PENDAHULUAN
otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
siswa didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka
ajar yang harus dihafal dan tidak diarahkan untuk membangun dan
Sanjaya,2010:13)
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu
bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya
yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi
kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus menerus untuk
pendidikan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki dan
yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi
siswa menjadi pasif. Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada hasil
aktivitas interaksi siswa ke siswa atau siswa ke guru saat pembelajaran. Siswa
bahasa indonesia
Permasalahan tersebut meliputi aktivitas, sikap dan hasil belajar siswa
masalah tersebut. Dari hasil wawancara dengan guru, upaya yang telah
menyenangkan dan penerapan konsep pada soal. Hasil yang dicapai dari
perlakuan tersebut yaitu siswa terlihat tertarik dan memperhatikan materi yang
berkurang dan kembali lagi melakukan aktivitas yang tidak terkait dengan
pelajaran.
Meninjau kembali hasil observasi selama pembelajaran materi Bahasa
kebutuhan, melainkan hanya tuntutan dari sekolah saja, karena siswa merasa
siswa secara aktif dengan pembelajaran berpusat pada siswa (student center).
masalah.
Dengan pembelajaran yang dimulai dari masalah, siswa belajar suatu
akan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang berbasis materi ajar sering kali
tidak relevan dan tidak bermakna bagi siswa sehingga tidak menarik bagi
kognitif yang membantu siswa menganalisis situasi tak terduga serta mampu
fakta tentang aktivitas belajar siswa, persoalan yang perlu diteliti yaitu
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada
langsung?
2. Apakah rata- rata hsil belajar bahasa Indonesia siswa pada pokok bahasan
masalah lebih tinggi dari pada rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
pelajaran.
2. Pembelajaran lansung adalah model pembelajaran yang menekankan pada
pendekatan deduktif
3. Hasil belajar adalah kemampuan menguasai materi yang telah dipelajari
berdasarkan hasil tes belajar bahasa Indonesia. Pada penelitian ini hasil
belajar yang dimaksud adalah hasil belajar bahasa Indonesia siswa ang
pembelajaran langsung.
b. Untuk mengetahui rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada
pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada rata- rata hasil
pembelajaran langsun.
2. Manfaat Penelitian
rasa toleransi dan kerja sama siswa dalam bekerja kelompok sehingga
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
mana dikemukakan oleh Slamet (2003:2) Belajar ialah suatu proses usaha
mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru dalam suatu proses
hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam
salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur melalui tes.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
yang berupa angka (nilai)., nilai kemampuan yang diperoleh siswa dalam
Hasil belajar yang dimaksud dalam peneliti ini dalah hasil belajar
bersumber dari dalam diri siswa, dari lingkungan siswa dan dari pihak
keluarga.
dan lain- lain), ada pula faktor yang harus diterima apa adanya ( seperti:
yang sangat berpengaruh berasal dari guru, hal ini terjadi karena dalam
sehingga siswa kurang aktif. Proses belajar mengajar yang bejalan dengan
baik dimana siswa lebih banyak aktif dibandingkan guru akan berdampak
pada optimalnya hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya dalam
setiap melaksanakan proses belajar mengajar gurun harus merancang
masalah. Dalam model berbasis masalah guru tidak hanya sebagai sumber
fasilitator, sehingga siswa dapat lebih berperan aktif dan kreatif karena
hasil belajar.
a. Faktor internal, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang
bergaul.
Hal ini selaras dengan Finkle dan Torp dalam Ytim Rianto (2010:
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan
2. Tugas interaktif
a. Orientasi Siswa Pada Masalah
Siswa perlu memahami tujuan pembelajaran berbasis masalah
adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam
jumlahbesar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap
masalah- masalah penting untuk menjadi pembelajar yang
mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah dalam
pembelajaran ini adalah dengan menggunakan kejadian yang
mencengangkan dan memberikan keinginan untuk
memecahkannya.
b. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
Pada model ini dibutuhkan pengembangan keterampilan
kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk
menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan dengan hal itu,
siswa memerlukan bantuan guru untuk merencanakan
penyelidikan dan tugas- tugas pelaporan. Kelompok belajar
kooperatif juga belaku pada model pembelajaran ini.
c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok, meliputi:
1. Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari
berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat
mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah.
2. Guru mendorong pertukaran ide secara bebas. Selama tahap
penyelidikan guna memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa
mengganggu siswa.
3. Puncak proyek- proyek pembelajaran berbasis masalah
dalam penciptaan dan peragaan seperti laporan, poster,
model- model fisik dan vidio tape.
d. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Tugas guru pada tahap akhir pembealjaran ini adalah
membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses
berfikir mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan yang
mereka gunakan.
5. Pembelajaran Langsung
a. Pengertian Pembelajaran Langsung
Menurut Agus Suprijono 92009:47) menyatakan bahwa
sebagai berikut:
1. Dapat digunakan jika jumlah siswa cukup banyak
2. Dapat dipakai jika guru akan memeperkenalkan materi pelajaran
baru
3. Siswa mampu menerima informasi
4. Guru dapat menekankan hal- hal yang penting untuk dipelajari
secara tidak langsnung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
secara kritis. Salah satu dari tugas- tugas terpenting sang penulis
3) Tujuan Menulis
Tujuan menulis menurut Tarigan (2003: 7) sebagai berikut:
1. Tujuan penugasan
Tujuan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama
nilai kesenian
7. Tujuan pemecahan masalah
Dalam tulisan seperti ini penulis hanya ingin memecahkan
yang imajinatif
- Herbert Read berpendapat bahwa puisi adalah bersifat intuitif,
berikut:
a) Tema
Tema dalah sesuatu yang menjadi pikiran pengarang. Suatu
yang menjadi pikiran tersebut dasar bagi puisi yang diciptakan
oleh penyair
b) Nada
Nada adalah sikap penyair kepada pembaca. Dalam menulis
puisi penyair bisa jadi bersikap mempengaruhi, menasehati,
mengejek, menyindir arau bisa pula ia bersikap lugas, hanya
menceritakan sesuatu kepada pembaca
c) Rasa
Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat pada puisinya.
d) Amanat
Amanat adalah hal yang mendorong penyair untuk
menciptakan puisinya.
B. Kerangka Pikir
nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan
dekian proes belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa.
Pembelajaran ini sudah dikatakan baik atau tidak, dapat dilihat ari haasil
diperhatikan beberpa faktor yang memengaruh yaitu faktor dari dalam dan
faktor dari luar siswa tersebt. Faktor dar dalam diantaranya minat siswa untuk
yang kurang bervariasi sehingg siswa sult untuk memahami materi yang
diajarkan.
mandiri dan dapat meningkatkan kepercayaan diri pada siswa. Masalah dalam
penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar bahasa indonesia siswa. Sebagai
maksimal dan siswa diharapkan memperoleh hasil belajar yang lebih baik jika
langsung.
dalam dua kelompok. Sampel pertam (1) adalah siswa yang pembelajarannya
sebagai kelas kontrol. Setelah sampel (1) dan (2) melaksanakan proses
pembelajaran kemudian di evaluasi dengan menggunakan tes. Dari masing-
masing kelompok ini mendapat nilai yang kemudian dianalisis dengan uji
Masalah
Evaluasi
Analisis data
hipotesis
1 2
1 2
Kesimpulan
C. Hipotesi
Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka serta kerangka piker,
1. Ada perbedaan rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia pada pokok
masalah lebih tinggi dari pada rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia
METODE PENELITIAN
siswa kelas VII semester 1 SMP 04 Gading rejo pringsewu tahun pelajaran
untuk kelas eksperimen dan model ceramah untuk kelas kontrol. Hasil belajar
telah dipelajari yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar dalam
bentuk skor berdasarkan hasil tes belajar bahasa indonesia pada pokok
bahasan.
digunakan tes. Tes yang dimaksut adalah tes yang digunakan untuk
model ceramah untuk kelas kontrol pada pokok bahasan. Bentuk tes yang
dimaksut adalah tes uraian atau esay yang berjumlah lima butir soal
dengan jumlah skor maksimum yang diperoleh siswa adalah seratus dan
jumlah skor minimal siswa adalah nol. Dalam soal tersebut peneliti
butir lain.
instrumen yang layak digunakan adalah instrumen harus valid dan reliabel.
respoden ( siswa ) dalam satu populasi tetapi diluar sempel. Hal ini
materi pelajaran yang telah diajarkan. Selain validitas ini akan dilihat
faktor yaitu mengkorelasikan skor butir soal tersebut dengan skor total
n = jumlah respoden
r n2
xy=r
Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus 1r 2
dimana :
t = nilai t hitung
r = koefesien korelasi hasil r hitung
n = jumlah respoden
b. Relibilitas
Uji relibilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan tes
yang digunakan, tes dikatakan reliabel yaitu jika soal tes tersebut
x t 2
N
t
x
s2t =
Keterangan :
r 11 = Nilai reliabilitas
s 2t = Varian total
N = Banyak subjek
r 11
Selanjut nya nilai realibilitas tes dikonsultasikan dengan nilai
r 11 r tabel
membadingkan dengan dengan kreteria uji :
r 11 r tabel
Jika berarti reliabel dan
r 11 <r tabel berarti tidak reliabel.
semester genap SMP N 4 Gading Rejo tahun ajaran 2016/ 2017 yang
empat kelas yaitu kelas VIII A berjumlah 24 siswa, kelas VIII B berjumlah
2. Sampel
Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 2 kelas
3. Teknik sampling
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik cluster random
hipotesis maka terlebih dahulu ada dua asumsi dasar harus dipenuhi yaitu
diuji bahwa data berdistribusi normal dan homogen, baru kemudian dilakukan
uji t.
1. Uji normalitas data
Untuk mengetahui apakan data yang diperoleh berdistribusi normal
atau tidak maka diadakan uji normalitas dengan menggunakan uji statistik
Keterangan
x 2 = distribusi chi kuadrat
K = banyaknya kelas interval
f o = frekuensi pengamatan
2. Uji hogenitas
Setelah diketahui bahwa ternyata dari populasi yang berdistribusi normal,
mempunyai varians yang sama atau tidak, yaitu dengan langkah langkah
sebagai berikut :
a. Rumus hipotesis
2 2
Ho : o1 = o2 : kedua sampel mempunyai varians yang sama.
2 2
H1 : o1 o2 : kedua sampel mempunyai varians yang tidak
sama.
Keterangan :
2
o1 = varians kelas eksperimen
c. Kriteria uji
f hitung dengan f tebel
Membandingkan nilai dengan dk pembilang = n-
1
(untuk varians terbesar) dan dk penyebut = n-1 (untuk varians
rata rata hasil belajar Bahasa Indonesia kelas kontrol dalam uji-t dua
1
= rata rata hasil belajar Bahasa Indonesia kelas
eksperimen.
2 = rata rata hasil belajar Bahasa Indonesia kelas kontrol .
Keterangan :
x 1 =
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA HASIL BEAJAR BAHASA INDONESIA
OLEH
DIAN ZUNIA NINGRUM
14040006
memberikan ahmat dan karunia- Nya kepada penulis, sehingap penulis dapat
BAHASA INDONESIA.
Proposal ini disususn untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
banyak bantuan, bimbingan, dan arahan daribebagai pihak. Oleh sebab itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus. Semoga arahan, mtivasi, dan
bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah, sehingga memperoleh balasan
yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yag
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR