TINEA VERSIKOLOR
I. PENDAHULUAN
1 Budimulja U. Pitiriasis Versikolor . In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit
Kulit Dan Kelamin. 6th Ed. Balai Penerbit FKUI Jakarta. 2011. p.100.Janik MP, Heffernan MP.
Yeast infections Tinea (pityriasis) Versicolor , In: Wolff K, Goldsmith AL, Katz IS, Gilchrest AB,
Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatricks Dermatology In General Medicine. 7th Ed. New York:
Mc Grew Hill Medical. 2008. p.623.
2 Loc.cit.
3Hay RJ, Ashbee HR. Mycology: Pityriasis Versicolor. In: Burns T, Breathnach S, Cox N,
Griffiths C, editors. Rooks Textbook of Dermatology. 8th ed. Singapore: Wiley-Blackwell. 2010. p.
36.
versikolor adalah temperatur tinggi / kelembaban relatif, kulit berminyak,
hiperhidrosis, faktor herediter, terapi glukokortikoid, dan imunodefisiensi4.
Kelainan kulit pitiriasis versikolor sangat superfisial dan ditemukan
terutama di badan. Kelainan ini terlihat sebagai bercak-bercak berwarna-warni,
bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus. Bercak-bercak
tersebut berflouresensi bila dilihat dengan lampu wood. Bentuk papulo-vesikuler
dapat terlihat walaupun jarang. Kelainan biasanya asimptomatik sehingga
adakalanya penderita tidak mengetahui bahwa ia berpenyakit tersebut. Kadang-
kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang merupakan alasan berobat5.
Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya pitiriasis
versikolor ialah Pytorosporum orbiculare yang berbentuk bulat atau Pityrosporum
ovale yang berbentuk oval. Keduanya merupakan organisme yang sama, dapat
berubah sesuai lingkungannya, misalnya suhu, media, dan kelembaban.
Malassezia furfur merupakan fase spora dan miselium. Faktor predisposisi
menjadi patogen dapat endogen dan eksogen. Endogen dapat disebabkan
diantaranya oleh defisiensi imun. Eksogen dapat karena faktor suhu, kelembaban
udara, dan keringat6.
Berikut ini dilaporkan kasus tinea versikolor pada seorang laki-laki berusia 39
tahun.
II. KASUS
5 Budimulja U. Op cit.
ANAMNESIS KHUSUS
Keluhan timbul pertama kali lebih kurang 1 bulan yang lalu, timbul bercak
keputihan, yang terasa gatal pada lengan bawah kanan dan punggung tangan
kanan. Gatal dirasakan sepanjang hari dan terutama dirasakan pada saat cuaca
panas dan pasien berkeringat. Keluhan tidak diobati, lama kelamaan bercak
keputihan semakin meluas ke lengan bawah kiri, punggung tangan kiri dan leher.
Bercak keputihan tersebut lama kelamaan menjadi bersisik.
PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS GENERALIS
Mata : Alis simetris, tidak mudah dicabut, oedem (-) dan benjolan (-),
bulu mata tidak rontok, trikiasis (-), konjungtiva pucat -/-, sklera
ikterik -/-, pupil bulat, isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+, sekret -/-.
Hidung : Nafas cuping hidung (-), deformitas (-), septum deviasi (-), tidak
tampak adanya kelainan kulit pada hidung, konka eutrofi, mukosa
hiperemis (-), sekret (-), benjolan (-), nyeri tekan(-).
Telinga : Normotia , benjolan -/-, nyeri tarik -/-, nyeri tekan -/-, serumen +/
+.
Thorax : Retraksi intercostal (-) dan sela iga melebar (-), terdapat kelainan
kulit (lihat status dermatologikus).
Paru
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris saat statis dan Simetris saat statis dan
dinamis dinamis
Palpasi Vokal fremitus sama Vokal fremitus sama
Perkusi sonor pada lapang paru sonor pada lapang paru
Auskultasi suara dasar vesikuler (+) suara dasar vesikuler (+)
Ronkhi (-) (-)
Wheezing (-) (-)
Jantung
Perkusi :
Batas kanan : ICS IV sternalis kanan
Batas kiri : ICS V linea midklavikularis kiri
Batas atas : ICS II sternalis kanan
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop(-).
Abdomen
Superior:
o Oedem (-)
o Deformitas (-)
o Kelainan sendi (-)
o Kelainan kulit (+) lihat status dermatologikus
o Kelainan kuku (-)
Inferior:
o Oedem(-)
o Deformitas (-)
o Kelainan kulit (-)
o Kelainan kuku (-)
2. STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : regional
Regio : lengan bawah kanan dan kiri, punggung tangan
kanan dan kiri, leher
Lesi : multiple, konfluens, dengan ukuran bervariasi,
batas tidak tegas.
Efloresensi : makula hipopigmentasi, skuama
Gambar 1. Regio lengan bawah kanan
PEMERIKSAAN KHUSUS
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Versikolor
Pitiriasis Alba
Vitiligo
DIAGNOSIS KERJA
Tinea Versikolor
USULAN PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
1. Umum
Memberikan penjelasan pada pasien tentang peyakit yang diderita
dan pengobatannya
Menyarankan pasien agar menggunakan bahan pakaian yang
menyerap keringat
Menyarankan agar pasien selalu menyeka keringatnya dan
menjaga kebersihan dirinya seperti dengan sering mengganti
pakaiannya terutama bisa berkeringat
Bila terasa gatal, sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena
dapat menyebabkan luka dan infeksi sekunder
Menyarankan agar pasien menjaga kebersihan lingkungan rumah\
Melakukan pengobatan sesuai anjuran dokter dan kontrol apabila
keluhan belum sembuh
2. Khusus
Sistemik (oral) :
o Anti jamur golongan imidazol misalnya ketokonazol 200
mg/hari selama 2 minggu
Topikal :
o Anti jamur golongan azol misalnya mikonazol krim
dioleskan 2 kali sehari sehabis mandi tiap pagi dan sore
hari selama 2 minggu.
PROGNOSIS
III. PEMBAHASAN
7 Budimulja U. Pitiriasis Versikolor . In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit
Kulit Dan Kelamin. 6th Ed. Balai Penerbit FKUI Jakarta. 2011. p.100.Janik MP, Heffernan MP.
Yeast infections Tinea (pityriasis) Versicolor , In: Wolff K, Goldsmith AL, Katz IS, Gilchrest AB,
Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatricks Dermatology In General Medicine. 7th Ed. New York:
Mc Grew Hill Medical. 2008. p.623.
8 Ibid.
Tinea versikolor merupakan penyakit universal tetapi lebih banyak dijumpai di
daerah tropis oleh karena tingginya temperatur dan kelembapan9. Biasanya terjadi
pada dewasa muda, dengan insiden puncak pada usia 20 tahunan. Infeksi ini
jarang terjadi bila produksi sebum menurun atau tidak ada. Kejadiannya menurun
pada usia dekade kelima dan keenam. Faktor-faktor predisposisi terjadinya tinea
versikolor adalah temperatur tinggi / kelembaban relatif, kulit berminyak,
hiperhidrosis, faktor herediter, terapi glukokortikoid, dan imunodefisiensi10.
Kelainan kulit pitiriasis versikolor sangat superfisial dan ditemukan
terutama di badan. Kelainan ini terlihat sebagai bercak-bercak berwarna-warni,
bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus. Bercak-bercak
tersebut berflouresensi bila dilihat dengan lampu wood. Bentuk papulo-vesikuler
dapat terlihat walaupun jarang. Kelainan biasanya asimptomatik sehingga
adakalanya penderita tidak mengetahui bahwa ia berpenyakit tersebut. Kadang-
kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang merupakan alasan berobat11.
Pada kasus ini, pasien mengeluh adanya bercak keputihan bersisik yang terasa
gatal pada kedua lengan bawah, kedua punggung tangan dan leher.
9Hay RJ, Ashbee HR. Mycology: Pityriasis Versicolor. In: Burns T, Breathnach S, Cox N,
Griffiths C, editors. Rooks Textbook of Dermatology. 8th ed. Singapore: Wiley-Blackwell. 2010. p.
36
10 Janik MP, Heffernan MP. Yeast infections Tinea (pityriasis) Versicolor , In: Wolff K,
Goldsmith AL, Katz IS, Gilchrest AB, Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatricks Dermatology In
General Medicine. 7th Ed. New York: Mc Grew Hill Medical. 2008. p.623.Gosh, Sudip K, Sunil
KD, Indranil S, Jayasree NB, Arghyaprasun G, Aloke KR. Pityriasis versicolor: A
Clinicomycological and Epidemiological Study from A Tertiary Care Hospital. Indian J Dermatol.
2008:53(4):182-5.
11 Budimulja U. Op cit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan status generalis : dalam batas normal.
REFERENSI