PRAKTIKUM BIOKIMIA
IDENTIFIKASI ASAM AMINO PADA ALBUMIN TELUR DAN SAMPEL
UNKNOWN MELALUI UJI MILLON, NINHIDRIN, PbS, DAN UJI
NITROPRUSIDA
OLEH:
NAMA : FAJRIA MAYRISA RAHMA
NIM : 1413031035
KELAS : VIB
ABSTRAK
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi asam-asam amino yang terdapat dalam
larutan protein (albumin telur) serta dapat mengidentifikasi jenis asam amino yang terdapat dalam
sampel unknown. Metode yang digunakan adalah metode uji kualitatif dengan cara uji reaksi Millon,
Ninhidrin, PbS, dan Nitroprusida. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa pada albumin telur
mengandung asam amino tirosin, asam -amino bebas, dan asam amino yang dalam struktur asam
aminonya mengandung belerang. Asamamino yang menunjukkan hasil positif terhadap uji millon
hanya asam amino tirosin. Asam amino tirosin, triptofan, glisin dan phenilalanin menunjukkan hasil
positif terhadap uji ninhidrin. Asam mino sistein memberikan hasil positif terhadap uji nitroprusida.
Sampel unknown yang digunakan hanya memberi hasil positif pada uji ninhidrin.
ABSTRACT
The purpose of this experiment is to identified the amino acids contained in the protein
solution (egg albumin) and to identified the types of amino acids contained in the unknown sample.
The method used is a qualitative test method by of Millon reaction, Ninhydrin, PbS, and Nnitroprusside
test. From the experiment results obtained that the egg albumin-containing amino acid tyrosine, -
amino acids is free amino acids in the structure of the amino acid containing sulfur. Amino acid that
gave positive result on millon test only tyrosin. Amino acid wich gave a positif result on ninhidrin test
are tyrosine, tryptophan, glisine, and phenilalanin. Cystein gave a positive result on nitropruside test.
Unknown sample only gave positive result on the ninhydrin test.
PENDAHULUAN
Protein tergolong dalam kelompok protein juga dapat di pakai sebagai sumber
senyawa terpenting dalam organisme, energi.
hewan, termasuk juga manusia. Secara Semua protein disusun dari
kimia, protein adalah polimer yang terdiri rangkain dasar yang sama yaitu dari 20
atas monomer-monomer asam -amino yang asam amino yang dihubungkan satu sama
dihubungkan dengan ikatan peptida. Sebuah lain dengan ikatan peptida. Asam amino
molekul protein mengandung ratusan atau adalah monomer dari protein. Asam-asam
bahkan ribuan unit asam amino. Unit-unit amino yang secara alami menyusun protein
itu akan membentuk berbagai macam mempunyai gugus fungsi karboksil (-
kombinasi yang jumlahnya hampir tidak COOH) dan amina (-NH2) yang terikat pada
terbatas, sehingga jumlah jenis protein yang atom karbon yang sama, yaitu atom karbon
ada juga tidak terbatas (Frieda, 2002). alfa. Gugus karboksil dalam asam amino
Protein adalah salah satu kelompok bahan memberikan sifat asam dan gugus amina
makronutrien. Tidak seperti bahan memberikan sifat basa. Gugus lain yang
makronutrien lainnya yaitu karbohidrat dan terikat pada C adalah atom hydrogen dan
lemak, protein ini memiliki peran yang lebih rantai samping yang bervariasi (gugus R).
penting dalam pembentukan biomolekul Berikut adalah struktur umum dari asam
daripada sumber energi. Namun apabila amino.
organisme sedang kekurangan energi, maka
H O
H
N C C
H OH
R
Gambar 1. Struktur Umum Asam Amino
Uji Hopkins-Cole
S2-(aq) + Pb2+(aq) PbS(s)
Larutan protein yang mengandung
triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi
Uji Nitroprusida
Hopins-Cole yang mengandung asam
glioksilat (HOOC-CHO). Pereaksi ini dibuat Protein yang mengandung gugus
dari asam oksalat dengan serbuk magnesium SH bebas seperti sistein memberikan warna
dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi kemerah-merahan jika direaksikan dengan
Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan natrium nitroprusida, Na2Fe(CN)5NO.2H2O
perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan dalam larutan amoniak. Hal ini disebabkan
di bawah larutan protein kemudian akan selain mengandung gugus COOH dan
terbentuk cincin ungu pada batas antara gugus NH2, pada gugus R pada asam
kedua lapisan tersebut. Cincin ungu yang amino mengandung gugus tiol (gugus
tampak pada bidang batas antara kedua sulfidril) atau peptida (glutat ion). Reaksi
cairan adalah hasil kondensasi triptofan antara gugus sulfidril dari asam amino
dengan gugus aldehida dari asam glioksilat (sistein), peptida (glutation) dapat
dalam suasana asam sulfat. direaksikan dengan natrium nitroprusida
dalam amonia berlebih menghasilkan
kompleks berwarna merah, dengan reaksi
Uji Ninhidrin
sebagai berikut.
Apabila ninhidrin (triketohidrin
[Fe3+(CN)5NO]2-(aq) + NH3(aq) + R-SH(aq)
hidrat) dipanaskan bersama asam amino,
(NH4)2+[Fe2+(CN)5NOSR]2-(aq)
maka akan terbentuk kompleks berwarna.
Reagen yang digunakan pada uji ninhidrin METODE
yaitu triktohidrin hidrat. Asam amino yang
dideteksi dengan uji ninhidrin yaitu asam - Alat dan Bahan
amino dan peptida yang memiliki gugus -
amino bebas. Untuk mengetahui bahwa uji Alat-alat yang digunakan dalam
ini positif akan dihasilkan warna biru. praktikum ini terdiri dari 1 rak tabung
Keseluruhan reaksi asam amino dengan reaksi, 3 buah pipet tetes, 1 buah corong, 1
ninhidrin adalah sebagai berikut. (a) buah gelas kimia ukuran 25 mL, 3 buah
dekarboksilasi oksidatif dari asam amino gelas kimia ukuran 100 mL, 1 buah pipet
dan produksi ninhidrin tereduksi, amoniak volume, 1 buah gelas ukur 10 mL, 1 buah
dan karbondioksida (b) reaksi ninhidrin labu Erlenmeyer 100 mL, 2 buah spatula, 1
tereduksi dengan molekul ninhidrin yang buah batang pengaduk, 1 buah pembakar
lain dan dengan molekul amoniak yang spritus, 1 buah korek api, 1 buah gelas kimia
dibebaskan (c) pembentukan kompleks 250 mL, 1 buah Erlenmeyer ukuran 250 mL,
berwarna biru. Untuk prolin dan hidroksi 2 buah kaca arloji, dan 1 buah heater.
Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan asam amino (larutan tirosin,
albumin telur, larutan Pb-asetat, reagen fenilalanin, triptofan dan glisin), kemudian
Millon, reagen Ninhidrin, larutan natrium dipanaskan hingga mendidih.
nitroprusida, larutan amonia, asam sulfat
pekat, NaOH 0,1 N, aquades, larutan Uji PbS
Phenilalanin, larutan Triptofan, larutan
glisin, larutan Tirosin, Larutan Sistein, Sebanyak 2 mL larutan NaOH dan 2
sampel unknown A, F, dan G. tetes Pb-asetat ditambahkan ke dalam 5 mL
larutan protein dan larutan sampel unknown,
Prosedur Kerja kemudian dipanaskan dalam penangas air.
Perubahan warna yang terjadi diamati.
Uji Millon
Uji Nitroprusida
Sebanyak 3 mL larutan protein
(albumin telur), larutan sampel unknown, Sebanyak 0,5 mL larutan natrium
dan larutan asam amino (larutan tirosin, nitroprusida 1% dan 0,5 mL larutan
glisin, triptofan, dan fenilalanin) amonium hidroksida ditambahkan ke dalam
ditambahkan 5 tetes reagen Millon 5 mL larutan sampel unknown dan larutan
kemudian dipanaskan. Perubahan yang sistein.
terjadi kemudian diamati.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Ninhidrin
Berdasarkan percobaan identifikasi
Sebanyak 0,5 mL larutan ninhidrin asam amino pada larutan protein (albumin
0,1% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan telur) dan sampel unknown yang telah
protein, larutan sampel unknown, dan dilakukan diperoleh hasil seperti tabel
berikut :
Tabel 2. Hasil uji identifikasi asam amino pada larutan protein (albumin telur) dan
sampel unknown.
Sampel Uji Uji Ninhidrin Uji PbS Uji natrium
Millon nitroprusida
Albumin + + + Tidak dilakukan
Tirosin + + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Triptofan - + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Glisin - + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fenilalanin - + Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sistein Tidak Tidak dilakukan Tidak dilakukan +
dilakukan
Unknown - + - -
Uji Millon mengoksidasi ion Hg+ menjadi Hg2+.
Endapan yang terbentuk merupakan garam
Pada uji Millon, larutan protein kompleks dari tirosin yang ternitrasi yang
(albumin telur) menunjukkan hasil uji berwarna merah (gambar 3). Terbentuknya
positif adanya asam amino. Asam amino larutan yang berwarna merah menunjukkan
yang memberikan hasil positif pada uji bahwa dalam albumin telur mengandung
Millon adalah tirosin. Larutan albumin telur asam amino tirosin.
ketika ditambahkan reagen Millon terbentuk Uji selanjutnya yang dilakukan
endapan putih. Endapan putih yang adalah uji terhadap sampel unknown
terbentuk merupakan reaksi antara Hg +
menunjukkan hasil negatif. Hal ini
dengan asam amino tirosin. Endapan putih
tersebut mengalami reaksi lebih lanjut
menandakan bahwa sampel unknown ini
dengan pemanasan.Selanjutnya, pada proses tidak mengandung asam amino tirosin
pemanasan, HNO3 yang mula-mula (gambar 4). Pengujian juga dilakukan
bertindak sebagai pelarut yang terhadap asam amino glisin, triptofan,
tirosin, dan fenilalanin (gambar 5). kompleks dari tirosin yang ternitrasi
Penambahan reagen Millon pada zat sesuai persamaan reaksi berikut:
yang mengandung asam amino tirosin
akan menyebabkan terbentuknya
endapan merah yang merupakan garam
H H H H
O O
HO C C C Hg+(aq) C C C OH Hg+
OH (aq) -O
H N N H
H H H H (s)
H H
O
HO C C C + Hg+ (aq) HNO3(aq)
OH
H N
H H (aq)
H H
O
O2 N C C C Hg2+
O-
H N
H H (s)
Uji Ninhidrin
O O
O O
OH H H H
N N 3H2O(l)
OH (aq) H2 O (aq) (aq)
H (aq)
O O
O O
Ninhidrin Ninhidrin tereduksi Kompleks berwarna biru
Gambar 11. Tidak terbentuk endapan hitam setelah sampel unknown direaksikan
dengan NaOH, pb-asetat dan dipanaskan
Uji Natrium Nitroprusida yang berwarna merah (gambar 13). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam sistein memang
Reaksi antara gugus sulfidril dari terdapat gugus SH bebas, karena reaksi ini
asam amino (sistein)dengan natrium spesifik untuk gugus SH bebas. Uji
nitroprusida dalam amonia berlebih sampel unknown memberikan hasil negatif
menghasilkan kompleks berwarna merah. dengan natrium nitroprusida karena tidak
Kompleks berwarna merah tersebut terbentuk kompleks berwarna merah
merupakan Na2Fe(CN)5NO.2H2O. (gambar 14). Dengan demikian dapat
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, disimpulkan bahwa sampel unknown bukan
larutan asam amino yaitu sistein yang telah asam amino sistein. Adapun reaksi yang
diuji nitroprusida, menghasilkan larutan terjadi adalah sebagai berikut.
[Fe3+(CN)5NO]2- (aq)+ 2NH4OH(aq) + R-SH(aq) (NH4)2+[Fe2+(CN)5NOSR]2-(aq)
Gambar 12. Reaksi natrium nitroprusida dengan asam amino
Gambar 14. Tidak terbentuk larutan merah pada reaksi antara natrium nitroprusida dengan
larutan sampel unknown