Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN KOMPAS

1. TUJUAN
Untuk menentukan kooridinat titik sudut polygon dan luasan suatu jaring-jaring
segitiga.

2. TEORI
Untuk daerah yang mempunyai panjang dan lebar yang sama, dibuat jarring-jaring
segitiga dan untuk daerah yang nilai satuannya lebih besar dari ukuran lainnya dibuat
rangkaian segitiga. Dalam pelaksanaan jaring-jaring segitiga ada dua cara yaitu:
- Cara Triangulasi, diukur semua sudut dalam segitiga.
- Cara Trilaterasi, semua sisi segitiga diukur.
Cara yang digunakan pada praktikum ini adalah triangulasi dengan salah satu sisi
segitiga beserta azimuth-nya, diketahui. Syarat yang harus dipenuhi oleh jarring-jaring
segitiga:
a. Jumlah sudut-sudut segitiga harus sama dengan 1800.
b. Pada tiap-tiap sentral, jumlah sudutnya harus 3600.
c. Untuk tiap-tiap segitiga sekitar titik pusat berlaku jumlah log sinus sudut basis kiri
sama dengan jumlah log sinus basis kanan.
Tentang syarat a dan b, biasanya terdapat kesalahan pengukuran sudut. Untuk itu
kesalahan tersebut dibagi rata pada sudut-sudutnya. Tetapi kadangkala tidak dapat
dibagi bahas dengan banyaknya sudut, sehingga koreksi sudut yang berlebih (sisa)
diberikan kepada sudut yang terbesar atau sudut yang mempunyai kaki terpendek
sebab pengukuran sudut dengan kaki terpendek kurang teliti dibanding sudut dengan
kaki yang terpanjang. Syarat c tiap-tiap sisi dari dua segitiga yang letaknya
berdampingan, harus mempunyai panjang yang sama. Misalnya sisi sekutu AS dari
segitiga VI dengan segitiga I.

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah


U

F A
E2 F1 F2 A1
E1 S A2
E B
D2 B1
D1 C2 C1 B2

D C
sin A2
BS AS
sin B1

Dalam segitiga II
sin A2 sin A2 sin B 2
CS BS AS
sin B1 sin B1 sin C1
Dan seterusnya sampai pada segitiga VI
sin A2 x sin B 2 x sin C 2 x sin D 2 x sin E 2 x sin F 2
AS ' AS
sin B1x sin C1x sin D1x sin E1x sin F1x sin A1
Berhubung AS = AS, maka timbul syarat:
sin A2 x sin B 2 x sin C 2 x sin D 2 x sin E 2 x sin F 2 sin A1x sin B1x sin C1x sin D1x sin E1x sin F1
Pada ruas kiri adalah sudut-sudut basis kiri dan ruas kanan adalah sudut basis
kanan. Kedudukannya dilihat dari titik pusat. Kalau diambil log, maka:
log sin A2 log sin B 2 ........... log sin B1 log sin C1 ......
Penyelesaian dari kesalahn penutup yang ketiga ini ditentukan sebagai berikut:

Misalkan:
Pada sudut-sudut basis kanan (Ka) diberi koreksi (+X) dan sudut-sudut basis kiri
(Ki) diberi koreksi
(-X), maka syarat diatas dapat ditulis

log sin Ki X log sin Ka X


Log sin dari tiap-tiap sudut untuk suatu daerah kecil dianggap berbanding lurus.
Hal ini juag kita lah=kukan dalam mencari log sin suatu sudut dalam table log. Jikakita
mengadakan interpolasi antara menit-menit dalam table, log sin yang hendak dicari
ditentukan sampai detik.

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah


log sin ki X log sin Ka X
Ki disini adalah penambahan permenit dari log sin sudut basis kiri. Syarat diatas dapat
ditulis:

log sin K1 X K1 log sin Ka X Ka


Karena X mempunyai satu harga maka:

X
log sin K log sin K
1 a

K K1 a

X dalam table perhitungan = K4

Menentukan panjang sisi segitiga


Satu sisi diketahui dan seluruh sudut segitiga diketahui. Log dari suatu sisi yang
diketahui dicari dan log sin dari sudut-sudut.
Log m = (Log sisi Log sin sudut), yang diketahui
Log sisi yang belum diketahui = Log sin sudut + Log m dari log sisi yang didapat maka
sisinya bias didapat.

3. PERALATAN
a. Theodolite e. Kompas
b. Statif f. Paku
c. Yalon g. Payung
d. Meteran gulung h. Topi

4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Yalon dipancangkan pada tiap titik yang hendak ditentukan kooordinat jarring-
jaring segitiga yaitu sisi luar dan titik sentral segitiga.
b. Statif dipasang pada titik awal pengukuran (titik A) dan theodolit dipasang pada
statif tersebut.
c. Theodolit beserta statif distel dengan baik dan siap dioperasikan.
d. Sekrup penggerak dibuka, alat diarahkan ke titik yang akan diukur (titika B)
kemudian sekrup dikunci dengan baik.
e. Yalon dilihat melalui lensa okuler dengan memutar halus agar yalon benar-benar
berhimpit dengan sumbu vertical. Pembacaan dilakukan dan didapat bacaan sudut
nonius AB.
Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah
f. Theodolit diarahkan ke titik sentral segitiga (titik S) kemudian didapat bacaan
sudut nonius AS.
g. Theodolit diarahkan ke titik segitiga (titik E). pembacaan dilakukan dan didapat
sudut nonius AE.
h. Alat kembali dibidikkan kembali ke titik B, kompas dibuka kemudian dikunci dan
didapat azimuth AB.
i. Jarak titik A dengan titik B diukur dan didapat titik AB.
j. Alat dipindahkan ke titik B dan pengukuran dilakukan seperti tersebut di atas.
Untuk setiap pengukuran dilakukan tiga kali, pengukuran searah putaran jarum
jam. Pengukuran dengan cara yang sama dilakukan sampai ke titik E.
k. Terakhir alat di pindahkan ke titik sentral S dan dari titik sentral S pengukuran
dilakukan ke titik A,B,C,D,E dan kembali ke titik A.

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah


5. DATA, ANALISA DAN HASIL
CONTOH

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Nama praktikum : Pengukuran Jaring-jaring Segitiga


Dilaksanakan oleh : Kelompok 2
Jenis Alat : Theodolite
Lokasi : Hellypad
Tanggal Praktikum : Sabtu, 19 April 2008
Cuaca : Cerah

Tempat Titik Bacaan Azimuth Jarak


0
Keterangan
Alat tinjau ( ) (m)
A 532040 10,08
B 1192120 8,42
C 1800440 14,33
S
D 2321840 13,37
E 2762220 12,23
F 3385820 8,07
F 2522300 11,07
A S 2092120 10,08
B 1594700 10,18
A 140600 10,18
B S 3090620 8,42
C 2325440 13,81
B 444820 13,81
C S 090620 14,33
D 3063220 10,24
D C 1431200 10,24

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah


S 693700 13,37
E 80240 9,65

D 1484920 9,65
E S 744740 12,23
F 355600 11,12
E 2485920 11,12
F S 1711220 8,07
A 1093140 11,07

PERHITUNGAN JARING SEGITIGA

Hitungan Sudut Pada Jaring-jaring Segitiga :

Perhitungan sudut dalam pada jaring-jaring segitiga ( Tabel C.1. )

< A1 = AF - AS
= (2522300- 2092120)
= 430140
< A2 = AS - AB
= (2092120- 1594700)
= 493420
< B1 = BA - BS
= (140600 - 3090620) + 3600000
= 645940
< B2 = BS - BC
= (3090620 - 2325440)
= 761140
Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah
< C1 = CB - CS
= (444820 - 090620)
= 354200
< C2 = CS - CD
= (090620 - 3063220) + 3600000
= 623400
< D1 = DC - DS
= (1431200 - 693700)
= 733500
< D2 = DS - DE
= (693700 - 080240)
= 613420
< E1 = ED - ES
= (1484920 - 744740)
= 740140
< E2 = ES - EF
= (744740 - 355600)
= 385140
< F1 = FE - FS
= (2485920 - 1711220)
= 774700
<F2 = FS - FA
= (1711220 - 1093140)
= 614040

Perhitungan pada titik sentral ( Tabel C.1. )

<S1 = SB - SA
= (1192120 - 532040)
= 660040
<S2 = SC - SB
Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah
= (1800440 - 1192120)
= 604320
<S3 = SD - SC
= (2321840 - 1800440)
= 521400
<S4 = SE - SD
= (2762220 - 2321840)
= 440340
<S5 = SF - SE
= (3385820 - 2762220)
= 623600
<S6 = SA - SF
= (532040 - 3385820) + 3600000
= 742220
Menentukan koordinat titik titik segitiga dipakai perhitungan polygon tertutup sudut
sudut polygon Tabel C.2
<A = <A1 + <A2
= 430140 + 493420
= 923600
<B = <B1 + <B2
= 645940 + 761140
= 1411120
<C = <C1 + <C2
= 354200 + 623400
= 981600
<D = <D1 + <D2
= 733500 + 613420
= 1350920
<E = <E1 + <E2
= 740140 + 385140

