PERALATAN KESEHATAN
Peralatan Kesehatan)
JAKARTA 2001
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
DIREKTUR SARANA DAN PERALATAN MEDIK
Pedoman ini berintikan Prosedur Tetap (Protap) Pengoperasian dan Prosedur Tetap
(Protap) Pemeliharaan Peralatan Kesehatan, disusun dalam rangka pembinaan operasional dan
pemeliharaan peralatan kesehatan Direktur Sarana dan Peralatan Medik. Prosedur Tetap (Protap)
dibuat secara umum berdasarkan aspek teknis, dengan maksud sebagai panduan bagi pengguna
dan pemelihara alat di sarana pelayanan kesehatan pada umumnya atau rumah sakit pada
khususnya Protap Pengoperasian dan Protap Pemeliharaan untuk setiap jenis alat, merk dan type
tertentu yang dimilikinya.
Kepada semua anggota tim penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu, kami
mengucapkan terima kasih atas peran serta dalam menyusun pedoman operasional dan
pemeliharaan peralatan kesehatan ini.
Semoga pedoman ini bermanfaat bagi kita semua.
i
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN MEDIK
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karenanya untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung oleh peralatan yang selalu dalam
kondisi siap dan laik pakai serta berfungsi dengan baik. Peralatan akan berfungsi dengan baik
apabila dioperasikan dengan benar sesuai dengan kemampuannya serta dipelihara sesuai
prosedur teknis secara berkala dan berkesinambungan.
Kepada semua anggota tim penyusun dan berbagai pihak yang turut membantu, kami
mengucapkan terima kasih atas peran serta dan segala upaya yang dilakukan dalam penyusunan
Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan ini. Semoga pedoman ini
bermanfaat untuk menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan perlu didukung dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap dan laik pakai
serta dapat difungsikan dengan baik.
Alat dalam keadaan laik pakai berfungsi dengan baik dan aman digunakan.
Aksesori alat lengkap dan baik.
Ruangan pelayanan memenuhi syarat untuk menunjang pengoperasian alat.
Prasarana listrik, air, gas dan lain lain memadai.
Sumber daya manusia (SDM) siap.
Bahan operasional tersedia.
Prosedur tetap pelayanan tersedia, dipahami dan dilaksanakan.
Prosedur tetap pengoperasian tersedia, dipahami dan dilaksanakan.
Untuk menjamin operasionalisasi peralatan kesehatan maka aspek aspek tersebut diatas perlu
diupayakan keberadaannya. Dalam kenyataannya di rumah sakit masih ada peralatan kesehatan yang
difungsikan dalam kondisi tidak laik pakai, selain itu prosedur tetap pengoperasian dan prosedur tetap
pemeliharaan alat belum tersedia. Agar peralatan kesehatan selalu dalam kondisi siap dan laik pakai
maka kegiatan pemeliharaannya mutak dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga perlu
disusun prosedur pemeliharaan yang baku. Dalam rangka menyusun program pemeliharaan perlu
dilakukan inventarisasi peralatan kesehatan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
menunjang terlaksananya sistem pemeliharaan yang berkesinambungan.
1.2.3 Sasaran
Peralatan kesehatan yang dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
Pengguna peralatan kesehatan
Pemelihara peralatan kesehatan
Pemasok peralatan kesehatan
Peralatan kesehatan yang terdapat pada buku ini, terbatas pada jenis alat yang layak untuk
diberi binaan oleh Pembina tingkat pusat. Sedangkan peralatan yang lebih sederhana
teknologinya, pembinaan dilakukan oleh jajaran Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial tingkat Propinsi/Kab/Kodya/RS setempat.
1.3 Pengertian
Bahan operasional (consumable for operation of the equipment) adalah bahan habis pakai
yang diperlukan untuk operasional alat (contoh: kertas, perekam, reagen, jelly).
Bahan pemeliharaan (consumable parts for maintenance) adalah komponen yag mempunyai
usia pakai tertentu digunakan untuk keperluan pemeliharaan (Contoh: filter, oli, vaselin, belt).
Material bantu (supporting material for maintenance) adalah bahan yang diperlukan untuk
membantu kegiatan pemeliharaan (contoh: contact cleaner, timah solder, isolasi).
Operating manual adalah buku yang berisi petunjuk mengenai pengoperasian alat sesuai dengan
prosedur yang benar.
Service manual adalah buku yang berisi petunjuk cara pemeliharaan alat sesuai dengan prosedur
yang benar.
Wiring/schematic diagram adalah gambar hubungan listrik atau perkabelan antara masing
masing komponen/bagian suatu alat.
Suku cadang adalah komponen atau bagian alat yang usia pakainya tidak dapat diprediksi,
digunakan untuk keperluan perbaikan (contoh: sekring/fuse, transistor, tabung, tombol relay,
trafo).
Recommended spare part (suku cadang) adalah komponen yang oleh pabrik diperkirakan akan
mengalami kerusakan pada kurun waktu tertentu.
Pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui besaran fisi dari suatu
peralatan.
Penyetelan adalah suatu kegiatan pengaturan pada komponen atau bagian dari alat untuk
mencapai nilai tertentu (tanpa merubah nilai output).
Laik pakai adalah suatu kondisi alat kesehatan yang telah memenuhi persyaratan, fisik baik,
norma keselamatan kerja, keandalan keluaran dan memiliki ijin operasional yang dikeluarkan
oleh instansi berwenang.
Ijin operasional adalah persetujuan untuk mengoperasikan suatu alat, dikeluarkan oleh instansi
yang berwenang.
Uji fungsi adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian bagian alat dengan
kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui
apakah secara keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai fungsinya.
Uji kinerja atau performance test, adalah pengujian alat untuk mengetahui kemampuan
keluaran sesuai dengan kondisi pemakaian.
Sertifikat kalibrasi adalah tanda dan atau keterangan bahwa suatu alat telah memenuhi criteria
kalibrasi.
Dokumen teknis penyerta adalah dokumen teknis yang diperlukan untuk pemeliharaan alat,
terdiri dari: brosure, installation manual,installation report, operating manual, service manual,
prosedur tetap pengoperasian dan prosedur tetap pemeliharaan untuk setiap unit alat.
Prasarana adalah fasilitas rumah sakit berbentuk fisik terdiri dari alat dan jaringan/instalasi.
Toolset adalah seperangkat peralatan kerja yang dipergunakan untuk keperluan pemeliharaan alat
alat rumah sakit.
Toolset terdiri dari:
- Toolset electronic
- Toolset electric
- Toolset mechanic
- Toolset gas
Running maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan sementara, mesin masih dalam
kondisi digunakan.
Shut down maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan bila mesin tersebut sengaja
dihentikan.
Emergency maintenance atau pemeliharaan darurat adalah jenis pemeliharaan yang bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya.
SDM terlatih dan siap: SDM terlatih dalam bidang alat tertentu dan siap melaksanakan tugas
mengoperasikan atau memelihara alat dimaksud pada saat itu.
Teknisi rujukan adalah teknisi dari suatu rumah sakit yang mempunyai kemampuan teknis lebih
dari rumah sakit diwilayah sekitarnya dan mampu memberikan layanan teknis kepada rumah sakit
yang memerlukan.
Surat penugasan adalah surat perintah kerja yang dikeluarkan oleh Kepala Instalasi
Pemeliharaan Sarana RS kepada teknisi, untuk melakukan pemeliharaan preventif/korektif.
Laporan kerja adalah laporan teknisi pelaksana pemeliharaan preventif/korektif yang berisi
kegiatan yang dilaksanakan dan hasil yang dicapai, untuk setiap kegiatan berdasarkan surat
penugasan pemeliharaan peralatan. Laporan kerja ditanda tangani oleh User yang menyaksikan
dan diketahui oleh Kepala IPSRS.
Critical areas adalah daerah dimana pasien yang dilayani oleh alat, kondisinya kritis (ICU,
ICCU, Km Bedah, Recovery room).
General areas adalah daerah dimana peruntukan dipergunakan kegiatan pelayanan umum (OPD,
URM, Lab. Radiologi).
Non patient areas adalah daerah yang bukan merupakan pelayanan pasien (CSSD, Laundry,
Kitchen).
Tahanan kabel pembumian alat adalah nilai tahanan impedansi pembumian alat, yang
menghubungkan chasis alat dengan terminal pembumian.
Power conductor to chasis impedance adalah nilai impedance kabel catu daya dari kotak kontak
sampai ke chasis.
BAB II
MANAJEMEN PERALATAN
Beberapa tahapan kegiatan yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam operasionalisasi peralatan
kesehatan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan pengoperasian dalam pelayanan dan penyimpanan
peralatan apabila telah selesai digunakan.
2.1.1. Persiapan Pengoperasian
Berbagai aspek yang harus dipenuhi dan disiapkan agar peralatan siap dioperasikan adalah:
peralatan harus dikondisikan dalam keadaan laik pakai lengkap dengan aksesori yang
diperlukan, terpelihara dengan baik, sertifikat kalibrasi yang masih berlaku, ijin operasional
yang masih berlaku bagi peralatan yang memerlukan ijin. Prasarana yang diperlukan oleh
masing masing alat (missal listrik, air, gas, uap) tersedia dengan kapasitas dan kualitas yang
memenuhi kebutuhan. Bahan operasional tersedia dan cukup sesuai dengan kebutuhan
pelayanan. Kemudian SDM siap, baik dokter, operator maupun paramedik dan lain - lain, sesuai
dengan tindakan pelayanan yang dilaksanakan.
