Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stress bisa diartikan berbeda bagi tiap-tiap individu. Sebagian individu
mendefinisikan stress sebagai tekanan, desakan atau respon emosional. Para
psikolog juga mendefinisikan stress dalam berbagai bentuk. Definisi stress
yang paling sering digunakan adalah definisi Lazarus dan Launier (Ognen
dalam Tanumidjojo, Basoeki, Yudiarso, 2004) yang menitik beratkan pada
hubungan antara individu dengan lingkungannya. Stress merupakan
konsekuensi dari proses penilaian individu, yakni pengukuran apakakah
sumber daya yang dimiliki cukup untuk menghadapi tuntutan dari lingkungan.
Banyak penelitian telah dilakukan dalam upaya mengubungkan efek efek
stress dengan timbulnya penyakit, oleh karena itu kita sebagai calon perawat
harus dapat mengatasi stress melalui teknik-teknik relaksasi untuk stress agar
managemen stress tercipta dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen stress ?
2. Bagaimana teknik managemen stress ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan dasar
2. Mempu memberi penjelasan tentang teknik relaksasi untuk stress

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Managemen Stress
Stress merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, namun sangat
individual. Sebuah situasi yang menurut seseorang merupakan stresor
utama mungkin tidak terlalu berpengaruh pada orang lain. Beberapa
metode untuk membantu mengurangi stress akan efektif bagi seseorang,
metode lain akan lebih sesuai untuk orang lain.
Seorang perawat yang peka terhadap kebutuhan dan reaksi klien dapat
melihat metode intervensi yang paling efektif bagi masing-masing
individu.
2.1.1 Managemen stress untuk perawat
Perawat seperti halnya klien, rentan untuk mengalami ansietas dan
stress. Praktik keperawatan mencakup banyak stressor yang
berhubungan dengan klien dan lingkungan kerja, seperti jumlah staf
yang kurang memadai, peningkatan keparahan penyakit klien,
penyesuaian terhadap berbagai jadwal pergantian tugas, keharusan
mengemban tanggung jawab tanpa persiapan sama sekali, dukungan
yang tidak adekuat dari pembimbing dan rekan kerja, kunjungan
rumah yang membuat tertekan, perawatan terhadap klien yang
menjelang ajal, dan lain-lain.
Meskipun kebanyakan perawat dapat menghadapi tuntutan fisik
dan emosi keperawatan secara efektif, pada beberapa situasi perawat
menjadi kewalahan dan mengalami keletihan fisik dan mental, sindrom
perilaku kompleks yang dapat dikaitkan dengan tahap kelelahan pada
sindrom adaptasi umum. Perawat yang mengalami keletihan fisik dan
mental menunjukkan penurunan kondisi fisik dan emosi, sikap
negative dan konsep diri negative serta perasaan tidak berdaya dan
keputusan. Perawat dapat mencegah keletihan fisik dan mental dengan
menggunakan teknik untuk mengelola stress yang dibahas untuk klien.
Pertama-tama perawat harus mengidentifikasi stress mereka dan
menyesuaikan diri dengan respon seperti perasaan kewalahan,
keletihan, luapan marah, penyakit fisik, dan peningkatan konsumsi

2
kopi, rokok, atau penyalahgunaan zat. Ketika sudah menyesuaikan diri
dengan stress dan reaksi personal, penting untuk mengidentifikasi
situasi yang menimbulkan reksi yang paling hebat sehingga langkah
tersebut dapat diambil untuk mengurangi stress. Anjurannya mencakup
:
1. Rencanakan program relaksasi harian dengan waktu yang cukup
bermakna untuk mengurangi ketegangan (misalnya, membaca,
mendengarkan musik, berendam di bak mandi, atau meditasi).
2. Lakukan program olahraga teratur untuk mengarahkan energi
keluar.
3. Belajar teknik asertif untuk meredamkan perasaan tidak berdaya
dalam hubungannya dengan orang lain. Belajar untuk mengatakan
tidak.
4. Belajar untuk menerima kegagalan anda sendiri dan orang lain dan
menganggapnya sebagai pengalaman belajar yang konstruktif,
sadari bahwa sebagian besar orang melakukan semua hal terbaik
sebatas kemampuan mereka. Belajar untuk meminta bantuan,
menunjukkan perasaan anda kepada rekan kerja, dan mendukung
rekan kerja anda pada saat mereka membutuhkannya.
5. Terima semua hal yang tidak dapat diubah. Ada batasan tertentu
dalam setiap situasi. Libatkan diri dalam upaya perubahan yang
konstruktif bila kebijakan dan prosedur organisasi menyebabkan
stress.
2.2 Teknik managament stress
2.2.1 Menggunakan teknik relaksasi otot progresif
Beberapa teknik relaksasi dapat digunakan untuk menenangkan
pikiran, melepaskan ketegangan, dan menetralkan repons lari atau
lawan GAS. Perawat dapat mengajarkan teknik ini kepada klien,
perawat juga harus mendorong klien untuk menggunakan teknik ini
ketika mereka menghadapi situasi kesehatan yang penuh tekanan
seperti :
Saat persalinan
Saat pasca operasi untuk menghilangkan nyeri

3
Sebelum dan selama prosedur relaksasi yang dapat dipinjam
atau dibeli oleh klien.
Perawat tidak dapat memiliki perasaan tentram dalam tubuh pada saat
bersamaan menglami stress psikologis. Relaksasi otot progresif dari otot
anda akan menurunkan denyut nadi dan tekanan darah, juga mengurangi
keringat dan frekuensi pernafasan. Relaksasi otot yang dalam, jika
dikuasai dengan baik dapat digunakan sebagai obat anti-ansietas.
a. Gejala yang berhasil
Hasil yang memuaskan didapatkan dalam program terapi terhadap
ketegangan otot, ansietas, insomnia, depresi, kelelahan, kram otot,
nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi, fobia ringan dan
gagap.
b. Lama waktu untuk mahir
Satua atu dua minggu, dua kali 15 menit per hari.
c. Petunjuk kilat
Berikut adalah petunjuk untuk mencapai relaksasi otot yang dalam
dengan cepat. Seluruh kelompok otot serentak tegang dan kemudian
relaks. Sama seperti sebelumnya, ulangi tiap petunjuk paling tidak
sekali, tegangkan tiap kelompok otot selama lima sampai tujuh detik
dan kemudian relaks 20 sampai 30 detik. Jangan lupa memperhatikan
perbedaan antara perasaan tegang dan rileks.
1. Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan
bawah relaks.
2. Kerutkan dahi anda keatas. Pada saat yang sama tekan kepala anda
sejauh mungkin kebelakang, putar searah dengan jarum jam dan
kebalikannya. Sekarang kerutkan otot muka anda seperti :
cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan ke depan, lidah di
tekan ke langit-langit, dan dahi dibungkukkan, relaks.
3. Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam
masuk, tekan ke luar lambung, tahan. Relaks, tekan keluar perut,
tahan. Relaks.
4. Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan.
Relaks, lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha dan
bokong. Relaks.

4
2.2.2 Teknik pernafasan dalam
Orang barat baru menyadari pentingnya kebiasaan bernafas yang
benar, beradab-adab, latihan bernafas telah menjadi bagian integral
perkembangan mental, fisik dan spritual bagi orang Asia Timur dan
India. Sebagaimana orang barat dengan cepat mengejar
ketertinggalannya dari Asia dalam memahami dan memanfaatkan
control pernafasan yang tepat, dan telah meminjam banyak sekali
pengetahuan dari perguruan yoga. Dasar dan tujuan semua yoga adalah
memampukan anda melalui disiplin, untuk mengontrol tubuh dan
pikiran. Tiga latihan pertama dalam bab ini adalah teknik sederhana
Amerika yang mencerminkan warisan dari Asia. Latihan keempat
sampai sebelas adalah latihan yoga dikembangkan dan di sempurnakan
di India beratus tahun yang lalu.
Teknik relaksasi dengan latihan nafas dalam sangat mudah
dilakukan kapan saja dan dimana saja yang dibutuhkan hanya posisi
paling nyaman (bisa duduk,berbaring, berdiri) taruh satu tangan diatas
perut yang lainnya diatas dada kemudian ambil nafas sampai terasa
memenuhi seluruh kapasitas paru, tahan nafas sesaat keluarkan
perlahan melalui bibir seperti anda mau bersiul agar aliran udara
terkontrol, rasakan perubahan kontur abdomen sewaktu dikosongkan,
ulangi siklus inspirasi-ekspirasi sambil terus fokuskan seluruh
kesadaran pada suara nafas, jalani latihan ini selama 5sampai 10 menit.
Peran pernafasan dalam :
a. Meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia di otak.
b. Membuat tubuh rileks dan membersihkan pikiran dari ketegangan.
c. Menetapkan siklus berirama yang membawa harmoni otak pada
kondisi gelombang alpha 8-12 cps (siklus per detik)
d. Memperlambat denyut jantung.
e. Mengatur tekanan darah.
f. Menghilangkan ketegangan otot.
g. Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional batin.
h. Membersihkan tubuh dan membuat berolahraga lebih efektif.
2.2.2.1 Teknik pernafasan dalam
1. Walaupun latihan ini dapat dilakukan dalam berbagai sikap,
direkomendasikan sikap berikut :

5
Rebahkan diri di atas permadani atau tikar di lantai. Tekuk kedua
lutut dan regangkan kaki anda lebih kurang 8 inci, dengan jadi
mengarah sedikit keluar. Pastikan bahwa tulang anda lurus.
2. Amati tubuh anda yang tegang.
3. Letakkan satu tangan di atas perut dan satu tangan di atas dada.
4. Tarik nafas pelan-pelan dan dalam melalui hidung masuk ke dalam
perut mendorong dengan tangan anda sekuat-kuatnya selama anda
merasa nyaman. Dada anda harus sedikit bergerak dan bersamaan
dengan pergerakan perut.
5. Jika anda merasa mudah dengan langkah ke 4 tersenyum sedikit,
tarik nafas melalui hidung dan hembuskan melalui mulut, ciptakan
ketenangan, relaks, desingkan udara seperti angin seraya
meniupkan udara dengan lembut ke luar. Mulut,hidung dan rahang
anda akan relaks. Ambil nafas panjang, pelan, dalam yang
membesarkan dan ,mengecilkan perut. Fokuskan pada bunyi dari
pernafasan sambil anda semakin relaks.
6. Lanjtkan nafas dalam selama 5-10 menit setiap kali, satu atau dua
kali sehari, selama dua minggu, kemudian, jika anda suka,
perpanjang waktunya sampai 20 menit.
7. Pada akhir setiap kali pernafasan dalam gunakan waktu sejenak
untuk sekali lagi mengamati tubuh anda yang tegang. Bandingkan
ketegangan yang anda rasakan pada akhir latihan dengan yang anda
alami pada awal latihan.
8. Bila anda telah terbiasa dengan pernafasan perut, lakukan setiap
saat anda menginginkannya sepanjang hari saat anda duduk atau
berdiri, konsentrasikan pada gerakan perut ke atas dan ke bawah,
udara ke luar masuk paru-paru anda, dan perasaan relaks yang
dihasilkan dengan nafas dalam.
9. Bila anda telah belajar merilekskan diri dengan menggunakan
nafas dalam, lakukanlah setiap kali anda merasa tegang.
2.2.3 Teknik guide imagery
Imajinasi terbimbing adalah sebuah teknik relaksasi yang bertujuan
untuk mengurangi stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai
serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam

6
kehidupan. Imajinasi terbimbing atau imajinasi mental merupakan
suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak
sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa
ketenangan dan keheningan (National Safety Council,2004).
a. Manfaat imajinasi terbimbing :
Imajinasi terbimbing merupakan salah satu jenis dari teknik
relaksasi sehingga manfaat dari teknik ini pada umumnya sama
dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain. Para ahli dalam
bidang teknik imajinasi terbimbing berpendapat bahwa imajinasi
merupakan penyembuhan yang efektif. Teknik ini dapat
mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan dan membantu
tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi
dan asma (Holistic-Online,2006).
b. Dasar imajinasi terbimbing
Imajinasi merupkan bahasa yang digunakan oleh otak untuk
berkomunikasi dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan
akan diproses oleh tubuh melalui bayangan. Imajinasi terbentuk
melalui rangsangan yang diterima oleh berbagai indera seperti
gambar aroma, rasa,suara,dan sentuhan (Holistic-Online,2006).
Repon tersebut timbul karena oak tidak mengetahui perbedaan
antara bayangan dan aktifitas nyata. Penelitian membuktikan
bahwa dengan menstimulasi otak melalui imajinasi dapat
menimbulkan pengaruh langsung pada system saraf dan endoktrin
(Tusek,2000).
c. Proses asosiasi imajinasi
Imajinasi terbimbing merupakan suatu teknik yang menuntut
seseorang untuk membentuk sebuah bayangan atau imajinasi
tentang hal-hal yang disukai. Imajinasi yang terbentuk tersebut
akan diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra, kemudian
rangsangan tersebut akan dijalankan ke batang otak menuju sensor
thalamus. Di thalamus rangsang diformat sesuai dengan bahasa
otak, sebagian kecil rangsangan itu ditransmisikan ke amigdala dan
hipokampus sekitranya dan sebagian besar lagi dikirim ke korteks

7
serebri terjadi proses. Asosiasi pengindraan dimana rangsangan
dianalisis, dipahami dan disusun menjadi sesuatu yang nyata
sehingga otak mengenali objek dan arti kehadiran tersebut.
Hipokampus berperan sebagai penentu sinyal sensorik dianggap
penting atau tidak sehingga jika hipokampus memutuskan sinyal
yang masuk adalah penting maka sinyal tersebut akan disimpan
sebagai ingatan. Hal-hal yang disukai dianggap sebagai sinyal
penting oleh hipokampus sehinggadiproses menjadi memori.
Ketika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang hal-hal yang
disukai tersebut, memori yang telah tersimpan akan muncul
kembali dan menimbulkan suatu persepsi dari pengalaman sensasi
yang sebenarnya, walaupun pengaruh atau akibat yang timbul
hanyalah suatu memori dari suatu sensasi (Guyton&Hall,1997).
Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada
tingkat bawah sadar. Amigdala berproyeksi pada jalur system
limbic seseorang dalam hubungan dengan alam sekitar dan pikiran.
d. Macam teknik imajinasi terbimbing
Berdasarkan pada penggunaanya terdapat beberapa macam teknik
imajinasi terbimbing :
1. Guide Walking Imagery : teknik ini ditemukan oleh
psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan untuk
mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang
rumput, pegunungan pantai dll. Kemudian imajinasi pasien
dikaji untuk mengetahui sumber konflik.
2. Autogenic Abeaction : dalam teknik ini pasien diminta untuk
memilih sebuah perilaku negatif yang ada dalam pikirannya
kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa batasan.
Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan
raut muka pasien.
3. Covert Sensitization : teknik ini berdasar pada paradigma
reinforcement yang menyimpulkan bahwa proses imajinasi
dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama dalam
modifikasi perilaku.

8
4. Covert Behavior Rehearsal : teknik ini mengajak seseorang
untuk mengimajinasikan perilaku koping yang dia inginkan.
Teknik ini lebih banyak digunakan.
2.2.4 Teknik latihan fisik
Latihan adalah salah satu cara penurunan stresss yang paling sederhana
dan efektif. Kegiatan fisik secara teratur adalah penyaluran alamiah
system tubuh ketika tubuh dalam keadaan menyerang dan menghindar.
Setelah latihan tubuh anda kembali ke keadaan keseimbangan normal
dan anda merasa rileks dan segar.

9
1. Latihan aerobik
Tujuan latihan aerobic adalah menghasilkan efek latihan yang
secara bertahap memperkuat sistem kardiovaskular dan
meningkatkan stamina. Untuk menghasilkan efek ini perlu latihan
tiga hari seminggu. Tiap denyut jantung anda harus mencapai
rentang aerobic yang tepat untuk usia dan bertahan selama 20
menit. Latihan di bawah denyut jantung aerobik tidak akan
memberikan efek latihan, dan latihan konsisten di atas denyut
jantung aerobik akan terlalu memaksa jantung.
2. Latihan intensitas rendah
Latihan dengan intensitas rendah, tidak cukup menggiatkan atau
memperpanjang efek latihan. Latihan ini dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot serta gerak sendi.
Namun, hal ini tidak memberi banyak keuntungan pada system
kardiovaskular. Bila anda terlalu banyak duduk atau kondisi fisik
buruk, latihan intensitas rendah membantu menyiapkan anda untuk
latihan aerobik dengan resiko minimum untuk terjadi cedera
kardiovaskular.
Penelitian yang baru dimulai untuk menjelaskan mengapa latihan efektif dalam
menurunkan ansietas umum dan depresi. Selama 15 menit sampai 20 menit
latihan yang giat merangsang baik sekresi neurokimia yang disebut katekolamin
ke dalam otak, dan melepskan endorphin ke dalam darah. Orang depresi sering
kekurangan katekolamin. Endorphin adalah penghilang nyeri alamiah dan
peningkatan suasana hati.

10
a. Kontraindikasi
1. Memulai secara tiba-tiba program latihan aerobik dapat menyebabkan
serangan jantung yang fatal apabila anda tidak melakukan pemanasan.
Memulai secara perlahan dengan latihan intensitas rendah seperti jalan
dan bila anda mempunyai pola kegiatan yang lebih banyak duduk, atau
berat badan berlebih, makan terlalu banyak lemak atau makanan
banyak mengandung garam atau merokok.
2. Jangan memulai program latihan tanpa konsultasi ke dokter untuk uji
fisik keseluruhan bila usia anda lebih tiga puluh tahun, obesitas (20%
diatas berat normal), atau mempunyai tekanan darah tinggi,
penyempitan pembuluh darah, atau kadar kolesterol tinggi. Banyak
dokter merekomendasikan untuk pengukuran elektrokardiogram
dengan aktifitas bila usia anda diatas 40 tahun.
3. Bila anda mulai program latihan, temui dokter anda bila merasakan
palpitasi jantung, pusing, nyeri dada, atau sangat sulit bernafas.
b. Intruksi
Buat catatan harian untuk mendapatkan waktu yang tepat dalam jadwal
latihan. Anda dapat meningkatkan latihan intensitas rendah. Buat catatan
di catatan harian setiap kali anda sempat untuk berjalan paling sedikit
sepuluh menit. Juga catat bagaimana anda menghentikan diri anda dari
latihan yang berlebihan dengan alasan yang cepat.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sress merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, namun
sangat individual. sebuah situasi yang menurut seseorang
merupakan stresor utama mungkin tidak terlalu berpengaruh pada
orang lain. Beberapa metode untuk membantu mengurangi stress
akan efektif bagi seseorang . metode lain akan lebih sesuai untuk
orang lain. Seorang perawat yang peka terhadap kebutuhan dan
reaksi klien dapat memilih metode intervensi yang paling efektif
bagi masing-masing individu.

12

Anda mungkin juga menyukai