Pulse oximetry saat ini telah menjadi alat yang baku untuk memonitor keadaan pasien pre
operasi, menjadi indikator status sistem pernapasan dan kardiovaskular pasien. Selama ini
alat pulse oximetry sangat berguna di ruang ICU, ruang recovery post operasi, saat pasien
di anastesi, atau juga di ruang penyakit dalam/bedah untuk pasien dengan observasi
jantung dan parunya. Tehnik pulse oximetry sangat mudah dan dengan cepat dapat
diajarkan kepada perawat, pasien dan keluarga sekaligus.
Pulse oximetry mengukur saturasi oksigen dalam pembuluh darah arteri terutama dalam
Hb (hemoglobin). Tehnologi ini sebenarnya cukup rumit, namun secara umum terdiri dari
dua prinsip dasar. Pertama adalah absorpsi dari gelombang cahaya yang berbeda dari Hb
yang memiliki tingkat kadar oksigen yang berbeda. Dan yang kedua, transmisi pada
jaringan tubuh memilki komponen impuls yang menghasilkan satu gelombang cahaya, yang
terjadi akibat perbedaan volume darah yang menghasilkan denyut nadi.
Berikan waktu beberapa saat untuk alat ini mendeteksi denyut nadi dan
menghitung saturasi oksigen
Lihat pembacaan hasil jika semula 99% dan langsung drop 85% maka
saturasinya dianggap tidak bermakna
Sebagai perawat tentu saja alat ini membantu sekali untuk membuat rencana asuhan
keperawatan misalnya untuk menegakkan diagnosa keperawatan : Gangguan perfusi
jaringan atau Inadekuat bersihan jalan napas (Data objektif pendukungnya :
O2 saturasi kurang dari 85%)
KEGUNAAN ABPM
Selama pemeriksaan berlangsung pasien harus terus mengkonsumsi obat-obatan dan juga
beraktivitas seperti biasa. Karenanya pemeriksaan ini sebaiknya dikerjakan di hari kerja.
Untuk mendapatkan nilai tekanan darah yang akurat, harus digunakan manset yang sesuai
dengan ukuran lengan.
Pasien sebaiknya mengenakan atasan yang longgar dan ikat pinggang yang kuat untuk
membantu menopang alat ABPM.
Secara periodik (biasanya setiap 20 menit) alat akan bekerja untuk mengukur tekanan darah.
Ketika manset mulai berkembang, pasien sebaiknya bernafas normal, berhenti bergerak/bicara,
tangan diluruskan dan jangan kaku.
Aktivitas seperti olah raga berat yang mungkin mengganggu proses pemeriksaan sebaiknya
dihentikan dulu.
Anda akan mendapatkan booklet kecil untuk mencatat aktivitas, tidur, waktu makan obat, postur
dan gejala (misal: pusing) yang mungkin berhubungan dengan tekanan darah.
MAKALAH
DOSEN :
PRODI :
Jl. Hang Jebat III / Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120Tahun
Akademik 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,wr,wb
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah ini masih ada kekurangan sehingga
saya berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari Dosen mata kuliah Peralat
an Terapi Dasar agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Wasalamualaikum.wr.wb
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata
Pengantar............................................................................................................................ i
Daftar
Isi....................................................................................................................................... ii
Bab I
Pendahuluan....................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang
Masalah......................................................................................... 1
2. Rumusan
Masalah.................................................................................................. 1
3. Tujuan
Penelitian.................................................................................................... 1
Bab II
Isi........................................................................................................................................ 2
1. Pengertian
NIBP.................................................................................................... 4
2. Fungsi NIBP..........................................................................................................
.5
Bab III
Penutup..............................................................................................................................7
1. Kesimpulan............................................................................................................
7
2. Kritik dan
Saran..................................................................................................... 7
Daftar
Pustaka............................................................................................................................. 8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tekanan darah adalah istilah yang mengacu kepada tekanan yang diberikan oleh cairan darah
kepada dinding pembuluh darah ketika sedang mengalir di dalamnya, atau dengan kata lain tekanan
yang dirasakan oleh dinding pembuluh darah akibat dari darah yang mengalir di dalamnya. Besarnya
tekanan ini bervariasi seiring dengan mengecilnya ukuran pembuluh darah. Tekanan paling besar dialami
oleh pembuluh arteri dan yang paling kecil dialami oleh pembuluh halus (vein). Nilai tekanan darah yang
diukur dalam dunia kedokteran adalah tekanan yang dialami oleh pembuluh arteri. Alat untuk mengukur
tekanan darah disebut dengan sphygmomanometer, dan satuan yang digunakan adalah mmHg
(milimeter of hydrargyrum).
Dari penjelasan di atas, kami menyusun makalah dengan judul . Harapan kami dengan adanya
makalah ini dapat memberikan penjelasan dalam materi Peralatan Terapi Dasar mengenai Kalibrasi
NIBP secara lebih dalam.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah:
BAB II
PEMBAHASAN
Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah yang menekan pembuluh darah secara vertikal
pada saat darah dipompakan dari jantung keseluruh anggota tubuh. Tekanan ditentukan oleh kekuatan
dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan fleksibilitas dan ukurandari nadi.
PP = SBP DBP
Metode Pengukuran
1. Auscultatory / metode korotkoff, Korotkoff ( 1905 ) menemukan bahwa bunyi serasi yang diciptakan
oleh nadi/jalan utama darah pada saat manset terkembang dan menekan nadi pada lengan bisa
dihubungkan dengan tekanan systolic dan diastolic.
2. Oscillometric
Proses pengukuran perubahan tekanan udara yang berada didalam manset yang disebabkan oleh
tekanan dari nadi.
Unit melakukan pengukuran MAP terlebih dahulu baru kemudian melakukan penghitungan tekanan
Systolic dan Diastolic.
Hasil pengukuran biasanya ditampilkan pada display LED atau pada layar monitor.
Perbandingan Antara Korotkoff dan Oscillometric
Ketika mendeteksi tekanan darah dengan menggunakan metode Korotkof mendapatkan kesulitan karena
gejala hypotension, sedangkan metode Oscillometric tidak mengalami banyak masalah karena pada saat
pengukuran dengan menggunakan metode Oscillometric, tekanan udara yang berada dalam manset
tetap berubah-ubah sesuai dengan perubahan tekanan dari nadi yang diukur.
SBP<50-60mmhg, proses pemompaan selalu berulang-ulang baru bisa mendapatkan hasil pengukuran
tekanan darah.
Pheochromocytoma
Heart operation
1. Sudahkah manset yang anda gunakan sesuai dengan pasien yang diperiksa Jika manset terlalu
besar maka pembacaan akan lebih rendah dari sebenarnya
Jika manset terlalu kecil maka pembacaan akan lebih tinggi dari sebenarnya
Ukuran manset:
Manset dewasa kecil 17-25cm
Manset dewasa standar 23-33cm
Manset dewasa besar 31-40cm
Manset untuk diletakkan pada paha 38-50cm
3. Jika pasien yang diukur setelah merokok atau minum-minuman yang beralkohol kurang
dari 15 menit sebelum pengukuran.
4
4. Jika pemasangan manset dilakukan diatas lengan baju yang tidak dilipat, maka hasil
pengukuran akan lebih tidak bisa dipercaya.
4. Jika pasien yang diukur tidak duduk tenang dalam waktu kurang dari 5 menit atau pada
saat diukur berbicara, maka hasil pembacaan akan tidak tepat.
Karena judul nya NIBP yang memiliki arti untuk mengukur tekanan darah non invasive maka
caranya adalah dengan memberikan suplai udara kedalam manset yang dipasang di tangan agar udara
yang disuplai ke dalam manset dapat memberikan tekanan pada bagian yang diukur dan darah dapat
dikur tekanannya.
2. Pasang manset dibagian pergelangan tangan, pastika tidak terhalang oleh pakaian pasien .
a. Pendataan Administrasi
1. Lakukan pendataan administrasi meliputi data alat medik, no order, tanggal dan tempat kalibrasi.
2. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan meliputi : suhu dan kelembapan lingkungan. Data
diambil pada ruang kalibrasi. Pada awal dan akhir pengukuran alat.
3. Lakuka pendataan alat ukur yang digunakan.
1. Lakukan instalasi
2. Berikan tekanan 200mmHg kemudian baca penunjukan penurunan tekanan setelah 60 detik,
catat pada lembar kerja.
a. Pengukuran tekanan
Lakukan telaah teknis dan kesimpulan berdasarkan data pemngamatan pengukuran keselamatan
listrikdan hasil kalibrasi yang merujuk nilai ambang batas da penyimpangan yang diizinkan (sesuai
pedoman depkes RI tahun 2001), serta nilai perhitungan ketidakpastian.
Kesimpulan telaah berupa : Alat Layak Pakai atau Alat Tidak Layak Pakai. 6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan Makalah dan teori yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik
pengukuran secara non-invasive lebih mudah dan praktis bila dibandingkan dengan pengukuran secara
invasive, karena itu teknik pengukuran ini lebih sering digunakan walaupun memiliki tingkat keakuratan
yang lebih rendah. Teknik pengukuran ini dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode auscultatory dan
oscillometric.
Penundaan pengukuran tekanan darah dilakukan jika pasien telah merokok, berolahraga,
atau makan/minum produk berkafein atau stimulan lainnya sebelum pengukuran. Kalibrasi pada NIBP
dilakukan dengan melalui 5 tahapan.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
saya demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Cabang Penggunaan USG Menurut Organ yang
Didiagnosa
Echocardiograph : untuk diagnosa jantung
Venous: untuk diagnosa vena
Abdomen: untuk diagnosa perut dari bagian thorax sampai pelvis (bisa juga untuk kehamilan)
Pelvic: untuk diagnosa sekitar pinggang (diagnosa batu ginjal, prostat)
8. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik
yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah, semakin dalam.
9. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan tombol Freeze. Gunakan tombol
Store jika ingin menimpan gambar.
10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan dengan cara menekan tombol
penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan keyboard.
11. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol Measure, gunakan Track Ball & tombol
Set untuk menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
12. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan pengukuran seperti diatas, hanya saja
diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)
13. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF tombol Power
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu
teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang
Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh.
Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang
perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan
jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII,
USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa
organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan
pemeriksaan klinis yang luas.
Prinsip USG
Sumber Cahaya
Teknologi radiasi yang diyakini paling kecil bahayanya atau bahkan tidak ada sama
sekali adalah MRI. Pasalnya, diagnostic imaging berteknologi tinggi ini menggunakan
medan magnet, frekuensi radio, dan seperangkat komputer untuk menghasilkan
gambar berupa potongan-potongan penampang tubuh manusia. Gambar ini diperoleh
dari hasil interaksi antara molekul sel tubuh dan sinyal yang dipancarkan oleh frekuensi
radio. Data yang didapat kemudian diolah komputer gambar yang kemudian dicetak
dalam bentuk foto.
Citra yang dihasilkan dari USG adalah memanfaatkan hasil pantulan (echo) dari
gelombang ultrasonik apabila ditrasmisikan pada tissue atau organ tertentu. Echo
dari gelombang tersebut kemudian dideteksi dengan transduser, yang mengubah
gelombang akusitik ke sinyal elektronik untuk dioleh dan direkonstruksi menjadi suatu
citra. Perkembangan tranduser ultrasonik dengan kemampuan resolusi yang baik,
diikuti dengan makin majunya teknologi komputer digital serta perangkat lunak
pendukungnya, membuat pengolahan citra secara digital dimungkinkan dalam USG,
bahkan untuk membuat rekonstruksi bentuk janin bayi dalam 3 dimensi dan 4 dimensi
sudah mulai dikenal.
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa
listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer,
yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan
yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang
dulaluinya.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur
transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya
diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila
transducer digerakkan seolah0olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang
dinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam
jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut
dikatakan echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali
tidak ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat
anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural
efusion.
1. A- mode L : Dalam sistem ini, gambar yang berupa defleksi vertikal pada osiloskop.
Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan energy eko yang diterima transducer.
