2.1 Cahaya: Bab Ii Dasar Teori
2.1 Cahaya: Bab Ii Dasar Teori
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Cahaya
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk
gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa
dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
Sifat2 cahaya :
1. Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
2. Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
3. Dapat mengalami pelenturan (difraksi)
4. Dapat dijumlahkan (interferensi)
5. Dapat diuraikan (dispersi)
6. Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)
7. Bersifat sebagai gelombang dan partikel
dimana:
n = indeks bias
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 meter/detik)
vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau (n 1).
2.2 Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas
listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah
semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat
rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan
semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium,
dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain
(biasa disebut materi doping).
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor
dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam
sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopant.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat
meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar.
Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-
berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.
Alat Semikonduktor atau semiconductor devices, adalah sejumlah
komponen elektronik yang menggunakan sifat-sifat materi semikonduktor,
yaitu Silikon, Germanium, dan Gallium Arsenide. Alat-alat semikonduktor
zaman sekarang telah menggantikan alat thermionik (seperti tabung
hampa). Alat-alat semikonduktor ini menggunakan konduksi elektronik
dalam bentuk padat (solid state), bukannya bentuk hampa (vacuum state)
atau bentuk gas (gaseous state). Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan
dalam bentuk-bentuk dicrete (potongan) seperti transistor, diode, dll, atau
dapat juga ditemukan sebagai bentuk terintegrasi dalam jumlah yang
sangat besar (jutaan) dalam satu keping Silikon yang dinamakan Sirkuit
terpadu (IC).
7
2.2.1 Dioda
Dioda ditemukan oleh J.A Fleming pada tahun 1904, seorang
ilmuwan dari inggris (1849-1945). Mungkin bagi anda seorang yang
hobby dengan elektronika atau seorang sarjana elektro, mungkin sudah
sangat familiar dengan komponen elektronika yang namanya
dioda. Bahkan untuk memahami cara kerjanya mungkin sangat mudah
sekali. Dioda adalah salah satu komponen yang sangat sering digunakan
seperti halnya resistor dan kapasitor. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka
manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
Atau untuk bisa lebih mengetahui teori dasar dari diode Dioda disimbolkan
dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang
melintang.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung
hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum
dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
saat diberi bias maju adalah sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias
maju, maka electron akan bergerak dari terminal negative batere menuju
terminal positif battery (berkebalikan dengan arah arus listrik). Elektron
yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan membuat electron yang
ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan membuat depletion layer
akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja
bagai kawat yang tersambung
1. Silicon, tegangan yang jatuh pada saat bias maju adalah 0,7 volt.
2. Germanium, tegangan yang jatuh pada saat bias maju adalah 0,3 volt
2.2.2 Transistor
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis
transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang
terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal.
Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal
kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai
penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis
biasanya dilambangkan dengan atau hFE. biasanya berkisar sekitar 100
untuk transistor-transisor BJT.
13
IE = IC + IB ........(1)
14
yang perlu diperhatikan menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED
dalam rangkaian ini.
Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit karena tiap
LED mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan
menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan oleh sumber daya
listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka beberapa LED
akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan terlalu besar
akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju
relatif rendah.
Pada umumnya, LED yang ingin disusun secara seri harus
mempunyai tegangan maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh
supaya rangkaian LED ini dapat bekerja secara baik.
substrat seng selenida yang dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif
dan cahaya kuning dari substrat itu sendiri
2.5 Mikrokontroler
Mikrokontroller merupakan suatu komponen elektronika yang
didalamnya terdapat rangkaian mikroprosesor, memori (RAM/ROM) dan
I/O, rangkaian tersebut terdapat dalam level chip atau biasa disebut single
chip microcomputer. Pada mikrokontroler sudah terdapat komponen
komponen mikroprosesor dengan bus bus internal yang saling
berhubungan. Komponen komponen tersebut adalah RAM, ROM, timer,
komponen I/O paralel dan serial, dan interrupt kontroller.
Adapun keunggulan dari mikrokontroler adalah adanya sistem
interrupt. Sebagai perangkat kontrol penyesuaian, mikrokontroler sering
disebut juga untuk menaikkan respon semangat ekternal (interrupt) di
waktu yang nyata. Perangkat tersebut harus melakukan hubungan
switching cepat, menunda satu proses ketika adanya respon eksekusi yang
lain.
Pada saat ini penggunaan mikrokontroler dapat kita temui pada
berbagai peralatan, misalnya peralatan yang terdapat dirumah, seperti
telepon digital, microwave oven, televise, mesin cuci, isstem keamanan
rumah, PDA, dll. Mikrokontroler dapat digunakan untuk berbagai aplikasi
23
Keterangan gambar :