Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGENALAN TEORI AKUNTANSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu:

ARISTA FAUZI KARTIKA SARI, SPd., MSA.

Disusun oleh:

1. LILIS SUFIANA (21401082115)


2. FATIN NABILAH (21401082175)
3. TWENTY VIVI KARTIKA (21401082192)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2017
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Malang, 01 Maret 2017

Perihal : Lembar Pernyataan Bebas Plagiat

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : 1. LILIS SUFIANA (21401082115)

2. FATIN NABILAH (21401082175)

3. TWENTY VIVI KARTIKA (21401082192)

Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi, Universitas


Islam Malang yang melakukan tugas Teori Akuntansi tentang :

PENGENALAN TEORI AKUNTANSI

menyatakaan dengan sungguh-sungguh dan benar bahwa dalam mengerjakan tugas


di atas kami :

1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan


mempertanggungjawabkan atau plagiatisme
2. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa ijin pemilik karya
3. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya tersebut, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, dan ditemukan bukti
bahwa kami telah melanggar pernyataan di atas, maka kami siap untuk dikenai sanksi
apapun termasuk pembatalan nilai tugas kami oleh Universitas Islam Malang.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

(Fatin Nabilah)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta hidayahyaNya sehingga
makalah mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen dengan judul
PENGENALAN TEORI AKUNTANSI dapat diselesaikan tepat waktu.
Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup untuk keselamatan umat di dunia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Arista


Fauzi Kartika Sari, SPd., MSA selaku dosen pembimbing mata kuliah teori
akuntansi. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
mendukung atas penyelesaian makalah ini, serta kepada semua pihak yang telah
terlibat didalamnya.

Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka
dari itu penulis mohon kritik dan saran demi kemajuan serta kesempurnaan makalah
kami untuk periode selanjutnya.

Malang, 01 Maret 2017

Fatin Nabilah

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................... ii

KATA PENGANTAR ..... iii

DAFTAR ISI .... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .. 1
B. Rumusan Masalah ..... 2
C. Tujuan ....... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Akuntansi .. 3


B. Tingkatan Teori Akuntansi 5
C. Klasifikasi Teori Akuntansi Menurut Metode Penalaran .. 7
D. Pendekatan Perilaku Alternatif .... 10
E. Verifikasi Teori Akuntansi ...... 13
F. Kontroversi dalam Pengembangan Prinsip dan Prosedur Akuntansi .. 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...... 14
B. Saran .... 14

DAFTAR PUSTAKA ...... 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah Negara merupakan suatu
hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu.
Praktik akuntansi tersebut tentu di pengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan,
seperti faktor sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Hal itu menyebabkan
praktik akuntansi dalam suatu wilayah Negara tertentu bisa tidak sama dengan
praktik akuntansi di Negara lainnya.
Untuk melaksanakan suatu praktik akuntansi yang baik, tidak cukup hanya
mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi
terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dan lain-lain, yang
semuanya terangkum dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa
praktik akuntansi berjalan seperti sekarang ini. Di dalam praktik akuntansi
terdapat beragam permasalahan yang harus dipecahkan. Menyelesaikan
permasalahan tersebut tidak cukup hanya dengan mengandalkan pengalaman
semata. Namun untuk mencapai praktik akuntansi yang baik dan sehat, maka
dalam menyelesaikan masalah juga diperlukan landasan teori yang sehat dan baik
pula.
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi.
Pengetahuan terhadap teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan
pengalaman dan kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Dengan teori
akuntansi seseorang dapat melihat suatu permasalahan dengan perspektif yang
lebih luas dan terici. Tanpa teori yang melandasinya, maka praktik akuntansi
yang baik dan sehat bisa dipastikan tidak akan tercapai.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori akuntansi?
2. Apa saja tingkatan dalam teori akuntansi?
3. Apa saja pendekatan dalam teori akuntansi berdasarkan metode
penalaran?
4. Alternatif apa yang digunakan dalam pendekatan perilaku?
5. Apa maksud verifikasi dalam teori akuntansi?
6. Kontroversi apa yang terjadi dalam Pengembangan Prinsip dan Prosedur
Akuntansi?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari teori akuntansi
2. Mengetahui tingkatan dalam teori akuntansi
3. Memahami pendekatan dalam teori akuntansi dengan menggunakan
metode penalaran
4. Mengetahui tialternatif yang digunakan dalam pendekatan perilaku
5. Memahami maksud dari verifikasi dalam teori akuntansi
6. Mengetahui kontoversi-kontroversi yang terjadi dalam pengembangan
prinsip dan prosedur akuntansi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Akuntansi


Berbagai usaha telah dilakukan untuk mendefinisikan akuntansi, sehingga
dihasilkan beberapa pengertian akuntansi. Menurut American Institute of
Certified Public Accountant (1953) menyebutkan bahwa akuntansi adalah seni
(art) mencatat , mengklasifikasikan dan meringkas transaksi atau peristiwa yang
dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang atau paling tidak memiliki sifat
keuangan dan menginterpretasikan hasilnya.Yang dimaksud dengan seni disini
identik dengan tata cara atau prosedur yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pencatatan sampai penginterpretasian transaksi keuangan.
Kemudian pada tahun 1970 diajukan definisi yang melihat akuntansi
sebagai kegiatan jasa. Accounting Principles Board dalam statement No. 4
(1970) menyatakan bahwa:
Akuntansi Adalah kegiatan jasa. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang
diharapkan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Menurut Hedrikson(1982) definisi teori sebagai berikut:
seperangkat prinsip-prinsip yang saling terkait (coherent), yang bersifat
hipotesis, konseptual dan pragmatis, yang membentuk rerangka referensi umum
untuk bidang pengetahuan tertentu (a field of inquiry).
Dalam arti lain teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena atau fakta. Dari pengertian diatas, tujuan teori adalah
menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan berarti menganalisis dan memberi
alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati. Memprediksi berarti
memberi keyakinan bahwa kalau asumsi-asumsi atau syarat-syarat yang
diteorikan dipenuhi besar kemungkinan suatu fenomena atau fakta tertentu akan
terjadi.
Atas dasar pengertian tersebut Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi
sebagai berikut:

3
....penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas (a set of
broad priciples) yang memberikan rerangka referensi umum untuk mengevaluasi
praktek akuntansi dan memberikan pedoman dalam mengembangkan praktek dan
prosedur akuntansi yang baru.
Dari bebarapa definisi tersebut dapat dilihat bahwa teori akuntansi tidak
lepas dari praktek akuntansi karena tujuan utamanya adalah menjelaskan praktek
akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan praktek tersebut.
1. Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip
luas yang memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk
menilai praktek akuntansi memberi arah pengembangan prosedur dan praktek
baru. Secara luas pengertian teori akuntansi tersebut meliputi: Pemilihan
metode penilaian (valuation methods).
2. Pengembangan kerangka konseptual (conceptual framework) akuntansi
sebagai landasan penyusunan aturan akuntansi.
3. Penilaian kesesuaian kerangka konseptual akuntansi dan prinsip-prinsip
lainnya yang menjadi pedoman dalam penyusunan aturan akuntansi.
4. Penelaahan alasan perusahaan memilih metode akuntansi tertentu diantara
alternative-alternativenya. Dengan adanya informasi baru atau teori baru yang
memungkinkan peramalan yang lebih baik, maka teori yang ada harus
dimodifikasi atau ditinggalkan.

Hubungan Teori dan Praktik Akuntansi

Teori Pertimbangan Nilai


Kebijakan
Akuntansi Akuntansi

Abstraksi
Rekomendasi

Laporan
Pemakai
Praktik
Akuntansi
Sumber Informasi Lain

4
Dari tampilan tersebut dapat dilihat bahwa peranan teori dalam akuntansi
sangat berbeda dengan peranan teori yang digunakan dalam ilmu pasti, dimana
dalam ilmu past teori dikembangkan dari hasil empiris. Akuntansi cenderung
dikembangkan atas dasar petimbangan nilai (value judgment), yang dipengaruhi
oleh faktor lingkungan tempat akuntansi dipraktekkan.

Pendapat umum mengenai "apa yang naik pasti akan turun" ternyata harus
dimodifikasi setelah diketahui bahwa benda yang ditembakkan keangkasa tidak
kembali kebumi, meskipun teori gaya tarik bumi yang telah diperbaiki, sejak
lama telah meramalkan peristiwa semacam ini. Jadi prediktibilitas atau
kemampuan untuk meramalkan merupakan sesuatu yang relatif, yang diperbaiki
secara bertahap dengan dikembangkannya teori yang lebih baik atau metode yang
lebuh baik untuk menerapkan teori tersebut.

B. Tingkatan Teori Akuntansi


Eldon Hendriksen membagi teori akuntansi dalam tiga tingkat sebagai berikut :
o Teori-teori yang mencoba menjelaskan praktik akuntansi masa kini dan
meramalkan bagaimana tanggapan para akuntan terhadap situasi-situasi
tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan peristiwa peristiwa
tertentu. Teori teori ini disebut teori sintaktikal atau syntactical theories.
Teori-teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi antara lain teori
praktek akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan Sterling) yang disebut model Ijiri,
model ini menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan pada
sistem biaya historis/ harga perolehan (historical cost system). Diperlukan
untuk memperoleh pandangan yang lebih luas tentang praktek yang sedang
berlangsung. Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi secara lebih tepat,
juga memungkinkan pengevaluasian terhadap praktek-praktek yang ada, yang
tidak sesuai dengan teori tradisional. Teori yang berhubungan dengan struktur
akuntansi dapat diuji untuk melihat konsistensi logis dalam teori itu, atau
untuk melihat apakah teori-teori itu bener-bener dapat meramalkan apa yang
dikerjakan akuntan. Pengujian lain menunjukkan bahwa meskipun teori
tradisional tidak lengkap, namun sudah menunjukkan variabel-variabel yang
relevan.

5
o Teori teori yang memusatkan perhatian kepada hubungan antara fenomena
(objek atau peristiwa) dengan simbol yang mewakili fenomena tersebut.
Teori - teori ini disebut teori semantikal atau interpretasional (semantical
theories atau interpretational theories). Para akuntan, dengan meminjam
berbagai gagasan dari ilmu ekonomi, telah berusaha menjembatani
pengukuran pengukuran akutansi dengan fenomena fenomena yang nyata.
Contoh dari usaha ini dapat ditemukan dalam karya karya Canning13),
Sprouse dan Moonitz14), serta Edwards dan Bell15). Sprouse dan Moonitz
menyarankan bahwa interpretasi yang terbaik mengenai penilaian aktiva
adalah bahwa aktiva mengandung nilai jasa jasa dimasa yang akan datang
(value of future service). Berbagai prosedur yang dipakai untuk mengukur
aktiva, selanjutnya dinilai berdasarkan kemampuan prosedur prosedur
tersebut mengukur nilai jasa jasa dimasa yang akan datang. Edwards dan
Bell memberikan interpretasi ekonomi terhadap konsep nilai (value) dan laba;
mereka kemudian menyarankan bagaimana nilai dan laba dapat diukur secara
praktis. Selanjutnya, setelah pengkajian oleh Canning, Sprouse dan Moonitz,
serta Edwards dan Bell, bebarapa pengkajian empiris dilakukan untuk
menunjukkan hubungan antara interpretasi ekonomis dengan pengukuran
pengukuran yang diperoleh dari data yang sebenarnya.
o Teori teori yang menekankan perilaku atau akibat akibat yang
ditimbulkan oleh laporan keuangan terhadap keputusan yang diambil para
pemakai laporan. Teori teori ini disebut teori perilaku atau teori pragmatis
(behavioral theories atau pragmatic theories). Teori ini menekankan pada
pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan.
Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi
komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi
yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku
berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi
akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen
dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi,
teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik,