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah


= 1125320
<F = <F1 + <F2
= 774700 + 614040
= 1392740
= <A + <B + <C + <D + <E + <F
= 923600 + 1411120 + 981600 + 1350920 + 1125320 +
1392740
= 7193340
Koreksi : 7200000 - 7193340 = 002620 : 6 = 000423.33

Sudut sudut jurusan / azimuth

AB = AF - <A
= 2522300 - 924200
= 1594700
BC = 360 - <B + BA
= 360 - 1411120 + 140600
= 2325440
CD = 360 - <C + CB
= 360 - 981600 + 444820
= 3063220
DE = DC - <D
= 1431200 - 1350920
= 80240
EF = ED - <E
= 1484920 - 1125320
= 355600
FA = FE - <F
= 2485920 - 1392740
= 1093140
AS = AB + <A2
Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah
= 1594700 + 493420
= 2092120

Perhitungan sudut dalam jaring jarring segitiga


Sudut
Segi Sudut Total Angka Sudut
Titik total
Tiga Sudut Koreksi Terkoreksi
Terkoreksi
A2 493420 -011 33,33 49 22 46,67
I S1 660040 -0 11 33,33 65 49 06,67
B1 645940 -0 11 33,33 64 48 06,67
180 34 40 180
B2 761140 2 27 40 78 39 20
II S2 604320 2 27 40 63 11 00
C1 354200 2 27 40 38 09 40
172 37 00 180
C2 623400 -2 47 40 59 46 20
III S3 521400 -2 47 40 49 26 20
D1 733500 -2 47 40 70 47 20
188 23 00 180
D2 613420 0 06 46.67 61 41 6,67
IV S4 440340 0 06 46.67 44 10 26.67
E1 740140 0 06 46.67 74 08 26.67
179 39 40 180

E2 385140 0 15 00 39 06 40
V S5 623600 0 15 00 62 51 20
F1 774700 0 15 00 78 02 00
179 15 40 180
F2 614040 0 01 33.33 61 39 06.67
VI S6 742220 0 01 33.33 75 20 46.67
A1 430140 0 01 33.33 43 00 06.67
180 04 40 180

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah


Perhitungan Titik Pada Jaring Segitiga
Titik Azymuth Jarak d d Koordinat
Ttk Sin a Cos a
Tinjau (a) d (m) Sin a Cos a X Y
S 0.000 0.000
A 532040 10.18 0.802 0.597 0.677 6,077 8.167 6.77
S
B 1192120 13.81 0.872 -0.490 7.338 -4.128 7.338 -4.128
S
C 1800440 10.24 -0.001 -0.999 -0.019 -14.329 -0.019 -14.329
S
D 2321840 9.65 -0.791 -0.611 -10.580 -8.174 -10.580 -8,179
S
E 2762220 11.12 0.994 0.110 -12.154 1.357 -12.154 1.357
S
F 3385820 11.07 0.359 0.933 -2.895 7.533 -2,895 7.533

Perhitungan Luas Jaring Jaring Segitiga

Ttk Koordinat
|(Xn Yn-1) (Xn+1 Yn)| Jumlah
X Y
A 8.167 6.77 61.522 44.593 16.920
B 7.338 -4.128 44.593 0.078 44.515
C -0.019 -14.329 0.078 151.601 151.523
D -10.580 -8,179 151.601 99.347 52.254
E -12.154 1.357 99.347 (-3.928) 103.275
F -2,895 7.533 -3.928 61.522 65.45
= 433.946
Rumus Luas = 0.5 Xn ( Yn-1 ) ( Xn+1 ) Yn
= 0.5 (433.946)
= 216.973

Kesimpulan :

o Jarak optis sama dengan benang atas dikurangi benang bawah.


o Beda tinggi suatu titik dengan titik lain merupakan selisih pembacaan benang tengah
titik itu dengan titik lainnya.
o Jarak pengukuran antara pulang dan pergi adalah sama, jika tidak sama diberi koreksi.
o Beda tinggi pengukuran pulang pergi harus sama, jika tidak sama diberi koreksi.

Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah

Anda mungkin juga menyukai