Pelaksanaan pengoperasian peralatan dalam pelayanan medik kepada pasien, secara teknis agar
mengikuti urutan yang baku untuk setiap alat, mulai alat dihidupkan sampai alat dimatikan
setelah selesai melakukan suatu kegiatan pelayanan medik. Dalam hal ini perlu diperhatikan
bahwa tombol atau saklar mana saja yang dioperasikan (ON) lebih dulu dan tombol atau saklar
mana yang dioperasikan kemudian secara berurutan sampai pengoperasian alat sesuai pelayanan
medik selesai. Demikian halnya pada waktu mematikan alat, maka tombol/saklar yang terakhir
dioperasikan (ON) harus lebih awal dimatikan (OFF) dan seterusnya secara berurutan, sehingga
tombol yang pertama dihidupkan adalah merupakan yang terakhir (OFF) pada waktu mematikan
alat.
2.1.3.Penyimpanan Peralatan
Setelah peralatan selesai dipergunakan untuk pelayanan medik kepada pasien, maka peralatan
agar disimpan dalam kondisi yang baik. Selesai dioperasikan setiap aksesori alat harus
dilepaskan, kemudian alat dan aksesorinya dibersihkan sebagai kegiatan perawatan yang
merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan peralatan. Pada waktu disimpan (dalam keadaan
tidak operasional), setiap alat agar ditutup dengan penutup debu, agar terhindar dari debu
sehingga peralatan terlihat selalu dalam keadaan bersih. Peralatan yang mobile sebaiknya
diletakkan di bagian ruangan tertentu yang terhindar dari jalan keluar masuk personil.
Sedangkan peralatan yang bersifat portable beserta aksesorinya sebaiknya diletakkan dalam
lemari atau rak.
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA
Inspection:
t, rasakan, dengarkan, tanpa/dengan alat ukur
Agar pemeliharaan peralatan kesehatan dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya, maka
unit kerja pemeliharaan peralatan rumah sakit, perlu dilengkapi dengan aspek aspek
pemeliharaan yang berkaitan dan memadai meliputi, sumber daya manusia yaitu teknis,
fasilitas dan peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan bahan pemeliharaan.
Aspek aspek pemeliharaan ini pada umumnya memerlukan pembiayaan.
Dokumen teknis peralatan yaitu dokumen yang menyertai peralatan pada waktu
pengadaannya, pada umumnya meliputi: brosure, installation manual, installation
report, operating manual, service manual yang mencakup schematic diagram,
part list, recommended parts. Prosedur Tetap Pengoperasian, Prosedur Tetap
Pemeliharaan dan Sertifikat Kalibrasi juga merupakan dokumen teknis. Guna
memudahkan penaganan pemeliharaannya, maka setiap alat agar dilengkapi
dengan dokumen teknis yang bersangkutan.
Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang berhubungan
dengan kegiatan pemeliharaan peralatan; pada umumnya merupakan kumpulan
atau kronologis hasil pemeliharaan setiap alat; meliputi:
1) Inventarisasi Peralatan
Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan aspek teknis
setiap type/model alat untuk nama dan merk alat yang sama, mencakup nama
alat, merk, model/type, nama perusahaan yang mengageninya, apakah
mempunyai operating manual dan service manual; kalau tidak memilikinya
maka perlu diusahakan kepada agen atau instansi lainnya agar dapat
dipenuhi, berapa jumlahnya alat yang type/modelnya sama.
Total peralatan yang tertuang dalam lembar inventarisasi ini akan menjadi
beban kerja pemeliharaan. Dari data ini akan dapat diprediksi kebutuhan
aspek pemeliharaan secara keseluruhan, sehingga pemeliharaan peralatan
dapat dilaksanakan dengan baik.
Inventarisasi peralatan guna kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh
pengelola pemeliharaan dan ditinjau secara periodic, paling tidak setahun
sekali dan setiap ada perubahan atau penambahan peralatan baru.
Contoh Inventarisasi Peralatan lihat formulir 1.
- Nomor seri
- Tahun pengadaan
- Nilai pengadaan
- Nomor inventaris
Data tersebut diatas dibuat pada saat alat mulai dimasukkan pada daftar
inventarisasi di rumah sakit.
Catatan pemeliharaan alat berupa lambaran kartu yang disimpan pada urusan
administrasi teknis peralatan di unit kerja pemeliharaan/IPSRS, dengan
maksud agar memudahkan petugas administrasi teknis untuk mengetahui
data alat dan penanganan apa saja yang telah dilakukan pada alat tersebut.
Kartu ini memuat data masing masing alat yang berkaitan erat dengan
kegiatan pemeliharaan dan lebih luas dari kartu pemeliharaan alat, yaitu:
BAB III
PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
PERALATAN KEESEHATAN
Pemanfaatan peralatan kesehatan diharapkan optimal, efektif dan efisien. Untuk itu pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan kesehatan sebaiknya dilaksanakan berdasarkan suatu prosedur yang baku.
Prosedur pengoperasian peralatan kesehatan yang sudah baku disebut Protap Pengoperasian dan
prosedur pemeliharaan peralatan kesehatan yang sudah baku Protap Pengoperasian.
Selain protap pengoperasian dan protap pemeliharaan alat, pada pelaksanaan pelayanan harus pula
memperhatikan protap pelayanan.
Protap pengoperasian dan pemeliharaan alat disyahkan oleh Direktur Rumah Sakit/Pimpinan Sarana
Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan.
Yang dimaksud dengan Prosedur Tetap (Protap) Pengoperasian Peralatan Kesehatan disini adalah
prasyaratan dan urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan, sehingga suatu alat dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsinya. Urutan kerja
dimaksud meliputi persiapan, pemanasan, pelaksanaan dan pengemasan.
Protap pengoperasian alat disusun oleh pengguna alat/user bekerja sama dengan teknisi dengan
memperhatikan/mengacu pada:
- Petunjuk penyusunan protap pengoperasian alat pada buku ini.
- Operating manual untuk setiap jenis merk/type alat, tata cara penyusunan protap pengoperasian
alat dipelajari pada saat pelatihan/training operator pada pengadaan peralatan.
Protap Pengoperasian Peralatan sebagaimana tercantum pada lampiran 1, meliputi urutan sebagai
berikut:
1) Prasyarat
Prasyarat yaitu kondisi yang harus dipenuhi dalam pengoperasian suatu alat, meliputi aspek
aspek: kondisi ruangan tempat pelayanan, tersedianya prasarana, alat yang bersangkutan dalam
keadaan baik dan laik pakai, aksesori lengkap, tersedianya bahan operasional (film, kertas
rekam, pasta dll) dan kesiapan sumber daya manusia (dokter, paramedik, operator).
Selain hal tersebut harus tersedianya prosedur tetap pengoperasian untuk jenis, merk dan type
alat.
Penyediaan catu daya listrik yang diperlukan untuk pengoperasian dan pengamanan terhadap
arus bocor harus memperhatikan spesifikasi teknis alat.
Air bersih harus memenuhi persyaratan, dalam hal kualitas, debit dan tekanan, selain memenuhi
criteria laik pakai, alat dan aksesorinya harus bersih dan steril, khususnya peralatan yang
dipergunakan pada R. Bedah, ICU, ICCU, Recovery Room yang mempunyai persyaratan khusus
dalam hal pensucihamaan.
2) Persiapan
Persiapan yaitu langkah langkah yang harus dilakukan sebelum alat dioperasikan, dengan
mempersiapkan aksesori maupun bahan operasional agar alat siap dioperasikan. Persiapan
dilakukan sebelum alat dihubungkan dengan catu daya.
3) Pemanasan
Pemanasan yaitu langkah langkah yang harus dilakukan terhadap suatu alat, sebelum
dipergunakan untuk tindakan pelayanan.
Kegiatan pemanasan meliputi:
Menghubungkan alat dengan catu daya
Memberikan waktu yang cukup agar komponen alat yang perlu aliran listrik/pemanasan
terpenuhi
Melakukan pengecekan fungsi tombol, selector, indicator, alarm, sistem pergerakan dan
pengereman.
Dengan kegiatan pemanasan ini dapat dipastikan bahwa alat siap untuk dioperasikan.
4) Pelaksanaan
Pelaksanaan yaitu langkah langkah yang harus dilakukan terhadap suatu alat selama
melakukan pelayanan kesehatan, agar dicapai hasil yang optimal. Tata cara pengoperasian dan
penggunaan alat harus memperhatikan Prosedur Tetap Pengoperasian yang harus tersedia pada
setiap unit pelayanan dan dipahami dengan baik oleh pengguna alat.
5) Pengemasan/Penyimpanan
Pengemasan/Penyimpanan yaitu langkah langkah yang harus dilakukan terhadap suatu alat
beserta aksesori setelah selesai melakukan pelayanan kesehatan agar alat selalu siap untuk
dipergunakan. Alat dan aksesorinya disimpan dalam keadaan bersih.
Pengguna alat/operator diwajibkan untuk mencatat beban kerja alat setiap hari pemakaian.
Prosedur Tetap (Protap) pemeliharaan adalah persyaratan dan urutan kerja yang harus dipenuhi dan
dilakukan agar pemeliharaan suatu alat dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya, sehingga alat
tersebut selalu dalam keadaan siap dan laik pakai serta dapat mencapai usia teknis. Urutan kerja
dimaksud meliputi persiapan, pelaksanaan, pencatatan, pengemasan dan pelaporan.
Protap Pemeliharaan alat disusun oleh teknisi dengan memperhatikan/mengacu pada:
- Petunjuk penyusunan Protap Pemeliharaan peralatan pada buku ini
- Service Manual untuk setiap jenis, nerk/type alat.
Tata cara penyusunan Protap Pemeliharaan alat dipelajari pada saat pelatihan/training teknisi, pada
pengadaan peralatan.
Aspek keselamatan, khususnya pengamanan terhadap arus bocor harus diketahui oleh setiap teknisi
yang mengelola peralatan/melakukan pemeliharaan peralatan. Nilai ambang batas arus bocor
dikeluarkan oleh beberapa Badan Internasional antara lain:
- National Electrical Code NEC
- NFPA 76 BT
- AAMI
- IEC.601 1 1
Meliputi: Critical Area, General Area, Non Patient Area, Ground Wire Impedance dan Power
Conductor to Chasis Impedance.
Dengan mengetahui nilai ambang batas arus bocor, teknisi dapat mengambil langkah pengamanan
bila arus bocor pada suatu alat kesehatan melebihi ambang batas.
(Perhatikan nilai ambang batas arus bocor pada lampiran 3).
Protap Pemeliharaan Preventif Peralatan sebagaimana tercantum pada lampiran 2, meliputi urutan
sebagai berikut:
2) Prasyarat.
Prasyarat yaitu suatu kondisi yang harus dipenuhi dalam pemeliharaan peralatan kesehatan.
Prasyarat dimaksud meliputi aspek aspek sumber daya manusia, peralatan kerja, dokumen
teknis, bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu serta mekanisme kerja yang
jelas.
Khusus mengenai peralatan kerja, seandainya tidak tersedia peralatan kerja secara keseluruhan,
teknisi dapat melaksanakan sebagian kegiatan teknis sesuai dengan tersedianya peralatan kerja.
3) Persiapan
Persiapan yaitu langkah langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan pemeliharaan, agar
pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya, meliputi: Persiapan perintah kerja,
Formulir laporan kerja, Dokumen teknis, Peralatan kerja, Bahan pemeliharaan, Bahan
operasional, Material bantu. Beritahukan kepada user, rencana pelaksanaan dan jadual
pemeliharaan.
4) Pelaksanaan
Pelaksanaan yaitu langkah langkah teknis yang dilakukan oleh teknisi terhadap suatu alat agar
bagian bagian alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kegiatan akhir dari pemeliharaan
alat adalah uji kinerja alat. Bila tidak tersedia alat ukur untuk melakukan pengukuran keluaran,
setidaknya dilakukan pengecekan fungsi alat.
5) Pencatatan
Pencatatan yaitu pengisian kartu Laporan Kerja pemeliharaan agar dapat diketahui kronologis
kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan terhadap suatu alat. Laporan kerja ditanda
tangani oleh user.
Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta yaitu langkah langkah pengecekan dan
perapihan peralatan kerja serta dokumen teknis penyerta setelah selesai melaksanakan
pemeliharaan, agar alat kerja dan dokumen teknis penyerta jumlahnya sesuai dengan daftar
alat/bon peminjaman peralatan kerja dan siap untuk dipergunakan pada pemeliharaan
selanjutnya.
7) Pelaporan
BAB IV
PENUTUP
Prosedur Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan disusun secara umum sebagai panduan
dalam melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan
pada umumnya di rumah sakit pada khususnya.
Prosedur Tetap Pengoperasian Peralatan disusun secara umum hanya berdasarkan aspek teknis untuk
setiap jenis alat, dimaksudkan sebagai panduan bagi pemakai alat dalam menyusun Prosedur Tetap
Pengoperasian untuk setiap jenis, merk dan type alat tertentu yang berada dimasing masing sarana
pelayanan kesehatan yang mencakup aspek pelayanan medic.
Prosedur Tetap Pemeliharaan Peralatan disusun secara umum untuk setiap jenis alat, dimaksudkan sebagai
panduan bagi para petugas atau teknisi pemeliharaan peralatan dalam menyusun Prosedur Tetap
Pemeliharaan Alat untuk setiap jenis, merk, type alat tertentu yang berada di masing masing sarana
pelayanan kesehatan dengan tetap mempertimbangkan operating manual dan service manual alat yang
bersangkutan.
Tanggapan dan saran perbaikan dari para pembaca, pengguna alat dan teknisi, menjadi bahan
pertimbangan guna penyempurnaan dikemudian hari.
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan gas medis yang diperlukan (O2, N2O) dan bahan bahan anaesthesi
2.4. Periksa supply gas dan cek tekanan gas (antara 3 sampai dengan 6 BAR)
2.5. Siapkan durasobe/soda lime yang masih baru (warna putih)
2.6. Periksa kebocoran gas pada slang (tubing)
3. PEMANASAN
3.1. Lakukan pengetesan sistem safety
3.2. Cek semua hubungan supply O2 dan N2O
3.3. Cek pressure gauge.
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Hubungkan slang-slang, face mask dan atau bagian-bagian lain pada pasien sesuai keperluan.
4.3. Lakukan tindakan.
5. PENGEMASAN / PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi regulator penatur supply gas (rotatometer) ke posisi minimum.
5.2. Putuskan supply gas dengan cara mengunci ke posisi OFF dari tabung atau sumbernya.
5.3. Lepaskan Aksesoris dan bersihkan alat.
5.4. Pasang penutup debu.
5.5. Kembalikan alat ke tempat semula.
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien.
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Periksa bagian bagian alat meliputi ambubag, facemask, air way tubing, endotracheal tube,
humidifier, heater
2.3. Hubungkan masing masing bagian alat
2.4. Hubungkan dengan supplay oksigen
2.5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Buka kran oksigen kemudian cek aliran oksigen pada flow meter
3.4. Tutup kran setelah pemanasan selesai
3.5. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang facemask pada pasien
4.3. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Tutup kran aliran oksigen
5.2. Lepaskan facemask dari pasien
5.3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dengan supply oksigen
5.6. Lepaskan bagian bagian alat
5.7. Bersihkan bagian bagian alat
5.8. Tempatkan bagian alat pada tempatnya
5.9. Simpan pada tempatnya
5.10. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien/bulan
1. PRASYARAT
2. PERSIAPAN
3. PELAKSANAAN
4. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. lengkapi alat dengan rak rak sesuai kebutuhan
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek tegangan masuk dengan memperhatikan lampu indicator
3.4. Cek tanda pengaman pintu
3.5. Lakukan pemanasan sampai temperature chamber mencapai suhu pendingin (2 - 4)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan kantong darah kedalam chamber
4.3. Tutup pintu dengan baik
4.4. Perhatikan temperature pada thermometer dan temperature recorder
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Keluarkan kantong kantong darah dan bersihkan
5.2. Bersihkan chamber dan bagian bagian lainnya
5.3. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan
2.2. Siapkan jelly
2.3. Lepaskan penutup debu
2.4. Hubungkan probe pada alat
2.5. Cek kertas perekam, ganti bila perlu
2.6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Lakukan test recording dan perhatikan tampilan pada layar monitor
3.5. Lakukan test kecepatan kertas printer
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan data/identitas pasien
4.3. Jelaskaan fungsi alat bantu deteksi gerakan janin kepada pasien dan jelaskan cara
penggunaannya
4.4. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek
4.5. Tempatkan probe pada permukaan objek
4.6. Atur regulator sound level sesuai keperluan
4.7. Lakukan tindakan pemeriksaan
4.8. Lakukan perekaman dan keluarkan kertas hasil rekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi regulator sound level ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan probe dari alat
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan probe dan letakkan pada tempatnya
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Simpan alat pada tempatnya
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek sistem pengereman
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Buka tutup centrifuge dan masukkan pipet/tabung preparat dalam keadaan seimbang
4.3. Tutup centrifuge sampai terkunci dengan baik
4.4. Atur kecepatan putaran dan pewaktu (timer)
4.5. Setelah waktu pemutaran tercapai dan centrifuge berhenti berputar, buka tutupnya dan
keluarkan preparat
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi speed regulator ke posisi minimum
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Kembalikan alat pada tempatnya
5.7. Catat beban kerja alat dalam jam/bulan atau sampel/bulan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan opeerasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Periksa kondisi probe
2.6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya (kecuali yang memakai baterai)
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek lampu indicator dan baterai
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek
4.3. Tempatkan probe pada posisi objek
4.4. Atur volume/sound level regulator sesuai keperluan
4.5. Lakukan tindakan pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAAN
5.1. Kembalikan posisi volume/sound level regulator ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya (kecuali yang memakai baterai)
5.4. Bersihkan probe
5.5. Letakkan probe pada tempatnya
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Simpan alat pada tempatnya
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan bahan (instrument, glass ware) yang akan di sterilkan
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan bahan yang akan disterilkan ke dalam chamber
4.3. Tutup sterilizer dan kunci
4.4. Atur temperature selector sesuai dengan yang dikehendaki
4.5. Tutup ventilasi udara
4.6. Lakukan sterilisasi
4.7. Setelah proses strelisasi selesai, matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke
posisi OFF, perhatikan temperature sampai menunjuk angka nol
4.8. Keluarkan bahan yang disterilkan, periksa hasil sterilisasi dan simpan bahan di ruang steril
khusus
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
5.2. Tutup pintu chamber
5.3. Bersihkan alat
5.4. Catat beban kerja alat dalam jumlah pemakaian
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan opeerasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan perawatan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan
2.4. Siapkan kabel kabel elektroda (active, netral dan foot switch)
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Cek fungsi fungsi selector pemilih cutting, coagulating, bipolar
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang electrode (loop electrode, knife electrode, ball electrode, bipolar electrode) sesuai
keperluan pelayanan
4.3. Atur selector pemilih (cutting, coagulating, bipolar) sesuai keperluan
4.4. Atur intensitas output sesuai keperluan
4.5. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Atur kembali selector ke posisi minimum
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan kabel elektroda (active, neutral, foot switch) dari alat
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat semula
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan opeerasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan/tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas perekam dan jelly/pasta
2.4. Pasang patient cable, kertas rekam pada alat
2.5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Cek baterai untuk alat yang menggunakan catu daya DC
3.3. Hidupkan alat dengan menekan/ memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
3.5. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi berulang
ulang dan atur switch RUN paper speed pada posisi RUN, kemudian amati bentuk pulsa
pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat II/square wave)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Oleskan jelly pada pasien secukupnya
4.3. Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cable
4.4. Pasang strap electrode, chest electrode pada pasien
4.5. Masukkan data pasien
4.6. Pilih program (auto atau manual)
4.7. Lakukan pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Atur kembali selector ke posisi STD
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien
5.6. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable
5.7. Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode
5.8. Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada tempatnya
5.9. Pasang penutup debu
5.10. Kembalikan alat dan aksesoris ke tempat semula
5.11. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan opeerasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan/tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan syringe, adaptor pendeteksi tekanan, selang silicon, kateter dan bagian bagian lain
yang berhubungan dengan pasien
2.4. Siapkan dan pasang kertas perekaman (recording paper)
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Hubungkan adaptor pendeteksi tekanan dengan konektor pada alat
3.5. Cek sistem alarm dan sistem automatiknya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Siapkan drug solution masukkan ke dalam syringe dan hilangkan gelembung gelembung
udara sampai habis serta tempatkan syringe pada tempatnya
4.3. Atur regulator tekanan
4.4. Hubungkan syringe adaptor pendeteksi tekanan dan balon keteter dengan selang silicon
4.5. Lakukan tindaka hydrotubasi
4.6. Lakukan perekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi regulator tekanan ke posisi OFF
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan aksesoris dari alat dan bersihkan sisa sisa larutan asam kontras medium yang
telah dipakai
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Simpan alat pada tempatnya
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan opeerasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruang perawatan
2.3. Pasang aksesoris dengan baik dan benar
2.4. Periksa pengatur posisi kasur, sungkup pengontrol, volume air, tabung oksigen termasuk flow
meter dan kondisi filter, skin sensor temperatur
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Atur dan cek temperature selector, humidity, oksigen, fan, alarm untuk mengetahui fungsi alat
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur temperature selector sesuai keperluan
4.3. Atur aliran oksigen sesuai keperluan
4.4. Pasang skin sensor temperature, bila ada
4.5. Lakukan pelayanan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Tutup regulator oksigen pada tabung oksigen
5.2. Kembalikan posisi regulator oksigen dan temperature selector ke posisi OFF/minimum
5.3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Simpan alat pada tempatnya
5.8. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan perawatan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek fungsi thermometer
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur waktu pemanasan
4.3. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Pasang penutup debu
5.4. Simpan alat pada tempatnya
5.5. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan
14. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
INFUSION PUMP
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Pasang cairan infuse dan hubungkan ke alat
2.4. Pasang infusion set
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan light source dengan catu daya
3.2. Hidupkan light source dengan menekan/memutar tombol On/OFF ke posisi ON
3.3. Atur intensitas cahaya/light source
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAA
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Alirkan cairan infuse je infusion set sampai tidak ada gelembung udara
4.3. Tentukan jumlah tetesan permenit
4.4. Set alarm pada posisi ON
4.5. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF pada posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan light source dari catu daya
5.3. Lepaskan infusion bag & lepaskan slang slang infus
5.4. Pasang penutup debu
5.5. Simpan alat pada tempatnya
5.6. Catat beban kerja alat dalam jam
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan
2.2. Siapkan aksesoris alat, meliputi light source, fiberscope, laparoscopy set, laparatomy set
dalam keadaan steril
2.3. Siapakan oksigen set termasuk regulatornya
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan light source dengan catu daya
3.2. Hidupkan light source dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Atur intensitas cahaya/light source
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAA
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang fibreoptic pada light source
4.3. Pasang trough cut pada pasien
4.4. Masukkan laparascope pada trough cut
4.5. Pasang fibreoptic pada laparascope
4.6. Lakukan tindakan
4.7. Lepaskan fibreoptic dari laparascope
4.8. Keluarkan laparascope dari trough cut
4.9. Lepaskan trough cut dari pasien
4.10. Lepaskan fibreoptic dari light source
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan pengaturan intensitas cahaya light source pada posisi minimum
5.2. Matikan light source dengan menekan/memutar tombol ON/OFF pada posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan light source dari catu daya
5.4. Bersihkan seluruh aksesoris alat dengan antiseptic yang tidak korosif
5.5. Siapkan seluruh aksesoris alat untuk di steril
5.6. Simpan light source pada tempatnya
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan jelly
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
2.5. Pasang kertas pencatat (recording paper), dan kabel pasien
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek tegangan masuk, perhatikan lampu indicator
3.4. Cek standar 1 mV dan perhatikan gambar tampilan pada monitor bentuk pulsa segi empat
II/squart wave
3.5. Cek picture speed untuk pulsa pulsa ECG & respires (25 mm/sec & 50 mm/sec)
3.6. Cek filter ECG & respirasi
3.7. Cek Non Ivasive Bood Pressure (NIPB) dari posisi nol s/d tekanan maksimum 300 mmHg
dan cek Invasive Blood Pressure IBP
3.8. Cek temperature (pasang temperature sensor pada alat dan biarkan sensor mengukur
temperature ruangan), perhatikan hasilnya & cek sistem alarm
3.9. Cek gas 02 saturasi, indicator indicator, contras gambar, brightness & colour
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Hubungkan kabel pasien pada pasien & sensor temperature
4.3. Atur rentang nilai respirasi
4.4. Lakukan pelayanan diagnose
4.5. Lakukan perekaman bila diperlukan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimum
5.2. Lepaskan kabel pasien dan sensor temperature dari pasien
5.3. Atur sistem mekanik ke posisi aman
5.4. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.5. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.6. Lepaskan kabel pasien dari alat dan simpan pada tempatnya
5.7. Bersihkan alat dan aksesoris
5.8. Pasang penutup debu
5.9. Kembalikan alat ke tempat semula
5.10. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien/bulan
17. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
OBGYN EXAMINATION TABLE
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat laik pakai
1.3. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan alat pada posisi tindakan
2.3. Tekan rem agar meja dalam keadaan terkunci (untuk meja yang mempunyai roda)
2.4. Siapkan aksesoris
3. PELAKSANAAN
3.1. Perhatikan protap pelayanan
3.2. Atur posisi meja sesuai keperluan
3.3. Pasang aksesoris sesuai keperluan
3.4. Lakukan tindakan
4. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
4.1. Lepaskan aksesoris
4.2. Bersihkan aksesoris dan mejanya
4.3. Pasang penutup debu
4.4. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat laik pakai
1.3. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
2.2. Cek regulator intensitas cahaya dari posisi minimum sampai dengan posisi maksimum
2.3. Cek pengatur focus penyinaran
3. PELAKSANAAN
3.1. Perhatikan protap pelayanan
3.2. Atur posisi lampu sesuai yang dikehendaki
3.3. Atur intensitas cahaya sesuai keperluan
3.4. Atur focus penyinaran
3.5. Lakukan tindakan
4. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
4.1. Kembalikan pengatur intensitas penyinaran pada posisi minimum
4.2. Matikan lampu dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
4.3. Bersihkan alat
4.4. Kembalikan posisi lampu ke posisi parkir
4.5. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Lakukan kalibrasi transmittance 100% dan absorbance 0% pada kuvet blank
3.5. Lakukan kalibrasi absorbance 100% dan transmittance 0% pada kuvet block
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Lakukan tindakan pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Keluarkan kurvet dari alat, buang sampel dan bersihkan
5.2. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimum
5.3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Kembalikan alat pada tempatnya
5.7. Catat beban kerja alat dalam jam/sampel/bulan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Isi air pada penampungan sampai batas cukup (perhatikan gelas penduga)
2.3. Siapkan bahan bahan yang akan disterilkan dan masukkan ke dalam tromol
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan bahan yang akan disterilkan ke dalam chamber
4.3. Tutup sterilizer dan kunci
4.4. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
4.5. Pilih temperature sesuai keperluan
4.6. Perhatikan temperature pada thermometer
4.7. Perhatikan indicator tekanan
4.8. Atur waktu sterilisasi
4.9. Setelah tekanan tercapai tekan tombol Start Sterilisasi
4.10. Setelah proses sterilisasi selesai (lampu indicator menyala) buka katup pembuangan uap,
sampai tekanan chamber menunjukkan angka 0 (nol)
4.11. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
4.12. Keluarkan bahan yang disteril, periksa hasil sterilisasi, kemudian simpan di ruang steril
khusus
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Tutup penutup chamber
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Bersihkan alat
5.4. Catat beban kerja alat dalam jumlah pemakaian
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Alat laik pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
2.2. Cek regulator intensitas cahaya dari posisi minimum sampai dengan posisi maksimum
2.3. Cek pengatur focus penyinaran
3. PELAKSANAAN
3.1. Atur posisi lampu sesuai yang dikehendaki
3.2. Atur intensitas cahaya sesuai keperluan
3.3. Atur focus penyinaran
3.4. Lakukan tindakan
4. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
4.1. Kembalikan pengatur intensitas penyinaran pada posisi minimum
4.2. Matikan lampu dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
4.3. Bersihkan alat
4.4. Kembalikan posisi lampu ke posisi parkir
4.5. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
22. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
SUCTION PUM MEMBRAN (tanpa pelumas)
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.3. Cek pelampung/stop flow pada botol
2.4. Ganti filter baterai
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada ujung slang. Kemudian regulator tekanan
diatur dari minimum ke maksimum sampai diyakini alat berfungsi baik
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur daya hisap sesuai keperluan
4.3. Lakukan tindakan dan perhatikan ketinggian cairan dalam botol (tidak melebihi level
maksimum)
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi regulator pengatur tekanan ke posisi minimum
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan slang dan botol penampung. Buang cairan dari dalam botol, kemudian bersihkan
5.5. Pasang slang dan botol pada alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pelayanan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek cahaya lampu UV
3.4. Cek fungsi pewaktu (timer)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur waktu penyinaran (time/self counter) sesuai yang dikehendaki
4.3. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Pasang penutup debu
5.4. Simpan pada tempatnya
5.5. Catat beban kerja alat jam/bulan
24. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
ULTRASONOGRAPH (USG)
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan
2.4. Siapkan bahan operasional (jelly, film polaroid atau kertas grafik)
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Aktifkan tombol tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan data pasien
4.3. Temtukan dan fungsikan moda sesuai jenis pemeriksaan
4.4. Oleskan jelly secukupnya pada permukaan objek
4.5. Lakukan tindakan pemeriksaan
4.6. Setelah ditemukan objek yang diinginkan kemudian tekan tombol FREEZE
4.7. Lakukan pengukuran objek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER
4.8. Lakuan pemotretan/recording apabila diperlukan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol tombol ke posisi OFF dan atau minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain halus atau tissue
5.5. Lepaskan dan simpan aksesoris pada tempatnya
5.6. Simpan bahan operasional pada tempatnya
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Simpan alat pada tempatnya
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat laik pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek daya hisap dengan menempelkan ibu jari pada ujung slang, kemudian atur regulator dari
posisi minimum ke maksimum sampai diyakini alat berfungsi baik.
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang slang dan kap penghisap sesuai keperluan.
4.3. Atur regulator daya hisap sesuai keperluan.
4.4. Lakukan tindakan.
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan regulator ke posisi minimum/NOL
5.2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
5.3. Kembalikan alat pada tempatnya Lepaskn hubungan alat dari catu daya.
5.4. Lepaskan kap penghisap dan bersihkan .
5.5. Kembalikan aksesoris pada tempatnya.
5.6. Pasang penutup debu.
5.7. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan.
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
26. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
VENTILATOR
1. PRASYARAT
1.1 SDM terlatih dan siap
1.2 Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat
1.3 Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4 Alat laik pakai
1.5 Aksesoris alat lengkap dan baik
1.6 Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1 Tempatkan alat pada ruangan pelayanan/tindakan
2.2 Lepaskan penutup debu
2.3 Siapkan aksesoris dan bahan operasional
2.4 Pasang humidifier unit
2.5 Hubungkan alat dengan supply oksigen
2.6 Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek tegangan masuk dengan memperhatikan lampu indikator
3.4. Atur regulator oksigen pada posisi minimum
3.5. Buka regulator oksigen
3.6. Cek sistem alarm untuk kondisi aliran O2 kurang atau lebih
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur ventilation mode sesuai kebutuhan (Control atau Assist)
4.3. Atur tidal volume, frequency; I/E ratio sesuai keperluan
4.4. Perhatikan dan atur O2 concertration
4.5. Pasang facemask pada pasien
4.6. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan posisi regulator oksigen ke posisi minimum
5.2. Lepaskan facemask dari pasien
5.3. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dengan supply oksigen
5.5. Lepaskan hubungan alat dari catu daya dan kabel pembumiaan
5.6. Lepaskan humidifier unit dan semua Aksesories
5.7. Bersihkan semua Aksesoris dan simpan pada tempatnya
5.8. Pasang penutup debu
5.9. Kembalikan alat pada tempatnya
5.10. Catat beban kerja alat dalam jam/bulan
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan Aksesoris
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungan alat catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set voltage regulator aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur kondisi pemotretan dan tempatkan kaset yang berisi film pada obyek pemotretan
4.3. Lakukan pengisian muatan dengan menekan tombol charge,perhatikan indikator
4.4. Tekan tombol preparation dan lakukan pemotretan dengan menekan tombol exsposure
4.5. Ambil film untuk proses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Lakukan pengosongan muatan dengan menekan tombol discharge,perhatikan indikator
5.2. Kembalikan tombol regulator keposisi minimum/nol
5.3. Atur sistem mekanik (tabung x-ray, meja pasien,tube stand) ke posisi aman
5.4. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.5. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien dan jumlah exsposure
Kelompok 11 (INO.BCT.001.7)
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat layak pakai
1.3. Permukaan meja/dudukan rata (water level)
1.4. Anak timbangan lengkap dan memenuhi syarat
2. PELAKSANAAN
2.1. Perhatikan protap pelayanan
2.2. Periksa bahwa timbangan dalam posisi balance/setimbang
2.3. Tempatkan bahan yang akan di timbang pada piringan (plate)
2.4. Tempatkan anak timbangan yang sesuai
2.5. Tunggu sampai balance benar benar setimbang
2.6. Catat hasil pengukuran sesuai dengan berat anak timbang
3. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
3.1. Bersihkan permukaan peralatan /piring/plate
3.2. Simpan anak timbang dan analytical balance pada tempatnya
3.3. Pasang penutup debu
3.4. Cata beban kerja alat dalam jumlah penimbangan
1. PRASYARAT
1.1. SDM telatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Ruang kedap suara memenuhi suara
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Jelaskan kepada pasien cara menggunakan tombol respon
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang earphone pada pasien
4.3. Set frekuensi dan sound level sesuai yang dikehendaki
4.4. Pasien menekan tombol respon jika mendengar nada/bunyi
4.5. Catat nilai frekeunsi dan sound level pada saat pasien menekan tombol respon
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotrak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesori lengkap dan baik
1.6. Bahan oporasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesori dan pasang sesuai kebutuhan
2.3. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
3.3. Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse, dan alarm
4. PENGOPERASIAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Hubungkan pasien kabel ke obyek (pasien) dan pastikan bahwa kabel sudah
terhubung dengan baik dan benar pada pasien
4.3. Lakukan monitoring
4.4. Lakukan pemantauan pada display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse,
temperature, saturasi oksigen (SO2), NiBP, tekanan hemodinamik
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombolON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Lepaskan pasien kabel dan bersihkan
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam pasien/jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesori lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruang pemeriksa
2.3. Siapkan aksesori
3. PEMANASAN
3.1. Perhatikan protap pelayanan
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
3.3. Aktifkan tombol lai yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan kuvet berisi sampel pada tempatnya
4.3. Pilih parameter dan jenis pemeriksaan
4.4. Lakukan pemeriksaan dengan menekan tombol start
4.5. Catat hasil pemeriksaan atau ambil hasil cetak pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.7. Catat beban kerja alat dalam kerja
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembimian yang memenuhi syarat
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesori alat lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesori dan pasang sesuai keperluan
2.3. Siapkan bahan operasional (reagent) dan material bantu
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Tunggu waktu pemanasan secukupnya (self calibration, bila ada)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan data yang diperlukan
4.3. Masukkan cuvet yang telah berisi sample pada tempatnya
4.4. Pilih parameter pengukuran yang diinginkan
4.5. Lakukan pemeriksaan
4.6. Ambil rekaman hasil pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Lepaskan cuvet yang berisi sample dari tempatnya
5.3. Matikan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan permukaan peralatan
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Simpan aksesori pada tempatnya
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pemeriksaan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesori
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pengoperasian
4.2. Masukkan data yang diperlukan
4.3. Masukkan cuvet yang berisi sampel pada tempatnya
4.4. Pilih parameter yang diinginkan
4.5. Lakukan pemeriksaan
4.6. Lihat grafik hasil pemeriksaan, bandingkan dengan grafik standard
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan cuvet yang berisi sample dari tempatnya
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pemeriksaan
7. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
BLOOD PRESSURE MONITOR
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesori alat lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan periksa / tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesori
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang manset
4.3. Set alarm
4.4. Set interval
4.5. Lakukan tindakan pengukuran (dengan menekan tombol start )
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Lepaskan cuvet yang berisi sample dari tempatnya
5.3. Matikan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Kembalikan alat pada tempatnya
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set temperature sesuai dengan yang dikehendaki
3.4. Set pewaktu (timer) sesuai dengan yang dibutuhkan
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Baca indikator suhu sampai temperature yang diinginkan tercapai
4.3. Masukkan kantong yang berisi darah dan atau solution kedalam chamber
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Kembalikan alat pada tempat penyimpanan
5.7. Catat beban kerja alat dalam jam pemakaian
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan aksesori dan bahan operasional
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
2.4. Cek sistem perekaman
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Jelaskan fungsi dan penggunaan Tombol Emergency STOP pada pasien
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang elektroda pada pasien
4.3. Atur program test sesuai kebutuhan
4.4. Aktifkan tombol yang diperlukan
4.5. Lakukan kegiatan pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan elektroda dari pasien
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan bahan operasional
2.2. Pastikan bahwa pasien monitor dan central monitor terhubung dengan baik
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.2. Aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Set ECG recorder sesuai kebutuhan
4.3. Set alarm
4.4. Tentukan pasien yang akan di monitor dan lakukan pemantauan/perekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Bersihkan alat
5.4. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan / tindakan
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang flow transducer ke sample tubing
4.3. Lakukan setting
4.4. Hubungkan sample ke breathing tubing
4.5. Lakukan pengukuran
4.6. Catat hasil pengukuran
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.8. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Pasang elektroda sesuai dengan kebutuhan
2.6. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Cek sistem pengisian energy (charge) dan pembuangan energy (discharge)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Set energi sesuai dengan yang dibutuhkan
4.3. Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol pengisian (charge), perhatikan indikator
4.4. Lakukan tindakan defibrillisasi
4.5. Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol pembuangan (discharge), perhatikan
indikator
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Lepaskan elektroda dari alat
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Pasang elektroda sesuai dengan kebutuhan
2.6. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek sistem perekaman
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang elektroda ECG pada pasien, dengan memberikan jelly pada pasien di lokasi
elektroda
4.3. Set energy sesuai dengan yang dibutuhkan
4.4. Lakukan pengisian energi dengan menekan tombol pengisian (charge), perhatikan indikator
4.5. Lakukan tindakan defibrillisasi
4.6. Lakukan pembuangan energi dengan menekan tombol pembuangan (discharge), perhatikan
indikator
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan patient cable dari alat
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan elektroda dari pasien dan bersihkan sisa jelly
5.6. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.7. Bersihkan alat
5.8. Pasang penutup debu
5.9. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.10. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Air bersih terpenuhi serta memenuhi syarat
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Lakukan pengecekan fungsi compressor, hand piece, foot switch, chair,
perputaran bor, suction, pengisian gelas kumur, lampu
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur posisi pasien
4.3. Pilih aksesoris sesuai kebutuhan
4.4. Lakukan tindakan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Bersihkan aksesoris
5.3. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Lakukan pengecekan fungsi perekaman
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Perhatikan pemasangan elektroda pada kepala pasien dengan terminal elektroda
4.3. Lakukan tindakan perekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan elektroda dan bersihkan
5.4. Lepaskan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
16. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
ELECTRO STIMULATOR
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek sistem perekaman
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang elektroda yang telah diberi jelly
4.3. Pilih moda sesuai kebutuhan
4.4. Atur waktu sesuai kebutuhan
4.5. Tempelkan elektroda pada pasien sesuai protap pelayanan
4.6. Lakukan tindakan stimulasi
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan elektroda dan bersihkan sisa jelly
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
17. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
ELECTROLYTE ANALYZER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek sistem perekaman
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pilih mode sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
4.3. Letakkan sample dalam cuvet untuk pemeriksaan
4.4. Lakukan tindakan pemeriksaan
4.5. Baca / ambil hasil pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah pemeriksaan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Hubungkan elektroda pada alat
2.6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan
3.4. Cek sistem perekaman
3.5. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pilih moda sesuai dengan kebutuhan
4.3. Tempatkan elektroda pada objek/pasien sesuai protap pelayanan
4.4. Lakukan tindakan myography
4.5. Lakukan perekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan elektroda dari pasien
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pemeriksaan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan light source, video camera, video printer dan tv monitor dengan catu daya
3.2. Hubungkan fibrescope dengan light source
3.3. Hubungkan fiberscope dengan video camera
3.4. Hubungkan video camera dengan tv monitor
3.5. Hubungkan video camera dengan video printer
3.6. Hidupkan rangkaian alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.7. Lakukan pengecekan fungsi light source, video camera, TV monitor, video printer,
pergerakan fiber optic, suction
3.8. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur intensitas cahaya sesuai kebutuhan
4.3. Lakukan pemeriksaan dengan fiberscope sesuai protap pelayanan
4.4. Lakukan perekaman pemeriksaan sesuai protap pelayanan
4.5. Ambil hasil perekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Lepaskan hubungan rangakaian seluruh komponen alat
5.6. Bersihkan fiberscope dan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Perhatikan indikator
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang knife holder base dan pisau sesuai dengan yang dikehendaki
4.3. Atur ketebalan irisan dalam satuan sesuai dengan yang dikehendaki
4.4. Letakkan specimen diatas stage / penyangga specimen
4.5. Atur ketinggian stage
4.6. Atur posisi pergerakan horizontal dan kecepatan putar
4.7. Lakukan pengirisan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Bersihkan alat
5.4. Pasang penutup debu
5.5. Catat beban kerja alat dalam jumlah sample
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya alat sesuai kebutuhan
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan
2.3. Siapkan bahan operasional (dialisat)
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON perhatikan bahwa tombol
pengukuran atau setting pada posisi minimum
3.3. Set temperature dan alarm sesuai dengan kebutuhan
3.4. Alirkan dialisat melalui tubing sampai tidak ada gelembung udara
3.5. Pastikan perbandingan air dan dialisat sesuai dengan ketentuan
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang hallow fibre (dialysis)
4.3. Hubungkan patient sircuit dengan pasien
4.4. Pilih moda sesuai dengan kebutuhan
4.5. Lakukan proses hemodialisa
4.6. Periksa kestabilan perbandingan air dan dialisat
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan patient sircuit dari pasien
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Pasang elektroda
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
3.5. Lakukan pengecekan fungsi tombol emergency, tuning, timer dan intensitas
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Tentukan intensitas pemanasan yang dibutuhkan
4.3. Set waktu yang dikehendaki
4.4. Lakukan tindakan therapy
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan elektroda
5.4. Letakkan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Cek pergerakan stage
3.5. Lakukan pengecekan fungsi iluminasi, pembesaran
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Letakkan bahan yang akan diperiksa
4.3. Atur cahaya pada preparat
4.4. Lakukan tindakan pemeriksaan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Bersihkan alat
5.4. Pasang penutup debu
5.5. Kembalikan alat ketempat penyimpanan
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Alat layak pakai
1.4. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Keluarkan alat dari tempatnya
2.2. Siapkan aksesoris
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set dan aktifkan tombol lain yang diperlukan
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Matikan alat pada posisi OFF
4.3. Hubungkan alat dengan pasien
4.4. Hidupkan alat dan set signal sesuai kebutuhan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari pasien
5.4. Bersihkan alat
5.5. Masukkan alat ke dalam tempatnya
5.6. Catat beban kerja alat dalam jam
25. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
PHOTO THERAPY UNIT
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Keluarkan alat dari tempatnya
2.2. Siapkan aksesoris
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set dan aktifkan tombol lain yang diperlukan
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Matikan alat pada posisi OFF
4.3. Hubungkan alat dengan pasien
4.4. Hidupkan alat dan set signal sesuai kebutuhan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari pasien
5.4. Bersihkan alat
5.5. Masukkan alat ke dalam tempatnya
5.6. Catat beban kerja alat dalam jam
26. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
PULSE MONOTOR
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan
2.3. Siapkan aksesori
2.4. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set alarm sesuai kebutuhan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang probe pada pasien
4.3. Lakukan pengukuran
4.4. Catat hasil pengukuran
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi semula minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan probe dari pasien
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jam
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Pasang humidifier unit
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Siapkan aksesoris dan pasang pada tempatnya
2.6. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Hubungkan alat dengan sumber O2 dan air prsessure (udara tekan)
3.4. Hubungkan alat dengan test lung
3.5. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur mode dan tombol lain sesuai dengan kebutuhan
4.3. Atur konsentrasi O2 sesuai dengan kebutuhan
4.4. Set alarm hi/lo untuk inspirasi, ekspirasi, pressure O2, breathing rate serta tidal volume
4.5. Set temperatur humidifier sesuai kebutuhan
4.6. Hubungkan tubing dan face mask pada pasien
4.7. Lakukan tindakan respirasi
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan konektor O2 dan air pressure
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Lepaskan tubing
5.7. Lepaskan humidifier
5.8. Bersihkan alat
5.9. Pasang penutup debu
5.10. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.11. Catat beban kerja alat dalam jam
28. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
SHORT WAVE DIATHERMY
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Lakukan pengecekan fungsi tombol emergency
3.5. Jelaskan fungsi dan cara penggunaan Tombol Emergency STOP pada pasien
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Tentukan intensitas energi yang dibutuhkan
4.3. Tentukan jenis elektroda/probe yang akan digunakan
4.4. Set pewaktu yang dibutuhkan
4.5. Lakukan tindakan diathermy
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Lepaskan elektroda dari alat
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
29. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
SPHYGMOMANOMETER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat layak pakai
1.3. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Buka tutup kotak sphygmomanometer
2.3. Buka penutup air raksa (bila ada)
2.4. Posisikan air raksa pada skala nol
3. PELAKSANAAN
3.1. Perhatikan protap pelayanan
3.2. Pasang manset pada posisi yang benar
3.3. Tutup katup pada balon
3.4. Pompa manset dengan cara menekan balon
3.5. Buka katup perlahan-lahan
3.6. Lakukan pembacaan pada meter air raksa sesuai dengan protap pelayanan
4. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
4.1. Tutup penutup air raksa (bila ada)
4.2. Kemas manset dan bola pada posisi yang benar
4.3. Tutup kotak sphygmomanometer
4.4. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
4.5. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
30. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
SPIROMETER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Hubungkan alat ke terminal pembumian
2.6. Pasang slang pasien ke alat
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek sistem perekaman
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang slang mulut (mouth hose) ke pasien
4.3. Lakukan tindakan sesuai prosedur pelayanan
4.4. Lakukan perekaman
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Lepaskan slang mulut (mouth hose) dari pasien
5.2. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.3. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
31. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
STERILIZER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan bahan operasional
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
2.4. Perhatikan volume air pada water level/gelas penduga
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan bahan yang akan di steril ke dalam chamber (temple indikator
steril)
4.3. Tutup pintu chamber
4.4. Atur temperature sesuai dengan yang dikehendaki
4.5. Atur waktu sesuai kebutuhan
4.6. Lakukan proses sterilisasi
4.7. Ambil bahan yang sudah steril
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Bersihkan alat
5.4. Pasang penutup debu
5.5. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
32. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
THT UNIT
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol/switch ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pengecekan fungsi : safety, suction, sprayer
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Lakukan tindakan sesuai protap pelayanan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol/switch ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan aksesoris dan bersihkan
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Bersihkan alat termasuk aksesoris
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
33. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
TOP LOADING BALANCE
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat layak pakai
1.3. Permukaan meja/dudukan rata (water level)
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada meja kerja
3. PELAKSANAAN
3.1. Perhatikan protap pelayanan
3.2. Set pembacaan meter pada posisi nol
3.3. Tempatkan bahan yang akan ditimbang pada piringan (plate)
3.4. Catat hasil pengukuran sesuai dengan yang terbaca pada meter
4. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
4.1. Bersihkan permukaan peralatan
4.2. Pasang penutup debu
4.3. Simpan Top Loading Balance
4.4. Catat beban kerja alat dalam jumlah penimbangan
34. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
ULTRA VIOLET STERILIZER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
4. PELAKSANAAN
4.1. Tutup pintu dan jendela ruangan yang akan disteril
4.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON dari luar
ruangan
4.3. Lakukan proses sterilisasi ruangan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Bersihkan alat
5.4. Pasang penutup debu
5.5. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah jam
35. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
ULTRA VIOLET UNIT
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Periksa fungsi pewaktu (timer)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Pasang kaca mata UV pada pasien
4.3. Set waktu sesuai dengan kebutuhan
4.4. Atur jarak pasien dengan sumber pembangkit UV
4.5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
4.6. Lakukan tindakan therapy
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah jam
36. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
ULTRASONIC CLEANER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Masukkan air bersih ke dalam chamber
3.3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan alat yang akan dibersihkan ke dalam chamber
4.3. Atur waktu pencucian
4.4. Lakukan proses pencucian
4.5. Buka penutup chamber
4.6. Ambil bahan yang telah dicuci
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Buang air dari chamber
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beban kerja alat dalam jumlah jam
37. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
ULTRASOUND THERAPY
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya
3.4. Lakukan pengecekan fungsi transducer, intensitas energi dan pewaktu
(timer)
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur posisi pasien
4.3. Pilih aksesoris sesuai kebutuhan
4.4. Atur jarak antara pasien dengan transducer
4.5. Atur intensitas energi
4.6. Lakukan penyetelan waktu lamanya penyinaran
4.7. Lakukan tindakan therapy
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan alat dari terminal pembumian
5.4. Lepaskan aksesoris
5.5. Bersihkan alat
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah tindakan
38. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
WATER BATH
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada meja kerja
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesoris
2.4. Siapkan bahan operasional
2.5. Hubungankan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Masukkan air ke dalam tempatnya
3.2. Hubungkan alat dengan catu daya
3.3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.4. Periksa fungsi heater dan blower
4. PELAKSANAAN
4.1. Tentukan temperature yang dikehendaki
4.2. Masukkan bahan yang akan dipanaskan, atur waktu yang dibutuhkan
4.3. Lakukan pemanasan
4.4. Ambil bahan yang telah dipanaskan
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.2. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.3. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.4. Buang air dari alat
5.5. Bersihkan alat
5.6. Bersihkan penutup debu
5.7. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah jam
39. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
WHOLE BODY CT-SCAN
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
1.7. Sarana proteksi memenuhi syarat (proteksi radiasi dan aspek pengamanan listrik)
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Cek bagian multi format (harus dalam keadaan terisi film)
2.5. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.6. Cek jumlah slice yang sudah dicapai
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya (ikuti petunjuk pabrik)
3.4. Cek pergerakan patient table
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan film pada tempatnya
4.3. Atur posisi pemotretan dan pergerakan gantry
4.4. Atur kondisi pemotretan
4.5. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.6. Lakukan pengamatan pada monitor
4.7. Ambil film untuk proses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol/switch ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah slice
40. PROSEDUR TETAP PENGOPERASIAN
X-RAY DENTAL
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
1.7. Sarana proteksi memenuhi syarat (proteksi radiasi dan aspek pengamanan listrik)
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesoris
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Cek bagian multi format (harus dalam keadaan terisi film)
2.5. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.6. Cek jumlah slice yang sudah dicapai
3. PEMANASAN
3.1. Hubungkan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Lakukan pemanasan secukupnya (ikuti petunjuk pabrik)
3.4. Cek pergerakan patient table
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Masukkan film pada tempatnya
4.3. Atur posisi pemotretan dan pergerakan gantry
4.4. Atur kondisi pemotretan
4.5. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.6. Lakukan pengamatan pada monitor
4.7. Ambil film untuk proses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol/switch ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Bersihkan alat
5.5. Pasang penutup debu
5.6. Catat beban kerja alat dalam jumlah slice
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutahan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesori
2.3. Siapkan bahan operasional : film
2.4. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi.
2.5. Peiksa hubungan alat keterminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
3.5. Lakukan test pergerakan x-ray tube dengan menekan tombol EXSPOSE,
tanpa film dan collimator tertutup
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Letakkan kaset yang berisi film pada tempatnya
4.3. Atur kondisi pemotretan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
4.4. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.5. Ambil hasil pemotretan untuk diproses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan manekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan kelengkapan proteksi dan monitoring rediasi dan disimpan
pada
tempatnya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Catat beba kerja alat dalam jumlah ekspose
42. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
X-RAY MAMOGRAPHY
1. PRASYARAT
1.1. SDM teeralth dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutuhan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesori lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
1.7. Proteksi dan monitoring dosis radiasi memenuhi syarat
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Siapkan aksesori
2.3. Siapkan bahan operasional
2.4. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.2. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur posisi pasien
4.3. Lakukan kompresi terhadap objek sesuai kebutuhan
4.4. Letakkan kaset yang berisi film pada tempatnya
4.5. Atur kondisi pemotretan
4.6. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.7. Lepaskan kompresi pada objek
4.8. Ambil kaset yang berisi film untuk proses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Bersihkan alat
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beban kerja alat dalam jumlah ekspose
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutahan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
1.7. Proteksi dan monitoring dosis radiasi memenuhi syarat
2. PERSIAPAN
2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan / tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan aksesori
2.4. Siapkan bahan operasional : film
2.5. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.6. Peiksa hubungan alat keterminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set voltage regulator dan aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Letakkan kaset yang berisi film pada tempatnya
4.3. Arahkan tabung sinar x ke pasien/obyek pemotretan
4.4. Atur jarak antara pasien dengan tabung
4.5. Atur kondisi pemotretan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
4.6. Lakukan tindakan fluoroscopy atau radiografi
4.7. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.8. Ambil hasil pemotretan untuk diproses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan manekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan kelengkapan proteksi dan monitoring rediasi dan disimpan pada tempatnya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Bersihkan alat
5.7. Kembalikan alat ketempat semula
5.8. Pasang penutup debu
5.9. Catat beba kerja alat dalam jumlah pasien dan jumlah eksposure
44. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
X-RAY MOBILE UNIT DENGAN CONDENSOR DISCHARGE
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutahan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
1.7. Proteksi dan monitoring dosis radiasi memenuhi syarat
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan / tindakan
2.3. Buka sistem pengunci mekanis
2.4. Siapkan aksesoris
2.5. Siapkan bahan operasional
2.6. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.7. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set voltage regulator dan aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
3.5. Cek sistem charge dan discharge
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur kondisi pemotretan dan tempatkan kaset yang berisi film pada obyek pemotretan
4.3. Lakukan pengisian muatan dengan menekan tombol charge, perhatikan indikator
4.4. Tekan tombol preparation dan lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.5. Ambil film untuk proses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Lakukan pengosongan muatan dengan menekan tombol discharge, perhatikan indikator
5.2. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.3. Matikan alat dengan manekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Pasang sistem pengunci mekanis
5.7. Bersihkan alat
5.8. Pasang penutup debu
5.9. Catat beba kerja alat dalam jumlah ekspose
45. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
X-RAY MOBILE UNIT DENGAN HIGH TENSION TRANSFORMER
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutahan alat
1.3. Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris lengkap dan baik
1.6. Bahan operasional tersedia
1.7. Proteksi dan monitoring dosis radiasi memenuhi syarat
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan / tindakan
2.3. Buka sistem pengunci mekanis
2.4. Siapkan aksesoris
2.5. Siapkan bahan operasional
2.6. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.7. Hubungkan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Set voltage regulator dan aktifkan tombol lain yang diperlukan
3.4. Lakukan pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur kondisi pemotretan dan tempatkan kaset yang berisi film pada obyek pemotretan
4.3. Tekan tombol preparation dan lakukan pemotretan dengan menekan tombol ekspose
4.4. Ambil film untuk proses lebih lanjut
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Matikan alat dengan manekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.5. Pasang sistem pengunci mekanis
5.6. Bersihkan alat
5.7. Pasang penutup debu
5.8. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
5.9. Catat beba kerja alat dalam jumlah ekspose
46. PROSEDURE TETAP PENGOPERASIAN
X-RAY THERAPY
1. PRASYARAT
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Catu daya sesuai kebutahan alat
1.3. Catu daya dilengkapi dengan hubungan pembumian
1.4. Alat layak pakai
1.5. Aksesoris alat lengkap
1.6. Proteksi dan monitoring dosis radiasi memenuhi syarat
2. PERSIAPAN
2.1. Lepaskan penutup debu
2.2. Set filter radiasi sesuai kebutuhan
2.3. Pilih konus sesuai kebutuhan
2.4. Siapkan aksesoris sesuai kebutuhan
2.5. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi
2.6. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
3. PEMANASAN
3.1. Hubungan alat dengan catu daya
3.2. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
3.3. Cek tegangan masuk, set voltage regulator bila perlu
3.4. Tunggu waktu pemanasan secukupnya
4. PELAKSANAAN
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur kondisi penyinaran (kV, mA dan waktu)
4.3. Lakukan tindakan therapy
5. PENGEMASAN/PENYIMPANAN
5.1. Kembalikan tombol ke posisi minimum/nol
5.2. Atur sistem mekanik ke posisi aman
5.3. Matikan alat dengan manekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
5.4. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
5.5. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5.6. Pasang penutup debu
5.7. Catat beba kerja alat dalam jumlah ekspose
DAFTAR PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
PERALATAN MEDIK {THE TECHNICAL STANDARD MAINTENANCE
PROCEDURE (SMP) OF MEDICAL EQUIPMENT}
Kelompok I (INO-DHS-001)
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, Bahan operasional dan Material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja :
- Tool set gas
- Gas leakage detector
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Cairan pembersih
- Kain lap/kertas tissue
- Kuas
- Seal tape
- Seal O ring
- Gas oksigen
- Gas N2O
- Cairan anaesthesi
- Soda line
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
PENDAHULUAN
Baby Resuciator adalah suatu alat yang bantu pernapasan bagi bayi yang mengalami kegagalan
fungsi paru dengan cara mengatur aliran O2 secara manual.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, Bahan operasional dan Material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Filter oksigen
- Kain lap halus/kain kasa
- Lampu indikator
- Gas oksigen
- Cairan anaesthesi
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
PENDAHULUAN
Baby Scale adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menimbang berat bayi sehingga dapat
diketahui berat sesungguhnya dengan kapasitas maksimum 5 kg
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Mata timbangan standart
- Balon kuas
- Water pass
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Cairan pembersih
- Kain lap
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
PENDAHULUAN
Blood Bank adalah suatu alat pendingin untuk menyimpan dan menjaga kondisi darah yang
berada dalam kantong darah pada suhu tertentu
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Thermometer ruang
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Cairan pembersih
- Contact cleaner
- Kain lap
- Door seal
- Lem door seal
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
PENDAHULUAN
Cardiotograph adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi signal jantung dan pergerakan
janin dalam kandungan.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Jelly
- Cairan pembersih
- Kain lap halus
- Kertas perekam
- kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
PENDAHULUAN
Centrifuge adalah suatu alat yang dipergunakan untuk memisahkan dan mengedepankan partical
alat padat pada darah dan urine.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Tachometer
- Stop watch
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Sikat arang
- Amplas
- Kain lap / kertas tissue
- Kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
7. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
DOPPLER
PENDAHULUAN
Doppler adalah suatu alat yang berfungsi untu mendeteksi detak jantung janin dalam kandungan.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Multi meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Pasta jelly
- Kain lap / kertas tissue
- Jelly
- Kuas
- Baterai
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
8. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
DRY STERILIZER
PENDAHULUAN
Sterilizer adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mensterilkan instrument, glass ware dengan
sistim pemanasan elektrik.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Thermometer
- Multi meter
- Leakage Current Meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Lampu indikator
- Contact cleaner
- Kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
9. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
ELECTRO SURGERY UNIT (ESU)
PENDAHULUAN
Electro Surgery Unit adalah suatu alat yang menghasilkan frekuensi tinggi untuk melakukan
pembedahan dengan keuntungan dapat meminimalkan pendarahan dan meningkatkan sterilitas
pada jaringan.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Electrosugery analyzer
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap
- Kuas
- Bahan penguji
- Lampu indikator
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
10. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
ELECTROCARDIOGRAPH (ECG)
PENDAHULUAN
Electrocardiograph adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mendeteksi sinyal biolistrik
jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik pada kertas perekam. Pada rekaman dapat di
diagnose variaasi ke tidak normalan jantung.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Elekctronic
- Multi meter
- Simulator ECG
- Leakage Current Meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Baterai
- Kertas perekam
- Cairan pembersih
- Kain lap/kertas tissue
- Kuas
- Lampu indikator
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
11. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
HYDROTUBATOR
PENDAHULUAN
Hydrotubator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu memperlancar saluran service
akibat penyumbatan yang dapat menghalangi proses kehamilan
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Elekctronic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kertas perekam
- Kain lap halus
- Lampu indikator
2.6. Pemberitahuan kepada
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
12. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
INCUBATOR PERAWATAN
PENDAHULUAN
Incubator perawatan adalah suatu alat yang digunakan untuk merawat bayi premature atau
mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara memberikan temperature dan
kelembaban yang stabil sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
1. PRASYARAT
.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Elekctronic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Thermometer
- Hygrometer
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Cairan pembersih
- Kain lap /kertas tissue
- Kuas
- Bakteri Filter
- Aquades
- Baterai
- Lampu indikator
- Gas oksigen
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Thermometer
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap /kertas tissue
- Lampu indikator
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
14. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
INFUSION PUMP
PENDAHULUAN
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan/obat yang dimasukkan ke dalam
sirkulasi aliran darah pasien secara langsung melalui vena.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Infusion analyzer
- Gelas ukur
- Stop watch
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap halus
- Grease
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
15. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
LAPARASCOPE
PENDAHULUAN
Laparascope adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan bagian dalam tubuh pasien
dengan memasukkan fiber optic melalui mulut atau bagian yang sengaja dibedah.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Vacuum cleaner
- Obeng set kecil (jewel screw)
- Multi tester
- Leakage Current Meter
- Ohm meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Kain lap halus/kain kasa
- Karet busa halus
- Cairan pembersih
- Exiter Lamp
- Kertas printer
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
16. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
NEONATAL MONITOR
PENDAHULUAN
Neonatal monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi signal jantung, heart rate
dan suhu bayi dalam tampilan.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Multi tester
- Leakage Current Meter
- Simulator ECG
- Thermometer
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Cairan pembersih
- Kain lap halus
- Kertas rekam
- Kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
17. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
OBGYN EXAMINATION TABLE
PENDAHULUAN
Obgyn Examination table adalah suatu alat yang digunakan sebagai meja periksa pasien
kebidanan.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Kain lap/kertas tissue
- Oli
- Oli seal
- Kuas
- Pelumas (grease)
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
18. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
OPERATING LAMP CEILING MOUNTED
PENDAHULUAN
Operating Lamp Ceiling Mounted adalah suatu alat yang digunakan untuk menerangi obyek pada
saat dilakukan operasi.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Tool Set Mechanic
- Multi meter
- Lux meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Lampu halogen
- Contact cleaner
- Kain lap/kertas tissue
- Kuas
- Grease
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
19. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
SPECTROPHOTOMETER
PENDAHULUAN
Spectrophotometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kepekatan suatu larutan
(urine dan darah).
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Exiter lamp
- Cuvet calibrator kit
- Lens cleaner kit
- Contact cleaner
- Aquades
- Peniup debu
- Kain lap halus/tissue lensa
- Kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
20. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
STEAM STERILIZER (dengan Vacuum Pump)
PENDAHULUAN
Steam Sterilizer (dengan vacuum pump) adalah suatu alat yang dipergunakan untuk sterilisasi
(pensucihamaan) instrument, linen, kasa/kapas dengan menggunakan panas dan tekanan uap
yang dihasilkan dengan memanaskan air.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Pressure gauge
- Pewaktu (timer)
- Thermometer
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Cairan pembersih elemen
- Lampu indikator
- Contact cleaner
- Door gasket dan lem
- Kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
21. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
SUCTION PUMP (dengan pelumas)
PENDAHULUAN
Suction pump adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak
dibutuhkan pada tubuh manusia.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Pressure gauge
- Oli gun
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap/kertas tissue
- Sikat arang
- Filter
- Amplas
- Seal O
- Oli
- Kuas
- Grease
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
22. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
SUCTION PUMP MEMBRAN (tanpa pelumas)
PENDAHULUAN
Suction pump adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak
dibutuhkan pada tubuh manusia.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Pressure gauge
- Oli gun
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap/kertas tissue
- Sikat arang
- Filter
- Klep/membran
- Amplas
- Seal O
- Kuas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
23. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
ULTRA VIOLET LAMP
PENDAHULUAN
Ultra Violet lamp adalah suatu alat untuk therapy dengan menggunakan lampu ultra violet.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electric
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Radio meter
- Pewaktu (timer)
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap halus dan kapas
- UV lamp
- Lampu indikator
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
24. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
ULTRASONOGRAPH (USG)
PENDAHULUAN
Ultrasonograph adalah suatu alat untuk mendeteksi bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan
frekuensi ultrasound.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Tool Set Mechanic
- Multi meter
- Leakage Current Meter
- Oscilloscope
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Film Polaroid
- Kertas printer
- Contact cleaner
- Pasta jelly
- Kain lap halus dan kapas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
25. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
VACUUM EXTRACTOR (electric)
PENDAHULUAN
Vacuum Extractor adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu mengeluarkan bayi pada
ibu yang mengalami kegagalan dalam kelahiran normal.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set
- Multi tester
- Leakage Current Meter
- Pressure gauge
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Kain lap halus / kain kasa
- Vaselin
- Amplas
- Filter
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
26. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
VENTILATOR
PENDAHULUAN
Ventilator adalah suatu alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk mengontrol, membantu atau
mengambil alih fungsi paru pasien.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Multi tester
- Leakage Current Meter
- O2 concentration meter
- Pressure meter
- Volume meter
- Ventilator analyzer
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Kain lap halus
- Filter O2
- Breathing bag
- O2 cell
- Ink eraser
- Vacuum cleaner
- Contact cleaner
- Seal O
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
27. PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMELIHARAAN PREVENTIF
X-RAY UNIT
PENDAHULUAN
X-Ray Unit adalah suatu alat yang menghasilkan energy radiasi dan dipergunakan untuk
tindakan radiography dan fluoroscopy untuk mendiagnose gangguan dalam tubuh pasien.
1. PRASYARAT
1.1. SDM, teknisi terlatih
1.2. Peralatan kerja lengkap
1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap
1.4. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia
1.5. Mekanisme kerja jelas
2. PERSIAPAN
2.1. Siapkan perintah kerja
2.2. Siapkan Formulir Laporan Kerja
2.3. Siapkan dokumen teknis penyerta :
- Service manual
- Wiring diagram
2.4. Siapkan peralatan kerja
- Tool Set Electronic
- Tool Set Mechanic
- Leakage Current Meter
- O2 concentration meter
- Apron
- kVp meter
- mAs meter
2.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap halus dan kapas
- HT grease
- Film x-ray
- Lampu collimator
- Lampu indikator
- Cairan pembersih
- Amplas
- Oli pelumas
2.6. Pemberitahuan kepada user
3. PELAKSANAAN
4. PENCATATAN
4.1. Isi kartu pemeliharaan alat
4.2. Isi Formulir Laporan Kerja
4.3. User menanda tangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali kepada user
6. PELAPORAN
6.1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas