Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMUNISASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


IMUNISASI

OLEH:
TIM KOMUNITAS

KELOMPOK 12

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Imunisasi
2. Penyebab Tujuan dan Manfaat Imunisasi
3. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
4. Jenis dan Jadwal Pemberian Imunisasi
5. Akibat Jika Anak Tidak Diimunisasi
Sasaran : Ibu Balita yang Datang ke Posyandu
Hari / Tanggal : Kamis / 19 Maret 2015
Tempat : Posyandu Balita Kampung Durian

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan keluarga mengerti dan memahami
tentang imunisasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang imunisasi, diharapkan keluarga dapat :
Menjelaskan pengertian imunisasi
Menjelaskan manfaat imunisasi
Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
Membawa anak untuk imunisasi

B. Sasaran
Ibu Balita yang datang ke Posyandu Kampung Durian

C. Metode
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Waktu dan Tempat Penyuluhan


1. Hari/ Tgl : Kamis / 19 Maret 2015
2. Waktu : 10. 00 WIB selesai
mpat : Posyandu Balita Kampung Durian

E. Media Penyuluhan
1. Leaflet

F. Pelaksanaan Kegiatan
No KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU
1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 3 menit
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan 15 menit
imunisasi memperhatikan
2. Menjelaskan manfaat 2. Mendengarkan dan
imunisasi memperhatikan
3. Menyebutkan penyakit 3. Mendengarkan dan
yang dapat dicegah memperhatikan
dengan imunisasi 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan jenis dan memperhatikan
jadwal pemberian
imunisasi 5. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan akibat jika memperhatikan
anak tidak diimunisasi 6. Bertanya dan
6. Tanya jawab menjawab
pertanyaaan

3 Penutup 1. Menutup penyuluhan


1. Mendengarkan dan 7 menit
dan menyimpulkan memperhatikan
2. Memberi salam penutup
2. Menjawab salam

G. Evaluasi
Sebutkan pengertian imunisasi!
Sebutkan tujuan dan manfaat imunisasi!
Sebutkan jenis-jenis imunisasi!
Sebutkan jadwal pemberian imunisasi!

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN


IMUNISASI

A. Defenisi Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin
ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/
dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu.
Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang
menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.

B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1. Menurunkan angka kematian
2. Menurunkan angka kesakitan dan kecacatan
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila anak terserang juga
penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti
pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah

C. Sasaran Imunisasi

Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:


1. Semua anak di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
D. Tempat Pelaksanaan Imunisasi

Imunisasi bisa didapatkan di:


1. Puskesmas
2. Posyandu
3. Rumah sakit atau rumah bersalin
4. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis

E. Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi

1. Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur. Tanda-tanda awalnya
adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan
kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun
dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan
sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.

2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui pernafasan.
Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput
otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau
terjadi kematian.

3. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)


Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-
cirinya adalah demam 3 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari
belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh. Komplikasi yang dapat
timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia (radang paru).
4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang daerah
mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh mudah berdarah,
dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi
kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan menyerang
jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat mati mendadak.

5. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)


Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama kira-kira 100
hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 14 hari kemudian diikuti dengan batuk
yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 20 kali batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak
diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi
kerusakan otak, sehingga anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.

6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di tanah yang
lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada
otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti
papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi
karena mulutnya kaku.

7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini berlangsung
secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.

F. Jenis imunisasi

Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:


1. Imunisasi Polio
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping:
Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang anak bisa juga menderita diare
setelah imunisasi polio.

2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)


Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping:
1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan kecil pada daerah suntikan,
menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri.
Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada
kelenjar getah bening yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.

3. Imunisasi Campak
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping:
Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis (radang
selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 10 hari penyuntikan. Berikan obat penurun
panas selama anak panas.

4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)


Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping:
Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun panas tubuh akan turun dalam
1 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan
akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh
petugas kesehatan.

5. Imunisasi Hepatitis B
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping:
Setelah pemakaian 10 tahun belakangan ini, tidak dilaporkan adanya efek samping yang berarti

G. Jadwal Pemberian Imunisasi

Jadwal imunisasi pada bayi dan balita ada dua jenis didasarkan pada dimana bayi dilahirkan yaitu bayi
lahir dirumah dan lahir di rumah sakit/klinik.

Bayi yang lahir dirumah sakit


USIA JENIS IMUNISASI
0 bulan Hepatitis B I Polio I BCG
2 bulan Hepatitis B II Polio II DPT I
3 bulan - Polio III DPT II
4 bulan - Polio IV DPT III
9 bulan Hepatitis B III - Campak

Bayi yang lahir dirumah

USIA JENIS IMUNISASI


2 bulan BCG Polio I DPT I
3 bulan Hepatitis B I Polio II DPT II
4 bulan Hepatitis B II Polio III DPT III
9 bulan Hepatitis B III Polio IV Campak
H. Imunisasi Boster

Imunisasi boster adalah imunisasi ulangan yang bisa diberikan kepada anak diatas usia 1 tahun.
Jenis imunisasi boster sama dengan imunisasi wajib/ utama kecuali DPT hanya DT saja. Yang
membedakan dengan imunisasi wajib/ utama hanya waktu pemberiannya.
Imunisasi campak diulang saat kelas 1 SD.
Imunisasi polio diulang pada usia diatas 1 tahun sampai batas 5 tahun.
Imunisasi DT (Diphteri dan Tetanus) dan BCG perlu diulang:
1. Saat anak berusia 5 tahun (masuk SD) dan saat usia 10 tahun (tamat SD)
2. Untuk BCG, bila tes tuberculin negatif (tidak ada kekebalan terhadap TBC)

Apabila anak belum pernah mendapat imunisasi sedangkan sudah lewat jadwalnya maka anak
tetap diberikan imunisasi seperti imunisasi dasar/ utama tetapi DPT hanya DT saja dan untuk BCG dan
hepatitis B harus di test terlebih dahulu.

I . Perhatian Khusus

Imunisasi TIDAK BOLEH diberikan pada anak bila: anak menderita sakit kulit yang lama, telah
terkena TBC atau sedang demam tinggi, sedang diare, kejang atau sakit parah.

DAFTAR PUSTAKA

Supartini, Y. (2002). Buku Ajar: Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Saccharin, R.M. (1996). Prinsip Dasar Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai