Anda di halaman 1dari 8

Dinamika Pertumbuhan Lactobacillus casei dan Karakteristik Susu

Fermentasi Berdasarkan Suhu dan Lama Penyimpanan


(Growth dynamics of Lactobacillus casei and characteristics of milk fermentation based on
temperature and storage time)

Siti Rani Ayuti1, Nurliana2,Yurliasni3, Sugito2 dan Darmawi2


1
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner, Universitas Syiah Kuala
2
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala
3
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ABSTRACT Fermented milk quality is strongly b2=30 days, b3=60 days, b4=90 days and analyzed
influenced by raw materials, processing, include the total number of bacteria L. casei, the
fermentation and storage. Changes in nutritional value of the degree of acidity (pH), lactic acid
value may occur due to variations and fluctuations levels, syneresis, and alcohol content. The results
in temperature and storage will accelerate damage showed that the temperature and storage time was
fermented milk. The research aimed to study the highly significant (P<0.01) effect the total bacteria,
effect of temperature and different storage length of syneresis, alcohol level, lactic acid level, and there
fermented milk on the growth of L. casei and was interaction between temperature and storage
characteristics of fermented milk. The study used time on pH. It can conclude that the temperature
completely randomized design (CRD) with factorial and storage time affect the growth of L. casei
pattern which are consisted of two factors. Factor A unstable and changes in the physical characteristics
(storage temperature) they were a1=4-10C, a2=10- of L. casei fermented milk.
16C. Factor B (storage time) they were b1=0 days,
Keywords: Fermented milk, L. casei, lactic acid, syneresis, alkohol level and temperature

ABSTRAK Mutu susu fermentasi sangat penyimpanan) terdiri b1=0 hari b2=30 hari, b3=60
dipengaruhi oleh bahan baku, proses pengolahan, hari, b4=90 hari dan dianalisis meliputi jumlah total
proses fermentasi, dan penyimpanan. Perubahan bakteri L. casei, nilai derajat keasaman (pH), kadar
nilai gizi dapat terjadi karena variasi dan fluktuasi asam laktat, sineresis, dan kadar alkohol. Hasil
suhu dan penyimpanan akan mempercepat analisis menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan
kerusakan susu fermentasi. Penelitian bertujuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata
untuk mempelajari pengaruh suhu dan lama (P<0.01) terhadap total bakteri, sineresis, kadar
penyimpanan yang berbeda pada susu fermentasi alkohol, asam laktat, tetapi pada pH terjadi interaksi
terhadap pertumbuhan L. casei dan karakteristik antara suhu dan penyimpanan. Disimpulkan bahwa
susu fermentasi. Penelitian ini menggunakan suhu dan lama penyimpanan dapat mengakibatkan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial pertumbuhan L. casei tidak stabil dan terjadinya
yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor A (suhu) perubahan karakteristik fisik susu fermentasi
terdiri dari a1=4-10C, a2=10-16C. Faktor B (lama L. casei.
Kata kunci : Asam laktat, L. casei, sineresis, kadar alkohol, suhu dan susu fermentasi

2016 Agripet : Vol (16) No.1 : 23-30

PENDAHULUAN1 dalam peningkatan jumlah sel dan memberikan


gambaran terhadap kurva pertumbuhannya
Pertumbuhan bakteri asam laktat pada
(Afzal et al., 2011). Suhu penyimpanan rendah
susu fermentasi sangat dipengaruhi oleh faktor
dapat menyebabkan terhambatnya kerja enzim
lingkungan yang merupakan aspek pendukung
laktase atau telah terbentuk asam laktat secara
maksimal sehingga tidak terdapat peningkatan
Corresponding author : sitirani_ayuti@yahoo.com total asam tertitrasi dan penurunan pH yang
DOI : http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v16i1.3476

Agripet Vol 16, No. 1, April 2016


23
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan membentuk laktat murni hampir 85%, bakteri
bakteri (Irigoyen et al., 2005). Suhu dapat ini juga mampu memfermentasi ribose menjadi
mempengaruhi mikroorganisme dalam dua asam asetat dan laktat (Farinde et al., 2010).
cara yang berlawanan apabila suhu naik, Proses fermentasi selain menghasilkan asam
kecepatan akan metabolisme naik dan laktat juga dapat menghasilkan alkohol pada
pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya apabila saat glukosa dioksidasi menghasilkan etanol
suhu turun, kecepatan metabolisme juga akan dan CO2, reaksi perubahan asam piruvat
turun dan pertumbuhan juga diperlambat, menjadi asetal dehida, dan reaksi reduksi asetal
apabila suhu naik atau turun tingkat dehida menjadi alkohol (Guimaraes et al.,
pertumbuhan akan berhenti, komponen sel 2010).
menjadi tidak aktif dan sel-sel bakteri asam Beberapa penelitian telah dilakukan
laktat dapat mati (Asaminew dan Eyassu, untuk mengetahui masa simpan dan
2011). Pertumbuhan bakteri asam laktat juga meningkatkan keamanan produk pangan dapat
dapat mengalami peningkatan dengan dipengaruhi oleh senyawa-senyawa yang
meningkatnya waktu inkubasi, suhu, dihasilkan bakteri asam laktat selama proses
kelembaban, cahaya, pH dan nutrisi yang akan fermentasi (Casarotti et al., 2014). Variasi dan
menyebabkan pertumbuhan bakteri asam laktat fluktuasi suhu pada saat penyimpanan terus
lebih optimum (Mallesha et al., 2010). Suhu berlanjut sampai ketingkat konsumen sehingga
optimum untuk pertumbuhan L. casei adalah dikhawatirkan akan mempercepat kerusakan
30-37C, namun pada suhu 15C L. casei masih susu fermentasi (Mortazavian et al., 2007).
dapat tumbuh (Najgebauer et al., 2011). Kualitas susu fermentasi yang baik tentunya
Bertambahnya lama penyimpanan susu dipengaruhi oleh mutu mikrobiologi yang
fermentasi akan meningkatkan kerja dari harus tetap diperoleh selama penyimpanan
mikroba dan pada suhu optimum aktivitas untuk menjamin kualitasnya sampai pada saat
metabolisme mikroba meningkat, sehingga konsumsi. Berdasarkan hal tersebut di atas
pertumbuhannya menjadi lebih cepat dan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
populasinya meningkat (Casarotti et al., 2014). pertumbuhan Lactobacillus casei dan
Pada proses pembuatan susu fermentasi perubahan karakteristik susu fermentasi pada
peningkatan jumlah total asam yang memicu saat penyimpanan dengan suhu yang berbeda.
penurunan pH hingga sekitar pH isoelektrik
kasein (4,6) terjadi penurunan daya ikat air, hal MATERI DAN METODE
ini mengakibatkan susu fermentasi rentan
terhadap sineresis, yaitu kerusakan fisik berupa Penelitian ini telah dilakukan
terpisahnya cairan whey dari gel (Afriani, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan
2009). Sineresis dapat terjadi karena tingginya Susu Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
suhu penyimpanan, rendahnya total solid Universitas Syiah Kuala. Materi yang
dalam susu, ada getaran selama transportasi
digunakan susu full cream instant (kadar lemak
atau selama penyimpanan (Sakinah, 2010).
Pada saat penyimpanan proses fermentasi 3,24%, Protein 3,24%, dan Laktosa 5,09%)
masih tetap berlanjut dan akibat lamanya 12,5% yang direkonstitusi dengan air steril,
penyimpanan dapat terjadi peningkatan kadar diinokulasi dengan starter Lactobacillus casei
alkohol maka pertumbuhan L. casei akan 5% (Balai Penelitian Veteriner, Bogor)
terganggu (Sheeladevi, 2011). Semakin lama diinkubasi pada suhu 37C selama 8 jam.
waktu fermentasi, maka asam yang dihasilkan Parameter yang diamati adalah jumlah total
semakin banyak. Asam-asam tersebut dapat
bakteri Lactobacillus casei dengan
berupa asam asetat, asam piruvat dan asam
laktat (Magala et al., 2013). L. casei juga menggunakan metode Total Plate Count dan
merupakan bakteri penghasil asam laktat, memakai media M.R.S (deMann Ragosa
diperoleh dengan fermentasi glukosa dan Sharpe) agar. Derajat keasaman (pH) dengan
pembentukan laktat bersifat homofermentatif metode potensiometri yaitu dengan

Dinamika Pertumbuhan Lactobacillus casei dan Karakteristik Susu Fermentasi Berdasarkan Suhu dan...(Siti Rani Ayuti, S.Pt. et al.)
24
menggunakan pH meter pada semua unit dengan interaksi antara suhu dan lama
percobaan. Kadar asam laktat ditentukan penyimpanan. Rataan total L. casei pada
dengan titrasi dengan menggunakan larutan produk fermentasi L. casei terjadi peningkatan
pada penyimpanan 0-30 hari dan terjadi
alkali (Manns Acid Test). Sineresis
penurunan pada 60-90 hari penyimpanan pada
menggunakan alat sentrifuse dan penimbangan kedua suhu penyimpanan. Penyimpanan
supernatan (cairan whey) pada sampel. Kadar produk pada suhu 4-10C rataan jumlah total
alkohol menggunakan alat alkoholmeter, bakteri asam laktat pada lama penyimpanan 30
persentase kadar alkohol akan tertera pada alat. hari yaitu log 1,53 (35x108 CFU/mL), 60 hari
Rancangan penelitian yang digunakan dalam log 1,45 (28x108 CFU/mL) dan pada
penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap penyimpanan 90 hari terdapat log 0,90 (8x10 8
CFU/mL). Penurunan yang tajam terlihat mulai
(RAL) pola faktorial dengan menggunkan 2
lama penyimpanan 30 hari sampai 90 hari
faktor yaitu Faktor A adalah suhu dengan total L. casei berturut-turut log 1,53
penyimpanan yaitu 4-10C (a1), 10-16C (a2) (35x108 CFU/mL) menjadi log 0,90 (8x10 8
dan Faktor B adalah lama penyimpanan yaitu 0 CFU/mL) dapat dilihat pada Gambar 1.
hari (b1), 30 hari (b2), 60 hari (b3), 90 hari (b4). Pertumbuhan bakteri asam laktat, dapat
Data dianalisis menggunakan uji ragam atau didukung dengan adanya nutrisi yang lengkap
Analysis of Variance (ANOVA). Apabila (Sheeladevi, 2011).
Jumlah total L. casei terjadi penurunan
terdapat perbedaan antara perlakuan
selama penyimpanan pada 90 hari, khususnya
dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan penyimpanan pada suhu 10-16C dibandingkan
(Steel dan Torrie, 1993). dengan penyimpanan pada suhu 4-10C. Pada
kedua suhu penyimpanan dan lama
HASIL DAN PEMBAHASAN penyimpanan 30 hari terjadi peningkatan
jumlah total L. casei yaitu log 1,54 (35x108
Jumlah Total Bakteri Lactobacillus casei CFU/mL) dengan log 1,63 (44x10 8 CFU/mL).
Berdasarkan hasil penelitian, rataan total Hal ini didukung oleh masih tersedianya
L. casei susu fermentasi pada suhu dan lama laktosa dan nutrisi dalam produk. Semakin
penyimpanan yang berbeda dapat dilihat pada tinggi kandungan laktosa pada produk
Gambar 1. fermentasi maka semakin cepat pertumbuhan
bakteri asam laktat Afriani (2009), selanjutnya
terjadi penurunan yang tajam pada lama
penyimpanan 90 hari yaitu log 0,90 (8x10 8
CFU/mL) suhu 4-10C dengan log 0,48 (3x108
CFU/mL) pada suhu 10-16C. Pertumbuhan L.
casei diawali dengan fase awal (lag) yang
merupakan masa penyesuaian bakteri (fase
adaptasi). Pada fase tersebut terjadi sintesis
enzim oleh sel bakteri yang dipergunakan
untuk metabolisme metabolit. Setelah substrat
atau persenyawaan tertentu yang diperlukan
Gambar 1. Nilai rataan total bakteri asam laktat susu fermentasi untuk pertumbuhan bakteri dalam media
Lactobacillus casei. Data dengan huruf yang berbeda biakan mendekati habis dan terjadi
menandakan terjadi perbedaan yang signifikan pada taraf
signifikansi 0.01. penumpukan produk-produk penghambat,
maka terjadi penurunan laju pertumbuhan
Hasil analisis statistik jumlah total L. casei bakteri asam laktat (Kiani et al., 2008).
menunjukkan bahwa pada suhu dan lama Pengaruh suhu terlihat sangat nyata pada lama
penyimpanan berpengaruh sangat nyata penyimpanan 90 hari yang menunjukkan
(P<0.01) terhadap jumlah L. casei, begitu juga jumlah total L. casei lebih tinggi pada suhu 4-

Agripet Vol 16, No. 1, April 2016


25
10C dibandingkan pada suhu 10-16C. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa pada suhu lebih rendah
(4-10C) pertumbuhan L. casei dapat dikontrol
melalui pendinginan karena kebanyakan
mikroba berkembang lebih lambat pada suhu
lingkungan yang lebih rendah (Mallesha et al.,
2010).
Selama penyimpanan dingin, masa
simpan produk bertahan lebih lama karena
bakteri asam laktat masih dapat tumbuh pada
suhu dingin walaupun pertumbuhannya lambat. Gambar 2. Nilai rataan uji pH susu fermentasi Lactobacillus casei. Data
dengan huruf yang berbeda menandakan terjadi perbedaan
Jumlah total L. casei yang sangat rendah pada yang signifikan pada taraf signifikansi 0.01
suhu 10-16C disebabkan oleh kadar asam
yang tinggi pada produk akan mengakibatkan Hasil analisis ragam menunjukkan
bakteri asam laktat jenis Lactobacillus akan bahwa suhu dan lama penyimpanan
mati dan kemudian tumbuh ragi dan kapang berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap
yang lebih toleran terhadap asam (Asaminew derajat keasaman (pH). Nilai pH berkisar
dan Eyassu, 2011), selanjutnya juga dijelaskan antara 3,44-4,19 dengan rataan 3,82. Hal
bahwa semakin tinggi kandungan asam tersebut menerangkan bahwa semua pH produk
organik, maka pertumbuhan bakteri probiotik fermentasi hasil penelitian berada dikisaran
akan terganggu untuk L. casei diharapkan Standar Nasional Indonesia yaitu maksimal
dapat sampai kesaluran pencernaan dengan 4,5. Pada suhu 4-10C nilai pH pada
kadar tertentu (106-108 CFU/mL) dan tumbuh penyimpanan 30 hari 3,96 dan terjadi
baik pada penambahan kadar asam laktat yang penurunan pada penyimpanan 60 hari yaitu
tidak terlalu tinggi (Tabasco., 2007). 3,83 dan Peningkatan pada penyimpanan 90
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dapat hari yaitu 4,19 hal ini disebabkan peningkatan
dilihat bahwa jumlah total L. casei susu kadar asam laktat selama proses fermentasi
fermentasi memiliki jumlah sel yang minimal juga disebabkan oleh penurunan kadar asam
sebagai minuman probiotik, hal ini diduga laktat selama penyimpanan. Pengaruh suhu
dengan jumlah total sel yang masih hidup yaitu terlihat sangat nyata pada suhu 10-16C,
>108 CFU/mL, hasil ini didukung oleh Karna et terjadinya penurunan nilai pH pada
al., (2007) yang menyatakan produk fermentasi penyimpanan 30 hari 3,81 dan juga pada 60
merupakan salah satu produk yang hari 3,44, namun terjadi peningkatan nilai pH
mengandung probiotik dengan syarat harus pada penyimpanan 90 hari pada suhu 4-10C
mengandung bakteri asam laktat > 108 yaitu 3,97. Semakin lama penyimpanan maka
CFU/mL. Disamping itu keunggulan L. casei semakin tinggi pH produk susu fermentasi
tidak terlepas dari kemampuannya dalam Lactobacillus casei. Meningkatnya jumlah
mengkonversikan laktosa menjadi asam total bakteri asam laktat pada produk
organik seperti asam laktat dan asetat fermentasi yang akan diikuti dengan
(Mallesha et al., 2010). peningkatan aktivitas mikroba pada saat
perombakan laktosa menjadi asam laktat dan
Nilai Derajat Keasaman (pH) akan mengakibatkan perubahan pada pH
Berdasarkan hasil penelitian, rataan produk fermentasi (Khalil, 2006).
derajat keasaman susu fermentasi yang Penyimpanan produk pada suhu 4-10C dapat
menggunakan Lactobacillus casei dengan suhu memperkecil peluang terjadinya kerusakan dan
dan lama penyimpanan dapat dilihat pada juga menghambat pertumbuhan bakteri asam
Gambar 2. laktat sehingga dapat mempertahankan
keasaman (pH) dari produk, peningkatan asam
laktat akan menurunkan pH sehingga
menghambat mikroba perusak dan pathogen

