Anda di halaman 1dari 56

A.

JUDUL PRAKTIKUM
Perangkat Masukan dan Keluaran Arduino

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi masukan dan keluaran
Arduino.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menginstal aplikasi proteus
dan arduino beserta fungsi aplikasi tersebut.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara merangkai Arduino.
4. Mahasiswa dapat mengetahui membuat script untuk menjalankan
arduino.
5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat-alat yang
digunakan untuk merangkai arduino.

C. TEORI DASAR
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional
dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor,
memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan
perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah
suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran
serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan
cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut
pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung
seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya
terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Arduino merupakan rangkaian elektronik yang
bersifat open source, serta memiliki perangkat keras dan lunak yang
mudah untuk digunakan. Arduino dapat mengenali lingkungan
sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan
lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya. Arduino
mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino Mega
2560, Arduino Fio, dan lainnya.
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board
mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino juga
mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C.
Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang
berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram
mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board
mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader
terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. PIN USB tersebut selain untuk loader ketika
memprogram, bisa juga difungsikan sebagai PIN komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input
analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa
juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital
tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin
analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada
program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-
13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin
analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19.
dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output
digital 14-16.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan
keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini,
karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak
hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa
memakai semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa
pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah
disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga
mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami
mikrokontroller.
Arduino uno adalah sebuah board mikrokontroller yang
berbasis ATmega328. Arduino ini memiliki 14 pin input/output yang
mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input,
crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan
tombol reset. Arduino mampu men-supPIN mikrokontroller; dapat
dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Deskripsi Arduio UNO:

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB


atau power supply. Powernya diselek secara otomatis. Power
supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat
dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi PIN input
supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari
luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supplykurang dari 7V, kadangkala pin
5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak
stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa
menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.
Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt.
Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut:
1. Pin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan
tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi
USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat
memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai
menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.
2. 5V
Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller
dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin
menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB
atau supply regulasi 5V lainnya.
3. 3V3
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus
maximumnya adalah 50mA.
4. Pin Ground
berfungsi sebagai jalur ground pada Arduino.
5. Memori
ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan
kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328
memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai


input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan
digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat
menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal
pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50K Ohm.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan


mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang
koresponding dari USB ke TTL chip serial.
b. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk
trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge,
atau perubahan nilai.
c. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM
dengan fungsi analogWrite().
d. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuPIN
komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang
tidak termasuk pada bahasa arduino.
e. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13.
Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Arduino uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi


dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328
ini menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia
pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Firmware Arduino menggunakan
USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang
dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Ini diperlukan. Perangkat
lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data
sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED
di board akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-
to-serial dan koneksi USB ke komputer.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat:
- Laptop
- Modul praktikum

Bahan:

- Windows 10
- Proteus 7.9
- Arduino 1.6.11

E. LANGKAH KERJA
Tutorial penginstalan aplikasi yang akan digunakan
1. Proteus Professional Versi 7.9
a. Pilih aplikasi yang akan diinstalan, klik kanan lalu klik Run as
administrator atau double klik file tersebut.
b. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, dan
klik Next.

c. Setelah itu, akan muncul permintaan License, klik Yes.


d. Kemudian muncul tampilan untuk menentukan tipe yang
digunakan untuk menginstal License Key, pilih Use a locally
instalLED License Key lalu klik Next.

e. Lalu muncul produk license key yang terinsalan, karena belum


ada license key yang terinstal, jadi pada kotak dialog tidak
ada produk license key yang muncul, klik Next untuk masuk
pada proses penginstalan license key.

f. Inilah kotak dialog untuk memilih file license key yang yang
akan diinstal, klik Browse For Key File.

g. Cari folder tempat aplikasi yang akan diinstal tadi, lalu klik file
yang bertipe LXK kemudian Open atau double klik pada file
tersebut.
h. Setelah itu, akan kembali ke koak dialog penginstalan license
key, klik Install.

