Anda di halaman 1dari 1

Satu dua tiga hingga beratus ratus paku ditancapkan pada sebuah tembok

satu persatu tiap kali berbuat salah. Hingga suatu hari paku itu dicabut satu
persatu saat ada perbaikan kesalahan itu. Hasilnya, lihatlahh tembok itu penuh
dengan lubang. Ada bekas paku yang pernah tertancap. Tau maksudnya?

Ya, ingat hari hari itu? Begitu terpuruknya aku dengan beberapa kata yang kauu
lontarkan. Betapa sakitnya hatiku dengan segala apa yang kamu lakukan baik
denganku atau dengan siapapun yang membuat aku tersulut. Dengan segala
kobaran api yag kauu sulutkan. Entahh iu disengaja untuk kau sulutkan untukkuu
atau bukan. Tapii semua itu membuat hatiku teriris begitu dalam. Begitu
bodohnya aku menangis untuk hal yang gak penting. Betapa gilanya aku sampai
sampai stres depresi dengan semua hal itu. Semua itu mengganggu fikiran dan
jasmaniku. Semua menjadi berantakan seketika.

Tak pernah kau meminta maaf atau merasa bersalah dengan semua yang kau
lakukan. Aku dengan segala upayaku, aku berusaha melupakan semua yang
pernah terjadi dan memaafkan semua itu. Dan berfikir bahwa semua itu seolah-
olah tidak pernah terjadi. Aku berusaha tersenyum meski hati ini sakit. Segala
yang kuupayakan sia-sia . aku masih teringat betapa indah dan betapa
hancurnya saat itu.

Saat saat indah yang kau selalu peduli. Selalu empati dengan apa yang aku
lakukan dan aku rsakan. Melambungkan tinggi-tinggi hati ini . hebaat, caramu
berhasil membuat hati ini terbang yang kemudian kau hempaskan dan kau
hancurkan begitu saja.

Disaat hancur, disaat hari hari itu kau acuhkan aku. Kau jatuhkan aku hingga
hancur berkeping-keping. Tak ada rasa peduli yang ada hanya ada rasa jijik
melihatku. Rasa yang berlawanan dengan hari kemaren. Aku selalu bertanya-
tanya apa salahku??

Apa semua ini adalah hukuman untukku? Apakah ini jalan terbaik untukku?

Sekarang, tiba-tiba kau datang dengan senyuman itu. Dengan segala


kelembutan yang dulu pernah kau beri. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa
sebelumnya. Segala perhatian itu tiba-tiba muncul kembali.

Hati ini yang sudah berusaha kutenangkan kembali tergoncang dengan hal itu.

Apa ini yang kau lakukan pada semua wanita?? Seberapa besar kau bisa
menghargai perasaan seorang wanita?

Okee.. akupun salah. Aku juga tidak peka. Aku tidak bisa menghargai seluruh
perhatian yang kau beri. Aku tidak bisa memberikan seluruh hal yang lebih.
Tidak bisa memberikan rasa sayangku begitu saja. Tidak bisa meluapkan apa
yang akau rasakan begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai