(Hospital Acquired Infection/Nosocomial Infection) adalah infeksi yang didapat ketika penderita itu dirawat di rumah sakit. 1 Infeksi Nosokomial (INOK) merupakan masalah kesehatan sejak ratusan tahun lalu. Perhatian terhadap infeksi nosokomial telah ada sejak tahun 1840-an di mana Ignaz Semmelweiz memperhatikan tingginya angka kematian pada ruangan persalinan. Ia menduga bahwa ini terjadi akibat infeksi yang dibawa oleh dokter dan mahasiswa dari ruang otopsi. Oleh karena itu ia meminta agar para dokter dan mahasiswa mencuci tangan dulu dengan larutan klronitaed sebelum memeriksa para ibu di ruangan. Ternyata setelah itu angka kematian menurun tajam. Di Indonesia masalah infeksi nosocomial juga merupakan masalah yang cukup serius. Apalagi di rumah sakit yang jumlah penderita dirawatnya banyak dengan tenaga perawatnya banyak dengan tenaga perawatnya masih terbatas. 1,4 Masalah Infeksi Nosokomial pada tahun terakhir ini telah menjadi topik pembicaraan di banyak negara. Telah diketahui bahwa pengelolaan infeksi nosokomial menimbulkan biaya tinggi, baik yang ditanggung pihak penderita maupun pihak Rumah Sakit. Bahkan di Amerika, infeksi nosokomial termasuk dalam 10 besar penyebab kematian. Di negara maju, angka kejadian infeksi nosokomial telah dijadikan salah satu tolok ukur mutu pelayanan rumah sakit. Izin operasi suatu rumah sakit bisa dicabut karena tingginya angka kejadian infeksi nosokomial. Infeksi Nosokomial dapat terjadi dimana saja diruang perawatan rumah sakit, kapan saja, tanpa membedakan umur dan jenis penyakit. 1,2 Dari data yang didapat dari surveilan WHO menyatakan angka kejadian Infeksi Nosokomial cukup tinggi : 5% tahun atau 9 juta orang dari 190 juta yang dirawat, angka kematiannya cukup tinggi.6.
Infeksi Nosokomial dapat menyebakan kematian dan ketidakwajaran, memperpanjang
pasien untuk berada di rumah sakit dan meningkatkan pengeluaran pasien. Semenjak 1970, National Nosocomial Infection Surveillance System (NNIS) telah mengumpulkan dan menganalisis data frekuensi infeksi nosocomial yang ada di U.S. rumah sakit. Rumah sakit yang tergabung di NNIS dilaporkan dari 26,965 infeksi, 64% disebabkan oleh single pathogen dan 20% disebabkan oleh multiple pathogen. Dari 84% infeksi yang mana pathogen telah terinfeksi, 86% disebabkan oleh bakteri aerobic, 2% bakteri anaerobic, dan 8% fungi. Virus, protozoa, dan parasite lainnya terhitung 5%. Escheria coli, Pseudomonas aeruginosa, enterococci, dan Staphyloccocus yang teridentifikasi pathogen. Data dari rumah sakit individual didapatkan 50% infeksi pada pasien yang mati ketika di rumah sakit. 42 rumah sakit dilaporkan dari total 22.432 infeksi, diantara 1.253 yang mati, ditemukan 1.811 yang terinfeksi. Kira-kira 1% dari semua Infeksi Nosokomial menyebabkan kematian dan 3% terinfeksi yang memungkinkan juga kematian tersebut. Pasien yang mati ketika di rumah sakit, 9% dilaporkan mati, 38% memungkinkan mati, dan 37% tidak tidak terkait, 15% akibat infeksi lain. 7 Sehubungan dengan infeksi nosokomial ini, maka ada baiknya mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Secara umum infeksi nosocomial adalah infekksi yang didapatkan penderita selama dirawat di rumah sakit 2. Infeksi nosocomial sukar diatasi karena sebagai penyebabkan adalah mikrooraganisme/bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotika 3. Bila terjadi infeksi nosocomial, maka akan terjadi penderitaan yang berkepanjangan serta pemborosan waktu serta pengeluaran biaya yang bertambah tinggi kadang-kadang kualitas hidup penderita akan menurun 4. Infeksi nosokomial disamping berbahaya bagi penderita, juga berbahya bagi lingkungan baik selama dirawat dirumah sakit ataupun diluar rumah sakit setelah berobat jalan 5. Dengan pengendalian infeksi nosokomial akan menghambat biaya dan waktu yang terbuang 6. Dinegara yang sudah maju masalah ini telah diangkat menjadi masalah nasional, sehingga bila angka infeksi noskomial disuatu rumah sakit tinggi, maka izin operasionalnya dipertimbangkan untuk dicabut oleh istansi yang berwenang. 5