Anda di halaman 1dari 17

TAKE HOME UAS

ALAT DETEKSI & PENGUKURAN RADIASI

NAMA : Ridwan Arifudin

NIM : 011400394

PROGRAM STUDI : D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR

DOSEN : Maria Christina Prihatiningsih M.Eng

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

2015

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 1


1. Jelaskan tentang prinsip kerja dan gambarkan skema ringkasannya elektroskop pada
dosimeter saku. Termasuk di golongan apakah dosimeter saku? Di alat radiation
particles counting atau pengukur dosis? Biasanya satuan yang tertera pada dosimeter
saku itu apa?
a. Dosimeter Saku
Prinsip kerja : Bila ada radiasi yang memasuki detektor maka radiasi
tersebut akan mengionisasi gas, sehingga akan terbentuk ion-ion positif
dan negatif. Ion-ion ini akan bergerak menuju anoda atau katoda sehingga
mengurangi perbedaan potensial antara jarum dan dinding detektor.
Perubahan perbedaan potensial ini menyebabkan penyimpangan jarum
berkurang. Jumlah ion-ion yang dihasilkan di dalam detektor sebanding
dengan intensitas radiasi yang memasukinya, sehingga penyimpangan
jarum juga sebanding dengan intensitas radiasi yang telah memasuki
detektor. Skala dari penyimpangan jarum tersebut kemudian dikonversikan
menjadi nilai dosis.

Keuntungan :
Dapat dibaca secara langsung
Tidak membutuhkan peralatan tambahan untuk pembacaannya.
Peralatan lain yang dibutuhkan adalah charger untuk me-reset
(membuat nol) skala jarum quartz.
Kerugian :
Tidak dapat menyimpan informasi dosis yang telah mengenainya
dalam waktu yang lama (sifat akumulasi kurang baik)
Kurang teliti
Mempunyai rentang energi pengukuran tertentu yang relatif lebih
sempit dibandingkan dengan film badge dan TLD.

C Pegas Pengisian Pin

R Repellor

F Serat kuarsa

S Reticle

L Sistem Lensa

Konstruksi dosimeter saku berupa tabung silinder berisi gas sebagaimana


pada gambar diatas :
Dinding silinder berfungsi sebagai katoda, bermuatan negatif,
sedangkan sumbu logam dengan jarum 'quartz' di bagian bawahnya
bermuatan positif. Mula-mula, sebelum digunakan, dosimeter ini diberi
RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 2
muatan menggunakan charger yaitu suatu catu daya dengan tegangan
tertentu. Jarum quartz pada sumbu detektor akan menyimpang karena
perbedaan potensial.
b. Dosimeter saku termasuk dalam alat pengukur radiasi.
c. Satuan yang tertera pada dosimeter saku adalah mSv.

2. Jelaskan perbedaan interaksi radiasi foton dengan materi jenis Transisi Isometrik,
Konversi Internal dan Tangkapan Elektron. Biasanya instrumen atau alat ukur atau
detektor apa yang digunakan untuk mengetahui kuantitasi interaksi tersebut?

Jawab:
a Transisi Isomerik
Umur rerata (rata-rata) suatu keadaan teruja pada umumnya adalah sangat
singkat, yaitu 10-9 10-13 detik. Akan tetapi, apabila transisi-y dari tingkat uja yang
pertama atau kedua menuju tingkat dasar addah transisi yang "sangat terlarang" maka
waktu paro transisi semacam ini dapat diukur. Inti-inti suatu radionuklida yang sama
tetapi berbeda tingkat tenaganya (misalnya di tingkat dasar dan tingkat uja pertarnal
disebut komer inti atau mesomerik. Transisi antara kedua isomer inti tersebut dinamakan
Transisi Isomerik disingkat T.I.
b Konvesi Internal

Sinar-y yang dipancarkan oleb inti atom dapat berinteraksi dengan elektron-
elektron pada orbital atom itu sendiri. Biasanya interaksi semacam ini terjadi pada kulit
K, L atau M. Sinar-y akan menyerahkan seluruh tenaganya kepada elektron dan elektron
akan dipancarkan keluar dari sistem atom dengan tenaga gerak sebesar tenaga sinar-y
dikurangi tenaga ikat elektron. Peristiwa ini dinamakan konversi internal dan elektron
yang dipancarkan keluar dinamakan elektron konversi.

c Tangkapan Elektron

Tangkapan elektron biasanya diberi kode dan digambarkan dengan anak

panah serong ke arah kiri bawah menunjukkan adanya kenzlikan nomor atom.
Proton berubah menjadi neutron dengan jalan menangkap elektron dari
orbital K atau L, yang dibarengi dengan pancaran neutrino dan sinar X.

