Anda di halaman 1dari 25

BTS (BASE TRANSCEIVER STATION)

Dimas Setya Aji 6/16/2015

BTS merupakan singkatan dari Base Transceiver Station. BTS adalah sebuah infrastruktur
telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan
operator. Piranti komunikasi penerima sinyal BTS bisa telepon, telepon seluler, dan jaringan nirkabel
sementara operator jaringannya yaitu GSM, CDMA, dan TDMA. BTS mengirimkan dan menerima
sinyal radio ke perangkat mobile dan mengkonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital
untuk selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data dan BTS
merupakan suatu elemen dalam jaringan seluler (Cell Network) yang berperan penting sebagai
pemancar dan penerima sinyal dari handphone (MS/Mobile Station). Nama lain dari BTS adalah
Base Station (BS), Radio Base Station (RBS), atau node B (eNB). Hingga saat ini masyarakat belum
bisa membedakan antara perangkat BTS dan menara BTS padahal menara BTS bukanlah BTS itu
sendiri.

Tower BTS
Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga,
atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio
pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Tower BTS secara umum
berbentuk menara pemancar dengan ketinggian bervariasi antara 40 - 75 meter, menyesuaikan
kondisi geografis dan luas jangkauan jaringan yang dituju. Selain berbentuk menara pemancar, ada
juga "BTS Roof Top", yaitu antena pemancar yang umumnya diletakkan di atap gedung bertingkat
dengan ketinggian tertentu. Selain itu, ada lagi BTS yang biasa kita lihat ketika terjadi bencana alam
di suatu daerah, yaitu perangkat Mobile BTS yang digunakan untuk melayani kebutuhan
telekomunikasi di daerah yang tidak tercover BTS konvensional secara temporary. Tower BTS (Base
Transceiver System) berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informatika, berbeda dengan tower
SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun resiko
yang ditanggung penduduk disekitarnya.

Tower BTS sebagai komunikasi dan informatika memiliki derajat keamanan tinggi terhadap manusia
dan mahluk hidup di bawahnya, karena memiliki radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman
bagi masyarakat di bawah maupun disekitarnya.
Dalam suatu area BTS, secara umum terdiri atas: menara pemancar segi empat (ada pula yang
berbentuk segitiga atau triangle), antena pemancar, kabel - kabel, dan sebuah shelter (berbentuk
seperti rumah-rumahan di bawah tower). Di dalam shelter ini terdapat berbagai perangkat utama
BTS itu sendiri, yang berbentuk seperti lemari dengan rak-rak mesin di dalamnya. Biasanya terdapat
juga lemari rectifier (supply power), berbagai perangkat electronik dan mekanikal lainnya. Suatu
area cakupan pemancar dari BTS biasa disebut Cell, secara umum satu BTS mampu mencakup
hingga 8 - 10 km jarak udara jangkauan sinyal dalam radius 360 derajat. Sementara, Mobile BTS
terdiri dari komponen seperti BTS konvensional hanya saja dalam skala yang lebih kecil dan dapat
dipindahkan

Konfigurasi Teknik

Base Transceiver Station disebut sebagai suatu perangkat yang berfungsi menerima dan
memancarkan kembali gelombang frekuensi atau sinyal. Sistem komunikasi radio GSM menerapkan
sistem dupleks penuh (full duplex), komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal ke telepon
seluler pelanggan. Sebaliknya telepon sesuler pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa
diterima oleh BTS. Baik BTS maupun telepon seluler pelanggan memancar dengan kanal frekuensi
yang terpisah sehingga tidak terjadi gejala tunda (delay) atau gangguan frekuensi (interferensi).

Sistem kerjanya adalah pertama-tama telepon seluler harus meminta akses kepada BTS untuk
memulai percakapan. Selanjutnya akan diproses oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus
percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi. Jalur frekuensi yang dipakai oleh
BTS untuk berkomunikasi dengan telepon seluler disebut dengan kanal fekuensi downlink. Jalur
frekuensi yang dipakai oleh telepon seluler disebut kanal frekuensi uplink.

Dengan adanya permintaan percakapan maka terjadi tiga akses yang berbeda:

1. Broadcast (dari BTS ke telepon seluler).


2. Permintaan ke BTS supaya disediakan akses kanal percakapan.
3. Akses kanal percakapan buat telepon seluler yang disediakan oleh BTS setelah melakukan
permintaan.

Dengan menggunakan teknologi digital, satu kanal frekuensi bisa dibagi menjadi beberapa sub
kanal, bisanya 8 sub kanal. Sub kanal ini disebut time slot (TS). Jadi permintaan dan proses di atas
dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan satu kanal frekuensi. Jika dalam satu waktu hanya
terdapat satu permintaan maka masih terdapat beberapa sub kanal lagi untuk melayani permintaan
percapan dari pelanggan lainnya.

Dengan mengasumsikan satu kanal frekuensi dibagi menjadi 8 sub kanal maka satu kanal frekuensi
itu dapat melayani 6 permintaan percakapan. Satu sub kanal digunakan untuk broadcast, satu sub
kanal untuk memproses permintaan dan 6 sub kanal untuk percakapan.

BTS merupakan suatu elemen dari topologi core network GSM dan CDMA. BTS termasuk dalam
subkomponen dari BSS (Base Station Subsystem), yang terdiri juga dari BSC (Base Station
Controller). Secara umum beberapa BTS dikontrol oleh satu BSC, yang kemudian seluruh alur
telekomunikasi disalurkan ke MSC (Mobile Switching Center).

BTS berhubungan dengan MS (Mobile Station) melalui air-interface dan berhubungan dengan BSC
dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transceiver -
receiver) sinyal komunikasi dari atau ke MS (Mobile Station) serta menghubungkan MS (Mobile
Station) dengan network element lain dalam jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan
menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah
BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai
transceiver, maka bentuk fisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena
sebagai transceiver, dan perangkatnya. Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource
Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan:
1. Assigning channel ke MS (Mobile Station) pada saat MS (Mobile Station) akan melakukan
panggilan telepon.
2. Menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan atau menerima sinyal
dengan frekuensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.
3. Mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
4. Ikut mengontrol proses handover, yaitu proses perpindahan panggilan (MS sedang mobile) dari
satu sektor ke sektor lainnya.

BTS mempunyai peranan yang sangat besar dalam topologi jaringan provider telekomunikasi. Oleh
karena itu, tidak heran jika provider mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membuat,
mengelola dan memperbaiki satu BTS.

BTS sendiri sebenarnya terdiri dari tiga bagian utama. Yakni, tower, shelter dan feeder. Dari ketiga
komponen utama itu, towerlah yang paling jelas terlihat. Di bawah tower, biasanya ada sebuah
bangunan yang biasanya berukuran 3 x 3 meter. Inilah yang disebut shelter. Di dalam terdapat
berbagai combiner, module per carrier, core module (module, power supply, fan (kipas) pendingin,
dan AC / DC converter).

Seluruh perangkat dalam shelter BTS seperti rak-rak besi, atau malah lebih mirip lemari pendingin.
Rak besi ini disebut juga sebagai BTS equipment (BTSE). Untuk mentenagai perangkat tadi rata-
rata diperlukan range antara 500 sampai 1500 watt, tergantung module dan hardware yang
digunakan.
BTS hanyalah salah satu bagian dari seluruh rangkaian proses pengiriman sinyal, yang sebenarnya
juga terdiri dari tiga komponen utama. yakni BSS, SSS dan intelligent network. BTS sendiri
termasuk dalam komponen BSS (Base Station Subsystem). Selain BTS, dalam BSS juga dikenal
BSC (Base Station Controler), dimana dalam alur sistem, beberapa BTS ditangai oleh satu BSC
pada umumnya satu BSC menangani sekitar 200 BTS.

Adapun komponen SSS (Switching Subsystem), mencakup kombinasi berbagai perangkat seperti
MSC (mobile service Switching Center), HLR (Home Location Register), dan VLR (Visitor Location
Register).

Alur Sistem Jaringan BTS

Alur jaringan dapat diilustrasikan sebagai berikut: Pertama terpancar data atau sinyal dari ponsel
yang diterima oleh antena (cell), dimana data atau sinyal tersebut dipancarkan lewat udara dalam
area converage cell BTS. Kedua data atau sinyal yang diterima antena disampaikan melalui feeder
(kabel antena), dan ketiga adalah pengolahan dalam modul-modul hardware dan software BTS.
Setelah itu tercipta output data yang diteruskan ke rangkaian luar BTS, yakni BSC. Untuk
menghubungkan transmisi antara BTS dan BSC dipergunakan microwave.

Microwave dipergunakan untuk menggantikan perang fungsi kabel, seperti PCM (Pulse Code
Modulation) cable, seperti PCM (Pulse Code Modulation) cable atau fiber optic. Namun baik
microwave dan fiber optic memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan microwave
ialah infrastruktur yang dibangun lebih murah. Sedang kekurangan microwave kapasitas lebih
rendah, kualitas bisa lebih buruk jika terjadi gangguan di udara. Lalu alternatif lain fiber optic,
dengan kelebihan kapasitas lebih besar (fisik lebih kecil) ditunjang kualitas data lebih baik.
D. Jenis dan Kelas BTS

Dalam istilah BTS juga dikenal berbagai pembagian kelas. Semisal untuk penempatan BTS, dibagi
kedalam kelas indoor dan outdoor. BTS indoor mempunyai spesifikasi desain yang lebih ramping
atau simpel, dan relatif lebih awet karena ditempatkan di dalam ruangan. Namun BTS indoor juga
memiliki kelemahan pada penempatan ruangan tersendiri yang harus dilengkapi AC (Air
Conditioner) sebagai pendingin. Rentang suhu yang dapat diterima komponen BTS antara -5 hingga
55 derajat celcius. Umumnya perangkat BTS ini yang terdapat di dalam shelter dan mall-mall.
Selain itu terdapat BTS outdoor yang mempunyai spesifikasi tidak memerlukan ruangan khusus.
Dapat ditempatkan pada dinding (wall mounted), terowongan, dan pinggir jalan. Sifatnya yang lebih
fleksibel, tapi punya kelemahan desain yang lebih besar dan berat. Perbedaan biasanya hanya pada
rack, tapi isi module-nya hampir sama dengan BTS indoor.

Menurut Hendarmin, kemampuan BTS juga dipengaruhi kapasitas yang tersedia. Kapasitas dalam
hal ini menyangkut daya tampung Trx (Tranceiver) atau frekuensi. Biasanya dalam satu tower BTS
terdiri dari 3 cell. Jika 1 cell memiliki 3 Trx, dimana 1 Trx tersebut memiliki 8 time slot. Artinya time
slot inilah yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan komunikasi selular. Dari 8 time slot, 1
time slot khusus digunakan untuk signaling yang berfungsi untuk membawa informasi tentang
parameter cell. Sisanya tujuh time slot biasa digunakan untuk komunikasi voice dan GPRS. Jadi
satu cell yang memiliki tiga Trx (3 x 8 slot) pada 1 time slot, artinya terdapat 23 time slot yang bisa
digunakan komunikasi oleh 23 pelanggan secara bersamaan. Singkatnya 69 percakapan suara
dapat di cover bersamaan oleh 1 tower BTS dengan 3 cell yang ada.

Hubungan Antara Cell dan Converage

Cell dalam BTS mempunyai kaitan erat dengan converage (area layanan). Besar kecilnya cell tentu
berpengaruh pada performa jaringan yang diterima oleh pelanggan. Penyediaan cell pun tidak
terlepas dari faktor kontur permukaan bumi. Seperti tanah lapang, pegunungan dan daerah gedung
bertingkat mempunyai pengaruh tersendiri dalam pemasangan cell BTS. Berikut ini dijelaskan
beberapa tipe cell, dan luas converage yang mampu dicakup.

Macro cell pada jenis ini yang paling gampang dilihat, sebab ditempatkan di atas gedung tinggi atau
tower dengan ketinggian sekitar 50 meter. Ciri macro cell yakni memiliki transmit power yang lebih
tinggi, dan converage lebih luas. Umumnya macro cell banyak ditempatkan di daerah pinggiran kota
yang mempunyai kepadatan rendah (low traffic) dan sesuai bagi pelanggan yang membutuhkan
mobilitas tinggi. Jarak jangkauan bisa berbeda antar operator, tergantung desain yang dibutuhkan.
Maksimum macro cell mempunyai jangkauan hingga 35 km, pada realitanya macro cell hanya
beroperasi hingga 20 km saja. Ini disebabkan adanya halangan yang mengganggu penetrasi signal.

Macro cell pada jenis ini biasanya ditempatkan di pinggiran jalan atau di sela-sela pojok gedung.
Macro cell dirancang bagi komunikasi pelanggan dengan kepadatan tinggi, namun bermobilitas
rendah. Ciri micro cell yakni converage nya kecil namun kapasitas besar dengan transmit power
yang rendah. Biasanya antenanya cukup dipasang di plafon atau langit-langit suatu ruangan, ada
juga tanpa antena alias ditempel pada dinding. Micro cell sendiri dibagi ke dalam micro cell standar,
pico cell, dan nano cell. Maksimum micro cell mempunyai jangkauan antara 500 meter hingga 1 km.

Informasi yang dikirimkan BTS

Setiap BTS menyimpan data-data internal yang terkait satu sama lain yang membuat suatu BTS
beroperasi. Data-data ini dapat berfungsi sebagai identitas dan profil sebuah BTS, atau elemen
yang membantu kinerja BTS. Data tersebut adalah:

1. Data situs, Sebuah data yang berisi tentang ID situs, jenis kunci situs, nama penjaga situs, tipe
menara, dan tinggi menara. Data ini hanya sebagai data administrasi yang tidak berdampak
langsung terhadap beroperasinya sebuah BTS.
2. Data PLN, Data ini berisi tentang nomor pelanggan PLN, Daya dan phase yang digunakan dalam
site tersebut, Area layanan, nomor telpon PLN dan tipe rectifier. Data ini berfungsi sebagai
pertolongan utama apabila ada masalah yang berhubungan dengan sumber tenaga listrik BTS.
3. Data perangkat BTS, Di dalam data perangkat BTS berisi tentang nama BSC dimana BTS
tersebut berada, frekuensi BTS atau BTSBand, tipe dari BTS, Konfigurasi BTS, Tipe dari TRX,
Jumlah dari TRX, tipe combiner, dan jumlah combiner. Data data tersebut berfungsi dalam proses
penyelesaian masalah yang berhubungan dengan perangkat keras BTS.
4. Data perangkat transmisi, Data ini berisi tentang tipe perangkat microwave, kapasitas perangkat
microwave, dan facing dengan situs BTS yang lain. Hal ini berfungsi untuk membantu proses
penyelesaian masalah perangkat transmisi itu sendiri.
5. Data rute link transmisi, Di dalam data rute link transmisi berisi tentang rute perjalanan data
transmisi antar BTS sampai ke BSC. Rute ini merupakan alur transmisi antara BSC dengan BTS
nodul maupun BTS end point.

Seiring dengan terus berkembangnya teknologi jaringan komunikasi khususnya pada telepon
seluler, diperlukan adanya pemahaman bagi pengguna mengenai jaringan yang mereka gunakan.
Hal yang demikian akan bermanfaat terutama dalam perkembangannya. Pengguna yang
memahami dengan baik cara kerja jaringan yang mereka gunakan akan mampu menggunakan
fasilitas yang tepat di setiap kondisi dan kebutuhan yang berbeda. Dalam hal ini, kita mengenal ada
dua macam jaringan yang digunakan, yaitu GSM dan CDMA.

GSM & CDMA


a. Global System For Mobile Communications (GSM)

GSM (Global System for Mobile Communications) adalah salah satu standar sistem komunikasi
nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. Ada pun pengertian lain dari Global System for Mobile
Communication (GSM) adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga
sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk
komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di
seluruh dunia.

GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk
menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada
daerah frekuensi 900MHz. GSM berbeda banyak dengan teknologi sebelumnya dalam pensinyalan
dan channel pembicaraan adalah digital, yang berarti ia dipandang sebagai sistem telepon
genggam generasi kedua (2G). GSM merupakan sebuah standar terbuka yang sekarang ini
dikembangkan oleh 3GPP.

