Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Assalamualakum Wr. Wb

Segala puji syukur kami selaku penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
kekuasaan-Nya kita diberi nikmat sehat dan nikmat akal. Sholawat serta salam juga tercurah
kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara materil maupun secara non materil. Makalah ini berjudul Teknik Dan Dokumentasi
Sistem, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi
dalam belajar para mahasiswa ataupun para pembaca. Penyusun juga meminta maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan dan pembahasan materi yang tidak lengkap
ataupun kurang penjelasan.
Sekian dan terimakasih, Wassalam.

DAFTAR ISI

1
Kata pengantar.................................................................................................................. 1

Daftar Isi............................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 3

BAB II ISI

A. Teknik dan Dokumentasi Sistem... .4


B. Penggunaan Teknik-Teknik Sistem dalam Auditing.......4
C. Simbol simbol Bagan Arus. . 7
D. Penggunaan Teknik-Teknik Bagan Arus dan Menganalisis Sistem Pemrosesan Informasi
Serta Penjelasan Bagan ......................11

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN................................................................................................................. 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

2
Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram, dan materi tertulis
lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah system bekerja. Beberapa alat yang di
gunakan untuk mendokumentasikan sebuh system adalah diagram, bagan alir, table, dan
bentuk grafis lainnya untuk mewakili informasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian teknik-teknik system ?


2. Bagaimana karakter pengguna teknik-teknik system oleh auditor dan karyawan
pengembangan system?
3. Apa saja symbol-simbol dalam bagan arus?
4. Bagaimana penggunaan teknik-teknik bagan arus dalam menganalisis system
pemerosesan informasi? Dan apa saja pengertian teknik-teknik system-sistem umum,
seperti bagan HIPO bagan arus system, dan diagram arus data logis ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian teknik-teknik system


2. Untuk pengetahui bagaimana karakter pengguna teknik-teknik system oleh auditor
dan karyawan pengembangan system
3. Untuk mengetahui apa arti dari symbol-simbol dalam bagan arus
4. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknikteknik bagan arus dalam
menganalisis system pemrosesan informasi ?. Dan untuk mengetahui seperti apa
bagan HIPO, bagan arus system, dan diagram arus data logis?

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM

Teknik teknik sistem merupakan alat yang dapat digunakan dalam menganalisis,
merancang dan mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik- teknik
tersebut umumnya bersifat grafikal (piktorial). Teknik teknik sistem penting bagi auditor intern

3
dan ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem pembuatan sistem, baik
secara intern bagi secara perusahaannya maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan.

B. PENGGUNAAN TEKNIK TEKNIK SISTEM DALAM AUDITING

Sebagian besar penugasan dibagi dalam dua komponen dasar. Komponen pertama,
biasanya disebut audit intern, bertujuan menetapkan tingkat struktur pengendalian intern yang
dapat diandalkan organisasi, biasanya memerlukan beberapa efektivitas, dan kontinuitas operasi
pengendalian intern yang diandalkan organisasi, pengujian substansi. Pengujian substansi adalah
verifikasi langsung atas laporan keuangan sebagai contoh, pengujian atas kas akan mencakup
mencakup konfirmasi langsung saldo bank. Pengujian substantif atas piutang akan mencakup
konfirmasi langsung saldo-saldo pelanggan. Pengujian ketaatan maupun substansi juga harus
dilakukan oleh auditor intern, seperti halnya auditor ekstern.

Evaluasi pengendalian intern. Seperti yang dijelaskan diatas, auditor seingkali


dilibatkan dalam evaluasi pengendlian intern. Dalam mengevaluasi pengendalian intern. Auditor
umumnya memperhatikan arus pemrosesandan pendokumentasian dokumen aspek penting dalam
pengendalian intern, auditor membutuhkan teknik-teknik yang memperhatikan distribusi
dokumen-dokumen dan pembagian tugas tugas pemerosesan diantara karyawan dan atau
departemen . beberapa teknik sistem, misalnya bagan arus analitis, bagan arus dokumen dalam
sistem. Bagan-bagan ini dibuat dalam kolom-kolom untuk mengelompokkan fungsi-fungsi
pemerosesan yang dilakukan oleh setiap entitas. Beberapa teknik lainnya seperti kuisioner dan
metode matriks juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.

Pengujian ketataan. Auditor melakukan pengujian ketataan untuk mengkonfirmasikan


ekstensi, efektivitas dan kesinambungan operasi pengendalian intern yang dikendalikan oleh
oganisasi. Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman atas pengendalian yang akan diuji. Jika
pengendalian yang diuji adalah komponen-komponen sistem informasi perusahaan, auditor harus
pula memperhatikan teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Ini membutuhkan
pemahaman teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk mendokumentasikan sistem
informasi. Ini membutuhkan teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk
mendokumentasikan sistem informasi.

4
Jadi auditor harus mempunyai pemahaman mendasar mengenai teknik-teknik yang
digunakan menganalisis dan merancang sistem. Bagan masukan- proses keluaran (input-
proses-output) IPO dan hirarki-plus masukan-proses-keluaran (HIPO), badan metode matriks
adalah contoh teknik-teknik sistem yang umum digunakan dalam menganalisis dan merancang
sistem. Auditor akan sering menghadapi teknik-teknik ini manakala mereka menelaah
dokumentasi sistem. Inilah mengapa pemahaman akan teknik-teknik itu diperlukan. Tetapi
auditor biasanya memiliki kebutuhan sedikit saja untuk menyajikan bagian IPO dan HIPO, bagan
arus program, DFD, percabangan dan teknik ini berguna terutama dalam dalam perencanaan dan
perancangan sistem. Focus umum audit untuk menelaah sistem berjalan dan bukan merancang
sistem baru.
Kertas kerja. Kertas kerja adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur
dan pengujian-pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yang di
tarik selama melakukan penugasan audit. Auditor disyaratkan oleh standar professional untuk
membuat kertas kerja dan ini merupakan catatan utama mengenai pekerjaan yang telah
dilakukan.
Auditor menggunakan teknik-teknik sistem untuk mendokumentasikan dan
menganalisis isi kertas kerja, kuisioner pengendalian intern. Diagram arus data, bagan HIPO,
bagan arus program pencabangan dan tabel keputusan dan metode matrik dapat muncul dalam
kertas kerja jika mereka merupakan bagian dari dokumentasi sistem yang akan di telaah.

Pengguanaan Teknik-Teknik Sistem Dalam Pengembangan Sistem

Proyek pengembangan sistem umumnya terdiri dari tiga fase : analisis sistem,
perancangan sistem, dan impelementasi sistem. Personel pengembangan sistem, perancangan
sistem, dan pemrogram. Analisis sistem mempunyai rumusan dan pengevaluasian pemecahan
masalah sistem. Perancangan sistem adalah proses untuk menspesifikasi rincian solusi yang
dipilih melalui proses analisis sistem. Perancangan sistem alternative dalam kerangka seluruh
persyaratan sistem. Impelementasi sistem adalah proses penempatan prosedur dan metode-

5
metode revisi atau rancangan baru dalam operasi. Orientasi sistem meliputi pengujian solusi
yang berkaitan dengan impelementasi, mendokumentasikan solusi, dan menelaah sistem
manakala benar-benar dioperasikan untuk verifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan
spesifikasi rancangan.
Analisis Sistem. Banyak dari pekerjaan analis sistem mencakup pengumpulan dan
pengorganisasian fakta-fakta. Teknik-teknik sistem membantu analis dalam melaksanakan tugas
tugas tersebut. Teknik-teknik wawancara, kuisioner, penelaahan dokumen, dan observasi
berguna dalam pengumpulan fakta. Teknik-teknik formal untuk mengorganisasikan fakta-fakta
mencakup analisis pengukuran, analisis distribusi pekerjaan dan teknik teknik matriks lainnya.
Analisis arus informasi juga merupakan bagian penting dalam analisis sistem. Banyak teknik-
teknik sistem yang berguna untuk jenis analisis ini. Diagram arus data logis dan bagan arus
analitis dapat bermanfaat dalam memberikan manfaat dalam memberikan gambaran keseluruhan
pemerosesan transaksi dalam perusahaan.
Perancangan Sistem Perancangan sistem harus menghasilkan cetak biru bagi
kelengkapan sistem. Seperti pria pelukis yang mebutuhkan alat-alat tretentu untuk membantu
proses perancangan. Banyak dari alat-alat ini juga digunakan dalam analisis sistem. Ini
mencakup teknik-teknik seperti perancangan formulir-formulir untuk dokumen masukan dan
perancangan database, bagan IPO dan HIPO, bagan arus program, pencabangan dan tabel
keputusan dan teknik-teknik sistem lainnya banayak digunakan dalam pendokumentasian
rancangan sistem informasi.

Impelemntasi Sistem
Impelentasi sistem mencakup pelaksanaan rencana perancangan. Aktivitas-aktivitas
umum selama pelaksanaan mencakup pemilihan dan pelatihan personel, pemasangan peralatan
computer baru, perancangan sistem secara rinci, penulisan dan pengjian program-program
computer, pengujian sistem pengembangan standar-standar, dokumentasi, dan pengubahan file.
Pelaksanaan perancangan secara rinci selama fase impelementasi seringkali mencakup
pemrograman computer.
Dokumentasi adalah salah satu bagian paling penting dalam impelemntasi sistem.
Program-program computer sendiri harus di dokumentasikan secara mencukupi. Teknik-teknik

6
sistem seperti bagan arus program dan tabel keputusan berlaku sebagai alat dokumentasi seperti
halnya alat-alat yang digunakan analisis oleh para pemrograman. Dokumentasi yang baik
merupakan dalam pelatihan karyawan baru, dan umumnya membantu meyakinkan bahwa
spesifikasi perancangan sistem telah terpenuhi.

C. SIMBOL-SIMBOL BAGAN ARUS

Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personel-personel sistem. Bagan arus
meluas manakala pemrosesan data bisnis dilakukan secara terkompterisasi. Dengan
meningkatnya arti penting bagan arus sebagai alat komunikasi dengan makin kompleks dan
berkembanganya pemrosesan computer, juga dibutuhkan symbol-simbol standard an penggunaan
konvensi. Di amerika serikat, kebutuhan ini dipenuhi oleh American nation standar flow chart
symbol and their usage in information processing di pertengahan 1960-an. Ansi X3.5 adalah
versi yang sekarang.
ANSI X3.5 mendefinisikan empat kelompok dan mengilustrasikan konvensi-konvensi untuk
mengarahkan pemanfaatannya. Empat klompok symbol tersebut adalah symbol-simbol dasar,
symbol simbol masukan/keluaran khusus, simbol-simbol proses khusus, dan symbol-simbol
tambahan. ANSI X3.5 menjelaskan bentuk setiap symbol tetapi ukurannya tidak.
Simbol-Simbol Dasar
Gambar 2.1 mencakum symbol masukan/keluaran, symbol proses, symbol garis arus dan
symbol anotasi, symbol komentar. Hal ini berkaitan symbol khusus dapat digunakan dalam
symbol dasar untuk informasi tambahan.
Symbol masukan/ keluaran mewakili fungsi masukan/keluaran (I/O), jadi merupakan
pembuatan ketersediaan data untuk pemerosesan (Masukan) atau pencatatan informasi yang dip
roses (keluaran). Sebagai contoh, masukan manual, atau disk magnetic dapat digunakan untuk
memasukkan data untuk pemerosesan; data pemerosesan dapat diekuarkan sebagai kertas atau
disk magnetic lainnya. Symbol proses mewakili setiap jenis fungsi pemrosesan sebagai contoh
pelaksanaannya operasi atau kelompok operasi tertentu yang menghasilkan perubahan nilai,
bentuk atau lokasi informasi atau dalam menentukan arah arus yang harus diikuti.
Symbol garis arus digunakan untuk menghubungkan symbol-simbol lain. Garis urus
mengindikasikan urutan informasi tersedia dan operasi yang dapat dijalankan. Garis

7
Gambar 2.1. symbol-symbol dasar

Nama Simbol Arti

Terminator Menunjukkan sumber dan tempat tiada Data

Proses Pelaksanaan tugas atau fungsi

Penyimpanan Data tempat penyimpanan data

Arus Data Saluran Komunikasi

Symbol-simbol masukan/keluaran khusus (Gambar 2.2) ; mewakili fungsi I/O dan


menunjukkan dimana infrmasi dicatat, atau pola pengelolaan informasi, ataukeduanya. Jika tidak
ada symbol khusus, digunakan symbol I/O dasar.

Symbol kartu dilubangi mewakili fungsi I/O dimana medianya adalah kartu dilubangi,
termasuk kartu diberi tanda, kartu dicabut, dek kartu, file kartu dan sebagainya. Symbol masukan
manual mewakili fungsi masukan dimana informasi dimasukan secara manual pada saat
pemrosesan, sebagai contoh, dengan keyboard online, alat pengubah, atau layar sentuh. Symbol
hubungan komunikasi mewakili fungsi dimana informasi ditransmisikan dengan hubungan
telekomunikasi. Symbol penyimpanan offline mewakili fungsi penyimpanan offline, dengan
mengabaikan media dimana informasi dicatat.

8
Symbol-simbol proses khusus (Gambar 2.3): dapat mewakili proses pemrosesan, dan
sebagai tambahan juga mengidentifikasi jenis operasi khusus yang harus dilaksanakan terhadap
informasi. Jika tidak ada symbol khusus, digunakan symbol proses dasar.

Symbol keputusan mewakili keputusan atau pengubahan jenis operasi yang menentukan
sejumlah alternative jalur mana yang harus diikuti. Symbol operasi manual mewakili setiap
proses offline yang sesuai dengan kecepatan manusia, tanpa menggunakan bantuan mesin.
Symbol pendukung operasi mewakili operasi offline yang dilaksanakan dalam peralatan yang
tidak berada dibawah pengendalian langsung CPU. Symbol-simbol penggabungan, pengambilan,
penyortiran, dan pembandingan masing-masing digunakan untuk mewakili jenis tertentu dari
fungsi pemerosesan.

9
Gambar 2.3.

Symbol-simbol tambahan digunakan untuk memperjelas bagan arus atau untuk


membuat bagan arus proses menjadi lebih baik. Symbol penghubung mewakili keluar atau
masuk dari bagian lain dalam bagan arus. Dua penghubung digunakan untuk mewakili arah arus
mana kala arus terpecah oleh keterbatasan tempat. Symbol terminal mewakili titik terminal
dalam bagan arus, misalnya mulai, selesai, berhenti, atau interupsi. Symbol model pararel
mewakili awal atau akhir dari dua atau lebih operasi.

D. PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK BAGAN ARUS DALAM MENGANALISIS


SYSTEM PEMROSESAN INFORMASI SERTA PENJELASAN BAGAN

10
PENGGUNAAN SIMBOL DALAM BAGAN ARUS

Symbol-simbol digunakan dalam bagan arus untuk mewakili fungsi-fungsi informasi


atau jenis lain dari system. Arah arus di reprentasikan dengan garis yang ditarik di antara symbol
symbol. Arah normal dari arus adalah dari kiri ke kanan dan atas kebawah. Jika arah arus tidak
dari kiri ke kanan atau atas kebawah, anak panah terbuka harus ditempatkan di tempat sebaiknya
dari garis arus. Jika diperlukan kejelasan yang lebih, anak panah terbuka dapat ditempatkan
dalam garis arus yang normal.jika garis arus terputus karena keterbatasan halaman,symbol
penghubung harus digunakan untu menunjukan keterputusan tersebut.jika arus dua arah,dapat
ditunjukkan dengan garis tunggal atau ganda,tapi anak panah terbuka harus digunakan untuk
menunjukan arah arus normal dan arah sebaliknya. Gambar 2.4 memuat empat ilustrasi yang
mengunakan simbol-simbol, garis arus, anak panah, dan simbol penghubung yang tepat.

BAGAN IPO DAN HIPO

Digunakan terutama oleh karyawan penggembangan system adalah biasa untuk


membedakan tingkat rincian system yang dijelaskan dalam bagan arus. Pada sebagian besar
tingkat umum analisis, hanya hubungan masukan-proses-keluar dalam system yang diperhatikan.
Masukan-proses-keluaran atau bagan IPO (Gambar 2.5) dapat digunakan untuk menyajikan
deskripsi naratif masukan yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran system yang
diinginkan. Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian yang berkaitan dengan fungsi
pemrosesan tetapi merupakan teknik yang bermanfaat untuk menganalisis keseluruhan
kebutuhan informasi. Tambahan rincian pemrosesan disediakan oleh-masukan-proses-keluaran
hirarkis, atau bagan HIPO (Gambar 2.6). HIPO terdiri dari seri bangan yang mewakili system
dengan meningkatnya tingkat rincian dimana tingkat rincian tergantung kebutuhan pemakai.

