya. Kelompok
menyimpang dari struktur umum adalah alifatik terdiri dari Glisin, Alanin, Valin,
asam amino prolin karena asam amino ini Leusin, dan Isoleusin. Kelompok Aromatik
mempunyai gugus amino sekunder. Asam terdiri dari Fenilalanin, Tirosin, Triptofan.
amino bersifat amfoterik dalam bentuk Kelompok hidrosiklik terdiri dari Serin dan
larutannya, dimanadalam larutan basa ia Treonin. Kelompok karbosiklik terdiri dari
cenderung menjadi asam dan pada larutan Asam Aspartat, dan Asam Glutamat.
asam cenderung menjadi basa. Hal ini Kelompok yang mengandung sulfur terdiri
terjadi karena asam amino mampu dari Sistein dan Metionin. Kelompok imino
membentuk zwitter-ion (Redhana, 2004). terdiri dari Prolin dan Histidin. Kelompok
amino terdiri dari Lisin dan Arginin.
Perbedaan antara asam amino satu Kelompok amida terdiri dari Aspargin dan
dengan asam amino lainnya terletak pada Glutamin.
gugus R atau rantai sampingnya.
Berdasarkan gugus R-nya akan dapat Asam amino memiliki banyak
diramalkan sifat-sifat suatu asam amino. manfaat bagi kehidupan terutama dalam
Asam-asam amino ini dapat dibagi menjadi metabolisme, sebagai bangunan blok protein
tiga kelompok. Kelompok asam amino yang linear dari rantai asam amino. Asam
dengan gugus R polar bermuatan positif amino juga penting dalam banyak molekul
atau negatif terdiri dari Lisin, Arginin, dan biologi lainnya, seperti pembentukan bagian
Histidin yang bermuatan positif, sedangkan koenzim atau sebagai prekursor untuk
asam amino yang bermuatan negatif adalah biosintesis dari molekul seperti hemoglobin.
Asam Aspartat dan Asam Glutamat. Analisis asam amino dapat dilakukan
Kelompok asam amino dengan gugus R dengan dua metode yaitu metode kualitatif
polar tak bermuatan teridiri dari Serin, untuk mengetahui keberadaan asam amino
Treonin, Asparagin, Glutamin, Tirosin, dan dalam protein, metode kuantitatif untuk
Sistein. Kelompok asam amino dengan mengetahui jumlah asam amino dalam
gugus R non polar terdiri dari Glisin, protein. Analisis asam amino dengan
Alanine, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, metode kualitatif dapat dilakukan dengan
Metionin, Fenilalanin, dan Triptofan. cara melakukan uji-uji seperti berikut:

Tabel 1. Beberapa reaksi untuk mendeteksi asam amino berdasarkan gugus R.


sumber: Tika, 2010 : 24 Buku Penuntun Praktikum Biokimia
Reaksi Uji Reaksi/Reagen Asam amino yang Warna
dideteksi
Uji Millon HgNO3 dalam asam nitrat Tirosin Merah
dengan sedikit asam nitrit
Uji Hopkins-Cole Asam Glioksilat dalam H2SO4 Triptofan Cincin
pekat ungu
Ninhidrin Triketohidrin Hidrat Asam -amino dan Biru
peptide yang
memiliki gugus -
amino yang bebas.
PbS PbS (Timbal Sulfat) Asam amino yang Hitam
dapat melepaskan
unsr S.
Nitroprusida Natrium nitroprusida dalam Sistein Merah
NH3 encer
Uji Millon prolin yang gugus aminonya tersubstitusi
memberikan hasil berwarna kuning.
Uji Millon dilakukan untuk (Frieda, 2002).
mengidentifikasi adanya asam amino tirosin
pada suatu zat. Pereaksi Millon berupa
larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam Uji PbS
asam nitrat. Jika kedalam larutan yang
mengandung asam amino dengan rantai Uji PbS dilakukan untuk
samping gugus fenolik (tirosin) mengidentifikasi adanya asam amino sistein
ditambahkan reagen Millon, maka akan pada suatu zat. Pada uji ini, belerang yang
segera terbentuk endapan putih yang jika terdapat dalam asam amino sistein akan
dipanaskan akan berubah menjadi warna dibebaskan sebagai ion sulfida dengan
merah. Endapan yang terbentuk merupakan kehadiran NaOH. Ion sulfida selanjutnya
garam kompleks dari tirosin yang ternitrasi akan bereaksi dengan ion Pb2+ membentuk
(Frieda, 2002). endapan berwarna hitam. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.

Uji Hopkins-Cole
S2-(aq) + Pb2+(aq) PbS(s)
Larutan protein yang mengandung
triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi
Uji Nitroprusida
Hopins-Cole yang mengandung asam
glioksilat (HOOC-CHO). Pereaksi ini dibuat Protein yang mengandung gugus
dari asam oksalat dengan serbuk magnesium SH bebas seperti sistein memberikan warna
dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi kemerah-merahan jika direaksikan dengan
Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan natrium nitroprusida, Na2Fe(CN)5NO.2H2O
perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan dalam larutan amoniak. Hal ini disebabkan
di bawah larutan protein kemudian akan selain mengandung gugus COOH dan
terbentuk cincin ungu pada batas antara gugus NH2, pada gugus R pada asam
kedua lapisan tersebut. Cincin ungu yang amino mengandung gugus tiol (gugus
tampak pada bidang batas antara kedua sulfidril) atau peptida (glutat ion). Reaksi
cairan adalah hasil kondensasi triptofan antara gugus sulfidril dari asam amino
dengan gugus aldehida dari asam glioksilat (sistein), peptida (glutation) dapat
dalam suasana asam sulfat. direaksikan dengan natrium nitroprusida
dalam amonia berlebih menghasilkan
kompleks berwarna merah, dengan reaksi
Uji Ninhidrin
sebagai berikut.
Apabila ninhidrin (triketohidrin
[Fe3+(CN)5NO]2-(aq) + NH3(aq) + R-SH(aq)
hidrat) dipanaskan bersama asam amino,
(NH4)2+[Fe2+(CN)5NOSR]2-(aq)
maka akan terbentuk kompleks berwarna.
Reagen yang digunakan pada uji ninhidrin METODE
yaitu triktohidrin hidrat. Asam amino yang
dideteksi dengan uji ninhidrin yaitu asam - Alat dan Bahan
amino dan peptida yang memiliki gugus -
amino bebas. Untuk mengetahui bahwa uji Alat-alat yang digunakan dalam
ini positif akan dihasilkan warna biru. praktikum ini terdiri dari 1 rak tabung
Keseluruhan reaksi asam amino dengan reaksi, 3 buah pipet tetes, 1 buah corong, 1
ninhidrin adalah sebagai berikut. (a) buah gelas kimia ukuran 25 mL, 3 buah
dekarboksilasi oksidatif dari asam amino gelas kimia ukuran 100 mL, 1 buah pipet
dan produksi ninhidrin tereduksi, amoniak volume, 1 buah gelas ukur 10 mL, 1 buah
dan karbondioksida (b) reaksi ninhidrin labu Erlenmeyer 100 mL, 2 buah spatula, 1
tereduksi dengan molekul ninhidrin yang buah batang pengaduk, 1 buah pembakar
lain dan dengan molekul amoniak yang spritus, 1 buah korek api, 1 buah gelas kimia
dibebaskan (c) pembentukan kompleks 250 mL, 1 buah Erlenmeyer ukuran 250 mL,
berwarna biru. Untuk prolin dan hidroksi 2 buah kaca arloji, dan 1 buah heater.
Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan asam amino (larutan tirosin,
albumin telur, larutan Pb-asetat, reagen fenilalanin, triptofan dan glisin), kemudian
Millon, reagen Ninhidrin, larutan natrium dipanaskan hingga mendidih.
nitroprusida, larutan amonia, asam sulfat
pekat, NaOH 0,1 N, aquades, larutan Uji PbS
Phenilalanin, larutan Triptofan, larutan
glisin, larutan Tirosin, Larutan Sistein, Sebanyak 2 mL larutan NaOH dan 2
sampel unknown A, F, dan G. tetes Pb-asetat ditambahkan ke dalam 5 mL
larutan protein dan larutan sampel unknown,
Prosedur Kerja kemudian dipanaskan dalam penangas air.
Perubahan warna yang terjadi diamati.
Uji Millon
Uji Nitroprusida
Sebanyak 3 mL larutan protein
(albumin telur), larutan sampel unknown, Sebanyak 0,5 mL larutan natrium
dan larutan asam amino (larutan tirosin, nitroprusida 1% dan 0,5 mL larutan
glisin, triptofan, dan fenilalanin) amonium hidroksida ditambahkan ke dalam
ditambahkan 5 tetes reagen Millon 5 mL larutan sampel unknown dan larutan
kemudian dipanaskan. Perubahan yang sistein.
terjadi kemudian diamati.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Ninhidrin
Berdasarkan percobaan identifikasi
Sebanyak 0,5 mL larutan ninhidrin asam amino pada larutan protein (albumin
0,1% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan telur) dan sampel unknown yang telah
protein, larutan sampel unknown, dan dilakukan diperoleh hasil seperti tabel
berikut :

Tabel 2. Hasil uji identifikasi asam amino pada larutan protein (albumin telur) dan
sampel unknown.
Sampel Uji Uji Ninhidrin Uji PbS Uji natrium
Millon nitroprusida
Albumin + + + Tidak dilakukan
Tirosin + + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Triptofan - + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Glisin - + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fenilalanin - + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sistein Tidak Tidak dilakukan Tidak dilakukan +
dilakukan
Unknown - + - -
Uji Millon mengoksidasi ion Hg+ menjadi Hg2+.
Endapan yang terbentuk merupakan garam
Pada uji Millon, larutan protein kompleks dari tirosin yang ternitrasi yang
(albumin telur) menunjukkan hasil uji berwarna merah (gambar 3). Terbentuknya
positif adanya asam amino. Asam amino larutan yang berwarna merah menunjukkan
yang memberikan hasil positif pada uji bahwa dalam albumin telur mengandung
Millon adalah tirosin. Larutan albumin telur asam amino tirosin.
ketika ditambahkan reagen Millon terbentuk Uji selanjutnya yang dilakukan
endapan putih. Endapan putih yang adalah uji terhadap sampel unknown
terbentuk merupakan reaksi antara Hg +
menunjukkan hasil negatif. Hal ini
dengan asam amino tirosin. Endapan putih
tersebut mengalami reaksi lebih lanjut
menandakan bahwa sampel unknown ini
dengan pemanasan.Selanjutnya, pada proses tidak mengandung asam amino tirosin
pemanasan, HNO3 yang mula-mula (gambar 4). Pengujian juga dilakukan
bertindak sebagai pelarut yang terhadap asam amino glisin, triptofan,
tirosin, dan fenilalanin (gambar 5). kompleks dari tirosin yang ternitrasi
Penambahan reagen Millon pada zat sesuai persamaan reaksi berikut:
yang mengandung asam amino tirosin
akan menyebabkan terbentuknya
endapan merah yang merupakan garam

H H H H
O O
HO C C C Hg+(aq) C C C OH Hg+
OH (aq) -O
H N N H
H H H H (s)

Tirosin Tirosin Ternitrasi

H H
O
HO C C C + Hg+ (aq) HNO3(aq)
OH
H N
H H (aq)

H H
O
O2 N C C C Hg2+
O-
H N
H H (s)

Tirosin Kompleks tirosin ternitrasi


(warna merah)

Gambar 2. Reaksi pembentukan kompleks tirosin ternitrasi

Gambar 3. Terbentuknya endapan merah pada albumin telur.


Gambar 4. Tidak terbentuk endapan merah pada sampel unknown

(a) (b) (c) (d)


Gambar 5. Terbentuk endapan merah pada reaksi reagen Millon dengan tirosin (a), tidak
terbentuk endapan merah pada Triptofan (b), Fenilalanin (c), dan Glisin (d)

Uji Ninhidrin

Uji ninhidrin merupakan uji yang sehingga terbentuk kompleks berwarna


dilakukan untuk menentukan ada atau biru.
tidaknya asam- amino bebas pada suatu Pengujian sampel unknown juga
sampel yang akan diidentifikasi. Pengujian menunjukkan hasil yang positif yang
larutan albumin telur menggunakan reagen ditandai dengan terbentuknya larutan
Ninhidrin menunjukkan hasil positif, yang berwarna biru tua (gambar 8). Hal ini
mana pada pengujian ini, ketika albumin menunjukkan sampel unknown mengandung
ditambahkan larutan Ninhidrin terbentuk asam amino bebas. Pengujian juga
larutan berwarna biru setelah dipanaskan dilakukan terhadap asam amino tirosin,
(gambar 7). Pembentukan larutan triptofan, glisin dan fenilalanin. Dari
kompleks berwarna biru ini terjadi pengujian keempat asam amino
karena dekarboksilasi oksidatif dari menunjukkan hasil positif yang ditandai
asam amino dan produksi ninhidrin dengan terbentuknya larutan berwarna biru
tereduksi, NH3 dan CO2. Kemudian keunguan (gambar 9 ). Hal ini menunjukkan
terjadi reaksi antara ninhidrin tereduksi bahwa asam amino tirsin, triptofan, glisin
dengan molekul ninhidrin yang lain dan dan fenilalanin merupakan asam amino.
dengan molekul NH3 yang dibebaskan Berikut adalah reaksinya.
O O
H O
OH O OH

H2N C C NH3(aq) CO2 R C


(g)
OH H H(aq)
(aq) OH (aq) (aq)
R
O O

Ninhidrin asam amino Ninhidrin tereduksi aldehid

O O
O O
OH H H H

N N 3H2O(l)
OH (aq) H2 O (aq) (aq)
H (aq)
O O
O O
Ninhidrin Ninhidrin tereduksi Kompleks berwarna biru

Gambar 6. Reaksi pembentukan kompleks berwarna biru pada uji Ninhidrin

Gambar 7. Terbentuk larutan berwarna biru pada reaksi Ninhidrin dengan


albumin telur

Gambar 8. Terbentuk larutan berwarna biru pada reaksi Ninhidrin dengan


sampel unknown
(a) (b) (c) (d)
Gambar 9. Terbentuk larutan berwarna biru pada reaksi Ninhidrin dengan asam
amino Tirosin (a), Triptofan (b), fenilalanin (c) , dan glisin (d)

Uji PbS hitam tersebut merupakan PbS. Adanya


endapan hitam ini menandakan bahwa
Pengujian PbS dilakukan untuk albumin telur mengandung asam amino
menguji ada atau tidaknya unsur S dalam sistein. Uji terhadap sampel unknown
suatu zat. Ketika albumin telur memberikan hasil negatif yang ditandai
ditambahkan larutan NaOH dan Pb-asetat dengan tidak terbentuknya endapan hitam
awalnya tidak berwarna Namun, setelah (gambar 11). Reaksi yang terjadi pada uji
dipanaskan dalam penangas air, larutan PbS adalah sebagai berikut:
berubah warna menjadi hitam. Endapan
S2-(aq) + 2NaOH(aq) Na2S(aq) + 2 OH-(aq)
Na2S(aq) + Pb(CH3COO)2(aq) PbS(s) + 2CH3COONa(aq)
Endapan hitam
Gambar 10. Reaksi Uji PbS

Gambar 11. Tidak terbentuk endapan hitam setelah sampel unknown direaksikan
dengan NaOH, pb-asetat dan dipanaskan

Uji Natrium Nitroprusida yang berwarna merah (gambar 13). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam sistein memang
Reaksi antara gugus sulfidril dari terdapat gugus SH bebas, karena reaksi ini
asam amino (sistein)dengan natrium spesifik untuk gugus SH bebas. Uji
nitroprusida dalam amonia berlebih sampel unknown memberikan hasil negatif
menghasilkan kompleks berwarna merah. dengan natrium nitroprusida karena tidak
Kompleks berwarna merah tersebut terbentuk kompleks berwarna merah
merupakan Na2Fe(CN)5NO.2H2O. (gambar 14). Dengan demikian dapat
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, disimpulkan bahwa sampel unknown bukan
larutan asam amino yaitu sistein yang telah asam amino sistein. Adapun reaksi yang
diuji nitroprusida, menghasilkan larutan terjadi adalah sebagai berikut.
[Fe3+(CN)5NO]2- (aq)+ 2NH4OH(aq) + R-SH(aq) (NH4)2+[Fe2+(CN)5NOSR]2-(aq)
Gambar 12. Reaksi natrium nitroprusida dengan asam amino

Gambar 13. Terbentuk larutan merah pada reaksi antara natrium


nitroprusida dengan larutan sistein

Gambar 14. Tidak terbentuk larutan merah pada reaksi antara natrium nitroprusida dengan
larutan sampel unknown

SIMPULAN Wirahadi Kusuma S.Pd selaku asisten


Berdasarkan hasil percobaan yang dosen, dan I Dewa Subamia selaku laboran
diperoleh dapat disimpulkan bahwa pada di Jurusan Pendidikan Kimia atas bantuan
albumin telur mengandung asam -amino dalam memberikan segala keperluan yang
dan peptida yang memiliki gugus -amino berkaitan dengan praktikum sehingga
bebas, asam amino tirosin, dan asam amino percobaan ini dapat dilaksanakan dengan
yang mengandung unsur belerang yaitu baik.
sistein. Sampel unknown merupakan asam
asam -amino bebas karena menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
hasil positif pada uji Ninhidrin. Fessenden, F dan Fessenden. 1994. Kima
Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga
UCAPAN TERIMA KASIH Frieda Nurlita, dkk. 2002. Kimia Organik II.
Ucapan terima kasih penulis Singaraja : IKIP Negeri Singaraja
sampaikan kepada Dr. I Nyoman Tika, Redhana, I Wayan. 2004. Biokimia Jilid 1.
M.Si., sebagai dosen pengampu mata kuliah Singaraja: IKIP Negeri Singaraja
Praktikum Biokimia atas bimbingan dan Tika, I Nyoman. 2010. Penuntun Praktikum
masukan selama praktikum ini, I Made Biokimia. Singaraja: UNDIKSHA.

Anda mungkin juga menyukai