Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RETURN DAN RESIKO

DI SUSUN OLEH:

I GUSTI KADE ARISTIKA (14.22.00.50)

TEDDY RAMADHAN (14.22.00.32)

DESI PUSPITA SARI (14.22.00.16)

NAZILA (14.22.00.08)

MATA KULIAH: TOERI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

DOSEN: ARIES VERONICA SE.M.Si.Ak.Ca

FAKULTAS/JURUSAN: EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Return dan Risiko .

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan itu bisa
teratasi. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada;

1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan

2. Yana. S, S.Pd,.M.M. selaku dosen mata kuliah pasar modal dan manajemen
investasi

3. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah


review jurnal, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun isi pokok bahasannya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Palembang , Desember 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................

1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Return Dan Risiko Aktiva Tunggal

2.1.1 Definisi Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

2.1.2 Pengukuran Return Realisasian

2.1.3 Return Ekspektasian

2.1.4 Risiko

2.1.5 Koefesien Variasi

2.1.6 Properti Return Ekspektasian dan Varian

2.1.7 Semi Varian

2.1.8 Mean Absolute Deviation

2.1.9 Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko

2.2 Return Dan Resiko Portofolio

2.2.1 Return Portofolio

2.2.2 Risiko Portofolio

2.2.3 Risiko Total

2.2.4 Diversifikasi

BAB III PENUTUP

4.1 Simpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan
risiko (risk) keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan
yang diharapkan diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan
sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah
kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian
yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan
statistika.

Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur


keuangan perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung
beban tetap secara periodik berupa beban bunga. Hal ini akan mengurangi
kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham, karena perusahaan harus
membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang saham.
Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba bersih (net
income) lebih besar. Berkaitan dengan permasalahan yang telah dipaparkan
maka berikut penulis akan membahas secara lebih rinci dalam bentuk makalah
sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen
Investasi yang sekarang ini penulis tempuh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana ruang lingkup pembahasan return dan risiko aktiva tunggal


mengenai definisi, Pengukuran Return Realisasian, Return Ekspektasian Risiko,
Koefesien Variasi, Properti Return Ekspektasian dan Varian, Semi Varian, Mean
Absolute Deviation, serta Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko.

2. Bagaimana ruang lingkup pembahasan Return Dan Resiko Portofolio


mengenai, Return Portofolio, Risiko Portofolio, Risiko Total serta Diversifikasi.

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan dari


penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan return dan risiko aktiva


tunggal mengenai definisi, Pengukuran Return Realisasian, Return Ekspektasian
Risiko, Koefesien Variasi, Properti Return Ekspektasian dan Varian, Semi Varian,
Mean Absolute Deviation, serta Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan
Resiko.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan Return Dan Resiko Portofolio


mengenai, Return Portofolio, Risiko Portofolio, Risiko Total serta Diversifikasi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Return Dan Risiko Aktiva Tunggal

2.1.1 Definisi Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

Risk

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau


kehancuran. lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya
hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Kehidupan
usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial sebagai
berikut :

Risiko finansial:Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana


finansial yang telah ditentukan.

Risiko manajerial: Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam


mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan
finansial.

Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon high risk bring
about high return, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan
dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham.
Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka
peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga
bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat
besar.

Dalam penyusunan anggaran modal, suatu proyek investasi ( perluasan usaha /


penggantian aktiva tetap ) kita sering mengalami kegagalan setelah proyek
tersebut dilaksanakan. Hal ini karena kita tidak memperhitungkan unsur risiko
didalamnya. Misal : risiko aliaran kas (cashflow) dalam faktor diskonto
(dicountrate) sebagai biaya modal. Apabila aliran kas yang ada kita peroleh
diwaktu yang akan datang tidak ada risiko, berarti kita dapat menentukan
dengan tepat, keputusan yang akan diambil. Hal ini karena anggaran yang kita
susun baik mengenai aliran kas masuk (cash in flow) maupun aliran kas keluar
(cash out flow) dianggap pasti terjadi dimasa yang akan datang. Namun, jika
terjadi penyimpangan, yang tidak menguntungkan, maka perusahaan akan
kesulitan menyesuaikannya, karena risiko terjadinya penyimpangan tersebut
belum ditentukan oleh perusahaan, lain jika unsur risiko telah ditentukan
didepan. Maka apabila terjadi penyimpangan perusahaan akan lebih mudah
menghitungnya.