11
Gambar 2.5. Bagan Masukan Proses Keluaran (IPO)

12
Gambar 2.6. Ilustrasi HIPO

Bagan Hipo membuat dua segmen;Bagian hirarkis yang membagi tugas-tugas


pemrosesan dalam berbagai modul dan subtugas dan bagan IPO untuk menguraikan kebutuhan
masukan-proses-keluaran dari setiap modul.Bagan hirarkis menguraikan keseluruhan system dan
menyediakandaftar isidari bagan IPO yang rinci biasanya melalui penomoran skema.Bagan
Hipo merupakan pendukung perancangan dan alat dokumentasi bagan hipo dipergunakan untuk
mengidentifikasikan yang harus dilakukan;tetapi,terbatas dalam menspesifikasikan bagaimana
atau kapan pemrosesan dilakukan.Bagan arus grafik yang menggunakan symbol-simbol yang
dibahas sebelumnya lebih baik dalam hal menspesifikasikan fungsi-fungsi system informasi dan
logika pemrosesan.

BAGAN ARUS SISTEM DAN PROGRAM

Bagan arus system digunakan baik oleh auditor maupun karyawan system. Bagan arus
system mengidentifikasikan keseluruhan atau jangkauan arsu operasi dalam system. Bagan arus
system menunjukan masukan dimulai, urutan dan bentuk (manual atau mekanis) pemrosesan,
dan disposisi keluaran. Dalam bagan arus system openekanannya adalah pada media dan fungsi

13
pemrosesan, bukan pada pemrosesan yang rinci. Bagan araus program atau juga disebut bagan
arus blok lebih rinci dalam hal fungsi-fungsi pemerosesan dibandingkan bagan arsu system.
Bagan arus system berhubungan dengan fase analisis proyek system dan bagan arus program
berkaitan dengan fase perancangan. Bagan arus program adalah perancangan dari seluruh
perancangan dan pengkodean system pemrosesan system.

DIAGRAM DIAGRAM ARUS DATA LOGIS

Digunakan terutama oleh karyawan pengembangan system dalam analisis system. DFD
membantu meyakinkan bahwa analisis system memiliki pemahaman akan kebutuhan pemakai
dengan menyediakan gambar konsepsi analisis system mengenai masalah-maslaah pemakai
kepada pemakai. Penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logis dari
system analisis dari proses fisik perancangan system. Terdapat empat symbol. Terminator
digunakan untuk menunjukan sumber atau tujuan data. Proses menunjukan proses pengubahan
data. Penyimpanan data digunakan untuk menunjukan penyimpanan data. Arus data digunakan
untuk menunjukan arus dari data.. symbol-simbol DFD mempunyai dua tujuan. Pertama untuk
menekankan adanya analisis arus data. Yang kedua untuk menekannkan perancangan logis
dibandingkan fisik. Tabel 2.1 mengilustrasikan simbol-simbol DFD yang akan digunakan dalam
buku ini. Meskipun simbologi DFD adalah sederhana, strandarisasi keseluruhan penggunaan
tidak tampak dalam literature ini. Ini tentu saja juga terjadi dengan simbol-simbol bagan arus
tradisional

14
DIAGRAM - DIAGRAM ARUS DATA LOGIS DAN ANALISIS TERSTRUKTUR

Bagian ini mengilustrasikan pembuatan DFD dan aturannya dalam analisis system yang
terstruktur. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, karakteristik analisis system terstruktur dibuat
oleh rancangan pola dari atas ke bawah (top-down) dan perbaikan lebih lanjut. DFD
mengilustrasikan deskripsi yang sangat umum dari system pengkajian. Data pengkajian dari
pencatatan waktu melalui penyimpanan atau arsip data oengkajian untuk menghasilkan cek
pembayaran yang akan diberikan kepada karyawan.Beberapa hal mengenai pembuatan DFD
seperti yang diilustrasikan dalam gambar 2.7

1. DFD terdiri dari semata-mata symbol-simbol DFD

2. Setiap symbol dalam DFD, termasuk dalam setiap garis arus, akan diberi lebel

3. Arus logika harus jelas, dengan seluruh sumber dan tujuan data tampak dalam DFD

15
Perbaikan lanjutan DFD pengajian dalam gambar 2.7 dibutuhkan untuk membuat
deskripsi yang lebih berarti dalam system. Gambar 2.8 mengilustrasikan ekspansi DFD
pengajian awal untuk memperoleh hasil yang lebih rinci.

BAGAN ARUS ANALITIS, DOKUMEN, DAN DISTRIBUSI FORMULIR

Jenis bagan arus ini digunakan baik oleh auditor maupun kariawan system. Auditor
sering kali lebih memperhatikan arus dan distribusi dokumen dalam system aplikasi
dibandingkan dengan pemrosesan, terurtama saat mengevaluasiu pengendalian intern dari system
yang berjalan dan diusulkan. Karena pembagian tugas merupakan elemen penting dalam
pengendalian intern, maka auditor membutuhkan teknik-teknik yang secara sistematis
menstrukturkan system denfgan fokus pada distribusi tugas-tugas pemrosesan diantara para
personil dan/atau departemen.

Bagan arus analitik,bagan arus dokumen, dan bagan distribusi formulir di gunakan
untuk menganalisis distribusi dokumen dalam system. Bagan-bagan ini di atur dalam kolom-
kolom untuk mengelompokkan fungsi-fungsi pemrosesan yang di jalankan setiap entitas dalam
system. Bagan arus melewati kolom terpisah, yang mewakili entitas-entitas dalam system,
meryupakan cara efektif untuk mengevaluasi pemisah tugas. Bentuk atau pola bagan arus juga
memberikan gambaran ringkas mengenai hubungan antar entitas. Hubungan ini seperti
mengirimkan dokumen dari satu departemen ke departemen lainnya merupakan titik
pengendalian dalam system aplikasi.

16
Bagan arus analitis (Gambar 2.10), serupa dengan bagan arus system dalam tingkat
rincian dan teknik. Arus pemrosesan di gambarkan dengan symbol-simbol yang di hubungankan
dengan garis arus. Bagan arus analitis mengidentifikasikan pemrosesan yang penting dalam
sebuah aplikasi, menekankan pada tugas-tugas pemrosesan yang menerapkan pengendalian.

Bagan arus dokumen (Gambar 2.11) serupa dalam hal format dengan bagan arus
analitis tetapi memuat lebih sedikit rincian mengenai fungsi-fungsi pemrosesan dari setiap entitas
yang di gambarkan dalam bagan. Singkatnya, satu-satunya symbol yang di gunakan dalam bagan
arus dokumen adalah symbol dokumen. Tetapi simbol-simbol lainnya dapat di gunakan untuk
menambah kejelasan. Tujuannya untuk melihat setiap dokumen yang di gunakan dalam setiap
apliklasi dan mengidentifikasikan titik mulai koma distribusi dan disposisi. Komentar harus di
tambahakan sesuai dengan keperluan untuk menambah kejelasan ilustrasi. Setiap symbol
dokumen umumnya lebih mewakili kumpulan dokumen dibandingkan dokumen tunggal.

Berhubungan erat dengan bagan arus dokumen adalah bagan distribusi formulir
(Gambar 2.12). Bagan distribusi formulir mengilustrasikan distribusi formulir-formulir
perangkap ganda dalam perusahaan. Tekanannya adalah lebih pada siapa menerima formulir apa

17
daripada bagimana formulir ini di proses. Formulir-formulir ini dapat di reprentasikan dengan
simbol-simbol, untuk mengurangi gambaran formulir itu sendiri, atau menyederhanakan
deskripsi. Formulir di gambar dirancang disebelah kiri bagan dan biasanya bergerak secara
horisontal melalui kolom-kolom ke setiap unit organisasi yang berkaitan. Analisis dapat
digunakan langsung untuk mengurangi rangkap-rangkap yang tidak diperlukan, pengarsipan
rangkap-rangkap yang tidak diperlukan, distribusi yang diotorisasikan, dan sebagainya.

Teknik-teknik ini menstrukturkan data yang berkaitan dengan sistem aplikasi dalam
format yang memadai untuk menganalisis pemisahan tugas didalam sistem dalam pengendalian
yang diterapkan pada hubungan antara beragam entitas. Ini adalah hal yang diperhatikan oleh
analisis untuk melakukan telaah pengendalian intern sistem.

18
ILUSTRASI BAGAN ARUS ANALITIS

Kasir menyajikan total pengendalian batch dari kiriman yang diterima dan mengirimkan
dokumn ini ke klerk buku besar untuk pemindah bukuan kebuku besar.Nota pengiriman uang
dikirimkan ke klerk piutang dagang untuk dibukukan ke dalam buku besar piutang
dagang.Kemudian kasir menyiapkan dua rangkap slip penyetoran,menyetorkan kas kebank,dan
mengarsip rangkap kedua dari slip penyetoran,yang akan disahkan oleh bank,berdasarkan
tanggal.

Klerk buku besar membukukan total pengendalian batch ke buku besar dan kemudian
mengarsip total pengendalian batch berdasarkan tanggal.Klerk piutang dagang membukukan
nota pengiriman uang kebuku besar piutang dagang dan kemudian mengarsip nota pengiriman
uang berdasarkan tanggal.

Perencanaan Bagan Arus. Pertama,bahan-bahan yang akan dibutuhkan ,seperti


kertas,pensil,penghapus,dan pengaris pembentuk(template)bagan arus,harus disiapkan .Dalam
bebarapa kasus,mikrokomputer dengan paket perangkat lunak yang menggambar dan
menyimpan bangan arus dapat digunakan.Dalam kasus ini akan diperlukan untuk menjalankan
computer dan perangkat lunak yang diperlukan.Kemudian juga penting untuk menentukan jenis
bagan arus yang harus digunakan,yang akan ditentukan oleh tujuan dari bagan arus.Disini kita
mengunakan bagan arus analistis

19
Pemilihan symbol. Setelah menentukan jenis bagan yang digunakan,penting untuk
menentukan symbol-simbol mana yang akan dalam pembuatan.Simbol-simbol standar ANSI
X3.5 seperti yang dibahas dan diilustrasikan dalam bab ini disarankan untuk digunakan,tetapi
dalam beberapa kasus perusahaan memiliki defenisi symbol-simbol sendiri,yang berarti harus
digunakan.

Gambar 2.13 mengilustrasikan beberapa simbol bagan arus yang umum digunakan
dalam penyajian bagan arus analitis yang menggambarkan kegiatan pemrosesan manual. Pada
gambar ini memuat empat simbol pola bagan arus dasar, simbol pemrosesan manual, simbol pita
transmittal, simbol dokumen, simbol terminal, simbol penghubung, dan simbol penyimpanan off-
line.

