NIM : 011400394
YOGYAKARTA
2015
Keuntungan :
Dapat dibaca secara langsung
Tidak membutuhkan peralatan tambahan untuk pembacaannya.
Peralatan lain yang dibutuhkan adalah charger untuk me-reset
(membuat nol) skala jarum quartz.
Kerugian :
Tidak dapat menyimpan informasi dosis yang telah mengenainya
dalam waktu yang lama (sifat akumulasi kurang baik)
Kurang teliti
Mempunyai rentang energi pengukuran tertentu yang relatif lebih
sempit dibandingkan dengan film badge dan TLD.
R Repellor
F Serat kuarsa
S Reticle
L Sistem Lensa
2. Jelaskan perbedaan interaksi radiasi foton dengan materi jenis Transisi Isometrik,
Konversi Internal dan Tangkapan Elektron. Biasanya instrumen atau alat ukur atau
detektor apa yang digunakan untuk mengetahui kuantitasi interaksi tersebut?
Jawab:
a Transisi Isomerik
Umur rerata (rata-rata) suatu keadaan teruja pada umumnya adalah sangat
singkat, yaitu 10-9 10-13 detik. Akan tetapi, apabila transisi-y dari tingkat uja yang
pertama atau kedua menuju tingkat dasar addah transisi yang "sangat terlarang" maka
waktu paro transisi semacam ini dapat diukur. Inti-inti suatu radionuklida yang sama
tetapi berbeda tingkat tenaganya (misalnya di tingkat dasar dan tingkat uja pertarnal
disebut komer inti atau mesomerik. Transisi antara kedua isomer inti tersebut dinamakan
Transisi Isomerik disingkat T.I.
b Konvesi Internal
Sinar-y yang dipancarkan oleb inti atom dapat berinteraksi dengan elektron-
elektron pada orbital atom itu sendiri. Biasanya interaksi semacam ini terjadi pada kulit
K, L atau M. Sinar-y akan menyerahkan seluruh tenaganya kepada elektron dan elektron
akan dipancarkan keluar dari sistem atom dengan tenaga gerak sebesar tenaga sinar-y
dikurangi tenaga ikat elektron. Peristiwa ini dinamakan konversi internal dan elektron
yang dipancarkan keluar dinamakan elektron konversi.
c Tangkapan Elektron
panah serong ke arah kiri bawah menunjukkan adanya kenzlikan nomor atom.
Proton berubah menjadi neutron dengan jalan menangkap elektron dari
orbital K atau L, yang dibarengi dengan pancaran neutrino dan sinar X.
Instrument atau alat ukur atau detector yang digunakan untuk mengetahui kuantitasi
interaksi tersebut adalah spektrometri gamma
3. Terkait dengan Detektor Radiasi: sebutkan tiga (3) golongan detektor, prinsip kerja
dan kelebihan dan kekurangan masing-masing detektor. Buat skema gambarnya.
Detektor jenis ini biasanya terdiri dari sebuah tabung berdinding logam yang
diisi dengsln gas dan mempunyai kawat di tengahnya. Dinding tabung merangkap
sebagai katoda sedang kawat yang di tengah itu sebagai anoda. Apabila dikenakm
suatu tegangan sebesar V antara katoda (dinding tabung) dan anoda (kawat tenmh)
mehlui tahanan luar R maka akan timbul medan listrik dalam tabung yang berisi gas
itu. Kapasitas elektroda dan seluruh sistem adalah C 0. Apabila sinar-y melalui gas
dalam tabung detektor, maka sinar-y akan berinteraksi dengan atom-atom gas melalui
proses fotolistrik, harpburan Compton dan pernbentukan pasangan. Interaksi tersebut
menghasilkan elektron bebas dan ion positif. Apabila tidak ada medan listrik, elektron
akan bergabung kembali dengan ion positif; tetapi jika ada medan listrik, elektron
akan bergerak menuju kawat anoda dan ion positif menuju katoda. Biasanya elektron
bergerak dengan laju yang lebih tinggi dibandingkan ion positif. Sebagai akibatnya, di
anoda (elektroda positif) akan terkumpul muatan negatif netto sebesar Q yslng akan
menimbulkan " perubahan potensial sebesar Z/C0. Perubaha potensial sejenak ini
rnenirnbulkan signal pulsa listrik yang dapat diproses lanjut oleh suatu penguat awal
(preamplifier) dan seterusnya.
b Detektor Semikonduktor
Prinsip Kerja = Bahan semikonduktor, yang diketemukan relatif lebih baru
daripada dua jenis detektor di atas, terbuat dari unsur golongan lV pada tabel periodik
Energi radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan
sehingga beberapa elektronnya dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi. Bila
di antara kedua ujung bahan semikonduktor tersebut terdapat beda potensial maka akan
terjadi aliran arus listrik. Jadi pada detektor ini, energi radiasi diubah menjadi energi
listrik.
c Detektor sintilasi
Prinsip kerja = Detektor sintilasi selalu terdiri dari dua bagian yaitu bahan
sintilator dan photomultiplier. Bahan sintilator merupakan suatu bahan padat, cair
maupun gas, yang akan menghasilkan percikan cahaya bila dikenai radiasi pengion.
Photomultiplier digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan bahan
1. Bahan Sintilator
Beberapa kristal sintilator yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
c. Kristal Lil(Eu): digunakan untuk mengukur radiasi neutron lambat karena unsur Li
akan bereaksi dengan neutron menghasilkan partikel alpha.
Sinar gamma yang masuk ke dalam suatu detektor sintilator akan berinteraksi dengan
atom-atom di dalamnya menurut efek fotolistrik, hamburan Compton dan pembentukan
pasangan. Sebagai akibatnya akan dibakm dektron bebas. Melalui beberapa interaksi berturut
turut, sinar gamma akan menyerahkan sebagian atau seluruh (bila dimensi sintilator cukup
hsar) tenaganya menjadi tenaga gerak electron yang dihasilkan itu. Selanjtunya elektron ini
akan menyerahkan tenaganya melalui proses ionisasi dan pengujaan atom-atom sintilator.
Sebagian besar dari tenaga yang diserap ini akan dilepaskan dalm bcntuk tenaga panas, akan
tetapi sebagian yang lain dilepaskan dalam bentuk foton cahaya-kelipan.
. Dalam suatu bahan konduktor, seperti logam atau grafit pita valensi dan pita konduktor
saling tumpang tindih dan tidak ada kesenjangan tenaga yang memisahkan kedua pita tenaga
tersebut. Dengan demikian, electron dapat bergerak engan bebas dari pita valensi menuju pita
konduktor dan degnan mudah dapat diarahkan sebagai arus listrik apabila bahan tersebut
dikenai medan listrik.
1
Isolator memiliki daya hantar yang sangat rendah yaitu 10 -17 sampai 10-11 ohmcm .
Kesenjangan tenaga antara pita valensi dan pita konduksi adalah beberapa eV
Semikonduktor memiliki daya hantar istrik diantara konduktor dan isolator yaitu 10 -5
1
sampaii 10-10 ohm cm dalam bahan semikonduktor, kesenjangan tenaga antara pita valensi
Ditinjau dari suaru Kristal murni ideal, yaitu Kristal yang sama sekali tidak
mengandung zat pengotor. Apabila electron yang berada pada pita valensi mendapat tenaga
cukup untuk mengatasi kesenjangan tenaga, maka elekron tersebut akan melompat naik ke
pita penghantar dan mengakibatkan putusnya ikatan kovalen. Jika electron tersebut membawa
muatannya dan dengan demikian menimbulkan arus listrik. Daya hantar listrik yang
disebabkan oleh electron bebas disebut kehantaran electron(electron conductivity).
Tiap elektro yang pindah dari pita valensi ke pita konduksi meninggalkan sebuah
hole. Elektron lain yang berasal dari atom sebelahnya dapat masuk ke dalam hole itu dan
meninggalkan hole yang baru, demikian seterusnya. Jika tidak ada medan listrik luar yang
mengarahkan, gerakan electron dan hole tidak menentu arahnya. Dalam pengaruh medan
listrik luar, electron akan bergerak kea rah potensial tinggi sedang hole akan kea rah potensial
rendah. Daya hantar listrik yang dibebabkan oleh gerakan hole disebut hole conductivity.
2 Jelaskan prinsip Single Channel Analyzer dan Multi Channel Analyzer, buat bagannya.
Detektor Sumber
NaI(Tl) Tegangan
HV tinggi
PA Conter/time
Amp SCA
MCA
Penganalisis saluran ganda (MCA)boleh dianggap gabungan dari banya
penganalisis saluran tunggal dan dapat membuat spektrum- secara sekaligus.
kebanyakan MCA yang modern mempunyai 4000-8000 saluran pencacahan( tiap
saluran pencacaham setara dengan satu penganalisis salur tunggal). Penganalisis
tinggi pulsa ini biasanya digabungkan dengan detektor semikonduktor seperti detektor
GeLi dan Ge kemurnian tinggi.
MCA adalah sebuah alat rumit dan terdiri atas beberapa bagian seperti:
- Sebuah unit analog-to-digital converter (ADC) atau lebih
- Sebuah unti memori
- Sebuah layar oscilloscope
- Unit-unit tambahan seperti unit pengolahan data, built in amplifier, dan lain-
lain
- Gerbang
masuk
Gerban
g liniear
ADC Memori
RIDWAN ARIFUDIN (011400394) Page 11
Delay
ADC
in
SCA
Alat I/O
Daya pisah suatu sistem spectrometer gamma adalah kemampuan alat itu untuk
memisahkan dua puncak gamma yang mempunyai tenaga berdekatan. Daya pisah dapt
disebut juga sebagai resolusi, semakin kecil resolusi maka semakin baik detektor yang
digunakan. Daya pisah detektor dipengaruhi oleh jenis bahan detektor, detektor
semikonduktor merupakan detektor dengan daya pisah yang paling baik diantara detektor
lain.
160
keV
Daya pisah = R= FWHM. ( X 2 X 1) untuk detector Ge
E
x 100
Daya pisah = R= 661,6 untuk detector NaI(Tl)
3. Jika data cacahan dengan spektrometri gamma pada energi 1332 keV adalah
4890 sedang data cacahan rata-rata pada energi 1040 sampai 1096 keV adalah
19, berapakah rasio peak to compton detektor tersebut?
Jawab:
Cara I :
Nett Area
Peak to Compton = Ratarata cacah Compton
Cara II :
Energi Sumber
Peak to Compton = Ratarata cacah Compton
1332
=70,1
Peak to Compton = 19
Penguat awal terletak di antara detektor dan penguat. Alat ini mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut :
detektor.
- Untuk mencocokkan impedansi keluaran detektor dengan kabel signal masuk ke penguat.
- Untuk mengadakan pertxbahan muatan menjadi tegangan pada pulsa keluaran detektor .
Selain itu, penguat awal juga memegang peranan dalam menurunkan derau.
Sebaiknya penguat awal dipasang sedekat mungkin dengan detektor. Pada detektor semi-
konduktor biasanya penguat awal sudah merupakan satu kesatuan dengan sistem cryostat
detektor, Pada penggunaan detektor NaI(Tl) sebaiknya penguat awal dipasang pada jarak
kurang dari 30 cm.
Ada dua jenis penguat awal, yaitu penguat awal peka tegangan dan penguat awal peka
muatan. Penguat awal peka tegangan mernpunyai kelebihan dalam hal rnemiliki nisbah
AMPLIFIER
Amplifier merupakan penguat .Pulsa keluaran detektor telah diubah dari pulsa muatan
ke pulsa tegangan oleh penguat awal. Selanjutnya pulsa tersebut dikirim sebagai masukan
dari penguat. Penguat yang dipakai tentu saja adalah jenis penguat peka tegangan yang biasa
disebut juga sebagai penguat linier. Di sini pulsa dipertinggi sampai mencapai amplitudo
yang dapat diklisis dengan alat penganalisis tinggi pulsa. Kemmpuan suatu penguat untuk
memperkuat pulsa disebut dengan gain. Penguat dirancang agar dapat memberikan gain yang
linier dan dapat diitur secara sinambung dalam suatu jangkau (range),yang cukup luas.
biasanya disediakan dua tombol pengatur gain penguat. Perubahan gain yang besar diatur
oleh tombol coarse gain sedang perubahan gain yang kecil dan sinambung diatur oleh tombol
fine gain. Kebanyakan penguat yang dipakai dalam spektrometri gamma mempunyai. gain
yang jangkaunya mulai dari lima sampai dua ribu. Selain untuk mempertinggi pulsa, penguat
juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting, yaitu memberi bentuk pulsa. Pulsa ekor
yang keluar dari penguat awal dibentuk sekali lagi untuk mendapatkan pulsa yang jauh lebih
sempit dengan waktu timbul lebih lambat dan waktu jatuh lebih cepat. Bentuk pulsa keluaran
penguat ditentukan antara lain oleh pertimbangan nisbah/derau dan kecocokan dengan
kemampuan kerja peralatan elektronik berikutnya (penganalisis tinggi pulsa).
untuk tumn dari puncak sampai ketinggian 37% amplitudo pulsa diperlukan waktu antara
50100 s Pulsa semacam ini biasa disebut sebagai pulsa ekor (tail pulse) Apabila
aktivitas sinar gamma yang dideteksi agak besar maka pulsa satu akan tumpang tindih dengan
pulsa yang lain. Gejala semacam ini disebut "pile-up " dan mengakibatkan perubahan tinggi
tiap individu pulsa, sehingga harus diatasi.
Suatu sumber radioaktif pemancar gamma terdiri atas banyak atom radioaktif.
Peluruhan masing-masing individu atom adalah suatu gejala rambang terhadap waktu.
Dengan demikian ada kemungkinan dua foton gamma diterima secara serentak oleh detektor.
Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan "serentak" di sini bahwa dua foton gamma
tersebut diterima oleh detektor dalam selisih waktu yang lebih kecil daripada daya pisah
sistem elektronik perangkat spektrometer-y yang dipakai. Dengan kata lain, perangkat
spectrometer gamma tak dapat membedakan kedua foton gamma itu dan mengangapnya
sebagai satu foton gamma saja dengan tenaga yang merupakan jumlah kedua foton tersebut.
Hal ini terjadi bukan saja dengan sinar gamma yang dipancarkan oleh sumber tetapi juga
dengan foton-foton gamma yang lain seperti foton gamma terhambur dan sebagainya.
Sebagai akibatnya di sebelah kanan puncak serapan total (photopeak) terdapat suatu agihan
sinambung. Apabila sumber rnerupakan pemancar gamma bertenaga tunggal maka agihan
sinambung itu akan berakhir pada tenaga sebesar dua kali tenaga photopeak. Puncak
semacam ini disebut puncak jumlah rambang (random sum peak).Puncak jumlah rambang
tidak boleh dikacaukan dengan puncak jumiah konsidensi. Dalam hal ini sumber
memancarkan dua sinar gamma (yang tenaganya berbeda) secara serentak. Pemancar gamma
yang seperti ini misalnya adalah 60Co (1,17 MeV dan 1,33 MeV), dan 94Nb (703 keV dm 870
keV). Dalam spektrum yang terjadi, bisa dilihat bahwa di smping kedua puncak gamma juga
muncul puncak yang mempunyai tenaga sebesar jumlah kedua tenaga gamma. dan
dinamakan sebagai puncak jumlah koinsidensi atau Iebih sederhana: puncak jumlah (sum
peak).