Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LAPANGAN

TERBANG
WINDROSE (MAWAR ANGIN)

OLEH:

WARDATUL AINI PUTRI

1215011111

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

2015
Wind Rose Diagram
Wind rose adalah diagram yang menyederhanakan angin pada sebuah
lokasi dengan periode tertentu. Wind rose adalah grafik yang digunakan oleh
meteorologist untuk memberikan pandangan secara ringkas bagaimana kecepatan
angin dan arahnya yang didistribusi pada sebuah lokasi.
Wind rose digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui delapan arah
mata angin. Oleh meteorologist untuk mengetahui persentase hembusan angin dari
setiap arah mata angin selama periode observasi. Wind rose juga biasanya
digunakan untuk menunjukkanbesarnya kecepatan angin dan persentase angin
calm.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan
perancangan bandar udara adalah penentuan arah landasan pacu yang
memungkinkan di lokasi rencana pembangunan berdasarkan hasil analisi dan
kecepatan angin. Selain itu, besar dan kecilnya kecepatan angin dominan akan
mempengaruhi penetapan jenis pesawat yang dapat dioperasikan Data arah dan
kecepatan angin dapat diperoleh dari stasiun meteorologi terdekat dengan rencana
lokasi bandara merupakan pendekatan terbaik untuk mengetahui karakteristik dan
pola arah angin di rencana lokasi bandar udara, karena ketersediaan data-series
yang bisa mencakup rentang waktu yang lama. Pada umumnya dipergunakan
data-series dengan cakupan waktu 5 tahun terakhir telah mampu menunjukkan
kondisi wilayah kajian secara reliabel dan konsisten.
Analisis arah angin (windrose analysis) merupakan hal yang sangat
esensial guna penentuan arah landas pacu. Berdasarkan rekomendasi dari ICAO,
arah landas pacu sebuah bandar udara secara prinsip diupayakan sedapat mungkin
harus searah dengan arah angin yang dominan. Pada saat pesawat udara mendarat
atau lepas landas, pesawat udara dapat melakukan pergerakan di atas landasan
pacu sepanjang komponen angin yang bertiup tegak lurus dengan bergeraknya
pesawat udara (cross wind) tidak berlebihan. Beberapa referensi ICAO dan FAA
menyatakan bahwa besarnya cross wind maksimum yang diperbolehkan
bergantung pada jenis dan ukuran pesawat yang beroperasi, susunan sayap dan
kondisi permukaan landasan pacu.
Penentuan arah landas pacu yang dipersyaratkan oleh ICAO adalah bahwa
arah landas pacu sebuah bandar udara harus diorientasikan sehingga pesawat
udara dapat mendarat dan lepas landas paling sedikit 95% dari seluruh komponen
angin yang bertiup. Adapun besarnya batas kecepatan komponen angin silang
(cross wind) yang diijinkan adalah 10 knot untuk bandar udara dengan panjang
landas pacu kurang dari 1200 m, sebesar 13 knot untuk bandara dengan panjang
landas pacu 1200 1500 m, dan kecepatan angin silang 20 knot diijinkan untuk
bandara dengan panjang landas pacu lebih dari atau sama dengan 1500 m.
Selain faktor arah dan kecepatan angin, arah landas pacu juga harus
memperhatikan faktor kondisi topografi tapak rencana bandar udara serta relief
rupa bumi yang terlingkupi dalam kawasan keselamatan operasi penerbangan.
Utamanya kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas harus bebas dari
obstruction (penghalang) berupa bentang alam, benda tumbuh atau bangunan fisik
buatan (tower, gedung, dsb.). Tolerasi variasi arah landas pacu yang diijinkan
adalah dengan memperhatikan usability factor tahunan menurut hasil windrore
analysis adalah sama atau lebih besar dari 95%.

Berikut adalah contoh dari perhitungan windrose (mawar angin) :

:
Nama Stasiun Meteorologi
Ranai/Natuna
Posisi : 3.95 LU / 108.38 BT
Altitude : 2 meter

No.
Stasiun Tahun Bulan Hari Jam Arah Angin KEC. Aingin
14235 2003 3 4 1 45 90
14235 2003 3 4 2 180 7
14235 2003 3 4 3 56 5
14235 2003 3 4 4 180 6
14235 2003 3 4 5 180 8
14235 2003 3 4 6 270 7
14235 2003 3 4 7 180 7
14235 2003 3 4 8 180 8
14235 2003 3 4 9 80 7
14235 2003 3 4 10 90 6
14235 2003 3 4 11 270 7
14235 2003 3 4 12 180 8
14235 2003 3 4 13 180 10
14235 2003 3 4 14 90 10
14235 2003 3 4 15 180 10
14235 2003 3 4 16 80 7
14235 2003 3 4 17 90 12
14235 2003 3 4 18 180 4
14235 2003 3 4 19 270 7
14235 2003 3 4 20 180 10
14235 2003 3 4 21 180 8
14235 2003 3 4 22 80 9
14235 2003 3 4 1 45 90

1. Data di pindahkan menjadi notepad :


2. lalu di plot ke program WRPLOT,
3. setelah itu didapatkan diagram windrosenya
3. lalu dilihat juga hasil grafiknya

Daftar Pustaka
http://pesawat-kertasku.blogspot.co.id/2013/03/faktor-faktor-penentu-kebutuhan-
panjang.html
http://www.slideshare.net/WahhYudi/windrose
http://documents.tips/documents/perencanaan-geometrik-dan-perkerasan-runway-
untuk-pesawat-airbus-380a.html
http://pesawat-kertasku.blogspot.co.id/2013/03/windrose-analysis.html
https://id.wikipedia.org/wiki/ATR_72#ATR_72-200
http://bestananda.blogspot.co.id/2015/05/perencanaan-geometrik-runway.html
http://michaelanggara.blogspot.co.id/
https://hmtsunsoed.files.wordpress.com/2012/05/materi-3-lapter-windrose.pdf
http://bestananda.blogspot.co.id/2015/07/menentukan-arah-runway.html

Anda mungkin juga menyukai