Dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu bersamaan dapat memberikan efek
masing-masing atau saling berinteraksi. Interaksi tersebut dapat bersifat potensiasi atau
antagonis satu obat oleh obat lainnya, atau kadang dapat memberikan efek yang lain.
Interaksi obat yang merugikan sebaiknya dilaporkan kepada Badan/Balai/Balai Besar
POM seperti halnya dengan reaksi obat merugikan lainnya.
2. Jelaskan apa saja bentuk interaksi obat ?
5. Berikan 3 contoh interaksi obat, dan jelaskan mekanisme terjadinya interaksi beserta
manajemen dari interaksi obat_obat tersebut?
Jawaban :
6. Apa yang dimaksud dengan pelayanan informasi obat (PIO)?
merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberi informasi
secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan
lainnya dan pasien.
Definisi pelayanan informasi obat adalah; pengumpulan, pengkajian, pengevaluasian,
pengindeksan, pengorganisasian, penyimpanan, peringkasan, pendistribusia, penyebaran
serta penyampaian informasi tentang obat dalam berbagai bentuk dan berbagai metode
kepada pengguna nyata dan yang mungkin.
7. Apa tujuan dari PIO?
1. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan
rumah sakit.
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan
obat, terutama bagi Panitia/Komite Farmasi dan Terapi.
3. Meningkatkan profesionalisme apoteker.
4. Menunjang terapi obat yang rasional.
8. Sebutkan sasaran PIO?
Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang bersifat aktif atau pasif.
Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pelayanan informasi obat memberika informasi obat
dengan tidak menunggu pertanyaan melainkan secara aktif memberikan informasi obat,
misalnya penerbitan buletin, brosur, leaflet, seminar dan sebagainya. Pelayanan bersifat
pasif apabila apoteker pelayanan informasi obat memberikan informasi obat sebagai jawaban
atas pertanyaan yang diterima.
Menjawab pertanyaan mengenai obat dan penggunaannya merupakankegiatan rutin suatu
pelayanan informasi obat. Pertanyaan yang masuk dapatdisampaikan secara verbal (melalui
telepon, tatap muka) atau tertulis (surat melalui pos, faksimili atau e-mail). Pertanyaan
mengenai obat dapat bervariasi dari yang sederhana sampai yang bersifat urgen dan
kompleks yang membutuhkan penelusuran literatur serta evaluai secara seksama .