Anda di halaman 1dari 47

BAB 6: IP ROUTING

Cisco Certified Network Associate R&S Bootcamp


Dasar Routing
ROUTING Protocol digunakan oleh Router untuk:
Menentukan PATH (jalur) sebuah paket melalui jaringan
Menentukan semua rute yang mungkin
Menentukan rute terbaik
MAINTAIN (memelihara) Tabel Routing
Dasar Routing
ROUTED Protocol adalah:
Ditetapkan pada sebuah interface sebagai alamat
Dasar Pemilihan Jalur
Ketika paket berjalan dari dari satu perangkat ke
perangkat lain maka:
IP Address Asal dan Tujuan TIDAK PERNAH berubah
MAC Address Asal dan Tujuan BERUBAH ketika paket di forward
dari satu Router ke Router lainnya
Routing IP Sederhana

>ping 172.16.1.2

172.16.2.0 172.16.1.0
172.16.3.1 172.16.3.2

e0 e0
A
B s0 B
172.16.2.2 s0
Host A
172.16.2.1 172.16.1.1 172.16.1.2
Host B
Routing VS Switching
Perbedaan antara Routing dan Switching terdapat
pada proses pemindahan data dari sumber ke tujuan
Intro Static Route
Tipe dari Routing adalah:
StaticRoute: Informasi rute jaringan secara manual
diberikan pada router oleh admin
Static route biasanya digunakan sebagai backup ketika
dynamic route tidak berfungsi maka static route mengambil
alih fungsi. Agar static route berperan sebagai backup,
maka nilai administrative distance nya diset melebihi nilai
administrative distance yang dimiliki oleh dynamic route
Dynamic Route: Router mengetahui sendiri informasi
jaringan dari router lainnya secara dinamis
Intro Static Route
Benefit dari Static Route:
Tidak ada overhead (beban) pada CPU
Tidak ada beban bandwith antar Router

Menambah keamanan, karena Admin dapat memilih


sendiri rute tertentu yang diinginkan.
Kerugian dari Static Route:
Admin harus benar-benar mengerti bagaimana jalur
Router satu sama lain terhubung
Jika satu Network bertambah di jaringan, maka Admin
harus menambahkan Network tersebut ke setiap Router
Intro Static Route
Static Route bekerja UNIDIRECTIONAL (satu arah),
sehingga setelah anda configure satu arah maka
arah yang berlawanan anda juga harus configure
Konfigurasi Static Route
Pertama: Tentukan PATH (jalur) mana yang anda
pilih untuk menuju sebuah network atau subnet atau
host (tentukan Network yang ada inginkan)
Kedua: Tentukan pintu gerbang utama atau
gateway atau nexthop IP Address
Ketiga: Tentukan interface Outbound (interface
keluaran) dari Router Lokal
RouterX(config)# ip route network [mask]
{address | interface}[distance] [permanent]
RouterX(config)# ip route remote_network mask next_hop
Contoh Konfigurasi Static Route
Static Route dikatakan Unidirectional Route,
sehingga anda harus configure arah kebalikannya

RouterA(config)# ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1

atau
RouterA(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 s0/0/0
Default Route
Default route digunakan untuk merutekan paket dengan
tujuan yang tidak terdaftar dalam routing table (Non-
Directly Connected Networks). Router dikonfigurasi
dengan default-route untuk internet-bound traffic
Memungkinkan STUB Network mendapatkan semua
Rute yang berada di Router A (berdasarkan gambar)

RouterB (config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2


Verifikasi Konfigurasi Static Route
Menggunakan perintah show ip route
RouterB# show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, * - candidate default
U - per-user static route

Gateway of last resort is 0.0.0.0 to network 0.0.0.0

10.0.0.0/8 is subnetted, 1 subnets


C 10.1.1.0 is directly connected, Serial0/0/0
S* 0.0.0.0/0 is directly connected, Serial0
Dynamic Routing
Digunakan antar Router untuk menentukan PATH (jalur)
ke Remote Network dan memelihara rute tersebut
dalam Routing Table
Setelah PATH (jalur) ditentukan, Router akan merutekan
sebuah ROUTED Protocol ke Network tujuan
Autonomous System
Sebuah Autonomous System adalah sekumpulan Network
yang berada pada satu Domain Administratif bersama
IGP (Interior Gateway Protocol) beroperasi dalam satu
Autonomous System. Contoh: RIP, RIPv2, IGRP, EIGRP,OSPF
EGP (Exterior Gateway Protocol) menghubungkan antar
Autonomous System yang berbeda. Contoh: BGP
Kelas dari Protokol Routing
Berikut ini adalah tiga (3) kelas dari Protokol Routing:
DISTANCE VECTOR
Mencari PATH terbaik berdasarkan jarak (distance)
Setiap paket yang melalui Router disebut HOP
Yang memiliki jumlah HOP paling kecil ditentukan sebagai BEST
ROUTE, Contoh: RIP dan IGRP
VECTOR mengindikasikan arah dari Remote Network

LINK STATE
Disebut juga Shortest Path First Routing Protocol, Contoh: OSPF
Router akan membentuk tiga tabel yang berbeda

HYBRID (Advanced Distance Vector)


Menggunakan kedua aspek DISTANCE VECTOR dan LINK STATE,
contoh: EIGRP
Classful Routing Protocol
Classful Routing Protocol tidak memasukkan subnet
mask saat mengiklankan rute (route advertisement).
Dalam satu jaringan, diasumsikan subnet mask nya
konsisten (tidak berubah)
Ringkasan rute (summary route) dipertukarkan
antar jaringan
Contoh dari Classful Routing Protocol adah:
RIPv1

IGRP
Classless Routing Protocol
Classless Routing Protocol memasukkan subnet mask
saat mengiklankan rute (route advertisement).
Classless Routing Protocol mendukung variable-length
subnet mask (VLSM).
Ringkasan rute (summary route) dapat secara manual
dikontrol dalam jaringan
Contoh Classless Routing Protocol adalah:
RIPv2
EIGRP
OSPF
IS-IS
Pemilihan Rute Terbaik
Pemilihan rute tebaik bagi sebuah Protokol Routing
dilakukan menggunakan Metric
Administrative Distance
Digunakan untuk menilai kepercayaan dari informasi
routing yang diterima pada sebuah router dari router
tetangga (neighbor router)
AD adalah integer dari 0 hingga 255, dimana 0 lebih
dipercaya dan 255 berarti tidak ada trafik yang akan
lewat melalui rute ini
Jika sebuah router menerima dua (2) update dengan
tujuan Network yang sama, maka terlebih dahulu akan
diperiksa AD nya. Maka yang memiliki AD paling kecil
akan dipilih menjadi rute terbaik dan di simpan dalam
Routing Table
Jika kedua Routing Advertisement memiliki AD dan
metric yang sama maka maka Router akan melakukan
Load Balancing
Default Cisco AD
Route Source Default AD
Directly Connected interface 0
Static route 1
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) summary route 5
External Border Gateway Protocol (BGP) 20
Internal EIGRP 90
IGRP 100
OSPF 110
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) 115
Routing Information Protocol (RIP) 120
Exterior Gateway Protocol (EGP) 140
On Demand Routing (ODR) 160
External EIGRP 170
Internal BGP 200
Unknown* 255
Quiz #1
Berdasarkan topologi dibawah ini, Routing Protocol
manakah yang akan dipilih oleh RouterA untuk
menerima paket dari Network 172.16.0.0?
Quiz #2
Berdasarkan topologi dibawah ini, rute manakah
yang akan dipilih oleh RouterA untuk mengirim
paket ke RouterD?

Router A Router B
IGRP
RIP Administrative
Administrative Distance=100
Distance=120

