Anda di halaman 1dari 30

BAB I

ABSTRAK
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah
untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem
saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk
hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam
bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi
tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

Kata Kunci : Sistem koordinasi, Rangsangan, Informasi

ABSTRACT
The nervous system is a coordinate system (setting body) in the form of delivery
of nerve impulses to the central nervous system, processing of nerve impulses and
commands to respond to stimulation.
The smallest unit of work implementation of the nervous system are nerve cells
or neurons. The nervous system plays an important role in the irritability of the body.
Irritability enables living beings can adapt and respond to changes that occur in their
environment. So, irritability is the ability to respond to stimulation.
The nervous system has three main functions, namely to receive information in
the form of stimuli or stimulus; process the information received; and responding
(response) to stimuli.

Keywords: system coordination, stimulation, Information

1
BAB II
ISI

2.1 SISTEM SARAF


Sistem saraf adalah sekumpulan sel-sel saraf atau neuron-neuron, yang
berfungsi menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan
koordinasi kegiatan tubuh
Fungsi utama sistem saraf adalah mengatur / mengkoordinasikan seluruh
aktivitas tubuh (berkolaborasi dengan sistem endokrin).

2.2 STRUKTUR SEL SARAF


Sel saraf dan serabut saraf
Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah sel yang disebut perikarion
berisinukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat badan-badan yang disebut
substansia nissel. Dari perikarion keluar prosesus-prosesus yang menghantarkan
rangsanganperikarion yang disebut dendrite yang jumlahnya lebih banyak.
Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut
akson, jumlahnya hanya satu, pada permulaan akson lebih besar dari pada
permulaan perifer yang disebut bukit akson yang diselubungi oleh simpai myelin.
Simpai mielin yang berlekuk-lekuk disebut nodus ranvier didalam saraf
perifer. Akson dan dendrite bergabung dalam berkas-berkas jaringan ikat yang
disebut endoneurium, berkas tersebut bergabug menjadi berkass yang lebih besar
yang disebut epineurium. Apabla akson terputus maka bagian yang terputus
hubungannya dengan korion akan mengalami degenerasi, akson dan simpai
mielinnya aka berdegenerasi
Jenis-Jenis sel saraf menurut jenis rangsangannya
- Sel saraf (neuron)
Sel yang memiliki gerigi-gerigi dan bercabang menghubungkan sel itu
sesamanya yang disebut dedrit dan alat penghubungnya disebut neuron.

2
- Serabut saraf (neurit)
Serabut yang memiliki bagian utama yang disebut sumbu toraks yang terdapat
ditengah-tengah yang disebut benang saraf. Sumbu sara mempunyai benang
saraf yang terdiri dari zat lemak yang dinamakan mielin. Sumbu toraks tersebut
tidak memiliki selaput sehingga kelihatan keabu-abuan atau serabut saraf gaib
(saraf sulung) yang disekeliling serabut sarafnya tidak ada selaput bening yang
disebut selaput schwan.

- Meningen (selaput otak)


Meningen adalah selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang
dan berfungsi untuk melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh
darah dan cairan sekresi (cairan serobro spinalis), memperkecil benturan tau
getaran yang terdiri dari 3 lapisan.

- Durameter (Lapisan sebelah luar)


Durameter adalah selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan
ikat tebat dan kuat, dibagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak dan
durameter propia dibagian dalam. Didalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini
terpisah. Durameter pada tempat-tempat tertentu mengandung rongga yang
mengairkan darah vena dari otak, rongga ini dinamakan sinus longitudinal
superior, terletak diantara kedua hemisfer otak.

- Arakhnoid (Lapisan tengah)


Arakhnoid adalah selaput halus yang memisahkan surameter dengan piameter
yang membentuk sebuat kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputi
seluruh susunan saraf sentral. Medulla spinalis behenti setinggi dibawah lumbal
I-II terdapat sebuah kantong berisi cairan, saraf perifer yang keluar dari medulla
spinalis yang dapat dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut
fungsi lumbal.

- Piameter (Lapisan sebelah dalam)


Piameter adalah selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak,
piameter berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur-struktur jaringan ikat
yang disebut trabekel. Tepi falks serebri membentuk sinus longitudinal inferior

3
dan sinus sagitalis inferior yang mengeluarkan darah dari flaks serebri.
Tentorius memisahkan serebri dengan serebulum.

2.3 SUSUNAN SISTEM SARAF


1. SISTEM SARAF PUSAT
A. OTAK
Saraf Kepala (saraf otak)
Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan
melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak yang berhubungan
erat dengan otot panca indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Didalam kepala ada 2 saraf cranial, beberapa diantaranya adalah
serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada
yang terdiri dari saraf motorik saja dan hanya saraf sensorik saja, misalnya
alat-alat panca indera. Saraf yang terdapat dikepala terdiri dari :
1. Nervus Olfaktorius
Saraf ini memiliki sifak sensorik yang menyerupai hidung yang
membawa rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke
otak.
Fungsi : saraf pembau yang keluar dari otak dibawa dahi yang
disebut lobus olfaktorius, kemudian saraf ini melalui lubang yang
ada didalam tulang tapis akan menunju rongga hidung yang
selanjutnya menuju sel-sel panca indera.

2. Nervus Optikus
Saraf ini memiliki sifat sensoris, mensarafi bola mata yang
membawa rangsangan penglihatan keotak.
Fungsi : serabut mata yang serabut-serabut sarafnya keluar dari bukit
IV dan pusat-pusat didekat serabut-serabut tersebut dan memiliki
tangkai hipofise dan membentang sebagai saraf mata, serabut
tersebut tidak semuanya bersilang. Sebagian serabut saraf terletak
disebelah sisi serabut yang berasal dari saluran optic, oleh sebab itu
serabut saraf yang datang dari sebelah kanan retina tiap-tiap mata

4
terdapat didalam optic kanan begitu pula sebaliknay retina kiri tiap-
tiap mata terdapat disebelah kiri.

3. Nervus Okulomotoris
Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot orbital (otot
penggerak bola mata). Didalam saraf ini terkandung serabut-serabut
saraf otonom (para simpatis).
Fungsi : saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak dna
menuju kelekuk mata dan mengusahakan persarafan otot yang
mengangkat kelopak mata atas, selain dari otot miring atas mata dan
otot lurus sisi mata.

4. Nervus Troklearis
Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot orbital.
Fungsi : saraf pemutar mata yang pusatnya terletak dibelakang pusat
saraf penggerak mata, dan saraf penggerak mata masuk kedalam
lekuk mata menuju orbital miring atas mata.

5. Nervus Trigeminus
Saraf ini memiliki sifat majemuk (sensoris dan motoris) saraf ini
mempunyai tiga cabang yaitu :
- Nervus Optalmikus : saraf ini memiliki sifat sensorik, mensarafi
kulit kepala bagian depan kelopak mata atas, selaput lendir
kelopak mata dan bola mata.
- Nervus Maksilaris : saraf ini mempunyai sifat sensoris, mensarafi
gigi-gigi atas, bibir atas, palatum, batang hidung, rongga hidung,
dan sinus maksilaris.
- Nervus Mandibularis : saraf ini memliki sifat majemuk (sensoris
dan motoris) , serabut-serabut motorisnya mensarafi otot-otot
pengunyah, serabut-serabut sensorisnya mensarafi gigi bawah,
kulit daerah temporal dan dagu. Serabut rongga mulutn danlidah
membawamrangsangan cita rasa keotak.

Fungsi : sebagai saraf kembar 3 dimana saraf ini merupakan saraf


otak terbesar yang mempunyai 2 buah akar saraf besar yang
mengandung serabut saraf penggerak dan diujung tulang belakang

5
yang terkecil mengandung serabut sara penggerak. Diujung tulang
karang bagia perasa membentuk sebuat ganglion yang dinamakan
simpul saraf serta meninggalkan rongga tengkorak.

6. Nervus Abdusen
Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot orbital.
Fungsi : sebagai saraf penggoyang sisi mata dimana saraf ini keluar
disebelah bawah jembatan pontis menembus selaput otak sela
turiska, sesudah sampai dilekuk mata lalu menuju keotot lurus sisi
mata.

7. Nervus Fasialis
Saraf ni memiliki sifat majemuk (sensoris dan motoris), serabut-
serabut motorisnya mensarafi otot-otot lidah dan selaput lendir
rongga mulut. Didalam saraf ini terdapat serabut-serabut saraf
otonom (parasimpatis) untuk wajah dan kulit kepala.
Fungsi : sebagai mimic wajah yang menghantarkan rasa pengecap,
dimana saraf ini keluar disebelah belakang dan beriringan dengan
saraf pendengar.

8. Nervus Auditorius
Saraf ini memiliki sifat sensoris, mensarafi alat pendengar yang
membawa rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak.
Fungsi : sebagai saraf pendengar, yang mana saraf ini mempunyai 2
buah kumpulan serabut saraf yaitu rumah siput (koklea), disebut akar
tengah adalah saraf untuk mendengar dan pintu halaman
(vestibulum), disebut akar tengah adalah saraf untuk keseimbangan.

9. Nervus Glossofaringeus
Saraf ini memiliki sifat majemuk (sensoris dan motoris), mensarafi
faring, tonsil, dan lidah. Saraf ini dapat membawa rangsangan cita
rasa ke otak, didalamnya mengandung saraf-saraf otonom.
Fungsi : sebagai saraf lidah tekak dimana saraf ini melewati lorong
diantara tulang belakang dan karang, terdapat 2 buah simpul saraf
yang diatas sekali dinamakan ganglion jugularis atau ganglion atas
dan yang terdapat dibawah dinamakan ganglion petrosum atau

6
ganglion bawah. Saraf lidah tekak berhubungan dengan nervus-
nervus fasialis dan saraf simpatis ranting 11 untuk ruang faring dan
tekak.

10. Nervus vagus


Saraf ini memiliki sifat majemuk sensoris dan motoris), mengandung
serabut-serabut saraf motorik, sensorik dan para simpatis farisng,
laring, paru-paru, esophagus, gaster intestinum minor, kelenjar-
kelenjar pencernaan dalam abdomen dan lain-lain.
Fungsi : sebagai saraf perasa, dimana saraf ini keluar dari sumsum
penyambung dan terdapat dibawah saraf lidah tekak.

11. Nervus Assesorius


Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi muskulus sternokloide
mastoid dan mukulus trapezius.
Fungsi : sebagai saraf tambahan, terbagi atas 2 bagian, bagian yang
berasal dari otak dan bagian yang berasal dari usmsum tulang
belakang.

12. Nervus Hipoglosus


Saraf ini memiliki sifat motoris, mensarafi otot-otot lidah.
Fungsi : sebagai saraf lidah dimana saraf ini terdapat didalam
sumsum penyambung dan akhirnya bersatu dan melewati lubang
yang terdapat disisi foramen oksipital. Saraf ini juga memberikan
ranting-rantingpad otot yang melekat pada tulang lidah dan otot
lidah.

TABEL SARAF OTAK

No. Nama Saraf Sifat Saraf Tempat saraf dan Fungsi

Hidung, sebagai alat


1. Nervus Olfaktorius Sensorik
penciuman
Bola mata, untuk
2. Nervus Optikus Sensorik
penglihatan
3. Nervus Okulomotoris Motorik Penggerak bola mata
dan mengangkat

7
kelopak mata
Mata, Memutar mata
4. Nervus Troklearis Motorik dan penggerak bola
mata
- Kulit kepala dan

Nervus Trigeminus - Sensorik dan Motorik kelopak mata ata


- N. Oftalmikus - Rahang atas, palatum
5. - Sensorik dan Motorik
- N. Maksilaris - Sensorik dan hidung
- N. Mandibularis - Sensorik dan Motorik - Rahang bawah dan
lidah
Mata, penggoyang sisi
6. Nervus Abdusen Motorik
mata
Otot lidah, penggerakan
7. Nervus Fasialis Sensorik dan Motorik lidah dan selaput lendir
rongga mulut
Telinga, rangsangan
8. Nervus Auditorius Sensorik
pendengaran
Nervus Faring, tonsil, dan lidah,
9. Sensorik dan Motorik
Glossofaringeus rangsangan cita rasa
Faring, laring, paru-
10. Nervus Vagus Sensorik dan Motorik
paru, dan esophagus
11. Nervus Assesorius Motorik Leher, otot leher
Lidah, cita rasa otot
12. Nervus Hipoglusus Motorik
lidah

B. MEDULLA SPINALIS
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan
perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta
dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang
adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.

C. MEDULLA OBLONGATA
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi

8
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume
dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti
bersin, batuk, dan berkedip.

2. SISTEM SARAF TEPI


A. SISTEM SARAF SADAR
Saraf spinalis
Ada 31 pasang saraf sumsum belakang yang muncul dari
segmen-segmen medulla spinalis melalui 2 akar yaitu akar anterior dan
akar posterior. Serabut saraf motorik membentuk akar anterior yang
berpadu dengan saraf sensorik pada akar posterior bersama membentuk
saraf spinalis gabungan. Penyatuan ini terjadi sebelum serabut saraf itu
melintasi foramen intervertebralis, segera setelah ini membagi diri lagi
menjadi serabut primer anterior dan serabut primer posterior.
Sel serabut posterior melayani kulit dan otot punggung,
sedangkan serabut primer anterior membentuk berbagai cabang yang
menjadi fleksus saraf anggota gerak dan membentuk saraf interkostalis
pada daerah toraks.

B. SISTEM SARAF TIDAK SADAR


Saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara
otomatis, oleh karna itu disebut juga saraf tidak sadar.
Susunan saraf motorik yang mensarafi organ visceral umum, mengatur,
menyelaraskan, dan mengkoordinasikan aktifitas visceral vital teermasuk
pencernaan, suhu badan, tekanan darah, dan segi perilaku emosionil lainnya.
Sistem saraf otonom tergantum system saraf pusat dan antara keduanya
dihubungkan oleh urat-urat saraf eferent dan saraf efferent ini seolah-olah

9
berfungsi sebagai system saraf pusat. Saraf otonom terutama berkenaan
dengan organ-organ dalam.
Pembagian Saraf Otonom :
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian yaitu :
Saraf simpatik
Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang
belakang melalui serabut-serabut saraf.
System simpatis terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Kornu anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen
lumbalis 1-3 terdapat nucleus vegetatif yang berisi kumpulan-kumpulan
sel saraf simpatis. Sel saraf simpatis ini nmempunyai serabut-serabut
preganglion yang keluar dari kornu anterior bersama-sama dengan
radiks anterior dan nucleus spinalis. Setelah keluar dari foramen
intervertebralis, serabut-serabut preganglion ini segera memusnahkan
diri dari nucleus spinalis dan masuk ke trunkus simpatikus serabut.
Serabut preganglion ini membentuk sinap terdapat sel-sel simpatis yang
ada dalam trunkus simpatikus. Tetapi ada pula serabut-serabut
preganglion setelah berada didalam trunkus simpatikus terus keluar lagi
dengan telebih dahulu membentuk sinap menuju ganglion-ganglion/
fleksus simpatikus.

b. Trunkus simpatikus beresta cabang-cabangnya. Disebelah kiri dan


kanan vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus yang
membujur disepanjang vertebra. Barisan ganglion-ganglion saraf
simpatikus ini disebut trunkus simpatikus. Ganglion-ganglion ini berisi
sel saraf simpatikus antara ganglion satu dengan ganglion yang lainnya,
atas, bawah, kiri, dan kanan dihubungkan oleh saraf simpatis yang
keluar masuk kedalam ganglion-ganglion itu. Hal ini menyebabkan
sepasang trunkus simpatikus berbentuk rongga.
Ganglion-ganglion yang terdapat di dalam trunkus simpatikus juga
menerima serabut-serabut saraf yang datang dari kornus anterior.

Trunkus simpatikus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

10
- Trunkus simpatikus servikalis. Terdiri dari 3 pasang ganglion, dari
ganglion-ganglion ini keluar cabang-cabang saraf simpatis yang
menuju kejantung dan arteri karotis. Disekitar arteri karotis
membentuk fleksus dan dari fleksus ini keluar cabang-cabang yang
menuju keatas cabang lain mempersarafi pembuluh darah serta
organ-organ yang terletak dikepala. Misalnya faring, kelenjar ludah,
kelenjar lakrimalis, otot-otot dilatators, pupil mata dan sebagainya.

- Trunkus simpatikus torakalis. Terdiri dari 10-11 ganglion, dari


ganglion ini keluar cabang-cabanag simpatis seperti :
cabang yang mesarafi organ-organ didalam to-raks. Misalnya,
aorta, paru-paru, bronkus, esophagus, dan sebagainya.
Cabang-cabang yang menembus diagfragma dan masuk kedalam
abdomen. Cabang ini dalam rongga abdomen mensarafi organ-
organ didalamnya.

c. Fleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Didalam abdomen,


pelvis, toraks serta didekat organ-organ yang dipersarafi oleh saraf
simpatis (otonom) umumnya terdapat fleksus-fleksus yang dibentuk oleh
saraf simpatis/ganglion simpatikus. Sel-sel serabut simpatikus yang
serabut-serabutnya akan keluar dari fleksus itu untuk mensarafi organ-
organ ei dalam tubuh. Fleksus serabut simpatikus mempersarafi oto-otot
jantung, otot tak sadar dan semua pembulh darah serta alat-alat dalam
seperti lambung, pancreas, dan usus. Untuk mempertahankan tonus
semua otor termasuk tonus otot sadar melayani serabut motorik pada
otot tak sadar dalam kulit. Misalnya , errektor pilli.

Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari :


1. Mensarafi otot jantung.
2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar.
3. Mensarafi semua lat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus.
4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat.
5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit.
6. Mempertahankan tonus semua otot sadar.

11
Saraf parasimpatik
Saraf kranial otonom adalah saraf kranial 3, 7, 9, dan 10. Saraf ini
merupakan penghubung melalui serabut-serabut parasimpatis dalam
pejalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan
oleh serabut-serabut menuju iris dan dengan demikian merangsang gerakan-
gerakan saraf ke-3 yait saraf okulamotorik.
Melalui saraf ke-7, fasial serta saraf ke-9 glosofaringeus, saraf vagus atau
saraf cranial ke-10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis
sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral, saraf-saraf
ini membentuk urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf
simpatis membentuk fleksus yang mensarafi kolon rectum dan kandung
kemih.

Fungsi seraut saraf simpatis :


Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis,
submandibularis, dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di
nuclei lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasialis.
Mempersarafi kelenjar ludah (sublingualis dan submandibularis),
berpusat di nucleus salivatorius superior, saraf-saraf ini mengikuti
nervus VII.
Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus salivatorius inferior
didalam medulla oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX.
Mempersarafi sebagian alat tubuh yaitu jantung, paru-paru,
gastrointestinum, ginjal, pancreas, lien, hepar, dan kelenjar suprarenalis
yang berpusat pada nucleus dorsalis nervus X.
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria, dan
alat kelamin berpusat disakral II, III, dan IV.
Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu refleks yang berpusat di
kornu lateralis medulla spinalis bagian sacral, bila kandung kemih dan
rectum tegang miksi dan defekasi secara refleks, pada orang dewasa
refleks ini dapat dikendalikan oleh kehendak, saraf yang berpengaruh

12
menghambat ini berasal dari korteks didaerah lobus para sentralis yang
berjalan dalam traktus piramidalis.

Refleks miksi juaga menghilang bila saraf sensoris kandung kemih


mengalami gangguan. System pengendalian ganda (simpatis dan
parasimpatis). Sebagian kecil organ dan kelenjar memiliki satu sumber
pesarafan yaitu simpatis dan parasimpatis. Sebagian besar organ
memiliki persarafan ganda yaitu, menerima beberapa serabut dari saraf
otonom sacral atau cranial.
Kelenjar organ dirangsang oleh sekelompok urat saraf yang masing-
masing bekerja berlawanan. Dengan demikian istirahat tetap
dipetahankan. Demikian pula jantung menerima serabut-serabut
ekselevator dari saraf simpatis dan serabut inhibitor dari nervus vagus.

2.4 MEKANISME GERAK REFLEKS


Suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Suatu
gerakan dimana kita menarik tangan secara reflex karna adanya rangsangan yang
berbahaya yaitu adalah reflex fleksor dan rangsangan dari reseptor perifer yang
mulai dari fleks pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota
badan disebut refleks ekstensor (polisinaps).
Proses terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut; org
sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut sensorik yang
menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan
selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi
pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan
antara impuls-impuls menuju kornu anterior medulla spinalis. Sel saraf motorik,
yang menerima impuls dan menghantarkan impuls-impuls ini melalui serabut
motorik. Organ motorik yang melaksanakan gerakan karna dirangsang oleh
impuls saraf motorik.

13
Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan
terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat
terkena debu.

Penyebab timbulnya gerak refleks :


- Terkena benda yang panas
- Tersentuh benda-benda yang panas
- Karena suatu peristiwa
- Terkena benda tajam

2.5 JALUR SARAF MOTORIK


Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum belakang melalai jalur
traktus serebrospinalis atau traktus piramidalis. Neuron pertaman yaitu neuron
motorik atas yang memiliki badan sel dalam daerah pre rolanli pada korteks
serebri, serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintas antara nucleus
kaudatus dan lentiformis dalam kapsula interna.
Neuron motorik bawah yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior
sumsum tulang belakang keluar dan masuk ke akar anterior saraf spinalis lalu
didistribusikan ke perifer dan berakhir pada organ motorik.

2.6 JALUR SARAF SENSORIK


Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktus asendens yang terdiri dari 3
neuron :
1. Neuron yang paling tepi, memiliki badan sel dalam ganglion sensorik, pada
ekor posterior sebuah saraf spinalis, cabang sebuah dendrit menuju perifer
dan berakhir salam satu organ sensorik, misalnya kulit, sementara akson yang
merupakan cabangnya yang lain masuk ke dalam sumsum tulang belakang
selanjutnya naik menuju kolumna anterior dan berakhir pada sekeliling
nucleus dalam medulla oblongata.
2. Sel neuron yang kedua timbul dalam nucleus tersebut melintasi garis tengah
dengan cara yang sama seperti jalur motorik desendens untuk membentuk

14
dekusatio, sensorik naik melalui pons varoli dan diensefalon guna mencapai
thalamus.
3. Neuron yang ketiga, bermula dalam thalamus yang bergerak melalui kapsula
interna untuk mencapai daerah sensorik korteks serebri. Traktus asendens
menghantarkan impuls sentuhan kedudukan sendi-sendi dan getaran
sementara yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan rasa sakit dan suhu.

2.7 FLEKSUS-FLEKSUS SARAF UTAMA


Serabut saraf primer anterior pada saraf spinalis tersusun dalam 4 jalian fleksus
utama.
- Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama letaknya daam leher dibawah otot sterno
mastoid dari sini timbul cabang yang berfungsi untuk mempersarafi beberapa
otot leher, saraf prenikus yang mempersarafi diafragma.
- Fleksus Brakialis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal yang lebih rendah dari saraf torakal
pertama,terletak dalam segitiga posterior leher dibelakang klavikula dan aksila
dan dari tiga saraf ini muncul lima saraf utama yang mempersarafi lengan dan
beberapa otot leher dan dada.
- Fleksus Lumbo Sakralis
Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota gerak bawah.
- Fleksus Sakralis
Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan saraf sakralis yang bergabun utuk
membentuk nervus iskiadikus yang besar masuk kedalam paha. Bercabang
menjadi nervus popliteus medialis dan lateralis mempersarafi otot sebelah
belakang paha dan depan bawah lutut.

2.8 SERABUT SARAF


1. SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK ATAS
Fleksus brankialis terdapat dirongga toraks yang merupakan saraf-saraf
segmen servikal IV hingga torakal I membentuk jala saraf yang mempersarafi
lengan. Saraf servikal membentuk nervus medianus mensarafi antara lain otot
fleksor legan bawah yang berfungsi mengetulkan lengan dan jari, cabang sensoris

15
nervus medianus mempersarafi kulit, telapak tangan mulai dari ibu jari sampai
tangan setengah bagian radial jari ke-4.
Saraf servikal IV dan torakal I membentuk hervus ulnaris mempersarafi otot
tangan didaerah hipotenar (telapak tangan) pada sisi tulang hasta, saraf ini
mengandung cabang sensoris yang mempersarafi kulit, telapak tangan dari jari ke-
5 dan setengah bagian ulna jari manis.
Saraf servikal V dan VI bagian dorsal membentuk nervus aksilaris yang
mempersarafi muskulus deltoid, saraf servikal V dan VIII membentuk nervus
radialis yang mempersarafi otot-otot ekstensor, kulit lengan dan tangan bagial
dorsal.

2. SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK BAWAH


Fleksus lumbo sakralis, saraf-saraf spinal hingga sacral V membentuk jala
saraf yang mensarafi tungkai jala, tersusun dalam 2 bagian-bagian dorsal dan
yang lebih ventral.
Saraf lumbal I dan II membentuk nervus genitor femoralis yang mengurus
persarafan kulit daerah genitalia dan paha atas bagian medial. Saraf tumbal II dan
IV bagian ventral membentuk nervus obturatorius yang mensarafi otot obturatori
dan abductor paha, bagian sensoris mengurus sendi paha. Saraf lumbal II dan IV
bagian dorsal membentuk nervus femoralis mensarafi muskulus quadriceps
femoris. Lumabl II dan III bagian dorsal juga membentuk saraf quadrates femoris
lateralis yang mensarafi kulit paha bagian lateral. Saraf lumbal IV sacral III
bagian ventral membentuk nervus tibialis. Saraf tumbal IV sacral II bagian dorsal
bersatu menjadi nervus peroneus atau fibularis komunis.
Nervus tibialis dan nervus peroneus komunis menjadi satu bentuk nervus
iskiadikus, saraf ini baru terpisah seinggi lutut. Nervus tibialis mensarafi otot-otot
fleksor ditungkai bawah kulit di daerah ini dan kulit di daerah telapak kaki.
Nervus fibularis komunis (n. peroneus komunis), bercabang 3 (tiga) yaitu :
1. Nervus fibularis supefisialis mensarafi otot ekstensor di tungkai bawah yang
berfungsi mengentulkan kaki kearah dorsal, cabang sensoris mempersarafi
kulit tungkai.

16
2. Nervus fibularis profundus fungsinya sama dengan nervus fibularis
superfisialis.
3. Nervus rekurens artikularis mempersarafi sendi lutut.

ORGAN TUBUH DAN SISTEM PENGENDALIAN


GANDA
RANGSANGAN RANGSANGAN
ORGAN-ORGAN
SIMPATIS PARASIMPATIS
Jantung Denyut dipercepat Denyut diperlambat

Arteri koronari Dilatasi kontriksi

Pembuluh darah perifer Vasokontriksi Vasodilatasi

Tekanan darah Naik Turun

Bronkus Dilatasi Kontriksi

Kelenjar ludah Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Kelenjar laksimaris Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Pupil mata Dilatasi Kontriksi

Sistem pencernaan makanan


Peristaltik berkurang Peristaltik bertambah
(SPM)

Kelenjar-kelenjar SPM Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Kelenjar keringat Ekserasi bertambah Ekserasi berkurang

2.9 NEUTRANSMITTER
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di
antaraneuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum
dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi.

Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:

17
Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina
Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
Bentuk lain: asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem saraf adalah sekumpulan sel-sel saraf atau neuron-neuron, yang
berfungsi menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan
koordinasi kegiatan tubuh
Fungsi utama sistem saraf adalah mengatur / mengkoordinasikan seluruh
aktivitas tubuh (berkolaborasi dengan sistem endokrin).

Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah sel yang disebut perikarion
berisinukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat badan-badan yang disebut

18
substansia nissel. Dari perikarion keluar prosesus-prosesus yang menghantarkan
rangsanganperikarion yang disebut dendrite yang jumlahnya lebih banyak.
Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut
akson, jumlahnya hanya satu, pada permulaan akson lebih besar dari pada
permulaan perifer yang disebut bukit akson yang diselubungi oleh simpai myelin.
Simpai mielin yang berlekuk-lekuk disebut nodus ranvier didalam saraf
perifer. Akson dan dendrite bergabung dalam berkas-berkas jaringan ikat yang
disebut endoneurium, berkas tersebut bergabug menjadi berkass yang lebih besar
yang disebut epineurium. Apabla akson terputus maka bagian yang terputus
hubungannya dengan korion akan mengalami degenerasi, akson dan simpai
mielinnya aka berdegenerasi.

Jenis-Jenis sel saraf menurut jenis rangsangannya


- Sel saraf (neuron)
- Serabut saraf (neurit)
- Meningen (selaput otak)
- Durameter (Lapisan sebelah luar)
- Arakhnoid (Lapisan tengah)
- Piameter (Lapisan sebelah dalam)

SISTEM SARAF PUSAT


1. OTAK
Saraf Kepala (saraf otak)
Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan
melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak yang berhubungan
erat dengan otot panca indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Didalam kepala ada 2 saraf cranial, beberapa diantaranya adalah
serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada
yang terdiri dari saraf motorik saja dan hanya saraf sensorik saja, misalnya
alat-alat panca indera. Saraf yang terdapat dikepala terdiri dari :
TABEL SARAF OTAK

19
No. Nama Saraf Sifat Saraf Tempat saraf dan Fungsi

Hidung, sebagai alat


1. Nervus Olfaktorius Sensorik
penciuman
Bola mata, untuk
2. Nervus Optikus Sensorik
penglihatan
Penggerak bola mata
3. Nervus Okulomotoris Motorik dan mengangkat
kelopak mata
Mata, Memutar mata
4. Nervus Troklearis Motorik dan penggerak bola
mata
- Kulit kepala dan

Nervus Trigeminus - Sensorik dan Motorik kelopak mata ata


- N. Oftalmikus - Rahang atas, palatum
5. - Sensorik dan Motorik
- N. Maksilaris - Sensorik dan hidung
- N. Mandibularis - Sensorik dan Motorik - Rahang bawah dan
lidah
Mata, penggoyang sisi
6. Nervus Abdusen Motorik
mata
Otot lidah, penggerakan
7. Nervus Fasialis Sensorik dan Motorik lidah dan selaput lendir
rongga mulut
Telinga, rangsangan
8. Nervus Auditorius Sensorik
pendengaran
Nervus Faring, tonsil, dan lidah,
9. Sensorik dan Motorik
Glossofaringeus rangsangan cita rasa
Faring, laring, paru-
10. Nervus Vagus Sensorik dan Motorik
paru, dan esophagus
11. Nervus Assesorius Motorik Leher, otot leher
Lidah, cita rasa otot
12. Nervus Hipoglusus Motorik
lidah

2. MEDULLA SPINALIS

20
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan
perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta
dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang
adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.

3. MEDULLA OBLONGATA
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume
dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti
bersin, batuk, dan berkedip.

SISTEM SARAF TEPI


1. SISTEM SARAF SADAR
Saraf spinalis
Ada 31 pasang saraf sumsum belakang yang muncul dari
segmen-segmen medulla spinalis melalui 2 akar yaitu akar anterior dan
akar posterior. Serabut saraf motorik membentuk akar anterior yang
berpadu dengan saraf sensorik pada akar posterior bersama membentuk
saraf spinalis gabungan. Penyatuan ini terjadi sebelum serabut saraf itu
melintasi foramen intervertebralis, segera setelah ini membagi diri lagi
menjadi serabut primer anterior dan serabut primer posterior.
Sel serabut posterior melayani kulit dan otot punggung,
sedangkan serabut primer anterior membentuk berbagai cabang yang
menjadi fleksus saraf anggota gerak dan membentuk saraf interkostalis
pada daerah toraks.

21
2. SISTEM SARAF TIDAK SADAR
Saraf-saraf yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara
otomatis, oleh karna itu disebut juga saraf tidak sadar.
Susunan saraf motorik yang mensarafi organ visceral umum, mengatur,
menyelaraskan, dan mengkoordinasikan aktifitas visceral vital teermasuk
pencernaan, suhu badan, tekanan darah, dan segi perilaku emosionil lainnya.
Sistem saraf otonom tergantum system saraf pusat dan antara keduanya
dihubungkan oleh urat-urat saraf eferent dan saraf efferent ini seolah-olah
berfungsi sebagai system saraf pusat. Saraf otonom terutama berkenaan
dengan organ-organ dalam.
Pembagian Saraf Otonom :
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian yaitu :

Saraf simpatik
Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang
belakang melalui serabut-serabut saraf.
Fungsi serabut saraf simpatis terdiri dari :
1. Mensarafi otot jantung.
2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar.
3. Mensarafi semua lat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus.
4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat.
5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit.
6. Mempertahankan tonus semua otot sadar.

Saraf parasimpatik
Saraf kranial otonom adalah saraf kranial 3, 7, 9, dan 10. Saraf ini
merupakan penghubung melalui serabut-serabut parasimpatis dalam
pejalanan keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan
oleh serabut-serabut menuju iris dan dengan demikian merangsang gerakan-
gerakan saraf ke-3 yait saraf okulamotorik.

22
Melalui saraf ke-7, fasial serta saraf ke-9 glosofaringeus, saraf vagus atau
saraf cranial ke-10 adalah serabut saraf otonom terbesar. Saraf simpatis
sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral, saraf-saraf
ini membentuk urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf-saraf
simpatis membentuk fleksus yang mensarafi kolon rectum dan kandung
kemih.

Fungsi serabut saraf simpatis :


Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis,
submandibularis, dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung.
Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di
nuclei lakrimalis, saraf-sarafnya keluar bersama nervus fasialis.
Mempersarafi kelenjar ludah (sublingualis dan submandibularis),
berpusat di nucleus salivatorius superior, saraf-saraf ini mengikuti
nervus VII.
Mempersarafi parotis yang berpusat di nucleus salivatorius inferior
didalam medulla oblongata, saraf ini mengikuti nervus IX.
Mempersarafi sebagian alat tubuh yaitu jantung, paru-paru,
gastrointestinum, ginjal, pancreas, lien, hepar, dan kelenjar suprarenalis
yang berpusat pada nucleus dorsalis nervus X.
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria, dan
alat kelamin berpusat disakral II, III, dan IV.
Miksi dan defekasi pada dasarnya adalah suatu refleks yang berpusat di
kornu lateralis medulla spinalis bagian sacral, bila kandung kemih dan
rectum tegang miksi dan defekasi secara refleks, pada orang dewasa
refleks ini dapat dikendalikan oleh kehendak, saraf yang berpengaruh
menghambat ini berasal dari korteks didaerah lobus para sentralis yang
berjalan dalam traktus piramidalis.

Suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Suatu
gerakan dimana kita menarik tangan secara reflex karna adanya rangsangan yang
berbahaya yaitu adalah reflex fleksor dan rangsangan dari reseptor perifer yang

23
mulai dari fleks pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota
badan disebut refleks ekstensor (polisinaps).
Proses terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut; org
sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut sensorik yang
menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan
selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi
pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan
antara impuls-impuls menuju kornu anterior medulla spinalis. Sel saraf motorik,
yang menerima impuls dan menghantarkan impuls-impuls ini melalui serabut
motorik. Organ motorik yang melaksanakan gerakan karna dirangsang oleh
impuls saraf motorik.
Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan
terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat
terkena debu.

Penyebab timbulnya gerak refleks :


- Terkena benda yang panas
- Tersentuh benda-benda yang panas
- Karena suatu peristiwa
- Terkena benda tajam

Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum belakang melalai jalur
traktus serebrospinalis atau traktus piramidalis. Neuron pertaman yaitu neuron
motorik atas yang memiliki badan sel dalam daerah pre rolanli pada korteks
serebri, serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintas antara nucleus
kaudatus dan lentiformis dalam kapsula interna.
Neuron motorik bawah yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior
sumsum tulang belakang keluar dan masuk ke akar anterior saraf spinalis lalu
didistribusikan ke perifer dan berakhir pada organ motorik.

Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktus asendens yang terdiri dari 3
neuron :

24
1. Neuron yang paling tepi, memiliki badan sel dalam ganglion sensorik, pada
ekor posterior sebuah saraf spinalis, cabang sebuah dendrit menuju perifer dan
berakhir salam satu organ sensorik, misalnya kulit, sementara akson yang
merupakan cabangnya yang lain masuk ke dalam sumsum tulang belakang
selanjutnya naik menuju kolumna anterior dan berakhir pada sekeliling
nucleus dalam medulla oblongata.
2. Sel neuron yang kedua timbul dalam nucleus tersebut melintasi garis tengah
dengan cara yang sama seperti jalur motorik desendens untuk membentuk
dekusatio, sensorik naik melalui pons varoli dan diensefalon guna mencapai
thalamus.
3. Neuron yang ketiga, bermula dalam thalamus yang bergerak melalui kapsula
interna untuk mencapai daerah sensorik korteks serebri. Traktus asendens
menghantarkan impuls sentuhan kedudukan sendi-sendi dan getaran sementara
yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan rasa sakit dan suhu.

ORGAN TUBUH DAN SISTEM PENGENDALIAN


GANDA
RANGSANGAN RANGSANGAN
ORGAN-ORGAN
SIMPATIS PARASIMPATIS
Jantung Denyut dipercepat Denyut diperlambat

Arteri koronari Dilatasi kontriksi

Pembuluh darah perifer Vasokontriksi Vasodilatasi

Tekanan darah Naik Turun

Bronkus Dilatasi Kontriksi

Kelenjar ludah Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Kelenjar laksimaris Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Pupil mata Dilatasi Kontriksi

Sistem pencernaan makanan


Peristaltik berkurang Peristaltik bertambah
(SPM)

25
Kelenjar-kelenjar SPM Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Kelenjar keringat Ekserasi bertambah Ekserasi berkurang

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di


antaraneuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum
dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi.

Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:


Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina
Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
Bentuk lain: asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.

3.2SARAN
Saran yang dapat penulis berikan adalah :
1. Untuk pembaca penulis berharap semoga dapat meningkatkan minat baca.
2. Untuk pembaca penulis berharap semoga pembaca dapat mengambil
kesimpulan dari karya ilmiah ini
3. Untuk penulis sendiri semoga dapat menulis karya-karya ilmiah lainnya yang
lebih baik

26
GAMBAR
1.

2.

27
3.

4.

5.

28
6.

7.

8.

29
9.

DAFTAR PUSTAKA

a. id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf
b. http://www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0086%20Bio%202-9e.htm
c. Pearce C, Evelyn. 2008. Anaomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta : Gramedia
d. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat.
Jakarta : EGC

30

Anda mungkin juga menyukai