7-Peningkatan Daya Saing Kontraktor
7-Peningkatan Daya Saing Kontraktor
Abstrak
Persaingan yang tinggi antar penyedia jasa konstruksi telah
memaksa mereka untuk mampu meningkatkan kualitas pelayan-
annya dengan membuat kinerja proyek menjadi lebih baik,
dilihat dari segi waktu, anggaran biaya dan mutu. Hal tersebut
dapat dicapai dengan melakukan optimasi agar diperoleh jadwal
penyelesaian proyek dan anggaran biaya yang optimum tanpa
mengurangi mutu.
Dalam tulisan ini, studi kasus dilakukan pada proyek Apartemen
Galeri Ciumbuleuit yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, di
mana pengaturan penyediaan tenaga kerja dipilih sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas dari kontraktor. Pengaturan
penyediaan tenaga kerja didesain sedemikian rupa dengan mem-
perhitungkan unsur kepadatan di lokasi proyek sehingga meng-
hasilkan kombinasi optimum antara waktu penyelesaian proyek
dengan total biaya proyek yang rendah dan mutu tetap.
Optimasi jadwal penyelesaian proyek yang dilakukan pada
tulisan ini menghasilkan percepatan penyelesaian proyek selama
34 hari dari jadwal semula yang direncanakan selama 277 hari
disertai dengan penghematan biaya total proyek tanpa mengu-
rangi kualitas pekerjaan.
Metode optimasi ini dapat digunakan dalam menyusun rencana
pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga dapat diketahui kombi-
nasi faktorfaktor waktu yang optimum dan biaya yang rendah
tanpa mengurangi mutu.
Kata-kata kunci: daya saing, peningkatan kualitas, tenaga kerja,
optimasi, waktu penyelesaian proyek, biaya proyek
TINJAUAN PUSTAKA
Tanpa dukungan tenaga kerja yang tepat sukar diharapkan proyek yang dibangun
dapat diselesaikan dengan memuaskan dan mencapai tujuan yang diharapkan,
termasuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Sehingga pada proyek
konstruksi perlu diteliti jenis keahlian dan jumlah tenaga yang diperlukan untuk
mengelola dan mengoperasikan proyek. Jumlah tenaga kerja tersebut berhubungan
dengan kapasitas pekerjaan pada proyek.
Pengaturan terhadap tenaga kerja untuk mempercepat suatu pekerjaan dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu: dengan melaksanakan pekerjaan lembur,
menambah tenaga kerja, atau merubah logika kerja (Soeharto, 1999).
Rute kuantitas
Nilai yang
lebih tinggi
P Memperbaiki
E Posisi
R Persaingan
B
A Meningkatkan
I pangsa pasar Meningkatkan
K Penghasilan
A
N
Meningkatkan laba
K
U
A
L
I
T Meningkatkan
A output yang Mengurangi
S bebas dari biaya operasi
kerusakan
Rute kualitas
24
19.5
18
16.5
15
1.
13.5
12
10.5
9
7.5
4.5
3
1.5
0 1.02 1.04 1.06 1.08 1.11 1.13 1.15 1.17 1.19 1.21 1.23 1.25 1.27 1.29
1.01 1.03 1.05 1.07 1.09 1.12 1.14 1.16 1.18 1.
1.22 1.24 1.26 1.28
dengan:
x = indeks produktivitas tenaga kerja
y = indeks kepadatan tenaga kerja
30
29
28
27
26
25
24
23
22
Bobot penyelesaian (%)
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Volume Pekerjaan
Pekerjaan
No. Bekisting Pelat Pembesian Pelat
Struktur Beton
(m2) (kg)
1 Basement 4 1249,17 5986,40
2 Basement 3 2054,03 33445,42
3 Basement 2 2461,00 28726,49
4 Basement 1 3078,70 36141,13
5 Lantai Dasar 3275,48 46438,03
6 Lantai 1 1926,65 31975,38
7 Lantai 2 1334,65 19045,53
8 Lantai 3 1334,65 19045,53
9 Lantai 4 1408,22 18006,12
10 Lantai 5 1408,22 18006,12
11 Lantai 6 1408,22 18006,12
12 Lantai 7 1408,22 18006,12
13 Lantai 8 1408,22 18006,12
14 Lantai 9 1408,22 18006,12
15 Lantai 10 1408,22 18006,12
16 Lantai 11 1408,22 18006,12
17 Lantai 12 1408,22 18006,12
18 Lantai 13 1408,22 18006,12
19 Lantai 14 1408,22 18006,12
20 Lantai 15 1408,22 18006,12
21 Lantai 16 1408,22 18006,12
22 Lantai 17 1408,22 18006,12
23 Lantai 18 1408,22 18006,12
24 Lantai R1 1428,12 23450,44
Biaya penyewaan alat stationary tower crane, genset, hoist penumpang dan
hoist barang dikategorikan sebagai biaya tidak langsung karena alat tersebut
digunakan untuk berbagai macam jenis pekerjaan. Sehingga akan lebih mudah
dalam perhitungan bila alat ini dikategorikan sebagai biaya tidak langsung. Khusus
untuk hoist penumpang dan hoist barang diperhitungkan sebesar 100% dari total
biaya tidak langsung, karena alat ini berfungsi sejalan dengan pekerjaan struktur
beton pada sektor ini. Sedangkan untuk komponen biaya tidak langsung lainnya
diambil sebesar 27,35% dari total biaya tidak langsung.
ANALISIS MASALAH
Perbaikan Kualitas Rute Kuantitas
Perbaikan kualitas melalui rute kuantitas dilakukan dengan menganalisis Jumlah dan
Upah Tenaga Kerja pada berbagai alternatif waktu penyelesaian proyek dengan
memperhitungkan unsur kepadatan. Dimana keperluan tenaga kerja pada pekerjaan
struktur beton dianalisis untuk tiap lantai dengan berbagai macam kemungkinan
alternatif percepatan, diawali dengan menganalisis jadwal penyelesaian proyek pada
kondisi normal, yaitu kondisi awal sebelum dilakukan percepatan.
Bar chart pekerjaan struktur beton lantai basement 4 pada kondisi normal
diperlihatkan pada Gambar 5, dengan start to start sebesar 4 hari. Sedangkan bar
chart dengan kondisi dipercepat diperlihatkan pada Gambar 6.
SS-4
Pekerjaan Pembesian (25 hari)
SS-3
Pekerjaan Pembesian (25 hari)
Analisis keperluan jumlah dan upah tenaga kerja pada kondisi normal dan
kondisi dipercepat diperlihatkan pada Tabel 5.
Untuk pekerjaan yang menggunakan alat mekanisasi pada kasus ini,
percepatan kegiatan melalui pengaturan penyediaan tenaga kerja tidak berpengaruh.
Sedangkan jumlah tenaga kerja dan upah selama pekerjaan lantai basement 4 yang
dikeluarkan untuk kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Dengan cara yang sama selanjutnya percepatan dilakukan dengan mengatur
jumlah keperluan tenaga kerja pada seluruh pekerjaan bekisting pelat dan pembesian
pelat sektor ini (13 kombinasi alternatif), hal ini memperpendek durasi penyelesaian
masing-masing kegiatan yang berakibat pada berubahnya start to start masing-
masing kegiatan sehingga diperoleh berbagai durasi penyelesaian pekerjaan
keseluruhan. Kemudian dilakukan analisis biaya penyelesaian proyek pada ke-13
kondisi alternatif percepatan tersebut. Alternatif percepatan start to start untuk ke-13
alternatif percepatan dapat dilihat pada Tabel 7.
Untuk menghitung total waktu kegiatan yang dipercepat dipergunakan
program Primavera Project Planner 3.1, sedangkan total biaya percepatan setiap
alternatifnya dihitung sebesar: total biaya langsung total upah tenaga tenaga kerja
kondisi normal + alternatif total upah tenaga kerja kondisi dipercepat.
Biaya upah:
- Pekerja 3.600.290,- rupiah 3.999.560,- rupiah
- Tukang kayu 6.289.660,- rupiah 6.986.100,- rupiah
- Kepala tukang 6.777.650,- rupiah 7.531.130,- rupiah
- Mandor 2.385.730,- rupiah 2.651.260,- rupiah
Jumlah: 19.053.330,- rupiah 1.168.050,- rupiah
Tabel 8 Alternatif biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total
Biaya
Total Waktu Total Biaya Proyek
Alternatif Tidak Langsung Langsung
(hari) (ribu rupiah) (ribu rupiah) (ribu rupiah)
1 277 930.143,47 16.619.398,78 17.549.542,25
13 275 923.427,63 16.622.012,41 17.545.440,04
10 271 909.995,96 16.622.923,73 17.532.919,69
12 270 906.638,04 16.623.921,43 17.530.559,47
9 264 886.490,53 16.629.378,65 17.515.869,18
11 260 873.058,85 16.639.689,10 17.512.747,95
2 255 856.269,26 16.647.814,70 17.504.083,96
3 251 842.837,59 16.655.406,77 17.498.244,36
4 249 836.121,75 16.658.267,33 17.494.389,08
5 247 829.405,91 16.661.118,67 17.490.524,58
6 245 822.690,07 16.663.230,17 17.485.920,24
7 243 815.974,24 16.665.997,02 17.481.971,26
8 242 812.616,32 16.670.089,14 17.482.705,46
17,550,000
17,540,000
17,530,000
17,520,000
17,510,000
17,480,000
17,470,000
240 242 244 246 248 250 252 254 256 258 260 262 264 266 268 270 272 274 276 278 280
Biaya (ribu rupiah))
16,675,000
16,670,000
16,665,000
16,660,000
16,655,000
Biaya langsung (ribu rupiah)
16,650,000
16,645,000
16,640,000
16,635,000
16,630,000
16,625,000
16,620,000
16,615,000
240 242 244 246 248 250 252 254 256 258 260 262 264 266 268 270 272 274 276 278 280
940,000
920,000
900,000
880,000
860,000
Biaya tak langsung (ribu rupiah)
840,000
820,000
800,000
240 242 244 246 248 250 252 254 256 258 260 262 264 266 268 270 272 274 276 278 280
30
27
24
Alternatif 2
21 Alternatif 3
18 Alternatif 4
Alternatif 5
15
Bobot Penyelesaian (%)
Alternatif 6
12 Alternatif 8
Alternatif 9
9
Alternatif 10
6 Alternatif 11
3 Alternatif 12
Alternatif 13
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
REFERENSI
Ahuja, H.N. 1994. Project Management, Techniques in Planning and Controlling
Construction Project. New York: John Wiley & Sons Inc.
Dinas Tata Ruang dan Pemukiman. 2003. Daftar Analisis Harga Satuan Pekerjaan.
Jawa Barat.
Fillipo, Edwin B. 1984. Personnel Management (6th edition). Singapore: McGraw
Hill.
Oberlender, Garold D. 2000. Project Management for Engineering and Construction
(2nd ed.). Singapore: McGraw Hill.
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (edisi kedua). Jakarta: Penerbit Erlangga.
RIWAYAT PENULIS
Anton Soekiman adalah dosen tetap Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Univer-
sitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Adrian Pranajaya Bangun adalah alumnus Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.