Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN KB IUD

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
TanggalTerbit
Halaman 1 dari 4
BLUD PUSKESMAS
Dr Atika
KECAMATAN NIP. 196701312007012016
TANJUNG PRIOK

1. Pengertian AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang
digunakan dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai
keuntungan efektivitas dengan proteksi jangka panjang 5sampai10 tahun.dapat
dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif dan kesuburan segera kembali
setelah AKDR diangkat

2. Tujuan Mengatur kehamilan dan menjarangkan kehamilan jangka panjang setelah


kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah
cukup.

3. Kebijakan
4. Referensi 1.Buku Acuan Pelatihan klinik teknologi kontrasepsi terkini tahun 2012
2.Pedoman sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Keluarga Berencana.
Kemenkes, Tahun 2012
5. Alat dan Bahan Persiapan Alat
1. Gynekologi Bed
2. Lampusorot
3. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
4. Bengkok
5. Sonde uterus
6. Tenakulum
7. Arteriklem
8. Gunting
9. Bak instrument tertutup
10. Tempat sampah medis
11. Safety box
12. Korentang
13. Anafilaktik shock set

Pesiapan Bahan

14 .IUD steril
15 Mangkok untuk larutan antiseptik
16 Kasa steril
17 Kapas DTT
18 Masker

6. Langkah-langkah 1.Petugas menyiapkan status pasien Keluarga berencana


2. Petugas menyiapkan alat tulis dan alat kontrasepsi
3. Petugas memanggil pasien sesuai urutan status pasien.
4. Petugas mempersilakan klien duduk.
5. Petugas menyapa klien dengan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, santun).
6. Petugas memastikan nama pasien sama dengan penulisan di status
pasien.
7. Petugas Melakukan Anamnesa :
- Menanyakan biodata pasien (nama suami pasien, usia pasien, alamat,
pendidikan terakhir, pekerjaan)
- Menanyakan apakah pasien mempunyai KTP DKI
- Menayakan jumlah anak, metode kontrasepsi sebelumnya, usia anak
terkecil
- Menayakan Hari Pertama Haid Terakhir atau petugas menduga pasien
dalam keadaan hamil atau tidak
- Menanyakan riwayat penyakit yang diderita (sakit kuning, riwayat
perdarahan yang tidak ketahui sebabnya, riwayat tumor, IMS / HIV )
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
- Berat badan
- Tekanan darah
9. Petugas melakukan konseling tentang metode kontrasepsi dengan ABPK
( Alat bantu Pengambilan Keputusan Keluarga Berencana )
10. Setelan pasien mengambil keputusan untuk metode Kontrasepsi yang di
pilih petugas memberikan Informed Concent untuk di tanda tangani
pasien
a. Persiapan alat untuk pemasangan IUD
Bak instrument yang sudah steril diisi alat alat yang sudah steril,
diantaranya :
- 1 pasang sarung tangan
- 1 buah speculum cocor bebek
- 1 buah sonde
- I buah tampon tang
- 1 buah tenakulum
- 1 buah gunting
- Kapas
- Beberapa lembar kassa
- IUD
- Mangkok berisi air DTT
- Larutan klorin 5 %
- Tempat sampah medis

b. Setelah dilakukan anamnesa, di timbang dan di tensi, pasien diminta


menandatangani informconsent
c. Pasien di baringkan di tempat tidur gynecology dengan posisi litotomi
( terlebi dahulu pakaian bawah dahulu ), lampu sorot dinyalakan pasien
di beritahu akan di mulai tindakan pemasangan IUD
- Langkah pertama vulva hygine dengan kapas basah di vagina bagian luar
- Langkah kedua speculum di pasang kemudian vagina bagian dalam
sampai ke service di bersihkan dengan kassa / kapas dengan air DTT.
- Sonde di masukkan untuk mengukur dalamnya cavum uteri dan untuk
mengetahui posisi Rahim ante atau retro
- Selanjutnya servick dengan tenakulum di jepit kemudian IUD yang sudah
disiapkan dimasukkan kedalam cavum uteri sesuai dengan dalamnya
cavum uteri
- Benang di potong 4 cm
- Tenakulum dilepas
- Servick di bersihkan kembali dengan larutan antiseptic
- Setelah selesai speculum di buka dan pasien di beritahu pemasangan IUD
sudah selesai
- Semua alat alat di rendam dalam larutan chlorin 5 % selama 10 menit
- Kemudian di bersihkan dengan sabun dan air yang mengalir
- Pasien bila perlu di beri obat anal getik
Pasien dianjurkan untuk control 1 minggu dan dan dianjurkan berhubungan
intim sebelum

Pencabutan:
1. Petugasmelakukanpersiapan
2. Petugasmemintapasienuntukmengisi informed concent
3. Petugasmenjelaskanpadapasienapa yang dirasakanpadasaat proses
pencabutandansetelahpencabutan
4. Petugasmempersilahkanpasienuntukmengosongkankandungkemih
5. Petugas mempersilahkan pasien untuk berbaring di ginekologi bed dengan
posisilitotomi
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas memakai masker dan sarung tangan steril
8. Petugas membersihkan vagina menggunakan kapas DTT
9. Petugas memasang speculum untuk melihat serviks dan benang IUD
10. Petugas membersihkan serviks dengan kassa atau kapas steril
11. Petugas menjepit benang yang tampak pada serviks dengan klemlurus /
lengkung, tarik perlahan-lahan sampai tercabut semua. Bila benang putus
tetapi ujung IUD masih terlihat maka jepi tujung IUD tersebut dan tarik
keluar. Bila benangtidaktampak,
petugasmemeriksapadakanalisservikalisdanklem, lalutarikperlahan.
Jikabenangtidakditemukanmakapetugasmemasukkanpengaitkedalamkavum
uteri, kait IUD nyadantarikperlahan-lahan
12. Petugasmenekanbekaslukajepitantenakulumdengankasakering (deep)
sampaiperdarahanberhenti, bilaterjadiperdarahan.
13. Petugas melepaskan speculum
14. Petugas merendam semua alat yang dipakai dalam larutanKlorin 0,5 %
15. Petugasmencucitangan
Poli KIA/KB
7. Unit Terkait Poli umum
8.Diagram Alir
Pasien/
Blanko KI/KIV Ukur TD dan BB
Loket

Konseling KB Anamnesa

Cuci Tangan

Siapkan IUD

Ibu berbaring dg
posisi litotomi

Memasang IUD

Dekontaminasi Alat

Cuci Tangan

Kunjungan Ulang

Dokumentasi Selesai

REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN

9. Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai