ADILA AHMAD
Adila Ahmad
NIM H44100017
ABSTRAK
ADILA AHMAD
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Akar Wangi di Kecamatan Samarang
Kabupaten Garut.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan kontribusi serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini
terutama kepada:
1. Ayahanda Muhammad Kadarsyah dan Ibunda Mayati tercinta dan Kakak
Halimatusakdiah, Adik-adik Syarifah, Julia Cahya dan Muhammad Ainul
Yaqin atas kasih sayang, semangat, dan doa yang selalu dilimpahkan kepada
penulis.
2. Ir. Ujang Sehabudin, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Novindra, SP, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji
utama atas segala perhatian dan arahan yang diberikan selama penulis
menuntut ilmu di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan.
4. Fitria Dewi Raswatie, S.P, M.Si selaku penguji skripsi perwakilan
departemen atas saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak H. Ede, Bapak Ahmad, Bapak Hasan, Ibu Nita serta seluruh
responden di Kecamatan Samarang yang membantu dalam pengumpulan
data.
6. Sahabat terdekat penulis Irfan Miraza, Ummi, Fira, Kartika, Hani, Amelia,
Novade, Melly, Maulani, Amalia, Nanda, Iqbal, Rita, Frisca, Ega, Zikri,
Haris, Icha, Syauqati, Juwita dan Tiara atas segala doa, semangat dan
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Teman-teman sebimbingan (Rima, Sri, Rendi R, Rendi F, Jaza, Firman,
Andri), Abida Hadi (ESL 46) dan seluruh rekan-rekan ESL 47 (khususnya
Shara, Lina, Ira, Andre, Rifal) atas kerjasama, bantuan, semangat, dan
motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
8. Seluruh Dosen dan Tenaga Pendidikan Departemen ESL yang telah
membantu selama penulis menyelesaikan studi di ESL.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu
proses persiapan hingga penyusunan skripsi ini. Semoga kebaikan yang telah
diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat.
Adila Ahmad
DAFTAR ISI
1 Luas dan produksi tanaman perkebunan akar wangi Provinsi Jawa Barat tahun
2013 ...................................................................................................................... 2
2 Dosis dan waktu pemupukan lahan akar wangi per hektar .................................. 9
3 Metode prosedur analisis data ............................................................................ 24
4Perhitungan analisis pendapatan usaha akar wangi ............................................ 25
5 Distribusi jumlah petani dan jumlah responden petani akar wangi di
Kecamatan Samarang ......................................................................................... 30
6 Luas areal perkebunan rakyat jenis tanaman akar wangi di Kecamatan
Samarang tahun 2014 ......................................................................................... 31
7 Karakteristik petani responden menurut tingkat pendidikan formal .................. 33
8 Karakteristik petani responden menurut usia ..................................................... 33
9 Karakteristik petani responden menurut pengalaman usahatani ........................ 34
10 Karakteristik petani responden menurut luas lahan ......................................... 34
11 Rata-rata biaya penggunaan pupuk usahatani akar wangi di Kecamatan
Samarang per hektar per tahun ......................................................................... 38
12 Penggunaan tenaga kerja pada usahatani akar wangi di Kecamatan
Samarang ......................................................................................................... 39
13 Perbedaan teknik budidaya Good Agricultural Practices dengan tempat
penelitian ......................................................................................................... 40
14 Perbedaan teknik penyulingan Good Manifacturing Practices dengan tempat
penelitian ......................................................................................................... 45
15 Struktur biaya usahatani akar wangi di Kecamatan Samarang per hektar per
tahun ................................................................................................................ 48
16 Penerimaan, pengeluaran, pendapatan dan R/C ratio usahatani akar wangi per
hektar per tahun di Kecamatan Samarang ....................................................... 49
17 Nilai investasi pada usaha penyulingan akar wangi ......................................... 50
18 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha
penyulingan akar wangi .................................................................................. 51
19 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha penyuling
akar wangi ....................................................................................................... 51
20 Struktur biaya usahatani akar wangi pada pelaku petani-penyuling di
Kecamatan Samarang ...................................................................................... 53
21 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha petani-
penyuling akar wangi....................................................................................... 54
22 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha petani-
penyuling akar wangi....................................................................................... 55
23 Struktur biaya usahatani akar wangi pada pelaku usaha petani-penyuling-
pengumpul di Kecamatan Samarang ............................................................... 56
24 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul akar wangi ................................................................... 58
25 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul akar wangi ................................................................... 59
26 Struktur biaya usahatani akar wangi pada pelaku usaha petani-penyuling-
pengumpul-pengekspor di Kecamatan Samarang ........................................... 60
27 Nilai investasi pada usaha penyulingan pelaku usaha petani-penyuling-
pengumpul-pengekspor akar wangi ................................................................. 61
28 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul-pengekspor akar wangi ............................................... 62
29 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul-pengekspor akar wangi ............................................... 63
30 Perbandingan struktur biaya, penerimaan, pendapatan dan kriteria investasi
dari pelaku usaha akar wangi........................................................................... 64
31 Perhitungan hasil analisis sensitivitas pelaku usaha akar wangi di Kecamatan
Samarang ......................................................................................................... 65
DAFTAR GAMBAR
1 Perkembangan luas (a) dan produksi (b) perkebunan akar wangi Provinsi Jawa
Barat tahun 2009-2013 ......................................................................................... 3
2 Tanaman akar wangi (a) dan hasil panen akar wangi (b) ..................................... 7
3 Penyulingan dengan air dan uap ......................................................................... 11
4 Kerangka pemikiran operasional ........................................................................ 21
5 Ketel penyulingan (a) dan bak pendingin dan cooler (b)................................... 32
6 Alur proses penyulingan akar wangi di Kecamatan Samarang .......................... 42
DAFTAR LAMPIRAN
I PENDAHULUAN
Tabel 1 Luas dan produksi tanaman perkebunan akar wangi Provinsi Jawa Barat
tahun 2013
Luas tanan Produksi
No Kabupaten Jumlah Rata-rata
TBM TM TR/TTM Total
(ton) (Kg/Ha)
1 Bandung - - - - - -
2 Bandung Barat - - - - - -
3 Bekasi - - - - - -
4 Bogor - - - - - -
5 Ciamis - - - - - -
6 Cianjur - - - - - -
7 Cirebon - - - - - -
8 Garut - 2 378 - 2 378 73 31
9 Indramayu - - - - - -
10 Karawang - - - - - -
11 Kota Banjar - - - - - -
12 Kota Sukabumi - - - - - -
13 Kota Tasikmalaya - - - - - -
14 Kuningan - - - - - -
15 Majalengka - - - - - -
16 Pangandaran - - - - - -
17 Purwakarta - - - - - -
18 Subang - - - - - -
19 Sukabumi - - - - - -
20 Sumedang - - - - - -
21 Tasikmalaya - - - - - -
Jumlah - 2 378 - 2 378 73 31
Keterangan: TM : Tanaman menghasilkan
TBM : Tanaman belum menghasilkan
TR/TTM: Tanaman rusak/tanaman tidak menghasilkan
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (2013)
Minyak akar wangi di Kabupaten Garut merupakan produk industri kecil
atau industri menengah berbasis sumber daya lokal yang berorientasi pasar
ekspor. Kondisi lingkungan sumberdaya alam Kabupaten Garut dengan daya
dukung agroklimat yang cukup baik, sangat memungkinkan untuk meningkatkan
produksi minyak akar wangi baik kualitas maupun kuantitasnya. Tanaman
penghasil minyak akar wangi masih terbatas dibudidayakan di beberapa daerah,
yaitu Kecamatan Samarang, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Cilawu,
Kecamatan Pasirwangi, dan Kecamatan Leles, sehingga peluang pengembangan
perkebunan akar wangi masih sangat terbuka luas, mengingat permintaan
pasarnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam dunia perdagangan,
komoditas ini dipandang cukup strategis. Terbukti selama goncangan ekonomi
melanda Indonesia, komoditas ini tetap eksis. Bahkan, disaat krisis moneter yang
3
2400 80
2380 78
2360 76
74
2340
72
2320 70
200 201 201 201 201
2300 9 0 1 2 3
200 201 201 201 201
9 0 1 2 3 Produksi
75 74 75 75 73
(ton)
Luas (Ha) 2318 2325 2327 2330 2378
(a) (b)
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (2013)
Gambar 1 Perkembangan luas (a) dan produksi (b) perkebunan akar wangi
Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2013
Berdasarkan Gambar 1, pada tahun 2009 produksi akar wangi mencapai
sebesar 75 ton per tahun. Namun pada tahun 2010 mengalami penurunan produksi
sebesar 1 ton, sehingga produksi akar wangi pada tahun ini mencapai 74 ton per
tahun. Penurunan produksi akar wangi terjadi lagi dari tahun 2012 ke tahun 2013
sebesar 2 ton sehingga produksi akar wangi mencapai 73 ton per tahun. Hal ini
berkebalikan dengan luas lahan garapan dari tanaman akar wangi mengalami
peningkatan dari tahun 2009 hingga 2012, sehingga produksi komoditi ini harus
terus dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan petani, peningkatan devisa
negara, dan memperluas kesempatan kerja untuk rakyat yang masih belum
memiliki pekerjaan.
Sentra produksi tanaman akar wangi terbesar di Kabupaten Garut adalah
Kecamatan Samarang, sehingga lokasi ini dapat dijadikan lokasi untuk mewakili
seluruh keadaan lokasi perkebunan akar wangi di Kabupaten Garut. Selain itu,
4
rendah. Sejak saat itu, beberapa petani dan penyuling memilih untuk berhenti dan
beralih kepada komoditi holtikultura. Akibatnya produksi akar wangi menurun
dan memberi dampak terhadap penyuling akar wangi dimana akar wangi
merupakan bahan baku yang sangat dibutuhkan penyuling dalam menghasilkan
minyak akar wangi. Penurunan produksi akar wangi berdampak pula pada
penurunan minyak akar wangi yang dihasilkan dan pendapatan yang diterima oleh
penyuling.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan penelitian mengenai
analisis pendapatan usaha akar wangi di Kabupaten Garut, khususnya Kecamatan
Samarang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pendapatan masing-masing
pelaku usaha akar wangi dan membandingkan pelaku usaha yang lebih
menguntungkan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan dari kegiatan perkuliahan.
2. Bagi petani dan penyuling, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
masukan dalam pengambilan keputusan usaha, demi tercapainya usahatani
yang lebih menguntungkan.
6
II TINJAUAN PUSTAKA
(a) (b)
Gambar 2 Tanaman akar wangi (a) dan hasil panen akar wangi (b)
Setelah akar dikeringkan dan disuling akan menghasilkan minyak akar
wangi. Minyak akar wangi merupakan salah satu bahan pewangi yang potensial.
Biasanya dipakai secara meluas pada pembuatan parfum, bahan kosmetika dan
sebagai bahan pewangi sabun. Pemakaian minyak akar wangi harus
memperhatikan dosis karena baunya yang keras karena jika dosisnya berlebihan
akan memberikan kesan bau yang tidak enak (woody).
Pertumbuhan akar wangi dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim dari
suatu daerah.Tanaman akar wangi cocok tumbuh di tanah yang berpasir atau pada
tanah abu vulkanik di lereng-lereng bukit. Pada tanah tersebut akan menyebabkan
akar tanaman menjadi panjang dan lebat, dan juga akar mudah dicabut tanpa ada
yang tertinggal dan hilang. Penanaman akar wangi sekaligus berfungsi sebagai
usaha konservasi tanah dan air, karena kelebatan akarnya mencapai 50 cm
sehingga akar wangi dapat ditanam di pematang-pematang sawah untuk
8
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman akar wangi meliputi penyulaman, penyiangan,
pembumbunan, pemupukan, pemangkasan dan pengendalian hama. Sekitar
2-3 minggu setelah tanam, penyulaman dilakukan dengan cara
menggantikan tanaman yang tidak tumbuh dengan bibit yang baru. Hal ini
berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya dan
nantinya digunakan untuk memprediksi produk yang dihasilkan. Penyiangan
dilakukan dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh disekeliling
tanaman yang bertujuan agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur
hara dapat berjalan secara optimal. Pembubunan dilakukan dengan tujuan
mengatur aerasi dan drainase dengan baik untuk mencegah tanaman akar
wangi tergenang air. Pemumpukan merupakan usaha memelihara,
menambah dan mempertinggi kesuburan tanah. Dosis dan waktu
pemupukan untuk lahan seluas satu hektar dijelaskan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Dosis dan waktu pemupukan lahan akar wangi per hektar
Tahun I Tahun II
Jenis pupuk
Bulan ke-3 Bulan ke-9 Bulan ke-15
Pupuk kandang 5 ton 5 ton 5 ton
Urea 100 kg 50 kg 50 kg
TSP 50 kg 25 kg 25 kg
KCl 50 kg 25 kg 25 kg
Sumber: Santoso (1993)
Pemangkasan daun dilakukan tiga bulan atau enam bulan sekali
dengan tujuan untuk memperoleh akar yang rimbun dan panjang, khususnya
di dataran tinggi sedangkan tanaman akar wangi di dataran rendah tidak
perlu dilakukan pemangkasan karena justru dapat menurunkan hasil. Gejala
serangan hama di daerah sentra produksi akar wangi selama ini belum
menunjukkan kerugian ekonomis yang berarti. Kadang-kadang ditemukan
ancaman hama sejenis ulat yang menyerang akarnya, sehingga akar tersebut
terputus-putus dan rapuh serta membusuk. Sebagai langkah preventif dapat
disemprotkan insektisisda atau konsultasikan kepada petugas penyuluh.
