Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan
meupakan penyebab peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jantung. Insiden
gagal jantung dalam setahun diperkirakan 2,33,7% penderita pertahun. Kejadian
gagal jantung akan semakin meningkat di masa depan karena semakin bertambahnya
usia harapan hidup dan perbaikan harapan hidup penderita dengan penurunan fungsi
jantung (Mariyono H, 2007).
Dari satu studi terbesar di Israel tahun 2003, para peneliti menganalisis data
pasien yang dirawat inap untuk gagal jantung, kadar glukosa darah yang tinggi
mempunyai angka kematian dua kali ganda dibanding kadar glukosa tingkat terendah.
Hasil yang didapatkan adalah setiap peningkatan 18mg/dl kadar glukosa darah
dikaitkan dengan peningkatan 31% dalam risiko kematian di rumah sakit (Barsheshet
A, 2006).
Hiperglikemia pada penyakit jantung tidak hanya pada pasien diabetik tetapi
juga non diabetik. Sebagai satu tanda klinik tersendiri hiperglikemia yang terinduksi
oleh stres tersebut dibedakan dengan diabetes melitus yang tidak terdiagnostik (Dewi
R,2003). Menurut Kalathil D, 2008 kadar glukosa darah juga secara signifikan terkait
dengan risiko terjadinya atrial fibrilatian yang akan mengakibatkan atrimia jantung.
Hal ini juga dapat dilihat dari studi Framingham, lebih dari satu dekad yang lalu
ditemukan tingkat glukosa lebih penting dari diagnosis diabetes mellitus. Oleh karena
itu, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hiperglikemia
terhadap mortalitas pasien gagal jantung periode Juli sampai Desember di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.