Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
30 Votes
Carilah Reaksi Perletakan dengan Cara Grafis dan Analitis untuk gambar dibawah ini
kemudian hitung dan gambar Bidang D (lintang), N (normal), dan M (moment).
PENYELESAIAN
MB = 0
RA x 9.5m P1 x Sin 45 x 8m P2 x 5m q x 1m q x m = 0
9.5 RA 38.56 = 0
9.5 RA = 38.56
MA = 0
RB x 9.5m + P1 x Sin 45 x 1m P2 x 3m Q x 8 = 0
9.5RB + 3.6t x 2 x 1m + 2.6t x 3m 1.6t x 4m x 8m = 0
9.5 RB = 67.318
RB = = 7.086 ton
KV = 0
RA + RB P1 x Cos 45 P2 q x 4m = 0
Bidang D
Titik A
DA = RA = 4.059 ton
Titik C
DCkanan = RA P1 x Sin 45
= 4.059 3.6 x 2
= 4.059 2.545 = 1.514 ton
Titik D
DDkiri = RA P1 x Sin 45
= 1.514 ton
DDkanan = RA P1 x Sin 45 P2
= 1.514 2.6 = -1.086 ton
Titik E
DEkiri = RA P1 x Sin 45 P2
= -1.086 ton
DEkanan = RA P1 x Sin 45 P2 (q x 0 m)
= -1.086 ton
Titik B
o DBkiri = RA P1 x Sin 45 P2 (q x 0 m)
= -1.086 ton
o DBkanan = RA P1 x Sin 45 P2 (q x 3 m) + RB
= -1.086 ton (1.6 x 3m) + 7.086
Titik F
= -0.4 0
Bidang D
Titik A
MA = 0
Titik C
MC = RA x 1m
= 4.059 ton x 1m = 6.088 tm
Titik D
MD = RA x 3m P1 x Cos 45 x 2m
= 4.059 ton x 3m 3.6 x 2 x 2m
= 14.206 5.090 = 9.116 tm
Titik E
ME = RA x 6m P1 x Cos 45 x 5m P2 x 3m
= 4.059 ton x 6m 3.6 x 2 x 5m 2.6 x 3m
= 26.383 12.726 7.8 = 5.857 tm
Titik G
X1 = -0.604
X2 = 12.109 karena > 4 m maka X2 tidak dipakai.
Titik B
MB = RA x 9m P1 x Cos 45 x 8m P2 x 6m (q x 3m x 1)
= 4.059 x 9m 3.6 x 2 x 8m 2.6 x 6m (1.6 x 3m x 1)
= 38.560 20.361 15.6 7.2
= -4.601
2 Votes
Carilah Reaksi Perletakan dengan Cara Grafis dan Analitis untuk gambar dibawah ini
kemudian hitung dan gambar Bidang D (lintang), N (normal), dan M (moment).
PENYELESAIAN
MB = 0
RAH x 4m + RAV x 6m Q x 1m P2 x 2m = 0
6RAV 6.5 = 0
MA = 0
RB x 6m P x 2m Q x 4m = 0
6RB 2.6 X 2m 2.6 x 3 x 4m = 0
6RB 40.3 = 0
RB = (40.3/6) = 6.7 t
KV = 0
RB + RAV Q = 0
7.8 t 7.8 t = 0
Titik A
DA kiri = RA = 1.1
DA kanan = RA = 1.1
Titik C
o DCkiri = RA q x 0
= 1.1 0 = 1.1
o DCkanan = RA Q
= 1.1 (2.6 x 3)
Titik D
o DDkiri = RA Q = 6.7
o DCkanan = RA (q x 1) + RB
= 1.1 (2.6 x 1) + 6.7
= 3.9
Titik D
DDatas = RAH = 2.6 ton
Titik E
DEbawah = RAH P
= 2.6 2.6 = 0
Bidang M
Titik A
M A = RA x 0 = 0
Titik C
MC = RA x 3m Q x 0m
MC = 1.1 x 3 = 3.3 tm
Titik F
MF = RA x (3m + X) qX2
= 3RA + RAX qX2
dMF/dx => RA qX =0
1.1 2.6X = 0
X = (-1.1/-2.6) = 0.42
Titik D
MD = RA x 6m Q x 1m
= 1.1 x 6m 2.6 x 3 x 1m
= 6.6 11.7 = 5.1 tm
Titik G
1. Beban Titik
Beban titik merupakan gaya yang bekerja pada sebuah bidang atau tumpuan, dimana
luas bidang yang terpengaruh atau dikenai relatif kecil.
misalnya; kolom, tekanan kaki meja, roda mobil, dan lain-lain.
Tumpuan merupakan suatu penyangga atau penahan konstruksi sebagai sistem untuk
menahan gaya-gaya luar yang bekerja pada konstruksi tersebut.
Reaksi merupakan gaya atau perlawanan yang diberikan oleh tumpuan akibat adanya gaya
aksi.
Contoh Soal #1
RB = 5ton
MB = 0
RA . 10m P . 5m = 0
RA . 10m 10 ton . 5m = 0
RA . 10m 50tm = 0
RA . 10m = 50tm
RA = 5ton
Kontrol :
RA + RB = P
5 ton + 5 ton = 10 ton
10 ton = 10 ton.OK!
Conto Soal #2
H = 0
HA P2. Cos 300 = 0
HA = P2 cos 300
HA = 1,5 . 0,866
HA = 1,299t
V = 0
= P1 + P2 sin 300
= 2t + 1,5 . 0,5
= 2,75 t
MA = 0
-RB . 8m + P1. sin 30 . 5m + P2 . 3m= 0
-RB . 8m + 1,5 t . 0,5 . 5m + 2t . 3m= 0
-RB . 8m + 3,75tm + 6tm= 0
-RB . 8m = -9,75tm
RB = 1,22ton
MB = 0
RA . 8m P1 . 5m P2. sin 30 . 3m = 0
RA . 8m 2 t . 5m 1,5t . 0,5 . 3m= 0
RA . 8m 10tm 2,25tm= 0
RA . 8m = 12,25tm
RA = 1,53ton
Kontrol : P1 + P2 . sin 300 = RA + RB
2t + 1,5 . 0,5 = 1,53 + 1,22
2,75 ton = 2,75 tonok!
jawaban soal #2
Perhitungan Sistem Antrian SPBU
6 Votes
Suatu sistem antrian dapat dianalisis uji distribusinya, model antriannya, dan ukuran kinerja
sistem. Contoh misalnya adalah sistem antrian berdasarkan data pengamatan di SPBU
Jatiwaringin dalam suluran tunggal (single channel model) adalah sebagai berikut:
PENYELESAIAN:
Diketahui:
Metode tambahan:
Modelkan Nilai Harapan (Ei) baik untuk Frekuensi Kedatangan maupun Waktu
Pelayanan
Banyak Frekuensi
Jumlah Frekuensi
Pelanggan di Terjadi Tiap (Oi-Ei)^2 Hasil
Kedatangan Harapan (Ei)
Sistem Menit (Oi)
0 0 8 0 63.82942 0.57504
1 0 10 0 98.03609 0.883208
2 0 9 0 72.99298 0.657594
3 1 5 1 12.90781 0.116287
4 2 6 3 7.538987 0.067919
5 3 8 6 3.918756 0.035304
6 2 12 9 7.390387 0.06658
7 1 15 12 7.481297 0.067399
8 4 10 14 17.48226 0.157498
9 3 9 15 31.08175 0.280016
10 2 6 13 55.97986 0.504323
11 2 13 11 2.765203 0.024912
20 = 3.436079
Hasil perhitungan diperoleh dari Tabel didapat data sebagai berikut:
Jumlah Oi = 15
Hasil = Tabel tersebut diatas diterima karena => 3.436 < 19.7
Hasil = Tabel tersebut diatas diterima karena => 43.218 < 43.68
Sistem antrian dalam penelitian adalah dengan satu fasilitas pelayanan dimana pelanggan
datang mengikuti distribusi Poisson dengan laju kedatangan 9.25 orang per menit dan waktu
pelayanan berdistribusi Poisson 13.67 detik per pelanggan atau 4.389 orang per menit,
Sehingga Model antriannya adalah sistem antrian (M/M/1) : (FCFS/N/).
Dari kasus diatas didapatkan = 4.389 dan = 9.25, maka dapat dihitung:
a) Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau , dimana = / => 4.389/9.25 =
0.474247833 yang artinya petugas SPBU akan sibuk melayani pelanggan selama 47% dari
waktunya. Sedangkan 53% dari waktunya atau (1 p) atau (1 0.47) yang sering disebut idle
time yang akan digunakan petugas SPBU untuk istirahat, membersihkan pompa, menanti, dan
lain-lain.
b) Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem, dimana persamaannya adalah L
= / ( ) atau L = / (1 ). Dari persamaan tersebut didapatkan L = 0.902 atau
dibulatkan menjadi 1 yang artinya petugas SPBU dapat mengharapkan 1 kendaraan yang
berada dalam sistem antrian.
c) Adapun jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian, dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan Lq = /(-), dimana hasilnya adalah Lq = 0.43 mobil.
d) Untuk mengetahui waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
(menunggu pelayanan), dapat digunakan persamaan W = 1/( ); dimana W = 0.21 menit
atau sekitar 12.33 detik dalam antrian.
e) Adapun waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian,
dihitung dengan persamaan Wq = /(-); dimana Wq didapatkan 0.0975 menit atau sekitar
5.85 detik.
Untuk probabilitas kepastian jumlah kendaraan yang ada dalam sistem dapat dihitung dengan
menjumlahkan 0 + 1, dimana n = ^n(1-) atau:
Total =0.775089
Semoga Bermanfaat