BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1
2
1.1.3 WOC
Meningitis Prematuritas
Faktor predisposisi: Virus purulenta Perdarahan otak Pembedahan Ikterus
purulenta
Cerebral Palsy
B5 (Bowel) B6 (Bone)
3
4
Terdapat pada 5 10% anak dengan cerebral palsy. Gangguan berupa kelainan
neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-kata.
Terdapat pada golongan koreo- atetosis.
1.1.4.6 Gangguan bicara
Disebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental.
Gerakan yang terjadi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar
mengontrol otot-otot tersebut, sehingga anak sulit membentuk kata-kata dan sering
tampak anak berliur.
1.1.4.7 Gangguan mata
Gangguan mata biasanya berupa strabismus konvergen dan kelainan refraksi. Pada
keadaan asfiksia yang berat dapat terjadi katarak. Hampir 25% derita cerebral palsy
menderita kelainan mata.
1.1.5 Pemeriksaan Khusus
Menurut Suriadi Skep: 2006, hal 32 pemeriksaan untuk cerebral palsy adalah:
1) Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis cerebral palsy
ditegakkan.
2) Fungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya suatu
proses degeneratif. Pada cerebral palsy, CSS normal.
3) Pemeriksaan EGG dilakukan pada penderita kejang atau pada golongan hemiparesis
baik yang disertai kejang maupun yang tidak.
4) Foto rontgen kepala
5) Penilaian psikologis perlu kerjakan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan.
6) Pemeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebab lain dari retardasi mental.
1.1.6 Pengobatan
Pengobatan khusus tidak ada, hanya simtomatik. Pada keadaan ini perlu kerjasama yang
baik dan merupakan suatu team antara dokter anak, neurolog, psikiater, dokter mata, dokter THT,
ahli ortopedi, psikologi, fisioterapi, occupational therapist, pekerja sosial, guru sekolah luar biasa
dan orang tua penderita. Ngastiyah: 2000, hal 60
Selain itu dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti di bawah ini:
1) Fisioterapi
2) Pendidikan
6
3) Obat-obatan
1.1.7 Penatalaksanaan
Menurut Ngastiyah: 2000, hal 54 Penatalaksanaan terdiri dari:
1) Non pembedahan: Pemberian acetazolamide, isosorbide atau furosemid mengurangi
produksi cairan setebrospinal.
2) Pembedahan: Pengangkatan penyebab obstruksi misalnya: Neoplasma, kista, atau
hematom, pemasangan shunt yang bertujuan untuk mengalirkan cairan serebrospinal
yang berlebihan dari ventrikel ke ruang ekstra kranial, misalnya kerongga peritonium,
atrium kanan, dan rongga pleural
TUJUAN:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 kali pertemuan mobilisasi anak
membaik.
KRITERIA HASIL:
1) Keseimbangan tubuh
2) Perpindahan otot
3) Jalannya
INTERVENSI:
1) Terapi mobilitas
R: Mengurangi resiko decubitus
2) Untuk mengurangi risiko kolaborasi dengan terapi fisik
R: Untuk melatih kemampuannya
3) Motifasi pasien untuk pemulihan
R: motifasi untuk memberikan dukungan agar tidak putus asa
4) Jelaskan kepada pasien atau keluarga tentang tujuan dan rencana untuk ikut serta
latihan gerak badan
R: agar keluarga dapat mempraktikkan sendiri dan mengajar anaknya ketika
bersama
5) Monitor lokasi dan kegelisahan atau aktivitas untuk pengalihan nyeri
R: cara untuk mengalihkan nyeri
6) Beri pakaian pasien yang tidak membatasi
R: agar pasien leluasa dalam bergerak
7) Beri PROM atau gerakan AROM
R: kolaborasi
1.2.2.2 Risiko injuri b.d ifeksi pada otak besar dan pergerakan yang tidak terkontan.
TUJUAN:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan keamanan
diri pasien terjamin
KRITERIA HASIL :
- Deskripsi langkah-langkah untuk mengurangi risiko cedera disengaja
- Deskripsi ukuran untuk mencegah jatuh
8
KRITERIA HASIL :
1) Menstimulasikan pertumbuhan spiritual dan emosional
2) Menstimulasikan perkembangan kognitif
3) Berinteraksi baik dengan anak
10
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I Made Oka. 2007. Cerebral Palsy Ditinjau dari Aspek Neurologi. Available
from: http://www.cerminduniakedokteran.com. (Diunduh pada tanggal 13 Januari 2015)
Anggra. 2009. Cerebral palsi. Available from: http://sugengrawuh.blogspot.com. (Diunduh
pada tanggal 5 Desember 2010)
Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis, Edisi 9.
Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC.
Eaton, Marilyn, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatn Pediatrik, Volume 2. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. 2000. Perawatan Anak Sakit.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Potter, Patricia A. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta:
EGC.
Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wilkinson,M,Judith. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
12