Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATEMATIKA BISNIS

DISUSUN OLEH :

Yobel Parasian (16120040)

FAKULTAS EKONOMI

UNIERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA

SURABAYA

2017

1| Page
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang selesai
tepat pada waktunya yang berjudul SAHAM . Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

2| Page
Daftar Isi

BAB 1 Pendahuluan ................................................................................

1. Latar Belakang ................................................................................


2. Rumusan Masalah ................................................................................
3. Tujuan .................................................................................
4. Manfaat .................................................................................

BAB 2. Pembahasan

2.1 Definisi Saham ...............................................................................

2.2 Resiko Kepimilikan ................................................................................

2.3 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ................................................................

2.4 Jenis-jenis Saham .............................................................................................................

2.5 S a h a m B i a s a .........................................

2.6 Hak Pemegang Saham Biasa ......................................................................................................

2.7 Pembagian Jenis Pasar Saham Biasa ............................................................................................

2.8 Saham Biasa .............................................................................................................

2.9 Saham Preferen ..................................................................................

BAB 3. Kesimpulan dan saran

3| Page
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai
kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana
masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan
baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan
akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal
merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan
emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah,
tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk
melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan alternatif
untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut,
salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham perusahaan go public sebagai komoditi
investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti
perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun
perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) itu
sendiri.
Untuk mengantisipasi perubahan harga saham tersebut maka diperlukan analisis saham.
Terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan untuk menganalisis harga saham, yaitu analisis
fundamental dan analisis teknikal. Analisis Fundamental pada dasarnya adalah melakukan
analisis historis atas kekuatan keuangan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis
perusahaan (company analysis), sementara itu analisis teknikal merupakan studi yang dilakukan
untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh dipasar saham dan implikasi pada harga
saham.

4| Page
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar)
dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lampau.
Meskipun demikian. analisis teknikal tidak terbatas dapat dilakukan pada saham saja, analisis
teknikal dapat pula dilakukan untuk memprediksi harga suatu komoditi maupun mata uang asing.
Analisis teknikal menitikberatkan pada upaya-upaya untuk memperkirakan suatu harga
saham. Teori yang mendasarinya adalah bahwa analisis ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
informasi masuk secara perlahan-lahan kedalam harga saham, sehingga memungkinkan investor
untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari biasanya (excessive return) dengan mengamati
tren pergerakan harga saham.
b. Rumusan Masalah

- Apa yang dimaksud dengan saham ??

- Apasajakah Resiko Kepimilikan ??

- Apasajakah Faktor- faktor apa yang Mempengaruhi Harga Saham ??

- Apa Sajaka Jenis-jenis Saham ???

- A p a Yan g d i ma k s u d d e n g a n S a h a m B i a s a ? ?

- Bagaimana Hak Pemegang Saham Biasa ??

- Bagaimana Pembagian Jenis Pasar Saham Biasa ??

- Apa yang dimaksud dengan Saham Biasa ??

- Apa yang dimaksud dengan Saham Preferen ??

c. Tujuan Pembahasan

1. Mendeskripsikan mengenai pengertian saham.


2. Mendeskripsikan mengenai jenis-jenis saham.
3. Mendeskripsikan Harga atau Nilai Saham.
4. Mendeskripsikan Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga atau Nilai saham.
5. Mendeskripsikan keuntungan dan resiko dari Investasi Saham.

5| Page
D. Manfaat Pembahasan
a. Bagi Mahasiswa : Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi atau masukan tentang
pentingnya pengetahuan aspek alam dan demografi dalam ketahanan nasional.

b. Bagi Masyarakat Umum : Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah
pengetahuan tentang aspek alam dan demografi dalam ketahanan nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

6| Page
II. 1 Saham

Definisi Saham

Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi. Saham juga merupakan surat
berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.
Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan
tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama deviden. Pembagian
deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Bagi perusahaan yang modalnya diperoleh dari saham merupakan modal sendiri. Dalam
struktur pemodalan khususnya untuk perusahaan yang berbentuk persseroan terbatas (PT).
Pembagian modal menurut undang-undang terdiri dari:

Modal Dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan.


Modal Ditempatkan, yaitu modal yang sudah dijual dan besarnya 25% dari modal dasar.
Modal Setor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor yaitu sebesar 50% dari
modal yang ditempatkan.
Saham dalam Portepel, yaitu modal yang masih dalam bentuk saham yang belum dijual
atau modal dasar dikurangi modal yang ditempatkan.

Risiko Kepemilikan Saham

Ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu tidak
mendapat dividen dan mengalami capital loss.

1. Tidak mendapat dividen


Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh
karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.
Dengan demikian, potensi ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
2. Capital loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau
keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham
dengan harga jual lebih rendah dari harga beli saham, terkadang untuk menghindari
potensi kerugian yang semakin besar seiring terus menurunnya harga saham, maka
seorang investor rela menjual sahamnya dengan harga rendah. Istilah ini dikenal dengan
istilah penghentian kerugian (cut loss).

7| Page
Disamping risiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko
lainnya, yaitu:

1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi


Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, jika sebuah perusahaan
bangkrut atau dilikuidasi, maka otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan
dari bursa atau di-delist.
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi
lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang saham obligasi dalam pelunasan
kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebih
dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih
terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
2. Saham di-delist dari bursa
Risko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan di-delist dari
bursa umumnya adalah karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu
tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan
dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai
dengan peraturan pencatatan efek di bursa.
3. Saham dihentikan sementara (suspensi).
Disamping dua risiko di atas, risiko lain yang juga mengganggu para investor untuk
melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di-suspend atau dihentikan
perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan investor tidak dapat
menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi biasanya berlangsung
dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun
dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal tersebut
dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa,
suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang
mengharuskan otoritas bursa menghentikan perdagangan saham tersebut untuk sementara
sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut
sehingga tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas,
maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat
diperdagangkan kembali seperti semula.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

8| Page
Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya. Bahkan setiap detikpun harga saham
dapat berubah. Oleh karena itu, investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat
berasal dari internal maupun eksternal.

Adapun faktor internalnya antara lain adalah:

Laba perusahaan,
Pertumbuhan aktiva tahunan,
Likuiditas,
Nilai kekayaan total,
Penjualan

Sementara itu, faktor eksternalnya adalah:

Kebijakan pemerintah dan dampaknya,


Pergerakan suku bunga,
Fluktuasi nilai tukar mata uang,
Rumor dan sentimen pasar,
Penggabungan usaha.

Jenis-Jenis Saham

Jenis-jenis saham ditinjau dalam beberapa segi antara lain sebagai berikut:

1. Segi Cara Peralihan


a. Saham atas Unjuk (Bearer Stocks)
Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau nama pemiliknya tidak
tertulis dalam saham tersebut. Saham jenis ini dialihkan atau dijual kepada pihak
lainnya.
b. Saham atas Nama (Registered Stocks)
Merupakan saham yang nama pemiliknya tertulis dalam saham tersebut, dan
untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.
2. Segi Hak Tagih
a. Saham Biasa (Common Stocks)

9| Page
Bagi pemilik saham ini, hak untuk memperoleh deviden akan didahulukan lebih
dulu kepada pemilik saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta
apabila perusahaan dilikuidasi.
b. Saham Preferen (Prefered Stocks)
Merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam pembagian deviden, begitu
juga atas harta pada saat perusahaan dilikuidasi.

II.1.1 Saham Biasa

Saham biasa adalah salah satu dari jenis saham yang ada selain saham preferen.
Umumnya saham biasa tidak berbeda jauh dengan saham preferen, karena saham preferen bisa
juga disebut dengan saham campuran. Meskipun kelihatan sama antara saham biasa dengan
saham preferen tetapi karakteristik antara keduanya masih berbeda. Saham bisa juga menjadikan
sebagai modal dari suatu perusahaan, modal yang dibutuhkan untuk perusahaan biasanya adalah
modal untuk jangka panjang. Modal yang didapat dari penjualan saham adalah uang tunai.
Tentunya hal ini bisa didapatkan dengan menerbitkan saham biasa selain dengan menerbitkan
obligasi.
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam
bentuk saham biasa (cammon stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang
mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.
Hak Pemegang Saham Biasa
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham bisa melakukan berbagai hak. Beberapa
hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah sebagai berikut:

a. Hak kontrol.
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti
bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mmengontrol siapa yang akan
memimpin perusahaannya.
b. Hak menerima pembagian keuntungan.
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian
dari keuntungan perusahaan. Tidak semua saham dibagikan, sebagian laba akan
ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained
earnings) merupakan sumber dana internal perusahaan.
c. Hak Preemptive
Hak Premptif merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilik yang sama.
Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka jumlah saham yang

10 | P a g e
beredar akan lebih banyak dan akibatnya presentase kepemilikan pemegang
saham yang lama akan turun. Hak ini memberikan prioritas kepada pemegang
saham lain untuk membeli tambahan saham yang baru, sehingga presentase
pemiliknya tidak berubah.

