Fitriardi Sejati
non-infeksi.4
yang disebabkan oleh infeksi bakteri dengan infeksi virus antara lain: 7
o
Demam tinggi (>39 C), durasi > 3 hari
Banyak organ yang terlibat pada saat Terlokalisasi pada satu
organ bersamaan, umumnya mengenai salurannapas atas
Tidak terlihat sakit berat, masih dapat Irritable, letargis, tampak
sakit berat, bermain dan berinteraksi dengan baik menangis
lemah dan tidak tertarik dengan dengan orang lingkungan
sekitar
Protein C-reaktif, laju endap darah (LED), (limfositopenia) dan
trombositopenia tinggi
o
Anak dengan suhu demam >40 C dan usia kurang dari 36 bulan tanpa
fokus infeksi yang jelas
Anak tanpa fokus infeksi yang jelas dengan hasil tes penyaring (darah
perifer lengkap, protein C-reaktif, urinalisis) yang abnormal.
Jenis-jenis Antibiotik
10
menjadi 5 golongan:
1. -laktam
2. Glikopeptida
3. Aminoglikosida
4. Makrolid
5. Lain-lain
G Hal ini harus didasarkan atas tanda dan gejala infeksi yang jelas, usia
pasien, riwayat penyakit pasien, serta ada atau tidaknya penyulit pada
11
pasien.
sebagai
minimum inhibitory concentration (MIC). Pola kerentanan ini
tidak sama pada satu jenis patogen tertentu, tetapi dipengaruhi oleh
wilayah, periode waktu, dan lokasi isolasi bakteri (darah, cairan telinga
2,3
tengah, cairan serebrospinal).
Pola resistensi berubah dari waktu ke waktu. Selama lebih dari 5 tahun
terdapat peningkatan community acquired methicillin resistance
Staphylococcus aureus. Bakteri ini resisten terhadap meticilin dan
antibiotika beta laktam lain karena terdapat perubahan pada penicillin-
binding protein 2a yang dihasilkan oleh gen mecA.
memiliki efek samping yang potensial dan klinisi harus mewaspadai hal
aminoglikosida,
glikopeptida, sulfonamide, dan kuinolon memiliki
toksisitas bahkan beberapa dapat mempengaruhi metabolisme obat
2
lain.
mengukur kadar antibiotik pada lokasi infeksi. Hal ini sulit untuk
Kesimpulan
1. Kozyrskyj AL, Dahl ME, Chateau DG, Mazowita GB, Klassen TP, Law BJ.
Evidence-based prescribing of antibiotics for children: role of socioeconomic
status and physician characteristics. CMAJ. 2004;171:139-45.
2. Pong AL, Bradley JS. Guidelines for the selection of antibacterial therapy in
children. Pediatr Clin N Am. 2005;52:869 894
3. Pichichero ME. Evaluating the need, timing and best choice of antibiotic
therapy for acute otitis media and tonsillopharyngitis infections in children .
Pediatr Infect Dis J, 2000;19:S131-40
4. Simon L, Gauvin F, Amre DK, dkk. Serum Procalcitonin and C-Reactive Protein
Levels as Markers of Bacterial Infection: A Systematic Review and Meta-
analysis. Clinical Infectious Disease. 39:206-17, 2004.
5. Kofteridis DP, Samonis G, Karatzanis AD, dkk. C-Reactive Protein and Serum
Procalcitonin Levels as Markers of Bacterial Upper Respiratory Tract
Infections. Am. J. Infect. Dis., 2009 5(4): 282-287.
6. Jimenez AJ, Reyes MJ, Miguel RO, dkk. Utility of Procalcitonin and C-Reactive
Protein in The Septic Patient in The Emergency Departement. Emergencias.
2009; 21:23-7.
13. Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI. Buku Ajar Infeksi dan
Pediatri Tropis, Edisi kedua. Jakarta: IDAI. 2008. H.66-82.
15. Seligman R, Meisner M, Lisboa TC, Hertz FT, Filippin TB. Decreases in
Procalcitonin and C-Reactive Protein are Strong Predictors of Survival in
Ventilator-Associated Pneumonia. Critical Care, 2006: 125.
17. Sun HY, Chen YC, Wang YW, Gau CS, Chang SC. A prospective study of
antimicrobial- related adverse drug reactions in hospitalized patients. J
Microbiol Immunol Infect. 2008; 41:151-9