Anda di halaman 1dari 8

SISTEM LINIER SIMULTAN

Persamaan aljabar linier dapat ditemui pada persamaan-persamaan engineering fundamental yang
berbasis pada hukum-hukum kekekalan, contoh yang paling familiar adalah neraca massa, energi, dan
momentum. Persamaan aljabar linier simultan memiliki bentuk umum

a11 x 1+ a12 x 2 +a13 x3 + + a1 n x n =b1

a21 x 1 +a 22 x2 + a23 x 3 ++a 2 n x n=b 2

a31 x 1 +a32 x2 +a 33 x 3++a3 n x n=b 3

an 1 x1 +a n 2 x 2+ an 3 x 3 ++ ann x n =bn

Dalam bentuk matriks, persamaan ini dinyatakan sebagai

[ ]{ } { }
a11 a12 a13 a1 n x1 b1
a21 a22 a 23 a2 n x2 b2
a31 a32 a33 a3 n x3 = b3

an 1 an 2 a n 3 a nn xn bn

atau
[ A ] { x }= { b }

Eliminasi Naive Gauss

Eliminasi Gaus adalah salah satu teknik penyelesaian persamaan linier simultan sistematik dengan
menggunakan teknik eliminasi maju dan substitusi balik. Teknik ini idealnya diimplementasikan pada
komputer, dan program komputer tentunya harus menghindari pembagian dengan nol, sehingga
metode ini sering dikenal dengan eliminasi naive Gauss.

Eliminasi maju dimulai dengan mengeliminasi nilai x1 pada persamaan kedua (baris kedua) sampai
persamaan ke-n (baris ke-n), kemudian dilanjutkan dengan mengeliminasi x2 pada persamaan ketiga
(baris ketiga)sampai persamaan ke-n (baris ke-n), dan seterusnya hingga pada akhirnya diperoleh
matriks segitiga atas (Uper Triangle Matrice = U).
Untuk mengeliminasi x1 pada persamaan kedua, kurangkan tiap koefisien persamaan kedua dengan
hasil kali a21/a11 dengan persamaan pertama. Persamaan pertama disebut pivot equation, sedangkan a11
adalah pivot element. Langkah yang sama dapat dilakukan untuk mengeliminasi x1 pada baris ketiga
sampai dengan baris ke-n

a21
r 2 r
a11 1

a31
r 3 r
a 11 1

a n1
r n r
a11 1

diperoleh
a11 x 1+ a12 x 2 +a13 x3 + + a1 n x n =b1

a'22 x 2 +a '23 x 3+ +a'2 n x n=b'2

' ' ' '


a32 x 2 +a 33 x 3+ +a3 n x n=b3

' ' ' '


an 2 x2 + an 3 x 3 ++a nn x n=b n

Cara yang sama dilakukan untuk mengeliminasi x2 pada baris ketiga sampai baris ke-n

a'32
r 3 r2
a'22

a'42
r4 ' r2
a22


'
a
r n n2
'
r2
a22

diperoleh
a11 x 1+ a12 x 2 +a13 x3 + + a1 n x n =b1
a'22 x 2 +a '23 x 3+ +a'2 n x n=b'2

a'33' x3 ++ a'3'n xn =b'3'

'' '' ''


an 3 x3 + +ann x n=bn

Eliminasi dilanjutkan hingga terbentuk matriks segitiga atas (U)

a11 x 1+ a12 x 2 +a13 x3 + + a1 n x n =b1

a'22 x 2 +a '23 x 3+ +a'2 n x n=b'2

'' '' ''


a33 x3 ++ a3 n xn =b3

n1 n1
ann x n=bn

Substitusi balik dilakukan untuk mendapatkan nilai xn pada persamaan ke-n, yang selanjutnya
digunakan untuk mendapatkan nilai xn-1 pada persamaan ke-n-1, dan seterusnya hingga diperoleh x1
bn1
x n= nn1
ann
n2 n2
bn1a (n1) n x n
x n1= n2
a(n1)(n1)

bn3 n3 n3
n2(a( n2) ( n1) xn 1 +a ( n2) n xn )
x n2=
an3
(n2)(n2)

n4 n4 n 4 n4
bn3 (a(n3 )( n2) x n2 +a( n3) ( n1 ) x n1+ a(n3 )n x n)
x n3= n4
a(n3 )(n3)

b'2(a'23 x 3 +a '24 x 4 + a'2 n x n)


x 2=
a'22

b1( a12 x 2 +a13 x 3 + a 1 n x 2 x n )


x 1=
a11

dalam notasi sigma dapat dituliskan


n

i aij x j
bi1 i1

j =i +1
x i= i1
, i=( n1 ) , ( n2 ) , , 3, 2,1
a ii

Contoh
Gunakan eliminasi Gaus untuk menyelesaikan

3 x1 0,1 x 20,2 x 3=7,85

0,1 x 1 +7 x 20,3 x 3=19,3

0,3 x1 0,2 x 2 +10 x3 =71,4

Penyelesaian

Jika pivot element suatu persamaan linier sama atau mendekati nol, maka proses eliminasi maju akan
melibatkan pembagian dengan nol atau dengan nilai yang mendekati nol. Hal ini akan menimbulkan
error yang besar dalam perhitungan. Dengan demikian diperlukan normalisasi sehingga pivot element
memiliki nilai absolut terbesar. Jika dilakukan permutasi antar baris untuk mendapatkan pivot element
yang diinginkan, maka langkah ini dinamakan partial pivoting. Adapun langkah-langkahnya

Contoh :
Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan pivoting

[ 0,0003 3,0000 x1
1,0000 1,0000 x2
=
]{ } {
2,0001
1,0000 }
Penyelesaian :
Eliminasi Gauss juga dapat digunakan untuk menentukan determinan matriks yang diperoleh dari
sistem persamaan linier simultan, idenya adalah dengan menggunakan prosedur eliminasi maju
sebelumnya

a11 a12 a1n a11 a12 a1n


'
a a 22 a 2 n 0 a 22 a 2' n ( n 1)
D 21 a11 a 22
'
a33
''
...a nn

( n 1)
a31 a32 a 3n 0 0 0 a nn

Sistem tridiagonal secara umum dinyatakan dalam bentuk umum


f1 g1 x1 r1
e1 f2 g2 x r2
e3 f3 g3 2 r
x3 3
. . . .
. . . .
. .
. . . . .
e( n 1) f ( n 1)
g ( n 1) n 1 x rn 1
x rn
en fn n

Sistem ini dapat diselesaikan secara langsung dengan menggunakan eliminasi Gauss. Karena elemen-
elemen lain dari matriks sudah nol, prosedur substitusi maju akan lebih sedikit dari sistem linier
simultan umumnya.

Contoh :
Gambar berikut menunjukkan batang panjang yang diletakkan diantara dua dinding yang
temperaturnya dijaga konstan. Panas mengalir melalui batang dan juga dari batang ke udara sekitar.
Untuk kasus steady-state, persamaan konservasi panas untuk sistem ini dituliskan sebagai
d 2T
h' (Ta T ) 0
dx 2

Dalam hal ini Ta = temperatur udara = 20, T(0) = 40, T(10) = 200, dan h = 0.01, nyatakan profil
temperatur sebagai fungsi x

Penyelesaian :
Dengan menggunakan metode finite-difference approximation, turunan kedua dari persamaan dapat
didekatkan menjadi

d 2T Ti 1 2Ti Ti 1

dx 2 x 2

dalam hal ini Ti menyatakan temperatur pada titik i. Substitusi bentuk ini ke persamaan konservasi
panas, diperoleh

Ti 1 2Ti Ti 1
h' (Ta Ti ) 0
x 2
Kumpulkan dan substitusi parameter ke persamaan sehingga

Ti 1 2.04Ti Ti 1 0.8

Substitusi i = 1, 2, 3, 4 diperoleh

T0 2.04T1 T2 0.8
T1 2.04T2 T3 0.8
T2 2.04T3 T4 0.8
T3 2.04T4 T5 0.8

2.04 1 T1 40.8
1 2.04 1 T2 0.8
1 2.04 1 T 0.8
3 200.8
1 2.04 T4

Dengan forward elimination diperoleh

2.04 1 T1 40.8
1.550 1 T2
20.8
1.395 1 T3 14.221
210.996
1.323 T4

Dengan back substitution diperoleh


210.996
T4 159.480
1.323
14.221 (1)159.480
T3 124.538
1.395
20.800 (1)124.538
T2 93.778
1.550
40.800 (1)93.778
T1 65.970
2.040
Latihan
1. Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan eliminasi Gauss, dan tunjukkan tiap
tahapannya
10 x1 2 x 2 x3 27
3x1 5 x 2 2 x3 61.5
x1 x 2 6 x3 21.5

2. Selesaikan persamaan berikut dengan eliminasi Gaus dengan partial pivoting, dan tunjukkan tiap
tahapannya

2 x1 6 x2 x3 38
3 x1 x2 7 x3 34
8 x1 x2 2 x3 20

3. Gambar berikut menunjukkan tiga reaktor yang dihubungkan dengan pipa. Seperti yang
ditampilkan, laju transfer bahan kimia melalui tiap pipa sama dengan laju alir Q dikalikan dengan
konsentrasi reaktor asal aliran c. Jika sistem berada pada steady-state, transfer ke dalam reaktor
sama dengan transfer keluar reaktor. Bentuk persamaan neraca massa untuk sistem dan selesaikan
persamaan linier simultan untuk menentukan konsentrasinya

Anda mungkin juga menyukai