6
psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media
pelaporannya.
C. Klasifikasi Teori Akuntansi Menurut Metode Penalaran
Atas dasar metode penalaran yang digunakan, teori akuntansi dapat dirumuskan
dari berbagai pendekatan yang berbeda yaitu:
o Deduktif
o Induktif
o Etikal
o Sosiologi
o Ekonomi
o Eklektik
Pendekatan Deduktif
Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula
dengan tujuan dan postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis
yang memberikan landasan bagi penerapan yang konkret dan praktis. Jadi,
aturan atau penerapan praktis berasal dari penalaran logis, postulat dan
prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya mendukung atau
berusaha menjelaskan kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah
diterima.
Struktur proses deduktif mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan
b) Pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan
bidang ekonomi, politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan
c) Seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran
d) Suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide
dapat dinyatakan dan diikhtisarkan
e) Pengembangan seperangkat definisi
f) Perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang
diturunkan dari proses logic.
g) Penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode
serta aturan prosedural.

7
Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan
yang berbeda dapat mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan
menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda pula. Teori akuntansi harus
cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai tujuan yang berbeda, tetapi
cukup ketat untuk mempertahankan keseragaman dan konsistensi dalam
laporan keuangan kepada pemegang saham dan masyarakat umum.
Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata
salah, maka kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap
menyimpang dari kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip yang realistis
dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.

Pendekatan Induktif
Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan
pengukuran yang terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari
pendekatan deduktif, karena pendekatan deduktif memberikan petunjuk
pemilihan data yang akan ditelaah. Dalam akuntansi, proses induktif
melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan
yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan,
sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila
pengamatan tidak dipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang berlaku.
Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan
kecenderungan historis dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang
lebih baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan pada masa yang akan
datang ketimbang catatan kas yang sesungguhnya diterima pada masa lalu
karena adanya tenggang waktu dalam proses penagihannya. Keunggulan
pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau struktur yang
ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan pengamatan yang
dianggap relevan, generalisasi atau prinsip yang telah dirumuskan harus
ditegaskan dengan proses logis pendekatan deduktif dan pembuktian
kesimpulan. Kelemahan utama prosesi induktif adalah bahan pengamat
mungkin dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai hubungan apa
yang relevan dan data apa yang harus diamati. Kesulitan pendekatan induktif
dalam akuntansi adalah data mentah mungkin berbeda bagi setiap

8
perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit menarik
generalisasi dan prinsip-prinsip dasar. Teori induktif maupun deduktif
bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif berusaha menguraikan dan
menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta
dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan
data apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus
disajikan.
Pendekatan Etika
Pendekatan etika didasarkan didasarkan pada konsep kebenaran (truth),
keadilan(justice), dan kewajaran/kejujuran (fairness). Pertimbangan etika
menjadi semakin penting pada saat sekarang. Scott(1943) mengatakan bahwa
prinsip akuntansi adalah pernyataan umum yang menghubungkan aturan atau
pedoman dan prosedur akuntansi dengan konsep sosial tersebut. Lebih lanjut
scott mengatakan bahwa prosedur akuntansi akan berubah secara arbitrer
hanya karena maksud tertentu untuk memenuhi tujuan sekelompok pemakai
tertentu.
Pendekatan Sosiologi
Pendekatan ini menekankan pada pengaruh sosial yang timbul dari teknik-
teknik akuntansi terhadap kesejahteraan sosial di lingkungan tempat
akuntansi akan dioperasionalkan. Oleh karena itu.nilai-nilai sosial dianggap
sebagai kriteria utama dalam merumuskan akuntansi.
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi memusatkan perhatiannya pada pengendalian terhadap
perilaku indikator makro ekonomi sebagai akibat adopsi berbagai teknik
akuntansi. Pemilihan terhadap teknik akuntansi tergantung pada pengaruhnya
terhadap ekonomi nasional. Kriteria yang digunakan dalam pendekatan ini:
o Kebijakan dan teknik akuntansi harus dapat merefleksikan realita
ekonomi.
o Pemilihan teknik akuntansi tergantung pada konsekuensi ekonomi yang
timbul dari penerapan teknik tersebut.
Pendekatan Eklektik

9
Pendekatan eklektik bertujuan untuk mengembangkan akuntansi dengan cara
menggabungkan berbagai pendekatan yang selama ini digunakan.
D. Beberapa Pendekatan Perilaku Alternatif
Salah satu langkah pertama dalam pengembangan teori akuntansi adalah
pernyataan yang jelas mengenai tujuan perilaku (behavioral objectives) pemakai
laporan. Berberapa alternatif pendekatan perilaku adalah sebagai berikut:
Teori-teori Penilaian Investasi Tujuan utama laporan akuntansi keuangan
adalah untuk menyajikan informasi kepada para pemegang saham dan para
calon pembeli saham guna membantu mereka mengambil keputusan utnuk
membeli atau menjual atau menahan saham biasa perusahaan.
Teori ini mencakup:
a) Teori-teori nilai intrinsic, untuk menjelaskan harga surat berharga.
Nilai intrinsik adalah nilai yang dianggap investor sebagai nilai yang
sesungguhnya dari surat berharga dan nilai yang akan tercermin dalam
harga pasarnya.
b) Hipotesis pasar yang efisien, menyatakan bahwa pasar surat berharga
adalah efisien. Tiga bentuk pasar efisien yang dikenal secara umum
adalah
bentuk lemah harga-harga surat berharga mencerminkan
informasi yang tersirat dalam urutan harga historis;
bentuk semikuat harga-harga surat berharga mencerminkan
sepenuhnya seluruh informasi yang tersedia bagi publik mengenai
perusahaan;
bentuk kuat harga-harga surat berharga mencerminkan bahkan
termasuk informasi khusus
Teori Portofolio, menyatakan bahwa para investor yang rasional
akan lebih suka menyimpan surat berharga yang memaksimisasi
rate of return (tingkat laba) yang diharapkan untuk tingkat risiko
tertentu atau meminimisasi tingkat risiko untuk tingkat laba yang
diharapkan. Teori portofolio bersifat normatif karena menjelaskan
bagaimana investor seharusnya bertindak, teori ini penting karena
menunjukkan perlunya membedakan antara risiko sistematik

10
(variabilitas yang dikaitkan dengan pergerakan harga pasar umum)
dan risiko nonsistematik (variabilitas tingkat laba suatu surat
berharga yang tidak dikorelasikan dengan tingkat laba untuk pasar
secara keseluruhan).
Pemrosesan Informasi Manusia, Tujuan telaah ini adalah:
a) Untuk meningkatkan kemampuan informasi keuangan untuk
mencerminkan secara akurat obyek atau kejadian yang sesungguhnya
b) Untuk memahami bagaimana jumlah, jenis dan format informasi
keuangan mempengaruhi penilaian atau prediksi para pemakai
c) Untuk memahami kemampuan pengambil keputusan untuk bereaksi
secara tepat terhadap persepsi lingkungan (ketepatan reaksi)
d) Untuk memahami bagaimana para individu menangani kerumitan
dalam pengambilan keputusan
e) Indikator prediktif Ada empat cara untuk mengaitkan data akuntansi
dengan masukan model-model keputusan :
Prediksi langsung, dibuat oleh akuntan dan pihak manajemen
dalam bentuk prakiraan (forecast) yang dapat diuji akuntan
independen.
Prediksi tak langsung, merupakan konsep yang paling umum
diterapkan. Data masa lalu dianggap memiliki kemampuan
prediktif yang dapat digunakan untuk memperkirakan obyek atau
kejadian masa datang.
Penggunaan indikator utama akan menekankan kemampuan
akuntansi untuk meramalkan titik balik.
Penggabungan informasi dapat digunakan sebagai indikator
prediktif, data akuntansi tertentu tidak dapat digunakan untuk
membuat prediksi, tetapi mungkin akan menjadi relevan bila
digabung dengan informasi lainnya untuk menilai prospek
perusahaan di masa mendatang.
Pendekatan Kejadian/ events approach
Tiga masalah dalam pengembangan teori akuntansi adalah:

11
a) Haruskah laporan keuangan ditujukan pada pemakai tertentu dan
kebutuhannya atau pada berbagai pemakai yang kebutuhannya
bermacam-macam.
b) Seberapa rinci jenis informasi akuntansi tertentu harus disajikan
c) Jenis informasi apa yang harus dipilih untuk disajikan Kelemahan
pendekatan ini adalah: Kriteria untuk memilih informasi apa yang harus
disajikan tidak jelas, sehingga tidak mengarah pada teori akuntansi yang
berkembang. Perluasan data mungkin menyebabkan informasi yang
berlebihan bagi pemakainya. Tidak terdapat bukti bahwa pengukuran
kejadian lebih dapat diverifikasi daripada pengukuran obyek, atau
penyajian ciri-ciri kejadian membutuhkan prediksi yang lebih baik
daripada penyajian kejadian dan obyek yang dipilih.
Pendekatan Etis
Pendekatan etis terhadap teori akuntansi menekankan konsep keadilan,
kebenaran, dan kewajaran. Konsep dasarnya adalah:
a) Prosedur akuntansi harus memberikan perlakuan yang adil (sama rata)
bagi semua pihak yang berkepentingan
b) Laporan keuangan harus menyajikan laporan yang benar dan akurat tanpa
kesalahan penyajian
c) Data akuntansi haruslah wajar, tidak menyesatkan, dan tidak memihak
pada kepentingan tertentu.
Pendekatan Akuntansi Sosial Perusahaan
Teori akuntansi sosial mensyaratkan suatu pernyataan tujuan, konsep sosial
dan metode pengukurannya, struktur pelaporan dan komunikasi informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan meliputi biaya dan manfaat
internal bagi perusahaan, serta biaya dan manfaat yang hanya mempengaruhi
pihak luar, membuat perbandingan sasaran perusahaan dan kegiatan yang
berkaitan dengan prioritas sosial, dan mempertanggungjawabkan sumbangan
terhadap tujuan sosial kepada masyarakat umum.

12
E. Verifikasi Teori Akuntansi
Dalam pengembangan pemahaman akuntansi atau praktek akuntansi, teori
akuntansi harus dapat dikonfirmasi. Konfirmasi harus dapat diterima pada
beberapa tingkat:
a) Premis mengenai dunia nyata harus berdasarkan hubungan antara pernyataan
dan gejala yang dapat diamati
b) Hubungan beberapa pernyataan didalam teori harus dapat diuji dari segi
konsistensi logis
c) Jika ada premis yang didasarkan pada pertimbangan nilai yang tidak pasti,
maka kesimpulan teori atau hipotesis yang sedang diuji harus tergantung pada
verifikasi nilai yang independen.
F. Kontroversi dalam Pengembangan Prinsip dan Prosedur Akuntansi
Setiap pendekatan teori akuntansi berperan membantu penerapan dan
pengevaluasian prinsip dan prosedur akuntansi. Pengembangan dan penerapan
teori akuntansi berusaha menempatkan semua pendekatan teori dalam prespektif
yang tepat dengan penekanan khusus pada proses deduktif yang disertai
pembahasan verifikasi empiris dimana temuan penelitian dianggap relevan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa praktik akuntansi
dalam suatu Negara harus selalu berkembang untuk memenuhi tuntutan
perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus
dikembangkan untuk mencapai tujuan sosial yang diharapkan. Untuk itu,
belajar akuntansi dan teknik akuntansi saja tidak cukup karena praktek yang
sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat. Teori akuntansi membahas tentang
berbagai masalah konseptual dan ideal yang terdapat dalam praktik akuntansi.
Teori akuntansi mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan
akuntansi yang sehat.
B. Saran
o Menurut kami, pengkajian akuntansi secara praktik sangat diperlukan. Tapi
tidak hanya itu, kita juga harus mengkaji secara teori. Karna jika salah
satunya tidak dijalankan, maka seseorang tidak dapat menyelesaikan
permasahan yang terjadi.
o Perguruan tinggi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pengembangan akuntansi secara teori. Sebagai agen pengembangan dan
perubahan, perguruan tinggi harus mampu untuk mengembangkan teori-
teori yang sudah ada supaya teori akuntansi dapat berkembang menjadi
yang lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2001. Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba
Empat

Hendriksen, Eldon S dan Breda, Michael F Van. 2000. Accounting Theory. Buku
Satu Edisi Kelima. Jakarta. Interaksara.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta. Grafindo

15

Anda mungkin juga menyukai