i. Kemudian akan muncul file license key yang berhasil diinstal,


klik Yes.
j. Dan kembali ke kotak dialog penginstalan license key, klik
Close.

k. Pada kotak dialog Product License Key, sudah muncul atau


ada license key yang telah terinstal, klik Next.
l. Setelah itu muncul kotak dialog dimana lokasi file-file yang
akan instal, klik Next.

m. Lalu pilih fitur yang ingin diinstal, klik Next.


n. Kemudian pilih nama folder program, klik Next.

o. Tunggu hingga proses penginstalan selesai.


p. Klik Finish untuk mengakhiri proses penginstalan.

Inilah tampilan ketika selesai menginstal Proteus 7.9.


2. Penginstalan Arduino Versi 1.6.11
a. Pilih file instalasi, klik kanan > Run administrator atau
doubleklik file yang akan diinstal, klik Yes.

b. Muncul kotak dialog untuk menyetujui syarat dan ketentuan,


klik I Agree.
c. Pilih komponen yanga akan diinstal, Klik Next.

d. Kemudian muncul kotak dialog lokasi file-file yang akan


diinstal, klik Install.
e. Tunggu hingga proses penginstalan selesai.

f. Saat proses penginstalan berjalan, akan muncul kotak dialog


seperti pada gambar berikut, klik Install.
g. Setelah proses penginstalan selesai, klik Close.

3. Agar Proteus yang telah diinstal dapat berfungsi dengan baik,


maka harus license key harus diupdate. Berikut langkah-
langkahnya:

a. Pilih file LXK Proteus 7.9 SP1 ENG v1.0.0, klik kanan > klik
Rus as administrator > Yes.
b. Untuk memilih lokasi penginstalan, klik Browse.

c. Pilih lokasinya klik This PC > Local Disk C > Program Files >
Labcenter Electronics > Proteus 7 Professional, klik OK.
d. Setelah memilih lokasi penginstalan, klik Update.

e. Tunggu hingga proses update selesai, kemudian Klik OK.


f. Sebelum klik OK, pastiakn muncul peringatan bahwa proses
update berhasil.

4. Sebelum memulai mebuat simulasi pada proteus, ada 2 file


Arduino yang harus dimasukkan ke dalam library proteus. Berikut
langkah-langkahnya:
a. Pilih file Arduino yang berekstensi .rar atau yang bertipe
WinRAR ZIP archive.

b. Klik kanan file > klik Extract Here


c. Copy Paste 2 file tersebut ke This PC > Local Disk C >
Program Files > Lebcenter Electronics > Proteus 7
Professional > LIBRARY.

PERCOBAAN 1

1. Buka aplikasi ISIS 7 Professional.

Tunggu proses masuk ke aplikasi.


Tampilan awal aplikasi proteus 7.9.

2. Klik huruf P yang pada bagian depan.

3. Lalu muncul kotak dialog untuk memilih alat yang akan dipakai.
Ketik arduino, pilih ARDUINO UNO R3, klik OK.
4. Kemudian klik kiri pada root sheet proteus untuk meletakkan alat
arduinonya. Letakkan sesuai tempat yang diinginkan.
5. Setelah itu, klik kembali huruf P untuk memilih alat baru yang
akan digunakan.

6. Ketikkan button pada kolom keywords, pilih BUTTON yang aktif,


klik OK.
7. Kemudian klik kiri pada root sheet proteus untuk meletakkan
buttonnya. Letakkan sesuai tempat yang diinginkan.
8. Klik lagi huruf P untuk memilih alat selanjutnya.

9. Ketik resistor pada kolom keyword, pilih resistor pada bagian


hasil pencarian, dan klik OK.
10. Kemudian klik kiri pada root sheet proteus untuk meletakkan
resistornya (R1). Letakkan sesuai tempat yang diinginkan.
11. Lalu putar 900 ke arah kanan resistor tersebut.

12. Hubungkan button dengan resistor, lalu hubungkan ke arduino


pada PIN 1 bagian digital.
13. Selanjutnya, klik Terminals Mode > pilih POWER.

14. Kemudian klik kiri pada root sheet proteus untuk meletakkan
powernya. Letakkan berdekatan dengan R1.
15. Lalu hubungkan power dengan R1.

16. Setelah itu, klik Component Mode, lalu klik P.


17. Ketikkan LED pada kolom keywords, cari LED yang ACTIVE dan
pilih warna yang diinginkan, lalu klik OK.
18. Kemudian klik kiri pada root sheet proteus untuk meletakkan
LEDnya. Letakkan sesuai tempat yang diinginkan.
19. Tambahkan lagi resistor (R2), klik resistor pada bagian DEVICES.

20. Lalu letakkan R2 diantara arduino dan LED.


21. Hubungkan R2 pada arduino PIN 3 dan R2 dengan LED.

22. Selanjutnya, klik Terminals Mode > pilih GROUND.


23. Letakkan GROUND di dua tempat, satu berdekatan dengan
BUTTON satunya lagi berdekatan dengan LED.

24. Hubungkan GROUND dengan BUTTON, dan GROUND satunya


lagi hubungkan dengan LED.

25. Selanjutnya, double klik R1 untuk mengubah resistancenya.


Ubah menjadi 330k, klik OK.
26. Ubah juga R2 menjadi 0,1k dengan cara yang sama pada
langkah ke-25.

Berikut tampilannya setelah mengubah resistancenya.


27. Selanjutnya, masuk ke aplikasi arduino.

Tampilan utama arduino


28. Ketikkan script berikut ini:
29. Lalu klik Upload.

30. Kemudian masuk ke kotak dialog lokasi penyimpanan file. Ubah


nama file menjadi PERCOBAAN 1, klik Save.
31. Tunggu hingga proses Upload selesai.

32. Setelah selesai, cari lokasi penyimpanan pada kolom konfirmasi


yang berakhiran .hex. Blok tulisan tersebut lalu Copy.
33. Buka kembali aplikasi proteus, lalu double klik pada arduino.
Paste lokasi yang telah diCopy pada arduino tadi ke Program
File, klik OK.

34. Klik icon Play pada bagian kiri bawah.


Hasil Percobaan:
Sebelum saklar ditekan.

Setelah saklar ditekan.

PERCOBAAN 2
1. Lakukan langkah kerja pada PERCOBAAN 1 sampai pada
langkah kerja ke-27.
2. Buatlah scriptnya pada aplikasi arduino.

3. Lalu klik tanda centang atau Verify dan tunggu hingga prosesnya
selesai.

4. Setelah diVerify, masuk kembali pada aplikasi proteus, kemudian


Play.
Hasil percobaan:
Sebelum saklar ditekan.
Setelah saklar ditekan, ketika lampu menyala.

Setelah saklar ditekan, saat lampu dalam keadaan delay.

PERCOBAAN 3.1.

1. Lakukan PERCOBAAN 1 sampai pada langkah ke-26.


2. Tambahkan 7 LED lagi dengan cara yang sama pada langkah ke-
16 sampai ke-18 dalam percobaan 1.

3. Masing-masing LED harus memiliki 1 resistor, jadi tambahkan 7


lagi resistor dengan resistance 0,1k.

4. Hubungkan satu persatu mulai dari LED2 sampai LED7 pada


GROUND, lalu ke RESISTOR yang berada dekat pada LED
masing-masing, kemudian hubungkan para ARDUINO di PIN
yang berbeda-beda.
5. Masuk ke aplikasi arduino, dan buat scriptnya.
6. Klik verify untuk menyimpan data yang telah ditulis.

7. Buka kembali proteus, dan klik play dipojok kiri bawah.


Hasil percobaan:
Sebelum button ditekan.

Setelah button ditekan dan lampu menyala bergantian ke arah


kanan dari LED8 ke LED1.

PERCOBAAN 3.2.

1. Lakukan PERCOBAAN 3.1 sampai pada langkah ke-4.


2. Lakukan lagi langkah ke-5 sampai langkah ke-15 pada
PERCOBAAN 1. Hanya saja, semua alat yang akan
disambungkan pada arduino bukan pada PIN 1 tapi PIN 2.
Jangan lupa ubah resistance R2 menjadi 330k.

3. Tambahkan 1 GROUND sesuai langkah ke-22 dan ke-23 pada


PERCOBAAN 1, dan hubungkan pada BUTTON kedua.

4. Masuk ke aplikasi arduino lalu buat scriptnya.


5. Klik Verify untuk menyimpan script yang telah dibuat.

8. Masuk kembali ke aplikasi proteus, dan klik play dipojok kiri


bawah.

Hasil Percobaan:
Sebelum menetakan button.

Setelah menekan button 1. Lampu menyala ke arah kanan yakni


dari LED8 ke LED1.
Setelah menekan buttin 2. Lampu menyala kea rah kiri yakni dari
LED1 ke LED8.

F. ANALISIS
Pada praktikum yang berjudul Perangkat Masukan dan
Keluaran Arduino akan dibuat simulator pada proteus. Sebelum
membuat simulatornya, harus sudah terinstal aplikasi proteus dan
arduino. Penginstalannya seperti menginstal aplikasi pada
umumnya, yaitu mengklik NEXT atau YES. Aplikasi proteus
digunakan untuk membuat rangkaian arduino dan aplikasi arduino
digunaka untuk membuat script agar arduino dapat dijalankan.
Setelah penginstalan, harus diinstalkan terlebih dahulu license key
untuk mengupgrade ke full versi dan menyalin file crack arduino ke
library proteus.
Bahan yang digunakan saat membuat rangkaian simulator
pada proteus yaitu ARDUINO UNO R3, BUTTON sebagai saklar,
RESISTOR sebagai alat untuk menahan arus dalam rangkaian,
POWER sebagai pemberi daya dalam rangkaian, LED sebagai
lampu pada percobaan dan GROUND sebagai penetral elektronik
dalam rangkaian agar tidak terjadi kebocoran pada rangkaian.
Setelah semua diletakkan dalam root sheet proteus, semua alat
dihubungkan.
Pada aplikasi arduino, int digunakan untuk mendeklarasikan
bahwa mode bernilai tetap dan juga sebagai pemberi variable. Void
setup digunakan untuk menentukan fungsi PIN. Void loop digunakan
untuk menentukan pengulangan, if dan else sebagai fungsi
pengulangan pada program. LED ON ketika dideteksi
digitalWrite(LED,HIGH); dan LED OFF ketika terdeteksi
digitalWrite(LED,LOW);.
Pada PERCOBAAN 1, Ujung BUTTON dihubungkan dengan
RESISTOR1 dengan resistansi sebesar 330k ohm agar dapat
menyalakan lampu dengan penghambat yang tidak terlalu tinggi,
kemudian dihubungkan ke ARDUINO pada PIN1 dan ujung BUTTON
satunya lagi dihubungkan ke GROUND1, RESISTOR1 yang
terhubung dengan BUTTON dihubungkan juga pada POWER. LED
dihubungkan dengan RESISTOR2 dengan resistansi sebesar 0,1k
ohm kemudian dihubungkan pada ARDUINO PIN3, dan dilanjutkan
dengan menghubungkan ujung LED yang satunya lagi pada
GROUND2 yang tidak terhubung dengan BUTTON. Setelah
simulator pada proteus dibuat, masuk ke aplikasi arduino untuk
membuat scriptnya. Setelah script dibuat, klik icon Upload untuk
menyimpan script yang telah dibuat. Setelah selesai, cari file yang
berekstensi .hex pada kotak bagian bawah yang berwarna hitam.
Dengan meng-copypaste teks tersebut ke arduino, maka rangkaian
arduino uno r3 yang telah dibuat pada aplikasi proteus dapat
dijalankan. Caranya dengan menekan tombol play yang ada
dibagian kiri bawah dalam aplikasi proteus. Ketika menekan
BUTTON maka LED akan menyala atau ON dan LED OFF ketika
BUTTON tidak ditekan.
Pada PERCOBAAN 2, cara membuatnya sama dengan
PERCOBAAN 1. Yang berbeda hanya pada saat penulisan script di
aplikasi arduino. Untuk mengedipkan LED, setelah penulisan
digitalWrite(led1,HIGH); dan digitalWrite(led1,LOW); ditambahkan
delay(777);. Pada delay, terserah ingin berapa lama LED berkedip.
Pada PERCOBAAN 3.1, menggunakan 1 ARDUINO, 1
BUTTON, 2 GROUND, 1 POWER, 8 LED, 9 RESISTOR. Caranya
sama dengan PERCOBAAN 1, tapi masing-masing LED
dihubungkan pada satu RESISTOR, dan setiap RESISTOR
dihubungkan dengan satu PIN pada ARDUINO. Penulisannya
hamper sama dengan script PERCOBAAN 2. Yang berbeda hanya
pada jumlah LED yang akan digunakan. Untuk menyalakan LED dari
kiri ke kanan, LED yang ditulis pada script mulai dari LED yang
paling kiri pada rangkaian arduino di aplikasi proteus. Penulisan
scriptnya yaitu mulai digitalWrite(led8,HIGH); sampai
digitalWrite(led1,LOW);.
Pada PERCOBAAN 3.2, merangkainya sama dengan
PERCOBAAN 3.1, namun ditambahkan lagi masing-masing satu
BUTTON, GROUND, RESISTOR dan POWER dan dihubungkan ke
ARDUINO PIN 2. Scriptnya juga hampir sama dengan PERCOBAAN
3.1, yang berbeda yaitu saklarnya ada 2. Pada bagian pelaksanaan
program, ada dua bagian yaitu keadaan saklar 1 (kesak1) dan
kesak2. Pada kesak1 urutan digitalWrite(led,HIGH); dan
digitalWrite(led,LOW); nya dimulai dari LED8 agar LED menyala
bergantian ke arah kana, sedangkan kesak2 dimulai dari LED1 agar
LED menyala bergantian ke arah kiri.

G. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum yang berjudul Perangkat
Masukan dan Keluaran Arduino dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa dapat mengetahui cara menginstal aplikasi proteus dan
arduino. Aplikasi proteus digunakan untuk membuat simulator
rangkaian arduino dan plikasi arduino digunakan untuk membuat
script yang akan dikirim pada rangkaian arduino ataupun pada
simulator rangkaian arduino di aplikasi proteus. Mahasiswa juga
mengetahui fungsi dari masukan dan keluaran arduino. Selain itu,
mahasiswa dapat membuat rangkaian arduino menggunakan
aplikasi proteus dan juga dapat membuat script untuk menjalankan
arduinonya. Fungsi dari alat-alat yang digunakan untuk merangkai
arduino pada proteus yaitu: ARDUINO UNO R3 sebagai alat arduino
yang akan dihubungkan dengan alat-alat lainnya, BUTTON sebagai
saklar, RESISTOR sebagai alat untuk menahan arus dalam
rangkaian, POWER sebagai pemberi daya dalam rangkaian, LED
sebagai lampu pada percobaan, GROUND sebagai penetral
elektronik dalam rangkaian agar tidak terjadi kebocoran pada
rangkaian.

H. DAFTAR PUSTAKA
Azzi Taufik. 2014. Mikrokontroler Arduino Uno.
http://dialogsimponi.blogspot.co.id/2014/11/normal-0-false-false-
false-in-x-none-x.html. 1 Oktober 2016.

Anda mungkin juga menyukai