Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Percobaan
Untuk mengetahui pembuatan aspirin. Hasil penga saat
melakukan percobaan aspirin dapat dilihat di tabel IV.1 Hasil
Pengamatan Pembuatan Aspirin dan Tabel IV.2 Perhitungan Berat
Aspirin dengan Metode Gravimetri
Tabel IV.1 Hasil Pengamatan Pembuatan Aspirin.
Perlakuan Sebelum Sesudah
Asam salisilat bubuk
Larutan berwarna
Asam salisilat + Asam putih, asam asetat
putih tanpa
asetat glasial + H2SO4 dan H2SO4 berwarna
endapan
bening
Larutan berwarna
Larutan berwarna
Larutan dipanaskan putih ada endapan
putih tanpa endapan
putih
Endapan putih + Larutan tidak
Endapan putih
etanol berwarna (bening)
Larutan bening Larutan tidak Terdapat kristal
dipanaskan berwarna (bening) putih
Kristal putih + FeCl2 Krital putih Kristal ungu
Endapan putih + Larutan berwarna Larutan berwarna
etanol putih putih
Larutan berwarna Larutan terdapat
Larutan dipanaskan
putih endapan putih
Larutan terdapat
Didinginkan di air es Kristal putih
endapan putih

Tabel IV.2 Perhitungan Berat Aspirin dengan Metode Gravimetri


Perlakuan Berat Aspirin Bukti

IV-1
IV - 2

BAB IV HASIL DAN PEROCOBAAN

Penimbangan sampel
setelah di oven 58,12 gram
ke-1

Penimbangan sampel
setelah di oven 57,29 gram
ke-2

Penimbangan sampel
setelah di oven 56,79 gram
ke-3

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI ITS
IV - 3

BAB IV HASIL DAN PEROCOBAAN

Penimbangan sampel
setelah di oven 55,88 gram
ke-4

Penimbangan sampel
setelah di oven 55,65 gram
ke-5

NB :
Berat cawan yang dipakai adalah 51,45 gram

IV.2 Pembahasan
Aspirin merupakan salah satu senyawa anti-inflamasi yang
paling banyak disarankan oleh dokter. Salisilat banyak
digunakan sebagai analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi
(Wimana, 1995; Takeuchi, et al., 1998).
Menurut Fessenden & Fessenden (1982), pembuatan aspirin
atau asam asetil salisilat diklarifikasi sebagai reaksi
esterifikasi. Reaksi esterifikasi bersifat revesibel. Untuk
memperoleh randemen yang tinggi dari ester itu, kesetimbangan
harus digeser kearah sisi ester.

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI ITS
IV - 4

BAB IV HASIL DAN PEROCOBAAN

Gambar IV.1 Reaksi Esterifikasi

Dalam pembuatan aspirin terdapat tiga tahap, yaitu tahap


pembuatan aspirin, tahap uji pengotor dan tahap kristalisasi.
Dalam tahap pembuatan aspirin, mencampurkan asam asetat,
H2SO4 pekat dan asam salisilat bersamaan hingga tak ada
endapan dan dipanaskan sambil diaduk. Setelah itu, dibiarkan
di ruangan sambil diaduk. Saat dingin ditambahkan akuades
lalu menyaring larutan.
Dalam tahap uji pengotor, diabil sedikit endapan yang
didapatkan lalu ditambahkan etanol dan dipanaskan hingga
kering, lalu ditambahkan FeCl2, hingga berubah warna. Jika
berhasil maka warnanya akan menjadi ungu, akan menjadi asam
salisilat kembali jika warnanya menjadi merah.

Gambar IV.2 Perubahan Warna Saat Tahap Uji Pengotor


Dalam tahap kritalisasi, endapan dicampur dengan metanol
dan dipanaskan hingga air hilang. Setelah air menghilang,
langsung dimasukkan ke dalam air es hingga mengkristal.
Setelah mengkristal, untuk lebih menghilangkan kandungan air
dalam sampel yaitu dengan melakukan pengovenan metode
gravimetri hingga berat sampel konstan.
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI ITS
IV - 5

BAB IV HASIL DAN PEROCOBAAN


Hasil akhir dari pembuatan aspirin berbentuk putih dan
jarum jarum seperti kristal putih. Dapat dilihat pada gambar
IV.3 sebagar berikut.

Gambar IV.3 Hasil Akhir Pembuatan Aspirin

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
FTI ITS

Anda mungkin juga menyukai