Anda di halaman 1dari 6

+RESUME

TEKNIK INSTRUMENTASI EKSISI


PADA Ny. A DENGAN FIBRO ADENOMA MAMMAE DEXTRA
DI OK 1 (EKSTERPASI)

Oleh:
Ns. Aldila Anest Z. F., S. Kep.
(Pelatihan Instrumentator 2014)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2014
RESUME
TEKNIK INSTRUMENTASI EKSISI
PADA Ny. A DENGAN FIBRO ADENOMA MAMMAE DEXTRA
DI OK 1 (EKSTERPASI)

A. Pengertian
Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas,
padat, berkapsul. Biasanya bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet
berukuran 1-4cm.
(http://catatankecil.blogspot.com/2012/06/fibroaenoma mammae.html)

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak tidak berbahaya yang bisa timbul
pada payudara remaja dan wanita berusia <30 tahun dengan bentuk kecil,
solid dan kenyal. (Nugroho taufan, 2011, Asuhan keperawatan maternitas,
bedah dan penyakit dalam. Nuha medika, Yogyakarta. )

Eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang jaringan
(tumor) dengan cara memotong.
(http://www.researchgate.net/publication/tekhnik eksisi)

Eksisi adalah pengangkatan jaringan tumor beserta jaringan sehat


disekitarnya

B. Indikasi
Pasien dengan fibroadenoma mammae (FAM)

C. Kontra Indikasi
1. Pasien tidak kooperatif
2. Pasien dengan tanda tumor ganas

D. Tujuan
1. Mengatur alat secara sisternatis di meja instrumen
2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama operasi.

E. Petugas
1. Perawat instrument OK 1 RSUD Saiful Anwar Malang
2. Peserta pelatihan instrumentator
3. Perawat sirkuler OK 1 RSUD Saiful Anwar Malang

F. Persiapan
1. Persiapan pasien
a. Pasien harus menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu,
informed consent harus terisi/disetujui, dan pasien dipuasakan.
b. Pasien dibaringkan di meja operasi dan dibaringkan dengan posisi
supine dan diberi under pad on. Pasien dilakukan lokal anestesi, bila
perlu dipasang alat pengukur vital sign dan oksigen.
c. Pasien dipasang negative cauter dibawah pantat,kaki (daerah banyak
lemak)
2. Persiapan lingkungan
a. Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction,
mesin cauter disebelah kiri meja operasi, meja instrument, troli
waskom dan meja mayo sesuai dengan kebutuhan dan luas kamar
operasi
b. Memberi alas perlak, linen dan under pad pada meja operasi
c. Menempatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah
penggunaannya

3. Persiapan alat
a. Alat on steril
1) Meja instrument : 1 buah
2) Meja mayo : 1 buah
3) Meja operasi : 1 buah
4) Mesin couter : 1 buah
5) Mesin suction : 1 buah
6) Standart infuse : 1 buah
7) Gunting verban : 1 buah
8) Arde / plat diatermi : 1 buah
9) Trolly waskom : 2 buah
10) Tempat kassa : 1 buah
11) Tempat sampah medis/non medis : 1/1 buah

b. Alat steril
1) Di meja mayo
a) Washing and dressing forcep (desinfeksi klem) : 2 buah
b) Towel clamp (duk klem) : 5 buah
c) Hand fat mess no. 3 : 2 buah
d) Tissue forceps (pinset chirurgis) : 2 buah
e) Dissecting forceps (pinset anatomis ) : 2 buah
f) Metzenboum scissor (gunting metsenboum) : 1 buah
g) Surgical scissors (gunting kasar) : 1 buah
h) Gunting benang lurus : 1 buah
i) Delicate hemostatic forceps pean curved/ klem mosquito
: 2 buah
j) Delicate hemostatic forceps kockher curved/ klem mosquito
: 2 buah
k) Hemostatic forceps pean (klem pean manis) : 1 buah
l) Needle holder (nald voeder) : 2 buah
m) Sent miller : 2 buah
n) Allis forceps : 2 buah
2) Meja instrumen
a) Schort : 6 buah
b) Duk besar : 3 buah
c) Duk kecil : 4 buah
d) Duk lubang : 4 buah
e) Kom : 1 buah
f) Cucing : 1 buah
g) Couter : 1 buah
h) Handuk : 6 buah
i) Set instrument : 1 set
j) Bengkok : 1 buah
k) Kassa :30 buah
3) Bahan habis pakai
a) Handschoen steril 7 / 7,5 / 8 : 1/1/1
b) Mess no.15 : 1 buah
c) NaCl 0,9 % : 100 cc
d) Providon iodin 10% : 100 cc
e) Spuit 3 cc : 1 buah
f) Pehacain : 2 ampul
g) Hipavix : secukupnya
h) Kassa steril : 10 buah
i) Deppers : 3 buah
j) Sufratul : secukupnya
k) Alkohol 70% : 50 cc
l) Vicryl 3.0 : 1 buah
m) Premiline 4.0 : 1 buah

G. Tehnik Instrumentasi
1. Sign In (konfirmasi identitas, informed consent pasien, sign mark area
operasi, kesiapan mesin anastesi dan pulse oksimetri, konfirmasi riwayat
alergi pasien, adanya penyulit airways atau resiko aspirasi)
2. Membantu memposisikan pasien dan diberi underpad on
3. Perawat sirkuler membersihkan daerah operasi, memasang plate diatermi
pada kaki dan menyalakan lampu operasi.
4. Lakukan surgical scrubbing (cuci tangan), gowning (memakai schort)
dan gloving (memakai handscoon steril).
5. Bantu memakai schort dan handscoon steril kepada operator dan asisten.
6. Desinfeksi area yang akan dioperasi. Perawat instrument memberikan
washing and dressing forcep (desinfeksi klem), kassa dalam kom berisi
betadine dan bengkok
7. Drapping menggunakan duk lubang tepat diletakkan diatas area yang
akan diinsisi, kemudian lapisi duk kecil untuk menutupi bagian
ekstremitas bawah yang belum tertutupi.
8. Pasang dan atur handpiece couter, kemudian fiksasi dengan kassa dan
duk klem. Cek terlebih dahulu fungsi couter.
9. Dekatkan alat alat operasi pada pasien.
10. Berikan spuit + pehacain injeksi dan kassa pada operator untuk infiltrasi
area operasi (local anestesi)
11. Berikan pinset chirrurgis pada operator untuk marking/ menandai area
insisi
12. Time out (konfirmasi nama tim operasi, pemberian antibiotik profilaksis
60 menit sebelum operasi, tindakan darurat di luar standart operasi,
estimasi lama operasi, antisipasi kehilangan darah, perhatian khusus
selama pembiusan, sterilitas instrumen bedah)
13. Berikan handvat mess no. 3 + mess no. 15 pada operator untuk
melakukan insisi
14. Berikan double pinset chirrurgis dan couter pada operator dan asisten
untuk memperdalam insisi serta berikan senn miller pada asisten untuk
memperluas lapang operasi
15. Berikan klem mosquito, couter dan kasa pada asisten untuk rawat
perdarahan
16. Berikan nissen klem pada operator untuk memperdalam sampai jaringan
tumor terlihat
17. Setelah nampak jaringan tumor, berikan allis klem pada operator untuk
menjepit selaput pembungkus tumor.
18. Berikan gunting metzenbaum atau couter pada operator untuk
memisahkan tumor dari jaringan lain sekitar tumor.
19. Setelah tumor terangkat semua, berikan mosquito klem pada operator dan
berikan couter + kasa pada asisten untuk rawat perdarahan.
20. Berikan spesimen / bahan PA kepada perawat sirkuler agar dimasukkan
ke dalam tabung PA untuk diperiksakan di laboratorium.
21. Sign Out (hitung jumlah kasa, dan jumlah alat), kesesuaian jenis
tindakan.
22. Hitung jumlah alat dan kassa sebelum area operasi ditutup, pastikan
semua dalam keadaan lengkap.
23. Berikan needle holder + vicryl 3-0 dan pinset chirrurgis pada operator
untuk jahit fat/ sub kutis, berikan gunting benang dan pean pada asisten.
24. Berikan needle holder + premilene 4-0 pada operator untuk jahit kulit.
25. Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa
kering.
26. Tutup luka operasi dengan sofratule, kasa dan hipavix.
27. Operasi selesai, ambil kabel couter dengan melepas doek klem.
Bersihkan pasien.
28. Inventaris instrument, cuci, bungkus/ packing dan siap disteril.
29. Motivasi klien agar:
a. Luka operasi tidak terkena air dalam 3 hari pertama
b. Menjaga kebersihan luka operasi
c. Mengkonsumsi makanan bergizi dan tidak ada pantangan
d. Obat diminum teratur sesuai anjuran dokter
e. Kontrol sesuai anjuran
30. Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo. Rapikan ruang OK
1 (eksterpasi)

Malang, 12 November 20144


Pembimbing OK I
(Exterpasi)

(Emmy Christiana Amd.Kep)

Anda mungkin juga menyukai