Pengertian Return

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh


perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.
Menurut R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau
deviden.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang dapat berupa return
realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expectation return). Return
realisasi adalah return yang telah terjadi yang dihitung menggunakan data
historis sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa mendatang.

2.1.2 Pengukuran Return Realisasian

Pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total (Total
Return), relatif return (return relative), kumulatif return (return cumulative) dan
return disesuaikan (adjusted return) sebagai berikut:

A. Return Total (Total Return)

Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. yang terdiri
dari:

a. Capital gain (loss): merupakan selisih untung (rugi) dari harga


investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Jika harga
investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (Pt-1)
berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya terjadi
kerugian modal (capital loss).

Return Saham = Capital Gain (Loss) + Yield

b. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap


harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham biasa
yang membayar deviden periodik sebesar Dt rupiah per lembarnya, maka
yield adalah sebesar Dt/Pt-1.

B. Relatif Return (Return Relative)

Return total dapat bernilai negatif dan positif. Kadangkala pada perhitungan rata-
rata geometrik dibutuhkan suatu nilai yang positif, maka digunakan return
relatif (relative return) yaitu dengan menambahkan nilai satu terhadap nilai
return total sebagai berikut:
Return relatif= (return total+1)

C. Kumulatif Return (Return Cumulative)

Untuk mengetahui total peruba kemakmuran, indeks kemakmuran


kumulatif (cumulative wealth index) yang dapat mengukur akumulasi semua
return muali dari kemakmuran awal (KK0), dapat digunakan. Rumus IKK adalah
sebagai berikut:

Notasi: Ikk = indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama


sampai ke n.

Kk0 = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1.

Rt = return periode ke-t mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir
periode (t=n)

IKK = KK0 (1 + R1) (1 + R2) . (1 + Rn) atau IKK


= PHK x YK

D. Return Disesuaikan (Adjusted Return)

Return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return ini
biasa disebut return riil (real return) atau return yang disesuaikan dengan
inflasi (inflation adjusted return). Selain itu, diversifikasi internasional semakin
dibicarakan, karena diversifikasi ini dapat menurunkan tingkatb resiko yang
sudah tidak dapat diturunkan lagi akibat diversifikasi domestik. Jika investasi
dilakukan di luar negeri, return yang diperoleh perlu disesuaikan dengan kurs
mata uang yang berlaku sebagai berikut:

E. Rata Rata Geometrik

Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata


yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu.
Metode rata-rata geomertrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang harus
melibatkan pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata aritmatika lebih tepat
digunakan untuk menghitung rata-rata untuk satu periode yang sama dari
banyak return tanpa melibatkan pertumbuhan. Jika rata-rata geometrik
diketahui, indeks kemakmuran kumulatif untuk periode tertentu.

2.1.3 Return Ekspektasian


Return Ekspektasi (expected return) merupakan return yang digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return
historis.

1. Berdasarkan Nilai Ekspektasian Masa Depan

Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti investor akan memperoleh


return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Maka, return
yang akan diterima harus diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang
dapat terjadi. Berarti bahwa tidak hanya sebuah hasil masa
depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi beberapa hasil
masa depan dengan kemungkinan probabilitas terjadinya. Oleh karena itu,
probabilitas dari hasil-hasil masa depan perlu diketahui. Distribusi probabilitas ini
dapat diperoleh dengan cara estimasi secara subyektif atau berdasarkan dari
kejadian sejenis di masa lalu yang pernah terjadi. Return ekspektasi dapat
dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected value method) yaitu
mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas
kejadiannya dan mnjumlah semua produk perkalian tersebut.

2. Berdasarkan Nilai Nilai Return Historis

Ketidak akuratan yang terjadi pada penghitungan hasil masa depan dapat
dikurangi dengan menggunakan data historis untuk menghitung ekspektasi,
yaitu sebagai berikut:

Metode rata-rata (mean method): mengasumsikan bahwa return ekspektasi


dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya.

Metode tren (trend method): dapat digunakan jika pertumbuhan akan


diperhitungkan.

Metode jalan acak (random walk method): beranggapan bahwa distribusi data
return bersifat acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi, sehingga
diperkirakan return terakhir akan terulang di masa depan.

3. Berdasarkan Model Return Ekspektasian

Model-model untuk menghitung hasil ekspektasi sangat dibutuhkan. Model yang


tersedia yang populer dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan
model CAPM.

2.1.4 Risiko

Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari
investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko yaitu merupakan dua hal
yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-
of dari kedua faktor ini. Return dan mempunyai hubungan yang positif, semakin
besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus
ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasi.
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi
dari outcome yang diterima dengan yang diekpetasi. Untuk menghitung risiko
metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar (standart
deviations) yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi
dengan nilai ekspektasinya.

Risiko Berdasarkan Propabilitas

Penyimpangan standar atau devisiasi standar merupakan pengukuran yang


digunakan untuk menghitung rsiko, deviasi standar (standard deviations). Selain
deviasi standar (Standard deviation), resiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk
varian (Variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar (Standard
Deviation).

Risiko Berdasarkan Data Historis

Risiko yang diukur dengan variasi standar (Standard deviation) yang


menggunakan data historis .

2.1.5 Koefesien Variasi

Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor harus dipertimbangkan bersama


sama, yaitu return ekspektasian dan resiko aktiva. Koefesien variasi (coefficient
of variation) dapat digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor tersebut
bersamaan.

Rumus koefisien variasi (coefficient of variation) adalah :

CVi =Dari rumus tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai CV semakin
baik.

2.1.6 Properti Return Ekspektasian dan Varian

Nilai- nilai ekspektasian mempunyai beberapa properti. Dua buah properti yang
berhubungan dengan nilai ekspektasian sebagai berikut:

Properti 1: Nilai ekspetasian dari penjumlahan sebuah variabel acal X dengan


sebuah konstanta K adalah sama dengan nilai ekspektansian dari variabel acak
itu sendiri ditambah dengan konstantanya.

Properti 2: Nilai ekspektasian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan


sebuah konstanta K adalah sama dengan nilai ekspektasian dari variabel acak itu
sendiri dikalikan dengan konstantanya.

Properti 3 : Varian dari penjuamlahan suatu variabel acak X dengan sebuah


konstanta K adalah sama dengan varian dari variabel acak tersebut

Properti 4: Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah


konstanta K adalah sama dengan varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan
dengan kuadrat konstantanya.

2.1.7 Semi Variance


Salah satu kekurangan menggunakan rumus varian adalah karena rumus ini
memberi bobot yang sama besarnya untuk nilai nilai dibawah maupun diatas
nilai ekspektasian ( Nilai rata-rata ), padahal setiap individu yang
memiliki attitude memiliki bobot yang berbeda, selain itu karena memiliki risiko
lain yang selalu dihubungkan dengan penurunan nilai.

2.1.8 Mean Absolute Deviation

Merupakan pengukuran risiko yang menghindari pengkuadratan untuk


memberikan bobot yang lebih kecil dibandingkan varian semivarience.

2.1.9 Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko

Return ekspektasian dan risiko mempunyai hubungan yang positif, dimana


semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan
begitupun sebaliknya.

2.2 Return Dan Resiko Portofolio

2.2.1 Return Portofolio

Return realisasian portofolio (portfolio realized return) merupakan tara rata


tertimbang dari return- return realisasian masing - masing sekuritas tunggal di
dalam portofolio tersebut. Secara sistematis, return realisasian portofolio dapat
di tulis sebagai berikut :

Sedangkan return ekspektasian portofolio (portfolio expected return) merupakan


rata rata tertimbang dari return- return ekspektasian masing masing sekuritas
tunggal di dalam portofolio. Return ekspektasian portofolio dapat dinyatakan
secara sistematis sebagai berikut :

2.2.2 Risiko Portofolio

Risiko portofolio (portfolio risk) tidak merupakan rata rata tertimbang dari
seluruh risiko sekuritas tunggal. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi
risiko di dalam portofolio ialah return untuk masing masing sekuritas tidak
berkorelasi secara positif dan sempurna.

Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau
varian (variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Dengan
demikian varian return portofolio yang merupakan risiko portofolio dapat di
tuliskan sebagai berikut : Var(Rp) = p2 = E [Rp E(Rp)]2

A. Portofolio dengan Dua Aktiva

Merupakan suatu portofolio yang terdiri dari dua aktiva, yaitu sekuritas A dan B,
yang didalamnya terdapat nilai kovarian nol menunjukkan nilai-nilai dari dua
variabel independen, yaitu pergerakan satu variabel tidak ada hubungannya
dengan pergerakan variabel yang lainnya. Dan kovarian dapat dihitung
menggunkan dengan cara:
1. Kovarian dengan Cara Propabilitas

2. Kovarian Menggunakan Data Historis

Dalam portofolio dengan dua aktiva memiliki konsep kovarian yang dapat
dinyatakan dalam bentuk Koevesien Korelasi yang menunjukkan besarnya
hubungan pergerakan antara dua variabel relatif terhadap masing-masing
deviasi.

B. Portofolio dengan Banyak Aktiva

Merupakan portofolio dengan banyak aktiva, yaitu terdiri dari n buah sekuritas.
Proporsi dari masing masing aktiva ke-i yang membentuk portofolio adalah
sebesar W1, W2, dan W3, berturut-turut untuk sekuritas ke 1,2, dan 3.

2.2.3 Risiko Total

Portofolio yang well-diveresified disebut dengan resiko yang dapat di

-diversifikasi ( diversifiable risk ) atau resiko perusahaan ( company risk ) atau


resiko spesifik tidak sistematik ( unsystematic risk ). Karena resiko ini unik untuk
suatu perusahaan, yaitu hal yang buruk terjadi di suatu perusahaan dapat
diimbangi dengan hal yang baik teradi di perusahaan yang lain, maka resiko ini
dapat di-diversifikasi dengan portofolio. Contoh dari diversifiable risk adalah
pemotongan buruh, tuntutan oleh pihak lain, penelitian yang tidak berhasil dan
sebagainya.

Resiko yang tidak dapat di-diversifikasikan oleh portofolio disebut dengan


nondiversifiable risk atau resiko pasar ( market risk ) atau resiko umum ( general
risk) atau resiko sistematik (systematik risk).Resiko total ( total risk) merupakan
penjumalahan dari diversifiable dan nondiversifiable risks sebagai berikut ini:

- Resiko total = resiko dapat di-diversifikasi + resiko tak dapat

Didiversifikasi

= resiko perusahaan + resiko pasar

= risiko tidak sistematik + risiko sistematik

= risiko spesifik ( unik ) + risiko umum

2.2.4 Diversifikasi

Resiko yang dapat di difersifikasikan adalah risiko yang tidak sistematik atau
resiko spesifik dan unik untuk perusahaan. Diversifikasikan risiko in sangat
penting untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko tanpa harus
mengurangi return yang di terima.

A. Diversifikasi dengan Banyak Aktiva

Mengikuti hukum statistik, bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin dekat
nilai rata-rata sampel dengan nilai ekspektasian dari populasi. Hukum ini disebut
dengan hukum jumlah besar (Law of Large Numbers). Asumsi yang di gunakan
dalam hal ini adalah bahwa tingkat hasil (rate of return) untuk masing- masing
sekuritas secara statistik adalah independen.

Semakin banyak sekuritas yang dimasukan ke portofolio, semakin kecil risiko


portofolionya. Kenyataannya, asumsi rate of return yang independen untuk
masing-masing sekuritas adalah kurang realistis, karena umumnya return
sekuritas berkorelasi satu dengan lainnya.

B. Diversifikasi Secara Random

Diversivikasi secara random ( random atau naive diversification ) merupakan


pembentukan portofolio dengan memilih sekuritas- sekuritas secara acak tampa
memperhatikan secara karakteristik dari investasi yang relevan seperti misalnya
return dari sekuritas itu sendiri

C. Diversifikasi Secara Markowitz

Semakin banyak sekuritas yang di masukan ke dalam portofolio, semakin kecil


risiko portofolio. Degan menggunakan metode markowtz, diversifikasi ini dapat di
buktikan secara sistematis.
BAB III

PENUTUP

4.1 Simpulan

Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk)
yang ditanggung, semakin besar pengembalian (return) yang harus
dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil return yang diharapkan, semakin
kecil risiko yang ditanggung.

Model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam


investasi, yaitu secara standar deviasi dan varian tingkat pengembalian faktor
yang perlu diperhatikan adalah seperti harga saham deviden yang perlu.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:

1. Bersifat linear atau searah

2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula


risiko

3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi


maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.

4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat


normal

4.2 Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan
tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini. Hal ini
disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami
selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA

Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar-dasar manajemen keuangan.


Perusahaan

Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Irham, Fahmi, dan Yovi, Lavianti Hadi.2009. Teori portofolio dan analisis

investasi. Bandung. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai