Anda di halaman 1dari 16

GAS ALAM

MAKALAH INI DIBUAT SEBAGAI

TUGAS PADA MATA KULIAH

ENERGI KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL

SEMESTER IV

Oleh

Kelompok II

M. Bintang Cendikia 061540411892

Veberia Panjaitan 061540411903

Dosen Pengasuh : Dr. Ir. Aida Syarif, M.T

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul gas
alam ini dengan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan makalah ini dibuat,
yaitu untuk memenuhi tugas pada mata kuliah energi konvensional dan non
konvensional.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Gas Alam ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, 4 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul....................................................................................................................
i

Kata Pengantar.......................................................................................................................
ii

Daftar Isi................................................................................................................................
iii

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................
1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................


1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................


1

1.3 Tujuan Umum..................................................................................................................


1

1.4 Tujuan Khusus..................................................................................................................


1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................


2

2.1 Pengertian Gas Alam........................................................................................................


2

2.2 Sifat Fisik dan Kimia Gas Alam......................................................................................


3

2.2.1 Sifat Fisik......................................................................................................................


3
2.2.2 Sifat Kimia....................................................................................................................
3

2.3 Klasifikasi Gas Alam.......................................................................................................


3

BAB III. PEMBAHASAN.....................................................................................................


4

3.1 Penyimpanan dan Transportasi Gas Alam.......................................................................


4

3.2 Liquified Petroleum Gas (LPG).......................................................................................


5

3.2.1Pengertian Liquified Petroleum Gas (LPG)...................................................................


5

3.2.2 Sifat-Sifat LPG..............................................................................................................


5

3.2.3 Bahaya LPG..................................................................................................................


6

3.3 Liquefied Natural Gas (LNG)..........................................................................................


6

3.3.1 Pengertian Liquefied Natural Gas (LNG).....................................................................


6

3.3.2 Karakteristik LNG.........................................................................................................


7

3.4 Pemanfaatan dan Potensi Cadangan Gas Alam................................................................


7

3.4.1 Di Indonesia..................................................................................................................
8
3.4.2 Di Dunia........................................................................................................................
8

BAB IV. PENUTUP...............................................................................................................


10

4.1 Kesimpulan......................................................................................................................
10

4.2 Saran.................................................................................................................................
10

Daftar Pustaka........................................................................................................................
11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gas alam adalah campuran hidrokarbon ringan yang terbentuk secara alami
yang bercampur dengan beberapa senyawa non hidrokarbon. Sebagian besar gas
alam tersusun atas metana sekitar 80%, etana 5-10% dan sedikit alkana yang lebih
tinggi. Produk dari gas alam adalah LPG dan LNG.
Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Sedangkan Liquefied Natural Gases
(LNG) adalah gas alam yang didinginkan lalu di kondensasikan menjadi liquid
(cair). Perbedaan antar LPG dan LNG terletak pada komposisi penyusunnya. LPG
sebagian besar tersusun atas propana dan butane, sedangkan komposisi penyusun
LNG adalah metana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gas alam ?
2. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari gas alam?
3. Bagaimana komposisi dan sifat dari LPG dan LNG sebagai produk dari
gas alam?

1.3 Tujuan Umum


1. Mempelajari secara garis besar pengertian gas alam dan manfaatnya.
2. Mengetahui sifat fisik dan kimia gas alam.

1.4 Tujuan Khusus


1. Mempelajari secara terperinci proses pengolahan gas alam.
2. Mengetahui potensi cadangan gas alam di Indonesia dan di luar negeri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gas Alam


Gas alam adalah campuran hidrokarbon ringan yang terbentuk secara
alami yang bercampur dengan beberapa senyawa non hidrokarbon. Sebagian besar
gas alam tersusun atas metana sekitar 80%, etana 5-10% dan sedikit alkana yang
lebih tinggi. Gas alam menjadi sumber energi yang dapat bersaing dan mungkin
dapat melampaui minyak bumi. Gas alam juga sering didistribusikan di seluruh
dunia dengan kapal kapal tangker besar. Untuk menghemat ruang, maka gas
dicairkan (-160oC), sebab 1m3 gas cair setara dengan 600m3 gas pada tekanan
atmosfer. Tangker besar dapat mengangkut lebih dari 100.000 m3 gas cair.
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi dan gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana. Ia dapat ditemukan
diladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang
kaya akan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobic dari
bahan bahan organic selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas
dapat ditemukan di rawa rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta
penampungan kotoran manusia dan hewan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung
mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup,
seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah
meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah
antara 5% hingga 15%.