Analisis sistem.Dalam menyajikan setiap jenis bagan arus,penting untuk secara hati-hati
menelaah bahan yang akan yang akan dibagankan untuk mendapatkan pemahaman yang baik
mengenai deskripsi sistem.Dalam menyajikan bagan arus analitis,penting untuk menentukan
entitas mana yang akan diwakili oleh setiap kolom terpisah.Biasanya hanya entitas entitas yang
melakukan pemrosesan rinci saja yang harus diwakilkan dalam kolom terpisah.Dengan criteria
ini,analisis sistem yang akan dibagankan dari pembahasan pemrosesan tadi,terdiri dari tiga

20
pihak;kasir,klerek buku besar,klerk piutang dagang.Bagan arus jadinya akan memiliki tiga
kolom-satu untuk setiap pihak. Karena tidak ada kegiatan pemrosesan yang harus diuraikan
untuk dua pihak lain dalam penjelasan lain-pelangan dan bank-maka keduanya tidak akan
diwakilkan sebagai kolom terpisah dalam bagan arus tetapi dengan cara seperti pembahasan
dibawah ini;

Langkah selanjutnya dari analisis sistem adalah mengidentifikasi dokumen-dokumen


yang tercangkup dalam sistem.Ada enam;pembayaran kas,nota pengiriman uang,total
pengendalian batch,slip penyetoran,buku besar, dan buku besar piutang dagang.Masing-masing
harus tampak dalam bagan arus secara tepat.

Pembuatan Bagan Arus.Tujuannya adalah membuat bagan arus dokumen-dokumen dalam


sistem,dengan menggunakan symbol-simbol bagan arus,garis arus,dan gaya yang tepat.langkah
pertama yang dijelaskan adalah membuka kiriman yang berisi pembayaran kas dan nota
pengiriman uang oleh kasir. Ini merupakan operasi manual dan dapat dibangunkan seperti dalam
gambar dibawah ini.Simbol terminal digunakan untuk menunjukkan sumber kiriman
pelanggan.Juga menunjukkan titik awal bangun arus.Kiriman diwakili dengan symbol dokumen.
Simbol masukkan/keluaran dasar juga dapat digunakan.Simbol operasi manual digunakan untuk
mewakili prosesmembuka kiriman.Simbol pemrosesan dasar juga dapat digunakan untuk
21
mewakili pemrosesan ini. Dalam kedua kasus symbol khusus dipilih karena akan lebih
menambah kejelasan kelanjutan bagan arus kegiatan kasir.

Simbol dokumen khusus digunakan untuk mewakili pembayaran kas dan nota
pengiriman uang. Hukum Sandwich : setiap simbol proses harus berada di antara simbol
masukan dan simbol keluaran. Penggunaan Simbol Penghubung.Kasir mengirimkan total
pengendalian batch ke klerk buku besar dan nota pengiriman uang keklerk piutang dagang. Ini
dapat dibagan aruskan seperti pada gambar 2.16. Simbol-simbol penghubung digunakan disini
untuk mengeleminasi panjangnya garis arus. Padanan simbol penghubung tampak dalam kolom
klerk buku besar dan klerek buku piutang dagang dalam bagan arus yang lengkap, seperti yang
ditunjukan dalam gambar 2.18.

22
Hubungan-hubungan Entitas. Kasir menyajikan dua rangkap slip penyetoran kas
penyetoran,menyetorkan kas ke bank dan mengarsip rangkap kedua slip penyetoran,yang akan
difalidasi oleh bank berdasrakan tanggal.Sistem operasi manual digunakan untuk mewakili
prosespenyajian slip penyetoran dan symbol dokumen digunakan untik mewakili pembayaran
kas dan slip-slip penyetoran.Bagian bagan arus inijuga dapat ditempatkan dibawah kolom
kasirkarena merupakan kelanjutan bagan arus kegiatan arus.

23
Lima pedoman umum adalah sebagai berikut;

1. Menganalisis sistem untuk mengidentifikasikan pihak dan dokumen dokumen,seperti


yang telah dilakukan dalam ilustrasi.

2. Memilih symbol-simbol yang akan digunakan sesuai dengan pedoman umum yang telah
dejelaskan dalam bab ini

3. Membuat draft kasar sistem untuk membuat kolom-kolom pihak dan arus dokumen

4. Menelaah draft untuk melihat kesalahan-kesalahan penting.

5. Melengkapi bagan arus,meyakinkan bahwa komentar telah ditambahkan sesuai


kebutuhan untuk menjelaskan bagan arus.

TEKNIK TEKNIK NARATIF

24
Teknik-teknik naratif seringkali bermanfaat, terutama dalam tahap penemuan fakta
dalam analisis sistem. Wawancara bermanfaat untuk mengakrabkan analis dengan para
pengambil keputusan dan masalah-masalah mereka. Wawancara yang mendalam memungkinkan
analisis sistem untuk menetapkan hubungan kerjasama personel dengan manajer. Wawancara
yang terstruktur dapat digunakan untuk menjawab rangkaian pertanyaan khusus.

Kuesioner dengan jawaban terbuka merupakan teknik pengumpulan fakta dimana orang
membuat jawaban tertulis untuk pertanyaan yang bersifat umum dari pada spesifik. Kuesioner
dengan jawaban terbuka dengan mempunyai tujuan yang sama dengan wawancara yang
mendalam.

Kuesioner dengan jawaban terbuka merupakan teknik yang bermanfaat untuk


mengumpulkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang berjumlah banyak. Mereka
memerlukan lebih sedikit waktu bagi analisis sistem dibandingkan bila menggunakan teknik
wawancara. Kuesioner seperti ini sangat efektif dalam banyak situasi, termasuk pengumpulan
informasi mengenai pengendalian intern.

Teknik-teknik naratif mencakup penelaahan dokumen. Seringkali jumlah dokumen yang


banyak disiapkan untuk ditelaah oleh analisis atau auditor, seperti bagan arus, bagan organisasi,
pedoman prosedur, pedoman operasi, pedoman refrensi dan catatan-catatan historis. Dokumen-
dokumen ini juga mendukung analisis dan auditor, dalam mendapatkan pemahaman menyeluruh
mengenai organisasi.

ANALISIS PEMANFAATAN SUMBERDAYA

Analisis pemanfataan sumberdaya harus selalu dipertimbangkan oleh personel


pengembangan sistem dalam mengimplementasikan sistem. Auditor harus memperhatikan
pemanfaatan sumberdaya manakala merencanakan audit. Tugas-tugas seperti menugaskan staf
untuk fungsi audit tertentu dapat didukung dengan teknik-teknik sistem. Jadi, teknik-teknik
sistem untuk analisis pemanfaatan sumberdaya dapat digunakan baik oleh auditor maupun
personel sistem.

Pengukuran kinerja didasarkan pada premis sederhana: pengukuran kuantitatif penting


dalam perencanaan prosedur yang efisien. Pengukuran kerja mencakupberagam teknik yang

25
digunakan yang digunakan untuk membuat model, mengukur, atau setimasi klerikal atau
aktivitas lain dalam kerangka produksi. Dalam kerangka akuntansi, pengukuran kinerja serupa
dengan konsep yang diterapkan pada sistem biaya standar. Unsur-unsur yang penting adalah
pengembangan standar, ukuran yang dapat digunakan untuk menilai efisiensi operasi aktual.
Pengukuran kerja mencakup empat langkah dasar :

1. Mengidentifikasikan tugas-tugas

2. Medapatkan estimasi waktu untuk melaksanakan tugas-tugas memanfaatkan studi waktu


dan gerakan, melakukan pengujian, data historis atau sumberdaya lainnya.

3. Menyesuaikan estimasi waktu ini dengan waktu menganggur atau pertimbangan-


pertimbangan yang serupa.

4. Menganalisis dasar kebutuhan akan data ini

Berikut ini adalah contoh dari langkah 4

(waktu rata-rata/unit + waktu menganggur/ unit) x volume rata-rata = total waktu tugas

Total waktu tersedia : total waktu tugas = kapasitas dimanfaatkan.

Teknik-teknik pengukuran kerja mempunyai dua area aplikasi utama dalam pekerjaan
sistem. Pertama adalah dalam mengevaluasi kelayakan teknis atau persyaratan teknis
perancangan sistem. Contoh-contoh penggunaan ini menetapkan jumlah disk magnetik yang
dibutuhkan untuk menyimpan jumlah dokumen khusus, menetapkan ukuran sistem komputer
yang dibutuhkan untuk memproses beban kerja yang diusulkan, dan menentuka jumlah klerek
yang diperlukan untuk memasukan data. Area aplikasi yang kedua adalah dalam evaluasi kinerja
dari tugas-tugas system yang berkaitan dengan pemrogramer computer dan pengembangan
proyek. Evaluasi kinerja membutuhkan penetapan standar kinerja dengan dasar kriteria
pengukuran langsung seperti jumlah garis yang dikodekan atau jam kerja proyek sehingga
kinerja actual dapat di kuantifikasikan dan di evaluasi dengan ekspektasi manajerial untuk tugas
tersebut.

26
Analisis distribusi kinerja harus dilakukan untuk memberikan tugas-tugas spesifik kepada
karyawan. Analisis ini dapat mempunyai banyak bentuk, tetapi secara konseptual masalah dibuat
dalam bentuk matriks.

Analisis distribusi kerja : membutuhkan informasi rinci mengenai fungsi dan tanggung jawab
seluruh karyawan yang tercakup dalam analisis. Table 2.2 mengilustrasikan table distribusi kerja.
Daftar tugas yang digunakan untuk mencatat setiap pos terpisah dari pekerjaan yang
dilaksanakan oleh individu dan jumlah jam rata-rata yang digunakan untuk setiap tugas
perminggu. Tugas-tugas rinci tersebut tergantung pada tingkat analisis pengukuran kerja. Metode
penugasan adalah pilihan analisis. Teknik-teknik formal, dengan menggunakan pemrograman
matematis atau algoritam serupa dapat ditemukan dalam ilmu manajemen dan literature dan
rekayasa industry.

TEKNIK TEKNIK ANALISIS KEPUTUSAN

Pencabangan dan Tabel-tabel Keputusan. Pencabangan dan tabel-tabel keputusan digunakan


terutama oleh personel pengembangan sistem. Sering kali logika keputusan yang disyaratkan
dalam program komputer cukup kompleks untuk mengurangi manfaat simbol bagan arus
keputusan standar. Dalam kasus ini tabel pencabangan dapat digunakan untuk menggambarkan
fungsi keputusan. Tabel memuat pernyataan keputusan yang akan dibuat, daftar kondisi yang
dapat timbul, dan jalur yang hanya diikuti untuk setiap kondisi. Bagian menuju ke (Go to)
memuat referensi buku penghubung (simbol penghubung) atau garis arus tunggal yang keluar ke
simbol lain. Contoh dari format tabel pencabangan diberikan dalam Gambar 2.19.

Tabel keputusan adalah perwujudan tabular dari proses pengambilan keputusan (lihat
Gambar 2.20). Ini mirip dengan tabel pencabangan tetapi lebih kompleks karena berhubungan
dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan premis JIKA-MAKA dan
tampak sebagai matriks dua dimensi dalam format umum. Tabel dibagi dalam empat area:
perhentian kondisi, entri kondisi, perhentian aksi dan entri kegiatan. Kondisi-kondisi dibuat
dalam daftar horizontal dalam baris-baris horizontal dalam area perhentian kondisi dan dibaca
sebagai JIKA kondisi 1 dan kondisi 2... DAN kondisi N, MAKA Kegiatan 1, Kegiatan 2,
Kegiatan N Aturan-aturan dinomori secara horizontal di bagian atas tabel dan mewakili

27
kombinasi logis, kondisi dan entri kegiatan yang mendukung proses keputusan. Terdapat satu
bagan vertikal untuk setiap kombinasi.

Contoh tabel keputusan disajikan dalam Gambar 2.21. seperti yang ditunjukkan oleh
gambar, entri kondisi biasanya dibatasi oleh Y (untuk benar), T (untuk salah) atau (untuk
tidak dapat diterapkan). Entri kegiatan dibuat sesuai dengan dapat diterapkan atau tidak
keberadaan atau ketiadaan dari suatu x dalam gambar 2.22. Interpretasi aturan 1 dalam
Gambar 2.21 adalah: JIKA kondisi 1, 2, dan 3, adalah kemudian lakukan kegiatan 10, 11, 12, dan
14. Aturan-aturan lain diinterpretasikan dengan cara yang sama.

Jenis tabel keputusan yang baru saja dibahas disebut tabel entri-terbatas karena entri
kondisi dan kegiatan dibatasi oleh U, T atau tidak dapat diterapkan. Perluasan entri dari suatu
tabel keputusan juga dapat digunakan dimana entri menunjukkan jenis kegiatan khusus yang
harus dilakukan, kondisi khusus, atau referensi terhadap tabel keputusan lainnya. Tabel
keputusan dapat digunakan dalam program bagan untuk menganalisis dan mendokumentasikan
logika peogram aplikasi. Struktur dan format tabular tabel keputusan merupakan kelebihan
penting dibandingkan dengan bagai arus grafik manakala kompleksitas pengambilan keputusan
meningkat.

Metode-metode Matriks. Metode-metode matriks digunakan baik oleh auditor maupun


karyawan sistem. Tabel keputusan pada dasarnya adalah penyajian matriks. Format matriks dan
penyajian susunan memiliki banyak kegunaan dalam pekerjaan sistem karena merupakan metode
yang baik untuk menganalisis dan menampilkan volume data yang besar. Kertas kerja atau
spreadsheet yang digunakan sistem akuntansi untuk menghitung dan mendistribusikan saldo
perkiraan dalam subklasifikasi atau untuk membantu proses penutupan, merupakan contoh-
contoh umum dalam teknik-teknik matriks. Ciri-ciri analitis penting dari teknik matriks adalah
menyebar entri-entri baris dalam beragam entri-entri kolom. Ini menjamin bahwa setiap
kombinasi baris/kolom teka dianalisis dan didokumentasikan secara jelas.

Dalam matriks pengendalian aplikasi, entri baris adalah pengendalian, dan entri kolom
adalah kegiatan pemrosesan. Teknik ini dapat digunakan secara sistematis untuk mengevaluasi
pengendalian intern dalam sistem aplikasi. Dalam matriks pengendalian data, entri baris adalah

28
elemen-elemen data, dan entri kolom adalah formulir atau laporan. Analisis dapat diarahkan
langsung pada eliminasi data yang tidak berguna dalam suatu formulir atau data dalam laporan.

BAB III

29
PENUTUP

KESIMPULAN

Teknik system digunakan baik oleh auditor maupun personel system sebagai alat
analisis dan dokumentasi. Mengikhtisarkan teknik-teknik yang diterangkan dan menunjukan
pemakai-pemakai utama dari teknik-teknik tersebut. Teknik system sangat penting bagi
pendekatan system terstruktur untuk menganalisis dan merancang system informasi. Salah satu
teknik system yang sangat popular dan banyak digunakan adalah bagan arus. Beberapa bagan
arus dengan bentuk berbeda dari yang telah dibahas dan diilustrasikan. Simbol bagan arus
standar telah dijelaskan dan diilustrasikan. Meskipun simbol standar digunakan secara luas,
tetapi bagan harus lebih merupakan seni dari pada ilmu.
Teknik-teknik system lain digunakan sebagai pendukung bagan arus. Diagram arus data
logis logical data flow diagram (DFD) sering dipergunakan dalam analisis dan perancangan
system. DFD dapat digunakan untuk perancangan system. Pencabangan dan table keputusan,
bagan ipo dan HIPO, metode matriks juga dibahas dan diilustrasikan karena digunakan untuk
analisis dan perancangan system.
Teknik-teknik yang digunakan dalam analisis pemanfaatan sumberdaya dan analisis
keputusan juga telah diilustrasikan. Meskipun bagan arus, DFD, dan teknik grafik lainnya
bermanfaat, teknik-teknik ini tidak dapat memperhatikan masalah pemanfaatan sumberdaya
system. Teknik pengukuran kinerja diperlukan untuk menekan arti penting seberapa besar dan
seberapa banyak sumberdaya yang dibutuhkan untuk pengoprasian system.

30

Anda mungkin juga menyukai