Instrument atau alat ukur atau detector yang digunakan untuk mengetahui kuantitasi
interaksi tersebut adalah spektrometri gamma
3. Terkait dengan Detektor Radiasi: sebutkan tiga (3) golongan detektor, prinsip kerja
dan kelebihan dan kekurangan masing-masing detektor. Buat skema gambarnya.

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 3


Jenis detektor:
a Detektor Isian Gas

Detektor jenis ini biasanya terdiri dari sebuah tabung berdinding logam yang
diisi dengsln gas dan mempunyai kawat di tengahnya. Dinding tabung merangkap
sebagai katoda sedang kawat yang di tengah itu sebagai anoda. Apabila dikenakm
suatu tegangan sebesar V antara katoda (dinding tabung) dan anoda (kawat tenmh)
mehlui tahanan luar R maka akan timbul medan listrik dalam tabung yang berisi gas
itu. Kapasitas elektroda dan seluruh sistem adalah C 0. Apabila sinar-y melalui gas
dalam tabung detektor, maka sinar-y akan berinteraksi dengan atom-atom gas melalui
proses fotolistrik, harpburan Compton dan pernbentukan pasangan. Interaksi tersebut
menghasilkan elektron bebas dan ion positif. Apabila tidak ada medan listrik, elektron
akan bergabung kembali dengan ion positif; tetapi jika ada medan listrik, elektron
akan bergerak menuju kawat anoda dan ion positif menuju katoda. Biasanya elektron
bergerak dengan laju yang lebih tinggi dibandingkan ion positif. Sebagai akibatnya, di
anoda (elektroda positif) akan terkumpul muatan negatif netto sebesar Q yslng akan
menimbulkan " perubahan potensial sebesar Z/C0. Perubaha potensial sejenak ini
rnenirnbulkan signal pulsa listrik yang dapat diproses lanjut oleh suatu penguat awal
(preamplifier) dan seterusnya.

Kelebihan = Menghasilkan pulsa listrik lebih banyak daripada yang lain

Kekurangan = Tidak bisa membedakan energi listrik

b Detektor Semikonduktor
Prinsip Kerja = Bahan semikonduktor, yang diketemukan relatif lebih baru
daripada dua jenis detektor di atas, terbuat dari unsur golongan lV pada tabel periodik

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 4


yaitu silikon atau germanium. Detektor ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu lebih
effisien dibandingkan dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat padat, serta
mempunyai resolusi yang lebih baik daripada detektor sintilasi.

Pada dasarnya, bahan isolator dan bahan semikonduktor tidak dapat


meneruskan arus listrik. Hal ini disebabkan semua elektronnya berada di pita valensi
sedangkan di pita konduksi kosong.

Energi radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan
sehingga beberapa elektronnya dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi. Bila
di antara kedua ujung bahan semikonduktor tersebut terdapat beda potensial maka akan
terjadi aliran arus listrik. Jadi pada detektor ini, energi radiasi diubah menjadi energi
listrik.

Kutub positif dari tegangan listrik dihubungkan ke semikonduktor tipe N


sedangkan kutub negatifnya ke semikonduktor tipe P seperti terlihat pada Gambar lll.7.
Hal ini menyebabkan pembawa muatan positif akan tertarik ke atas (kutub negatifl)

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 5


sedangkan pembawa muatan negatif akan tertarik ke bawah (kutub positif), sehingga
terbentuk (depletion layer) lapisan kosong muatan pada sambungannya. Dengan adanya
lapisan kosong muatan ini maka tidak akan terjadi arus listrik. Bila ada radiasi pengion
yang memasuki daerah itu maka akan terbentuk ion-ion baru, elektron dan hole, yang
akan bergerak ke kutub-kutub positif dan negatif. Tambahan elektron dan hole inilah
yang akan menyebabkan terbentuknya pulsa atau arus listrik.

Detektor semikonduktor sangat teliti dalam membedakan energi radiasi yang


mengenainya atau disebut mempunyai resolusi tinggi. Sebagai gambaran, detektor
sintilasi untuk radiasi gamma biasanya mempunyai resolusi sebesar 50 keV, artinya,
detektor ini dapat membedakan energi dari dua buah radiasi yang memasukinya bila
kedua radiasi tersebut mempunyai perbedaan energi lebih besar daripada 50 keV.
Sedang detektor semikonduktor untuk radiasi gamma biasanya mempunyai resolusi 2
keV. Jadi terlihat bahwa detektor semikonduktor jauh lebih teliti untuk membedakan
energi radiasi.

Sebenarnya, kemampuan untuk membedakan energi tidak terlalu diperlukan


dalam pemakaian di lapangan, misalnya untuk melakukan survai radiasi. Akan tetapi
untuk keperluan lain, misalnya untuk menentukan jenis radionuklida atau untuk
menentukan jenis dan kadar bahan, kemampuan ini mutlak diperlukan. Tabel lll.3
menunjukkan beberapa jenis detektor semikonduktor dan jenis radiasi yang dapat
diukurnya.

Kelemahan dari detektor semikonduktor adalah harganya lebih mahal,


pemakaiannya harus sangat hati-hati karena mudah rusak dan beberapa jenis detektor
semikonduktor harus didinginkan pada temperatur Nitrogen cair sehingga memerlukan
yang berukuran cukup besar.

Kelebihan = mempunyai resolusi tinggi

Kekurangan = mahal, pemakaiannya harus hati hati.

c Detektor sintilasi
Prinsip kerja = Detektor sintilasi selalu terdiri dari dua bagian yaitu bahan
sintilator dan photomultiplier. Bahan sintilator merupakan suatu bahan padat, cair
maupun gas, yang akan menghasilkan percikan cahaya bila dikenai radiasi pengion.
Photomultiplier digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan bahan

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 6


sintilator menjadi pulsa listrik. Mekanisme pendeteksian radiasi pada detektor sintilasi
dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu:

a proses pengubahan radiasi yang mengenai detektor


menjadi percikan cahaya di dalam bahan sintilator dan
b proses pengubahan percikan cahaya menjadi pulsa listrik
di dalam tabung photomultiplier

Kelebihan = mudah, portable,

Kekurangan = resolutisnya tidak terlalu bagus

4. Jelaskan mekanisme terjadinya perpendaran cahaya pada detektor sintilasi dan


material yang digunakan untuk detektor tersebut.

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 7


Detektor sintilasi selalu terdiri dari dua bagian yaitu bahan sintilator dan
photomultiplier. Bahan sintilator merupakan suatu bahan padat, cair maupun gas, yang
akan menghasilkan percikan cahaya bila dikenai radiasi pengion. Photomultiplier
digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan bahan sintilator menjadi
pulsa listrik. Mekanisme pendeteksian radiasi pada detektor sintilasi dapat dibagi
menjadi dua tahap yaitu:

a proses pengubahan radiasi yang mengenai detektor menjadi percikan cahaya di


dalam bahan sintilator dan
b proses pengubahan percikan cahaya menjadi pulsa listrik di dalam tabung
c photomultiplier

1. Bahan Sintilator
Beberapa kristal sintilator yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

a. Kristal Nal(Tl): digunakan untuk mengukur radiasi gamma dan sinar-X.

b. Kristal ZnS(Ag): digunakan untuk mengukur radiasi alpha dan beta.

c. Kristal Lil(Eu): digunakan untuk mengukur radiasi neutron lambat karena unsur Li
akan bereaksi dengan neutron menghasilkan partikel alpha.

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 8


6 3
3 Li + n 1 H +

Partikel alpha yang dihasilkannya akan mengeksitasi bahan sintilator sehingga


menghasilkan percikan cahaya. Jadi proses sintilasi di sini terjadi secara tidak
langsung.
d Sintilator Organik: sintilator organik ini dibuat dari bahan organik seperti anthracene
atau stilbene. Sintilator ini dapat berupa cair (sintilator cair) atau berupa padat.
Kegunaan utama sintilator cair ini adalah untuk pengukuran radiasi beta aktivitas
rendah (low level counting).

Mekanisme pembentukan kelipan

Peristiwa pembentukan kelipan cahaya dapat dipandang sebagai urut-urutan beberapa


proses sebagai berikut:

Sinar gamma yang masuk ke dalam suatu detektor sintilator akan berinteraksi dengan
atom-atom di dalamnya menurut efek fotolistrik, hamburan Compton dan pembentukan
pasangan. Sebagai akibatnya akan dibakm dektron bebas. Melalui beberapa interaksi berturut
turut, sinar gamma akan menyerahkan sebagian atau seluruh (bila dimensi sintilator cukup
hsar) tenaganya menjadi tenaga gerak electron yang dihasilkan itu. Selanjtunya elektron ini
akan menyerahkan tenaganya melalui proses ionisasi dan pengujaan atom-atom sintilator.
Sebagian besar dari tenaga yang diserap ini akan dilepaskan dalm bcntuk tenaga panas, akan
tetapi sebagian yang lain dilepaskan dalam bentuk foton cahaya-kelipan.

1 Jelaskan perbedaan yang terkait dengan material konduktor, semikonduktor,


dan isolator. Sebutkan contoh-contoh material yang sering digunakan untuk detektor
semikonduktor. Bagaimana terjadinya daya hantar elektron pada material
semikonduktor.
Jawab:

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 9


1
Konduktor memiliki daya hantar listrik yang tinggi, yaitu 10 -4 sampai 10-6 ohm cm

. Dalam suatu bahan konduktor, seperti logam atau grafit pita valensi dan pita konduktor
saling tumpang tindih dan tidak ada kesenjangan tenaga yang memisahkan kedua pita tenaga
tersebut. Dengan demikian, electron dapat bergerak engan bebas dari pita valensi menuju pita
konduktor dan degnan mudah dapat diarahkan sebagai arus listrik apabila bahan tersebut
dikenai medan listrik.

1
Isolator memiliki daya hantar yang sangat rendah yaitu 10 -17 sampai 10-11 ohmcm .

Kesenjangan tenaga antara pita valensi dan pita konduksi adalah beberapa eV

Semikonduktor memiliki daya hantar istrik diantara konduktor dan isolator yaitu 10 -5

1
sampaii 10-10 ohm cm dalam bahan semikonduktor, kesenjangan tenaga antara pita valensi

dan pita konduktor adalah sekitar 1 eV.

Material yang sering digunakan dalam semikonduktor = Ge, Li, Si

Daya hantar electron pada detector semikonduktor.

Ditinjau dari suaru Kristal murni ideal, yaitu Kristal yang sama sekali tidak
mengandung zat pengotor. Apabila electron yang berada pada pita valensi mendapat tenaga
cukup untuk mengatasi kesenjangan tenaga, maka elekron tersebut akan melompat naik ke
pita penghantar dan mengakibatkan putusnya ikatan kovalen. Jika electron tersebut membawa
muatannya dan dengan demikian menimbulkan arus listrik. Daya hantar listrik yang
disebabkan oleh electron bebas disebut kehantaran electron(electron conductivity).

Tiap elektro yang pindah dari pita valensi ke pita konduksi meninggalkan sebuah
hole. Elektron lain yang berasal dari atom sebelahnya dapat masuk ke dalam hole itu dan
meninggalkan hole yang baru, demikian seterusnya. Jika tidak ada medan listrik luar yang
mengarahkan, gerakan electron dan hole tidak menentu arahnya. Dalam pengaruh medan
listrik luar, electron akan bergerak kea rah potensial tinggi sedang hole akan kea rah potensial
rendah. Daya hantar listrik yang dibebabkan oleh gerakan hole disebut hole conductivity.

2 Jelaskan prinsip Single Channel Analyzer dan Multi Channel Analyzer, buat bagannya.

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 10


SCA
Penganalisis saluran tunggal (SCA) mempunyai satu saluran pencacaham yang
dibatasi oleh suatu ambang (trsholc) dan celah yang lebarnya bisa diatur, yang biasanya
disebut dengan jendela (window). Hanya pulsa yang mempunyai tinggi amplitudo lebih besar
dari harga ambang dan lebih kecil dari batas atas jendela yang dapat diteruskan menuju alat
cacah (counter). Semua pulsa yang tingginya lebih rendah dari harga ambang yang di
tetapkan tak akan diteruskan; demikian juga dengan semua pulsa yang lebih tinggi dari batas
jendela. Dengan demikian SCA dapat memisahkan pulsa yang berasal dari cuplikan dengan
pulsa derau. Biasanya pulsa derau adalah pulsa-pulsa rendah. Begitu juga pulsa yang berasal
dari suatu tenaga sinar- yang lain. Oleh karena kemampuan untuk membedakan tinggi pulsa
inilah maka SCA disebut juga diskriminator.

Detektor Sumber
NaI(Tl) Tegangan
HV tinggi

PA Conter/time

Amp SCA

MCA
Penganalisis saluran ganda (MCA)boleh dianggap gabungan dari banya
penganalisis saluran tunggal dan dapat membuat spektrum- secara sekaligus.
kebanyakan MCA yang modern mempunyai 4000-8000 saluran pencacahan( tiap
saluran pencacaham setara dengan satu penganalisis salur tunggal). Penganalisis
tinggi pulsa ini biasanya digabungkan dengan detektor semikonduktor seperti detektor
GeLi dan Ge kemurnian tinggi.
MCA adalah sebuah alat rumit dan terdiri atas beberapa bagian seperti:
- Sebuah unit analog-to-digital converter (ADC) atau lebih
- Sebuah unti memori
- Sebuah layar oscilloscope
- Unit-unit tambahan seperti unit pengolahan data, built in amplifier, dan lain-
lain
- Gerbang
masuk

Gerban
g liniear
ADC Memori
RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 11
Delay
ADC
in

SCA

AMP Layar Penghubung


AMP Osciloscope
in I/O

Alat I/O

2. Jelaskan hal-hal yang terkait dengan daya pisah detektor.


Jawab:

Daya pisah suatu sistem spectrometer gamma adalah kemampuan alat itu untuk
memisahkan dua puncak gamma yang mempunyai tenaga berdekatan. Daya pisah dapt
disebut juga sebagai resolusi, semakin kecil resolusi maka semakin baik detektor yang
digunakan. Daya pisah detektor dipengaruhi oleh jenis bahan detektor, detektor
semikonduktor merupakan detektor dengan daya pisah yang paling baik diantara detektor
lain.

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 12


ukuran daya pisah suatu system spectrometer gamma dinyatakan dalam lebar setengah
inggi maximum atau yang lebih dikenal dengan singkatan FWHM. Untuk suatu detektor
semi-konduktor FWHM dinyatakan dalam besaran keV. Biasanya diambil patokan FWHM
untuk puncak 122 keV 57Co pada tenaga rendah dan puncak 1,33 MeV 60Co

160
keV
Daya pisah = R= FWHM. ( X 2 X 1) untuk detector Ge

E
x 100
Daya pisah = R= 661,6 untuk detector NaI(Tl)

3. Jika data cacahan dengan spektrometri gamma pada energi 1332 keV adalah
4890 sedang data cacahan rata-rata pada energi 1040 sampai 1096 keV adalah
19, berapakah rasio peak to compton detektor tersebut?
Jawab:

Cara I :

Nett Area
Peak to Compton = Ratarata cacah Compton

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 13


4890
Peak to Compton = 19 = 257,37

Cara II :

Energi Sumber
Peak to Compton = Ratarata cacah Compton

1332
=70,1
Peak to Compton = 19

4. Apakah perbedaan pre-amplifier dan amplifier dalam suatu sistem spektrometri


gamma. Sebutkan kegunaan masing-masing komponen tersebut.
Jawab:

PRE AMPLIFIER (Penguat awal)

Penguat awal terletak di antara detektor dan penguat. Alat ini mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut :

- Untuk melakukan amplifikasi ,awal terhadap pulsa kelaran

detektor.

- Untuk melakukan pembentukan pulsa gendahuluan.

- Untuk mencocokkan impedansi keluaran detektor dengan kabel signal masuk ke penguat.

- Untuk mengadakan pertxbahan muatan menjadi tegangan pada pulsa keluaran detektor .

Selain itu, penguat awal juga memegang peranan dalam menurunkan derau.
Sebaiknya penguat awal dipasang sedekat mungkin dengan detektor. Pada detektor semi-
konduktor biasanya penguat awal sudah merupakan satu kesatuan dengan sistem cryostat
detektor, Pada penggunaan detektor NaI(Tl) sebaiknya penguat awal dipasang pada jarak
kurang dari 30 cm.

Ada dua jenis penguat awal, yaitu penguat awal peka tegangan dan penguat awal peka
muatan. Penguat awal peka tegangan mernpunyai kelebihan dalam hal rnemiliki nisbah

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 14


signa/derau yang tinggi, akan tetapi mempunyai kelemahan dalam hal stabilitas. Oleh karena
itu dalam spektrometri gamma lebih sering digunakan penguat awal peka muatan.

AMPLIFIER

Amplifier merupakan penguat .Pulsa keluaran detektor telah diubah dari pulsa muatan
ke pulsa tegangan oleh penguat awal. Selanjutnya pulsa tersebut dikirim sebagai masukan
dari penguat. Penguat yang dipakai tentu saja adalah jenis penguat peka tegangan yang biasa
disebut juga sebagai penguat linier. Di sini pulsa dipertinggi sampai mencapai amplitudo
yang dapat diklisis dengan alat penganalisis tinggi pulsa. Kemmpuan suatu penguat untuk
memperkuat pulsa disebut dengan gain. Penguat dirancang agar dapat memberikan gain yang
linier dan dapat diitur secara sinambung dalam suatu jangkau (range),yang cukup luas.
biasanya disediakan dua tombol pengatur gain penguat. Perubahan gain yang besar diatur
oleh tombol coarse gain sedang perubahan gain yang kecil dan sinambung diatur oleh tombol
fine gain. Kebanyakan penguat yang dipakai dalam spektrometri gamma mempunyai. gain
yang jangkaunya mulai dari lima sampai dua ribu. Selain untuk mempertinggi pulsa, penguat
juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting, yaitu memberi bentuk pulsa. Pulsa ekor
yang keluar dari penguat awal dibentuk sekali lagi untuk mendapatkan pulsa yang jauh lebih
sempit dengan waktu timbul lebih lambat dan waktu jatuh lebih cepat. Bentuk pulsa keluaran
penguat ditentukan antara lain oleh pertimbangan nisbah/derau dan kecocokan dengan
kemampuan kerja peralatan elektronik berikutnya (penganalisis tinggi pulsa).

5. Apakah fenomena pile up dan sum effect dalam suatu instrumentasi


spektrometri gamma itu? Jelaskan dengan ringkas. Boleh menampilkan gambar.
Jawab:
Pile up
Pulsa keluaran (output) dari sebuah detektor adalah pulsa yang mempunyai waktu timbul
(rise-time) yang sangat singkat tetapi akan turun dengan lebih perlahan-lahan. Untuk naik

dari10%-90% tinggi amplitude pulsa diprlukan waktu 1 s 1 = 10-6 detik), sedangkan

untuk tumn dari puncak sampai ketinggian 37% amplitudo pulsa diperlukan waktu antara

50100 s Pulsa semacam ini biasa disebut sebagai pulsa ekor (tail pulse) Apabila

aktivitas sinar gamma yang dideteksi agak besar maka pulsa satu akan tumpang tindih dengan
pulsa yang lain. Gejala semacam ini disebut "pile-up " dan mengakibatkan perubahan tinggi
tiap individu pulsa, sehingga harus diatasi.

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 15


Sum effect

Suatu sumber radioaktif pemancar gamma terdiri atas banyak atom radioaktif.
Peluruhan masing-masing individu atom adalah suatu gejala rambang terhadap waktu.
Dengan demikian ada kemungkinan dua foton gamma diterima secara serentak oleh detektor.
Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan "serentak" di sini bahwa dua foton gamma
tersebut diterima oleh detektor dalam selisih waktu yang lebih kecil daripada daya pisah
sistem elektronik perangkat spektrometer-y yang dipakai. Dengan kata lain, perangkat
spectrometer gamma tak dapat membedakan kedua foton gamma itu dan mengangapnya
sebagai satu foton gamma saja dengan tenaga yang merupakan jumlah kedua foton tersebut.
Hal ini terjadi bukan saja dengan sinar gamma yang dipancarkan oleh sumber tetapi juga
dengan foton-foton gamma yang lain seperti foton gamma terhambur dan sebagainya.
Sebagai akibatnya di sebelah kanan puncak serapan total (photopeak) terdapat suatu agihan
sinambung. Apabila sumber rnerupakan pemancar gamma bertenaga tunggal maka agihan
sinambung itu akan berakhir pada tenaga sebesar dua kali tenaga photopeak. Puncak
semacam ini disebut puncak jumlah rambang (random sum peak).Puncak jumlah rambang
tidak boleh dikacaukan dengan puncak jumiah konsidensi. Dalam hal ini sumber
memancarkan dua sinar gamma (yang tenaganya berbeda) secara serentak. Pemancar gamma
yang seperti ini misalnya adalah 60Co (1,17 MeV dan 1,33 MeV), dan 94Nb (703 keV dm 870
keV). Dalam spektrum yang terjadi, bisa dilihat bahwa di smping kedua puncak gamma juga
muncul puncak yang mempunyai tenaga sebesar jumlah kedua tenaga gamma. dan
dinamakan sebagai puncak jumlah koinsidensi atau Iebih sederhana: puncak jumlah (sum
peak).

RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 16


RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 17

Anda mungkin juga menyukai