Dari sudut pandang konsumen, keuntungan kunci dari sistem GSM adalah kualitas suara digital
yang lebih tinggi dan alternatif biaya rendah untuk menelpon dan juga pesan teks. Keuntungan bagi
operator jaringan adalah kemampuannya menerapkan peralatan dari vendor yang berbeda karena
standar terbuka membuat inter-operasi menjadi mudah. Juga, standar ini telah mengizinkan
operator jaringan untuk menawarkan jasa roaming yang berarti pengguna dapat menggunakan
telepon mereka di seluruh dunia.

Cara Kerja GSM

GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja
dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot.
GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi
TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data
GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.

Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara).
Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan dimonopoli oleh
pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle
(diam).

Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini andaikan
sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki 100 armada taksi
(armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh penumpang (pengguna).
Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi
pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang bertamu
ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi seperti ini, sudah jelas
bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang
lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah
selesai menggunakan taksi tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut
prinsip monopoli temporer pada jaringan GSM.

Dari gambaran tersebut terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan ponsel jika
sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada lagi taksi kosong
untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan mendengar nada sibuk dari
ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan
oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin
penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan, tidak naik turun.
Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan
mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini
disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal
pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.

Contoh Operator GSM di Indonesia:

b. Code Division Multiple Access (CDMA)

Code Division Multiple Access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema
pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan
waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan
data dengan sebuah kode khusus yangdiasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan
menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan
pemultipleksan. Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang
berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G).

Cara Kerja CDMA


Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan
menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu
Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik
untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir
kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.

Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya
GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan
dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan
GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.

Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip kerja
jaringan CDMA. Analoginya seperti ini jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada taksi, maka
jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan sebagai
frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini
dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal ini juga yang
memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. Setiap penumpang bisa berbicara dan
menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun mengganggu penumpang lain.

Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan
bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuannya masing-masing.

Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya semakin
berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak). Hal yang
sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah
penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri. Jika
diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan menyempit.
Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.

Contoh Operator CDMA di Indonesia:


Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA
tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan
oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah
daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun
bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi.
Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat
membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak
gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga
coverage area semakin kecil.

Read more: BTS (Base Transceiver Station) ~ Kamu Info http://www.kamu-info.web.id/2015/06/bts-


base-transceiver-station.html#ixzz4ZKD4noxy
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike
Follow us: @DImasetyaji on Twitter |

Base transceiver station (BTS) atau cell site adalah sebuah peralatan yang memfasilitasi
nirkabel komunikasi antara pengguna peralatan (UE) dan jaringan. BTS juga disebut
sebagai radio base station (RBS), node B (di Jaringan 3G) atau, cukup, base station (BS).
Untuk diskusi dari standar LTE yang ENB singkatan untuk Evolved node B banyak
digunakan.
Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi nirkabel, biasanya
dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA. Dalam
hal ini, BTS merupakan bagian dari base station subsystem (BSS) perkembangan untuk
sistem manajemen. Ini juga mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan
mendekripsi komunikasi, spektrum penyaringan alat (band pass filter), dll antena juga
dapat dipertimbangkan sebagai komponen dari BTS dalam arti umum sebagai mereka
memfasilitasi fungsi BTS. Biasanya BTS akan memiliki transceiver beberapa (TRXs) yang
memungkinkan untuk melayani beberapa frekuensi yang berbeda dan berbagai sektor sel
(dalam kasus BTS sectorised). Sebuah BTS dikendalikan oleh kontroler orangtua base
station melalui fungsi base station kontrol (BCF). BCF ini dilaksanakan sebagai unit diskrit
atau bahkan tergabung dalam TRX di BTS kompak. Para BCF menyediakan operasi dan
pemeliharaan (O & M) koneksi dengan sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola
kondisi operasi dari TRX masing-masing, serta penanganan perangkat lunak dan koleksi
alarm. Struktur dasar dan fungsi dari BTS tetap sama tanpa teknologi nirkabel.
<>Rectifier

Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN
dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk di komsumsi perangkat lainnya. Salah
satunya merk PowerOne, terdapat 6 buah modul, yang tiap2 modulnya mensuplai 30
Ampere, karena minimal pemakaian perangkat adalah 45 Ampere, maka paling tidak modul
yang berfungsi sejumlah 3 buah modul (60 A).
Biasanya Untuk BTS hanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.
<>Perangkat BTS
Untuk GSM ada 2 buah system, yaitu 900Mhz dan 1800Mhz. Dalam sebuah BTS bisa
dipasang 900Mhz saja atau dua-duanya. Telkomsel, Indosat, XL, HCPT (3), dan AXIS
menggunakan ini.
Sedangkan untuk CDMA biasanya cuma satu saja yaitu CDMA2000-1X, atau CDMA EVDO,
bekerja pada frekuensi 800Mhz digunakan oleh Telkom Flexy, Esia, Mobile8, sedangkan
untuk frekuensi 1900Mhz , saat ini digunakan oleh Smart Telecom.

Salah satunya merk nokia, beroperasi pada frekuensi 900 GHz terdapat 6 modul utama

PWSB : Power suplai independen perangkat GSM/BTS


BB2F : BaseBand/pengatur slot trafik pada bts
WCGA : Combiner antara transmiter ke DVJA
TSGB : TRX unit,menentukan kanal frekuensi
DVJA : Duplexer/output semua sektor, sebagai pemisah antara transmiter dengan
receiver
M2LA : Sebagai combiner receiver ke DVJA
BOIA : Prosesor BTS (bentuk sama dengan BB2F, namun memiliki port penghubung
untuk maintenance
<>Antena OMNI
Antenna Omnidirectional di rancang untuk memberikan servis dalam radius 360 derajat
dari titik lokasi. Sangat cocok untuk Akses Point untuk memberikan servis bagi WARNET
sekitarnya dalam jarak dekat 1-4 km-an. Antenna jenis ini biasanya menpunyai Gain rendah
3-10 dBi.
Potongan medan vertikal memperlihatkan penampang yang medan yang sangat tipis pada
sumbu vertikal. Hal ini berarti hanya statiun-stasiun yang berada di muka antenna saja
yang akan memperoleh sinyal yang kuat, stasiun yang berada di atas antenna akan sulit
memperoleh sinyal.

<>Baterai
Baterei Sebagai backup power ke BTS apabila PLN Padam. Biasanya bisa bertahan sampai
3-4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterei dan Designnya systemnya.
<>Microwave
Microwave system terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit. Indoor unit berada di dalam
shelter memiliki port E1 yang dikoneksikan ke Port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga
mendapat suplai tegangan DC dari rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit menempel
pada Antenna Microwave. Indoor Unit dan Outdoor unit terhubung menggunakan Coaxial
Cable.
.
<>Antena Sectoral

Berbentuk persegi panjang, terpasang pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi
sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type antenna sectoral, yaitu
Monotype, biasa dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual type untuk daerah
Urban (daerah yg padat penduduk).
<>Feeder
Sekilas nampak seperti kabel besar, sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS
dan Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau .
<>Tower
Beserta system pentanahannya; Sebagai media penempatan/penginstalan antenna antenna
dan feeder.
<>Shelter
Berada di samping tower, tempat untuk menyimpan equipment (No.1 6).

Perangkat-Perangkat Pada Tower BTS serta Fungsi-


Fungsinya
POSTED ON 27 DESEMBER 2016 UPDATED ON 27 DESEMBER 2016
Base transceiver station (BTS) atau cell site adalah sebuah peralatan yang memfasilitasi
nirkabel komunikasi antara pengguna peralatan (UE) dan jaringan. BTS juga disebut
sebagai radio base station (RBS), node B (di Jaringan 3G) atau, cukup, base station (BS).
Untuk diskusi dari standar LTE yang ENB singkatan untuk Evolved node B banyak digunakan.
Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standar komunikasi nirkabel, biasanya dan
umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA. Dalam hal ini,
BTS merupakan bagian dari base station subsystem (BSS) perkembangan untuk sistem
manajemen. Ini juga mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi
komunikasi, spektrum penyaringan alat (band pass filter), dll antena juga dapat
dipertimbangkan sebagai komponen dari BTS dalam arti umum sebagai mereka memfasilitasi
fungsi BTS. Biasanya BTS akan memiliki transceiver beberapa (TRXs) yang memungkinkan
untuk melayani beberapa frekuensi yang berbeda dan berbagai sektor sel (dalam kasus BTS
sectorised). Sebuah BTS dikendalikan oleh kontroler orangtua base station melalui fungsi base
station kontrol (BCF). BCF ini dilaksanakan sebagai unit diskrit atau bahkan tergabung dalam
TRX di BTS kompak. Para BCF menyediakan operasi dan pemeliharaan (O & M) koneksi
dengan sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola kondisi operasi dari TRX masing-
masing, serta penanganan perangkat lunak dan koleksi alarm. Struktur dasar dan fungsi dari
BTS tetap sama tanpa teknologi nirkabel.
<>Rectifier
Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan
ke dalam tegangan searah untuk di komsumsi perangkat lainnya. Salah satunya merk
PowerOne, terdapat 6 buah modul, yang tiap2 modulnya mensuplai 30 Ampere, karena minimal
pemakaian perangkat adalah 45 Ampere, maka paling tidak modul yang berfungsi sejumlah 3
buah modul (60 A).
Biasanya Untuk BTS hanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.
<>Perangkat BTS
Untuk GSM ada 2 buah system, yaitu 900Mhz dan 1800Mhz. Dalam sebuah BTS bisa dipasang
900Mhz saja atau dua-duanya. Telkomsel, Indosat, XL, HCPT (3), dan AXIS menggunakan ini.
Sedangkan untuk CDMA biasanya cuma satu saja yaitu CDMA2000-1X, atau CDMA EVDO,
bekerja pada frekuensi 800Mhz digunakan oleh Telkom Flexy, Esia, Mobile8, sedangkan untuk
frekuensi 1900Mhz , saat ini digunakan oleh Smart Telecom.

Salah satunya merk nokia, beroperasi pada frekuensi 900 GHz terdapat 6 modul utama

PWSB : Power suplai independen perangkat GSM/BTS

BB2F : BaseBand/pengatur slot trafik pada bts

WCGA : Combiner antara transmiter ke DVJA

TSGB : TRX unit,menentukan kanal frekuensi

DVJA : Duplexer/output semua sektor, sebagai pemisah antara transmiter dengan receiver

M2LA : Sebagai combiner receiver ke DVJA

BOIA : Prosesor BTS (bentuk sama dengan BB2F, namun memiliki port penghubung untuk
maintenance

<>Antena OMNI
Antenna Omnidirectional di rancang untuk memberikan servis dalam radius 360 derajat dari titik
lokasi. Sangat cocok untuk Akses Point untuk memberikan servis bagi WARNET sekitarnya
dalam jarak dekat 1-4 km-an. Antenna jenis ini biasanya menpunyai Gain rendah 3-10 dBi.
Potongan medan vertikal memperlihatkan penampang yang medan yang sangat tipis pada
sumbu vertikal. Hal ini berarti hanya statiun-stasiun yang berada di muka antenna saja yang
akan memperoleh sinyal yang kuat, stasiun yang berada di atas antenna akan sulit memperoleh
sinyal.
<>Baterai
Baterei Sebagai backup power ke BTS apabila PLN Padam. Biasanya bisa bertahan sampai 3-
4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterei dan Designnya systemnya.
<>Microwave

Microwave system terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit. Indoor unit berada di dalam shelter
memiliki port E1 yang dikoneksikan ke Port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat
suplai tegangan DC dari rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit menempel pada Antenna
Microwave. Indoor Unit dan Outdoor unit terhubung menggunakan Coaxial Cable.
.
<>Antena Sectoral
Berbentuk persegi panjang, terpasang pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai
penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type antenna sectoral, yaitu Monotype,
biasa dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual type untuk daerah Urban (daerah yg
padat penduduk).
<>Feeder
Sekilas nampak seperti kabel besar, sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan
Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau .
<>Tower
Beserta system pentanahannya; Sebagai media penempatan/penginstalan antenna antenna
dan feeder.
<>Shelter
Berada di samping tower, tempat untuk menyimpan equipment (No.1 6).

Perangkat BTS
Kita sering mendengar kata BTS, baik itu dari ucapan seseorang atau dari media. Media massa
misalnya paling sering menayangkan berita tentang keberadaan BTS di area pemukiman mendapat
banyak protes dari warga sekitar, ataukah beritanya mengenai Menara/Tower BTS yang bisa
menjadi salah satu sarana seorang frustasi untuk melakukan aksi bunuh diri dengan memanjati
Tower BTS tsb. dan terjun bebas ke bawah.

Sebenarnya BTS (Base Transceiver Station) bila ditinjau dari segi Arsitektur sebuah Sistem jaringan
Selular adalah salah satu SubSistemnya, berfungsi sebagai pemancar dan penerima yang
memberikan pelayanan langsung ke Mobile Station / Handphone. Atau merupakan perangkat
interface antara Mobile Station dan MSC (Mobile Switching Centre).

Perangkat yang ada pada sebuah BTS


1. Rectifier

rectifier bts
Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke
dalam tegangan searah untuk di komsumsi perangkat lainnya. Salah satunya merk PowerOne,
terdapat 6 buah modul, yang tiap2 modulnya mensuplai 30 Ampere, karena minimal pemakaian
perangkat adalah 45 Ampere, maka paling tidak modul yang berfungsi sejumlah 3 buah modul (60
A).
Biasanya Untuk BTS hanya dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.

2. Perangkat BTS Untuk GSM ada 2 buah system, yaitu 900Mhz dan 1800Mhz. Dalam sebuah BTS
bisa dipasang 900Mhz saja atau dua-duanya. Telkomsel, Indosat, XL, HCPT (3), dan AXIS
menggunakan ini.
Sedangkan untuk CDMA biasanya cuma satu saja yaitu CDMA2000-1X, atau CDMA EVDO, bekerja
pada frekuensi 800Mhz digunakan oleh Telkom Flexy, Esia, Mobile8, sedangkan untuk frekuensi
1900Mhz , saat ini digunakan oleh Smart Telecom.
Salah satunya merk nokia, beroperasi pada frekuensi 900 GHz terdapat 6 modul utama
a. PWSB : Power suplai independen perangkat GSM/BTS
b. BB2F : BaseBand/pengatur slot trafik pada bts
c. WCGA : Combiner antara transmiter ke DVJA
d. TSGB : TRX unit,menentukan kanal frekuensi
e. DVJA : Duplexer/output semua sektor, sebagai pemisah antara transmiter dengan receiver
f. M2LA : Sebagai combiner receiver ke DVJA
g. BOIA : Prosesor BTS (bentuk sama dengan BB2F, namun memiliki port penghubung untuk
maintenance)

3. Baterei

baterai bts

Sebagai backup power ke BTS apabila PLN Padam. Biasanya bisa bertahan sampai 3-4 Jam,
tergantung dari Ampere Hour baterei dan Designnya systemnya.

4. Microwave system
Microwave system

terdiri atas Indoor unit dan Outdoor unit. Indoor unit berada di dalam shelter memiliki port E1 yang
dikoneksikan ke Port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat suplai tegangan DC dari
rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit menempel pada Antenna Microwave. Indoor Unit dan
Outdoor unit terhubung menggunakan Coaxial Cable.

5. Antena Sectoral

antena sectoral
berbentuk persegi panjang, terpasang pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai
penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type antenna sectoral, yaitu Monotype, biasa
dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual type untuk daerah Urban (daerah yg padat
penduduk).

6. Antenna Microwave

antena microwave

bentuknya seperti genderang rebana yang menerima atau memancarkan gelombang radio dari BTS
ke BSC atau dari BTS ke BTS lainnya.

7. Feeder
feeder

sekilas nampak seperti kabel besar, sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan
Antenna Sector. Ukuran ada yang 7/8, 1-5/8 atau .

8. Tower

tower

beserta system pentanahannya;


Sebagai media penempatan/penginstalan antenna antenna dan feeder.

9. Shelter
shelter bts

berada di samping tower, tempat untuk menyimpan equipment (No.1 6).

Anda mungkin juga menyukai