Keterangan :
1. Test
2. Calix
3. Oral
disk
4. Oral
opening
5. Holdfast
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnolaemata
Ordo : Hoemosporidia
Family : Odontobelusidae
Genus : Odontobelus
Bentuk : Branching
Keterangan :
Fosil dengan nomor peraga 726 ini berasal dari Filum Bryozoa, Kelas
Proses pemfosilan dari fosil ini bermula ketika organisme ini mati dan
berada pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk.
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut tertimbun oleh
Lama kelamaan, material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong
sehingga material semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi
sesuai dengan lingkungan pengendapannya yaitu dari material CaCO 3. Pada saat
fosil ini tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni
permineralisasi dimana sebagian bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain
sedimen yang cenderung mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi
sehingga akan nampak fosil. Maka dari itulah para ahli paleontologi mendapati fosil
tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, calix yaitu garis-garis yang terdat pada dinding tubuh fosil, oral disk yaitu
cakram pada daerah mulut fosil, oral opening yaitu bagian yang berfungsi sebagai
mulut dan holdfast yaitu tempat tertambatnya fosil. Fosil ini memiliki bentuk
branching yaitu menyerupai ranting tumbuhan. Fosil ini memiliki komposisi kimia
CaCO3, dimana komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui setelah ditetesi HCl
0,1 M kemudian terjadi reaksi. Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relatif batuan, untuk korelasi
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
fosil.
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 7 Maret 2017 Nama : Andi Muhammad
Yusril
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D61116009
Keterangan :
1. Test
2. Zooid
3. Zoorium
Ventral Foto
Filum : Bryozoa
Kelas : Phylactolaemata
Ordo : Ctenostomata
Family : Heliolithesidae
Genus : Heliolithes
Bentuk : Branching
Keterangan :
Fosil dengan nomor peraga 263, termasuk dalam Filum Bryozoa, Kelas
berada pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk.
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut tertimbun oleh
Lama kelamaan, material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong
sehingga material semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi
sesuai dengan lingkungan pengendapannya yaitu dari material CaCO 3. Pada saat
fosil ini tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni
permineralisasi dimana sebagian bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain
sedimen yang cenderung mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi
sehingga akan nampak fosil. Maka dari itulah para ahli paleontologi mendapati fosil
tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, zooid yaitu lubang yang berukuran kecil pada fosil serta zoorium yaitu lubang
berukuran sedang pada fosil. Fosil ini memiliki bentuk branching yaitu menyerupai
ranting tumbuhan. Fosil ini memiliki komposisi kimia CaCO 3, dimana komposisi
kimia dari fosil ini dapat diketahui setelah ditetesi HCl 0,1 M kemudian terjadi
reaksi. Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui lingkungan pengendapannya
adalah laut dangkal. Berdasarkan waktu geologi, fosil ini berumur Silur tengah,
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
fosil.
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 7 Maret 2017 Nama : Andi Muhammad
Yusril
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D61116009
Keterangan :
1. Test
2. Calix
3. Oral disk
4. Oral opening
Ventral Foto
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnolaemata
Ordo : Cylostomata
Family : Coralidae
Genus : Coral
Bentuk : Branching
Keterangan :
Fosil dengan nomor peraga 792 ini berasal dari Filum Bryozoa, Kelas
berada pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk.
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut tertimbun oleh
Lama kelamaan, material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong
sehingga material semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi
sesuai dengan lingkungan pengendapannya yaitu dari material CaCO 3. Pada saat
fosil ini tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni
permineralisasi dimana sebagian bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain
sedimen yang cenderung mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi
sehingga akan nampak fosil. Maka dari itulah para ahli paleontologi mendapati fosil
tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, calix yaitu garis-garis pada dinding tubuh fosil, oral disk yaitu cakram pada
daerah mulut fosil, dan oral opening yaitu bagian yang berfungsi sebagai mulut.
Fosil ini memiliki bentuk branching yaitu menyerupai ranting tumbuhan. Fosil ini
memiliki komposisi kimia CaCO3, dimana komposisi kimia dari fosil ini dapat
diketahui setelah ditetesi HCl 0,1 M kemudian terjadi reaksi. Dari komposisi kimia
Berdasarkan waktu geologi, fosil ini berumur Kapur atas, yaitu sekitar 100-65 juta
tahun.
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relatif batuan, untuk korelasi
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
fosil.
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 7 Maret 2017 Nama : Andi Muhammad
Yusril
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D61116009
Keterangan :
1. Test
2. Endoderm
3. Eksoderm
Ventral Foto
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Nummulitesidae
Genus : Nummulites
Bentuk : Plate
Keterangan :
Fosil dengan nomor peraga 948 ini berasal dari Filum Protozoa, Kelas
Proses pemfosilan dari fosil ini bermula ketika organisme ini mati dan
berada pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk.
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut tertimbun oleh
Lama kelamaan, material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong
sehingga material semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi
sesuai dengan lingkungan pengendapannya yaitu dari material CaCO 3. Pada saat
fosil ini tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni mineralisasi
dimana seluruh bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain yang lebih
cenderung mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi sehingga akan
nampak fosil. Maka dari itulah para ahli paleontologi mendapati fosil tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, endoderm yaitu bagian dalam fosil, dan eksoderm yaitu bagian luar fosil.
Fosil ini memiliki bentuk plate yaitu bentuk yang pipih. Fosil ini memiliki
komposisi kimia CaCO3, dimana komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui
setelah ditetesi HCl 0,1 M kemudian terjadi reaksi. Dari komposisi kimia fosil ini
dapat diketahui lingkungan pengendapannya adalah laut dangkal. Berdasarkan
waktu geologi, fosil ini berumur Kapur atas, yaitu sekitar 50-44 juta tahun.
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relatif batuan, untuk korelasi
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
fosil.
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 7 Maret 2017 Nama : Andi Muhammad
Yusril
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D61116009
Keterangan :
1. Test
2. Eksoderm
3. Endoderm
Ventral Foto
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnolaemata
Ordo : Kriptostoma
Family : Fanestellanidae
Genus : Fanestella
Bentuk : Plate
Keterangan :
Fosil dengan nomor peraga 614 ini berasal dari Filum Bryozoa, Kelas
berada pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk.
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut tertimbun oleh
Lama kelamaan, material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong
sehingga material semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi
sesuai dengan lingkungan pengendapannya yaitu dari material SiO 2. Pada saat fosil
ini tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni mineralisasi
dimana seluruh bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain yang lebih
cenderung mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi sehingga akan
nampak fosil. Maka dari itulah para ahli paleontologi mendapati fosil tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, endoderm yaitu bagian dalam fosil, dan eksoderm yaitu bagian luar fosil.
Fosil ini memiliki bentuk plate yaitu bentuk yang pipih. Fosil ini memiliki
komposisi kimia SiO2, dimana komposisi kimia dari fosil ini dapat diketahui setelah
ditetesi HCl 0,1 M kemudian terjadi reaksi. Dari komposisi kimia fosil ini dapat
geologi, fosil ini berumur Devon tengah, yaitu sekitar 370-360 juta tahun.
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relatif batuan, untuk korelasi
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
mengetahui lingkungan pengendapan batuan sedimen yang didalamnya terdapat
fosil.
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 7 Maret 2017 Nama : Andi Muhammad
Yusril
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D61116009
Keterangan :
1. Test
2. Holdfast
3. Zoorium
Ventral Foto
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnolaemata
Ordo : Cheilostomata
Family : Caninianidae
Genus : Caninia
Bentuk : Branching
Keterangan :
Fosil dengan nomor peraga 887 ini berasal dari Filum Bryozoa, Kelas
pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk. Kemudian
mengalami transportasi yang dapat disebabkan oleh air, es maupun angin. Selama
proses transportasi tersebut, fosil mengalami proses leaching (pencucian fosil) dan
pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil. Seiring
sedimen yang berbutir halus yang terakumulasi dalam cekungan. Lama kelamaan,
material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong sehingga material
semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi sesuai dengan
lingkungan pengendapannya yaitu dari material CaCO 3. Pada saat fosil ini
dimana sebagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain yang lebih resisten/tahan
mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi sehingga akan nampak fosil.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, holdfast yaitu tempat tertambatnya fosil, dan zoorium yaitu lubang berukuran
sedang pada fosil. Fosil ini memiliki bentuk branching yaitu menyerupai ranting
tumbuhan. Fosil ini memiliki komposisi kimia CaCO 3, dimana komposisi kimia
dari fosil ini dapat diketahui setelah ditetesi HCl 0,1 M kemudian terjadi reaksi.
Dari komposisi kimia fosil ini dapat diketahui lingkungan pengendapannya adalah
laut dangkal. Berdasarkan waktu geologi, fosil ini berumur Karbon bawah, yaitu
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relatif batuan, untuk korelasi
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
mengetahui lingkungan pengendapan batuan sedimen yang didalamnya terdapat
fosil.
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Hari/Tgl : Selasa, 7 Maret 2017 Nama : Andi Muhammad
Yusril
Acara : Protozoa dan Bryozoa NIM : D61116009
Keterangan :
1. Test
2. Holdfast
3. Callix
4. Oral disk
5. Oral opening
Filum : Bryozoa
Kelas : Stenoleamata
Ordo : Cyclosmata
Family : Acanthocerasidae
Genus : Acanthoceras
Bentuk : Tabular
Fosil dengan nomor peraga 1744 ini berasal dari Filum Bryozoa, Kelas
Proses pemfosilan dari fosil ini bermula ketika organisme ini mati dan
berada pada tempat yang terlindungi dari pemangsa dan bakteri pembusuk.
(pencucian fosil) dan pada akhirnya akan terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut tertimbun oleh
Lama kelamaan, material-material yang sangat kecil akan mengisi ruang kosong
sehingga material semakin padat atau terkompaksi. Lalu fosil akan tersementasi
sesuai dengan lingkungan pengendapannya yaitu dari material SiO 2. Pada saat fosil
ini tersementasi, fosil ini juga mengalami proses pemfosilan yakni mineralisasi
dimana seluruh bagian tubuh fosil digantikan oleh mineral lain yang lebih
cenderung mudah larut ini akan mengalami pelapukan dan erosi sehingga akan
nampak fosil. Maka dari itulah para ahli paleontologi mendapati fosil tersebut.
Adapun bagian fosil yang masih dapat dikenali terdiri dari test yaitu tubuh
fosil, holdfast yaitu tempat tertambatnya fosil, calix yaitu garis-garis pada dinding
tubuh fosil, oral disk yautu cakram pada daerah mulut fosil, dan oral opening yaitu
sebagai mulut fosil. Fosil ini memiliki bentuk tabular yaitu bentuk seperti tabung.
Fosil ini memiliki komposisi kimia SiO 2, dimana komposisi kimia dari fosil ini
dapat diketahui setelah ditetesi HCl 0,1 M kemudian terjadi reaksi. Dari komposisi
kimia fosil ini dapat diketahui lingkungan pengendapannya adalah laut dalam.
Berdasarkan waktu geologi, fosil ini berumur Kapur atas, yaitu sekitar 100-65 juta
tahun.
Manfaat fosil digunakan untuk penentuan umur relatif batuan, untuk korelasi
antar batuan, untuk mengetahui iklim dan cuaca pada saat fosil ini hidup, dan untuk
fosil.
/
ASISTEN PRAKTIKAN
YUSRIL )