Router C Router D
Distance Vector Routing Protocol
Algoritma Distance Vector tidak memungkinkan sebuah Router untuk
mengetahui Exact Topology dari Jaringan (Algoritma Bellman-Ford)
Semua Router hanya menyebarkan (broadcast) semua Tabel Routingnya ke
semua interface yang aktif pada periode interfal tertentu
Kendala yang sering dihadapi adalah ROUTING LOOP. Karena Router
harus menunggu router tetangga (neighbor router) untuk memberikan
informasi rute tujuan pada periodik interfal tertentu.
Contoh dari Distance Vector Ruting Protocol adalah:
RIP
IGRP
Proses Penemuan Rute
Proses Penemuan Rute
Routing Loop di Distance Vector
Distance Vector Routing Protocol mengetahui semua
perubahan pada jaringan berdasarkan Routing
Adversitement secara periodik yang diterima dari semua
interface yang aktif
Broadcast ini mencakup semua Tabel Routing lengkap.
Memang tidak ada masalah, tetapi hal ini akan
menghabiskan proses CPU dan bandwith
Jika terjadi outage (berhenti) pada jaringan, maka
masalah akan terjadi. Konvergensi pada Distance
Vector sangat lambat yang akan menyebabkan Tabel
Routing yang tidak konsisten dan terjadilah Routing
Loop
Routing Loop diakibatkan setiap Router tidak update
secara simultan.
Ilustrasi Routing Loop
Ketika Network 5 fail, RouterE akan beritahukan RouterC. Maka
RouterC akan memberhentikan Routing ke Network 5 melalui RouterE
Tetapi RouterA, B, dan D belum tahu bahwa Network 5 fail,
sehingga mereka masih menetukan Network 5 masih Up.
Dalam periode tertentu, RouterC memberikan updatenya sehingga
menyebabkan B memberhentikan Routing ke Network 5, tetapi A
dan D masih belum update.
A dan D masih menganggap bahwa Network 5 masih bisa dicapai
melalui B, sehingga terjadilah Loop di jaringan
Pemecahan Masalah Loop
Menggunakan Hop Count
Mendefinisikan maximum Hop Count jika terjadi Fail
Maksimum Hop 15, jika terjadi Fail maka Router akan
menentukan bahwa rute tersebut 16 Hop (unreachable)
Menggunakan Split Horizon
Memaksa Informasi Routing untuk tidak mengirimkan kembali
paket ke arah dimana dia diterima
Menggunakan Route Poisoning
Contoh: Ketika Netowork 5 Fail, maka RouterE melakukan Route
Poisoning dan menginformasikan bahwa Network 5 Fail. Ketika C
menerima Poisoning itu, maka C akan mengirim Poison Reverse ke
E untuk memastikan bahwa segment C telah menerima Poison itu.
Menggunakan Holddown
Digunakan untuk mencegah update teratur (regular update) yang
tiba-tiba Up dan tiba-tiba Down (Flapping).
Routing Information Protocol (RIP)
Menggunakan Hop Count sebagai metric untuk menetukan rute
terbaik. (16 berarti unreachable)
Note: Metric adalah informasi yang digunakan untuk memilih PATH
terbaik untuk Routing
Full Route Table di broadcast setiap 30 detik
Load balance maximum of 6 equal cost paths (default = 4)
RIPv2 mendukung VLSM
Header RIP
RIP Timers
RIP menggunakan empat jenis timer yang berbeda
untuk mengatur kinerjanya:
TIMER DEFAULT CONTROLS
Update 30 sec. Interval antar route update advertisement
Periode sebuah rute yang di tarik dari tabel
Hold-Down 90 sec.
untuk mencegah Loop
Interval sebuah rute harus tetap hidup
Timeout/ dalam tabel routing. Counter ini diulang setiap
180 sec.
Invalid kali Router mendengar sebuah update terbaru
untuk rute ini.
Berapa lama waktu untuk menunggu untuk
Flush 120 sec. menghapus rute setelah rute tersebut
Timeout/Invalid
Perbandingan RIPv1 dan RIPv2

RIPv1 RIPv2
Routing protocol Classful Classless
Supports variable-length subnet mask? No Yes
Sends the subnet mask along with the routing
No Yes
update?
Addressing type Broadcast Multicast
RFCs 1721, 1722,
Defined in RFC 1058
and 2453
Supports manual route summarization? No Yes
Authentication support? No Yes
Step Konfigurasi RIP
Step-step yang terlebih dahulu di persiapkan
sebelum cofigure RIP adalah
MemilihRouting Protocol
Menentukan Network dan Interface
Konfigurasi RIP
Mulai dengan menjalankan proses RIP
Router (config)#router rip

Aktivasi RIP versi 2 jika dibutuhkan


Router (config-router)#version 2

Pilih Network yang berpartisipasi


Router (config-router)#network nomor-network
Contoh Konfigurasi RIP
Konfigurasi Passive Interface
Mungkin anda tidak ingin mengirimkan update RIP
keluar dari Interface Router anda yang terhubung
ke Internet. Gunakan perintah passive-interface
berikut:
Router(config)#router rip
Router(config-router)#passive-interface serial0

Updates
Internet XS0 Gateway

Dengan hal ini akan memungkinkan Router menerima


update rute pada sebuah interface tetapi tidak mengirim
update melalui interface tersebut
Verifikasi Konfigurasi RIP

RouterA#show ip protocols
Routing Protocol is "rip"
Sending updates every 30 seconds, next due in 6 seconds
Invalid after 180 seconds, hold down 180, flushed after 240
Outgoing update filter list for all interfaces is not set
Incoming update filter list for all interfaces is not set
Redistributing: rip
Default version control: send version 2, receive version 2
Interface Send Recv Triggered RIP Key-chain
FastEthernet0/0 2 2
Serial0/0/2 2 2
Automatic network summarization is in effect
Maximum path: 4
Routing for Networks:
10.0.0.0
172.16.0.0
Routing Information Sources:
Gateway Distance Last Update
10.1.1.2 120 00:00:25
Distance: (default is 120)

RouterA#
Melihat Tabel Routing

RouterA# show ip route


Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, * - candidate default
U - per-user static route, o - ODR
T - traffic engineered route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets


C 172.16.1.0 is directly connected, fastethernet0/0
10.0.0.0/24 is subnetted, 2 subnets
R 10.2.2.0 [120/1] via 10.1.1.2, 00:00:07, Serial0/0/2
C 10.1.1.0 is directly connected, Serial0/0/2
R 192.168.1.0/24 [120/2] via 10.1.1.2, 00:00:07, Serial0/0/2
Perintah debug ip rip

RouterA# debug ip rip


RIP protocol debugging is on
RouterA#
00:06:24: RIP: received v1 update from 10.1.1.2 on Serial0/0/2
00:06:24: 10.2.2.0 in 1 hops
00:06:24: 192.168.1.0 in 2 hops
00:06:33: RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via FastEthernet0/0 (172.16.1.1)
00:06:34: network 10.0.0.0, metric 1
00:06:34: network 192.168.1.0, metric 3
00:06:34: RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via Serial0/0/2 (10.1.1.1)
00:06:34: network 172.16.0.0, metric 1
Interior Gateway Routing Protocol
(IGRP)
Merupakan Distance Vector Routing Protocol yang
merupakan proprietary (hakmilik) Cisco
Artinya jika anda ingin menggunakan IGRP di jaringan
anda maka semua Router anda harus Cisco
Maksimum Hop Count 255 (default 100) sama dengan
EIGRP
IGRP menggunakan Bandwith dan Delay dari line
sebagai default metric untuk menentukan rute terbaik.
Metric ini sering disebut Composite Metric
Kemudian Reliability, load, dan Maximum Transmission
Unit (MTU) juga bisa digunakan sebagai Metric jika
dibutuhkan
Header IGRP
Konfigurasi IGRP
Perbedaan utama konfigurasi antara IGRP dan RIP
adalah IGRP harus di set Autonomous System Number.
Semua Router harus menggunakan AS Number yang
sama agar dapat membagi informasi Tabel Routing
satu sama lain
Mulai dengan menjalankan proses IGRP dan
penambahan AS Number
Router (config)#router eigrp 10

Pilih Network yang berpartisipasi


Router (config-router)#network nomor-network
Contoh Konfigurasi IGRP
R3#config t
Enter configuration commands,
one per line. End with CNTL/Z.
R3(config)#router igrp 10
^
% Invalid input detected at '^'
marker.
R3(config)#

Jika anda menemukan dalam Router anda hal seperti


diatas (tidak menemukan Protokol IGRP). Jangan
bingung karena Cisco sudah tidak men-support IGRP
lagi dan menggantinya dengan EIGRP yang akan
dibahas pada Bab berikutnya
Discontiguous Addressing
Dua Network dari Classful Network yang sama
terpisah oleh sebuah network address yang
berberda

RIPv1 dan IGRP tidak mengiklankan (advertise) subnet mask, sehingga


Routing Protocol tersebut tidak support discontigous subnet
OSPF, EIGRP dan RIPv2 dapat mengiklankan (advertise) subnet mask,
sehingga Routing Protocol tersebut support discountigous subnet.
Studi Kasus
Silahkan anda buka buku Lab Guide anda
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai