Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Protozoa

2.1.1 Pengertian Protozoa

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari

bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa

adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.

Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Protozoa

termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari prokariot

karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari

algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan

tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk

badan buah.

evolusinya.

2.1.2 Ciri-ciri Protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah

satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu

sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,

sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :

Organisme uniseluler (bersel tunggal)


Eukariotik (memiliki membran nukleus)
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
Hidup bebas, saprofit atau parasit
Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan

penting sebagai indikator polusi


Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
2.1.3 Klasifikasi Protozoa

Protozoa dibagi menjadi 5 kelas yaitu sebagai berikut:

1. Rhizopoda (Sarcodina)

Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan

sitoplasma yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda yang

sangat dikenal adalah Amoeba sp. Selain Amoeba, ada beberapa Protozoa yang

termasuk dalam Rhizopoda, yaitu Foraminifera dan Arcella. Keduanya merupakan

Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang. Bentuk sel amoeba tidak tetap,

sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat organisme ini di air

tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan

atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma,

sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan

penarikan pseudopodia. Dengan cara ini Amoeba bergerak untuk menangkap

makanan.

Gambar 2.1 Contoh Rhizopoda

2. Flagellata (Mastigophora)

Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari

mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata

bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh

pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis

dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit. Flagellata berkembang biak
secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi

seksual belum banyak diketahui.

Gambar 2.2 Contoh Flagellata

3. Cilliata (Ciliophora)

Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar

(cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel.

Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala

arah di dalam air.Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap, hidup di

air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup

bersimbiosis di dalam usus vertebrata.

Gambar 2.3 Contoh Ciliata

4. Sporozoa

Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam siklus

hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid memiliki organel-
organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk

menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Tubuh

Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai

vakuola kontraktil.

Gambar 2.4 Contoh Sporozoa

5. Kelas Suctoria
Anggota dari kelas ini mula-mula atau pada waktu muda memiliki cilia oleh

sebab itu beberapa ahli menggolongkannya ke dalam kelas Ciliata. Sedangkan pada

saat dewasa atau dalam perkembangannya memiliki tentakel dan struktur cilianya

hilang. Atas dasar itu pula para ahli menggolongkannya menjadi kelas Suctoria.

Suctoria bersifat holozoik, tentakel sel berfungsi untuk melekatkan diri pada suatu

objek dan bagi spesies yang bersifat parasit tentakel berfungsi untuk menusuk dan

menghisap.

Gambar 2.5 Contoh Suctoria

2.1.4 Peran Protozoa di Bidang Geologi


Adapun peran protozoa di Bidang Geologi adalah sebagai berikut:

1. Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.

Contoh :Microgromia sp. Allogromia sp, Globigerina.


2. Sebagai penada komponen sedimen laut. Sembilan puluh persen cangkang

forimeniftera yang diidentifikai merupakan cangkang foram yang menjadi

fosil merupakan kokmponen sedimen laut.


3. Beberapa fosil Foraminifera dijadikan sebagai penciri lingkungan

pengendapan oleh para ahli geologi karena Foraminifera hidup di lapisan

permukaaan sedimen dasar perairan sehingga kondisinya dapat di pengaruhi

oleh lingkugan.

2.2 Bryozoa

2.2.1 Pengertian Bryozoa

Bryozoa berasal dari bahasa yunani, bryon berarti lumut dan zoon berarti

hewan. Dahulu Bryozoa dianggap sebagai tumbuhan karena bentuk dan karakteristik

dari Bryozoa menyerupai tumbuhan lumut. Namun, setelah penelitian lebih

lanjut Bryozoa merupakan koloni dari hewan kecil-kecil, seperti hamparan lumut

berbulu, menempel pada batu, benda atau tumbuhan air di perairan dangkal yang

subur dan jernih.

Filum Bryozoa dinamakan juga Polyzoa atau Ectoprocta, berasal dari kata

ectos berarti di luar dan proctos berarti anus, maksudnya anus terletak di luar

lophophore. Lophophore ialah lipatan dinding tubuh atau calyx yang mengelilingi

mulut, dan mengandung tentakel bercilia. Bryozoa adalah hewan yang berkoloni dan

sessile. Tiap individu terbungkus oleh zooecium yaitu selubung dari khitin atau

lapisan tebal kalsium karbonat yang tertutup khitin. Bryozoa hidup di laut dan

beberapa hidup di air tawar. Beberapa jenis mengeluarkan benda berkapur seperti

batu karang.
2.2.2 Karakteristik Bryozoa

Adapun karakteristik Bryozoa adalah sebagi berikut:

Hewan berkoloni menyerupai lumut.


Tebungkus dalam eksoskeleton keras berpori-pori.
Sebagian besar hidup di laut.
Hewan secyl(tertambat di dasar laut).
Pembangun terumbu karang.

2.2.3 Klasifikasi Bryozoa

Dalam filum bryozoa di bagi menjadi 3 kelas, yaitu :

1. Phylactolaemata

Lophophore berbentuk tapal kuda mempunyai epistome; dinding berotot;

koloni monomorfik; terdapat di air tawar; menghasilkan statoblast; tidak ada zooid

polymorpism; tidak ada proses pengerasan asam kapur. Dalam kelas Phylactolaemata

hanya terdapat satu ordo yaitu ordo Plumatellina. Contoh : Plumatella, lophophus

crystallinus.

Gambar 2.8 Phylactolaemata

2. Gymnolaemata

Lophophore berbentuk lingkaran; epistome tidak ada; dinding tubuh tidak

berotot, koloni acapkali polimorfik; zooeica kompleks berbentuk silindris; lebih dari

3000 spesies hidup, kebanyakan laut; banyak spesies fosil. Dalam kelas

Gymnolaemata di bagi menjadi 2 ordo yaitu Ctenostomata dan Cheilostomata.


Gambar 2.9 Gymnolaemata

3. Stenolaemata

Bentuk zoecium sepetri tabung, terbuka di bagian ujung; dinding zoecia

berkapur dan menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur di erami dalam ovicell

yang besar; 900 spesies hidup, semua dilaut. Dalam kelas Stenolaemata di bagi

menjadi 6 ordo, yaitu Ordo Cyclosmata, Ordo Cystoporata, Ordo Stomatopora,

Ordo Cryptostomata, Ordo Treopostomata, dan Ordo Fenestrata. Ordo Cystoporata,

Stomatopora dan Cryptostomata telah punah pada akhir era Paleozoikum.

Gambar 2.9 Stenolaemata

2.2.4 Peran Bryozoa di Bidang Geologi

Koloni spesies fosil pada stenolaemata mempunyai zoecia dari kapur padat,

sehingga meninggalkan lapisan kapur yang tebal. Hal ini berarti spesies tersebut turut

membantu terjadinya periode geologis yang pendek, namun penyebaran geologisnya

luas, spesies tersebut berguna sebagai petunjuk lapisan geologis untuk mempelajari

batuan-batuan dalam uji pengeboran untuk mencari minyak.

Anda mungkin juga menyukai