Dinamika Pertumbuhan Lactobacillus casei dan Karakteristik Susu Fermentasi Berdasarkan Suhu dan...(Siti Rani Ayuti, S.Pt. et al.)
26
(Hugenholtz, 2013). Peningkatan asam laktat Lactobacillus casei di dalam produk
akan menurunkan pH sehingga menghambat fermentasi. Aktivitas bakteri asam laktat
mikroba perusak dan pathogen (Kiani et al., menyangkut penghasilan asam laktat dalam
2008). proses fermentasi mampu menurunkan pH
lingkungan dari kondisi netral menjadi asam
Kadar Asam Laktat (Mortazavian et al., 2007). Kadar keasaman
Rataan kadar asam laktat pada susu produk fermentasi dapat diukur dengan cara
fermentasi yang menggunakan Lactobacillus titrasi kadar, keasaman produk fermentasi
casei dengan suhu dan lama penyimpanan yang disebabkan adanya pemecahan laktosa oleh
berbeda padat dilihat pada Gambar 3. bakteri asam laktat (Sheeladevi, 2011).

Sineresis
Persentase sineresis susu fermentasi yang
menggunakan Lactobacillus casei pada suhu
dan lama penyimpanan berbeda dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 3. Nilai rataan kadar asam laktat susu fermentasi Lactobacillus


casei. Data dengan huruf yang berbeda menandakan terjadi
perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 0.01

Hasil analisis ragam menunjukkan


bahwa hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata
(P<0.01) terhadap kadar asam laktat produk Gambar 4. Nilai rataan sineresis susu fermentasi Lactobacillus casei.
fermentasi. Namun demikian, hasil analisis Data dengan huruf yang berbeda menandakan terjadi
perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 0.01
ragam menunjukkan adanya interaksi antara
kedua faktor perlakuan tersebut terhadap kadar Perlakuan suhu dan lamanya
asam laktat susu fermentasi Lactobacillus penyimpanan berpengaruh sangat nyata
casei. Kadar asam laktat susu fermentasi (P<0.01) terhadap persentase sineresis.
Lactobacillus casei berkisar antara 1,27-1,70 Semakin lama penyimpanan maka persentase
% dengan rataan sebesar 1,42 %. Kadar asam sineresis semakin meningkat. Hal ini jelas
laktat produk fermentasi Lactobacillus casei terlihat pada kedua suhu penyimpanan yaitu
berada dikisaran Standar Nasional Indonesia 14,8 (4-10C) dan 27,23 (10-16C). Sebaliknya
01-2891-2009 yaitu 0,5-2,0 %. Gambar 3. penyimpanan pada suhu 4-10C tidak
menunjukkan kadar asam laktat tertinggi pada menunjukkan perbedaan yang berarti. Rataan
penyimpanan 90 hari pada suhu 10-16C yaitu persentase sineresis pada suhu 4-10C lebih
1,70 %, sedangkan kadar asam laktat terendah rendah dibandingkan dengan persentase
1,42 % didapat pada penyimpanan pada 60 sineresis pada suhu 10-16C disebabkan karena
hari. Semakin lama penyimpanan maka kadar semakin tinggi suhu penyimpanan maka
asam laktat semakin meningkat dan persentase sineresis akan semakin meningkat.
mengakibatkan pertumbuhan bakteri asam Persentase sineresis terendah terlihat pada
laktat tidak optimal (Asaminew dan Eyassu, lama penyimpanan 30 hari (6,5%) pada suhu 4-
2011). Kadar asam laktat pada yogurt dapat 10C dan persentase sineresis tertinggi terlihat
diterima dikalangan masyarakat berkisar antara pada penyimpanan 90 hari pada suhu 10-16C
0,8-2%. Produksi asam laktat dalam fermentasi (27,2%). Sineresis pada produk fermentasi
erat kaitannya dengan jumlah bakteri disebabkan oleh penurunan kemampuan

Agripet Vol 16, No. 1, April 2016


27
protein dalam mengikat air, maka semakin semakin lama penyimpanan akibat dari
rendah kadar sineresis pada produk fermentasi tumbuhnya bakteri asam laktat pembentuk
maka kualitas produk tersebut semakin baik alkohol, juga didukung oleh faktor
(Magala et al., 2013). Faktor yang pertumbuhan mikroba yang optimal seperti
mempengaruhi sineresis pada produk suhu dan ketersediaan bahan makanan lainnya.
fermentasi, antara lain adalah keasaman dan Lama penyimpanan menunjukkan peningkatan
pH, serta daya ikat air, sineresis juga kadar asam laktat dan kadar alkohol namun
dipengaruhi oleh kandungan protein bahan terjadi penurunan nilai pH (Guimaraes et al.,
baku, terjadinya sineresis kemungkinan 2010). Kadar alkohol pada suhu penyimpanan
disebabkan oleh perubahan kelarutan kasein 4-10C lebih rendah (0,26%) dari pada hari ke
dan pengkerutan partikel kasein (Farinde et al., 90 di penyimpanan pada suhu 10-16C
2010). Stabilitas yang tinggi pada produk (0,46%), hal ini menunjukkan bahwa semakin
fermentasi akan mengurangi terbentuknya tinggi suhu penyimpanan maka kadar alkohol
whey dengan total solid yang tinggi maka pada produk fermentasi tersebut akan semakin
tekstur pada produk fermentasi akan lebih baik meningkat. Suhu penyimpanan yang tinggi
(Kiani et al., 2008). Terjadinya pemisahan air akan mempengaruhi pertumbuhan
dan padatan pada produk fermentasi mikroorganisme pembentuk alkohol sedangkan
disebabkan adanya gaya gravitasi selama pada suhu rendah akan menghambat
produksi, tingkat keasaman yang tinggi, suhu pertumbuhan mikroba (Irigoyen et al., 2005).
inkubasi dan lamanya penyimpanan (Jaziri et Sama halnya dengan lama penyimpanan pada
al., 2009). produk fermentasi L. casei, semakin lama
penyimpanan semakin meningkat kadar
Kadar Alkohol alkoholnya yaitu pada penyimpanan 90 hari
Rataan kadar alkohol susu fermentasi lebih tinggi (1,16%) dari pada penyimpanan 60
yang menggunakan L. casei dengan suhu dan hari (0,86 %) sedangkan kadar alkohol pada
lama penyimpanan berbeda yang diperoleh dari penyimpanan 30 hari masih 0%. Hasil uji jarak
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5. Berganda Duncan memperlihatkan perbedaan
antara perlakuan lama penyimpanan terhadap
kadar alkohol pada susu fermentasi L. casei.
Kadar alkohol tertinggi terlihat pada perlakuan
lama penyimpanan yaitu pada penyimpanan 90
hari dan suhu 10-16C. Gambar 4. juga
memperlihatkan bahwa semakin lama
penyimpanan maka kadar alkohol susu
fermentasi akan semakin meningkat. Semakin
lama waktu fermentasi, maka mikroba akan
mengadakan kontak yang lebih lama dengan
Gambar 5. Nilai rataan kadar alkohol susu fermentasi Lactobacillus substrat dan akan mengubah konsentrasi
casei. Data dengan huruf yang berbeda menandakan terjadi
perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 0.01 glukosa (substrat) menjadi etanol, sehingga
etanol yang dihasilkan lebih tinggi (Sakinah et
Hasil analisis menunjukkan bahwa suhu al., 2010). Kandungan laktosa yang terdapat
dan lama penyimpanan pada produk fermentasi pada susu fermentasi dihidrolisis menjadi
L. casei memberikan pengaruh sangat nyata glukosa dan galaktosa, selanjutnya enzim
(P<0,01) terhadap kadar alkohol. Pada kedua zimase akan mengonversikan glukosa dan
suhu penyimpanan bahwa kadar alkohol pada galaktosa tersebut menjadi alkohol dan gas
penyimpanan 30 hari masih 0% pada suhu 4- karbondioksida (Tabasco et al., 2007). Proses
10C maupun suhu 10-16C dan terjadi fermentasi yang memanfaatkan
peningkatan yang sangat tinggi pada mikroorganisme selain dapat meningkatkan
penyimpanan 90 hari yaitu 0,86% (4-10C) dan nutrisi dan nilai tambah produk juga dapat
1,16% (10-16C). Peningkatan kadar alkohol merusak karena aktivitas mikroorganisme juga