2.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Gas Alam


2.2.1 Sifat Fisika
No Komponen Bentuk Warna Bau Titik Didih Titik Beku

1. Gas Alam
a. CH4 Gas Tidak Tidak -161C -182,48C
b. CO2 Gas Tidak Tidak -57,5C -78,4C
2. Udara
a. N2 Gas Tidak Tidak -195,8C -259,2C
b. O2 Gas Tidak Tidak -252,7C -259,1C
3. Air Cair Tidak Tidak 100C 0C

2.2.2 Sifat Kimia


No Komponen BM(g/mol) Sifat
1. Gas Alam
c. CH4 16 Mudah Terbakar
d. CO2 44 Tidak Beracun
2. Udara
c. N2 28,02 Zat Pengoksidasi dan Pereduksi
d. O2 32,00 Reaktif
3. Air 18 Sebagai Pelarut

2.3 Klasifikasi Gas Alam

Gas alam berdasarkan klasifikasinya terbagi menjadi dua antara lain:

Non associated gas : Berupa fase gas dan tidak berasosiasi dengan sumber minyak
bumi yang terjadi secara alamiah

Associated gas : Sollution Dissolved merupakan gas yang larut dalam minyak
bumi pada sumbernya, dan gas dapat berupa gas cap atau disebut dengan
associated.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peyimpanan dan Transportasi

Metode penyimpanan gas alam dilakukan dengan "Natural Gas


Underground Storage", yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim
disebut sebagai "salt dome" yakni kubah-kubah di bawah tanah yang terjadi dari
reservoir sumber-sumber gas alam yang telah habis. Hal ini sangat tepat untuk
negeri 4 musim. Pada musim panas saat pemakaian gas untuk pemanas jauh
berkurang (low demand), gas alam diinjeksikan melalui kompresor-kompresor gas
kedalam kubah di dalam tanah tersebut. Pada musim dingin, di mana terjadi
kebutuhan yang sangat signifikan, gas alam yang disimpan di dalam kubah bawah
tanah dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Bagi
perusahaan (operator) penyedia gas alam, cara ini sangat membantu untuk
menjaga stabilitas operasional pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.
Pada dasarnya sistem transportasi gas alam meliputi :

Transportasi melalui pipa salur.

Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal


tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh.

Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di


daratan dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut,
untuk jarak dekat dan menengah (antar pulau).

Di Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Hilir Migas) telah


menyusun Master Plan "Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas Nasional Terpadu".
Dalam waktu yang tidak lama lagi sistem jaringan pipa gas alam akan
membentang sambung menyambung dari Aceh-Sumatera Utara-Sumatera Tengah-
Sumatera Selatan-Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini jaringan pipa gas di
Indonesia dimiliki oleh PERTAMINA dan PGN dan masih terlokalisir terpisah-
pisah pada daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Carrier LNG dapat digunakan untuk mentransportasi gas alam cair


(liquefied natural gas, LNG) menyebrangi samudra, sedangkan truk tangki dapat
membawa gasa alam cair atau gas alam terkompresi (compressed natural gas,
CNG) dalam jarak dekat. Mereka dapat mentransportasi gas alam secara langsung
ke pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti jalur pipa untuk transportasi
lebih lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk fasilitas
tambahan untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi, dan penggasan atau
dekompresi di titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.