4. Pemanenan
Penentuan waktu panen merupakan kunci dari usaha budidaya
tanaman akar wngi. Waktu pemanenan akar wangi bergantung pada musim
10
dan penggunaan tanah. Panen yang terlalu dini, justru dapat merusak
kondisi tanaman dan kandungan minyaknya masih sedikit. Panen yang
terlambat dapat menyebabkan penurunan kadar senyawa-senyawa potensial,
dapat mengakibatkan akar layu, sehingga bagian minyaknya hilang.
Berdasarkan pengalaman, saat panen terbaik ialah apabila tanaman akar
wangi berumur antara 1.5-2 tahun, karena ketika itu kandungan minyak
pada akar dalam keadaan optimal.
penyulingan menjadi lebih lama serta rendemen dan kualitas minyak yang
dihasilka menjadi rendah.
2. Penyulingan dengan uap (steam distillation)
Metode ini cocok untuk menyuling minyak atsiri yang diambil dari
bagian tanaman yang keras seperti kulit batang, kayu dan biji-bijian yang
keras seperti tanaman akar wangi. Pada metode ini, ketel suling dan tangki
air sebagai sumber uap panas diletakkan secara terpisah. Uap yang
dihasilkan mempunyai tekanan lebih tinggi dari tekanan udara luar. Hal
yang perlu diperhatikan untuk metode ini adalah tekanan pada boiler dan
ketel penyuling yang harus terus terkontrol.
3. Penyulingan dengan uap dan air (water and steam distillation)
Metode ini disebut dengan sistem kukus atau sistem uap tak langsung.
Menurut Santoso (1993), penyulingan minyak atsiri dengan cara ini sedikit
lebih maju dan produksi minyaknya relatif lebih baik. Cara ini paling sering
dilakukan para petani atsiri, dan jika pengerjaannya dilakukan dengan baik
produk minyaknya pun dapat masuk dalam kategori ekspor. Keuntungan
dari metode ini adalah adanya penetrasi uap yang terjadi secara merata ke
dalam jaringan bahan, suhu dapat dipertahankan sampai 100oC, harga alat
lebih murah, dan rendemen minyak yang dihasilkan lebih besar. Berikut
gambar peyulingan dengan metode penyulingan air dan uap.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang dilihat dari orang yang
mempunyai kepentingan langsung dalam manfaat dan biaya usaha tersebut, yaitu
individu atau pengusaha (Gray et al, 1997). Analisis finansial dilakukan dengan
cara penyusunan cash flow dengan terlebih dulu mengelompokkan komponen
yang termasuk ke dalam biaya dan manfaat. Unsur-unsur yang terdapat dalam
cash flow yaitu inflow (arus penerimaan) dan outflow (arus pengeluaran).
Komponen yang termasuk dalam inflow yaitu nilai produksi total, pinjaman,
grants (bantuan), nilai sewa dan nilai sisa. Komponen outflow terdiri dari biaya
investasi berupa tanah, bangunan dan mesin, biaya operasional dan pemeliharaan
yang berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, pajak, reinvetasi dan debt
service (pokok+bunga). Analisa proyek baik dari segi biaya maupun manfaat
perlu dilakukan karena pelaksanaan proyek melibatkan sumberdaya yang
jumlahnya terbatas, sehingga perlu keputusan pengelolaan yang tepat sehingga
dapat mencapai tujuan yang diinginkan di masa mendatang (Gittinger, 1986).
Dalam Gray et al. (2007) yang menjadi dasar perhitungan analisis finansial
adalah harga menggunakan harga pasar baik untuk sumber-sumber yang
dipergunakan untuk produksi maupun untuk hasil-hasil produksi dari usaha, pajak
15
adalah bagian dari manfaat yang dibayar kepada instansi pemerintah, penerimaan
subsidi berarti pengurangan biaya yang harus ditanggung oleh pemilik usaha,
biaya investasi dibiayai dengan modal sendiri, serta bunga atas pinjaman dalam
maupun luar negeri merupakan biaya proyek. Pilihan tingkat suku bunga sangat
penting, karena tingkat suku bunga yang rendah akan menurunkan nilai saat ini
dari keuntungan masa depan, dan sebaliknya jika suku bunga tinggi, maka nilai
saat ini menjadi lebih rendah dan berkurang (Mitchell et al, 2010).
geraniol, total sitronellal dan memberi pengaruh yang sangat nyata (P 6.05)
terhadap bobot jenis dan indeks bias. Lama penyulingan yang terlalu lama akan
menurunkan mutu rendemen yang dikehendaki.
Penelitian mengenai Kajian Kemampuan Daya Beli Petani Akar Wangi di
Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut dilakukan oleh Eddy Renaldy (2007).
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung pendapatan petani akar wangi yang
berasal dari usaha tani maupun dari luar usaha tani, mengetahui kemampuan daya
beli petani akar wangi di wilayah kajian, mengetahui kendala dan upaya yang
telah dilakukan untuk peningkatan pendapatan dan kemampuan daya beli petani.
Metode penelitian menggunakan analisis pendapatan dan metode survey deskriptif
untuk kajian kemampuan daya beli petani akar wangi. Hasil penelitian
menunjukkan pendapatan rata-rata petani akar wangi adalah
Rp 18 646 000/tahun/luas tanah, atau telah memberikan kontribusi 62% terhadap
total pendapatan petani akar wangi, pendapatan petani yang bersumber dari usaha
tani lainnya adalah Rp 3 020 000/tahun, memberikan kontribusi sebesar 10%, dan
tambahan pendapatan yang diperoleh dari usaha non pertanian adalah sebear
Rp 8 425 000/tahun atau sebesar 28% dari total pendapatan petani. Paritas daya
beli (Purchasing Power Parity-PPP) diperoleh sebesar 53.3 yang menunjukkan
kemampuan daya beli dari masyarakat atau petani akar wangi di Kecamatan
Samarang Kabupaten Garut. Permasalahan keterbatasan modal, rendahnya
produktivitas, keterbatasan dalam pemasaran, kemampuan petani untuk bergerak
di bidang off-farm masih lemah, dan masih lemahnya kemampuan asosiasi petani
baik dalam hal permodalan maupun sumber daya manusianya mengakibatkan
pendapatan yang diterima petani cenderung rendah. Upaya yang telah dilakukan
adalah dengan memfasilitasi petani akar wangi untuk melakukan kemitraan
dengan para pengusaha minyak atsiri, serta memberikan bantuan usaha ekonomi
produktif melalui penyaluran dana penguatan modal usaha kelompok (PMUK)
kepada kelompok tani akar wangi.
Penelitian mengenai Analisis Harga Pokok Produksi dan Penjualan Minyak
Akar Wangi di Kabupaten Garut, Jawa Barat dilakukan oleh Intania Sudarwati
(2011). Penelitian ini dilakukan karena selama ini baik petani maupun penyuling
belum melakukan perhitungan harga pokok produksi maupun harga pokok
17
adalah Rp 2 626.10/kg akar wangi. rata-rata nilai tambah minyak akar wangi mutu
rendah saat musim kemarau adalah Rp 2 602.11/kg akar wangi.
Penelitian mengenai Analisis Penyulingan Minyak Nilam (Patchouli Oil)
CV. Nilam Kencana Jaya di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes
dilakukan oleh Pujianto (2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui
besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, tingkat efisiensi dan
tingkat resiko usaha penyulingan minyak nilam CV. Nilam Kencana Jaya di
Kecamatan Bantakawung, Kabupaten Brebes. Metode penelitian menggunakan
metode analytical descriptive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total
yang dikeluarkan untuk satu tahun yaitu tahun 2011 sebesar Rp 2 359 672 735.5,
penerimaan sebesar Rp 3 159 822 000, sehingga diperoleh keuntungan sebesar
Rp 800 149 264.5. Dalam penelitian ini juga diperoleh nilai profitabilitas sebesar
33.90 %, nilai efisiensi sebesar 1.34, nilai koefisien variasi 1.03651 dan batas
bawah keuntungan sebesar Rp -71 548 098.89.
Penelitian mengenai Analisis Finansial Usaha Minyak Nilam dilakukan
oleh Unteawati (2012) dengan tujuan untuk menganalisis secara finansial usaha
nilam di Kecamatan Kota Agung Timur (dataran tinggi) dan Kabupaten
Tanggamus dan Desa Kali Asin Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
Lampung Selatan (dataran rendah). Hasil penelitian diperoleh usaha minyak nilam
di dataran rendah secara finansial layak (menguntungkan) karena diperoleh nilai
NPV Rp 15 594 676, Net B/C rasio 2.34, dan IRR sebesar 82 %. Sedamgkan
usaha minyak nilam di dataran tinggi Lampung secara finansial layak
(menguntungkan) karena diperoleh nilai NPV Rp 4 479 803, Net B/C 1.29, dan
IRR sebesar 19 %.
19
pelaku usaha. Hasil dari produksi pelaku usaha yang dijual akan menghasilkan
suatu penerimaan. Selisih penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan menjadi
pendapatan yang diperoleh oleh pelaku usaha akar wangi. Untuk pelaku usahatani
akar wangi, perhitungan pendapatan dapat menggunakan analisis pendapatan saja.
Sedangkan untuk menghitung pendapatan pelaku lain yang melakukan
penyulingan, perhitungan pendapatan menggunakan analisis finansial cash flow.
Perhitungan dengan cara tersebut dilakukan karena tingginya umur ekonomis dan
harga alat penyulingan yang dimiliki pelaku usaha yang tidak fair apabila hanya
dihitung menggunakan analisis pendapatan dan biaya penyusutan biasa. Untuk
mengetahui besarnya pendapatan pada pelaku usaha per tahun, nilai NPV dibagi
dengan umur proyek yaitu sesuai umur ekonomis alat penyuling sebesar 10 tahun.
Setelah diperoleh pendapatan dari masing-masing pelaku usaha akar wangi,
pendapatan tersebut dibandingkan untuk melihat pelaku usaha mana yang lebih
menguntungkan dan mungkin dapat diikuti oleh pelaku usaha lain. Pada penelitian
ini juga melihat kelayakan dan analisis usaha akar wangi pada masing-masing
pelaku usaha. Kelayakan dilihat dari hasil kriteria investasi yaitu NPV, IRR, Net
B/C dan PP. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat pengaruh yang akan
terjadi terhadap kelayakan apabila dilakukan perubahan pada harga input maupun
harga output dengan cara membuat beberapa skenario. Berikut adalah kerangka
pemikiran operasional yang dibentuk dalam diagram alir (Gambar 2).
21
IV METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara dan
pengamatan langsung pada petani dengan menggunakan kuisioner yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan
umum mengenai petani dan pertanian akar wangi secara umum, data jumlah
petani, data penggunaan sarana produksi, data penerimaan usaha serta data lain
yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari literatur, baik
buku, jurnal, situs internet, maupun dari instansi-instansi terkait, seperti BPS
Kecamatan Samarang, Dinas Perkebunan, dan beberapa instansi lain yang terkait
dengan penelitian ini.
R/C = ...(4)
= = ..(5)
(1 ) (1 ) (1 )
= = =
Keterangan:
Bt= Penerimaan penyuling akar wangi pada tahun ke-t (Rp)
Ct = Biaya yang dikeluarkan penyuling akar wangi pada tahun ke-t (Rp)
i = Suku bunga sebesar 11.75% (kredit mikro BRI)
t = Tahun kegiatan
n = Umur usaha
Kriteria kelayakan menurut NPV yaitu:
NPV>0, usaha penyulingan akar wangi layak untuk dijalankan.
NPV<0, usaha penyulingan akar wangi tidak layak untuk dijalankan.
2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Menurut Gray et al. (1997), Net B/C merupakan angka perbandingan
antara jumlah present value yang positif dengan jumlah present value yang
negatif. Secara sistematis, rumus Net B/C dapat dituliskan sebagai berikut:
=
(1 ) ( )
= .(6)
= ( )
(1 )
Keterangan:
Bt = Penerimaan penyuling akar wangi pada tahun ke-t (Rp)
Ct = Biaya yang dikeluarkan penyuling akar wangi pada tahun ke-t (Rp)
i = Suku bunga sebesar 11.75% (kredit mikro BRI)
t = Tahun kegiatan
n = Umur usaha
Kriteria kelayakan menurut Net B/C yaitu:
Net B/C>1, usaha penyulingan akar wangi layak untuk dijalankan.
Net B/C<1, usaha penyulingan akar wangi tidak layak untuk dijalankan.
3. Internal Rate of Return (IRR)
Tingkat pengembalian internal atau IRR merupakan cara lain
penggunaan arus manfaat neto tambahan untuk mengukur manfaat proyek,
yakni dengan mencari tingkat diskonto yang dapat membuat manfaat
27
sekarang neto dari arus manfaat neto tambahan atau arus uang tambahan
sama dengan nol (NPV=0). Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut:
1
RR= 2 (2 1 ).(7)
1 2
Keterangan:
IRR = Internal rate of return (%)
i1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif (%)
i2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif (%)
NPV1 = NPV positif (Rp)
NPV2 = NPV negatif (Rp)
Kriteria kelayakan menurut IRR yaitu:
IRR>11.75%, usaha penyulingan akar wangi layak untuk dijalankan.
IRR<11.75%, usaha penyulingan akar wangi tidak layak untuk dijalankan.
4. Payback Period
Menurut Gittinger (2008), Payback Period merupakan jangka waktu
kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan, dihitung
mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai neto produksi
tambahan sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang
ditanamkan. Kriteria Payback Period berguna untuk mengetahui berapa
lama waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
5. Analisis Sensitivitas
Menurut Gittinger (1986) pada proyek di sektor pertanian dapat
berubah-ubah sebagai akibat dari empat permasalahan utama, yaitu
perubahan harga jual produk, keterlambatan pelaksaan proyek, kenaikan
biaya input dan kesalahan dalam memperkirakan hasil produksi.
Skenario untuk melihat sensitivitas dari perubahan harga input-output
dapat dilakukan dengan empat skenario yaitu:
1. Skenario A yaitu pada petani akar wangi terjadi penurunan harga jual
hasil panen akar wangi sebesar 5% dan biaya lain dianggap tetap.
2. Skenario B yaitu petani akar wangi menggunakan bibit unggul, hasil
panen meningkat menjadi 12 ton/tahun dan biaya lain dianggap tetap.
28
2. Analisis cash flow dimulai dari T0 yang merupakan tahun dimana pelaku
usaha melakukan persiapan seperti mendirikan bangunan dan membeli
peralatan penyulingan.
4. Nilai discount factor adalah 11.75% didasarkan pada kredit mikro BRI dan
diasumsikan sama hingga akhir bisnis.
29
V GAMBARAN UMUM
Tabel 6 Luas areal perkebuanan rakyat jenis tanaman akar wangi di Kecamatan
Samarang tahun 2014
Luas Areal Tanaman (Ha)
No Desa Tanaman Tanaman Tanaman
belum Menghasilkan tua rusak Jumlah
menghasilkan (TM) T/R
1 Cisarua 35.25 25.50 - 60.75
2 Parakan 14.75 15.25 - 30.00
3 Sukakarya 30.00 45.00 - 75.00
4 Tanjungkarya 22.25 20.50 - 42.75
Jumlah 102.25 106.25 - 208.50
Sumber: UPTD Perkebunan Kecamatan Samarang (2014)
Waktu terbaik untuk penanaman akar wangi dilakukan pada awal musim
hujan, namun dapat juga dilakukan setiap saat, sepanjang tahun. Waktu
pemanenan akar wangi dapat dilakukan setelah tanaman berumur 8 (delapan)
bulan pada musim kemarau. Namun sebagian besar petani akar wangi di
Kecamatan Samarang memanen akar wangi setelah berumur 12 (dua belas) bulan.
Seluruh hasil panen dari petani di kecamatan Samarang dibeli oleh penyuling
dengan kisaran harga Rp 800 - Rp 2 000 per kg. Kualitas dan kuantitas akar wangi
yang dihasilkan petani menentukan harga akar wangi yang dijual kepada
penyuling. Kualitas akar wangi dipengaruhi oleh keadaan cuaca, tanah dan juga
cara budidaya yang baik dan benar. Semakin tinggi kualitas akar wangi, harga
akar wangi juga semakin tinggi. Selain itu, harga akar wangi juga dipengaruhi
oleh musim panen, ketika panen raya harga akar wangi cenderung menurun.
5.3 Penyulingan Akar Wangi
Setelah akar wangi sampai kepada penyuling, maka dilakukan proses
penyulingan yang menghasilkan minyak akar wangi untuk dijual kepada
pengumpul minyak akar wangi atau eksportir. Minyak akar wangi merupakan
salah satu jenis minyak atsiri yang diekspor oleh Indonesia dengan pangsa pasar
26 % dari ekspor dunia. Pasar ekspornya antara lain Prancis, Swiss, Jerman, India,
Australia, dan Kanada. Peralatan yang digunakan oleh penyuling akar wangi di
Kecamatan Samarang terdiri dari ketel penyulingan, cooler, compressor dan bak
pendingin.
32
(a) (b)
Gambar 5 Ketel penyulingan (a) dan bak pendingin dan cooler (b)
Harga beli oleh pengumpul atau eksportir minyak akar wangi berkisar Rp
700 000 - Rp 1 000 000 per kg. Harga jual untuk dalam negeri berkisar Rp 700
000 Rp 1 200 000 sedangkan harga jual untuk ekspor berkisar US$ 120 - US$
180 per kg berdasarkan kualitas minyak yang dihasilkan. Di Negara luar, harga
penjualan minyak akar wangi jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia yaitu
berkisar US$ 250 - US$ 350 per kg. Hal tersebut dikarenakan kualitas minyak
yang dihasilkan jauh lebih tinggi karena sudah diolah dengan mesin yang canggih.
Di Indonesia, mesin tersebut sudah ada namun penggunaannya belum maksimal
oleh karena itu perlu tenaga ahli dalam penggunaan mesin penyulingan tersebut.
Minyak akar wangi juga termasuk salah satu minyak atsiri yang diimpor.
Hal tersebut dikarenakan pasokan minyak akar wangi yang terbatas, sehingga
walaupun menjadi produsen minyak akar wangi untuk pasar dunia, impor tetap
dibutuhkan. Negara produsen minyak akar wangi terdapat di negara berkembang
dan negara maju. Negara berkembang lebih terfokus untuk memproduksi akar
wangi dan bahan baku menjadi setengah jadi, kemudian diekspor ke negara lain.
Negara maju mengimpor minyak akar wangi dalam bentuk setengah jadi dari
negara berkembang, lalu diolah menjadi barang jadi.
menanam akar wangi dengan ukura yang berbeda setiap petaninya, berkisar antara
panjang 30-50 cm, lebar 30-50 cm dan kedalaman lubang 5-10 cm.
Sebagian besar petani akar wangi di kecamatan Samarang memiliki lahan
masing-masing. Harga sewa lahan di kecamatan Samarang adalah Rp 2 800 000
per hektar per tahun. Lahan yang dimiliki petani biasanya merupakan lahan
warisan keluarga secara turun-temurun yang sejak dulu digunakan untuk
menanam akar wangi. Namun, luas lahan yang dimanfaatkan untuk ditanami akar
wangi sudah berkurang jumlahnya dikarenakan harga akar wangi yang anjlok
sehingga tidak menguntungkan petani.
6.1.1.2 Penanaman
Pada kegiatan penanaman bibit akar wangi yang digunakan adalah bibit akar
wangi atau bonggol yang siap tanam. Cara penanamannya yaitu dengan
memasukkan bibit atau bonggol siap tanam ke dalam lubang tanam yang telah
dibuat sebelumnya. Jarak tanam akar wangi di kecamatan Samarang bervariasi,
tergantung petani masing-masing, yaitu berkisar antara 50-60 cm. Penanaman
akar wangi dapat dilakukan secara monokultur atau tumpang sari. Secara
monokultur biasanya dilakukan oleh petani yang memiliki lahan akar wangi yang
luas, sedangkan pola tumpang sari biasanya dilakukan oleh petani yang memiliki
lahan yang sempit. Sebagian besar petani akar wangi di Kecamatan Samarang
melakukan tumpang sari di lahan yang ditanami akar wangi dengan tanaman
utama tomat dan kol. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar petani akar wangi
di Kecamatan Samarang memiliki lahan yang sempit dan selain itu harga akar
wangi yang relatif rendah mengakibatkan petani melakukan pola tumpang sari
dengan tanaman sayuran yang dapat menghasilkan pemasukan lebih tinggi. Jarak
tanam dan pola tanam yang digunakan dapat mempengaruhi produktifitas yang
didapat oleh masing-masing petani. Jarak tanam yang lebar akan memberikan
dampak positif terhadap kesehatan tanaman utama dan tanaman tumpang sari lain
karena dapat mengurangi tingkat kompetisi masing-masing tanaman dalam
memperoleh makanan, air, dan sinar matahari atau cahaya yang cukup karena
tanaman akan tidak saling menaungi (Fazlurrahman, 2012).
Bibit akar wangi yang digunakan petani di lokasi penelitian tidak banyak
jenisnya. Sebagian besar petani menggunakan bibit unggulan local yang dapat
37
diperoleh di tempat penjualan bibit di sekitar lokasi penelitian. Harga beli bibit
akar wangi yaitu Rp 200 000 per kemasan (100 kg) atau Rp 2 000 per kg. Rata-
rata penggunaan bibit akar wangi adalah 2 089.167 kg/hektar dengan biaya
sebesar Rp 4 178 333.33. Sebagian besar petani di Kecamatan Samarang
melakukan penanaman pada awal musim hujan (Oktober-November) karena pada
awal pertumbuhan, tanaman akar wangi membutuhkan air yang cukup.
6.1.1.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan sejak tanaman ditanam hingga
tanaman selesai di panen. Adapun kegiatan pemeliharaan tanaman akar wangi
antara lain yaitu penyiangan I, pemupukan dan penyiangan II.
1. Penyiangan I
Setelah tanaman akar wangi berumur 3 bulan, tahap yang perlu
dilakukan adalah penyiangan I. Kegiatan penyiangan merupakan hal yang
sangat penting dilakukan untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan akar
wangi yang diakibatkan oleh gulma yang tumbuh disekitar tanaman.
Penyiangan dilakukan oleh petani dengan cara membersihkan gulma-gulma
dengan tangan dan menggunakan golok ataupun sabit.
2. Pemupukan
Kegiatan pemupukan merupakan pemberian tambahan sejumlah
unsur-unsur makanan yang diperlukan oleh tanaman akar wangi untuk
menambah dan mempertinggi kesuburan tanah. Kegiatan pemupukan
dilakukan satu kali pada saat tanaman berumur 6 bulan dengan cara
memasukkan pupuk ke dalam lubang dan kemudian ditutup tanah kembali.
Usahatani akar wangi di lokasi penelitian hanya menggunakan pupuk padat
untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk padat yang digunakan adalah pupuk
TSP, pupuk Urea, pupuk Phonska, dan pupuk ZA, dan pupuk NPK. Jumlah
pupuk yang dikeluarkan tergantung besarnya luas lahan akar wangi dan bibit
yang ditanam. Tabel 11 berikut ini adalah rata-rata biaya penggunaan pupuk
untuk usahatani akar wangi di Kecamatan Samarang.
38
ialah pada saat tanaman berumur 1 tahun, dimana ketika itu kandungan minyak
pada akar dalam keadaan optimal. Pemanenan akar wangi dilakukan dengan cara
mencangkul tanah disekitar tanaman lalu mencabut seluruh akar. Daun akar wangi
dapat dibuang atau dimanfaatkan menjadi kompos, sedangkan bonggolnya dapat
dijadikan bibit untuk penanaman selanjutnya. Setelah dipanen, akar dikeringkan
hingga kadar air turun. Pada kegiatan pemanenan, terdapat istilah borongan.
Borongan adalah penggunaan tenaga kerja pada kegiatan pemanenan akar wangi
dengan biaya Rp 50 000 untuk setiap kuintal hasil panen yang diperoleh.
Seluruh kegiatan budidaya akar wangi mulai dari pengolahan lahan hingga
pemanenan membutuhkan tenaga kerja. Secara umum, tenaga kerja yang
digunakan dalam usahatani terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan
tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Untuk aktifitas usahatani seperti pengolahan
lahan, penanaman, penyaingan I, pemupukan dan penyiangan II dihitung
berdasarkan jumlah hari orang kerja (HOK) yaitu sebesar 8 jam per harinya.
Pemberian upah TKLK bagi laki-laki sebesar Rp 48 000 dan bagi wanita sebesar
Rp 32 000. Sedangkan aktifitas pemanenan dan pengangkutan dilakukan dengan
sistem borongan, dengan upah sebesar Rp 50 000 per kuintal akar wangi.
Penggunaan tenaga kerja pada akar wangi dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.
Tabel 12 Penggunaan tenaga kerja pada usahatani akar wangi di Kecaamatan
Samarang
TKDK TKLK
Kegiatan
Rata-rata (HOK/ha) Rata-rata (HOK/ha)
1. Pengolahan lahan 5.11 38.53
2. Penanaman 4.84 18.86
3. Penyiangan I 5.30 15.56
4. Pemupukan 5.32 15.38
5. Penyiangan II 5.30 15.38
6. Pemanenan - -
Total 25.87 103.70
Sumber: Data primer diolah (2014)
Berdasarkan data yang telah dipaparkan pada tabel, dapat dilihat bahwa
penggunaan tenaga kerja luar keluarga (TKLK) jauh lebih besar dibandingkan
penggunaan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK). Hal tersebut dikarenakan,
usahatani akar wangi mulai dari pengolahan lahan sampai penyiangan II
membutuhkan banyak tenaga kerja yang tidak dapat dipenuhi hanya dari TKDK
saja. Sedangkan untuk aktifitas pemanenan dan pengangkutan tidak disertakan
40
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa budidaya Good
Agricultural Practices yang tidak dilakukan pada pola budidaya petani di tempat
penelitian Kecamatan Samarang seperti pemberian pupuk pada saat pengolahan
lahan, penyulaman, pembumbunan, pemupukan yang dilakukan hanya satu kali,
dan pengendalian hama. Petani tidak melakukan budidaya tersebut dengan alasan
tidak terlalu dibutuhkan dan menghemat biaya. Pemberian pupuk hanya satu kali
dilakukan petani selama masa penanaman hingga pemanenan. Menurut Santoso
(1993), pemberian pupuk penting dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Begitu pula dengan penyulaman, pembumbunan dan pengendalian hama.
Penyulaman berguna dilakukan untuk mencegah terjadi penurunan produksi akar
wangi akibat rusaknya tanaman. Pembumbunan berguna dilakukan untuk
mencegah tanaman akar wangi terendam air, khususnya pada saat musim hujan
yang sedang terjadi di tempat penelitian. Pengendalian hama berguna dilakukan
untuk mencegah terjadinya penurunan produksi akibat serangan hama.
6.1.2 Keragaan Usaha Penyulingan Minyak Akar Wangi
Di Kecamatan Samarang, teknik penyulingan akar wangi yang diterapkan
oleh penyuling yaitu menggunakan sistem air dan uap (kukus). Teknik
penyulingan dengan cara ini sedikit lebih maju dan produksi minyaknya lebih
baik. Akar wangi yang digunakan pada proses penyulinga berupa akar wangi
kering yang sudah dijemur sebelumnya. Lama proses penyulingan 12 jam untuk
menghasilkan minyak yang bermutu standar dengan tekanan 4-5 bar dan 20 jam
untuk menghasilkan minyak bermutu premium dengan tekanan 2-3 bar. Tahap
teknik penyulingan yang dilakukan penyuling di Kecamatan Samarang terdiri dari
penanganan bahan baku akar wangi, pengisian bahan ke ketel, proses penyulingan
minyak akar wangi, pemisahan minyak dan penampungan minyak. Input atau
faktor produksi yang digunakan dalam usahatani akar wangi terdiri dari bahan
baku akar wangi, bahan bakar, listrik, air dan tenaga kerja. Berikut ini alur proses
penyulingan akar wangi.
42
Pengisian Bahan ke
dalam Ketel
Proses Penyulingan
Pemisahan Minyak
Penampungan Minyak
Pengemasan Minyak
mulai dari petani akar wangi, penyuling akar wangi, pengumpul minyak akar
wangi dan eksportir minyak akar wangi. Komponen yang mempengaruhi tingkat
pendapatan yaitu penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan merupakan hasil
perkalian antara jumlah output yang dihasilkan dan harga output tersebut,
sedangkan pengeluaran merupakan penjumlahan dari biaya tetap tunai, biaya tetap
diperhitungkan, biaya variabel tunai, dan biaya variabel diperhitungkan. Suatu
usaha dikatakan menguntungkan jika selisih antara penerimaan usaha dan
pengeluaran usaha bernilai positif. Dalam penelitian ini, analisis pendapatan
pelaku usahatani akar wangi yang terdapat di Kecamatan Samarang dibagi ke
dalam lima kelompok, yaitu pendapatan petani akar wangi, pendapatan petani-
penyuling akar wangi, pendapatan penyuling akar wangi, pendapatan petani-
penyuling-pengumpul akar wangi dan pendapatan petani-penyuling-pengumpul-
pengekspor akar wangi. Berikut ini akan dibahas mengenai pendapatan dari
masing-masing pelaku usahatani akar wangi tersebut.
wanita sebesar Rp 20 000 per lima jam kerja, sehingga setelah dikonversikan
menjadi Rp 32 000 per HOK.
Tabel 15 Struktur biaya usahatani akar wangi di Kecamatan Samarang per hektar
per tahun
Harga Satuan Total Persentase
Komponen Biaya Satuan Jumlah
(Rp) (Rp/hektar) (%)
A. Biaya Tunai
Biaya Tetap
1 Pajak Rp/Ha 1 50 000.00 50 000.00 0.23
Sub Total Biaya Tunai Tetap 50 000.00 0.23
Biaya Variabel
2 Pupuk Kg 580.70 2 200.00 1 277 542.42 6.00
3 Tenaga Kerja Luar Keluarga HOK 103.70 48 000.00 4 977 754.09 23.22
4 Upah Panen dan Pengangkutan Borongan 96.31 50 000.00 4 815 484.85 22.47
Sub Total Biaya Tunai Variabel 11 070 781.36 51.69
Total Biaya Tunai 11 120 781.36 51.89
B. Biaya Diperhitungkan
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan Hektar 1 2 800 000.00 2 800 000.00 13.06
2 Biaya penyusutan - - 363 213.54 1.70
Sub Total Biaya Diperhitungkan Tetap 3 163 213.54 14.76
Biaya Variabel
3 Bibit Akar Wangi Kg 2 089.17 2 000.00 4 178 333.33 19.49
4 Tenaga Kerja Dalam Keluarga HOK 25.87 48 000.00 1 241 824.27 5.79
5. Upah Panen dan Pengangkutan Borongan 34.60 50 000.00 1 730 166.67 8.07
Sub Total Biaya Diperhitungkan Variabel 7 150 324.27 33.35
Total Biaya Non Tunai 10 313 537.81 48.11
Total Biaya Usahatani 21 434 319.18 100.00
Sumber: Data primer diolah (2014)
Biaya variabel diperhitungkan adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak
langsung oleh petani dan besar-kecilnya dipengaruhi output yang diperoleh.
Komponen biaya variabel diperhitungkan dalam usahatani akar wangi adalah
biaya bibit, sewa lahan dan tenaga kerja dalam keluarga. Dalam usahatani akar
wangi, pengeluaran biaya untuk pembelian bibit hanya dilakukan pada tahun awal
mulai penanaman akar wangi. Untuk tahun selanjutnya penanaman menggunakan
bonggol yang dihasilkan dari panen akar wangi, sehingga petani tidak lagi
mengeluarkan biaya untuk pembelian bibit akar wangi. Maka dalam hal ini biaya
pembelian bibit termasuk ke dalam biaya variabel diperhitungkan. Rata-rata harga
bibit akar wangi yang digunakan petani di kecamatan Samarang yaitu Rp 200 000
per kuintal atau Rp 2 000 per kg. Komponen lain yang termasuk ke dalam biaya
variabel diperhitungkan adalah biaya sewa lahan. Biaya ini termasuk
diperhitungkan karena keseluruhan responden yang diwawancarai memiliki lahan
sendiri, tidak perlu membayar sewa lahan. Biaya TKDK dihitung sebagai biaya
variabel non tunai karena biayanya tidak langsung dikeluarkan dan jumlahnya
dapat berubah sewaktu-waktu tergantung besarnya output yang dihasilkan.
49
Penerimaan usahatani akar wangi berasal dari hasil panen yang diterima
oleh petani. Keseluruhan hasil panen dijual dengan harga yang berbeda tergantung
kualitas dan lokasi lahan akar wangi. Harga akar wangi di kecamatan Samarang
berkisar antara Rp 800 - Rp 2 000 per kg.
Tabel 16 Penerimaan, pengeluaran, pendapatan, dan R/C rasio usahatani akar
wangi per hektar per tahun di Kecamatan Samarang
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Penerimaan 11 977 938.61
2 Biaya Tunai 11 120 781.36
3 Biaya Diperhitungkan 10 313 537.81
4 Biaya Total (2+3) 21 434 319.18
5 Pendapatan atas Biaya Tunai 857 157.24
6 Pendapatan atas Biaya Total -9 456 380.57
7 R/C Rasio atas Biaya Tunai (1/2) 1.08
8 R/C Rasio atas Biaya Total (1/4) 0.56
Sumber: Data primer diolah (2014)
Tabel 16 diatas dapat diketahui besarnya rata-rata penerimaan usahatani
akar wangi yang dihasilkan setiap tahunnya dan biaya-biaya yang dikeluarkan
selama kegiatan usahatani, baik biaya tunai, biaya diperhitungkan dan biaya total.
Dengan diketahui biaya-biaya usahatani, maka dapat diperoleh pendapatan
usahatani, baik pendapatan atas biaya tunai maupun pendapatan atas biaya
total.Pendapatan atas biaya tunai yang diperoleh bernilai positif yang berarti
petani memperoleh keuntungan. Sedangkan pendapatan atas biaya total yang
diperoleh bernilai negatif yang berarti petani mengalami kerugian. Pada struktur
biaya diperhitungkan terdapat biaya beli bibit yang tinggi sehingga pendapatan
atas biaya total diperoleh negatif. Pendapatan usahatani yang bernilai negatif
memiliki arti bahwa jika seluruh sumber daya yang digunakan dalam usahatani
akar wangi dinilai, baik yang dibayarkan secara tunai maupun yang
diperhitungkan, maka petani akar wangi tidak mampu membayar biaya tersebut.
Selain itu, pada tabel diatas diperoleh pula nilai R/C ratio atas biaya tunai
sebesar 1.08% yang artinya setiap biaya yang dikeluarkan petani sebesar satu
rupiah maka petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.08. Untuk R/C
rasio atas biaya total diperoleh sebesar 0.56 yang artinya untuk setiap biaya yang
dikeluarkan pertain sebesar satu rupiah maka petani akan memperoleh
penerimaan sebesar Rp 0.56.
50
kerja luar keluarga. Biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku
akar wangi merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan penyuling untuk satu
tahun penyulingan. Dalam penyulingan, TKLK terdiri atas tenaga kerja
penyulingan dan pengangkut bahan baku yang keduanya dilakukan secara
borongan. Berikut ini tabel biaya operasional usaha penyulingan akar wangi.
Tabel 18 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha
penyuling akar wangi di Kecamatan Samarang
Biaya Operasional Satuan Jumlah Harga Biaya Persentase
(Rp/satuan) (Rp) (%)
Biaya Tetap Tunai
1 Pajak lahan Hektar 1 50 000.00 50 000.00 0.01
Biaya Variabel Tunai
2 Bahan baku akar wangi Kg 360 000 1 000.00 360 000 000.00 57.89
3 Listrik Minggu 32 100 000.00 3 200 000.00 0.51
4 Bahan bakar Drum 240 750 000.00 180 000 000.00 28.95
5 Transportasi Bulan 8 400 000.00 3 200 000.00 0.51
6 Tenaga Kerja Luar Keluarga
a Pengangkut Borongan 360 100 000.00 36 000 000.00 5.79
b Penyuling Borongan 240 160 000.00 38 400 000.00 6.18
7 Biaya pemeliharaan 2 500 000.00 1 000 000.00 0.16
Total Biaya Tunai 621 850 000.00 100.00
Sumber: Data primer diolah (2014)
Setelah diperoleh perhitungan pada arus penerimaan dan pengeluaran,
dilakukan perhitungan net benefit yang merupakan pengurangan penerimaan dan
pengeluaran. Dengan discount factor (DF) sebesar 11.75%, diperoleh present
value dari perkalian net benefit dan discount factor. Setelah itu, dapat diketahui
lima indikator dari kriteria investasi. Kelima indikator tersebut adalah Net Present
Value, Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan
Payback Period (PP). Hasil penilaian berdasarkan kriteria investasi dapat dilihat
pada Tabel 19.
Tabel 19 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha penyuling
akar wangi di Kecamatan Samarang
Kriteria Investasi Nilai
Net Present Value (Rp) 32 810 728.26
Internal Rate of Return (%) 15
Net Benefit/Cost 1.14
Payback Period (tahun) 7.92
Sumber: Data primer diolah (2014)
Berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi di atas, didapatkan nilai
NPV>0. Nilai tersebut merupakan selisih dari manfaat bersih yang telah
didiskonto dengan biaya yang telah didiskonto selama umur usaha. Usaha
penyulingan ini layak untuk dijalankan karena menghasilkan nilai NPV yang
52
positif atau lebih dari nol. Nilai NPV yang didapat merupakan pendapatan bersih
yang diperoleh penyuling selama 10 tahun. Sehingga untuk mengetahui
pendapatan penyuling selama 1 tahun, nilai NPV dibagi dengan umur ekonomis
usaha menjadi Rp 3 281 072.83 per tahun. Investasi pada usaha penyulingan akar
wangi layak berdasarkan Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh lebih besar
dari tingkat suku bunga yang dijadikan acuan tingkat discount factor (11.75%)
yaitu sebesar 15% yang berarti bahwa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan
investasi tersebut 15% per tahun. Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1
yang berarti bahwa penggunaan investasi layak. Nilai Net B/C sebesar 1.14 artinya
penggunaan setiap Rp 1 untuk membiayai usaha tersebut akan menghasilkan
Rp 1.14 selama umur usaha. Nilai yang dihasilkan Payback Period adalah 7.92
tahun yang artinya bahwa jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
sejumlah nilai investasi yang telah dikeluarkan adalah selama 7 tahun 11 bulan.
Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi tersebut lebih
pendek daripada jangka waktu umur usaha sehingga layak untuk dijalankan.
usahatani pada pelaku petani-penyuling akar wangi sama dengan komponen biaya
usahatani pada pelaku petani akar wangi. Penghitungan besarnya biaya usahatani
dihitung selama periode satu tahun per hektar.
Tabel 20 Struktur biaya usahatani akar wangi pada pelaku petani-penyuling di
Kecamatan Samarang
Harga Satuan Total Persentase
Komponen Biaya Satuan Jumlah
(Rp) (Rp) (%)
A. Biaya Tunai
Biaya Tetap
1 Pajak Rp/Ha 1.00 50 000 50 000 0.24
Sub Total Biaya Tunai Tetap 50 000 0.24
Biaya Variabel
2 Pupuk Kg 560.00 2 000 1 120 000 5.46
3 Tenaga Kerja Luar Keluarga HOK 77.38 48 000 3 714 000 18.09
4 Upah Panen dan Pengangkutan Borongan 120.00 50 000 6 000 000 29.23
Sub Total Biaya Tunai Variabel 10 834 000 52.78
Total Biaya Tunai 10 884 000.00 53.02
B. Biaya Diperhitungkan
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan Rp/Ha 1.00 2 800 000 2 800 000 13.64
2 Penyusutan alat 225 000 1.09
Sub Total Biaya Diperhitungkan Tetap 3 025 000 14.63
Biaya Variabel
3 Bibit Akar Wangi Kg 2 800.00 2 000 5 600 000 27.28
4 Tenaga Kerja Dalam Keluarga HOK 21.25 48 000 1 020 000 4.97
5 Upah Panen dan Pengangkutan Borongan - - - -
Sub Total Biaya Diperhitungkan Variabel 6 620 000 32.35
Total Biaya Diperhitungkan 9 420 000 46.98
Total Biaya Usahatani 20 529 000 100.00
Sumber: Data primer diolah (2014)
Pada tabel 20 dapat dilihat rata-rata total biaya tunai sebesar Rp 10 884 000
per hektar per musim panen yaitu satu tahun. Biaya tunai terdiri dari biaya pajak
lahan, penyusutan alat, pupuk, upah tenaga kerja luar keluarga, dan upah panen
dengan sistem borongan. Sedangkan rata-rata total biaya diperhitungkan sebesar
Rp 9 420 000 per hektar per tahun. Biaya diperhitungkan terdiri dari biaya sewa
lahan, bibit akar wangi, upah tenaga kerja dalam keluarga, dan upah panen dengan
sistem borongan.
Setelah menghitung besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan selama
melakukan usahatani akar wangi, selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap
pendapatan yang diperoleh pada proses penyulingan. Perbedaan struktur biaya
pada pelaku penyuling akar wangi dan pelaku usaha petani-penyuling akar wangi,
yaitu terletak pada penggunaan bahan baku. Penggunaan bahan baku pada pelaku
usaha petani-penyuling lebih sedikit dikarenakan sebagian bahan baku yang
digunakan untuk menyuling menggunaakan akar wangi dari hasil panen lahan
sendiri, sehingga mengurangi pengeluaran biaya untuk pembelian bahan baku
akar wangi. Pada penelitian ini, perhitungan terhadap pendapatan yang diperoleh
54
penyusutan alat, pupuk, upah tenaga kerja luar keluarga, dan upah panen dengan
sistem borongan. Sedangkan biaya diperhitungkan terdiri dari biaya sewa lahan,
bibit akar wangi, upah tenaga kerja dalam keluarga, dan upah panen dengan
sistem borongan.
Setelah menghitung besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan selama
melakukan usahatani akar wangi, tahap selanjutnya dilakukan perhitungan
terhadap pendapatan yang diperoleh pada proses penyulingan. Selain biaya
penggunaan bahan baku yang lebih rendah, perbedaan struktur biaya pada pelaku
usaha petani-penyuling-pengumpul akar wangi dengan pelaku usaha sebelumnya,
yaitu terletak pada biaya untuk mengumpul minyak akar wangi yang dibeli dari
penyuling lain. Selama satu bulan, penyuling dapat mengumpul minyak akar
wangi dari penyuling lain sebesar 50 kg, sehingga selama satu tahun periode
penyulingan, penyuling dapat mengumpul minyak akar wangi sebanyak 400 kg.
Sama seperti perhitungan pada pelaku usaha sebelumnya, pendapatan penyuling
pada pelaku usaha ini dihitung menggunakan cash flow sesuai dengan umur
ekonomis peralatan penyulingan yaitu selama 10 tahun. Komponen biaya
penyulingan akar wangi menggunakan cash flow terdiri dari inflow dan outflow.
Komponen inflow terdiri dari penerimaan hasil penjualan minyak akar wangi
dengan mutu standar sebesar Rp 768 000 000 per tahun, hasil penjualan minyak
akar wangi yang dikumpul sebesar Rp 320 000 000 per tahun dan nilai sisa
sebesar Rp 3 333 333.33 yang dimasukkan pada akhir tahun periode usaha.
Sehingga pada tahun ke-10 usaha penerimaan lebih besar daripada tahun
sebelumnya menjadi Rp 1 091 333 333.33.
Komponen outflow terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional.
Komponen yang termasuk dalam biaya investasi yaitu biaya peralatan
penyulingan dan bangunan yang terdiri dari ketel penyulingan, cooler,
compressor, bangunan dan bak pendingin. Komponen biaya operasional terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel tunai seperti pada Tabel 24 berikut.
58
Tabel 24 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha
petani-penyuling-pengumpul akar wangi
Biaya Operasional Satuan Jumlah Harga Satuan Total Persentase
(Rp) (Rp) (%)
Biaya Tetap Tunai
1 Pajak lahan Hektar 1.00 50 000 50 000 0.01
Biaya Variabel Tunai
2 Biaya usahatani Hektar 30.00 10 920 000 327 600 000 32.12
3 Beli minyak akar wangi Kg 400.00 775 000 310 000 000 30.39
4 Bahan baku akar wangi Kg 45 000 1000 45 000 000 4.41
5 Listrik Minggu 240 20 000 480 000 0.47
6 Bahan bakar Drum 240 850 000 204 000 000 20.00
7 Pengepakan Jerigen 32 30 000 960 000 0.09
8 Transportasi Bulan 8 4 000 000 32 000 000 3.14
9 Tenaga Kerja Luar Keluarga
a Pengangkut Borongan 360 100 000 36 000 000 3.53
b Penyuling Borongan 240 240 000 57 600 000 5.65
10 Biaya pemeliharaan Frekuensi 4 500 000 2 000 000 0.20
Total biaya tunai Tahun 1 019 960 000 100.00
Sumber: Data primer diolah (2014)
Biaya tetap tunai terdiri dari pajak lahan yang dikenakan sebesar Rp 50 000
per tahun. Biaya variabel tunai terdiri dari biaya usahatani, biaya untuk membeli
minyak akar wangi dari penyuling lain, biaya bahan baku akar wangi, biaya
listrik, biaya bahan bakar, biaya pengepakan, biaya transportasi, biaya
pemeliharaan mesin dan upah tenaga kerja luar keluarga. Biaya rata-rata yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku akar wangi merupakan biaya terbesar
yang dikeluarkan penyuling untuk satu tahun penyulingan. Dalam penyulingan,
TKLK terdiri atas tenaga kerja penyulingan dan pengangkut bahan baku yang
keduanya dilakukan secara borongan. Berikut ini tabel biaya operasional usaha
penyulingan akar wangi.
Setelah diperoleh perhitungan pada arus penerimaan dan pengeluaran,
selanjutnya dilakukan analisis kelayakan finansial berdasarkan kriteria investasi
yaitu Net Present Value, Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return
(IRR), dan Payback Period (PP). Analisis kelayakan finansial dihitung
berdasarkan nilai manfaat bersih atau net benefit yang didiskonto dengan tingkat
discount factor (DF) sebesar 11.75%. Kemudian dilakukan perhitungan present
value dari perkalian net benefit dan discount factor. Hasil penilaian berdasarkan
kriteria investasi dapat dilihat pada Tabel 25.
59
Tabel 25 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul akar wangi
Kriteria Investasi Nilai
Net Present Value (Rp) 134 650 684.86
Internal Rate of Return (%) 25
Net Benefit/Cost 1.59
Payback Period (tahun) 4.75
Sumber: Data primer diolah (2014)
Berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi di atas, usaha penyulingan
ini layak untuk dijalankan karena menghasilkan nilai NPV yang positif atau lebih
dari nol. Nilai NPV yang didapat merupakan pendapatan bersih yang diperoleh
penyuling selama 10 tahun. Sehingga untuk mengetahui pendapatan penyuling
selama 1 tahun, nilai NPV dibagi dengan umur ekonomis usaha menjadi
Rp 13 465 068.49 per tahun. Berdasarkan Internal Rate of Return (IRR), usaha
penyulingan akar wangi juga layak untuk dijalankan karena hasil yang diperoleh
lebih besar dari tingkat suku bunga yang dijadikan acuan tingkat discount factor
(11,75%) yang berarti bahwa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi
tersebut 25% per tahun. Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1 yang
berarti bahwa penggunaan investasi layak. Nilai Net B/C sebesar 1.59 artinya
penggunaan setiap Rp 1 untuk membiayai usaha tersebut akan menghasilkan
Rp 1.59 selama umur usaha. Nilai yang dihasilkan Payback Period adalah 4.75
tahun yang artinya bahwa jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
sejumlah nilai investasi yang telah dikeluarkan adalah selama 4 tahun 9 bulan.
Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi tersebut lebih
pendek daripada jangka waktu umur usaha sehingga layak untuk dijalankan.
untuk kualitas minyak premium, sedangkan hanya 20% dari hasilnya untuk
memenuhi permintaan di Garut dan Jakarta dengan kualitas regular atau standar.
Perhitungan biaya dan penerimaan pada pelaku usaha ini hampir sama
dengan perhitungan biaya dan penerimaan pada pelaku usaha lain. Hanya saja
yang membedakan yaitu biaya ekspor yang dikeluarkan selama setahun. Berikut
ini tabel yang memaparkan struktur biaya usahatani akar wangi pada pelaku usaha
petani-penyuling-pengumpul-pengekspor di kecamatan Samarang.
Tabel 26 Struktur biaya usahatani akar wangi pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul-pengekspor di Kecamatan Samarang
Harga Total Persentase
Komponen Biaya Satuan Jumlah
(Rp) (Rp) (%)
A. Biaya Tunai
Biaya Tetap
1 Pajak Hektar 20 50 000 1 000 000 0.15
Sub Total Biaya Tunai Tetap 1 000 000 0.15
Biaya Variabel
2 Pupuk Kg 20 000 1 500 30 000 000 4.42
3 Tenaga Kerja Luar Keluarga HOK 6075 48 000 291 600 000 42.97
4 Upah Panen Borongan 2 400 50 000 120 000 000 17.68
Sub Total Biaya Tunai Variabel 441 600 000 65.07
Total Biaya Tunai 442 600 000 65.22
B. Biaya Diperhitungkan
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan Hektar 20 2 800 000 56 000 000 8.25
Sub Total Biaya Diperhitungkan Tetap 56 000 000 8.25
Biaya Variabel
2 Bibit Akar Wangi Kg 30 000 6 000 180 000 000 26.53
3 Tenaga Kerja Dalam Keluarga HOK - - - -
4 Upah Panen Borongan - - - -
Sub Total Biaya Diperhitungkan Variabel 180 000 000 26.53
Total Biaya Diperhitungkan 236 000 000 34.78
Total Biaya Usahatani 678 600 000 100.00
Sumber: Data primer diolah (2014)
Pada Tabel 26 menunjukkan total biaya tunai dan biaya diperhitungkan
usahatani pada pelaku petani-peyuling-pengumpul-pengekspor masing-masing
sebesar Rp 442 600 000 dan Rp 236 000 000 per satu tahun usahatani. Biaya tunai
terdiri dari pajak lahan, biaya penyusutan peralatan, pupuk dan tenaga kerja luar
keluarga. Sedangkan biaya diperhitungkan terdiri dari bibit dan tenaga kerja
dalam keluarga. Bahan baku akar wangi yang dimasukkan ke dalam biaya
diperhitungkan merupakan akar wangi hasil dari panen sendiri.
Setelah menghitung besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan selama
melakukan usahatani akar wangi, selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap
pendapatan yang diperoleh pelaku usaha dalam proses penyulingan. Pendapatan
penyuling dihitung menggunakan cash flow selama 10 tahun sesuai dengan umur
ekonomis peralatan penyulingan. Komponen biaya penyulingan akar wangi
menggunakan cashflow terdiri dari inflow dan outflow. Dalam perhitungan pada
61
pelaku usaha ini, komponen inflow terdiri dari penerimaan penjualan minyak akar
wangi ekspor yaitu sebesar Rp 3 575 275 200 per tahun, penerimaan penjualan
minyak akar wangi dalam negeri sebesar Rp 912 000 000 per tahun, penerimaan
dari penjualan minyak akar wangi yang dikumpul sebesar Rp 640 000 000 dan
nilai sisa sebesar Rp 3 333 333.33.
Sedangkan komponen outflow merupakan aliran keluar yang terdiri dari
biaya investasi dan biaya operasional. Komponen yang termasuk dalam biaya
investasi yaitu biaya peralatan penyulingan dan bangunan yang terdiri dari ketel
penyulingan, cooler, compressor, bangunan dan bak pendingin. Berikut tabel nilai
investasi yang dimiliki oleh pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul-
pengekspor.
Tabel 27 Nilai investasi pada usaha penyulingan pelaku usaha petani-penyuling-
pengumpul-pengekspor akar wangi
Jenis Investasi Umur Ekonomis Jumlah Nilai Investasi
(tahun) (tahun) (Rp)
Ketel penyulingan 10 2 300 000 000
Cooler 3 2 20 000 000
Compressor 5 2 40 000 000
Bangunan dan bak 10 2 100 000 000
pendingin
Sumber: Data primer diolah (2014)
Komponen biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel
tunai. Biaya tetap tunai terdiri dari pajak lahan yang dikenakan sebesar
Rp 100 000 per tahun. Biaya variabel tunai pada pelaku usaha ini sedikit berbeda
dengan pelaku usaha sebelumnya. Terdapat beberapa biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk melakukan kegiatan ekspor yaitu biaya fumigasi, biaya palet,
biaya packing, biaya sertifikat, pajak dan biaya ekspor itu sendiri. Biaya fumigasi
merupakan biaya untuk sterilisasi botol yang dikenakan tarif per pengiriman.
Biaya palet merupakan biaya untuk cover packing yang biasanya terbuat dari kayu
atau plastik yang dikenakan tarif per pengiriman. Biaya packing merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk wadah untuk menampung minyak akar wangi. Wadah
untuk minyak akar wangi yang diekspor berbeda dengan minyak akar wangi yang
hanya dikirim ke Jakarta atau Garut. Biasanya untuk minyak yang diekspor
penyuling menggunakan drum yang bahannya lebih kuat sehingga tidak hancur
dan menyebabkan mutu minyak berubah. Biaya sertifikat merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk membuat sertifikat yang menyatakan tingkat mutu minyak yang
62
sudah sesuai dengan standar ekspor. Sertifikat ini merupakan syarat minyak akar
wangi dapat diekspor yang dikenakan per sampel. Dalam kegiatan ekspor,
penyuling juga dikenakan pajak per kilogram minyak. Berikut ini tabel biaya
operasional usaha penyulingan akar wangi.
Tabel 28 Biaya operasional usaha penyulingan akar wangi pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul-pengekspor akar wangi
Harga Persentase
Jumlah Biaya
Biaya Operasional Satuan Satuan (%)
(Satuan) (Rp)
(Rp)
Biaya Tetap Tunai
1 Pajak lahan Hektar 1 100 000 100 000.00 0.00
Biaya Variabel Tunai
1 Biaya usahatani Hektar 20 22 010 000 442 600 000.00 9.38
2 Beli minyak akar wangi Kg 800 775 000 620 000 000.00 13.14
3 Bahan baku akar wangi Kg 720 000 2 000 1 440 000 000.00 30.52
4 Listrik Minggu 480 20 000 9 600 000.00 0.20
5 Bahan bakar Drum 480 1 100 000 528 000 000.00 11.19
6 Pemeriksaan mutu Frekuensi 8 500 000 4 000 000.00 0.08
7 Pengepakan Jerigen 20 30 000 600 000.00 0.01
8 Transportasi Bulan 8 6 000 000 48 000 000.00 1.02
9 Tenaga Kerja Luar Keluarga
a Pengangkut Borongan 960 100 000 96 000 000.00 2.03
b Penyuling Borongan 480 240 000 115 200 000.00 2.44
10 Biaya pemasaran Frekuensi 2 5 000 000 10 000 000.00 0.21
11 Biaya ekspor Kg 2560 479 895.57 1 228 532 659.20 26.03
12 Biaya fumigasi Pengiriman 10 300 000 3 000 000.00 0.03
13 Biaya packing Jerigen 30 150 000 450 000.00 0.10
14 Biaya palet Pengiriman 10 500 000 5 000 000.00 0.11
15 Biaya sertifikat Frekuensi 10 750 000 7 500 000.00 0.16
16 Biaya pemeliharaan Frekuensi 2 2 000 000 4 000 000.00 0.08
17 Pajak Kg 2560 60 000 153 600 000.00 3.26
Sumber: Data primer diolah (2014)
Selain itu, variabel tunai pada pelaku usaha ini juga terdiri dari biaya
usahatani, biaya untuk membeli minyak akar wangi dari penyuling lain
(pengumpul), biaya bahan baku akar wangi, biaya listrik, biaya bahan bakar, biaya
pengepakan, biaya transportasi dan upah tenaga kerja luar keluarga. Biaya rata-
rata yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku akar wangi merupakan biaya
terbesar yang dikeluarkan penyuling untuk satu tahun penyulingan. Dalam
penyulingan, TKLK terdiri atas tenaga kerja penyulingan dan pengangkut bahan
baku yang keduanya dilakukan secara borongan.
Setelah diperoleh perhitungan pada arus penerimaan dan pengeluaran,
dilakukan perhitungan net benefit yang merupakan pengurangan penerimaan dan
pengeluaran. Dengan discount factor (DF) sebesar 11.75%, diperoleh present
value dari perkalian net benefit dan discount factor. Setelah itu, dapat diketahui
lima indikator dari kriteria investasi. Kelima indikator tersebut adalah Net Present
63
Value, Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan
Payback Period (PP). Hasil penilaian berdasarkan kriteria investasi dapat dilihat
pada Tabel 29.
Tabel 29 Hasil analisis kelayakan usaha penyulingan pada pelaku usaha petani-
penyuling-pengumpul-pengekspor akar wangi
Kriteria Investasi Nilai
Net Present Value (Rp) 405 237 964.86
Internal Rate of Return (%) 31
Net Benefit/Cost 1.88
Payback Period (tahun) 3.83
Sumber: Data primer diolah (2014)
Berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi di atas, usaha penyulingan
pada pelaku usaha ini layak untuk dijalankan karena menghasilkan nilai NPV
yang positif atau lebih dari nol. Nilai NPV yang didapat merupakan pendapatan
bersih yang diperoleh penyuling selama 10 tahun. Sehingga untuk mengetahui
pendapatan penyuling selama 1 tahun, nilai NPV dibagi dengan umur ekonomis
usaha menjadi Rp 40 523 796.49 per tahun. Investasi pada usaha penyulingan
akar wangi layak berdasarkan Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh lebih
besar dari tingkat suku bunga yang dijadikan acuan tingkat discount factor
(11.75%) yang berarti bahwa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi
tersebut 31% per tahun. Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1 yang
berarti bahawa penggunaan investasi layak. Nilai Net B/C sebesar 1.88 artinya
penggunaan setiap Rp 1 untuk membiayai usaha tersebut akan menghasilkan
Rp 1.88 selama umur usaha. Nilai yang dihasilkan Payback Period adalah 3.83
tahun yang artinya bahwa jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
sejumlah nilai investasi yang telah dikeluarkan adalah selama 3 tahun 10 bulan.
Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi tersebut lebih
pendek dari pada jangka waktu umur usaha sehingga layak untuk dijalankan.
Berdasarkan penjelasan struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari
kelima pelaku usaha akar wangi, maka untuk mengetahui pelaku yang lebih
menguntungkan dapat dilihat perbandingannya pada Tabel 30 berikut.
64
Selain itu, untuk mengetahui pelaku usaha yang lebih menguntungkan dapat
dilihat pada tingkat pendapatan yang diperoleh. Pada Tabel 30, tingkat pendapatan
paling tinggi diperoleh pada pelaku usaha kelima yaitu petani-penyuling-
pengumpul-pengekspor, sedangkan pendapatan paling rendah diperoleh pada
pelaku usaha pertama yaitu petani. Artinya, pelaku usaha paling menguntungkan
yaitu pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul-pengekspor.
Selain analisis kelayakan, pada penelitian ini juga dilakukan analisis
sensitivitas dengan melakukan perubahan pada variabel dalam struktur biaya dan
penerimmaan usaha akar wangi. Tujuan dilakukan analisis sensitivitas untuk
melihat pengaruh yang akan terjadi terhadap kelayakan apabila dilakukan
perubahan pada harga input maupun harga output. Berikut ini tabel perhitungan
hasil analisis sensitivitas pelaku usaha akar wangi di Kecamatan Samarang.
Tabel 31 Perhitungan hasil analisis sensitivitas pelaku usaha akar wangi di
Kecamatan Samarang
NPV IRR Payback Period Pendapatan
Asumsi Net B/C
(Rp) (%) (tahun) (Rp)
Skenario A
-Pelaku 1 258 260.31
Skenario B
-Pelaku 1 1 075 218.64
Skenario C
-Pelaku 2 -18 565 931.46 0.92 10 >10 -1 856 593.15
-Pelaku 3 -11 954 542.50 0.95 10 >10 -1 195 454.25
-Pelaku 4 76 423 803.84 1.33 20 6.42 7 642 380.38
Skenario D
-Pelaku 2 -158 995 468.02 0.31 -11 >10 -15 899 546.80
-Pelaku 3 -152 384 079.06 0.34 -10 >10 -15 238 407.91
-Pelaku 4 -84 556 396.61 0.63 2 >10 -8 455 639.66
Skenario E
-Pelaku 2 -210 372 127.74 0.09 -28 >10 -21 037 212.77
-Pelaku 3 -203 760 738.78 0.11 -24 >10 -20 376 073.88
-Pelaku 4 -142 783 277.62 0.38 -8 >10 -14 278 327.76
Skenario F
-Pelaku 2 63 865 064.80 1.28 18 6.83 6 386 506.48
-Pelaku 3 70 476 453.76 1.31 19 6.58 7 047 645.38
-Pelaku 4 194 418 865.66 1.85 30 4.00 19 441 886.57
Skenario G
-Pelaku 5 54 496 551.00 1.12 15% 8.33 5 449 655.10
Sumber: Data primer diolah (2014)
Pada Tabel 31 dapat dilihat perhitungan hasil analisis sensitivitas pada
pelaku usaha akar wangi di Kecamatan Samarang menunjukkan hasil bahwa
setiap perubahan yang terjadi mempengaruhi kelayakan usaha akar wangi.
Skenario yang diasumsikan untuk petani akar wangi yaitu skenario A dan B. Pada
skenario A, perubahan pada pelaku petani berupa penurunan harga jual akar
wangi sebesar 5% menyebabkan pendapatan petani akar wangi menjadi berkurang
66
7.1 Simpulan
1. Produktivitas usahatani pada pelaku petani akar wangi sebesar 11.32 ton/Ha,
pada pelaku petani-penyuling sebesar 12 ton/Ha, pada pelaku petani-
penyuling-pengumpul sebesar 10.50 ton/Ha dan pada pelaku petani-
penyuling-pengumpu-pengekspor sebesar 12 ton/Ha. Teknik budidaya
usahatani akar wangi yang dilakukan oleh pelaku usaha akar wangi di
Kecamatan Samarang belum sesuai dengan Good Agriculture Practices
(GAP), seperti pemupukan yang hanya dilakukan satu kali, tidak melakukan
penyulaman, pembubunan dan pengendalian hama. Kapasitas produksi
minyak akar wangi masing-masing pelaku usaha yaitu untuk penyuling
sebesar 3.5 kg dengan kualitas minyak regular, petani-penyuling sebesar 3.5
kg dengan kualitas reguler, petani-penyuling pengumpul 4 kg dengan
kualitas reguler, petani-penyuling-pengumpul-pengekspor 4.5 kg dengan
kualitas regular dan peremium. Teknik penyulingan yang dilakukan oleh
pelaku usaha akar wangi di Kecamatan Samarang belum sesuai dengan
Good Manufacturing Practices (GMP), seperti tidak melakukan perajangan
dan penyusunan bersilang, menggunakan tekanan yang tinggi dan bahan
bakar oli bekas.
2. Usaha akar wangi layak untuk dijalankan dan memiliki pendapatan yang
berbeda tiap pelaku usaha. Pendapatan pelaku petani akar wangi paling
rendah dibandingkan dengan pelaku lainnya yaitu sebesar Rp 857 157.24
per tahun dan pendapatan petani-penyuling-pengumpul-pengekspor paling
tinggi dibandingkan dengan pelaku lainnya yaitu sebesar Rp 40 523 796.49
per tahun. Sebaliknya, unit cost pada petani akar wangi paling rendah yaitu
sebesar Rp 494 256.95 per kilogram minyak akar wangi dan unit cost pada
pelaku petani-penyuling-pegumpul-pengekspor paling tinggi yaitu sebesar
Rp 1 036 875.00 yang artinya pelaku petani lebih efisien dibandingkan
pelaku usaha yang lain.
3. Petani akar wangi sensitif terhadap penurunan harga akar wangi yang
menyebabkan pendapatan petani menurun. Penyuling, petani-penyuling, dan
68
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pujianto H. 2012. Analisis Usaha Penyulingan Minyak Nilam (Patchouli Oil) CV.
Nilam Kencana Jaya di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes
[Internet]. [Diunduh 21 September 2014]. Tersedia pada: http://agribisnis.
fp.uns.ac.id.
Rahim A, Hastuti DRD. 2007. Ekonomika Pertanian (Pengantar, Teori, dan
Kasus). Depok (ID): Penebar Swadaya.
Redaksi Trubus. 2009. Minyak Asiri. Depok (ID): PT Trubus Swadaya.
Renaldi E. 2004. Kajian Kemampuan Daya Beli Petani Akar Wangi di Kecamatan
Samarang, Kabupaten Garut [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Rochdiani D. 2008. Pola Pendapatan Petani Akar Wangi di Kecamatan Samarang
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Jurnal Agrikultura. 19(3): 201-207.
Santoso HB. 1993. Akar Wangi, Bertanam dan Penyulingan. Yogyakarta (ID):
Kanisius.
Soeharjo A, Patong D. 1986. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Departemen
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Soekartawi 1993. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta (ID): PT Raja
Grafindo Persada.
Soekartawi, Soeharjo A, Dillon JR, Hardaker JB. 1986. Ilmu Usahatani dan
Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta (ID): UI Press.
Soemanto W. 1994. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah). Jakarta
(ID): Bumi Aksara.
Sudarwati I. 2011. Analisis Harga Pokok Produksi dan Penjualan Minyak Akar
Wangi di Kabupaten Garut, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Unteawati, B. 2012. Analisis Finansial Usaha Minyak Nilam. Jurnal Ilmiah ESAI.
6(3): 1-10.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perkebunan Kecamatan Samarang. 2014. Luas
Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat. Garut (ID): Kantor Kecamatan
Samarang.
Yuliani S, Satuhu S. 2012. Panduan Lengkap Minyak Asiri.Jakarta (ID): Penebar
Swadaya.
71
LAMPIRAN
72
73
NPV 32810728.26
NPV biaya tunai per tahun 3281072.83
Net B/C 1.14265534
IRR 15%
Payback Period 7.92
75
76
Lampiran 3 Analisis finansial struktur penerimaan dan pengeluaran usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha petani-penyuling akar
wangi
76
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
INFLOW
Penerimaan minyak 0 672000000 672000000 672000000 672000000 672000000
Nilai sisa
Total inflow 0 672000000 672000000 672000000 672000000 672000000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 180000000 180000000 180000000 180000000 180000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000
Total outflow 230000000 620734000 620684000 620684000 630684000 620684000
Net Benefit -230000000 51266000 51316000 51316000 41316000 51316000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.89485459 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 45875615.2 41092042.9 36771403.04 26492817.12 29445242.64
Lampiran 3 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 672000000 672000000 672000000 672000000 672000000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 672000000 672000000 672000000 672000000 675333333.3
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 180000000 180000000 180000000 180000000 180000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar)
Total outflow 640684000 630684000 620684000 620684000 630684000
Net Benefit 31316000 41316000 51316000 51316000 44649333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 16079816.69 18983904.75 21099518.37 18881000.78 14700755.71
NPV 39422117.22
NPV biaya tunai per tahun 3942211.72
Net B/C 1.17140051
IRR 16%
Payback Period 7.75
77
78
Lampiran 4 Analisis finansial struktur penerimaan dan pengeluaran usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha petani-penyuling-
pengumpul akar wangi
78
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
INFLOW
Penerimaan minyak 0 768000000 768000000 768000000 768000000 768000000
Penerimaan minyak pengumpul 0 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa
Total inflow 0 1088000000 1088000000 1088000000 1088000000 1088000000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 204000000 204000000 204000000 204000000 204000000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
11. Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 230000000 1020010000 1020010000 1020010000 1030010000 1020010000
Net Benefit -230000000 67990000 67990000 67990000 57990000 67990000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 60841163.31 54443994.01 48719457.73 37184588.65 39012823.43
Lampiran 4 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 768000000 768000000 768000000 768000000 768000000
Penerimaan minyak pengumpul 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 1088000000 1088000000 1088000000 1088000000 1091333333
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 204000000 204000000 204000000 204000000 204000000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 1040010000 1030010000 1020010000 1020010000 1030010000
Net Benefit 47990000 57990000 67990000 67990000 61323333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 24641410.24 26645286 27955340.52 25015964.67 20190656.28
NPV 134650684.86
NPV biaya tunai per tahun 13465068.49
Net B/C 1.58543776
IRR 25%
Payback Period 4.75
79
80
Lampiran 5 Analisis finansial struktur penerimaan dan pengeluaran usaha penyulingan akar wangi pada pelaku usaha petani-penyuling-
pengumpul-pengekspor akar wangi
80
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
INFLOW
Penerimaan minyak ekspor 0 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600
Penerimaan minyak domestic 0 608000000 608000000 608000000 608000000 608000000
Penerimaan minyak pengumpul 0 640000000 640000000 640000000 640000000 640000000
Nilai sisa
Total inflow 0 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 300000000
Cooler 20000000 20000000
Compressor 40000000
Bangunan dan bak pendingin 100000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 442600000 442600000 442600000 442600000 442600000
2. Beli minyak akarwangi 620000000 620000000 620000000 620000000 620000000
3. Bahan baku akar wangi 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000
4. Listrik 9600000 9600000 9600000 9600000 9600000
5. Bahan bakar 528000000 528000000 528000000 528000000 528000000
6. Pemeriksaan Mutu 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
7. Pengepakan 600000 600000 600000 600000 600000
8. Transportasi 48000000 48000000 48000000 48000000 48000000
9. Biaya Fumigasi 3000000 3000000 3000000 3000000 3000000
8. Biaya packing 4500000 4500000 4500000 4500000 4500000
9.Biaya palet 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000
10. Pajak 153600000 153600000 153600000 153600000 153600000
11 biaya sertifikat 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000
Biaya ekspor 1228532659.20 1228532659.20 1228532659.20 1228532659.20 1228532659.20
7. Pemasaran 10000000 10000000 10000000 10000000 10000000
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 96000000 96000000 96000000 96000000 96000000
b. Penyuling (borongan) 115200000 115200000 115200000 115200000 115200000
9. Biaya pemeliharaan 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 100000 100000 100000 100000 100000
Total outflow 460000000 4720232659.20 4720232659 4720232659 4740232659 4720232659
Net Benefit -460000000 159792940.8 159792940.8 159792940.8 139792940.8 159792940.8
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -460000000 142991445.9 127956551.1 114502506.6 89638610.1 91689568.83
Lampiran 5 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak ekspor 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600
Penerimaan minyak domestic 608000000 608000000 608000000 608000000 608000000
Penerimaan minyak pengumpul 640000000 640000000 640000000 640000000 640000000
Nilai sisa 6666666.67
Total inflow 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600 4886692267
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 20000000 20000000
Compressor 40000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 442600000 442600000 442600000 442600000 442600000
2. Beli minyak akarwangi 620000000 620000000 620000000 620000000 620000000
1. Bahan baku akar wangi 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000
2. Listrik 9600000 9600000 9600000 9600000 9600000
3. Bahan bakar 528000000 528000000 528000000 528000000 528000000
4. Pemeriksaan Mutu 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
5. Pengepakan 600000 600000 600000 600000 600000
6. Transportasi 48000000 48000000 48000000 48000000 48000000
7. Biaya Fumigasi 3000000 3000000 3000000 3000000 3000000
8. Biaya packing 4500000 4500000 4500000 4500000 4500000
9.Biaya palet 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000
10. Pajak 153600000 153600000 153600000 153600000 153600000
11 biaya sertifikat 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000
Biaya ekspor 1228532659.20 1228532659.20 1228532659.20 1228532659.20 1228532659.20
7. Pemasaran 10000000 10000000 10000000 10000000 10000000
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 96000000 96000000 96000000 96000000 96000000
b. Penyuling (borongan) 115200000 115200000 115200000 115200000 115200000
Biaya pemeliharaan 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 100000 100000 100000 100000 100000
Total outflow 4760232659 4740232659 4720232659 4720232659 4740232659
Net Benefit 119792940.8 139792940.8 159792940.8 159792940.8 146459607.5
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 61510043.72 64232158.79 65701810.17 58793566.14 48221703.43
NPV 405237964.86
NPV biaya tunai per tahun 40523796.49
Net B/C 1.88
IRR 31%
Payback Period 3.83
81
82
Lampiran 6 Skenario A analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani akar wangi (I)
Komponen Biaya Satuan Jumlah Harga Satuan Total
82
(Rp) (Rp/hektar)
A. Biaya Tunai
Biaya Tetap
1 Pajak Rp/Ha 1 50 000.00 50 000.00
Sub Total Biaya Tunai Tetap 50 000.00
Biaya Variabel
2 Pupuk Kg 580.70 2 200.00 1 277 542.42
3 Tenaga Kerja Luar Keluarga HOK 103.70 48 000.00 4 977 754.09
4 Upah Panen dan Pengangkutan Borongan 96.31 50 000.00 4 815 484.85
Sub Total Biaya Tunai Variabel 11 070 781.36
Total Biaya Tunai 11 120 781.36
B. Biaya Diperhitungkan
Biaya Tetap
1 Sewa Lahan Hektar 1 2 800 000.00 2 800 000.00
2 Biaya penyusutan - - 363 213.54
Sub Total Biaya Diperhitungkan Tetap 3 163 213.54
Biaya Variabel
3 Bibit Akar Wangi Kg 2 089.17 2 000.00 4 178 333.33
4 Tenaga Kerja Dalam Keluarga HOK 25.87 48 000.00 1 241 824.27
5. Upah Panen dan Pengangkutan Borongan 34.60 50 000.00 1 730 166.67
Sub Total Biaya Diperhitungkan Variabel 7 150 324.27
Total Biaya Non Tunai 10 313 537.81
Total Biaya Usahatani 21 434 319.18
83
84
Lampiran 8 Skenario C analisis sensitivitas pada pelaku usaha penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
84
INFLOW
Penerimaan minyak 0 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00
Nilai sisa
Total inflow 0 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 360000000 360000000 360000000 360000000 360000000
2. Listrik 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
3. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 230000000 630850000 630850000 630850000 640850000 630850000
Net Benefit -230000000 41150000.00 41150000.00 41150000.00 31150000.00 41150000.00
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 36823266.22 32951468.65 29486772.84 19974132.38 23611967.7
Lampiran 8 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00
Nilai sisa 3333333.33
Total inflow 672000000.00 672000000.00 672000000.00 672000000.00 675333333.33
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 360000000 360000000 360000000 360000000 360000000
2. Listrik 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
3. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 650850000 640850000 630850000 630850000 640850000
Net Benefit 21150000.00 31150000.00 41150000.00 41150000.00 34483333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 10859883.86 14312823.92 16919580.27 15140564 11353608.7
NPV -18565931.46
NPV biaya tunai per tahun -1856593.15
Net B/C 0.919278559
IRR 10%
Payback Period >10
85
86
Lampiran 9 Skenario C analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
86
INFLOW
Penerimaan minyak 0 672000000 672000000 672000000 672000000 672000000
Nilai sisa
Total inflow 0 672000000 672000000 672000000 672000000 672000000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000
Total outflow 230000000 629734000 629684000 629684000 639684000 629684000
Net Benefit -230000000 42266000 42316000 42316000 32316000 42316000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.89485459 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 37821923.9 33885160.33 30322291.12 20721799.74 24281021.27
Lampiran 9 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 672000000 672000000 672000000 672000000 672000000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 672000000 672000000 672000000 672000000 675333333.3
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar)
Total outflow 649684000 639684000 629684000 629684000 639684000
Net Benefit 22316000 32316000 42316000 42316000 35649333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 11458589.52 14848578.42 17399002.64 15569577.31 11737513.23
NPV -11954542.50
NPV biaya tunai per tahun -1195454.250
Net B/C 0.948023728
IRR 10%
Payback Period >10
87
88
Lampiran 10 Skenario C analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
88
INFLOW
Penerimaan minyak 0 768000000 768000000 768000000 768000000 768000000
Penerimaan minyak pengumpul 0 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa
Total inflow 0 1088000000 1088000000 1088000000 1088000000 1088000000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 214200000 214200000 214200000 214200000 214200000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
11. Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 230000000 1030210000 1030210000 1030210000 1040210000 1030210000
Net Benefit -230000000 57790000 57790000 57790000 47790000 57790000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 51713646.53 46276193.77 41410464.22 30644102.29 33160039.21
Lampiran 10 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 768000000 768000000 768000000 768000000 768000000
Penerimaan minyak pengumpul 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 1088000000 1088000000 1088000000 1088000000 1091333333
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 214200000 214200000 214200000 214200000 214200000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 1050210000 1040210000 1030210000 1030210000 1040210000
Net Benefit 37790000 47790000 57790000 57790000 51123333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 19404019.44 21958582.82 23761422.69 21263018.07 16832314.8
NPV 76423803.84
NPV biaya tunai per tahun 7642380.384
Net B/C 1.332277408
IRR 20%
Payback Period 6.42
89
90
Lampiran 11 Skenario D analisis sensitivitas pada pelaku usaha penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
90
INFLOW
Penerimaan minyak 0 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00
Nilai sisa
Total inflow 0 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 360000000 360000000 360000000 360000000 360000000
2. Listrik 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
3. Bahan bakar 180000000 180000000 180000000 180000000 180000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 230000000 621850000 621850000 621850000 631850000 621850000
Net Benefit -230000000 16550000.00 16550000.00 16550000.00 6550000.00 16550000.00
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 14809843.4 13252656.29 11859200.26 4200018.204 9496429.295
Lampiran 11 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00
Nilai sisa 3333333.33
Total inflow 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 641733333.33
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 360000000 360000000 360000000 360000000 360000000
2. Listrik 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
3. Bahan bakar 180000000 180000000 180000000 180000000 180000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 641850000 631850000 621850000 621850000 631850000
Net Benefit -3450000.00 6550000.00 16550000.00 16550000.00 9883333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value -1771470.417 3009598.608 6804837.265 6089339.834 3254079.245
NPV -158995468.02
NPV biaya tunai per tahun -15899546.80
Net B/C 0.308715356
IRR -11%
Payback Period >10
91
92
Lampiran 12 Skenario D analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
92
INFLOW
Penerimaan minyak 0 638400000 638400000 638400000 638400000 638400000
Nilai sisa
Total inflow 0 638400000 638400000 638400000 638400000 638400000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 180000000 180000000 180000000 180000000 180000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000
Total outflow 230000000 620734000 620684000 620684000 630684000 620684000
Net Benefit -230000000 17666000 17716000 17716000 7716000 17716000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.89485459 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 15808501.1 14186347.96 12694718.53 4947685.567 10165482.86
Lampiran 12 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 638400000 638400000 638400000 638400000 638400000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 638400000 638400000 638400000 638400000 641733333.3
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 180000000 180000000 180000000 180000000 180000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar)
Total outflow 640684000 630684000 620684000 620684000 630684000
Net Benefit -2284000 7716000 17716000 17716000 11049333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value -1172764.76 3545353.109 7284259.637 6518353.142 3637983.772
NPV -152384079.06
NPV biaya tunai per tahun -15238407.91
Net B/C 0.337460526
IRR -10%
Payback Period >10
93
94
Lampiran 13 Skenario D analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
94
INFLOW
Penerimaan minyak 0 729600000 729600000 729600000 729600000 729600000
Penerimaan minyak pengumpul 0 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa
Total inflow 0 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 204000000 204000000 204000000 204000000 204000000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
11. Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 230000000 1020010000 1020010000 1020010000 1030010000 1020010000
Net Benefit -230000000 29590000 29590000 29590000 19590000 29590000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 26478747.2 23694628.37 21203246.86 12561581.16 16978812.26
Lampiran 13 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 729600000 729600000 729600000 729600000 729600000
Penerimaan minyak pengumpul 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000 1052933333
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 204000000 204000000 204000000 204000000 204000000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 1040010000 1030010000 1020010000 1020010000 1030010000
Net Benefit 9590000 19590000 29590000 29590000 22923333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 4924174.291 9001226.982 12166473.39 10887224.51 7547488.354
NPV -84556396.61
NPV biaya tunai per tahun -8455639.661
Net B/C 0.632363493
IRR 2%
Payback Period >10
95
96
Lampiran 14 Skenario E analisis sensitivitas pada pelaku usaha penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
96
INFLOW
Penerimaan minyak 0 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00
Nilai sisa
Total inflow 0 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 360000000 360000000 360000000 360000000 360000000
2. Listrik 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
3. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 230000000 630850000 630850000 630850000 640850000 630850000
Net Benefit -230000000 7550000.00 7550000.00 7550000.00 -2450000.00 7550000.00
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 6756152.125 6045773.714 5410088.335 -1570999.176 4332207.926
Lampiran 14 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00
Nilai sisa 3333333.33
Total inflow 638400000.00 638400000.00 638400000.00 638400000.00 641733333.33
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 360000000 360000000 360000000 360000000 360000000
2. Listrik 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
3. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 650850000 640850000 630850000 630850000 640850000
Net Benefit -12450000.00 -2450000.00 7550000.00 7550000.00 883333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value -6392697.593 -1125727.724 3104321.532 2777916.36 290836.7622
NPV -210372127.74
NPV biaya tunai per tahun -21037212.77
Net B/C 0.085338575
IRR -28%
Payback Period >10
97
98
Lampiran 15 Skenario E analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
98
INFLOW
Penerimaan minyak 0 638400000 638400000 638400000 638400000 638400000
Nilai sisa
Total inflow 0 638400000 638400000 638400000 638400000 638400000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000
Total outflow 230000000 629734000 629684000 629684000 639684000 629684000
Net Benefit -230000000 8666000 8716000 8716000 -1284000 8716000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.89485459 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 7754809.84 6979465.389 6245606.612 -823331.813 5001261.495
Lampiran 15 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 638400000 638400000 638400000 638400000 638400000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 638400000 638400000 638400000 638400000 641733333.3
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 348000000 348000000 348000000 348000000 348000000
3. Listrik 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
4. Bahan bakar 189000000 189000000 189000000 189000000 189000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 38400000 38400000 38400000 38400000 38400000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar)
Total outflow 649684000 639684000 629684000 629684000 639684000
Net Benefit -11284000 -1284000 8716000 8716000 2049333.333
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value -5793991.94 -589973.223 3583743.903 3206929.667 674741.2884
NPV -203760738.78
NPV biaya tunai per tahun -20376073.88
Net B/C 0.114083744
IRR -24%
Payback Period >10
99
100
Lampiran 16 Skenario E analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
100
INFLOW
Penerimaan minyak 0 729600000 729600000 729600000 729600000 729600000
Penerimaan minyak pengumpul 0 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa
Total inflow 0 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 214200000 214200000 214200000 214200000 214200000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
11. Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 230000000 1030210000 1030210000 1030210000 1040210000 1030210000
Net Benefit -230000000 19390000 19390000 19390000 9390000 19390000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 17351230.43 15526828.12 13894253.35 6021094.8 11126028.04
Lampiran 16 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 729600000 729600000 729600000 729600000 729600000
Penerimaan minyak pengumpul 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa 0
Total inflow 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000 1049600000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 45000000 45000000 45000000 45000000 45000000
4. Listrik 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
5. Bahan bakar 214200000 214200000 214200000 214200000 214200000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 960000 960000 960000 960000 960000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 36000000 36000000 36000000 36000000 36000000
b. Penyuling (borongan) 57600000 57600000 57600000 57600000 57600000
Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 1050210000 1040210000 1030210000 1030210000 1040210000
Net Benefit -610000 9390000 19390000 19390000 9390000
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value -313216.509 4314523.806 7972555.563 7134277.909 3091649.657
NPV -143880774.84
NPV biaya tunai per tahun -14388077.48
Net B/C 0.374431414
IRR -8%
Payback Period >10
101
102
Lampiran 17 Skenario F analisis sensitivitas pada pelaku usaha penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
102
INFLOW
Penerimaan minyak 0 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00
Nilai sisa
Total inflow 0 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 396000000 396000000 396000000 396000000 396000000
2. Listrik 3520000.00 3520000.00 3520000.00 3520000.00 3520000.00
3. Bahan bakar 198000000 198000000 198000000 198000000 198000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 39600000 39600000 39600000 39600000 39600000
b. Penyuling (borongan) 42240000 42240000 42240000 42240000 42240000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 230000000 683610000 683610000 683610000 693610000 683610000
Net Benefit -230000000 55590000.00 55590000.00 55590000.00 45590000.00 55590000.00
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 49744966.44 44514511.36 39834014.64 29233409.15 31897673.99
Lampiran 17 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00
Nilai sisa 3333333.33
Total inflow 739200000.00 739200000.00 739200000.00 739200000.00 742533333.33
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Bahan baku akar wangi 396000000 396000000 396000000 396000000 396000000
2. Listrik 3520000.00 3520000.00 3520000.00 3520000.00 3520000.00
3. Bahan bakar 198000000 198000000 198000000 198000000 198000000
4. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
5. Pengepakan 0 0 0 0 0
6. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
7. Pemasaran 0 0 0 0 0
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 39600000 39600000 39600000 39600000 39600000
b. Penyuling (borongan) 42240000 42240000 42240000 42240000 42240000
9. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total Outflow 703610000.00 693610000.00 683610000.00 683610000.00 693610000.00
Net Benefit 35590000.00 45590000.00 55590000.00 55590000.00 48923333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 18274386.13 20947725.27 22856852.18 20453559 16107966.64
NPV 63865064.80
NPV biaya tunai per tahun 6386506.48
Net B/C 1.28
IRR 18%
Payback Period 6.83
103
104
Lampiran 18 Skenario F analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
104
INFLOW
Penerimaan minyak 0 739200000 739200000 739200000 739200000 739200000
Nilai sisa
Total inflow 0 739200000 739200000 739200000 739200000 739200000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000
3. Listrik 3520000 3520000 3520000 3520000 3520000
4. Bahan bakar 198000000 198000000 198000000 198000000 198000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000 3200000 3200000 3200000 3200000
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 39600000 39600000 39600000 39600000 39600000
b. Penyuling (borongan) 42240000 42240000 42240000 42240000 42240000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000
Total outflow 230000000 682494000 682444000 682444000 692444000 682444000
Net Benefit -230000000 56706000 56756000 56756000 46756000 56756000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.89485459 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 50743624.2 45448203.03 40669532.92 29981076.51 32566727.56
Lampiran 18 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 739200000 739200000 739200000 739200000 739200000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 739200000 739200000 739200000 739200000 742533333.3
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0 10884000.0
2. Bahan baku akar wangi 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000
3. Listrik 3520000 3520000 3520000 3520000 3520000
4. Bahan bakar 198000000 198000000 198000000 198000000 198000000
5. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
6. Pengepakan 0 0 0 0 0
7. Transportasi 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00 3200000.00
8. Pemasaran 0 0 0 0 0
9. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 39600000 39600000 39600000 39600000 39600000
b. Penyuling (borongan) 42240000 42240000 42240000 42240000 42240000
10. Biaya pemeliharaan 1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar)
Total outflow 702444000 692444000 682444000 682444000 692444000
Net Benefit 36756000 46756000 56756000 56756000 50089333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 18873091.79 21483479.77 23336274.55 20882572.3 16491871.17
NPV 70476453.76
NPV biaya tunai per tahun 7047645.38
Net B/C 1.30641936
IRR 19%
Payback Period 6.58
105
106
Lampiran 19 Skenario F analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
106
INFLOW
Penerimaan minyak 0 844800000 844800000 844800000 844800000 844800000
Penerimaan minyak pengumpul 0 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa
Total inflow 0 1164800000 1164800000 1164800000 1164800000 1164800000
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 150000000
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin 50000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 81000000 81000000 81000000 81000000 81000000
4. Listrik 5280000 5280000 5280000 5280000 5280000
5. Bahan bakar 224400000 224400000 224400000 224400000 224400000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 1050000 1050000 1050000 1050000 1050000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 39600000 39600000 39600000 39600000 39600000
b. Penyuling (borongan) 63360000 63360000 63360000 63360000 63360000
11. Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 230000000 1086340000 1086340000 1086340000 1096340000 1086340000
Net Benefit -230000000 78460000 78460000 78460000 68460000 78460000
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -230000000 70210290.83 62828000.74 56221924.6 43898205.54 45020534.29
Lampiran 19 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak 844800000 844800000 844800000 844800000 844800000
Penerimaan minyak pengumpul 320000000 320000000 320000000 320000000 320000000
Nilai sisa 3333333.333
Total inflow 1164800000 1164800000 1164800000 1164800000 1168133333
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 10000000 10000000
Compressor 20000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya Usahatani 327600000 327600000 327600000 327600000 327600000
2. Beli minyak akar wangi 310000000 310000000 310000000 310000000 310000000
3. Bahan baku akar wangi 81000000 81000000 81000000 81000000 81000000
4. Listrik 5280000 5280000 5280000 5280000 5280000
5. Bahan bakar 224400000 224400000 224400000 224400000 224400000
6. Pemeriksaan Mutu 0 0 0 0 0
7. Pengepakan 1050000 1050000 1050000 1050000 1050000
8. Transportasi 32000000 32000000 32000000 32000000 32000000
9. Pemasaran 0 0 0 0 0
10. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 39600000 39600000 39600000 39600000 39600000
b. Penyuling (borongan) 63360000 63360000 63360000 63360000 63360000
Biaya pemeliharaan 2000000 2000000 2000000 2000000 2000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 50000 50000 50000 50000 50000
Total outflow 1106340000 1096340000 1086340000 1086340000 1096340000
Net Benefit 58460000 68460000 78460000 78460000 71793333.33
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 30017437.86 31456048.96 32260273.83 28868253.98 23637895.04
NPV 194418865.66
NPV biaya tunai per tahun 19441886.57
Net B/C 1.845299416
IRR 30%
Payback Period 4.00
107
108
Lampiran 20 Skenario F analisis sensitivitas pada pelaku usaha petani-penyuling-pengumpul-pengekspor akar wangi
Komponen Biaya tahun ke- 0 1 2 3 4 5
108
INFLOW
Penerimaan minyak ekspor 0 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600
Penerimaan minyak domestic 0 608000000 608000000 608000000 608000000 608000000
Penerimaan minyak pengumpul 0 640000000 640000000 640000000 640000000 640000000
Nilai sisa
Total inflow 0 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan 300000000
Cooler 20000000 20000000
Compressor 40000000
Bangunan dan bak pendingin 100000000
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 442600000 442600000 442600000 442600000 442600000
2. Beli minyak akarwangi 620000000 620000000 620000000 620000000 620000000
3. Bahan baku akar wangi 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000
4. Listrik 9600000 9600000 9600000 9600000 9600000
5. Bahan bakar 528000000 528000000 528000000 528000000 528000000
6. Pemeriksaan Mutu 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
7. Pengepakan 600000 600000 600000 600000 600000
8. Transportasi 48000000 48000000 48000000 48000000 48000000
9. Biaya Fumigasi 3000000 3000000 3000000 3000000 3000000
8. Biaya packing 4500000 4500000 4500000 4500000 4500000
9.Biaya palet 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000
10. Pajak 153600000 153600000 153600000 153600000 153600000
11 biaya sertifikat 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000
Biaya ekspor 1289974425.60 1289974425.60 1289974425.60 1289974425.60 1289974425.60
7. Pemasaran 10000000 10000000 10000000 10000000 10000000
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 96000000 96000000 96000000 96000000 96000000
b. Penyuling (borongan) 115200000 115200000 115200000 115200000 115200000
9. Biaya pemeliharaan 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 100000 100000 100000 100000 100000
Total outflow 460000000 4781674425.60 4781674426 4781674426 4801674426 4781674426
Net Benefit -460000000 98351174.4 98351174.4 98351174.4 78351174.4 98351174.4
DF (11.75%) 0.1175 1 0.894854586 0.80076473 0.716567991 0.641224153 0.573802374
Present value -460000000 88009999.46 78756151.64 70475303.49 50240665.47 56434137.39
Lampiran 20 Lanjutan
Komponen Biaya tahun ke- 6 7 8 9 10
INFLOW
Penerimaan minyak ekspor 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600 3632025600
Penerimaan minyak domestic 608000000 608000000 608000000 608000000 608000000
Penerimaan minyak pengumpul 640000000 640000000 640000000 640000000 640000000
Nilai sisa 0.00
Total inflow 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600 4880025600
OUTFLOW
Biaya Investasi
Ketel penyulingan
Cooler 20000000 20000000
Compressor 40000000
Bangunan dan bak pendingin
Biaya Operasional
Biaya Variabel Tunai
1. Biaya usahatani 442600000 442600000 442600000 442600000 442600000
2. Beli minyak akarwangi 620000000 620000000 620000000 620000000 620000000
1. Bahan baku akar wangi 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000 1440000000
2. Listrik 9600000 9600000 9600000 9600000 9600000
3. Bahan bakar 528000000 528000000 528000000 528000000 528000000
4. Pemeriksaan Mutu 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
5. Pengepakan 600000 600000 600000 600000 600000
6. Transportasi 48000000 48000000 48000000 48000000 48000000
7. Biaya Fumigasi 3000000 3000000 3000000 3000000 3000000
8. Biaya packing 4500000 4500000 4500000 4500000 4500000
9.Biaya palet 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000
10. Pajak 153600000 153600000 153600000 153600000 153600000
11 biaya sertifikat 7500000 7500000 7500000 7500000 7500000
Biaya ekspor 1289974425.60 1289974425.60 1289974425.60 1289974425.60 1289974425.60
7. Pemasaran 10000000 10000000 10000000 10000000 10000000
8. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pengangkut 96000000 96000000 96000000 96000000 96000000
b. Penyuling (borongan) 115200000 115200000 115200000 115200000 115200000
Biaya pemeliharaan 4000000 4000000 4000000 4000000 4000000
Biaya Tetap Tunai
1. Pajak Lahan (Hektar) 100000 100000 100000 100000 100000
Total outflow 4821674426 4801674426 4781674426 4781674426 4801674426
Net Benefit 58351174.4 78351174.4 98351174.4 98351174.4 78351174.4
DF (11.75%) 0.1175 0.513469686 0.459480704 0.411168415 0.367935942 0.329249165
Present value 29961559.21 36000852.74 40438896.47 36186931.97 25797058.73
NPV 52301556.56
NPV biaya tunai per tahun 5230155.656
Net B/C 1.11
IRR 15%
Payback Period 8.33
109
110
RIWAYAT HIDUP