Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kritis Artikel Taksonomi Bloom

A. Hasil Analisis
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi
berhirarkhi dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang
bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian sampai pada kemampuan berpikir
dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Taksonomi Bloom diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom, seorang
Associate Director of the Board of Examinations of the University of Chicago,
psikolog pendidikan yang melakukan penelitian dan pengembangan mengenai
kemampuan berfikir dalam proses pembelajaran. Bloom lahir pada Februari 1913
di Lansford dan meninggal pada usia ke 86 pada tanggal 13 September 1999.
Taksonomi Bloom asli, mengembangkan secara hati-hati ke-enam domain
kognitif, selain itu diasumsikan bahwa taksonomi Bloom diwakili hirarki
kumulatif; yaitu, penguasaan setiap kategori sederhana adalah prasyarat untuk
penguasaan dari satu lebih kompleks berikutnya. Dimana ke-enam domain
kognitif tersebut terdiri atas 1. Knowlwdge (pengetahuan), 2. Comprehension
(pemahaman atau persepsi), 3. Application (penerapan), 4. Analysis (penguraian),
5. Synthesis (pemaduan), dan 6. Evaluation (penilaian).
Pada saat diperkenalkan, istilah taksonomi dalam pendidikan bukanlah
suatu hal yang umum untuk digunakan. Bahkan, beberapa orang yang memiliki
potensi dalam hal semacam ini tidak dapat memahaminya, sehingga berakibat
Taksonomi Bloom hanya mendapat sedikit perhatian diawal kemunculannya.
Taksonomi Bloom dapat dipandang sebagai suatu cara untuk menyatakan secara
kualitatif bermacam-macam pola pikir yang berbeda. Taksonomi ini telah
diadaptasi untuk digunakan di dalam kelas sebagai alat perencanaan dan secara
berkelanjutan merupakan salah satu model terapan yang paling universal.
Konsep (taksonomi bloom) mengalami perbaikan seiring dengan
perkembangan dan kemajuan jaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom
yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil
perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi
Bloom.
Taksonomi yang diperbaharui ini berusaha memperbaiki beberapa
kekeliruan yang ada pada taksonomi yang asli. Tidak seperti versi 1956,
taksonomi yang baru membedakan antara tahu tentang sesuatu (knowing what),
isi dari pemikirannya itu sendiri, dan tahu tentang bagaimana melakukannya
(knowing how), sebagaimana prosedur yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah.
Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda
menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari
urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir
analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam
kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya karena Lorin
memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.
B. Pengalaman Berharga yang Didapat
Setelah melalukan analisis terhadap taksonomi bloom maupun revisi
taksonomi blomm, dapat diketahui bahwasanya domain kognitif dalam
pendidikan memiliki suati hirarki (tingkatan) dari yang paling rendah hingga
paling tinggi. Dengan adanya hirarki ini kita yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan dapat terbantu dalam hal berpikir kritis. Selain itu, kita juga memiliki
pedoman dalam memberikan pengetahuan terhadap siswa dengan tahapan-tahapan
tertentu untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
C. Referensi
Utari, R., dan Madya, W. Taksonomi Bloom (apa dan bagaimana
menggunakannya)..http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/7
66_1-Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf
Krathwohl, David R. 2002. A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview.
http://www.unco.edu/cetl/sir/stating_outcome/documents/Krathwohl.pdf

Anda mungkin juga menyukai