Pembagian Jenis Pasar Saham Biasa

Dengan peningkatan modal bisnis dari hasil penjualan saham, maka perusahaan dapat
menjalankan kegiatan operasionalnya dari modal yang didapat tersebut. Saham biasa memiliki
tempat penjualan yang sama seperti saham preferen yaitu di:

a. Primary market (pasar primer).


b. Secondary market (pasar sekunder)

Karakteristik Saham Biasa

Saham biasa adalah saham yang tidak terlalu banyak memiliki kelebihan dibandingkan saham
preferen atau saham campuran. Berikut adalah karakteristik dari saham biasa.

Pemegang saham mendapat prioritas dalam pemilihan ketua komisaris.

Hak penerbit saham akan diutamakan bila mereka menerbitkan saham baru.

Tanggung jawab yang terbatas bisa diberikan terhadap saham yang ada.

Saham Preferen

Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham
biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan
hasil yang tepat berupa deviden preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuiditas, klaim
pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond). Dibandingkan dengan
saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak yaitu, hak atas deviden tetap dan hak

11 | P a g e
pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuiditas. Oleh karena itu, saham preferen dianggap
mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa.

Katrakteristik Saham Preferen

a. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.


b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa
dalam hal pembagian dividen.
c. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa.
d. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang
saham dan organisasi penerbit terbentuk.

Hak Kepemilikan Yang Dilepas Oleh Pemegang Saham Preferen

Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah sebagai berikut:

a. Hak suara.
Dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi, tetapi
hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham
preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar
dividen.
b. Pembagian keuntungan (dividen).
Dividen yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh
karena itu, jika kinerja perusahaan baik, mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik
itu.
c. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal
pengembalian investasinya.

Macam-Macam Saham Preferen

Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk memberikan beberapa
alternatif yang menguntungkan baik bagi investor atau bagi perusahaan yang mengeluarkan
saham preferen, beberapa macam saham preferen telah di bentuk.

a. Convertible preferred stock


Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa beberapa saham preferren
menambah bentuk didalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk menukar saham
ini dengan saham biasa dengan rasio pemnukaran yang sudah di tentukan.

12 | P a g e
b. Callabel peferren stock
Saham preferen ini memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk
membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa
mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga ini bisa lebih tinggi dari nilai nominal
sahamnya.
c. Floating atau adjustable-rate preferred stock (ARP)
Saham ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang dikenalkan pada tahun
1982. Saham ini tidak membayar deviden yang dibayar tergantung dari tingkat return dari
sekuritas t-bill (treasury bill). Treasury bill dianggap sebagai aktiva yang tidak
mengandung resiko jarna dikeluarkan dengan sukubunga yang relatif setabil dari waktu
kewaktu, sehingga banyak dgunakan sebagai proksi aktiva bebas resiko.

Penilaian Saham

Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan di beli/jual akan
memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan. Ada beberapa
nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value),
dan nilai intrinsic (intrinsic value). Ketiga konsep nilai ini merupakan hal yang dapat digunakan
untuk mengetahui saham-saham yang bertumbuh (growth) dan yang murah (under valued).

Nilai Buku (Book Value)


Nilai buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku per
lembar saham adalah aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki
satu lembar saham.

Nilai Pasar (Market Value)


Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu, ditentukan
oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.
Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)
Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya atau seharusnya dari suatu saham. Calon investor
menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya dengan
ketentuan:
Jika nilai pasar > nilai intrinsik maka overvalued, keputusan menjual.
Jika nilai pasar < nilai intriksik maka undervalued, keputusan membeli

13 | P a g e
BAB III

PENUTUP dan SARAN

A. Kesimpulan

Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan
kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang
dipergunakan adalah sebagai berikut:* Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka
saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli
atau ditahan Apabila saham tersebut telah dimiliki.* Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat
ini maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal)dan karenanya
seharusnya Dijual.* Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai
wajar harganya dan berada dalam kondisikeseimbangan. Model penilaian merupakan suatu
mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang
diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham.variabel-
variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang dibagikan,variabilitas laba
dan sebagainya.

B. Saran

Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah
tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal

14 | P a g e
untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis saham hanya ada
beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan
nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga
pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur sehingga
pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga
bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan
suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada duaa asumsi penting. Pertama,
harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat
suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai