Oleh :
NURWAHIDAH
NIM. 1408465579
Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN
PEKANBARU
2016
LAPORAN KASUS
Dokter muda : Nurwahidah
Nomor RM : 068698
Tahun : 2016
Masuk via Poli RSJ tanggal : 02 Juni 2016
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MK
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 23 tahun
Status perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Suku : Minang
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Lumba-lumba Kec. Tampan, Pekanbaru
KELUARGA TERDEKAT
Keluarga terdekat : Tn. I
Alamat : Jl. Lumba-lumba Kec. Tampan, Pekanbaru
Hubungan : Ayah
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Tampak baik
Kesadaran : Komposmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu tubuh : Afebris
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Sistem kardiovaskular : Dalam batas normal
Sistem respiratorik : Dalam batas normal
Sistem gastrointestinal : Dalam batas normal
Sistem urogenital : Dalam batas normal
Sistem muskuloskeletal : Dalam batas normal
Kelainan khusus : Tidak ditemukan
STATUS NEUROLOGIKUS
1. Urat saraf kepala (panca indera) : Dalam batas normal
a. Gejala rangsangan selaput otak : Tidak ditemukan
b. Gejala peningkatan tekanan intrakanial : Tidak ditemukan
c. Mata
- Gerakan (kelumpuhan, nistagmus, dsb) : Dalam batas normal
- Persepsi (diplopia, visus, dsb) : Dalam batas normal
- Bentuk pupil : Bulat, isokor
- Reaksi cahaya : +/+
1
- Reaksi konvergensi : +/+
- Reaksi kornea : Tidak dilakukan
- Pemeriksaan oftalmoskopik : Tidak dilakukan
2. Motorik
- Tonus : Normotonus
- Turgor : Normal (kembali cepat)
- Kekuatan :5 5
5 5
- Koordinasi : Normal
- Refleks : Normal
3. Sensibilitas : Dalam batas normal
4. Susunan saraf vegetatif : Dalam batas normal
5. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
6. Kelainan khusus
- Kaku : Tidak ditemukan
- Tremor : Tidak ditemukan
- Nasal stiffness : Tidak ditemukan
- Oculorigic crisis : Tidak ditemukan
- Tortikolis : Tidak ditemukan
- Lain-lain : Tidak ditemukan
ALLO ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien sering mengeluarkan kata-kata kasar terhadap
orangtua sejak setengah tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak setengah tahun yang lalu pasien sering mengeluarkan kata-kata kasar
terhadap orangtua. Hal ini terjadi jika pasien diminta untuk bekerja diluar
rumah, sementara pasien hanya tidur-tiduran saja didalam kamar. Karena
usianya yang sudah pantas untuk bekerja dan tidak melanjutkan sekolah
semenjak lulus SMA di salah satu pondok pesantren di Kalimantan sehingga
orangtua sering mendesak pasien untuk keluar rumah mencari pekerjaan.
Setiap diminta untuk keluar rumah pasien tiba-tiba menjadi marah dan
mengeluarkan kata-kata kasar dan mencarut. Tidak disertai dengan
membanting barang.
2
Sejak 4 bulan yang lalu pasien pernah terlihat berbicara sendiri didalam
kamarnya, sedang dalam posisi duduk atau berbaring tampak dia berbicara
dengan ekspresi marah. Terdengar pasien mengucapkan kalimat yang kasar
dan mencarut. Ketika ditanya sedang berbicara dengan siapa, pasien
mengetakan hanya bicara dengan diri sendiri.
Pasien tidak pernah mengatakan melihat bayangan atau seseorang yang tidak
terlihat oleh orang lain, dan tidak pernah mendengar kata-kata dari orang yang
tidak terlihat.
Pada bulan Februari 2016 yang lalu pasien dibawa berobat ke poli salah satu
RSJ di Padang, kemudian dokter spesialis jiwa mengatakan pasien mengalami
penyakit kejiwaan hingga harus minum obat untuk memperbaiki prilaku
pasien, diberikan obat Risperidon dan Haloperidol. Pasien minum obat secara
teratur. Sejak mengkonsumsi obat tersebut pasien tampak membaik, sudah
jarang mengatakan kata kata kasar tetapi masih ada sesekali. Alasan pasien
datang berobat ke RSJ Tampan saat ini karena ingin melanjutkan pengobatan
di Pekanbaru saja.
3
- Masa kanak pertengahan dan masa remaja : Pasien diasuh oleh kedua orang
tuanya. Pasien tumbuh sesuai anak sesusianya. Pasien anak yang pendiam
dan kurang hangat, tetapi taat kepada orangtua, jarang membantah perintah
orangtua, taat ibadah, shalat 5 waktu dan mengaji setiap hari. Pasien dapat
mengikuti tingkat pendidikan sesuai dengan kelas dan tidak pernah tinggal
kelas. Pasien disekolahkan dari SD hingga SMA di pondok pesantren. Pasien
termasuk orang yang bergaul dengan kelompok orang tertentu saja, yakni
anak-anak yang lebih muda dari usianya. Sejak kelas 3 SMA pasien sering
terlihat murung jika pulang ke rumah, ia lebih senang menyendiri didalam
kamar dan jarang berinteraksi dengan kedua orangtuanya.
- Masa Dewasa: Pasien sifatnya pemarah dan pendapatnya tidak boleh
dibantah, pergaulan pasien sempit, hanya dengan orang-orang tertentu saja.
Genogram :
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
4
Grafik Perjalanan Penyakit :
5
DM : Ooo MK lebih senang di rumah ya?
P : iya
DM : Ngapain aja MK kalau dirumah? Gak bosan?
P : Gak lah, malah lebih nyaman. Biasa aja sih mbak, kegiatan biasa. Sekali kali
juga bantu orangtua jualan.
DM : Kalau lagi ada waktu luang gitu dirumah, selain bantu jualan, MK kerjain apa?
P : He he he (tertawa kecil), tidur-tiduran, nonton, sholat, ngaji.
DM : wah, ngaji nya tiap hari MK?
P : Iya.
DM : Berapa juz sehari?
P : Gak berapa juz juga mbak, paling beberapa halaman.
DM : Dulu sekolah nya di pesantren ya?
P : Iya, di Kalimantan
DM : Gimana rasanya sekolah dari SD sampai SMA di pondok gitu?
P : Biasa-biasa aja mbak, gak tau juga lah kalau dibandingkan masuk sekolah yang
lain, kan gak pernah sekolah diluar pondok
DM : mmm iya juga ya, MK gak pernah sekolah diluar. Gak ada perasaan sedih MK
jauh dari orangtua gitu sejak kecil?
P : Sedih lah pasti mbak, pulang nya paling sekali setahun. Kadang juga gak
pulang.
DM : Tapi kan banyak sahabat disana?
P : Sahabat? Mmm gak juga mbak
DM : Gak ada teman dekat MK disana?
P : Dulu sih ada, dulu tapi mbak.
DM : Dulu gimana ni?
P : Uda SMA tu gak ada teman dekat, malas temanan.
DM : Loh kenapa MK? MK ada gak suka sama teman teman MK?
P : Orang dihina terus mbak, kan malas jadinya. Biarin aja lah
DM : Coba ceritain dong dihina gimana maksudnya? Emang dibilang apa?
P : Ya dihina gitu (nada meningkat, kening berkerut) dibilang ke tong sampah aja
lah sana
DM : Astagfirullah, dibilang begitu? Sering?
P : Selalu mbak, kalau lewat aja saya depan dia gitu
DM : Yang bilang begitu banyak?
P : Ya ada beberapa orang
DM : Sejak lama MK dihina begitu?
P : Gak juga, sejak SMA sih. Tapi paling berasa nya pas kelas 3
DM : Ooo gitu.. temenan nya sama siapa dong kalau gitu MK?
P : Gak ada, sendiri aja dulu sih sebelum kelas 3 masih gabung sama anak-anak
kecil pondok nya, uda kelas 3 lingkungan nya tu uda sendiri gitu.
DM : berarti MK suka mainnya sama anak-anak kecil itu?
P : Iya
DM : Sama teman teman sekelas? Gimana?
6
P : Temenan juga tapi ya sekedar gitu aja. Duluuu sebelum kelas 3. Sejak kelas 3 tu
gak tau aja kenapa dihina. Suka banget mereka. Bilang sampah lah. (wajah
sedih)
DM : Sedih pasti ya MK?
P : Biarin aja lah mbak
DM : Kalau sekarang gimana?
P : uda gak pondok lagi, uda selesai. Di rumah aja.
DM : Okeh kalau dirumah, pernah dengar-dengar bisikan gitu gak?
P : Sering
DM : bisikan dari mana ya MK?
P : Mmm bukan bisikan sih ya mbak. Kayak apa ya (diam sejenak) dari dalam
diri sendiri tu kayak ada yang ngomong
DM : Ngomong apa MK?
P : Mencarut carut gitu dia
DM : MK tanggapin?
P : Kadang iya, rasa pengen keluarin
DM : MK bukan dengar suara-suara itu dari luar diri MK?
P : Enggak. Dari dalam diri sendiri aja
DM : Kalau ngeliat sesuatu yang gak bisa diliat orangtua, pernah gak?
P : Gak pernah. Cuma suara-suara itu aja
DM : MK ada terganggu tidur nya
P : Enggak
DM : Oke deh kalau gitu. Ntar kita ketemua dokter spesialisnya ya. Terimakasih MK
sudah mau bercerita dengan saya
P : Iya mbak sama sama.
(Wawancara Selesai)
III. Pembicaraan
Lancar, spontan, artikulasi jelas, intonasi jelas, jawaban sesuai pertanyaan
7
IV. Gangguan persepsi : - halusinasi : Pseudohalusinasi
- ilusi : tidak ditemukan
- depersonalisasi : tidak ditemukan
- derealisasi : tidak ditemukan
V. Pikiran
a. Proses pikir : Logis
b. Bentuk pikiran/arus pikiran : Koheren
c. Isi pikiran : waham (-)
DIAGNOSIS AKSIS
Aksis I : F20.03 (Skizofrenia tak terinci)
Aksis II : F60.1 (Gangguan kepribadian schizoid)
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Aksis V : GAF 50-41
ANJURAN TERAPI
Psikoterapi
o Menjelaskan kepada pasien bahwa sakit yang diderita nya itu
merupakan salah satu bentuk ujian dan kasih sayang Allah kepada
hambaNya, jika kita bersabar, berusaha dan berdoa ketika sakit maka
Allah akan menghapus segala kesalahan yang pernah kita lakukan dan
8
memberi ganjaran pahala yang banyak. Perbanyak shalat dan membaca
Alquran serta mentadabburinya. Sikap terbaik adalah mau terbuka
dengan orangtua tentang masalah yang dihadapi, ceritakan dan
berdiskusi untuk mendapatkan solusi dari masalah masalah nya, tidak
hanya berdiam diri saja. Kebiasaan menyendiri didalam kamar saja
akan berpengaruh buruk kepada kita, apalagi pasien adalah seorang
laki-laki, nanti nya punya kewajiban untuk mencari nafkah bagi
keluarga nya sendiri.
o Mengedukasi orangtua untuk sering mengajak anak berbicara dan
berdiskusi tentang apa saja yang bermanfaat, dengan begitu pasien akan
merasa tertarik untuk menyampaikan masalahnya. Berikan tanggung
jawab untuk membantu jualan setiap harinya. Beri motivasi.
Psikofarmaka : R/ Risperidon 2 mg No LX
S 2 dd 1 tab
R/ Haloperidol 1,5 mg No LX
S 2 dd 1 tab
PROGNOSIS
Dubia ad bonam