Anda di halaman 1dari 5

43

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn. M


Ruang Rawat : Flamboyan
No. RM : 007765
Mahasiswa : Rika Lolita

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT LANDASAN TEORI


VERBAL VERBAL PADA KLIEN PADA PERAWAT
P : Selamat pagi Man? P : Mendekati klien yang P: Merasa senang karena Ucapan salam dan topik
Seperti minggu kemarin sedang duduk di kursi klien memberi respon pembicaraan netral
hari ini saya bertugas dari panjang di ruang berinteraksi sebagai tanda hubungan
jam 09.00 s.d 13.00. flamboyan saling percaya
Bagaimana kabar maman
hari ini?

K : Pagi juga, kabar baik. K: Klien menengok sambil K : Membuka diri untuk
tersenyum berinteraksi
Menstimulasi daya
P : Sesuai janji kemarin, P : Duduk berdekatan P : Perawat berharap ingat klien yang
hari ini kita akan disamping klien sambil klien ingat dan mau menandakan kesediaan
berbincang bincang menatap mata klien untuk berinteraksi klien untuk berinteraksi
tentang latihan mengontrol serta menandakan
marah hubungan saling
percaya masih terbina
dengan baik

K : iya teh...tapi disini saja K : kontak mata ke perawat K : klien terlihat berpikir
ya? sambil memberi jawaban,
lalu klien masuk ke kamar Memberi kesempatan
44

P : Ya sudah disini saja, P : Kontak mata bicara P : perawat menilai klien untuk
sebentar kok 10 menit pelan seolah memohon kondisi klien yang tenang memutuskan dimana
saja, boleh? dan kooperatif tempat serta berapa
lama waktu untuk
interaksi

K : Boleh K : klien menjawab dengan K : klien menyetujui


pelan dan sambil penawaran perawat
tersenyum
Untuk menilai sejauh
P : Maman masih inget P : mengamati non verbal P : berharap klien dapat mana kekuatan proses
obrolan kita yang klien mengingat kontrak yang pikir dan memori klien
kemarin? telah disepakati
P : kontak mata dengan
hangat

K :...?apa yah teh? K : Sedikit kontak mata, K : klien terus mencoba


sambil tersenyum untuk untuk mengingat
mencoba mengingat
Menandakan memori
P : kemarin kita P : kontak mata sambil P : perawat berharap klien harus diarahkan
ngomongin masalah tersenyum klien dapat mengingat untuk mengingat
kenapa maman dibawa ke kembali pembicaraan kejadian yang lalu
sini dan hari ini kita sebelumnya
rencananya latihan
mengontrol marah

K : oh....iya..yah teh K : klien sambil tersenyum K : klien terlihat berhasil


dan menutup kepalanya untuk mengingat dan
dengan bantal menyesuaikan antara
45

memori dan jawaban


perawat.
Perawat berusaha untuk
P : Maman sudah P : Mengkaji non verbal P : perawat senang klien menggali proses pikir
ingetkan? klien dapat mengingat kembali

P : Tersenyum, kontak P : Perawat berharap


mata sambil memberi jawaban klien sesuai
penekanan kepada klien

K : Latihan gimana teh? K : Sambil tersenyum dan K : Klien sudah merasa


tiduran bosan, karena sering
ditanya-tanya. Klien
terlihat kurang konsentrasi
Untuk mengendalikan
P : Begini caranya, kalau P : kontak mata dengan P : Perawat berharap emosi dan amarah klien
nanti maman sudah hangat sambil tersenyum klien dapat dan mau
muncul tanda-tanda mau dan mencontohkan cara mencontohkan teknik
marah, maman tarik napas tarik napas dalam relaksasi
dalam keluarkan dari
mulut pelan-pelan

K: (klien mengikuti apa K : klien mengikuti tapi K : Klien terlihat kurang


yang diajarkan oleh kurang serius setelah itu konsentrasi dan tidak serius
perawat mengenai teknik klien tertawa sambil
napas dalam, kemudian menutup kepalanya dengan
setelah itu klien tersenyum bantal
sambil mencontohkan)

Untuk menahan dan


46

P: Loh kok ketawa sih? P : kontak mata dengan P : Perawat berharap menurunkan emosi dan
yang bener dong, tapi penuh harapan agar klien klien mengerti apa tujuan amarah klien agar
bisakan maman cara tarik memang benar-benar bisa melakukan teknik marahnya tidak bersifat
napas dalam? melakukan teknik relaksasi relaksasi merusak

K: bisa teh.. K : klien menjawab sambil K : Klien menyimak apa


tersenyum yang diajarkan oleh
perawat walaupun terlihat
kurang serius
Mencoba untuk
P: oke deh..sekarang cara P : kontak mata dan P : Perawat berharap mengontrol marah klien
lain lagi man..caranya tersenyum ke klien klien mau melakukan ke arah yang lebih
pukul bantal man. latihan mengontrol marah konstruktif.
yaitu memukul bantal

K : (klien kembali K : Klien tersenyum sambil K : Klien terlihat kurang


tersenyum, setelah menutup kepalanya dengan serius dan kurang
diajarkan mengontrol bantal dan memukul bantal konsentrasi
marah dengan cara tapi tidak serius
memukul bantal
Dengan mengajarkan
P : kok ketawa terus sih P : memberi senyum P : Perawat berharap latihan mengontrol
maman?coba tadi apa saja hangat kepada klien klien konsentrasi marah klien mampu
yang sudah saya ajarin? terhadap latihan yang untuk mengendalikan
diajarkan kepada klien marahnya.

K: Iya teh..atuh dah bosen K : kontak mata tidak ada, K : Klien sudah merasa
teh. Iya inget..tarik napas sambil tersenyum menutup jenuh di rumah sakit dan
dalam sama pukul bantal kepala dengan bantal. sudah bosan terlalu sering
47

teh. ditanya
Respon klien
P : Bagus maman inget..oh P : Menatap klien dan P : Perawat menunjukkan
ya sudah atuh, kalau menunggu jawaban dari mengharapkan klien terpeliharanya
maman sudah bosan. Tapi klien masih mau interaksi hubungan terapeutik
besok maman mau dengan perawat dan trust
ngobrol lagi ngga? masih tetap terjalin

K : Iya teh mau.. K : kontak mata dan K : Klien menyetujui


tersenyum tawaran perawat

P : Ya sudah..sampai P : kontak mata ke klien P : Perawat berharap


besok ya man dan tersenyum besok klien lebih serius
ketika diajak interaksi
dan lebih baik dari
interaksi hari ini

Anda mungkin juga menyukai