3.2 Liquified Petroleum Gas (LPG)


3.2.1 Pengertian Liquified Petroleum Gas (LPG)
Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan
menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi
propane dan butane. LPG juga mengandung hidrokarbon ringan dalam jumlah
kecil, misalnya etana dan pentane.
Dalam kondisi atmosfer, LPG akan berbentuk gas. Volume LPG dalam
bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama.
Karena itu LPG dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam
bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion)
dari cairan yang dikandungnya, tabung LPG tidak diisi secara penuh, hanya
sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan
gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur,
tetapi biasanya sekitar 250:1.
Tekanan di mana LPG berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga
bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan
tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 C (68 F) agar
mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 C (131 F).
Menurut spesifikasinya, LPG dibagi menjadi tiga jenis yaitu LPG
campuran, LPG propana dan LPG butana. LPG yang dipasarkan Pertamina adalah
LPG campuran.

3.2.2 Sifat-Sifat LPG


Sifat LPG terutama adalah sebagai berikut:
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau
silinder.
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati
daerah yang rendah.

3.2.3 Bahaya LPG


Salah satu risiko penggunaan LPG adalah terjadinya kebocoran pada
tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran.
Pada awalnya, LPG tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila
terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas
mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna
untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan LPG cukup besar
(tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran LPG akan membentuk gas
secara cepat dan mengubah volumenya menjadi lebih besar.

3.3 Liquefied Natural Gases (LNG)


3.3.1 Pengertian Liquefied Natural Gases (LNG)
Liquefied Natural Gases (LNG) adalah Gas Alam yang didinginkan lalu di
kondensasikan menjadi liquid (cair). LNG mempunyai komposisi 87% 96%
metan, 1,85,1% etan, 0,15,1% propan, Iso-butana, normal-butana, iso pentana,
serta kandungan kandungan H2S yang beragam. Pada umumnya LNG disimpan
dengan temperatur yang sangat rendah yaitu 150 oC dengan tekanan 17 bar.
Komposisi dari gas alam (pembentukan LNG) bervariasi tergantung dari sumber
dan proses pembentukannya. Gas Metan pada LNG mempunyai sifat tidak berbau,
tidak berwarna, non-corrosive dan non-toxic. LNG mempunyai volum yang jauh
lebih kecil yaitu 1/600 kalinya dibanding volum gas alam pada keadaan standar.

3.3.2 Karakteristik LNG :


1. Volum 600 kali lebih kecil dibandingkan dengan gas alam sehingga dapat
memudahkan transportasi karena LNG membutuhkan volum lebih kecil daripada
saat berwujud gas
2. LNG sebagian besar terdiri dari metan, tidak mengandung sulfur dan bahan ikutan
lain sehingga merupakan bahan bakar bersih, ramah lingkungan (rendah emisi)
dan tidak menimbulkan kerak dalam ruang bakar
3. Berat jenis gas LNG lebih rendah dari udara sehingga apabila terjadi kebocoran,
gas LNG akan naik ke udara
4. Tidak beracun dan tidak berbau

3.4 Pemanfaatan Gas Alam

Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :
Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar
Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan,
menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV),
sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan
sebagainya.

Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk,
petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = Low Density Poly
Ethylene, LLDPE = Linear Low Density Poly Ethylene, HDPE = High
Density Poly Ethylen, PE= Poly Ethylene, PVC= Poly Vinyl Chloride, C3
dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet
makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan
pemadam api ringan.

Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural
Gas (LNG).

Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air conditioner
(AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan
beberapa bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.

3.4.1 Potensi Cadangan Gas Alam di Indonesia

Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dimana


produksi gas alam dari ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo,
Sumatera Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk
Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam di Indonesia
meningkat pesat sejak tahun 1974, di mana PERTAMINA mulai memasok gas
alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan ke
pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di Palembang. Karena sudah terlalu
tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA ditutup dan digantikan oleh Pusri
IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri
IB merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena
menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan, 1974,
PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di
lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan
industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas
alam yang membentang dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok
gas alam antara lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja
dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap.

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor
dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas).
Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Aceh.
Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota Lhokseumawe dikelola oleh PT
Arun NGL Company. Gas alam telah diproduksikan sejak tahun 1979 dan
diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggre
Aceh Barh (kabupaten Aceh Utara) juga terdapat PT Pupuk Iskandar Muda
pabrik pupuk urea, dengan bahan baku dari gas alam.

3.4.2 Potensi Cadangan Gas Alam di Dunia

Total cadangan dunia (yang sudah dikonfirmasi) adalah 6,112 triliun kaki
kubik. Daftar 20 besar negara dengan cadangan gas terbesar dalam satuan triliun
kaki kubik (trillion cu ft) adalah:

1. Rusia =1,680

2. Iran =971

3. Qatar =911

4. Arab Saudi =241

5. United Arab Emirates =214

6. Amerika Serikat =193

7. Nigeria =185

8. Aljazair =161

9. Venezuela =151

10. Irak =112

11. Indonesia =98

12. Norwegia =84

13. Malaysia =75

14. Turkmenistan =71

15. Uzbekistan =66

16. Kazakhstan =65

17. Belanda =62

18. Mesir =59


19. Kanada =57

20. Kuwait =56

Total cadangan 20 negara di atas adalah 5,510 triliun kaki persegi dan total
cadangan negara-negara di luar 20 besar di atas adalah 602 triliun kaki persegi.

Daftar ladang gas terbesar dalam satuan (*109 m):

1. Asalouyeh, South Pars Gas Field (10000 - 15000)

2. Urengoy Gas Field (10000)

3. Shtokman Field (3200)

4. Karachaganak Field, Kazakhstan (1800)

5. Slochteren (1500)

6. Troll (1325)

7. Greater Gorgon (1100)

8. Shah Deniz Gas Field (800)

9. Tangguh Gas Field , Indonesia (500)

10. Sakhalin-I (485)

11. Ormen Lange (400)

12. Jonah Field (300)

13. Snhvit (140)

14. Barnett Shale (60 - 900)

15. Maui Gas Field


BAB IV
PENUTUP

4.1 Rangkuman
Gas alam adalah campuran hidrokarbon ringan yang terbentuk secara
alami yang bercampur dengan beberapa senyawa non hidrokarbon. Produk dari
gas alam adalah LPG dan LNG. Perbedaan antar LPG dan LNG terletak pada
komposisi penyusunnya. LPG sebagian besar tersusun atas propana dan butane
sedangkan komposisi penyusun LNG adalah metana. Pemanfaatan gas alam
dibagi atas 3 kelompok yaitu : gas alam sebagai bahan bakar, gas alam sebagai
bahan baku, dan gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor. Indonesia
merupakan salah satu dari 20 negara terbesar pemilik cadangan gas di dunia
dengan jumlah 98 trilliun kaki kubik (trillion cuft). Dan ladang gas terbesar di
Indonesia adalah Tangguh Gas Field dengan jumlah 500x109 m.

4.2 Saran
1. Sebaiknya penggunaan gas alam dibatasi agar di kehidupan mendatang
anak cucu kita bisa menikmati hasil dari gas alam.
2. Penggunaan gas alam seharusnya bisa ditekan dengan penggunaan
bahan alternative seperti biogas.
DAFTAR PUSTAKA

U Yudiastuti. 2011. e-journal.uajy.ac.id/1757/3/2TS12690.pdf (Diakses


pada tanggal: Rabu, 24 Februari 2016)
MQ Nasution. 2011. Penentuan Kadar Metana Pada Aliran Gas Ke
Dietanol Amin, Karbonat, Plant, Dan Train Menggunakan Kromatografi
Gas. Universitas Sumatera Utara (USU):
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25211/.../Chapter%20%20I.pdf.
(Diakses pada tanggal: Rabu, 24 Februari 2016)
Santoso, N. 2014. Pemanfaatan LNG Sebagai Sumber Energi di Indonesia.
Jakarta: PT Cipta Reka Mandiri, Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 8, No. 1,
2014.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam

Anda mungkin juga menyukai