2. B- mode : Pada layar monitor (screen) eko nampak sebagai suatu titik dan garis
terang dan gelapnya bergantung pada intensitas eko yang dipantulkan dengan sistem
ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh, cara
ini disebut B Scan.
3. M- mode : Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa jantung. Tranducer tidak
digerakkan. Disini jarak antara transducer dengan organ yang memantulkan eko selalu
berubah, misalnya jantung dan katubnya.
Penyulit
Suatu penyulit yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan karena USG tidak
mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen gelombang suara yang
mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada perbatasan rongga-rongga yang
mengandung gas 99% dipantulkan. Dengan demikian pemeriksaan USG paru dan
tulang pelvis belum dapat dilakukan. Dan diperkirakan 25% pemeriksaan di abdomen
diperoleh hasil yang kurang memuaskan karena gas dalam usus. Penderita gemuk agak
sulit, karena lemak yang banyak akan memantulkan gelombang suara yang sangat
kuat.
Persiapan pasien
Pemakaian Klinis
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ
tubuh.
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang
baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh
janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak
(live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali
pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian
kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
Pengolahan dan Analisis Gambar
Foto-foto tersebut menunjukkan, bayi yang belum lahir pun ternyata mampu
mengejapkan matanya, menguap, mengernyitkan dahi dan menangis. Sampai saat ini,
dokter dan orangtua percaya, janin dalam rahim ibu, tak dapat tersenyum sampai
beberapa minggu setelah lahir. Tetapi ahli kandungan terkenal asal Inggris, Prof Stuart
Campbell yang mempelopori teknik rekaman gambar ini, mengatakan, pendapat
tersebut tidaklah benar sepenuhnya. Para ahli berpendapat, bayi tidak tersenyum
sampai usia 6 minggu setelah lahir. Padahal, sebelum lahir pun bayi-bayi itu sering
sekali tersenyum. Gambar-gambar ini, dibuat menggunakan ultrasound 4D, yang
mencatat gema/gaung yang berasal dari rahim ibu, dan mencatatnya secara digital.
Pengamatan yang dilakukan selama berjam-jam, akan menghasilkan gambar yang
membuat orangtua seperti menonton video kehidupan bayinya.
Foto-foto tadi, juga akan membantu dokter mendapatkan peringatan dini bila bayi-bayi
dalam kandungan itu abnormal, seperti: langit-langit mulutnya terbelah, sindrom down
dan kelainan lain yang berkaitan dengan tungkai, lengan, serta anggota tubuh lainnya.
Prof Campbell, mengatakan, Dengan munculnya gambar-gambar tadi, sejumlah
pertanyaan mengenai janin dalam kandungan, bisa diselidiki. Misalnya, apakah janin
dengan problem genetik memiliki pola gerak yang sama seperti janin normal? Apakah
janin-janin itu tersenyum karena dia merasa bahagia? Atau menangis karena ada
suasana atau kejadian yang menganggunya..? Mengapa janin mengedip-ngedipkan
matanya? Padahal selama ini, kita berasumsi rahim ibu itu gelap gulita. Foto-foto janin
ini, bahkan bisa diambil ketika usia kandungan si ibu baru 12-20 minggu. Biaya
pengambilan gambar janin ini, kira-kira, 275 poundsterling (kurang lebih 4 juta rupiah).
Yvone Ntimoah (29) yang mengambil gambar bayi perempuannya baru berusia 31
minggu mengatakan, Ini sangat fantastik. Tangannya tadinya menutupi wajahnya,
tetapi tiba-tiba tangannya terbuka, dan kami bisa melihat dia tersenyum. Kate
Blackwell (29), yang hamil 27 minggu, menambahkan, Suamiku, Paul, dan aku dapat
menyaksikan setiap gerak-gerik bayi kami. Meski begitu, ahli kandungan lain, Maggie
Blott, memiliki pendapat berbeda. Ia masih tidak percaya bayi dapat tersenyum dalam
rahim ibunya. Memang, bayi-bayi itu seperti tersenyum.