Anda di halaman 1dari 10

BAB 4.

HASIL PRAKTEK KULIAH LAPANGAN

4.1 Hasil
Dokumentasi Keterangan

Gejala sesar
Diambil dari museum
Geoteknologi mineral UPN
Veteran Yogyakarta

4.2 Pengertian sesar


Sesar atau dikenal juga dengan patahan yang bergerak adalah suatu
gejala pergeseran, dislokasi, disposisi atau displacement kerak bumi karena
adanya pengaruh gayagaya endogen baik tekanan maupun tarikan. Pada
umumnya sesar disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, kekar dan
sebagainya.
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain:
1. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang
sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
2. Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara
bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.

9
10

3. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit
pada bidang sesar akibat adanya sesar.
4. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip
(pergeseran horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
5. Hanging Wall (atap sesar) yaitu bongkahan patahan yang berada di
atas bidang sesar.
6. Foot Wall(alas sesar) yaitu bongkahan a\patahan yang berada di
bagian bawah bidang sesar.
7. Throw (Vertikal Throw) yaitu komponen vertikal dari total throw
8. Heave yaitu jarak horizontal yang memisahkan

Berikut ini adalah gambar dari bagian-bagian sesar yang telah


dijelaskan diatas

Gambar 4.2.1 Bagian-bagian sesar

Berbagai macam gerak dari sesar yaitu


11

1. Gerak translasi dan Gerak rotasi


a. Gerak translasi yaitu gerak yang sejajar dengan bidang sesar
b. Gerak rotasi yaitu gerak yang berputar
2. Gerak Absolut dan gerak relatif
a. Gerak absolut adalah gerak yang tidak pernah dan tidak mungkin
ditentukan
b. Gerak relatif terdapat dua macam yaitu gerak semu dan gerak
relatif

4.3 Klasifikasi pergerakan sesar


Berdasarkan gerakan atau pergeseran kulit bumi terdapat berbagai
macam sesar yaitu:
1. Berdasarkan Sifat Pergerakan Relatif Semu
a. Strike separation fault adalah pergeseran relatif semu searah dengan
jurus bidang sesar, yang terdiri dari:
1) Strike left separation fault
Jika kita berdiri disuatu blok dari suatu sesar maka akan terlihat
jejak pergeseran semu pada blok yang lain bergeser kearah kiri.
2) Strike right separation fault
Jika kita berdiri disuatu blok dari suatu sesar maka akan terlihat jejak
pergeseran semu pada blok yang lain bergeser kearah kanan.
b. Dip separation fault adalah pergeseran relatif semu searah dengan
kemiringan bidang sesar, yang terdiri dari :
1) Normal sparation fault
Jika sesar dilihat penampang vertikal, jejak pergeseran pada
footwall ditemukan d8i atas jejak yang sama pada hangingwall.
2) Reverse separation fault
Jika sesar di lihat pada penampang vertikal, jejak pergeseran pada
footwall dtemukan di bawah jejak yang sama pada hangingwall.
2. Berdasarkan Sifat Pergeseran Relatif Sebenarnya
a. Dip-slip faults adalah patahan yang bergerak di sepanjang arah bidang
dip. Patahan ini dapat dibagi dalam dua jenis:
1) Normal (sesar turun)
Sesar normal terbentuk akibat adanya stress tensional yang seolah-
olahmenarik/memisahkan kerak, sehingga pada bagian tertentu gaya
gravitasi ebih dominan. Kondisi ini mengakibatkan dibeberapa
bagian tubuh batuan akan bergerak turun yang selanjutnya lazim
dikenal sebagai prosespembentukan sesar normal. Sesar normal
12

terjadi apabila Hanging wall relatifbergerak ke bawah terhadap foot


wall atau sebaliknya

Gambar 4.3.1 sesar turun (normal)

2) Reverse (sesar naik) tergantung dari gerakannya.


Patahan reverse, adalah patahan dip-slip dimana bongkahan
paling atas di atas bidang patahan bergerak naik di atas bongkahan
di bawahnya. Patahan jenis ini biasanya terjadi di daerah tertekan,
yakni di daerah pertemuan lempeng yang salah satu lempeng
ditujam oleh lempeng lainnya.

Gambar 4.3.2 sesar naik

b. Strike-slip (sesar geser) adalah patahan yang bergerak horisontal dan


dapat dibagi ataus atas dua jenis:
13

Gambar 4.3.3 sesar geser

1) Right-lateral (sesar laterall kanan)


2) Left-lateral (sesar lateral kiri).
c. Oblique-slip (sesar miring) adalah patahan yang bergerak di sepanjang
arah dip dan juga bergerak horisontal atau juga dapat diartikan sebagai
gabungan dari dip slip faults dan strike slip faults

Gambar 4.3.4 sesar miring

Dari berbagai macam sesar maka dapat dilihat perbedaannya melalui


gambar berikut
14

Gambar 4.3.5.macam-macam sesar

4.4 Faktor Penyebab Sesar


Awal mula terbentuknya sesar adalah terjadi perubahan bentuk lahan
yang merupakan hasil bentukan asal struktural yang disebabkan oleh tenaga
endogen yang dihasilkan oleh bumi. Tenaga endogen ini bisa berupa proses
tektonik atau diastrofisme. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan, dan
pelipatan kulit bumi, sehingga terbentuk struktur geologi berupa lipatan dan
patahan. Patahan yang terjadi di sepanjang kerak bumi yang mengalami
pergerakan disebut sesar atau fault. Penyebab sesar dikarenakan tiga macam
gaya yang meliputi tekanan ( compression), tegangan (tension), dan gesekan
(shearing).
Untuk menganalisis ketiga penyebab sesar tersebut sebelumnya harus
mengetahui mengenai pergerakan bumi yang terus terjadi. Sebenarnya bumi
selalu mengalami suatu pergerakan, pergerakan itu disebabkan oleh energi
yang dimiliki oleh bumi itu sendiri yaitu tenaga endogen. Energi yang
dihasilkan oleh bumi berasal dari inti bumi. Lapisan inti bumi memiliki suhu
15

sekitar 4500 0C sehingga dapat kita bayangkan energi yang dimiliki oleh bumi
sangat tinggi.
Dalam inti bumi yang sangat panas tersebut mengalami suatu
pemanasan. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan
arah vertikal (konveksi). Arus Konveksi yang terjadi pada inti bumi sama
seperti halnya air yang sedang di rebus, magma di dalam bumi selalu
bergejolak, bagian yang paling panas mengalir ke bagian yang lebih rendah
suhunya. Fenomena inilah yang disebut sebagai arus konveksi. Proses
konveksi itu dapat dilihat dari gambar berikut ini.

Gambar 4.3.6 Proses konveksi

Arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya.


Tumbukan yang terjadi terus-menerus akan mengakibatkan terjadi patahan
atau sesar pada kulit bumi. Oleh karena itu ketiga jenis gaya penyebab sesar
atau patahan dapat dijelaskan berdasarkan energi yang dihasilkan oleh bumi
tersebut.
Akibat energi yang terus menerus terjadi maka batuan mengalami
tekanan ataupun tarikan secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan
patahan atau sesar. .Apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan
patah untuk melepaskan energi dari tekanan dan tarikan tersebut. Pada saat
tekanan semakin besar dan elastisitas batuannya sudah jenuh maka dia akan
patah untuk melepaskan tekanan.
16

4.5 Akibat pergerakan sesar


Pada umumnya pergeseran sesar dapat berkisar dari beberapa milimeter
sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa miliimeter
hingga ribuan meter. Banyak sekali hal yang dapat terjadi akibat pergeseran
sesar.
Sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan, akibat terjadinya
pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air
permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya.
Selain itu hal ini akhirnya dapat menyebabkan pergeseran lapisan tanah ,
tanah longsor bahkan dapat menyebabkan gempa bumi.
Selain merusak bentuk dari muka bumi, terdapat pula beberapa
morfologi akibat dari sesar. Morfologi Adalah bentukan-bentukan alam di
muka bumi sebagai akibat adanya proses pematahan (faulting process) pada
lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera).
a. Graben/slenk
Patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut
lebih rendah dari daerah sekitarnya, dikarenakan patahan/ sesar
yang mengalami Penurunan
b. Horst
Patahan dengan arah vertikal, dimana posisi daerah tersebut
lebih tinggi dari daerah sekitarnya, dikarenakan patahan/ sesar
yang mengalami kenaikan.
c. Fleksuur
Patahan dengan arah vertikal, dimana posisi daerah tersebut
mengalami penurunan atau kenaikan sebagian saja.
d. Dekstral
Patahan dengan arah horizontal, dimana posisi tanah yang ada
di depan kita bergeser kearah kanan.
e. Sinistral
Patahan dengan arah horizontal, dimana posisi tanah yang ada
di depan kita bergeser kearah kiri.

Selain itu dengan mengetahui dan mempelajari masalah pergerakan


sesar maka dapat mengetahui jenis struktur yang ada seperti dapat
17

mengetahui keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Dan hal ini akan
membantu kita untuk mengetahui kesesuaian atau kestabilan sesuatu kawasan
terhadap daya dukung lahan untuk konstruksi bangunan atau kestabilan
wilayah terhadap bencana longsoran, dan sebagainya.
Dibawah ini adalah gambar dari peta geologi terjadinya sesar di daerah
Yogyakarta
18

Gambar 4.3.7 Geologi daerah Yogyakarta yang mengalami sesar

Anda mungkin juga menyukai