Dinamika Pertumbuhan Lactobacillus casei dan Karakteristik Susu Fermentasi Berdasarkan Suhu dan...(Siti Rani Ayuti, S.Pt. et al.)
28
menghasilkan alkohol dan asam-asam organik Gronnevik H, Falstad M, Narvhus JA. (2011).
yang menyebabkan susu menjadi berflavor dan Microbiological and chemical properties
beraroma masam (Gronnevik i et al., 2011). of Norwegian kefir during storage. Int
Dairy J. 21:601-606.
KESIMPULAN Guimaraes, P.M.R., Teixeira, J.A, Domingues,
Disimpulkan bahwa pertumbuhan L., 2010. Fermentation of lactose to bio-
L. casei tidak optimal apabila dilakukan ethanol by yeast as part of integrated
solution for the valorization of cheese
penyimpanan pada suhu 10-16C dan susu
whey. Biotechnol Adm 28: 375-384.
fermentasi sebaiknya tidak disimpan terlalu
lama karena dapat merubah karakteristik susu Hugenholtz, J., 2013. Traditional
fermentasi L. casei baik dari segi fisik maupun biotechnology for new foods and
jumlah bakteri asam laktat yang diharapkan beverages. Curr. Opin. Biotechnol. 24
baik untuk pencernaan. (2):155-159.
Jaziri, I., Ben Slama, M., Mhadhbi, H., Urdaci,
DAFTAR PUSTAKA M. C., and Hamdi, M. (2009). Effect of
Afzal, A., Mahmood, M.S., Hussain, I., Green and black teas (Camellia sinentis
Akhtar, M,. 2011. Adulteration and L) on the characteristic microflora of
Microbiological Quality of Milk. A yogurt during fermentation and
Review. Pakistan J. Nutrition 10(12): refrigerated storage. J. Food Chem,
1195-1202. 112:614-620.

Afriani., 2009. Pengaruh Penggunaan Starter Irigoyen, A., Arana, I., Castiella, M., Torre, P.,
Bakteri Asam Laktat Lactobacillus Ibanez, F.C., 2005. Microbiological,
plantarum dan Lactobacillus fermentum physicochemical, and sensory
terhadap Total Bakteri Asam Laktat, characteristics of kefir during storage.
Kadar Asam dan Nilai pH Dadih Susu Food Chem 90:613-620.
Sapi. J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Karna, B.K., Mata, O.C., Barraquio, V.L.,
8(6): 279-285. 2007. Lactic Acid and Probiotic Bacteria
Asaminew, T.,Eyassu, S., 2011. Microbial from Fermented and Probiotic Dairy
Quality of Raw Cows Milk Collected Products. Philippines Sci. Diliman,
from Farmers and Dairy Cooperatives in 19(2):23-34.
Bahir Dar Zuria and Mecha District, Khalil, A.A., 2006. Nutritional improvement of
Ethiopia. Agric. Biol. J. N. Am.2: 29-33. an Egyptian breed of mung bean by
Casarotti, S.N., Monteiro, D.A., Moretti, probiotic lactobacilli. J. Biotechn. Egypt.
M.M.S., Penna, A.L.B., 2014. Influence pp.206-212.
of the combination of probiotic cultures Kiani, H., Mousavi, S.M.A., Emam-Djomeh,
during fermentation and storage of Z., 2008., Rheological Properties Of
fermented milk. Food Res Intern, 59:67- Iranian Yogurt Drink, Doogh. Interna. J.
75. Of Dairy Sci, 3(2):71-78.
Farinde, E.O., Oba Tom, V.A., Oyarekhua, Magala, M., Kohajdov, Z., Karovicov, J.,
M.A., Adeniran, H.A., Ejoh, S.I., 2013, Preparation Of Lactic Acid
Olanipekun, O.T., 2010. Physical and Bacteria Fermented Wheat-Yoghurt
Microbial Properties of Fruit Flavored Mixtures, Acta. Sci. Pol., Technol.
Fermented Cow Milk and Soymilk Aliment. 12(3):295-302.
(Yogurt-Like) Under Different
Mallesha., Shylaja, R., Selvakumar, D.J.H.,
Temperature of storage. African. J. Food
2010. Isolation and Identification of
Sci. And Technol. I (5): 120-127.
Lactic Acid Bacteria from Raw and

Agripet Vol 16, No. 1, April 2016


29
Fermented Products and Their Sheeladevi, A., Ramanathan, N., 2011. Lactic
Antibacterial Activity. Rec. Res. Sci. Acid Production Using Lactic Acid
Technol. 2(6):42-46. Bacteria under Optimized Conditions.
Intern. J. Pharm. Biol. Arch. 2(6):1686-
Mortazavian, A.M., Ehsani, M.R., Mousavi,
1691.
S.M., Rezaul, K., Sohrab Vandi, S.,
Reinheimer, J.A., 2007. Effect of Steel, R.G.D., Torrie, J. H., 1993. Prinsip dan
Refrigerated Storage Temperature on Prosedur Statistik. Gramedia. Jakarta.
The Viability of Probiotic Micro-
Tabasco, R., Paarup, T., Janer, C., Pelaez, C.,
organisms in Yogurt. Intern. J. of Dairy.
Requena, T., 2007. Selective
Technol. 60(2):123-127.
enumeration and identification of mixed
Najgebauer-Lejko, DE., Sade, M., Grega, T., cultures of Streptococcus thermophilus,
Walczycka, M., 2011. The impact of tea Lactobacillus delbrueckii subsp.
supplementation on microflora, pH and bulgaricus, L. acidophilus, L. paracasei
antioxidant capacity of yoghurt. Intern. subsp. paracasei and Bifidobacterium
Dairy. J. 21:568-574. lactis in fermented milk. Intern. Dairy. J.
17:1107-1114.
Sakinah, N.E., Dwiyanti, G., Darsati, S., 2010.
Pengaruh Penambahan Asam Ziadi, M., Bergot, G., Courtin, P., Chambellon,
Dokosaheksaenoat (DHA) Terhadap E., Hamdi, M., Yuon, M., 2010. Amino
Ketahanan Susu Pasteurisasi. Jurnal acid catabolism by Lactococcus lactis
Sains dan Teknologi Kimia. 1(2):170- during milk fermentation. Intern. Dairy.
176. J. 20:25-31.

Dinamika Pertumbuhan Lactobacillus casei dan Karakteristik Susu Fermentasi Berdasarkan Suhu dan...(Siti Rani Ayuti, S.Pt. et al.)
30

Anda mungkin juga menyukai