BAB IV
MODEL ENDAPAN MINERAL (BAHAN GALIAN)
Endapan bijih (ore deposit) adalah suatu endapan mineral yang mempunyai
ukuran dan kadar dapat diuji dan diketahui, serta mempunyai kemungkinan untuk
ditambang (dieksploitasi) secara menguntungkan. Pada konteks endapan bijih ini,
kontrol ekonomi dan integrasi proses pengelolaan (penambangan pengolahan
pemasaran) harus akurat dan terukur.
Perlu diingat bahwa bahan tambang bukan hanya mineral atau bijih, tetapi juga
bahan-bahan lain yang dapat diusahakan dan dipasarkan, misalnya batubara,
permata/batu mulia, bahan galian industri, bahan bangunan atau bahkan tanah
urug (bahan galian konstruksi).
Model Endapan : IV - 1
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
dengan harapan bahwa melalui model endapan tersebut dapat dilakukan program-
program pembuktian untuk dapat mengidentifikasikan dengan benar kondisi
endapan tersebut, sehingga dapat diukur sebarapa besar potensi untuk
mengembangkan endapan mineral tersebut menjadi endapan bijih.
Atribut atau sifat-sifat dari suatu keterdapatan mineral harus dapat tergambarkan
dalam sebuah model. Untuk itu dalam penggambaran atribut atau sifat-sifat dari
suatu endapan mineral tersebut, dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan
(pengelompokan), yaitu :
Komponen atribut utama dalam penyusunan suatu model endapan ada 2 (dua),
yaitu pola geokimia (berhubungan dengan distribusi/komposisi unsur, pola dispersi,
anomali-anomali, dll.) dan mineralogi (berhubungan dengan komposisi mineralogi
beserta sifat-sifat fisik dan kimianya, termasuk struktur dan tekstur endapan
mineral tersebut).
Suatu model endapan mineral merupakan sebuah informasi yang disusun secara
sistematis yang memuat informasi-informasi tentang atribut-atribut penting (sifat
dan karakteristik) pada suatu kelas endapan mineral. Model endapan mineral
tersebut dapat juga berupa suatu model empirik (deskriptif), yang memuat
informasi-informasi yang saling berhubungan (dari yang belum diketahui)
berdasarkan data teoritik, yang selanjutnya dijabarkan dalam konsep-konsep yang
fundamental (mendasar).
Sifat dari suatu model endapan mineral haruslah fleksibel, yaitu terbuka dan mudah
diaplikasikan.
a. Terbuka, yaitu dapat berubah dengan penambahan data atau informasi baru
yang diperoleh, sehingga dapat memperkaya/menyempurnakan model atau
bahkan dapat merubah model endapan awal.
Model Endapan : IV - 2
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
Pada Tabel 4.1 berikut dapat dilihat pengklasifikasian model-model endapan mineral
sesuai dengan proses dan lingkungan geologi pembentukan endapan oleh Cox &
Singer.
Tabel 4.1 Klasifikasi model endapan mineral berdasarkan lingkungan litologi dan
tektonik (Cox & Singer, 1987)
LINGKUNGAN GEOLOGI & TEKTONIK ENDAPAN MINERAL (TIPE LOKASI)
Model Endapan : IV - 3
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
B. Intrusi Profiroafanitik
a. Granit dan Riolit high-silica Climax Co
b. Batuan felsik-mafik termasuk alkalik Porfiri Cu
- Batuan samping gampingan (dekat Porfiri Cu ; Skarn Cu ; Skarn Zn Pb ; Skarn -
kontak) Fe
- Batuan samping gampingan (jauh dari Replacement polimetalik ; Replacement Mn ;
kontak) Carbonate hosted Au
- Batuan samping vulkanik (dalam granit) Porfiri Sn ; Urat Sn polimetalik
- Batuan samping vulkanik (dalam kalk- Porfiri Cu Au
alkalin)
c. Batuan samping berupa batuan beku yang
lebih tua dan batuan sedimen
- Endapan dengan intrusi Porfiri Cu Mo ; Porfiri Mo (low F) ; Porfiri W
- Endapan dengan batuan samping Vulkanik hosted Cu As Sb ; Vein Au Ag Te ;
Vein polimetalik (epitermal kuarsa alunit Au)
Urat kuarsa low sulfida Au
Model Endapan : IV - 4
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
Perlu ditekankan bahwa lebih banyak lagi aspek-aspek deskriptif endapan yang
perlu diperhatikan, karena tujuan dari pembuatan model endapan ini adalah untuk
menghasilkan suatu dasar interpretasi observasi geologi yang lebih lanjut
(kemudian) digunakan sebagai dasar dalam interpretasi dalam proses eksplorasi
endapan. Atribut-atribut (karakteristik) yang diuraikan digunakan sebagai petunjuk
(guide) untuk pembuktian sumberdaya dalam eksplorasi dan untuk pendukung
interpretasi dalam pembuktian keberadaan endapan tersebut.
b. Deskripsi Endapan ;
Mendeskripsikan (menguraikan) karakteristik geokimia dan geofisika
endapan dengan memberikan penekanan kepada aspek-aspek yang
diperkirakan dapat terdeteksi sebagai anomali-anomali geokimia dan
geofisika.
Dalam banyak kasus, deskripsi karakteristik geokimia dan geofisika ini
akan digunakan sebagai landasan (dasar) dalam perencanaan program
eksplorasi, yaitu dalam perencanaan pemilihan metode (teknologi)
eksplorasi.
Deskripsi ini harus dapat mengkualifikasi karakteristik-karakteristik
utama (dominan) seperti unsur-unsur asosiasi, maupun karakteristik-
karakteristik penunjang (sekunder/ikutan) seperti mineral pengotor atau
unsur-unsur ikutan.
Model Endapan : IV - 5
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
Ada beberapa tahapan dalam mengkonstruksi suatu model endapan, mulai dari
perumusan model genetik, model kemungkinan penyebaran, sampai dengan
menghasilkan suatu model kuantitatif endapan.
Beberapa ahli membedakan definisi (konsep) antara model deskriptif dengan model
genetik suatu endapan. Secara umum, konsep dan pengertian model deskriptif dan
model genetik ini sama, namun secara definitif dibedakan berdasarkan penggunaan
data dan penyampaian informasi yang diharapkan.
Sub-tipe model dapat dihasilkan dengan memperhatikan suatu alur pemikiran yang
lateral (linier) sebelum menghasilkan suatu model akhir. Dalam kenyataannya akan
terjadi hubungan yang interaktif antara model deskriptif, model genetik, dan model
cadangan (tonase/kadar/sebaran/kuantitatif).
Model Endapan : IV - 6
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
Semua sub-tipe model tersebut merupakan suatu siklus yang dapat terus
disempurnakan untuk dapat menghasilkan suatu model akhir yang akurat, seperti
terlihat pada Gambar 4.1. Dari penelitian para ahli endapan, tingkat kesulitan dan
waktu yang diperlukan untuk perumusan suatu model endapan bervariasi sesuai
tipe endapannya. Tipe endapan plaser dan evaporit secara genetik lebih mudah
dipahami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih pendek untuk
merumuskan model endapannya dibanding tipe endapan primer (relatif lebih sulit
dan kompleks). Pada diagram Gambar 4.2 berikut dapat dilihat tingkat kesulitan dan
penggunaan waktu relatif dari perumusan beberapa tipe endapan. Sedangkan pada
Tabel 4.2 dapat dilihat penggunaan masing-masing sub-tipe model endapan dalam
beberapa aspek kegiatan.
Deskripsi Endapan
(individual)
Pengelompokan Endapan
(berdasarkan tipe)
Model Genetik
Model Kuantitatif Endapan
Pembentukan Model Keterdapatan
Endapan Endapan
Model Akhir
(Final Model)
Gambar 4.1 Siklus penyusunan model endapan (dimodifikasi dari Cox & Singer,
1987)
Model Endapan : IV - 7
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
Maksimum
Kemungkinan Kelengkapan Pengumpulan Data
Endapan Placer
Endapan Evaporit
Endapan Lateritik
(Tingkat Kepastian Model)
Minimum
Lama Waktu Perancangan Model Maksimum
Model Endapan : IV - 8
Buku Ajar Mata Kuliah TEKNIK EKSPLORASI
Gambar 4.2 Tingkat kesulitan dan lama waktu perancangan model dari perumusan
beberapa tipe endapan (dimodifikasi dari Cox & Singer, 1987)
Tabel 4.2 Penggunaan sub-type model endapan dalam beberapa aspek kegiatan;
keterangan : (mayor, utama) ; (minor, kadang-kadang) ; (minimal,
jarang) (Cox & Singer, 1987)
Sub-Tipe Model
Pendidikan
Riset (ilmiah)
Model Endapan : IV - 9